Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifia Shalzabilla Bealanie
"Cohousing dipandang sebagai salah satu solusi perumahan modern dengan menghadirkan konsep hunian alternatif yang melibatkan partisipasi penghuni untuk memperoleh interaksi sosial yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan keberlanjutan sosial tersebut, perlu adanya pertimbangan beberapa hal seperti latar belakang terbentuknya cohousing dan komunitasnya, desain fisik cohousing, bentuk keterikatan dan framework yang dibangun oleh komunitas cohousing, serta keterjangkauan komunitas dalam berpartisipasi pada proses perencanaan juga pengelolaan cohousing. Dalam keberlanjutan cohousing tersebut perlu mempertimbangkan peran modal sosial yang menjadi dasar untuk mengikat komunitas dalam bentuk timbal balik. Dalam penulisan ini, bertujuan untuk merumuskan pemahaman terkait partisipasi komunitas dalam pembentukan cohousing melalui modal sosial serta strategi desain fisik untuk memperoleh keberlanjutan cohousing yang menyeluruh.

Cohousing is considered as one of the modern housing solutions by presenting an alternative residential concept that involves the participation of residents to obtain sustainable social interaction. To optimize some social factors, it is necessary to consider things such as the background of the formation of housing and its community, the design of the house building, the form of attachment and framework built by the housing community and affordability of community participation in the process of planning as well as housing management. In this cohousing, it is necessary to consider the role of social capital which is the basis for binding the community in the form of reciprocity. In this paper, it aims to formulate an understanding related to community participation in the formation of development through social capital and physical design strategies to obtain a comprehensive house construction"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jhane Pebyana Wilis
"Dalam mewujudkan ide atau gagasan tidak jarang para inovator terkendala proses pendanaan. Crowdfunding platform dianggap menjadi alternatif penggalangan dana berbasis website 2.0. Kemunculan platform di negara-negara maju dapat berjalan dengan stabil dan berkembang, sedangkan di Indonesia terdapat platform yang bertahan dan juga berhenti. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami teori modal sosial yang berperan dalam Kitabisa.com sebagai crowdfunding platform di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara semi terstruktur kepada tiga aktor Kitabisa dan satu informan tambahan serta studi dokumen terkait.  Hasil temuan menunjukkan terdapat tiga elemen yang berlangsung dalam Kitabisa.com seperti trust, jaringan, dan norma, dimana trust sebagai elemen kunci yang bekerja dalam mengoptimalkan dua elemen lainnya. Fungsi dari trust yaitu sebagai modal awal untuk memperlancar kerja sama. Sedangkan jaringan berfungsi untuk pendorong reputasi dan sumber daya manusia atau finansial. Adapun fungsi dari norma yaitu sebagai penyederhana mekanisme pekerjaan. Dengan demikian, Kitabisa.com dapat berlanjut hingga kini karena adanya peran modal sosial yang dibangun oleh AlFatih selaku CEO Kitabisa bersama-sama dengan internalnya. 

In realizing their ideas and dreams, innovators commonly facing a lot of challenges especially in financing matters. Crowdfunding platforms have been recognized to become one of the alternative for innovators to gather their source of fund through website 2.0. The emergence of platform in developed countries can be stable and growing, while in Indonesia, some are survived also stopped. The aim of this research is to understand social capital theory which plays at Kitabisa.com as crowdfunding platform in Indonesia. The research uses a qualitative method by holding a semi structured interview technique towards three main actors on Kitabisa.com and one other extra informants, also studies related documents. Findings of this research show us there are three elements going on Kitabisa.com i.e. trust, network, and norms which trust as the key element working to optimize other elements. Function of trust as a main capital is to facilitate cooperation. While network is to drive reputation and human or financial resources. Norms plays as simplifier of work mechanism. Therefore, Kitabisa.com can sustain till this day caused by social capital that built by AlFatih (CEO Kitabisa) together his internal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thariq Alfian
"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi sosial dan partisipasi terhadap modal sosial pemain game berjenis MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game). Gim tersebut dipilih karena merupakan satu dari sedikit jenis gim yang memiliki hubungan langsung dengan modal sosial pemainnya. Sejumlah studi sebelumnya menjelaskan bahwa kondisi internal tiap individu dan kondisi komunitas virtual dalam MMORPG yang diikutinya berhubungan dengan tingkat modal sosial pemain. Namun, kedua variabel tersebut tidak dapat berpengaruh terhadap modal sosial pemain tanpa medium yang menjembatani. Peneliti berargumen bahwa interaksi sosial dan partisipasi dalam komunitas virtual MMORPG memiliki hubungan langsung terhadap kondisi modal sosial pemain. Tingkat interaksi sosial dan tingkat partisipasi menunjukkan bagaimana kualitas hubungan antara anggota dengan anggota serta antara anggota dengan komunitas yang mengarah pada kondisi modal sosialnya. Studi ini menggunakan metodologi kuantiatif dengan metode pengumpulan data survei. Penarikan sampel dilakukan dengan cara non-probabilita, yaitu pemilihan responden melalui kriteria (Purposive Sampling). Kriteria yang ditetapkan adalah pemain Atlantica Online Indonesia yang aktif dan tergabung dalam Nation di Atlantica Online Indonesia.

