Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76589 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhaimi Rousanal Fikri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kinerja Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Index Maqashid Syariah (IMS) terhadap Return On Asset (ROA). Objek entitas yang diteliti adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang listed di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta berdasarkan purposive sampling sebanyak terdaftar 9 (sembilan) BUS. Selama ini pengukuran kinerja bank lebih didasarkan pada rasio keuangan dan sejenisnya, sedangkan untuk bank syariah seharusnya dapat lebih dieksplorasi dengan pendekatan nilai-nilai konsep islam yang salah satunya dengan index maqashid syariah. Dan penelitian ini hendak melihat pengaruh diantara kedua variabel tersebut. Penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data time series sekunder. Metode perhitungan IMS menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan nilai index untuk melihat kinerja berdasarkan prinsip maqashid Syariah, sedangkan nilai ROA diperoleh berdasarkan rumus umum yang telah ada. Alat analisis yang digunakan berupa korelasi dan regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh antar variabel dimaksud dengan alat bantu perangkat lunak Statistical Package for Social Sciences. Hasil penelitian membuktikan bahwa Index Maqashid Syariah (IMS) mempunyai hubungan yang rendah dengan Return On Asset (ROA) yang dilihat dari angka koefisien korelasi sebesar -0,250. Dan juga IMS tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA berdasarkan model regresi linier sederhana Y = 0,032 – 0,169X serta nilai dari R Square sebesar 6,2%.

The objective of this study is to see the effect of the performance of Islamic Commercial Banks (BUS) based on the Maqashid Sharia Index (IMS) to Return On Asset (ROA). The object of the study is a Sharia Commercial Bank (BUS) registered with the Financial Services Authority (OJK) and based on purposive sampling as many as 9 (nine) BUS are registered. So far, the measurement of bank performance is based more on financial ratios and the like, while for Islamic banks it should be more explored with an approach to the values of the Islamic concept, one of which is the Islamic maqashid index. And this research wants to see the effect between these two variables. The research method used is descriptive quantitative using secondary time series data. The IMS calculation method uses Simple Additive Weighting (SAW) with an index value to see the performance based on the maqashid Sharia principle, while the ROA value is obtained based on the existing general formula. The analytical tool used in the form of correlation and simple linear regression to see the effect between variables is the Statistical Package for Social Sciences software tool. The results of the study prove that the Maqashid Sharia Index (IMS) has a low relationship with Return On Assets (ROA) as seen from the correlation coefficient of -0,250. And also IMS has no significant effect on ROA based on a simple linear regression model Y = 0,032 – 0,169X and the value of R Square is 6.2%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan nilai-nilai Islam oleh manajemen bank syariah terhadap kinerja bank syariah yang diukur dengan model Maqashid Index. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil skoring Islamic values dari laporan tahunan sebagai variabel dependen dan nilai Maqashid Index dari beberapa bank syariah dengan aset terbesar di 9 negara yang menguasai pangsa pasar perbankan syariah di dunia. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel untuk menguji hipotesisnya. Dari penelitian ini ditemukan bahwa penerapan nilai-nilai Islam oleh manajemen bank syariah mempengaruhi kinerja bank secara positif.

This study aims to examine the effect of the implementation of Islamic values on Islamic banks to their performance as measured using the Maqashid Index model. The data used in this study is the Islamic values scores from the annual reports as a proxy of the dependent variable and the Maqashid Index score of some Islamic banks with the largest assets in 9 countries that dominate the market share of Islamic banking in the world. The research finds that the implementation of Islamic values in Islamic banks positively affect its performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abid Ar Robbani
"Praktek Profit Distribution Management (PDM) bank syariah ditunjukkan dari kegiatan bank syariah dalam memberikan tingkat bagi hasil atau equivalent rate of return (ERR) kepada nasabah mereka. Bank syariah yang berada dalam dual banking system akan menghadapi risiko Displaced Commercial Risk (DCR), yaitu risiko bank syariah harus memberikan tingkat bagi hasil yang mirip dengan tingkat bunga pasar. Memperhatikan tingkat bagi hasil dan risiko DCR bagi bank syariah sangatlah penting. Apabila bank syariah mengabaikan memperhatikan tingkat bagi hasil dan risiko DCR maka dapat menyebabkan terjadinya withdrawal risk, dimana nasabah menarik dana mereka dari bank syariah karena tingkat bagi hasil yang diberikan tidak sesuai dengan ekspektasi atau tidak sesuai dengan tingkat return yang ditawarkan di pasar. Penelitian ini akan menganalisa mengenai pengaruh faktor makroekonomi dan bank specific dalam mempengaruhi penentuan tingkat bagi hasil bank syariah dan risiko DCR. Penelitian ini berkontribusi mengisi gap dari beberapa penelitian sebelumnya, terutama mengembangkan model risiko DCR yang menggunakan pendekatan Guiadance Note 4 IFSB. Metode yang digunakan adalah analisis data panel. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa baik faktor makroekonomi maupun bank specific memiliki pengaruh terhadap tingkat bagi hasil dan risiko DCR bank syariah.

