Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salvian Athallahrif Fadhil
"Aplikasi investasi merupakan platform yang memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan investasi secara online di berbagai instrumen atau aset investasi seperti saham, reksa dana, cryptocurrency, dan lainnya. Berdasarkan data dari laporan statistik pasar modal Indonesia KSEI (2022), jumlah investor di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2019. Akan tetapi, jumlah investor tersebut jika dibandingkan dengan rasio penduduk yang ada di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asean. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi customer intention pada aplikasi investasi dengan mengintegrasikan teori initial trust dan IS Success Model. Penelitian ini menggunakan metode analisis mixed-method, dengan didahului oleh proses analisis kuantitatif yang dilanjutkan dengan proses analisis kualitatif. Metode analisis kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online dengan target responden pengguna aplikasi investasi di Indonesia. Sebanyak 489 responden berhasil didapatkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode partial least square structural equation modelling (PLS-SEM). Penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara bersama 7 narasumber. Penelitian ini menemukan bahwa perceived benevolence, perceived integrity, dan perceived ability sebagai penyusun dari initial trust. Penelitian ini juga menemukan bahwa firm reputation, structural assurance, trust propensity, system quality, information quality, dan service quality memberikan pengaruh yang signifikan terhadap initial trust pengguna. Initial trust dan perceived usefulness juga ditemukan memberikan pengaruh signifikan terhadap intensi pengguna pada aplikasi investasi. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa financial literacy tidak mempengaruhi secara signifikan intensi pengguna dalam mengadopsi aplikasi investasi. Penelitian ini berkontribusi mengenai wawasan terkait integrasi initial trust model, dimension of trust dan IS success model dalam intensi pengadopsi aplikasi investasi di Indonesia. Penelitian ini juga mampu memberikan manfaat kepada penyedia layanan aplikasi investasi dalam mengembangkan aplikasi investasi untuk menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan harapan dari pengguna dan pemerintah Indonesia dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Investment applications are platforms that allow users to invest online in various investment instruments or assets such as stocks, mutual funds, cryptocurrencies, and others. Based on data from KSEI's statistical report on the Indonesian capital market (2022), the number of investors in Indonesia has increased significantly from 2019. However, the number of investors when compared to the population ratio in Indonesia is still lower than other countries in the Asean region. Hence, this study aims to analyze the factors that influence customer intention in investment applications by integrating the initial trust model and the IS Success Model. This research uses a mixed-method analysis, preceded by a quantitative analysis process followed by a qualitative analysis process. The quantitative analysis method is carried out by distributing online questionnaires to the target respondents who are investment application users in Indonesia. A total of 489 respondents were obtained and analyzed quantitatively using the partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) method. Qualitative research was conducted by conducting interviews with 7 respondents. This study found that perceived benevolence, perceived integrity, and perceived ability are constituents of initial trust. This study also found that firm reputation, structural assurance, trust propensity, system quality, information quality, and service quality have a significant influence on users' initial trust. Initial trust and perceived usefulness are also found to have a significant effect on user intentions in investment applications. In addition, this study found that financial literacy does not significantly affect the user's intention to adopt investment applications. This research contributes insights related to the integration of the initial trust model, dimension of trust and the IS success model in the intention of adopting investment applications in Indonesia. This research is also able to provide benefits to investment application service providers in developing investment applications to produce products and services that meet the expectations of users and the Indonesian government in order to encourage economic growth in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Irsyaad Nursya'ban
"Penolakan kandidat ketika mendaftar pekerjaan merupakan hal yang lumrah terjadi. Penolakan yang seringkali tidak disertai dengan alasan, menyebabkan pelamar tidak mengetahui letak kesalahan pada CV mereka. Aplikasi Reviewin dibangun dengan fitur utama yaitu memberikan jasa reviu CV dari alumni dan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang berpengalaman untuk alumni dan mahasiswa UI yang membutuhkan. Tugas akhir ini disusun berdasarkan aktivitas requirement gathering, pengembangan aplikasi web, dan evaluasi terhadap aplikasi Reviewin. Fitur-fitur utama seperti mereviu CV, mengirim permintaan reviu CV, mencari reviewer, dan mengedit profil, sudah tersedia di reviewin.me. Berdasarkan hasil evaluasi, fitur-fitur yang diuji sudah memenuhi ekspektasi pemilik produk, mendapat 93% tingkat ketergunaan, dan dapat melayani setidaknya 1000 pengunjung dalam waktu yang bersamaan.