This paper aims to analyze the effect of social interaction and participation on social capital of MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) gamers. The game was chosen because it is one of the few types of games that have a direct relationship to the social capital of the player. A number of previous studies have explained that the internal conditions of each individual and the conditions of the virtual community in the MMORPG are related to the level of social capital of players. However, these two variables cannot affect the social capital of the player without a bridging medium. The researcher argues that social interaction and participation in the virtual community MMORPG have a direct relationship the social capital condition of the player. The level of social interaction and the level of participation shows how the quality of the relationship between members and members and between members and the community, thus leads to the condition of social capital. This study uses a quantitative methodology with survey data collection methods. Sampling is done by non-probability, namely the selection of respondents through criteria (purposive sampling). The criteria set are Atlantica Online Indonesia players who are active and incorporated in the Nation at Atlantica Online Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elma Elantia
"Studi ini mengeksplorasi peran modal sosial sebagai strategi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat Desa Teletubbies, yang rentan terhadap bencana, khususnya gempa bumi. Penelitian ini menyoroti bagaimana modal sosial memfasilitasi koordinasi selama bencana dan memperkuat pengelolaan pariwisata masyarakat untuk adaptasi ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan diskusi kelompok terfokus. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa modal sosial yang tinggi memungkinkan mobilisasi sumber daya lokal yang efektif, mendorong pemulihan dan ketahanan. Namun, tantangan seperti masalah kepemilikan tanah dan dukungan pemerintah yang terbatas menghambat kesiapan jangka panjang masyarakat. Rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui praktik modal sosial yang berkelanjutan diberikan.

This study explores the role of social capital as a strategy to enhance the resilience of Teletubbies Village communities, which are vulnerable to disasters, particularly earthquakes. The study highlights how social capital facilitates coordination during disasters and strengthens community tourism management for economic adaptation. Using a qualitative approach, data were collected through interviews, questionnaires, and focus group discussions. The study findings reveal that high social capital enables effective mobilization of local resources, fostering recovery and resilience. However, challenges such as land tenure issues and limited government support hamper the long-term preparedness of communities. Recommendations for enhancing community resilience through sustainable social capital practices are provided."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nurachman
"Permasalahan remaja sering terjadi di dalam komunitas lokal di berbagai wilayah. Masalah tersebut tentu menjadi perhatian pemerintah untuk ditanggulangi, namun terdapat pula inisiatif yang muncul dari dalam komunitas itu sendiri. Salah satunya muncul dikarenakan adanya agen utama dari tokoh agama yang mempunyai inisiatif untuk melakukan perubahan melalui program yang membutuhkan partisipasi komunitas. Dengan menggunakan konsep partisipasi komunitas serta framing analysis, penelitian ini berupaya menjawab dua pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan pertama yaitu bagaimana peran ustadz dalam membentuk program dan membuat komunitas berpartisipasi? Dan pertanyaan kedua yaitu bagaimana partisipasi komunitas dalam mengimplementasikan program tersebut? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peneliti memilih salah satu program yang ada di komunitas lokal di daerah Depok bernama Program Lingkungan Layak Anak. Dengan menggunakan metode studi kasus dan melakukan wawancara terhadap informan yang dipilih, penelitian ini menyimpulkan bahwa suatu program dari dalam komunitas dapat terbentuk melalui inisiatif agen utama yang berasal dari tokoh agama. Selain itu partisipasi komunitas dalam mengimplementasikan suatu program perlu ditingkatkan melalui strategi yang sesuai dengan konteks sosial dan budaya setempat. Keberlangsungan dari suatu program di dalam komunitas akan selalu berkaitan dengan perencanaan yang matang serta partisipasi komunitas yang aktif sehingga menghasilkan tindakan kolektif.