The practice of Profit Distribution Management (PDM) in Islamic bank represented by the way of Islamic bank give the profit-sharing rate or equivalent rate of return (ERR) to their customers. Islamic bank, which are in Dual Banking System, facing the risk of Displaced Commercial Risk (DCR) which the risk where Islamic bank should pay its equivalent rate of return following the interest rate in market. Paying good attention upon equivalent rate of return and DCR risk is very important thing to do by Islamic bank, because if the its ignore the risk, Islamic bank would face the withdrawal risk where their customer will take out their money and replace their saving bank due to the profit-sharing rate being under expectations or not similar to what market has to offer. This research will analyize the factor of macroeconomic and bank specific towards equivalent rate of return and DCR risk. This research will contribute to full fill the gap from previous similar topiks, esspecially in term of DCR risk model using the approach from IFSB Guidance Note 4. The method used in this paper is panel data regression. The result shows that both macroeconomic and bank specific factors affect the equivalent rate of return and DCR risk in Islamic Bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabella Amadea Pramesti
"

Sebagai salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan dengan nomor regulasi  28/POJK.03/2019 mengenai Sinergi Perbankan dalam Satu Kepemilikan untuk Pengembangan Perbankan Syariah. Pengaturan tersebut mengatur bahwa terhadap bank Umum dan Bank Umum Syariah yang memiliki satu kepemilikan dapat dilakukan sinergi satu sama lain. POJK ini juga mengatur bahwa implementasi terhadap konsep Sinergi ini hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari OJK. Selanjutnya, berhubungan dengan rencana merger bank Syariah milik Badan Usaha Milik Negara, skripsi ini akan menjelaskan dan menganalisis mengenai regulasi dalam Peraturan OJK 28/POJK.03/2019 dan membandingkannya dengan rencana merger Badan Usaha Milik Negara Syariah untuk perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum dan memberikan tinjauan yuridis tentang implementasi POJK No. 28 tahun 2019, yang mensinergikan karya bank konvensional dan bank syariah untuk pengembangan bank syariah di Indonesia. Penerbitan POJK 28/2019 juga memiliki dampak positif yang disambut baik oleh industri perbankan Syariah. Dalam pandangan penulis, bahwa keberadaan POJK 28/2019 dan rencana merger bank Syariah milik BUMN sebenarnya tidak saling bertentangan, melainkan kebijakan yang saling mendukung. POJK 28/2019 sangat penting dan diperlukan untuk mengembangkan industri perbankan Syariah secara keseluruhan, sementara secara bersamaan pemerintah harus terus mempersiapkan rencana merger bank syariah milik BUMN dan merealisasikannya sesegera mungkin.


