Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Astarnif Jannah
"Kebijakan kota layak anak di kota Depok merupakan wujud dari komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Kebijakan kota layak anak ini muncul akibat dari semakin banyaknya tindak kekerasan terhadap anak dan juga pelanggaran- pelnggaran hak anak di kota Depok. Dari berbagai sumber refrensi yang didapatkan oleh peneliti, kota Depok merupakan kota satelit jakarta dimana tngkat laju penduduknya paling tinggi diantara kota-kota lain yang menjadi satelit jakarta sehingga dirasa penting untuk menyelesaikan kasus pelanggaran-pelanggaran hak anak yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan utnuk mengetahui bagaimana penerapan perlindungan hak-hak anak yang di Implementasikan di kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan dengan pendekatan Positivis dan teknik pengumpulan data kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif terhadap indikator-indikator batasan implementasi kebijakan. Hasil penelitian ini adalah implementasi kebijakan dalam Program Kota Layak Anak di kota depok sudah cukup berhasil karena sudah adanya sosialisasi mengenai hak-hak anak, sudah adanya komitmen yang tinggi dari pemerintah, dukungan dari masyarakat dan pihak swasta.

Child-friendly city policies in Depok is a manifestation of the commitment of local government to provide protection to the rights of the child. This child-friendly city policies arising from the increasing number of acts of violence against children and child rights violations pelnggaran in Depok. References from various sources obtained by the researchers, is a satellite city of Depok Jakarta where tngkat rate of population is highest among the other cities that became satellites jakarta thus considered important to resolve cases of child rights violations that occurred. Based on this, researchers primary objective is to determine how the application of the protection of the rights of children in Deploys in Depok. This study uses the theory of policy implementation with Positivist approach and qualitative data collection techniques. Analysis using descriptive analysis of indicators of policy implementation constraints. The results of this research is the implementation of policies in the Child Friendly Cities Program in the city of Depok has been quite successful because it is the socialization of the children's rights, has been a high commitment from the government, the support of the public and private sectors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeanne Noveline Tedja
"Kebijakan Kota Layak Anak (KLA) lahir sebagai tindak lanjut Konvensi Hak Anak PBB dan merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan anak. Penelitian ini merupakan studi kebijakan yang menganalisis interpretasi kebijakan KLA di tingkat kota dan implementasi kebijakan KLA di lingkungan RW. Penelitian menghasilkan tipologi penyelenggaraan kebijakan KLA dilihat dari interpretasi di tingkat kota dan implementasi di lingkungan RW, dimana penyelenggaraan kebijakan KLA yang terintegrasi bisa dicapai bila interpretasi di tingkat kota berkembang dengan baik dan partisipasi masyarakat di lingkungan RW tinggi, sehingga komunitas menjadi kreatif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pemenuhan hak anak. Penelitian juga menghasilkan ‘Model Peneyelenggaraan Kebijakan KLA’ sebagai implikasi praktis.

Policy of Child Friendly City (CFC) is developed as the follow up of Convention on the Rights of the Child initiated by UN, and as Government initiative to improve child welfare. This research is a social policy study which analyse policy interpretation in city / government level and policy implementation in the community. The research brought about typology of CFC implementation, where the integrated CFC policy implementation can be reached if the implementation in city level goes accordingly and the level of community participation is high, so that they can run creative activities to fulfill children’s rights. The research also have the ‘Model of CFC Implementation’ as it’s practice implications."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gestivia Hakim
"Skripsi ini membahas peran-peran anggota FOKLA dan kendala-kendala yang dialami selama pengembangan RW Ramah Anak yang dikaitkan dengan konsep pengembangan masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa anggota FOKLA memerankan keempat peran community worker, yakni peran memfasilitasi, mengedukasi, representasional, dan teknis. Namun anggota FOKLA masih belum terlalu mampu dalam melakukan peran teknis terutama pada manajemen, penggunaan komputer, dan presentasi verbal. Penelitian ini menyarankan kepada lembaga untuk memperbaiki beberapa peran yang dinilai kurang tersebut melalui pemberian pelatihan kepada pengurus atau merumuskan ulang peran-peran yang dijalankan di masyarakat.