Adolescent problems often occur in local communities in various regions. The problem surely is a concern for the government to overcome, but there are also initiatives that emerge from within the community itself. One of them appeared due to the leader agent from the religious leaders who had the initiative to make changes through a program that requires community participation. By using the concept of community participation and framing analysis, this study seeks to answer two questions. The first question is how the ustadz's role in shaping the program and make the community participate? And the second question is how the community participates in implementing the program? To answer these questions, the researcher chose one of the programs that exist in the local community in the area of Depok, called Lingkungan Layak Anak Program. By using the case study method and conducting interviews with selected informants, this study concluded that a program in the community can be formed through the initiative of the main agents derived from religious leaders. Other than that, the participation of the community in implementing a program needs to be improved through the strategy in accordancce with the local social and cultural context. The sustainability of a program in the community will always be associated with appropriate planning and active community participation to generate collective action."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Victor Prima
"Literatur yang menghubungkan modal sosial dan capaian pendidikan terus berkembang. Akan tetapi, studi-studi sebelumnya lebih fokus pada modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga untuk anak umur 6-18 tahun. Sementara itu, modal sosial juga dapat diakumulasi dari komunitas di luar rumah tangga. Untuk itu, penelitian ini mengestimasi hubungan modal sosial baik yang diakumulasi dari dalam rumah tangga maupun dari komunitas, dengan capaian pendidikan, menggunakan data level individu di Indonesia pada tahun 2014. Modal sosial komunitas diukur dengan kemudahan mendapatkan pertolongan keuangan dari tetangga, kesamaan domisili selama lima tahun terakhir, kehadiran ayah dan ibu, banyaknya anak, kehadiran kakek dan/atau nenek, ijazah pendidikan kepala rumah tangga, pentingnya tingkat pendidikan dalam memilih kepala daerah. Capaian pendidikan diukur dengan partisipasi sekolah anak umur 6-24 tahun. Estimasi dampak modal sosial terhadap capaian pendidikan menggunakan metode regresi logistik. Dengan mengontrol karakteristik anak, karakterisik rumah tangga, karakteristik komunitas dan efek modal sosial yang diakumulasi dari dalam rumah tangga dan komunitas, penelitian ini menemukan bahwa besarnya modal sosial yang dimiliki rumah tangga berhubungan dengan tingginya probabilitas partisipasi sekolah anak di rumah tangga tersebut.

There is a continues growing body of literature on social capital and its relationship to education attainment. Yet, previous studies focused more on social capital which accumulated within households among children 6 18 years old cohort. Meanwhile, social capital can also be accumulated from communities outside the home. This study investigate social capital relationship both accumulated from within the household and from the community, on educational attainment, using individual level data in Indonesia in 2014. Community social capital is measured by the ease of obtaining financial assistance from neighbors, domicile similarities last five year, presence of father and mother, number of children, presence of grandparents and or grandmothers, education certificate of household head, importance of education level in choosing the region head. Educational attainment is measured by school participation of children 6 24 years old cohort. Estimate the relationship of social capital on educational attainment using logistic regression methods. By controlling characteristics of children, household characteristics, community characteristics and effects of social capital accumulated from within households and communities, this study found that the magnitude of social capital held by households is related to the high probability of children school participation in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ayudya Pratiwi
"Studi ini bertujuan untuk menggambarkan peran modal sosial dalam sustainability pelaksanaan KUBE saluyu. Hasil deskripsi dan interpretasi data berupa penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat menjelaskan bahwa unsur kepercayaan merupakan unsur yang sangat berpengaruh kuat dalam kekuatan modal sosial di KUBE Saluyu, tergambarkan melalui kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi,lingkungan dan sosial yang mendukung tercapainya sustainability KUBE Saluyu.Unsur Jaringan yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan di KUBE Saluyu terlihat dari kerjasama KUBE Saluyu dengan dinas-dinas terkait pengelolaan budidaya tanaman, ikan dan wirausaha berbasis kelompok. Selain itu KUBE Saluyu juga bekerjasama dengan pihak-pihak swalayan setempat dalam hal pemasaran yang berpengaruh terhadap sustainability KUBE. Sedangkan unsur norma lebih lemah dibanding kedua unsur diatas, dikarenakan kepemilikan aturan sebagian besar hanya bersifat arahan dari ketua secara lisan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran modal sosial sangat berdampak bagi keberlanjutan (Sustanability) pelaksanaan UEP di KUBE Saluyu serta mempengaruhi keberhasilan kelompok, seluruh unsur modal sosial yang dimiliki dan diimplementasikan oleh anggota KUBE dipengaruhi oleh faktor dominan Ketua Kelompok, sehingga seluruh aturan dan arahan yang diucapkan oleh ketua diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh anggota kelompok.