As one of the government's efforts to improve the development of Islamic Banking in Indonesia, the Financial Services Authority issued a regulation with regulation number 28/POJK.03/2019 concerning Banking Synergy in One Ownership for the Development of Islamic Banking. The regulation stipulates that synergy with one another can be done with commercial banks and Sharia Commercial Banks. The POJK also stipulates that the implementation of the Synergy concept can only be done after obtaining approval from the OJK. Furthermore, related to the planned merger of Sharia banks owned by State-Owned Enterprises, this thesis will explain and analyze the  OJK Regulation 28/POJK.03/2019 and compare with the planned merger of Business Entities State Owned Sharia for the development of Islamic Banking in Indonesia This research uses the normative research method, which means that the legal research is conducted by examining or reviewing library materials or secondary data.  This research provides a juridical review on the implementation of POJK No. 28 of 2019, which synergize the works of conventional banks and sharia banks for the development of sharia banks in Indonesia. The issuance of POJK 28/2019 also had a positive impact which was welcomed by the Sharia banking industry. In the author’s view, that the existence of POJK 28/2019 and the merger plan of SOE-owned Sharia banks are actually not in conflict with each other, instead they are policies that support each other. The POJK 28/2019 is crucial and needed to develop the Sharia banking industry as a whole, while simultaneously the government must continue to prepare the SOE-owned Sharia bank merger plan and realize it as soon as possible.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Prasetiyo
"ABSTRAK
Pengukuran kinerja perbankan syariah saat ini masih menggunakan alat ukur kinerja bank konvensional seperti CAMELS, DEA, ROA dan ROE. padahal alat ukur kinerja konvensional masih banyak kelemahan karena belum dapat mengakomodir tujuan bank syariah yang tidak hanya berfokus pada mencari keuntungan tetapi juga harus patuh terhadap ketentuan syariah. Pengukuran kinerja perbankan syariah menggunakan alat ukur kinerja yang sesuai syariah sangat diperlukan agar penilaian kinerja perbankan syariah dapat dilakukan secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja perbankan syariah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2014-2017 berdasarkan perspektif profitabilitas dan Shariah Maqasid Index. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menghitung dan menganalisis kinerja berdasarkan perspektif kinerja profitabilitas dan Shariah Maqasid Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah yang mendapatkan nilai CPI tertinggi adalah Bank BNI Syariah dengan nilai sebesar 92,51 sedangkan Bank Umum Syariah dengan nilai terendah adalah bank Maybank Syariah Indonesia dengan nilai sebesar -591,16. Berdasarkan aspek SMI Bank Umum Syariah yang mendapatkan nilai tertinggi adalah Bank Panin Dubai Syariah dengan nilai SMI sebesar 0,42308 sedangkan Bank Umum Syariah dengan nilai SMI terendah adalah Bank Maybank Syariah Indonesia dengan nilai sebesar 0,28975.

ABSTRACT
The measurement of the performance of sharia banks is currently using conventional bank performance measuring instruments such as CAMELS, DEA, ROA and ROE. whereas the conventional performance measurement tool is still a lot of weakness because it can not accommodate the purpose of sharia banks that not only focus on seeking profits but also must comply with the provisions of sharia. Measuring the performance of sharia banks using performance measuring tools that are appropriate sharia is necessary for the assessment of the performance of sharia banking can be done comprehensively. This study aims to compare the performance of sharia banks in Indonesia in the period 2014-2017 based on profitability perspective and Shariah Maqasid Index. This research is a descriptive quantitative research that calculates and analyzes performance based on profitability performance perspective and Shariah Maqasid Index. The result of the research shows that sharia bank which get the highest CPI value is BNI Syariah with 92,51 value while the sharia bank with the lowest value is Maybank Syariah Indonesia bank with value equal to -591.16. Based on SMI aspect, sharia banks that get the highest score are Bank Panin Dubai Syariah with SMI value of 0.42308 while the sharia bank with the lowest SMI value is Bank Maybank Syariah Indonesia with a value of 0.28975."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Septian Prayoga
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan aktivitas berkelanjutan terhadap kinerja keuangan dengan moderasi Dewan Pengawas Syariah pada bank Islam di Asia. Aktivitas berkelanjutan diukur berdasarkan Global Reporting Initiative yang telah disesuaikan dengan konsep maqasid syariah terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial, kinerja keuangan bank syariah diukur pada periode saat ini dan periode masa mendatang, sedangkan Dewan Pengawas Syariah diukur berdasarkan keragaman karakteristik yang terdiri dari jumlah, reputasi, pengalaman, latar belakang, dan tingkat pendidikan. Sampel pada penelitian adalah 58 bank Islam yang terdapat di wilayah Asia untuk tahun pengamatan 2015 hingga 2018. Hasil regresi menunjukkan bahwa aktivitas berkelanjutan memiliki hubungan positif terhadap kinerja keuangan bank syariah pada periode saat ini maupun periode masa mendatang, namun Dewan Pengawas Syariah tidak dapat memperkuat hubungan positif aktivitas berkelanjutan terhadap kinerja keuangan baik pada periode saat ini, maupun periode masa mendatang. Temuan ini membuktikan bahwa shareholder lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada bank syariah yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tinggi.

