Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Taviana
"Rumah sistem panel instan (RUSPIN) merupakan teknologi konstruksi knock down dengan menggunakan bahan beton terulang pada struktur utamanya."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2021
690 MBA 56:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Sutarmila
"Seiring dengan kebutuhan penggunaan fasilitas, desain yang semakin kompleks, dan makin terbatasnya sumberdaya alam, kontraktor dituntut untuk dapat melihat kemungkinan peningkatan teknologi pada kegiatan konstruksi. Peningkatan teknologi disini didefinisikan sebagai penggunaan material, peralatan atau metode konstruksi yang baru dan inovatif. Pada aplikasi peningkatan teknologi, tentu akan dihadapi berbagai kendala sehingga belum tentu dapat memberikan kontribusi yang diharapkan terutama dalam aspek mutu, biaya dan waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh aplikasi peningkatan teknologi pada kegiatan konstruksi ditinjau dari sudut pandang kontraktor. Pembahasan penilitian terdiri atas: a) Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, b) hubungan peningkatan teknologi dan waktu pelaksanaan proyek, dan c) aplikasi peningkatan teknologi dan pengaruhnya terhadap tenaga kerja. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengumpulan data melalui kuisioner yang disebarkan ke kontraktor. Daya yang didapat dianalisa dengan rumus indeks peringkat, untuk dicari factor yang paling mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, konstribusi peningkatan teknologi yang terbesar, dan metode pengenalan teknologi baru yang paling tepat kepada tenaga kerja.
Setelah diadakan perhitungan indeks peringkat, ternyata diketahui bahwa factor yang paling mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, diantara sekian banyak factor yang disajikan dalam kuisioner, adalah peningkatan teknologi. Sedangkan peningkatan teknologi memberikan kontribusi terbesar pada memberikan citra perusahaan yang baik. Kemudian, metode pengenalan teknologi baru kepada tenaga kerja yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan workshop disertai detail demonstrasi cara kerja dan uji coba. Dari segi tenaga kerja, juga diketahui bahwa level profesionalitas mandor cukup baik, dan mandor cukup terbuka dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Trimuliadi Suryana
"Perusahaan konstruksi Joint Operation (JO) di Indonesia menghadapi tantangan dalam transfer teknologi, terutama karena kesenjangan antara teknologi yang tersedia dan kemampuan organisasi. Manajemen pengetahuan merupakan solusi potensial, namun implementasinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis dalam mengimplementasikan manajemen pengetahuan guna mengatasi transfer teknologi pada perusahaan konstruksi JO. Metode penelitian meliputi tinjauan literatur, survei kuesioner kepada 15 responden dari proyek MRT Jakarta CP201, serta analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), fuzzy sets, dan metode skoring Simple Additive Weighting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen pengetahuan utama dalam transfer teknologi adalah akuisisi pengetahuan, penggunaan pengetahuan, dan berbagi pengetahuan. Subkriteria yang berpengaruh pada akuisisi pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kerja sama dan kemitraan (eksternal); untuk penggunaan pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kondisi pasar yang tidak menentu (eksternal); dan untuk berbagi pengetahuan adalah kejelasan peran dan tanggung jawab (internal) serta kerja sama dan kemitraan (eksternal). Model SECI oleh Nonaka & Takeuchi (Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, Internalisasi) memberikan panduan strategis untuk meningkatkan efektivitas manajemen pengetahuan.

Joint Operation (JO) construction companies in Indonesia face challenges in technology transfer, mainly due to the gap between available technology and organizational capabilities. Knowledge management is a potential solution, yet its implementation remains limited. This research aims to formulate strategic steps for implementing knowledge management to address technology transfer in JO construction companies. Methods include literature review, a questionnaire survey of 15 respondents from the Jakarta MRT CP201 project, and data analysis using Analytical Hierarchy Process (AHP), fuzzy sets, and Simple Additive Weighting/Scoring Method. Results indicate that key knowledge management processes in technology transfer are knowledge acquisition, utilization, and sharing. Influential sub-criteria for knowledge acquisition are clarity of roles and responsibilities (internal) and collaboration and partnership (external); for knowledge utilization, they are clarity of roles and responsibilities (internal) and uncertain market conditions (external); and for knowledge sharing, they are clarity of roles and responsibilities (internal) and collaboration and partnership (external). The SECI model by Nonaka & Takeuchi (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) provides a strategic guide for enhancing knowledge management effectiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Augusta Pusparosa
"Perkembangan teknologi di sektor konstruksi yang dapat menciptakan bangunan dengan efisien kini telah diterapkan di berbagai negara berupa pencetakan tiga dimensi (3D Printing atau 3DP). Dengan menggunakan material geopolimer pada teknologi ini, emisi karbon pada proses pembangunan lebih rendah dibandingkan dengan metode konstruksi beton konvensional menggunakan semen Portland (OPC). Namun, teknologi robotika untuk skala bangunan ini belum diaplikasikan secara massal di Indonesia. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi penerapan teknologi konstruksi 3DP dengan material geopolimer di Indonesia. Kajian pengulasan dilakukan untuk mengetahui ragam teknologi 3DP, material geopolimer, serta metode-metode dalam teknologi konstruksi 3DP menggunakan material geopolimer melalui studi literatur. Peninjauan analisis dilakukan dengan pendekatan LCA didapatkan dari ulasan tersebut dari studi Life Cycle Inventory. Untuk melengkapi data studi, dilakukan wawancara kepada pihak yang berpraktik dalam konstruksi dan geopolimer. Secara praktis, pelaku jasa konstruksi dan peneliti geopolimer sedang melakukan riset dan pengembangan untuk penerapan teknologi konstruksi ini di Indonesia. Berdasarkan proses konstruksinya, dengan segala kekurangan dan tantangan, teknologi konstruksi 3DP dengan material geopolimer berbasis abu terbang secara in-situ lebih ramah lingkungan dibandingkan konstruksi beton konvensional. Hal ini dapat terjadi karena metode fabrikasi forming dapat menghemat material dan limbah konstruksi — selama parameter keberhasilan proses pencetakan berjalan dengan baik.