Rejection of candidates when applying for jobs is a common thing. Rejection, which often is not accompanied by reasons from the company, does not allow candidates to spot mistakes on their CV. Reviewin is built with the main feature of providing CV review services from experienced alumni and students of the University of Indonesia (UI) for alumni and students of UI who need it. This final project consists of several key activities which are requirements gathering, web application development, and evaluation. Core features such as reviewing CV, sending CV review requests, finding reviewers, and editing profiles, are successfully deployed on reviewin.me. Based on the evaluation results, the tested features have met the product owner's expectations, obtained 93% usability rate, and can handle at least 1000 visitors simultaneously."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nagappan, Ramesh
New York: Wiley Publishing, 2003
004.678 NAG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nanda Ilham
"Perkembangan bidang machine learning telah mengalami kemajuan yang pesat dari berbagai domain dimana dibutuhkan sistem otomasi. Hal ini membuat model yang advanced, seperti Convolutional Neural Network yang merupakan bagian dari deep learning, dapat mencapai performa yang baik dalam melakukan klasifikasi, identifikasi objek, hingga bahkan melebihi kemampuan manusia dalam beberapa domain. Salah satu aplikasi dari perkembangan ini adalah klasifikasi gambar terutama pada bidang medis misalnya pada klasifikasi kanker kulit. Diagnosis otomatis kanker kulit dari lesi kulit dengan menggunakan gambar dermoskopi masih merupakan tugas yang menantang bagi kecerdasan buatan seperti Artificial Neural Network khususnya pada metode konvolusi yang umum pada gambar, atau disebut Convolutional Neural Network. Penggunaan arsitektur transfer learning dengan TF Lite pada klasifikasi merupakan faktor penting dalam membuat diagnosis otomatis yang mobile, akurat, dan cekat. Meski demikian, model-model klasifikasi yang sudah terbuat tersebut masih belum dapat sempurna melakukan kategorisasi pada penyakit lesi kulit. Pada dataset ini terdapat 7 kelas label yang akan diklasifikasi dengan menggunakan arsitektur InceptionResNetV2. Kemudian dilakukan penanganan imbalanced data dengan menggunakan metode oversampling untuk mengangani dataset yang tidak rata. Setelah itu hasilnya akan dianalisis dengan beberapa metrik parameter yang dipakai yaitu presisi, recall, akurasi, dan F1-score. Didapatkan hasil terbaik ketika EarlyStopping pada epoch terakhir dengan akurasi overall pada 87.56%, top-2 pada 95.05%, dan top-3 pada 97.46%. Durasi klasifikasi juga telah diukur dengan Streamlit Share dan HuggingFace Spaces. Durasi tersebut ialah waktu dari ping ke tiap host, dimana aplikasi web Streamlit memiliki latency yang lebih rendah dibandingkan dengan HuggingFace, pada rata-rata (1,17 ms vs 1,49 ms), dan standar deviasi latency pada aplikasi web HuggingFace lebih tinggi dibandingkan dengan Streamlit (0,10 ms vs 0,49 ms), durasi klasifikasi HuggingFace memiliki waktu klasifikasi rata-rata 116 ms dan standar deviasi sebesar 5 ms, sedangkan Streamlit lebih rendah, yaitu 97 ms dan standar deviasi sebesar 2 ms.

