Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gracia Risnawaty
"Perjalanan ke luar negeri untuk tujuan kesehatan, yang akrab disebut sebagai medical tourism khususnya perjalanan medis, kini sedang menjadi hal yang menarik minat banyak individu yang mencari layanan perawatan medis berkualitas di luar negeri. Malaysia menjadi salah satu destinasi terkenal bagi masyarakat Indonesia yang mencari pelayanan kesehatan internasional, dan Pulau Penang menjadi tujuan utama warga Indonesia. Sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan medis ke Penang dikarenakan lock down. Namun setelah dibukanya kembali kunjungan medis di Malaysia, terjadi peningkatan yang signifikan dan hal tersebut membawa dampak kerugian nilai valuta asing yang cukup besar bagi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus pemanfaatan pelayanan kunjungan medis Warga Negara Indonesia (WNI) ke Penang. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Lokasi di wilayah Indonesia dengan jumlah sampel penelitian sebesar 97 responden dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas responden melakukan pemanfaatan pelayanan kunjungan medis berulang dan rata-rata sebanyak dua kali, dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang baik. Umur, pekerjaan, pendapatan dan riwayat Penyakit memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang. Dimana variabel yang paling besar peranannya dalam mempengaruhi terhadap pemanfataan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang adalah pendapatan, meskipun memiliki kartu BPJS. Dari hasil penelitian tersebut, alasan utama adalah persepsi atas ketepatan diagnosa, biaya yang murah dan kualitas layanan. Pelayanan kesehatan di dalam negeri di masa depan harus meningkatkan kualitas pelayanan dan efisien untuk mengurangi biaya dalam pengobatan. Penelitian ini mengusulkan agar mengutamakan kepentingan pasien, ketepatan dalam pengobatan, meningkatkan pelayanan dokter, perawat dan staf yang ramah dan cekatan, dan memberikan kenyamanan fasilitas pelayanan.

The journey abroad for health purposes, commonly known as medical tourism, especially medical travel, is currently gaining interest among individuals seeking quality medical care services overseas. Malaysia has become a renowned destination for Indonesian citizens seeking international healthcare services, and Penang Island is a primary destination for Indonesian residents. Since the COVID-19 pandemic, there has been a significant decline in medical visits to Penang due to lockdown measures. However, with the reopening of medical visits in Malaysia, there has been a significant increase, leading to a substantial impact on Indonesia's foreign exchange losses. This study aims to investigate a case study of the utilization of medical visit services by Indonesian citizens in Penang. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional research design. The study is conducted in Indonesia with a sample size of 97 respondents, and the research instrument utilizes primary data (questionnaires). The findings indicate that the majority of respondents utilize medical visit services repeatedly, averaging twice, with a perception of good service quality. Age, occupation, income, and medical history have a significant relationship with the utilization of medical visit services to Penang. The variable with the most significant role in influencing the utilization of medical visit services to Penang is income, even though respondents have BPJS cards. The main reasons for utilizing medical visit services are perceived accuracy of diagnosis, affordability, and service quality. Future domestic healthcare services should focus on improving service quality and efficiency to reduce treatment costs. The study proposes prioritizing patient interests, accuracy in treatment, enhancing the services of doctors, nurses, and friendly and efficient staff, and providing comfortable facilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The development of tourism in Indonesia, Singapore and Malaysia showed a deep gap between three countries, especially in the number of visitor arrivals. The writer is trying to reveals the gap and the reason why the gap exist between them. The fact showed that in developing tourism, Singapore and Malaysia had established an independence body to handle tourism sector separated with the policy makers. This body had full authority in handling tourism because they were financed by private sector. The separation between the policy maker and the executor had proofed to be very effective in driving the development. The executor was then supported by provincial executor body that worked under the command of the central body. In Indonesia there is no separation between the policy maker and the executor, consequently the task and responsibility is not clear yet. The result showed that Indonesia is still backward in developing tourism with only a few international tourists visiting he country. "