This study aims to describe the role of social capital in the implementation of KUBE Saluyu sustainability. The description and interpretation of data in the form of imagery or narrative in the form of a sentence explaining that the element of trust is a more powerful element in the power of social capital in KUBE Saluyu, portrayed through activity-activity in the fields of economic, environmental and social sustainability that supports the achievement of KUBE Saluyu.Unsur network which is reflected in the implementation of activities in Saluyu KUBE KUBE Saluyu seen with the cooperation with related agencies managing the cultivation of plants, fish and group-based entrepreneurship, in addition KUBE Saluyu also cooparet with local supermarkets parties in terms of marketing that affect the sustainability KUBE. While elements is weaker than the norm of the two elements above, because of ownership rules largely merely a referral from the chairman orally. Based on the survey results revealed that the role of social capital severe consequences for the sustainability implementation of the UEP in KUBE Saluyu and influence the success of the group, all the elements of social capital that is owned and implemented by members of KUBE influenced by the cult of Chairman of the Group, so that all the rules and directives are spoken by chairman followed and implemented by all members of the group."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalify Ardiawan
"Tesis ini membahas mengenai modal sosial Ikatan Abang None Jakarta IANTA sebagai bentuk peran serta dalam pembangunan Ketahanan Budaya. Abang None Jakarta merupakan ajang yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI dimana disana terkumpul sumber daya yang ungul di bidangnya seharusnya dapat menjadi salah satu unsur pemuda dalam mempelopori pelestarian budaya Betawi. Penelitian ini akan menjadikan IANTA sebagai objek penelitian dengan mengunakan terori modal sosial yang di kemukakan oleh Putnam sebagai alat analisis. Dalam teori tersebut modal sosial memiliki tiga unsur yaitu norms, network, dan trust menurut Putnam.Hasil penelitian menunjukan IANTA sebagai organisasi sudah memiliki modal sosial yang relatif baik. Namun masih ada beberapa unsur modal sosial yang masil lemah yaitu pada unsur norm. Dengan modal sosial yang ada, IANTA sudah mempelopori kegiatan-kegiatan guna melestarikan budaya dengan cara yang menarik di kalangan anak muda. IANTA bisa menjadi tools pemerintah untuk membangun ketahanan nasional dengan pendekatan budaya.Hal ini menunjukkan untuk dapat membentuk ketahanan budaya dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya dikalangan pemuda sangat dibutuhkan. Dengan tenaga dan kreativitas yang dimiliki pemuda, pelestarian budaya akan berkembang dan melahirkan generasi baru untuk melanjutkan tongkat estafet kekayaan budaya yang dimiliki bangsa ini.