The development of the field of machine learning has experienced rapid progress from various domains where automation systems are needed. This makes advanced models, such as Convolutional Neural Networks that are part of deep learning, can achieve good performance in classifying, object identification, and even exceed human capabilities in some domains. One application of this development is image classification, especially in the medical field, for example in the classification of skin cancer. Automatic diagnosis of skin cancer from skin lesions using dermoscopy images is still a challenging task for artificial intelligences such as Artificial Neural Networks, especially the convolutional method common in images, or called Convolutional Neural Networks. The use of transfer learning architecture with TF Lite on classification is an important factor in making automatic diagnosis mobile, accurate, and agile. However, the classification models that have been made are still unable to perfectly categorize skin lesion diseases. In this dataset there are 7 label classes that will be classified using the InceptionResNetV2 architecture. Then handling imbalanced data using the oversampling method to handle uneven datasets. After that, the results will be analyzed with several metric parameters used, namely precision, recall, accuracy, and F1-score. The best results were obtained when EarlyStopping at the last epoch with overall accuracy at 87.56%, top-2 at 95.05%, and top-3 at 97.46%. The duration of classification has also been measured with Streamlit Share and HuggingFace Spaces. The duration is the time from ping to each host, where the Streamlit web application has lower latency compared to HuggingFace, on average (1.17 ms vs 1.49 ms), and the standard deviation of latency on the HuggingFace web application is higher than that of Streamlit (0.10 ms vs 0.49 ms), the duration of HuggingFace classification has an average classification time of 116 ms and a standard deviation of 5 ms, while Streamlit is lower, at 97 ms and standard deviation of 2 ms."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azis Husein
"Penolakan kandidat ketika mendaftar pekerjaan merupakan hal yang lumrah terjadi. Penolakan yang seringkali tidak disertai dengan alasan, menyebabkan pelamar tidak mengetahui letak kesalahan pada CV mereka. Aplikasi Reviewin dibangun dengan fitur utama yaitu memberikan jasa reviu CV dari alumni dan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang berpengalaman untuk alumni dan mahasiswa UI yang membutuhkan. Tugas akhir ini disusun berdasarkan aktivitas requirement gathering, pengembangan aplikasi web, dan evaluasi terhadap aplikasi Reviewin. Fitur-fitur utama seperti mereviu CV, mengirim permintaan reviu CV, mencari reviewer, dan mengedit profil, sudah tersedia di reviewin.me. Berdasarkan hasil evaluasi, fitur-fitur yang diuji sudah memenuhi ekspektasi pemilik produk, mendapat 93% tingkat ketergunaan, dan dapat melayani setidaknya 1000 pengunjung dalam waktu yang bersamaan.

Rejection of candidates when applying for jobs is a common thing. Rejection, which often is not accompanied by reasons from the company, does not allow candidates to spot mistakes on their CV. Reviewin is built with the main feature of providing CV review services from experienced alumni and students of the University of Indonesia (UI) for alumni and students of UI who need it. This final project consists of several key activities which are requirements gathering, web application development, and evaluation. Core features such as reviewing CV, sending CV review requests, finding reviewers, and editing profiles, are successfully deployed on reviewin.me. Based on the evaluation results, the tested features have met the product owner's expectations, obtained 93% usability rate, and can handle at least 1000 visitors simultaneously."
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Rizki Yana
"Hasil observasi dan survei penilaian tingkat kematangan implementasi manajemen proyek agile menggunakan kerangka kerja scrum di VCTD menunjukkan bahwa VCTD telah mencapai tingkat kematangan level 3. Proses implementasi scrum yang ada di VCTD dapat ditingkatkan lagi agar bisa mencapai level 4 dengan cara melengkapi variabel-variabel yang belum terpenuhi. Masalah utama yang terdapat di VCTD adalah belum tercapainya target rilis pada produk Non-GDS dikarenakan belum idealnya beberapa variabel saat implementasi scrum pada divisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kematangan implementasi scrum di VCTD saat ini dan mengetahui berapa level kematangan yang telah didapatkan, setelah itu, diberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi untuk menentukan variabel penilaian dengan cara mengumpulkan data dari artefak-artefak scrum, dokumentasi perusahaan serta tools yang dipakai dalam manajemen proyek agile saat menerapkan kerangka kerja scrum. Setelah tahap pertama selesai, kemudian dilakukan survey kepada seluruh tribe pada produk Non-GDS di VCTD untuk mendapatkan nilai kematangan di VCTD saat ini.