790 JUKIN 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sektor pelancongan merupakan sektor kedua terbesar yang menyumbang kepada pendapatan negara selepas sektor pembuatan. Program homestay (inap desa) merupakan pelancongan berasaskan komuniti yang turut menyumbang kepada pendapatan negara. Statistik menunjukan jumlah keseluruhan ketibaan pelancong kw program homestay pada bulan Januari hingga bulan Disember pada tahun 2010 adalah seramai 196,42, iaitu peningkatan sebanyak 21.6 peratus berbanding pada bulan Januari hingga bulan Disember pada tahun 2009. Ini menggambarkan bahawa keperluan terhadap perkhidmatan program homestay meningkat saban tahun. Oleh itu, program homestay perlu diberi perhatian oleh badan-badan kerajaan dalam usaha mengekalkan kejayaan dan kualiti serta meningkatkan bilangan pengunjung yang datang. Salah satu faktor utama kejayaan program homestay adalah melalui pengurusan kepemimpinanyang berupaya merancang, mengurus, melaksana dan mengawal aktiviti-aktiviti dalam program homestay yang berkesan. Hasil kajian mendapati bahawa terdapat beberapa item yang mempunyai tahap min yang rendah yang perlu diberi penekanan oleh pihak pengurusan homestay bagi meningkatkan komitmen peserta. Justeru itu, kajian ini membincangkan apakah-faktor-faktor pengurusan pemimpin yang menjadi amalan dalam meningkatkan komitmen organisasi dalam kalangan peserta program homestay bagi pembangunan komuniti luar bandar."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Erdimas
"Praktik penanganan limbah medis B3 yang dilakukan tenaga kesehatan dapat didukung oleh beberapa faktor agar berjalan dengan baik dan terbebas dari bahaya atau cidera yang dapat mengancam tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah Ingin mengetahui praktik tenaga kesehatan dalam penanganan limbah B3 oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi Cross sectional dengan sampel sebanyak 142 orang tenaga kesehatan di rumah sakit x. Variabel dependen penelitian ini adalah praktik penanganan limbah medis B3 oleh tenaga kesehatan di rumah sakit x Jakarta, kemudia variabel independennya adalah pengetahuan seorang tenaga kesehatan dalam penanganan limbah medis B3, tingkat pendidikan tenaga kesehatan, lama bekerja tenaga kesehatan, sikap tenaga kesehatan dalam melakukan penanganan limbah medis B3, ketersediaan fasilitas dan APD yang ada di rumah sakit, peraturan atau SOP yang mengatur penanganan limbah medis B3, serta kategori pekerjaan seorang tenaga kesehatan tersebut. Faktor yang berhubungan di penelitian ini adalah ketersediaan fasilitas dan kategori pekerjaan.

The practice of handling B3 medical waste by health workers can be supported by several factors so that it runs well and is free from danger or injury that could threaten health workers. The purpose of this study was to find out the practice of health workers in handling B3 waste by health workers at X Hospital. This research used a quantitative method with a cross-sectional study design with a sample of 142 health workers at X Hospital. The dependent variable of this study is the practice of handling B3 medical waste by health workers at the x Jakarta hospital, then the independent variable is the knowledge of a health worker in handling B3 medical waste, the education level of the health worker, the length of time the health worker has worked, the attitude of the health worker in handling waste medical B3, availability of facilities and PPE in the hospital, regulations or SOPs governing the handling of B3 medical waste, as well as the job category of the health worker. Related factors in this study are the availability of facilities and job categories."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymer, Robert
Kuala Lumpur: Editions Didier Millet, 2011
R 790.181.09 RAY s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Zari Mahmood
Kuala lumpur: Amber Pacific Sdn Bhd, 2005
R 790.181.09 ZAR p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Holland, Lorien
Malaysia: Periplus Editions , 2007
R 910 HOL m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Zari Mahmood
Kuala Lumpur: Amber Pacific, 2005
R 915.95 ZAR p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lissa Melissa Jessy Rotua Lumbanraja
