Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Jade Oktavian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan tata kelola organisasi nirlaba yang dilakukan oleh Yayasan XYZ berdasarkan Pedoman Umum Governansi Organisasi Nirlaba Indonesia (PUG-ONI) yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh organisasi nirlaba khususnya yayasan, yang diduga disebabkan oleh tata kelola organisasi nirlaba yang tidak diimplementasikan dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari wawancara kepada organ yayasan serta analisis atas dokumentasi yang dimiliki yayasan. Hasil penelitian menunjukkan Yayasan XYZ belum sepenuhnya menerapkan pedoman tata kelola organisasi nirlaba yang ada dalam PUG-ONI. Regulasi yang belum sejalan dengan PUG-ONI, keterbatasan sumber daya yang dimiliki Yayasan XYZ, serta kompleksitas PUG-ONI menjadi beberapa kendala penerapan PUG-ONI oleh Yayasan XYZ.

This study aims to evaluate the implementation of non-profit organization governance carried out by XYZ Foundation based on General Guidelines for Non-Profit Organization Governance issued by National Committee for Governance Policy. This research was motivated by the many misuses of funds committed by non-profit organizations, especially foundations, which were allegedly caused by the governance of non-profit organizations that were not implemented properly. This research is descriptive research with a case study approach. Data were obtained from interviews with foundation organs and analysis of documentation owned by the foundation. The results showed that XYZ Foundation has not fully implemented the governance guidelines of non-profit organizations in PUG-ONI. Regulations that are not in line with PUG-ONI, limited resources owned by the XYZ Foundation, and the complexity of PUG-ONI are some of the obstacles to the implementation of PUG-ONI by the XYZ Foundation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Anindyka
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas tata kelola yang terdapat di NGO lingkungan yang juga berperan sebagai donor atau grant making organization. Aspek yang dinilai adalah visi misi, struktur organisasi dan pengambilan keputusan, leadership dan regenerasi, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi program, personalia, kode etik, pengendalian internal, akuntabilitas dan transparansi, serta legitimasi. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus di Yayasan KEHATI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tata kelola di Yayasan KEHATI sudah cukup baik kecuali di aspek leadership dan regenerasi.

This study aims to assess the quality of governance in environmental NGO which also acts as donor or grant making organization. Observed aspects are vision and mission, organizational structure and decision making, leadership and regeneration, planning, implementation, and evaluation of programs, human resource, code of ethics, internal control, accountability and transparency, and legitimacy. The case study was performed using KEHATI Foundation as sample. The outcome of the study indicates that the quality of governance in Yayasan KEHATI is quite good except in leadership and regeneration aspects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
"Organisasi nirlaba memiliki model operasi dan faktor ekonomi yang berbeda masih dapat mengadopsi proses dan prosedur yang sama dengan organisasi yang berorientasi keuntungan pada umumnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Studi ini akan membahas faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi nirlaba ketika menerapkan proses perubahan. Karena berkurangnya pendanaan dan persaingan yang semakin ketat dari organisasi serupa, banyak organisasi nirlaba harus menghadapi tantangan seperti peningkatan kinerja, profitabilitas, dan tuntutan digitalisasi. Faktor-faktor yang mengancam operasional yang sedang berlangsung dalam organisasi diidentifikasi dan dieksplorasi dalam penelitian ini; yang juga akan memeriksa prinsip-prinsip peningkatan proses dasar yang dapat diterapkan pada organisasi. Studi ini bertujuan memberikan solusi strategis untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan strategi menggunakan pendekatan manajemen proses bisnis dan transformasi digital dengan menerapkan konsep model bisnis kanvas. Studi ini mengidentifikasi beberapa perubahan dalam strategi bisnis yang tepat untuk lembaga beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengikuti proses bisnis organisasi saat ini serta kerangka kerja untuk memperkuat kinerjanya. Tujuan utama dari perbaikan proses adalah untuk mengembangkan komitmen organisasi dan dukungan untuk memfasilitasi perbaikan proses yang berkelanjutan. Model Bisnis Kanvas diharapkan dapat membantu organisasi menilai dan mengembangkan strategi dan proses yang selaras dengan nilai-nilai inti dan misi organisasi. Tujuan strategi ini untuk membantu organisasi mengatasi masalah sosial dan ekonomi dengan mengembangkan solusi praktis yang memenuhi tujuan dan harapan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung organisasi nirlaba untuk memenangkan kompetisi dengan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan sehingga mereka menjadi adaptif, modern, agile dan memiliki posisi yang disegani di masyarakat.

