Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriella Mirace Naftali Theodore
"Penelitian ini memfokuskan pada peran ketegangan sosial dalam terpicunya aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh pasangan-pasangan di Jepang, khususnya dari suami kepada istri selama era pandemi COVID-19. Semenjak terjadinya pandemi, spesifiknya setelah pemerintah Jepang memberikan deklarasi keadaan darurat pada 7 April 2020, terdapat peningkatan drastis pada data konsultasi KDRT1 antar pasangan di Jepang (GEBCO2). Dengan melakukan studi kasus pada beberapa narasi konsultasi KDRT yang didapat dari situs forum diskusi online dan media sosial, penelitian ini menemukan bahwa ketegangan yang muncul akibat tekanan pandemi COVID-19, telah berkontribusi dalam mendorong pelaku KDRT untuk melakukan kekerasan. Berdasarkan sisi sentralitas ketegangan dari teori ketegangan umum Agnew, ketegangan yang berpotensi mengarahkan seseorang untuk melakukan kejahatan merupakan ketegangan yang mengancam tujuan, kebutuhan, aktivitas, nilai dan/atau identitas seseorang tersebut. Analisis yang telah dilakukan menunjukkan relevansi pandemi COVID-19 sebagai ketegangan utama, dengan regulasi seperti himbauan jishuku sebagai ketegangan objektif, dikombinasi dengan ketegangan subjektif yang ada pada tiap individu dalam masyarakat, telah menciptakan ketegangan sosial. Temuan dari penelitian ini menunjukkan ketika ketegangan ini berhasil mengancam tujuan (seperti dalam mengatur finansial keluarga), kebutuhan (seperti kebutuhan ekonomi), aktivitas (seperti bekerja layak biasanya), nilai (seperti nilai atau pandangan personal dalam hubungan keluarga) dan/atau identitas (seperti suami yang teishukanpaku) sang suami, pada titik tertentu, suami menjadi terpicu untuk melakukan kekerasan pada istrinya, dan kasus KDRT pun terjadi.

This study focuses on the role of social strain in triggering acts of violence that are occurring among partners in Japan, particularly from husbands to wives, during the COVID-19 pandemic era. Since the start of the pandemic, particularly after the Japanese government declared a state of emergency on April 7, 2020, there has been a drastic rise in DV consultation data between partners in Japan (GEBCO). By doing a case study on some of DV consultation narratives obtained from online discussion forum sites and social media, this study found that strain created by the pressures of the COVID-19 pandemic has contributed to prompting DV perpetrators to commit violent acts. According to the centrality of strain in Agnew’s general strain theory, strain that has the potential to lead someone to commit a crime is the strain that threatens the goals, needs, activities, values and/or identity of that individual. Analysis that has been conducted shows a relevance wherein the COVID-19 pandemic, as the primary strain, and regulation like jishuku as the objective strain, combined with subjective strains that’s already on each individual in society, eventually create social strain. Findings from this study shows that when these strains succeed in threatening the husband’s goals (such as take control of family’s financial), needs (such as economic requirements), activities (such as working as usual), values (such as personal values or perspectives on family relationships) and/or identity (like the husband’s identity as a teishukanpaku), at some point, the husband becomes triggered to commit acts of violence against his wife, resulting in a DV case."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Dwiananda Putra
"Intervensi non-farmasi sosial merupakan factor kunci dalam menanggulangi pandemic Covid-19 di Indonesia. Pentingnya intervensi non-farmasi sosial telah berkembang di Industri perjalanan dan wisata. Penelitian sebelumn menemukan bahwa kepercayaan pada intervensi non-farmasi social memidiasi hubunga antara upaya negosiasi dan minat berwisata. Studi ini meneliti hubungan antara intervensi non-farmasi social terhadap minat berwisata dalam negeri di Indonesia dan faktor yang memengaruhi minat berwisata dalam negeri seseorang baik yang sudah melakukan wisata dalam negeri sebelum situasi pandemic covid-19 dan yang belum. Data penelitian ini diambil di Indonesia, hal ini dikarenakan pada saat kasus covid-19 berkurang, regulasi yang berlaku di Indonesia memungkinkan untuk melakukan wisata dalam negeri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bagi yang terlah berwisata dalam negeri, motivasi secara positif memengaruhi minat berwisata, pembatasan secara negatif memengaruhi minat berwisata, pembatasan secara positif memengaruhi upaya negosiasi, dan negosiasi & kepercayaan pada intervensi non-farmasi memediasi hubungan antara motivasi dan negosiasi. Di sisi lain, bagi yang belum berwisata, motivasi secara positif memengaruhi minat berwisata, pembatasan secara positif memengaruhi upaya negosiasi, dan negosiasi & kepercayaan pada intervensi non-farmasi memediasi hubungan antara motivasi dan negosiasi, dan pembatasan tidak memiliki pengaruh yang signikan kepada minat berwisata