The results of observations and surveys on the assessment of the maturity level of the implementation of agile project management using the scrum framework in VCTD show that VCTD has reached a maturity level of level 3. The scrum implementation process in VCTD can be improved again so that it can reach level 4 by completing the missing variables fulfilled. The main problem with VCTD is that the release target for Non-GDS products has not been achieved because some variables were not ideal when implementing Scrum in the division. This study aims to assess the maturity level of the current scrum implementation in VCTD and to find out how many maturity levels have been obtained, after which, recommendations are given to reach a higher maturity level. This research was conducted by means of interviews and observations to determine the assessment variables by collecting data from Scrum artifacts, company documentation and tools used in agile project management when implementing the Scrum framework. After the first phase was completed, a survey of all the tribes in the Non-GDS product in VCTD was conducted to obtain the maturity value in the current VCTD."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vikih Fitrianih
"Pandemi COVID-19 telah mendorong pemerintah untuk memanfaatkan teknologi untuk menanggulanginya, termasuk penggunaan aplikasi contact tracing. Pemerintah Indonesia secara resmi merilis dan mewajibkan penggunaan aplikasi contact tracing yang bernama PeduliLindungi. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi merupakan upaya pemerintah dalam memerangi COVID-19. Pemerintah memerlukan kontribusi penduduk Indonesia untuk menggunakan PeduliLindungi agar proses pelacakan COVID-19 dapat dilakukan, tetapi jumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi belum memenuhi target pemerintah. Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, tren penggunaan PeduliLindungi mengalami penurunan terutama di Jawa dan Bali.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi niat keberlanjutan seseorang untuk terus menggunakan aplikasi contact tracing PeduliLindungi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji model penelitian yang dibangun berdasarkan teori Expectation Confirmation Model (ECM), Health Belief Model (HBM), dan Theory Acceptance Model (TAM). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Data yang diperoleh dari 372 responden dianalisis dengan metode PLS-SEM menggunakan tools SmartPLS 3.2.9.
Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah service quality (kualitas layanan), system quality (kualitas sistem), perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan), confirmation (konfirmasi), perceived usefulness (kegunaan yang dirasakan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan yang dirasakan), dan satisfaction (kepuasan). Penelitian ini juga memberikan implikasi secara teoritis untuk penelitian selanjutnya terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan aplikasi contact tracing. Selanjutnya, implikasi secara praktis untuk pengembang aplikasi PeduliLindungi dalam meningkatkan fitur aplikasi serta pemerintah khususnya Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan terkait penanganan COVID-19.

The COVID-19 pandemic has prompted the government to utilize technology to overcome it, including the use of contact tracing applications. The Indonesian government has officially released and required the use of a contact tracing application called PeduliLindungi. The use of the PeduliLindungi application is an effort by the government in fighting COVID-19. The government requires the contribution of the Indonesian population to use PeduliLindungi so that the COVID-19 tracking process can be carried out, but the number of application users has not met the government's target. According to the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia, the trend of using PeduliLindungi has decreased, especially in Java and Bali.
The purpose of this study is to find out what factors influence a person's continuance intention to use PeduliLindungi contact tracing application. This study uses a quantitative approach to test the research model that is built based on the Expectation Confirmation Model (ECM), Health Belief Model (HBM), and Theory Acceptance Model (TAM) theory. Data was collected by distributing online questionnaires. The data obtained from 372 respondents were analyzed by the PLS-SEM method using SmartPLS 3.2.9 tools.
Based on the results of the analysis, the factors that influence the intention to continue using the PeduliLindungi application are service quality (quality of service), system quality, perceived susceptibility, confirmation, perceived usefulness, perceived ease of use, and satisfaction. This research also provides theoretical implications for further research regarding the factors that can influence continuance intention to use contact tracing applications. Furthermore, practical implications for PeduliLindungi application developers in improving application features and the government, especially the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as consideration in evaluating policies related to handling COVID-19.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nala Freedrikson Arifin