A non-profit organization that has different operating models and economic factors can still adopt the same processes and procedures as profit-oriented organizations in general to improve their efficiency and effectiveness. This study will discuss important factors that a non-profit organization needs to consider when implementing the change process. Due to reduced funding and increasingly fierce competition from similar organizations, many non-profits have had to face challenges such as improved performance, profitability, and the demands of digitization. Factors that threaten their ongoing operations were identified and explored in the study, for we will examine the basic process improvement principles that organizations can implement. This study aims to provide strategic solutions to improve business processes and increase revenue by developing strategies using the business process management (BPM) approach and digital transformation by applying a Business Model Canvas (BMC) concept. The study identified several changes in the appropriate business strategy for a scholarship institution in Indonesia following the current business processes of the organization as well as the frameworks in place to strengthen their performance. The main objective of process improvement is to develop organizational commitment and support to facilitate continuous process improvement. Business Model Canvas is expected to help organizations assess and develop strategies and processes that align with their core values and mission. This strategy's purpose of help organizations addresses social and economic problems by developing practical solutions that meet organizational goals and expectations. The results of this study are expected to support non-profit organizations to win competitions by providing a sustainable competitive advantage for all stakeholders so that they become adaptive, modern, agile, and have a respected position in the community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widodo
"Penelitian ini melakukan analisis pemetaan pemangku kepentingan pada sebuah organisasi nirlaba yang berbentuk yayasan, yaitu Yayasan Titian Masa Depan. Yayasan ini bergerak di bidang sosial-pendidikan yang memiliki kantor pusat di Jakarta. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan pemangku kepentingan utama, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan yayasan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan metode kualitatif, cara pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara dan kuesioner kepada narasumber. Hasil analisis yang dilakukan selama penelitian menunjukkan bahwa Titian memiliki empat pemangku kepentingan utama, yaitu: manajemen, dewan pembina (board), donor dan penerima manfaat. Pengelolaan yang tepat kepada pemangku kepentingan utama dapat menambah efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki yayasan serta menjamin keberlanjutan usaha yayasan. Keterbatasan penelitian ini adalah belum adanya instrumen untuk melakukan pemetaan pemangku kepentingan yang khusus untuk organisasi nirlaba, sehingga penelitian ini masih mengacu pada instrumen untuk organisasi yang berorientasi laba. Selain itu, penelitian ini juga belum menggunakan focus group discussion untuk melengkapi data yang dikumpulkan. Penelitian ini juga dilakukan berdasarkan persepsi dari narasumber yang hasilnya sangat bergantung pada pandangan narasumber.