This study aims to empirically examine the relationship between sustainable activities and financial performance by sharia supervisory board’s moderation in Islamic banks in Asia. Sustainable activities are measured based on Global Reporting Initiative which have been adjusted to the concept of maqasid sharia consisting of economic, environmental, and social aspects, the financial performance of Islamic banks is measured in the current and future periods, while the sharia supervisory board is measured based on the diversity of characteristics consisting of the board size, reputation, experience, background, and level of education. This study used 58 Islamic banks in Asia from 2015 - 2018. Regression results showed that sustainable activities have a positive relationship on the financial performance of Islamic banks in the current and future periods, but sharia supervisory board can not strengthen the relationship between sustainable activities and financial performance, both in the current and the future periods. These findings prove that shareholders are more interested in investing at Islamic banks that have high social and environmental responsibility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prameswari Jovita Astuti Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja dan risiko pembiayaan bank syariah di Kawasan Middle East and North Africa (MENA) dan Southeast Asia (SEA), serta peran Pandemi Covid-19 sebagai variabel moderasi pengaruh diversifikasi terhadap kinerja dan pembiayaan bank syariah. Sampel penelitian terdiri dari 72 bank syariah yang beroperasi secara penuh di 14 negara di Kawasan MENA dan SEA dari 2012 hingga 2021. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh positif diversifikasi pendapatan terhadap kinerja bank syariah. Selanjutnya, ditemukan pengaruh negatif diversifikasi pendapatan terhadap risiko pembiayaan bank syariah. Lebih lanjut, ditemukan bahwa terdapat efek moderasi krisis kesehatan dalam memperlemah pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja dan risiko pembiayaan bank syariah.

This study aims to analyse the influence of income diversification on the Sharia banks’ performance and financing risk in the Middle East and North Africa (MENA) and Southeast Asia (SEA), as well as the moderating role of health crisis. The study uses 72 Islamic banks in the Middle East and North Africa (MENA) and Southeast Asia (SEA) Region during 2013 – 2021. The study found a positive effect of income diversification on Islamic banks’ performance. Additionally, income diversification negatively affects the financing risk. Moreover, using the health crisis as the moderating variable has proven that it weakens the initial findings of the impact of income diversification on the Sharia banks’ performance and the financing risk"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyltamia
"Perilaku nasabah pemilik tabungan dan deposito di perbankan syariah, khususnya di Pulau Jawa, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tingkat bagi hasil merupakan satu dari tiga faktor yang yang dapat mengarahkan keputusan nasabah untuk menggunakan sebuah bank syariah atau meninggalkan sebuah bank syariah yang diteliti dalam tesis ini. Ditemukan bahwa tingkat bagi hasil lebih berpengaruh saat nasabah mengambil keputusan untuk memilih sebuah bank syariah dibanding saat ia memutuskan untuk meninggalkan sebuah bank syariah. Hampir seluruh nasabah bank syariah di Pulau Jawa juga adalah nasabah bank konvensional. Sebagian dari mereka melakukan perbandingan antara tingkat bagi hasil yang mereka terima dari bank syariah dengan tingkat bunga simpanan mereka di bank konvensional. Mereka memiliki harapan agar bank syariah memberikan bagi hasil yang kompetitif. Mereka juga belum siap dengan prinsip profit and loss sharing yang seharusnya menjadi sifat akad mudharabah yang sesungguhnya.

Syari`a banking depositors behaviours, in Java Island, are affected by many factors. Rate of return of their saving and time deposit accounts is one of three variables that has been researched in this study and found correlated with depositor`s decision toward using a syari`a bank and leaving one. Even though, the correlation is higher when depositors choosing syari`a bank rather than leaving one. While almost all syari`a bank depositors are also depositors in conventional bank, almost half of them said that they were comparing the rate of return of their syari`a bank accounts with their conventional bank interest rate. They do have expectation that syari`a bank can give them a competitive rate of return. The study also found that these depositors are not ready yet with profit and loss sharing concept as mudharabah contract nature in Islamic financial system."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nur Rizki
"Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan badan hukum hasil merger atau penggabungan dari 3 (tiga) Bank Syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah. Dalam dunia perbankan syariah, akad yang paling banyak diminati nasabah debitur adalah akad pembiayaan murabahah, yang merupakan salah satu jenis transaksi yang digunakan bank syariah dalam menyalurkan produk pembiayaan. Pasca terjadinya merger, terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang beralih dan harus dilanjutkan oleh Bank Syariah Indonesia terhadap nasabah debitur sebelum dilakukan merger. Bagaimana akibat hukum dan bentuk perlindungan hukum terhadap nasabah debitur dalam akad murabahah tersebut sesudah terjadinya merger merupakan pokok masalah dari penelitian ini. Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan menggunakan tipologi penelitian kualitatif. Kesimpulan dari analisis penelitian ini, akibat hukum terhadap peralihan status akad, jaminan dan resiko gagal bayar terhadap akad murabahah tersebut setelah dilakukannya merger Bank Syariah mengakibatkan aktiva dan pasiva beralih karena hukum sehingga tidak dibutuhkan akta peralihan untuk mengalihkan hak dan kewajiban tersebut. Perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah adalah perlindungan hukum Preventif dengan cara melakukan pembinaan kepada nasabah dan perlindungan represif melakukan penindakan dan pemberian sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur.