The advance of technology in the construction sector — that enables the making of buildings efficiently — now has been implemented in many countries known as 3D Printing. By utilizing geopolymer as its material, carbon emission in the construction process is lower than the conventional one that uses Portland cement. However, this large-scale robotic technology has not been applied in Indonesia in mass production. Hence, this study aims to seek the potential application of 3DP construction technology with geopolymer material in Indonesia. A review study is conducted to learn the varieties of 3DP technology, geopolymer material and methods of 3DP construction technology using geopolymer material by literature study. The analysis observation is carried out using the LCA approach obtained from the review of Life Cycle Inventory study of fly ash. To complete the study, interviews were conducted with those who practice in construction and geopolymer. Practically, construction service companies and geopolymer researchers are undertaking research and development of this construction technology in Indonesia. From the construction process, with all limitations and challenges, it can be seen that 3DP with fly-ash based geopolymer is more environmentally friendly to be built on site rather than conventional concrete construction since forming fabrication method can reduce material usage and the construction waste — throughout the compatibility of printing process parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Tiffani Gunarto
"ABSTRAK
Peristiwa bencana alam yang menyebabkan kerusakan tempat tinggal, memunculkan tuntutan akan rumah cepat tanggap pasca bencana. Metode konstruksi yang efisien dibutuhkan tidak hanya sebagai solusi untuk penyediaan tempat tinggal, namun juga untuk membangun kembali dengan mutu yang lebih baik. Seiring dengan perkembangan teknologi 3D printing dalam bidang konstruksi, pencetakan rumah, kini, bukanlah hal yang tidak mungkin. Kajian komparatif dilakukan terhadap pengaplikasian metode 3D printing dan metode prafabrikasi modular-sebagai metode konstruksi yang saat ini digunakan dalam rekonstruksi pasca bencana-untuk menentukan sejauh mana efisiensi metode konstruksi 3D printing dalam konteks rekonstruksi rumah pasca bencana. Peninjauan analisis berdasarkan aspek berupa; proses konstruksi, penggunaan material, efisiensi waktu, serta pemanfaatan jangka panjang, menunjukkan bahwa konstruksi 3D printing merupakan metode yang efisien dan tepat guna penerapannya sebagai respons atas problematika rekonstruksi rumah pasca bencana. Lebih lanjut, penerapan metode ini dapat menjadi solusi atas sustainable construction di masa yang akan datang.

ABSTRACT
The loss of homes during the occurrence of catastrophic event prompted the emergence of post-disaster housing demands. An efficient construction method is required as a solution that not only provides, but also able to build back better. With the development of 3D printing in construction industry, printing a house now is not unattainable. A comparative study between the application of 3D printing and prefabricated modular structure-as the current construction method applied for post-disaster housing-was done to determine the level of efficiency this innovation has within the context of post-disaster housing reconstruction. Several factors were analyzed as its indicator, namely; process of construction, the material used, time-efficiency and long-term utilization, which all leads to the conclusion that 3D printing construction caters to the needs required to meet the standard as the efficient solution for post-disaster housing. In addition to that, this technology might further be the answer towards sustainable construction in the near future."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fiqi Rizal
"Matahari memancarkan energi dari radiasi cahayanya. Energi dari pancaran radiasi matahari ini dapat dimanfaatkan bagi manusia di atas bumi ini. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif dan pasif. Dalam kaitannya dengan energi listrik di dalam bangunan maka energi matahari dimanfaatkan secara aktif dengan cara mengubah energi radiasi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell atau fotovoltaik.