This research analyses the implementation of stakeholder mapping within a non-profit organization operating in the social-education sector, named the Titian Foundation. The main objective of this research is to determine the key stakeholders of Titian Foundation, who must be considered during decision-making processes. This research is a case study using qualitative methods; data for this research was obtained through literature study, interviews and questionnaires. This research identifies four key stakeholders of Titian Foundation: management, board member, donors and beneficiaries. Proper stakeholder management approaches help organizations use their resources effectively and efficiently, and also ensure their going concerns. The limitations of this research are related to the analysis instruments used and the data collection method that could be completed with focus group discussions. This research relies on the managements perceptions that are limited to managements perspective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Thomas
New York: Prentice-Hall, 1990
658 WOL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Kalmirah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan yang
dilakukan KEHATI dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi penelitian
studi kasus. KEHATI merupakan organisasi non profit yang mendukung
pelestarian lingkungan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat yang
didukungnya. Penelitian ini fokus pada lembaga KEHATI dengan kurun waktu
2007 hingga 2011 dimana KEHATI menerima dana hampir mencapai 200 milyar
rupiah dari berbagai sumber seperti lembaga donor, pemerintah, dan swasta dan
telah menyalurkan dana bantuan kepada 265 mitra di seluruh Indonesia. Konsep
reflexive modernity digunakan untuk menjelaskan bagaimana world risk society
menerima pencerahan untuk memiliki wawasan global (tidak berbatas), memaksa
setiap individu untuk saling berkomunikasi untuk mencegah risiko dan
berpartisipasi mengurangi kerugian/resiko global dengan memobilisasi dana-dana
bantuan untuk lingkungan. KEHATI sebagai lembaga grantmaking
mengembangkan Model Pengelolaan Bantuan Lingkungan yang berasal dari
beragam lembaga donor secara transparan dan akuntabel. Penelitian ini
merekomendasikan bahwa dengan pengalaman KEHATI sebagai lembaga
pengelola dan penyalur dana bantuan untuk lingkungan, maka Model Pengelolaan
Dana Bantuan Lingkungan KEHATI bisa menjadi rujukan bagi organisasi non
pemerintah untuk mereplikasi model tersebut dalam pengelolaan dana bantuan
yang tidak terbatas bagi dana-dana bantuan untuk lingkungan.

ABSTRACT
This thesis applied the qualitative method and case study as the strategy of
research to discuss the Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan
(Environmental Grants Management Model) developed by KEHATI. KEHATI
Foundation is a non-profit organization supporting sustainable environment and
community empowerment. This research focuses on the grants management done
by KEHATI during 2007-2011 where KEHATI received alomost 200 billion
Rupiah from various sources including donor, government, and private sectors.
These grants have been disbursed to 265 partners throught Indonesia.The
reflexive modernity concept is used to outline the awareness of the word risk
society to have have the global and unlimited vision that urges each individual to
communicate each other to avoid risks and to participate in reducing the global
risks/losses by mobilizing environment grants. As a grant making institution,
KEHATI develops the Model Pengelolaan Dana Bantuan Lingkungan
(Environmental Grants Management Model) to manage the fund from various
donor institutions by upholding the the transparent and accountable principles.
Considering KEHATI’s experiences as an institution that manages and disburses
environment grants, this study recommends that this model can be the reference
for non-governmental organizations to replicate the way they manage the
unlimited grants for environment."
2013
T39269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Mairissa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas permasalahan terkait yayasan khususnya mengenai akibat hukum
yayasan sebagai badan hukum terhadap kekayaan yang dipisahkan oleh pendiri dengan
studi kasus Universitas Trisakti. Dengan menggunakan metode yuridis normatif,
diketahui bahwa landasan filosofis pendirian suatu yayasan adalah sebagai suatu badan
nirlaba dimana dalam pendiriannya pendiri memisahkan sebagian dari kekayaannya guna
untuk mewujudkan maksud dan tujuan yang bersifat sosial, agama dan kemanusiaan.
Dengan yayasan berstatus badan hukum, maka kekayaan yang telah dipisahkan oleh
pendiri tidak lagi menjadi milik pendiri dan merupakan milik yayasan. Oleh karena itu,
Yayasan Trisakti, sebagai badan hukum yang berdiri berdasarkan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sah dan berwenang untuk melakukan
penyelenggaraan dan pengelolaan Universitas Trisakti, termasuk terhadap kekayaan yang
dimiliki Universitas Trisakti.