Non-pharmaceutical intervention is one of the key factors in overcoming the Covid-19 pandemic in Indonesia. The importance of social non-pharmaceutical intervention (individual, social, and community) has been growing in the travel and tourism industries. Past research discovered that trust in social non-pharmaceutical intervention mediates the relationship between negotiation effort and travel intention. This study examined the relationship between non-pharmaceutical intervention on domestic travel intention in Indonesia and the factors influencing individual domestic travel intention among those who have and have not traveled during the pandemic situation. The data were collected in Indonesia as the regulation allow domestic travel when the covid case decreases. The results showed that among those who have traveled, motivation positively influences travel intention, constraint negatively influences travel intention, constraint positively influences negotiation efforts, and negotiation & trust in non-pharmaceutical intervention mediate the relationship between motivation and negotiation. On the other hand, for individuals who have not traveled, motivation positively influences travel intention, constraint positively influences negotiation efforts, and negotiation & trust in non-pharmaceutical intervention mediate the relationship between motivation and negotiation, and constraint does not have significant influence on travel intention"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozy Nur Rohmani
"Pandemi COVID-19 merupakan salah satu stressor pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stress pada lansia di masa pandemi COVID-19. Sampel pada penelitian ini adalah lansia di Kecamatan Bendosari yang berjumlah 136 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS 10). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami stress ringan sebanyak 107 responden (78.7%), sedangkan sebanyak 29 responden mengalami stress sedang (21.3%). Hasil penelitian ini merekomendasikan adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi stress serta meningkatkan promosi kesehatan mengenai kesehatan jiwa pada lansia khususnya di Kecamatan Bendosari.

The COVID-19 pandemic is one of the stressors for the elderly. This study uses a quantitative research design to identify stress levels in the elderly during the COVID-19 pandemic. The sample in this study was the elderly in Bendosari District, amounting to 136 people and the sampling technique used was random sampling technique. The instrument used is the Perceived Stress Scale (PSS 10). The data obtained were analyzed by univariate analysis. The results showed that most of the elderly experienced mild stress as many as 107 respondents (78.7%), while as many as 29 respondents experienced moderate stress (21.3%). The results of this study recommend further research on the factors that influence stress and improve health promotion regarding mental health in the elderly, especially in Bendosari District."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Muhammad Prasojo
"Di tengah pandemi COVID-19, dana sosial seperti donasi online berperan penting bagi masyarakat dikarenakan dampak ekonomi yang tidak bisa terelakkan. Pandemi mengubah cara masyarakat untuk berdonasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadi bagian dari upaya tersebut dengan memeriksa secara empiris mengenai proyek amal, fitur IT dan religiositas yang mendorong sikap orang untuk terlibat dalam kampanye penggalangan dana yang diluncurkan di banyak komunitas, memberikan pemahaman yang lebih mengenai tanggapan donatur. Penelitian ini mengadopsi teori motivasi sebagai kerangka teori dan melakukan studi kuantitatif menggunakan data primer. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan survei online kepada warga negara Indonesia dengan umur 18-60 tahun. Sebanyak 180 responden terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Charitable Projects, internet technology features, dan religiosity berpengaruh positif secara signifikan terhadap attitude toward online donation for those affected by COVID-19, sedangkan trust in charities organizations tidak signifikan berpengaruh di Indonesia. Penelitian ini secara empiris mendukung bahwa Proyek Amal, Fitur IT dan Religiositas memainkan peran penting dalam memprediksi sikap donor untuk berdonasi secara online.