"Latar belakang: Ketidaklengkapan rekam medis merupakan salah satu penyebab sehingga berkas klaim sering kali tidak lengkap atau tidak tepat waktu. Banyaknya klaim yang tidak berhasil berhubungan dengan penundaan pembayaran klaim JKN oleh BPJS Kesehatan menggangu cash flow RSU UKI. Oleh karena itu, rumah sakit perlu melakukan penelitian tentang cara pengisian lengkap rekam medis yang baik. Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan dokumentasi rekam medis dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses pembayaran klaim BPJS untuk pasien yang menjalani rawat inap di RSU UKI. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metodologi penelitian kualitatif, dilaksanakan wawancara mendalam dengan informan yang dianggap dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan untuk studi tersebut yang melibatkan pengumpulan dan detail dari data klaim pending yang belum terselesaikan, dibagi berdasarkan berbagai aspek masalahnya. Hasil: Rumah sakit untuk memenuhi target administratif dapat mempengaruhi cara mendokumentasikan dan mengkodekan kasus. Tekanan untuk mengoptimalkan penggantian dari penyedia asuransi atau program kesehatan pemerintah dapat mempengaruhi metode pengkodean diagnosis dan prosedur. Kelengkapan berkas klaim BPJS tinggi dalam hal identitas KTP/KK (100%) dan surat eligibilitas peserta (99.24%). Namun, ada kelemahan signifikan dalam kesesuaian koding (hanya 19.70%), menunjukkan bahwa ini adalah area yang memerlukan perbaikan serius. Ketidaksesuaian koding adalah penyebab utama klaim pending.

Background: Incomplete medical records are one of the reasons why claim files are often incomplete or not timely. The large number of unsuccessful claims related to delays in payment of JKN claims by BPJS Health disrupted RSU UKI's cash flow. Therefore, hospitals need to conduct research on how to properly fill out medical records. Objective: To identify factors related to the completeness of medical record documentation and how these factors influence the BPJS claim payment process for patients undergoing inpatient treatment at RSU UKI. Method: This research uses a descriptive analytical approach with qualitative research methodology, in-depth interviews are carried out with informants who are deemed to be able to provide accurate and relevant information for the study which involves collecting and detailing unresolved pending claim data, divided based on various aspects of the problem. Results: Hospitals' ability to meet administrative targets can influence how cases are documented and coded. Pressure to optimize reimbursement from insurance providers or government health programs may influence diagnosis and procedure coding methods. Completeness of BPJS claim files is high in terms of KTP/KK identity (100%) and participant eligibility letters (99.24%). However, there was a significant weakness in coding compliance (only 19.70%), indicating that this is an area that requires serious improvement. Coding discrepancies are a major cause of pending claims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Hidayanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pemanfaatan informasi rekam medis di bagian penunjang
medis dan bagian marketing RS Satya Negara Jakarta Tahun 2011, bertujuan
memperoleh gambaran pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh bagian rekam
medis untuk membuat perencanaan, evaluasi maupun pengambilan keputusan di
bagian penunjang medis dan bagian marketing. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan untuk
memperoleh data primer, sedangkan untuk memperoleh data skunder dengan
melakukan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagian
penunjang medis tidak memanfaatkan informasi rekam medis untuk membuat
perencanaan di bagiannya. Sedangkan oleh bagian marketing, informasi rekam medis
sudah dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membuat perencanaan dan evaluasi
program. Penulis menyarankan agar bagian penunjang medis memanfaatkan
informasi yang dihasilkan oleh bagian rekam medis untuk membuat perencanaan di
bagian penunjang medis.

ABSTRACT
This study discusses about the utilization of the medical record information by the
medical support division and marketing division in Satya Negara Hospital Jakarta
2011. The objective of this research is to get the description of utilization of
information that generated by the medical record division to make program planning,
evaluation and decision making in the medical support division and marketing
division. This study used qualitative research method with in-depth interview
technique and observation to get primary data, anddocument review to get secondary
data. This paper states that medical support divission does not use medical
information to make the program planning, while the marketing division, uses
medical record information to make the program planning and evaluation. The author
suggested that the medical support division utilizes information generated by the
medical record to make planning in their division."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>