ABSTRACT
This thesis discusses about problems related to the foundation, particularly the legal
effect of the foundation as a legal entity to the property separated by the founder, with
University of Trisakti as the case study. By using normative juridical method, the
result of the analysis is that the philosophical assumption of foundation establishment
is a non-profit legal entity in which the founders separating a portion of his wealth in
order to realize the aims and objectives of social, religion and humanity. With the
legal status of foundation, the wealth that has been separated by the founders is no
longer belong to the founder, however is owned by the foundation. Therefore,
Trisakti Foundation, as a legal entity that established under the applicable regulations,
is legitimate and authorized to organize and manage the University of Trisakti,
including the property of University of Trisakti."
2015
T43059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Nenobais
"Organisasi nonprofit secara terus-menerus ditantang untuk berpikir jauh ke depan guna meningkatkan kapasitasnya. Pengembangan kapasitas organisasi nonprofit adalah jalan untuk meningkatkan organisasi agar mampu mencapai misinya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan di dalam perubahan lingkungan yang sangat cepat dan dramatis terjadi sekarang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapasitas organisasi nonprofit pada tahap pertumbuhan melalui enam komponen internal dan empat komponen eksternal Yayasan Pesat Papua yang dijadikan sebagai dunia nyata. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research berbasis soft systems methodology (Checkland dan Poulter, 2006) yang terdiri atas dua jenis aktivitas yang dilakukan secara bersamaan, yaitu research interest dan problem solving interest (McKay dan Marshall, 2001) dengan memenuhi kriteria systematically desirable and culturaly feasible (Flood and Jackson, 1991). Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Brothers dan Sherman (2012) yang menyatakan ada enam komponen internal yang perlu diintervensi dan diperkuat kapasitasnya pada tahap pertumbuhan, yakni kepemimpinan, budaya organisasi, peranan dewan pengurus, perluasan program, manajemen dan infrastruktur, keberlanjutan keuangan. Kemudian menurut De Vita, dkk (2001) menyatakan ada empat komponen eksternal organisasi yang perlu dikelola, yaitu sosial demografik, ekonomi/pasar, politik, dan nilai-nilai dan norma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk research interest, yaitu gaya kepemimpinan yayasan perlu diperlengkapi dengan kepemimpinan transformasional, lalu perlu didesain struktur sederhana, dan ditingkatkannya peran dewan pembina. Sedangkan untuk problem solving interest, yaitu perlu dilakukan perluasan program kerja yayasan melalui proses perumusan yang benar, pembentukan manajemen SDM, pengembangan keberlanjutan keuangan yayasan melalui aktivitas usaha ekonomi, hasil penjualan layanan yayasan, dan bantuan pemerintah. Kemudian untuk komponen eksternal perlu dibentuknya kolaborasi antara LSM, pemda, dan swasta, dibangunnya kegiatan bisnis, partisipasi politik, dan hubungan masyarakat.