This thesis discusses the roles of FOKLA and the obstacles encountered during the development of child friendly environment that associated with the concept of community development. This research is a qualitative research with descriptive design. The results of the study conclude that FOKLAs member plays four roles of community worker, namely facilitating, educating, representational, and technical. However, FOKLAs member is still not very capable in performing technical roles especially on management, computers, and verbal presentations. This research suggests to the agency to improve some of their roles and skills through training for administrators or reformulate the roles that are need to be executed in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 2012
307.121 6 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Ayuningtyas
"ABSTRAK
Kabupaten Klaten memiliki peran strategis sebagai jalur penghubung kelancaran arus
barang/jasa di dua kota besar yang mengapitnya, yaitu Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta.
Kondisi tersebut menempatkan Kabupaten Klaten sebagai daerah rawan tindak kejahatan
salah satunya kekerasan pada anak. Masalah kekerasan pada anak cukup mengkhawatirkan
sehingga Pemerintah Kabupaten Klaten menerapkan suatu kebijakan sebagai upaya
pemenuhan hak anak melalui Program Kabupaten/Kota Layak Anak. Berdasarkan
permasalahan itu, fokus penelitian adalah dampak kekerasan pada anak-anak yang menjadi
korban dan efektivitas Program Kabupaten/Kota Layak Anak pada penanganan anak-anak
korban kekerasan dalam mendukung ketahanan daerah di Kabupaten Klaten melalui teori
analisis kebijakan William N. Dunn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Informan penelitian adalah anak-anak korban kekerasan baik fisik,
psikis maupun seksual, Gugus Tugas KLA Kabupaten Klaten dan pejabat terkait dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Kabupaten/Kota Layak Anak berjalan efektif
sebagai pedoman bagi Gugus Tugas KLA dalam penanganan Anak Membutuhkan
Perlindungan Khusus (AMPK) khususnya anak korban kekerasan meliputi urusan pendidikan,
kesehatan, pelayanan sosial dan perlindungan anak. Program Kabupaten/Kota Layak Anak
belum berjalan efektif bagi anak-anak korban kekerasan karena beberapa hambatan antara
lain penolakan salah satu pihak keluarga untuk dilakukannya penanganan, terputusnya hak
pendidikan pada anak korban kekerasan seksual yang mengalami kehamilan serta
ketidaksesuaian penerapan kebijakan terkait penyelesaian kasus kekerasan pada anak melalui
proses mediasi. Hambatan tersebut perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah
setempat mengingat kompleksitas dampak kekerasan pada anak di Kabupaten Klaten
dilatarbelakangi pula oleh lingkungan tumbuh kembang anak, dimana anak yang tinggal di
wilayah pedesaaan cenderung untuk diam dan menutupi tindak kekerasan yang terjadi
padanya sehingga secara psikologis mengalami tekanan batin lebih besar. Sementara itu,
anak-anak korban kekerasan yang tumbuh di wilayah pusat kabupaten cenderung lebih
ekspresif dalam merespon tindak kekerasan yang dialaminya. Program Kabupaten/Kota
Layak Anak merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Klaten dalam mengatasi ancaman
stabilitas daerah dari tindak kekerasan pada anak dan dampak yang ditimbulkannya.
Meskipun belum sepenuhnya efektif, Program Kabupaten/Kota Layak Anak memberikan
dampak positif bagi upaya perlindungan anak di Kabupaten Klaten. Peningkatan kesadaran
masyarakat untuk melaporkan tindak kekerasan pada anak dan partisipasi masyarakat sebagai
relawan pendamping anak korban kekerasan menguatkan dukungan terhadap ketahanan
sosial di tengah masyarakat sehingga berujung pada ketahanan daerah di Kabupaten Klaten

