Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifanny Adelia Dewinasjah
"Pengawasan mutu merupakan bagian dari komponen penting dalam suatu industri farmasi agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Dalam menunjang tugasnya, pengawasan mutu memerlukan metode pengujian yang telah divalidasi dan terdokumentasi dengan baik. Berdasarkan pedoman CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), ditetapkan bahwa pengawasan mutu harus melakukan revisi berkala. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa revisi yang dilakukan terhadap spesifikasi dan metode pengujian yang digunakan harus berdasarkan acuan farmakope nasional atau kompendia resmi edisi terakhir. Laporan tugas akhir ini membahas terkait pelaksanaan review terhadap prosedur pengujian produk jadi berdasarkan acuan kompendial terbaru di PT. Kimia Farma Tbk., Plant Jakarta. Dari 74 prosedur tetap, revisi prosedur tetap telah memenuhi standar yaitu paling banyak mengacu pada Farmakope Indonesia Edisi VI. Setelah dilakukan review terhadap 74 prosedur tetap tersebut, 72 prosedur (96%) diantaranya perlu dilakukan validasi dan 2 prosedur (3%) tidak perlu dilakukan validasi. Tingkat persentase uji validasi yang paling banyak dibutuhkan adalah validasi uji kadar (93%) dan paling sedikit adalah uji Guanin (1%) serta uji Kalium (1%). Terdapat salah satu validasi uji, yaitu uji Kalium, yang tidak dapat langsung dilakukan karena terkendala ketersediaan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Dengan mempertimbangkan jumlah produksi dan biaya pengadaan instrumen, Industri Kimia Farma dapat menggunakan cara alternatif lain seperti uji validasi di laboratorium eksternal.

Quality control is part of an important component in pharmaceutical industry so that the quality of the drugs produced is in accordance with the requirements and intended use. In this case, quality control requires test methods that have been validated and well documented. Based on the CPOB (Good Medicine Manufacturing Practices) guidelines, it is stipulated that quality control must be revised periodically. Law number 36 of 2009 states that revisions made to the specifications and test methods used must be based on the latest edition of the national pharmacopoeia or official compendia. This final assignment report discusses the implementation of reviews to finished product testing procedures based on the latest compendial references at PT. Kimia Farma Tbk., Jakarta Factory. Of the 74 fixed procedures, the revised fixed procedures have met the standards, namely most refer to the Indonesian Pharmacopoeia Edition VI. After reviewing the 74 fixed procedures, 72 procedures (96%) needed validation and 2 procedures (3%) did not need validation. The percentage level of validation tests that is most needed is assay validation (93%) and the least is the Guanine test (1%) and Potassium test (1%). There is one validation test, namely the Potassium test, which cannot be carried out directly because of the availability of AAS (Atomic Absorption Spectrometry) instruments. By considering the production volume and instrument procurement costs, Kimia Farma Industry can use other alternative methods such as validation tests in external laboratories."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karundeng, Glory Claudia
"Praktik kerja profesi di Industri Farmasi dilaksanakan di PT. Kalbe Farma, Tbk. pada tanggal 6 Juli ? 31 Agustus 2015. Pelaksanaan praktik kerja profesi ini memiliki tujuan umum agar mahasiswa program studi apoteker mengerti peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi; memahami penerapan CPOB di Industri Farmasi; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi.

Profession internship in Pharmaceutical Industry is held at PT. Kalbe Farma, Tbk. on July 6th-August 31th 2015. The goals of this internship program are to make students understand roles, jobs and duties of pharmacist in Pharmaceutical Industry; to make them have insights, knowledge, skills and practical experiences to do pharmaceutical practice in Pharmaceutical Industry; to make them know real condition of pharmaceutical practice problems in Pharmaceutical Industry.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milza Lubnan
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Kimia Farma Tbk., Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, dan Apotek Kimia Farma No.350 Periode Bulan Januari-April 2019