Bank Syariah Indonesia (BSI) is a legal entity resulting from a merger or amalgamation of 3 (three) Syariah Banks, namely Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah and Bank BRI Syariah. In the world of Islamic banking, the contract that is most in demand by debtor customers is a murabahah financing agreement, which is one type of transaction used by Islamic banks in distributing financing products. After the merger occurs, there are rights and obligations that are transferred and must be continued by the debtor's Indonesian Sharia Bank before the merger is carried out. What are the legal consequences and forms of legal protection for debtor customers in the murabahah contract prior to the merger, which is the main problem of this research. The method that the author uses in this thesis is a normative legal research method and using a qualitative research typology. The conclusion of this research analysis, the legal consequences of the transfer of contract status, guarantees and the risk of default on the murabahah contract after the merger of Sharia Banks resulted in assets and pasiva being transferred due to the law so that no deed of transition was needed to transfer these rights and obligations. The legal protection provided to customers is Preventive legal protection by providing guidance to customers and repressive protection in carrying out enforcement and sanctions in accordance with the governing law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilman Armansyah
"Dalam kegiatan pembiayaan, bank syariah menggunakan sistem profit-loss sharing (PLS) seperti akad musyarakah atau mudharabah. Meskipun kedua akad ini dianggap adil, dalam literatur lain disebutkan bahwa kontrak ini memiliki dampak risiko yang relatif lebih tinggi daripada akad lainnya. Pembiayaan yang disalurkan berdasarkan akad-akad itu akan menjadi portofolio bank. Bank membutuhkan strategi diversifikasi yang tepat untuk portofolio pembiayaannya sehingga stabilitas bank dapat tetap terjaga. Diversifikasi sendiri rupanya berkaitan dengan konsentrasi pasar. Penelitian ini mencari tahu apakah pembiayaan berbasis PLS, diversifikasi akad pembiayaan, dan konsentrasi pasar memengaruhi stabilitas bank syariah. Selain itu, diselidiki bagaimana efek diversifikasi pada stabilitas bank syariah bervariasi tergantung pada tingkat konsentrasi pasarnya. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel dengan periode 2011–2018 dari sampel bank syariah di Asia Tenggara. Hasil penelitian menemukan bahwa stabilitas bank syariah secara signifikan dipengaruhi oleh pembiayaan berbasis PLS, diversifikasi, dan konsentrasi pasar. Pembiayaan berbasis PLS membuat bank syariah lebih rentan atau kurang stabil. Sementara diversifikasi dan konsentrasi pasar meningkatkan stabilitas bank. Ini menjelaskan bahwa bank syariah dapat mengurangi pembiayaan PLS mereka pada diversifikasi portofolionya untuk meningkatkan stabilitas bank. Terakhir, diversifikasi pada tingkat konsentrasi pasar yang berbeda tidak memengaruhi stabilitas bank syariah di Asia Tenggara.

In financing activities, Islamic banks use profit-loss sharing (PLS) such as musharakah or mudarabah contracts. Although both contracts are considered fair, in other literatures it is stated that these contracts have relatively higher risk impacts than other contracts. Financing disbursed based on those contracts will become bank's portfolio. Islamic banks need an excellent diversification strategy for their financing portfolios so that bank stability can be maintained. Diversification itself seems related to market concentration. This research examines whether PLS-financing, diversification of financing contract, and market concentration affect the stability of Islamic banks. In addition, it is investigated how the effect of diversification on the Islamic bank stability varies depending on the level of its market concentration. This research uses unbalanced panel for the 2011–2018 period from a sample of Islamic banks in Southeast Asia. The results found that Islamic bank stability significantly affected by PLS-financing, diversification, and market concentration. PLS-financing makes Islamic banks more vulnerable or less stable. While diversification and market concentration improve the stability. It explains that Islamic bank can reduce their PLS-financing on their portfolio diversification to improve their stability. Last, diversificaton on different level of market concentration doesn’t affect Islamic bank stability in Souteast Asia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>