ABSTRAK
Klaten Regency has a strategic role as a line connecting the smooth flow of goods or services
in two major cities flanking that are Yogyakarta City and Surakarta City. The conditions put
Klaten Regency as a crime-prone area, one is child abuse. Problem of child abuse is quite
alarming so that the Government of Klaten Regency adopted a policy as an effort to fulfill the
rights of children through Child Friendly City Program. Based on the issues, the research
focused on the impact of child abuse to the victimized children and the effectiveness of Child
Friendly City Program in handling victimized children of abuse in support the regional
resilience of Klaten Regency using the theory of policy analysis by William N. Dunn. The
research used qualitative approach by descriptive method. Informants research are victimized
children of abuse whether physically abuse, psycologically abuse and sexually abuse, child
friendly city task force in Klaten Regency and relevant officials in the Minister of Woman’s
Empowerment and Child Protection of Republic of Indonesia.
The result showed that Child Friendly City Program run effectively as a guidance for child
friendly city task force in handling children in need a special protection particularly the
victimized children of abuse included educational affairs, health affairs, social services affairs
and children protection affairs. Child Friendly City Program run uneffectively for the
victimized children of abuse because of some barriers such as refusal of either party to be
handled, breaking of the right to education to the victimized children of sexual abuse who
became pregnant and discrepancy related policies for resolving cases of child abuse through
the mediation process. The barriers need attention from the Local Government considering
the complexity of the impacts of child abuse in Klaten Regency is also motivated by the
environmental development of the child, where children living in rural areas tend to be quiet
and cover acts of violence that occured to them that the psycological distress greater. While
the victimized children were growing in central region district tend to be more expressive in
response to the violence experience. Child Friendly City Program is the effort of the
Government of Klaten Regency in overcoming the threat of regional stability from child
abuse and the impacts of it. Although not yet fully effective, Child Friendly City Program
contributed positive impact for the effort of child protection in Klaten Regency. The
increased awareness of the public to report child abuse and community participation as a
volunteer chaperone victimized children of abuse strengthens support for social resilience in
communities that lead to regional resilience in Klaten Regency"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Chyntia Damara
"ABSTRACT
Sudah sepatutnya Pemerintah memperhatikan pemenuhan hak-hak anak, karena nantinya mereka yang akan menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan menyelanggarakan Kota Layak Anak. Salah satu klaster yang penting terkait dengan penyelenggaraan Kota Layak Anak adalah klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan. Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan melakukan berbagai upaya untuk mendukung terwujudnya Kota Layak Anak di bidang kesehatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada kualitatif dengan pendekatan post-positivisme. Berdasarkan hasil penelitian, melalui pendekatan sasaran dalam pengukuran efektivitas organisasi oleh S.B Lubis dan Martani Huseini, Dinas Kesehatan telah melampaui sasaran-saran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Pencapaian sasaran tersebut tidak terlepas dari faktorfaktor yang mempengaruhi organisasi dalam melakukan kinerjanya. Berdasarkan teori dari McKinsey, ada 7 faktor yang mempengaruhi Dinas Kesehatan untuk mendukung Kota Layak Anak, dua diantaranya sudah berjalan dengan baik yaitu, pemimpinan yang memotivasi para bawahannya dan anggaran dan teknologi yang mendukung untuk menyelenggarakan Kota Layak Anak. Namun lima faktor lainnya belum berjalan dengan baik, yaitu Dinas Kesehatan belum memiliki strategi khusus terkait dengan Kota Layak Anak, koordinasi yang belum berjalan dengan maksimal, kurangnya Sumber Daya Manusia baik dari segi jumlah maupun kompetensi yang dimilki serta tidak adanya budaya organisasi yang ditetapkan secara khsusus bagi Dinas Kesehatan dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan perlu melakukan perbaikan dari faktor yang yang belum berjalan dengan baik tersebut agar Kota Depok dapat mewujudkan Kota Layak Anak.

ABSTRACT
Government have to pay attention to the fulfillment of childrens rights, because later they will determine the fate of the nation and state in the future. One of the things that can be done by the Government is by organizing a Child Friendly City. One important cluster related to the implementation of a Child Friendly City is a cluster of basic health and wellbeing. The Depok City Government through the Health Office has made various efforts to support the realization of a Child Friendly City in the health sector. The research method used in this study is qualitative with a post-positivism approach. Based on the results of the study, through the target approach in measuring organizational effectiveness by S. B Lubis and Martani Huseini, the Health Office has exceeded the goals set out in the Medium Term Development Plan. The achievement of these targets is inseparable from the factors that influence the organization in carrying out its performance. Based on McKinsey's theory, there are 7 factors that influence the Health Office to support Child Friendly Cities, two of which have gone well, namely, leader who motivate their subordinates and the budget and technology that supports the implementation of Child Friendly Cities. But the other five factors have not gone well, namely the Health Office does not yet have a specific strategy related to Child-Friendly Cities, coordination that has not run optimally, lack of Human Resources both in terms of numbers and competencies and the absence of organizational culture specifically for the Office of Health in carrying out its functions. Therefore, the Health Office needs to make improvements from the factors that have not gone well so that Depok City can be a ChildFriendly City."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Danur Wafi Hidayat
"Penelitian ini membahas model skenario kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2018. Penelitian ini berfokus pada kondisi anak-anak di Jakarta untuk mengidentifikasi faktor pendorong agar diperoleh model skenario kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan kota layak anak di DKI Jakarta yaitu faktor sosial dan ekonomi-politik dengan menghasilkan empat buah skenario yaitu optimis, partisipatif, statis dan pesimis. Beberapa rekomendasi yang diberikan adalah mengeluarkan peraturan daerah tentang KLA, memperbanyak iklan layanan masyarakat, membatasi konten kekerasan di media elektronik dan penguatan koordinasi antar lembaga.