Internship at PT. Kimia Farma Tbk., The South Jakarta Administration City Health Office, and Apotek  Kimia Farma No.350 Period January-April 2019"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Bernoulli S.P.
"Program Pendidikan Profesi Apoteker Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia, bekerja sama dengan apotek Kimia Farma No. 96 dalam menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) guna memberikan pembekalan, pengetahuan, pemahaman dan gambaran singkat peran Apoteker dalam penyelenggaraan kesehatan sebelum mengabdi pada masyarakat. Pada Praktek Kerja Profesi Apoteker ini, peserta PKPA mendapat tugas untuk mengamati dan mempelajari langsung kegiatan yang dilaksanakan di apotek Kimia Farma No. 96. Pelaksanaan praktek kerja berlangsung dari tanggal 5 September - 15 Oktober 2011. Dengan adanya praktek kerja ini diharapkan mahasiswa calon Apoteker dapat mengambil manfaat dan ilmu agar nantinya dapat diterapkan secara nyata untuk kepentingan dunia kesehatan."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Reniastuti Parwata
"ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien yang membutuhkan Peran dan fungsi apoteker dalam pelayanan kefarmasian menjadi penentu keberhasilan suatu apotek.

ABSTRACT
Pharmacyisa means ofpharmacy servicesconductedapracticeof pharmacybypharmacists. Pharmacy servicesis adirect serviceand responsibleto the patientassociated withthe pharmaceutical preparationwith the intention ofreachinga definitive resulttoimprove the qualityof lifeof patients.Pharmacistsare required to improvethe knowledge, skills, and behaviorsin order tocarry outa direct interactionwith patients. Among otherforms of interactionis the provisionof drug informationandcounseling topatients in needof role and functionof the pharmacist inpharmaceutical servicedetermines thesuccess of apharmacy.
;;;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Program Profesi Apoteker Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, bekerjasama dengan PT. Kimia
Farma Apotek menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi
para calon apoteker. Dengan kegiatan ini diharapkan para calon apoteker dapat
mengenal, mengerti serta memahami secara langsung peran dan tanggung jawab
seorang apoteker di apotek, selain itu juga dapat menambah pengetahuan dan
kompetensi serta meningkatkan keterampilan dalam melakukan pekerjaan
kefarmasiannya."
Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Lutfiah
"ABSTRAK
Kesehatan merupakan bagian penting untuk dapat mewujudkan sumber daya manusia
berkualitas. Dalam penyelenggaraan usaha kesehatan di bidang farmasi diperlukan
pelayanan kesehatan yang bermutu aman dan terjangkau yang dilakukan oleh Apoteker
Apoteker harus memiliki keahlian dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian oleh
karena itu dilakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker bagi mahasiswa calon apoteker di
Apotek Kimia Farma No. 143. Praktik Kerja Profesi Apoteker di apotek bertujuan agar
mahasiswa profesi apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam
pengelolaan Apotek serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku. Selain itu, kegiatan Praktik Kerja
Profesi juga memfasilitasi mahasiswa agar memiliki gambaran nyata permasalahan praktek
kefarmasian di apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Kegiatan Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah (Home Pharmacy Care) pada Pasien di Apotek Kimia Farma No.
143. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan farmasi
di rumah dan peran dari Apoteker pada kegiatan tersebut

ABSTRACT
Health is an essential thing for making the good quality of human resources. In order to
manage the health establishment in pharmaceutical the safe good quality, and affordable
health service by pharmacist is needed. Pharmacist must have an ability to performing
pharmaceutical work therefore Internship at Apotek Kimia Farma No. 143 is held.
Internship at Apotek Kimia Farma No. 143 aims to let the pharmacists professional
students know and understand the duties, roles and responsibilities of pharmacists in
managing and practicing pharmaceutical services in pharmacies. In addition, internship
activities also facilitate students in understanding the real picture of pharmacy problems in
pharmacies. Specific assignment given entitled Home Pharmacy Care of Kimia Farma
No.143 pharmacys patient. The paim of this specific assignment is to know the
implementation of the home pharmacy care and the role of the Pharmacist in home
pharmacy care."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqy Saputra
"Praktek Kerja Profesi dilakukan di Apotek Kimia Farma No.5 Cikini pada tanggal 2 November - 30 November 2015. Mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA) baik secara teknis farmasi maupun non teknis farmasi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika yang berlaku; Memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek; Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan perapotekan.