The nonprofit organizations are challenged to think forward to develop their capacity. Capacity building is solution to improve the organization and could accomplish its mission efectively, eficiently, and continuously in a rapid and dramatic environment change as happen now. This research aims to analyze nonprofit organization capacity building in the growth stage by using Yayasan Pesat Papua’s six internal components and four external components as the real world (Checkland and Poulter, 2006), consist of two activities that had been done simultaneously, i.e.: research interest and problem solving interest (McKay and Marshall, 2011) that complying the criteria of systematically desirable and culturally feasible (Flood and Jackson, 1991). Meanwhile the theory that was used in this research is according to Brothers and Sherman (2012), states there are six internal components need intervention and strengthen the capacity in the growth stage such as: leadership, organization’s culture, the role of board, expansion of the programs, management and infrastructure, sustainability of financial. Then according to De Vita, et. al. (2001) states there are four organization’s external components which need to manage such as: social demographic, economic/market, politic, and values and norms. The result of this research shows that the nonprofit capacity building in the growth stage for research interest, the foundation leader’s style need to be equipped with a transformational leadership style, then simple structure is needed to be designed, and the role of board is improved. Whereas for the problem solving interest, it is necessary to do organization’s working program expansion through correct formulation process, formation of HR management, development of the organization’s financial sustainability through the economic works, the disposal of the organization’s service and the aid from the government. Then for the external components, it is neccessary to make colaboration among the NGO, local government and private, development of business activity, politic participation, and public relation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1936
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Elma Christie
"Skripsi studi kasus ini menganalisis penerapan pengendalian internal di organisasi nirlaba berupa organisasi keagamaan yaitu Gereja A Bekasi. Sebagai organisasi nirlaba, Gereja A Bekasi memiliki pedoman dalam melakukan pengendalian internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengendalian internal atas pelayanan dan pengelolaan keuangan di Gereja A Bekasi dan mengetahui kesesuaian pengendalian internal yang diterapkan dengan kerangka kerja COSO (2013) yang mencakup lima
komponen terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta aktivitas pemantauan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data yang diperoleh dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka sebagai teknik
pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Gereja A Bekasi sudah mengusahakan penerapan pengendalian internal. Gereja A Bekasi telah memiliki kebijakan dalam melakukan pengendalian internal. Dalam pelaksanaan pelayanan,
Gereja A Bekasi memiliki kebijakan tertulis namun peraturan tertulis yang dimiliki saat ini masih terbatas. Dalam hal keuangan, Gereja A Bekasi memiliki kebijakan tertulis namun tidak semua kebijakan yang dilakukan oleh Gereja A Bekasi dalam mengelola keuangan diatur dalam peraturan tertulis. Gereja A Bekasi sudah berusaha menerapkan pengendalian internal dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, namun belum menerapkan semua komponen yang ada di kerangka kerja COSO.

This case study analyzes the application of internal control in a nonprofit organization in the form of a religious organization, a church namely Gereja A Bekasi. As a nonprofit organization, Gereja A Bekasi has guidelines in exercising internal control. This study aims to obtain the management of internal control over service and financial management at Gereja A Bekasi and to find out the suitability of internal controls implemented with
the COSO framework (2013) which includes five components consisting of control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities. This case study used a qualitative descriptive method to analyze the data and used interview techniques, observation, documentation, literature study as data
collection techniques. The results of this study concluded that the Gereja A Bekasi has made efforts to implement internal controls. Gereja A Bekasi has a policy of exercising internal control. In the implementation of services, Gereja A Bekasi has a written policy, but the written regulations currently have are still limited. In terms of finance, Gereja A Bekasi has a written policy but not all regulations and policies implemented by Gereja A Bekasi in managing finances are regulated in written regulations. Gereja A Bekasi has tried to implement internal controls in carrying out its operational activities but has not implemented all the components in the COSO framework.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Eka Widyaningsih
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kredibilitas Nadya Hutagalung sebagai celebrity endorser dari WWF Indonesia dan kredibilitas WWF sendiri pada sikap masyarakat terhadap iklan WWF Warrior dan keinginan mereka untuk bekerjasama dengan WWF setelah melihat iklan tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang yang tinggal di wilayah Jabodetabek yang berusia 18-35 tahun. Data diolah dengan menggunakan Structural Equation Modeling dan hasil penelitian menunjukkan kredibilitas selebriti, yang dideterminasi oleh beberapa variabel lain, dan kredibilitas organisasi sama-sama berpengaruh pada sikap terhadap iklan dan keinginan untuk bekerjasama dengan organisasi nirlaba. Dimana, kredibilitas organisasi memiliki pengaruh yang lebih kuat.

The main focus of this paper is the analysis of Nadya Hutagalung`s and WWF`s credibility influence on Indonesian`s attitude towards the ads of WWF Warrior and their intention to collaborate with WWF. The sample of the study is 200 people lived in Jabodetabek area and aged 18-35 years old. Data is run with Structural Equation Modeling and result shows that both celebrity`s and organization`s credibility influence people`s attitude towards the WWF Warrior ads and their intention to collaborate with WWF. Celebrity credibility is determined by several other variables. The organization credibility has stronger influence towards the attitude to the ads and behavioral intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>