Penerapannya pada bangunan adalah dengan mengintegrasikan di kulit terluar bangunan seperti atap dan fasade. Pemasangannya sangat bergantung kepada letak geografis suatu wilayah dimana bangunan itu berdiri, karena letak geografis suatu wilayah sangat mempengaruhi efisiensi pancaran energi dari radiasi cahaya matahari. Konsekuensi dari letak geografis suatu wilayah akan berpengaruh kepada pemilihan jenis fotovoltaik seperti jenis sel fotovoltaik, dan teknik pemasangan pada kulit terluar bangunan.
Melalui skripsi ini, pembahasan akan diutamakan mengenai upaya penerapan panel fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan dengan memperhatikan dan membuat analisis (studi kasus pada bangunan ECN Building di Belanda dan The Solar Ofice di Inggris) mengenai kaitan antara konsekuensi dari letak geografis wilayah dan pemilihan fotovoltaik. Serta pengaruh dari jenis, fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan terhadap penerapan sistem ini. Sehingga penerapan fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan ini dapat bekerja dengan efisien dalam menangkap energi dari pancaran cahaya matahari pada setiap bangunan, mencipatakan atmosfir positif pada ruang dalam bangunan dan memberikan kulitas visual yang baik pada tampak luar bangunan.

The sun radiates its energy from its light radiation. Energy from sun?s radiaton could used by man on this earth. The benefits of it could applied by two methods, that is active and passive. In its relation with power energy at the building, then the sun energy applied in an active method by converting the sun energy become power energy with the use of solar cell or photovoltaics.
The application of that on the building is integrating it into the outer building skin like façade and roof. The setting of it is extremely depending on the geographical position of a certain area where the building?s rise, because the geographical position of a certain area will give an influence to the efficiency of the energy from the sunlight radiation. The concequencies of the geographical position will give an influence to the choosen of photovoltaics panel like a choosen of photovoltaics cell and the application techniques into the outer building skin.
Through this thesis, the investigation will focused at the effort of application of integrated photovoltaics panel on façade and roof with observing and making an analysis (case studies at the ECN building 31 in Holland and The Solar Office building in England) about the relationship between the concequencies of geographical position of certain area with the choosen of photovoltaics panel. Along with the influences of genre, function, and the activities which is happened inside the building toward this application?s system. So that this application of integrated photovoltaics panel in façade and roof could work efficient in arresting the energy from the sunlight radiation for each building, producting the positive atmosphere inside the room of the building and giving the good visual quality for the building?s elevation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dishongh, Burl E.
Jakarta: Erlangga, 2003
624 DIS et (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dishongh, Burl E.
Jakarta: Erlangga, 2003
624 DIS et (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Hairanus
"ABSTRAK
Alat Panel Boks Kontrol Paralelisasi Generator sangat diperlukan dalam memparalelkan dua generator, tanpa adanya alat ini maka dua generator tidak dapat dioperasikan secara bersama-sama untuk melayani beban yang sama, untuk membuat alat ini ini butuh beberapa komponen listrik yang lain yaitu: dua buah MCB (masing-masing satu MCB per generator), dua buah voltmeter digital (untuk mengetahui besar tegangan masing-masing generator), dua buah frekuensi meter untuk mengetahui frekeensi masing-masing generator, tiga buah volmeter analog (untuk mengetahui kedudukan sinkron generator), enam buah lampu pilot 220 V (untuk mengetahui kedudukan sinkron generator), satu buah saklar utama (untuk memparalelkan generator), satu buah wattmeter-ampermeter digital (untuk mengetahui besar daya dan arus yang diberikan generator yang diparalel), tiga buah terminal kabel sambung, kabel secukupnya dan satu buah kotak panel, komponen-komponen listrik tersebut dirangkai dan dipasang dalam kotak panel sehingga terciptalah sebuah alat panel boks kontrol paralelisasi generator yang dapat digunakan untuk memparalelkan dua buah generator, alat panel ini sangat bermanfaat dalam menjaga kontinuitas pelayanan daya listrik ke beban tanpa perlu dipadamkan pada saat satu generator yang sudah beroperasi lama sebelumnya dan perlu diistirahatkan untuk pemeliharaan dan perawatan, selanjutnya digantikan oleh generator cadangan yang siap beroperasi, begitu juga bila terjadi terus penambahan daya di sisi beban sehingga generator yang lagi beroperasi melayani beban bisa mengalami beban lebih (over load), maka sebelum terjadi over load, generator yang satu lagi dioperasikan dan diparalelkan dengan generator yang mendekati over load untuk membantu melayani beban yang bertambah tadi secara bersama-sama, sehingga generator tidak mengalami over load, manfaat lainnya adalah alat ini dapat digunakan di Laboratorium Teknik Konversi Energi untuk praktek mesin listrik/paralesisasi generator, hasil dari pengujian alat ini ketika dilakukan paralelisasi generator sinkron dengan sistem PLN di Laboratorium Teknik Konversi Energi sepeti ditunjukkan di tabel pengujian."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>