Amid the COVID-19 pandemic, social funds such as online donations play an important role for the community due to the unavoidable economic impact. The pandemic is changing the way people donate. This study aims to be part of that effort by empirically examining the intrinsic and extrinsic motivations that drive people's attitudes to engage in fundraising campaigns launched in many communities, providing a better understanding of donor responses. This study adopts motivation theory as a theoretical framework and conducts a quantitative study using primary data. Data were collected by purposive sampling method using an online survey of Indonesian citizens aged 18-60 years. A total of 180 respondents were collected which were then processed and analyzed using Partial Least Square- Structural Equation Method (PLS-SEM). The results showed that Charitable Projects, internet technology features, and religiosity had a significant positive effect on attitudes toward online donation for those affected by COVID-19, while trust in charities organization had no significant effect in Indonesia. This study empirically supports that Charity Projects, IT Features and Religiosity play an important role in predicting donor attitudes to donate online."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chakti Ari Swastika
"Latar belakang: Salah satu aspek penting dalam upaya menurunkan angka
kematian dan morbiditas Ibu adalah sistem rujukan yang efektif. Pandemi
COVID-19 memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan sistem rujukan.
Belum pernah dilakukan penilaian terhadap penerapan sistem rujukan obstetri di
era pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian deskriptif-analitik berdesain potong lintang yang
membandingkan efektivitas rujukan sebelum (Juli-Desember 2019) dan saat di era
pandemi COVID-19 (Maret-Agustus 2020) di Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Efektivitas rujukan dinilai berdasarkan dua
kriteria, yakni kesesuaian diagnosis rujukan dan ketepatan prosedur yang meliputi
komunikasi melalui sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT),
pengantaran dengan ambulans, dan pelampiran surat rujukan.
Hasil: Penelitian menemukan 198 kasus rujukan dari 464 kasus obstetri (42,67%)
sebelum pandemi dan 231 kasus rujukan dari 486 kasus obstetri (47,53%) di era
pandemi. Kesesuaian diagnosis dan ketepatan prosedur rujukan di era pandemi
COVID-19 secara signifikan lebih tinggi. Kesesuaian diagnosis meningkat dari
57,58% sebelum pandemi menjadi 71,00% di era pandemi (p = 0,004). Ketepatan
prosedur rujukan meningkat dari 28,28% sebelum pandemi menjadi 45,45% di era
pandemi (p < 0,001). Berdasarkan kriteria tersebut, efektivitas rujukan di Rumah
Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo pada era pandemi COVID- 19 ditemukan lebih tinggi secara signifikan, yakni sebelum masa pandemi sebesar 21,72% dan di era pandemi sebesar 40,26% (p < 0,001).
Kesimpulan: Terdapat peningkatan efektivitas rujukan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan kesesuaian diagnosis dan
ketepatan prosedur di era pandemi COVID-19 hingga 2x dibanding sebelum masa pandemi COVID-19."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisti Mutia Azzahra
"Pandemi Covid-19 yang telah berselang selama lebih dari satu tahun di Indonesia mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Lembaga informasi seperti perpustakaan terkena dampak yang mengharuskan adanya kebijakan baru agar bisa mengoperasikan layanannya kepada masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap penyediaan layanan di Perpustakaan Umum Kota Depok diantaranya adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan anak, layanan depok corner dan layanan space room. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan Covid-19, serta apa saja tindakan yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kota Depok terkena dampak pandemi covid-19 karena wilayahnya berada di zona merah dan harus menutup layanannya secara bertahap sesuai dengan kebijakan pemerintah. Penerapan protokol kesehatan di lingkungan Perpustakaan juga diberlakukan untuk pegawai yang masih bekerja di tempat. Dampak yang dialami memaksa para profesional perpustakaan memperbarui penyediaan layanan ke platform digital sehingga dapat tetap menyediakan layanan jarak jauh kepada pengguna.