This research discusses the scenario models of Jakarta’s Province Government for developing Jakarta to be a child-friendly city (CFC) in 2018. By using qualitative approach, this descriptive research focuses on children’s condition in Jakarta to identify the driving forces to be used for generating the scenario model. To conclude, this research shows there are two driving forces impact on children’s condition in Jakarta: social factor and economic-political factor, and four scenarios generated, which named Optimistic, Participatory, Static and Pessimist. Several recommendations are offers, Issuing state regulation about CFC, Increasing public services advertising, limiting violent content in media, and strengthening inter-agency commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Mulyantika
"Upaya mewujudkan kesejahteraan anak penting untuk dilakukan karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran aktor dalam mewujudkan kesejahteraan anak melalui Kota Layak Anak (KLA)di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya dan Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Aktor yang dimaksud adalah peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha dalam pengembangan KLA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Kelurahan Cisalak dalam pengembangan KLA terdapat sinergisitas dari peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha. Sinergisitas ini muncul karena ada peran pemerintah di dalam melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait dengan KLA, ditambah dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat sehingga bisa bekerja sama dengan dunia usaha di dalam melakukan berbagai kegiatan untuk pemenuhan hak anak. Sementara itu, di Kelurahan Cipayung Jaya peran pemerintah kurang di dalam memberikan sosialisasi dan pembinaan terkait KLA, partisipasi masyarakat cenderung rendah dan belum ada keterlibatan dunia usaha dalam pengembangan KLA, sehingga kegitaan pemenuhan hak anak kurang berjalan dan hanya aktif di RW Ramah Anak percontohan. Oleh karena itu, untuk pengoptimalan pengembangan KLA perlu adanya peningkatan sinergisitas komitmen dan sumberdaya dari peran pemerintah, partisipasi masyarakat dan kontribusi dunia usaha.

Efforts to realize children's welfare are important because children are the nation's next generation. This study aims to describe and analyze the role of actors in realizing children's welfare through Child Friendly City (CFC) in Cisalak Village, Sukmajaya District and Cipayung Jaya Village, Cipayung District, Depok City, West Java. The actor in question are the role of the government, community participation and the contribution of the business world in developing CFC. This research uses qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that in the Cisalak Village in the development of CFC there was a synergy of the role of government, community participation and contribution of the business world. This synergy arises because there are a role for the government in conducting socialization and coaching related to CFC, the high level of community participation so that they can cooperate with the business world in carrying out various activities to fulfill children's rights. Meanwhile, in Cipayung Jaya Village, the government's role is lacking in providing socialization and coaching related to CFC, community participation tends to be low and there is no involvement of the business world in developing CFC, so that the fulfillment of children's rights is not running well. Therefore, to optimize the development of CFC, it is necessary to increase the synergy of commitment and resources from the role of government, community participation and contribution of the business world"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kozlowski, Jerzy
Jakarta: UI-Press, 1997
711.4 KOZ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatussa`Adah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering dialami anak usia prasekolah yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah penggunaan gadget pada anak. Picky eating dapat berdampak pada pertumbuhan dikarenakan asupan nutrisi pada anak yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak usia prasekolah di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 129 responden yang dipilih secara acak dengan teknik multistage cluster sampling di empat TK di Kota Depok. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi- square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 57 (44,2%) anak merupakan picky eater. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak prasekolah di Kota Depok (p<0,001) dengan tingkat risiko perilaku picky eating 5 kali lebih tinggi pada anak yang menggunakan gadget lebih dari waktu yang direkomendasikan (OR = 5,253). Upaya pencegahan perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu memperhatikan batasan waktu anak dalam menggunakan gadget sesuai rekomendasi.

Picky eating behavior is often experienced by preschool-aged children which is caused by internal and external factors. One of these external factors is children's use of gadgets. Picky eating can have an impact on growth due to inadequate nutritional intake in children. This research aims to identify the relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City. This research was conducted involving 129 respondents who were randomly selected using a multistage cluster sampling technique in four kindergartens in Depok City. Data analysis was carried out using univariate and bivariate analysis (chi-square test). The research results showed that 57 (44.2%) children were picky eaters. The bivariate test shows that there is a significant relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City (p<0.001) with the risk level of picky eating behavior 5 times higher in children who use gadgets more than the recommended time (OR = 5.253). In an effort to prevent picky eating behavior in children, parents need to pay attention to limiting the time their children use gadgets according to recommendations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>