Profession internship in Pharmacy is held at Apotek Kimia Farma No. 5 Cikini on 2nd -30th November 2015. The goals of this internship program are to make students understand jobs and duties of apothecary both technical and non-technical pharmacy in accordance with legislation and ethics; have insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy; and knowing about the problems of pharmacy practice and learn the strategies in the pharmacy development.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Nurdiana
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma No.96 Jl. Leten S.Parman Kav. G/12
Jakarta Barat periode bulan Agustus tahun 2015 bertujuan untuk memahami tugas
dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktek
pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika
yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek serta memiliki gambaran
nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek
kefarmasian. Praktek kerja profesi di Apotek Apotek Kimia Farma No.96 Jl.
Leten S.Parman Kav. G/12 Jakarta Barat dilakukan selama empat minggu dengan
tugas khusus yaitu Pengkajian Resep Penyakit Rheumatoid Arthritis.
ABSTRACT Profession internship in apothecary is held at Apotek Kimia Farma No.96 Jl.
Leten S.Parman Kav. G/12 Jakarta Barat on August 3rd ? August 31st 2015. The
goals of this internship program are to make students understand jobs and duties
of apothecary management, and do pharmaceutical care practice legally and
ethically; to make students have the knowledge, real vision, skills and practical
experience do do pharmaceutical practice in apothecary; and to make students
experience pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in
developing pharmaceutical practice. The practice of the professional work at
Apotek Kimia Farma No.96 Jl. Leten S.Parman Kav. G/12 Jakarta Barat done in
four weeks by a special task that is Rheumatoid Arthritis Disease Assessment
recipe.
;Profession internship in apothecary is held at Apotek Kimia Farma No.96 Jl.
Leten S.Parman Kav. G/12 Jakarta Barat on August 3rd ? August 31st 2015. The
goals of this internship program are to make students understand jobs and duties
of apothecary management, and do pharmaceutical care practice legally and
ethically; to make students have the knowledge, real vision, skills and practical
experience do do pharmaceutical practice in apothecary; and to make students
experience pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in
developing pharmaceutical practice. The practice of the professional work at
Apotek Kimia Farma No.96 Jl. Leten S.Parman Kav. G/12 Jakarta Barat done in
four weeks by a special task that is Rheumatoid Arthritis Disease Assessment
recipe.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan Asfari
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian oleh Apoteker. Praktik kerja profesi yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama ini, bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek. Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan di apotek diantaranya; pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai; serta pelayanan farmasi klinis. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sendiri terdiri dari proses perencanaan; pengadaan; penerimaan; penyimpanan; pengendalian; pemusnahan; serta pencatatan dan pelaporan. Sementara itu, pelayanan farmasi klinis yang dilakukan di apotek terdiri dari: pengkajian resep; dispensing; pelayanan informasi obat; konseling; pelayanan kefarmasian di rumah; pemantauan terapi obat; dan monitoring efek samping obat. Pekerjaan kefarmasian yang telah ditugaskan secara khusus kepada mahasiswa adalah pembuatan leaflet mengenai penyakit dan obat gastritis sebagai sarana pendukung dalam pelayanan informasi obat. Tema gastritis dipilih karena angka kejadian gastritis tinggi; berisiko menimbulkan komplikasi serius; serta banyak diobati secara swamedikasi sedangkan swamedikasi berpotensi menimbulkan banyak kesalahan pengobatan. Materi leaflet berasal dari sumber terpercaya dan terkini, serta telah ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien. Leaflet telah didesain dengan paduan layout, warna, jenis dan ukuran huruf yang tepat, dan telah disisipkan gambar dan ilustrasi untuk menarik minat baca pasien.

Apotek pharmacy is a pharmaceutical service facility where the pharmaceutical work is done by pharmacists. The internship that held at Apotek Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama, intended to make the students to get real experience in doing the pharmaceutical works in the pharmacy. The pharmaceutical works which had been conducted in pharmacy including management of pharmaceutical preparation and medical devices and clinical pharmacy services. Management of pharmaceutical preparation and medical devices consist of the planning procurement admission storage control removal as well as documentation and reporting process. Meanwhile, clinical pharmacy services at pharmacy consist of the assessment of prescription dispensing drug information service counseling home pharmacy care therapeutic drug monitoring and monitoring of drug side effects. The pharmaceutical working which had been commissioned to the student made leaflets about gastritis disease and its medicine as supporting tool for drug information services. Gastritis had been selected for the topic of leaflet because gastritis has high prevalence may lead to serious complications treated by self medication whereas the self medication potentially induces medication error. The content of the leaflets had been originating from the trusted and the last source, and had been written with diction that easily understood for the patient. Leaflet had been designed with proper layout, color, and font, and had been attached with pictures and illustrations to attract the patient interest."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>