Covid-19 pandemic has been going on for more than a year in Indonesia and affected various aspects of life. Information institutions such as libraries were affected which required new policies in order to operate their services to the local community. This study discusses the impact of the Covid-19 pandemic on the provision of services at the Depok City Public Library, including circulation services, reference services, children's services, Depok corner services and space room services. The purpose of this study was to determine the impacts of Covid-19 and what the library did for handling the existing problems. This research used qualitative method through case studies. Data collection techniques used in-depth interviews, observation and literature studies. The results of this study indicate that the Depok City Public Library is affected by the COVID-19 pandemic because the area is in the red zone and must gradually close its services in accordance with government policy. The implementation of health and safety protocols in the library environment is also applied to employees who are still working in the library. The impact is forcing library professionals to update service provision to digital platforms so that they can continue to provide remote services to users."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nurul Nabila
"Tulisan ini memuat penelusuran dibalik fenomena kecenderungan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan secara tatap muka di tengah pandemi COVID 19. Pengambilan data dilakukan secara kualitatif dengan mengikuti kontroversi dan aktor-aktornya. Dengan menggunakan ANT (Actor Network Theory) penelitian ini berfokus pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para aktor selama proses belajar dilaksanakan. Penulis berargumen bahwa anggapan anak-anak tidak belajar selama pendidikan jarak jauh adalah keliru secara empiris dan fenomena anggapan tersebut bisa terjadi karena tindakan-tindakan yang dilakukan para aktor tidak terlepas dari peranan non manusia seperti, kondisi tempat tinggal, teknologi smartphone serta pasar bebas.

This paper consists investigations behind the trend among the majority of people wanted offline learning amidst the pandemic of COVID 19. Data collection acquired through qualitative research by following the controversy and the actors. Using ANT (Actor Network Theory) the author focused the research examining the action of the actors during and related to learning process. The author argues that the assumption about children losing their time of learning due to online learning is fallacious. Nonetheless the assumption is the phenomenon that actually happened because of the doings of the actors that can’t be separated with the other non-human actors such as the house atmosphere, technology, and the free market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Bertha Danica Sally Novalina
"Tulisan ini mengkaji bagaimana kekerasan terhadap anak dalam keluarga saat pandemi COVID-19 terjadi melalui sudut pandang relasi antar pelaku dan korban. Studi ini menggunakan teori teknik netralisasi dan kerangka social-ecological model untuk menganalisis perbedaan kekerasan terhadap anak dalam lingkup keluarga sebelum dan saat pandemi berlangsung. Studi ini juga menganalisis proses netralisasi yang dilakukan oleh orangtua sebagai pelaku terhadap anak sebagai korbannya. Metode penulisan yang digunakan adalah explanatory research dengan melakukan pooled cross-sectional untuk mendeteksi pola yang ada. Analisis dalam tulisan ini menggunakan teori teknik netralisasi dan social-ecological model. Dari hasil analisis ditemukan bahwa pelaku lebih banyak melakukan denial of responsibility, denial of victim, dan denial of injury dengan melihat tingkatan social-ecological model yang mencakup individu, relasi, masyarakat, dan institusi untuk memberikan latar konteks fenomena kekerasan terhadap anak dalam lingkup keluarga di Indonesia.