"PT. Telekomunikasi Selular merupakan salah satu penyedia jasa layanan jaringan Internet dengan jangkauan paling luas, yang menjangkau hingga daerah terpencil, pulau terluar hingga perbatasan wilayah negara. Tahun 2019 PT Telekomunikasi Selular meluncurkan produk by.U, yang ditujukan untuk segmen anak muda yang bebas. Produk by.U sendiri memiliki slogan “SemuanyaSemaunya”, yang menggambarkan paket kepada pelanggan tanpa di-bundle seperti produk telekomunikasi lainnya. Dalam pengembangan produknya, tim by.U menggunakan Scrum sebagai pedoman. Hal ini dikarenakan sifat Scrum yang cepat dalam merespon perubahan. Namun dalam pelaksanaannya terjadi beberapa masalah, sehingga tujuan awal digunakannya Scrum tidak dapat tercapai. Proses identifikasi masalah menunjukkan bahwa salah satu akar permasalahan yang terjadi adalah penambahan Sprint Backlog di tengah Sprint. Selain itu terjadi perubahan konten Sprint Backlog di tengah sprint yang menyebabkan beban kerja tim development bertambah. Hal ini membuat estimasi beban kerja di awal sprint tidak tercapai, serta menimbulkan beban kerja tambahan untuk Sprint berikutnya. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengukuran kematangan proses Scrum dengan menggunakan Scrum Maturity Model, yang telah diperbarui berdasarkan Scrum Guide 2017 dan SBOK v3. Hasil penilaian menunjukkan tim produk by.U memperoleh tingkat kematangan satu (Initial). Setelah itu disusun rekomendasi perbaikan seluruh praktik yang belum mencapai peringkat Fully Achieved, serta dikelompokkan berdasarkan komponen Scrum, yaitu Scrum Roles, Scrum Artifacts, dan Scrum Events. Kemudian praktik tersebut dipetakan ke Scrum Guide 2017, SBOK v3, dan pengalaman pakar Scrum. Dengan demikian diperoleh dokumen rekomendasi perbaikan implementasi Scrum, sesuai dengan kondisi tim produk by.U. Dokumen tersebut dapat menjadi dasar untuk melakukan perbaikan praktik Scrum pada tim produk by.U.

PT. Telekomunikasi Selular is one of the Internet network service providers with the broadest range that reaches to remote areas, outer islands to the borders of the country. In 2019, PT. Telekomunikasi Selular launches by.U products aimed at the free youth segment. The by.U product itself has the slogan "Everything at Will", which describes the package given to the customer without being bundled like other telecommunications products. In developing their products, the by.U team used Scrum as a guide. It is due to the nature of Scrum, which is fast in responding to changes. However, several problems occurred in the implementation. As a result, the initial purpose of using Scrum cannot be achieved. The problem identification process shows that one of the root causes is the addition to the Sprint Backlog or changes in the Sprint Backlog content in the middle of the sprint. As a result, it increases the development team's workload. It makes the estimated workload at the beginning of a sprint missed. Consequently, it raises the workload for the next sprint. Therefore, this study measures the maturity of the Scrum process using the updated Scrum Maturity Model based on the 2017 Scrum Guide and SBOK v3. The assessment results show that by.U product team gets a maturity level of one (Initial). Recommendations for improvement are made for all practices, which are not in the Fully Achieved level, are grouped based on Scrum components. These are Scrum Roles, Scrum Artifacts, and Scrum Events. The practice is mapped to the 2017 Scrum Guide, SBOK v3, and the experience of Scrum experts. Therefore, the recommendations for improvement of the Scrum implementation following the conditions of the by.U product team. This document is the basis for improving Scrum practices on the by.U product team."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Galih Pratama
"Evaluasi tingkat kematangan terhadap proses pengembangan perangkat lunak menggunakan Scrum Maturity Model di UrRemote telah dilaksanakan. Evaluasi dilakukan karena permasalahan yang dihadapi UrRemote, yaitu target dan waktu pengerjaan task dalam suatu sprint tidak sesuai dengan rencana. Permasalahan ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi jadwal pengerjaan proyek secara keseluruhan. Data dikumpulkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion, studi dokumen, dan observasi. Data kemudian dianalisis menggunakan perhitungan KPA Rating untuk mendapatkan tingkat kematangan.
Hasil analisis tingkat kematangan didiskusikan dengan project manager untuk menentukan tingkat kematangan yang ingin dicapai. Sasaran perbaikan diidentifikasi dari praktikpraktik SMM yang belum dicapai organisasi. Usulan perbaikan dihasilkan dari pemetaan sasaran perbaikan dengan best practices Scrum dan kemudian divalidasi agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi sudah mencapai tingkat kematangan 2 dengan target pencapaian tingkat kematangan 3. Sasaran perbaikan ditentukan dari praktik-praktik yang belum tercapai pada SMM tingkat 2 dan 3. Usulan perbaikan yg dihasilkan dari pemetaan sasaran perbaikan adalah 10 usulan perbaikan. Hasil validasi menunjukkan bahwa semua usulan perbaikan sesuai kebutuhan dan dapat diterapkan oleh organisasi.