This thesis discusses the social capital of the Association of Abang None Jakarta IANTA as a form of participation in the construction of Cultural Resilience. Abang None Jakarta is an event held by the city administration, where there accumulated resources that excel in the field should be able to be one of the elements of pioneering youth Betawi culture preservation.This study will make IANTA as research objects by using the theory of social capital being addressed by Putnam as an analytical tool. In the theory of social capital has three elements, namely norms, networks, and trust according to Putnam.The results showed IANTA as the organization already has a relatively good social capital. However, there are still some elements of social capital that is weaker still relies on the element norm. With the existing social capital, IANTA has pioneered activities in order to preserve the culture in an interesting way among young people. IANTA could have become the tools of government to build national resilience with a cultural approach.It showed to be able to form a cultural resistance in terms of increasing community participation especially among youth is needed. With the power and creativity of youth, preservation of culture will develop and make a new generation to continue preserve of the cultural wealth of this nation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Retnasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual Karsa Cita. Studi sebelumnya mengenai mekanisme voluntarisme dalam komunitas dikelompokkan berdasarkan nilai altruisme, agama, budaya lokal, dan modal sosial. Peneliti sepakat dengan argumen yang diberikan oleh studi-studi tersebut. Meskipun demikian, belum banyak studi yang membahas mekanisme voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial yang dapat menjaga eksistensi komunitas virtual Karsa Cita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam, observasi digital, dan tinjauan dokumen komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak awal bergabung, anggota komunitas virtual telah memiliki jiwa voluntarisme. Pada akhirnya, partisipasi dalam voluntarisme memungkinkan para anggota untuk membangun modal sosial yang kuat, termasuk jaringan, norma resiprositas, dan kepercayaan. Selain itu, bonding, bridging, dan linking social capital secara signifikan mendukung pencapaian tujuan komunitas. Dengan demikian, terdapat keterkaitan timbal balik antara voluntarisme dan modal sosial sehingga mampu menjaga eksistensi komunitas virtual.

The objective of this study is to describe the phenomenon of voluntarism and social capital within the context of the Karsa Cita virtual community. Previous studies on the mechanisms of voluntarism in communities were categorized based on values of altruism, religion, local culture, and social capital. The researcher concur with the arguments presented in these studies. However, there is a paucity of research discussing the mechanisms of voluntarism and social capital in virtual communities. Consequently, the objective of this study is to describe the voluntarism and social capital that maintain the existence of the Karsa Cita virtual community. This research employs qualitative methods, including in-depth interviews, digital observation, and a review of community documents. The findings indicate that since the inception of the virtual community, its members have exhibited a spirit of voluntarism. Ultimately, participation in voluntarism enables members to construct robust social capital, encompassing networks, norms of reciprocity, and trust. Furthermore, the presence of bonding, bridging, and linking social capital is conducive to the realization of community objectives. Consequently, there is mutual reinforcement between voluntarism and social capital, which serves to sustain the continued existence of virtual communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Athifah Sandi
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana anggota fandom musik pop melakukan engagement dan berpartisipasi dalam komunitas fanbase di media sosial, khususnya pada Instagram, Twitter, dan LINE yang termasuk dalam jajaran platform paling populer di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan desain fenomenologi. Melalui wawancara dengan perwakilan dari lima komunitas fanbase, penelitian ini mengeksplor praktik-praktik yang dilakukan dalam fandom musik pop dari perspektif dan pengalaman penggemar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar aktif terlibat dalam beragam proses produksi dan konsumsi konten, mulai dari informatif, interpretif, karya transformatif, proyek bersama komunitas, hingga merchandise. Produktivitas penggemar dalam melakukan berbagai aktivitas engagement tersebut menunjukkan adanya kesetiaan dan dedikasi terhadap musisi favorit.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa komunitas fanbase beroperasi berdasarkan konsep reward industry, yang mana penggemar termotivasi oleh adanya keuntungan-keuntungan emosional yang didapat dari interaksi dengan komponen industri, antara lain musisi, label rekaman, rekan media, dan promotor konser.

This research discusses about how members of pop music fandoms engage and participate in fanbase communities on social media, specifically on Instagram, Twitter, and LINE which are among the most popular platforms in Indonesia. This research uses qualitative method with phenomenology design. Through interviews with representatives of five fanbase communities, this research explores practices in pop music fandom from the fans perspectives and experiences.
The result shows that fans are actively involved in various processes of content production and consumption, from informative, interpretive, transformative, community projects, to merchandise. Fans productivity in doing these engagement activities shows devotion and dedication to their favorite artists.
This research also finds that fanbase communities operate based on reward industry concept, in which fans are motivated by emotional rewards from interaction with industry components, such as the artist, record label, media partner, and concert promotor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>