This writing examines how violence against children in the family during the COVID-19 pandemic happened from the point of view of the relationship between perpetrators and victims. This study uses the theory of neutralization techniques and a social-ecological model framework to analyze differences in violence against children within the family before and during the pandemic. This study also analyzes the neutralization process carried out by parents as perpetrators against children as victims. The writing method is used explanatory research by conducting a pooled cross-sectional study to detect existing patterns. The analysis in this paper uses the theory of neutralization techniques and social-ecological models. From the results of the analysis, it was found that the perpetrators mostly carried out denial of responsibility, denial of victim, and denial of injury by looking at the level of the social-ecological model that included individuals, relationships, communities, and institutions to provide a context for the phenomenon of violence against children in the family environment in Indonesia. Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarafina
"Penelitian bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga terhadap individu dewasa muda di situasi pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dan non-eksperimental. Peneliti mengumpulkan data secara daring melalui yang berisi alat ukur keberfungsian keluarga (FAD) dan alat ukur (GSES). Partisipan penelitian merupakan 411 individu usia dewasa muda, laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18 - 25. Berdasarkan analisis statistik regresi berganda, keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi dewasa muda pada masa pandemi COVID-19 Ditemukan pemecahan masalah dan komunikasi merupakan dimensi yang berperan signifikan. Oleh karena itu, diharapkan pada situasi pandemi COVID-19, keluarga dapat berfungsi dengan baik dan memiliki kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi yang efektif untuk memengaruhi
This study aims to examine the role of family functioning on general self-efficacy of young adults in the COVID-19 pandemic situation. Researchers used quantitative and non- experimental research. Data collected online through google form that contained family functioning measurement tool (FAD) and general self-efficacy measurement tool (GSES). Participants were 411 young adult, male and female with an age range of 18 - 25. Based on multiple regression statistical analysis, family functioning significantly predicts the general self-efficacy of young adults during the COVID-19 pandemic . It was found that problem solving and communication are dimensions that play a significant role. Therefore, it is hoped that in the COVID-19 pandemic situation, families can function well, have effective problem solving and communication skills to influence the general self-efficacy of young adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Lestari
"Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan dan situasi pandemi Covid-19, kemampuan bertahan dalam kondisi ketidakpastian membuat rumah sakit harus membuat perencanaan kontingensi. Penelitian ini bertujuan merancang perencanaan kontingensi Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan design kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen observasi dan decision making group. Hasil gambaran umum kesiapsiagaan RS GPI dalam menghadapi era pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap Covid-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah komponen komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat, Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; komponen kesinambungan layanan dukungan penting dan identifikasi dan diagnosis cepat. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah rencana kontingensi dalam menghadapi pandemi Covid-19 untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Rencana kontingensi ini terdiri dari pra pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 terkendali dan pandemi Covid-19 tidak terkendali. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perencanaan kontingensi secara lebih komprehensif berdasarkan komponen kesiapsiagaan.

The ability of hospitals to survive and carry out their functions as providers of health services to the community in facing the challenges and situations of the Covid-19 pandemic, the ability to survive in conditions of uncertainty makes hospitals have to make contingency plans. This study aims to design a contingency plan for the Grha Permata Ibu Depok Hospital in dealing with the Covid-19 Pandemic. This study uses a qualitative approach with case design through in-depth interviews, review of observation documents and DMG. The results of the general description of the preparedness of the GPI Hospital in the face of the Covid-19 pandemic era show that in general hospitals have an adequate level of preparedness to respond to Covid-19. Components that have poor performance are components of rapid communication and community involvement, components of occupational health, mental health, and psychosocial support; critical support service continuity components and rapid identification and diagnosis. The hospital does not yet have a comprehensive employee mental health program, especially for health workers dealing with Covid-19. Hospital preparedness and response to the pandemic must of course be maintained, improved, and evaluated so that a contingency plan is drawn up in the face of the Covid-19 pandemic to maintain the continuity of its operational business. This contingency plan consists of pre-covid-19 pandemic, controlled Covid-19 pandemic and uncontrolled Covid-19 pandemic. Further research is needed on more comprehensive contingency planning based on the components of preparedness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>