The evaluation of the maturity level of the software development process using Scrum Maturity Model SMM in UrRemote has been implemented. This evaluation was conducted because UrRemote experienced problems which are the target and the time spent on task in a sprint was not run as planned. This problem affect the overall project schedule. Data were collected with Focus Group Discussion, study documents, and observation. Data were analyzed by using the KPA Rating calculation.
The results of the analysis to be discussed with the project manager to determine the maturity level needed to be achieved. Targets for improvement are identified from the SMM practices that have not been reached. Proposed improvements resulting from the mapping targets for improvement with Scrum best practices and validated to fit the needs of the organization.
The result showed that the organization has reached maturity level 2 which is the target to be achieved is the maturity level 3. Improvement targets determined by practices that have not reached the level of SMM 2 and 3. The result of proposals improvement from mapping targets improvement are 10 proposals. Validation result showed that all of the proposed improvements as needed and can be implemented by the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilah Muhammad
"Perusahaan XYZ merupakan perusahaan tech-based yang berfokus pada pembangunan solusi digital. Dengan adanya kebutuhan akan produk digital Human Resource (HR) dan pengalaman serta resources yang dimiliki, perusahaan membangun aplikasi PX. PX melakukan otomatisasi proses HR yang mencakup dari awal seseorang berstatus kandidat hingga karyawan yang ingin mengundurkan diri dari perusahaan. Pada pengembangan PX, digunakan Scrum sebagai framework dalam mengembangkan perangkat lunak. Implementasi Scrum pada pengembangan PX ternyata terdapat kendala yang menyebabkan target Sprint Backlog tidak tercapai sehingga menghambat penyelesaian employee journey PX. Pada identifikasi masalah menunjukkan bahwa salah satu akar permasalahnnya adalah praktik Scrum belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pengukuran kematangan Scrum pada pengembangan produk PX dengan menggunakan Scrum Maturity Model yang acuannya telah diperbarui dari Scrum Guide 2010 menjadi Scrum Guide 2020. Peneliti menggunakan wawancara, studi dokumen, observasi, dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diolah untuk menghasilkan tingkat kematangan Scrum dan data kualitatif digunakan sebagai data pendukung dalam memperkuat data kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa Tim PX memperoleh tingkat kematangan satu (Initial). Setelah didapatkan hasil pengukuran, peneliti memberikan sasaran perbaikan untuk praktik wajib yang belum mendapatkan interpretasi Fully Achieved yaitu 15 praktik pada tingkat dua (Managed) dan 16 praktik pada tingkat tiga (Defined). Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan Scrum Guide 2020, SBoK v3, dan pendapat pakar Scrum eksternal. Hasil penelitian ini berupa dokumen rekomendasi perbaikan praktik yang telah divalidasi oleh praktisi Scrum di PX yaitu Product Owner. Dokumen ini dapat menjadi dasar perbaikan praktik Scrum pada Tim PX.

XYZ Company is a tech-based company that focuses on building digital solutions. With the need for Human Resource (HR) digital products and the experience and resources they have, the company builds the PX application. PX automates HR processes, from candidates to employees who want to leave the company. In PX development, Scrum is used as a framework for developing software. The implementation of Scrum in PX development turned out to have obstacles that caused the Sprint Backlog target not to be achieved, thus hampering the completion of the PX employee journey. The problem identification shows that one of the root problems is that Scrum practices have not been implemented well. Therefore, this study measures Scrum maturity in PX product development using the Scrum Maturity Model, whose reference has been updated from Scrum Guide 2010 to Scrum Guide 2020. Researcher used interviews, document studies, observations, and questionnaires as research instruments. The study used qualitative and quantitative data. Quantitative data is processed to produce Scrum maturity level and qualitative data is used as supporting data in strengthening quantitative data. The results showed that the PX Team obtained a maturity level one (Initial). After obtaining the measurement results, the researcher provides improvement targets for required practices that have not received a Fully Achieved interpretation, namely 15 practices at level two (Managed) and 16 practices at level three (Defined). Recommendations for improvement are based on the Scrum Guide 2020, SBoK v3, and the opinions of external Scrum experts. The results of this study are in the form of a practice improvement recommendation document that Scrum practitioners have validated at PX, namely the Product Owner. This document can be the basis for improving Scrum practices for the PX Team."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>