Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulinda Rosa
"Pengujian reliabilitas dan validitas instrumen ukur perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran sesuai dengan yang diharapkan"
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2021
690 MBA 56:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Psychological instruments which usually measure the underlying latent abilities or personality traits are called multidimensional measurements.The assumption of these measurements is that there are two or more common factors that create interrelationship among the measured variables...."
150 PJIP 1:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanang Poetranto
"Sehubungan dengan pelaksanaan pengukuran di lokasi pekerjaan di lapangan, diperlukan suatu Alat Ukur Tegangan Arus Searah dan Alat Ukur Frekuensi dengan jul at 24 Volt untuk tegangan dan seki tar 300 kHz untuk frekuensi, dengan tingkat akurasi yang tidak perlu tinggi.
Biasanya digunakan dua buah Alat Ukur, yaitu sebuah DC Voltmeter dan sebuah Frequency Counter, karena di pasaran tidak tersedia suatu Alat Ukur kombinasi yang terdiri dari DC Voltmeter dan Frequency Counter dalam satu wadah. Seandainya bisa diperoleh atas dasar pesanan khusus, maka harganya menjadi sangat mahal.
Atas pertimbangan tersebut, direncanakan untuk membuat sendiri Alat Ukur dimaksud dengan menggunakan komponen zat padat yang murah dan banyak tersedia di pasaran.
Mengingat bahwa di abad ruang angkasa ini segala jenis alat ukur sudah pernah dibuat, maka diusahakan mencari skema yang sudah ada dan sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dari berbagai acuan, ditemukan suatu rangkaian yang memenuhi kebutuhan, namun belum teruji. Rangkaian inilah yang dijadikan obyek penelitian."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryandito Tjahjo Tamtomo
"Tesis ini membahas tentang pengukuran produktivitas dari proses produksi di perusahaan. Teori-teori produktivitas dari berbagai sumber diuraikan pada tesis ini untuk keperluan penelitian. Penelitian pada tesis ini menggunakan alat bantu pengukuran produktivitas yaitu OMAX (Objectives Matrix).
Penelitian pada tesis ini mempunyai tujuan untuk mengukur indeks produktivitas dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan menggunakan rasio-rasio produktivitas yang dianggap penting oleh perusahaan, mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan, dan memberikan saran kepada pihak perusahaan untuk perbaikan atau peningkatan produktivitas perusahaan di masa yang akan datang.
Hasil dari penelitian ini menyarankan kepada pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor penggunaan waktu produksi, penggunaan energi, penggunaan tenaga kerja, dan perawatan dari mesin. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan produktivitas perusahaan akan meningkat dan proses produksi telah berjalan efektif dan efisien.

This tesis productivity measurement in a company?s production process. Productivity theories from more than one source is used for research purpose in the tesis. The research in this tesis is using OMAX (Objective Matrix) as the tool for productivity measurement.
The objectives of this research are to measure the index productivity value from factor that affecting company's productivity using productivity ratios that considered important by the management, identify all the factors that have effect on the company?s productivity, and give recommendation to the company for improving and increasing the company's productivity in the future.
The result of this research give advices to the company for giving more attention in using the working time, using the energy, using the labour, and maintenance for the machine. The company?s productivity is expected to improve , increase, and the production process become effective and efficient after giving attention to all the factors above."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25519
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Afero Tanama
"ABSTRAK

Pendahuluan: Konsep presenteeism banyak dikaitkan dengan faktor kesehatan. Presenteeism telah terbukti menyebabkan hilangnya produktivitas mencapai hampir 50% lebih besar dibandingkan dengan yang diakibatkan oleh absenteeism. Saat ini di Indonesia belum ada alat yang dikembangkan untuk menilai presenteeism di kalangan pekerja, khususnya lebih spesifik untuk menilai faktor masalah kesehatan yang dapat berpengaruh pada terjadinya presenteeism. Oleh sebab itu, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner SPS-6 versi Indonesia agar dapat digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian komponen kesehatan presenteeism.

Metode: Penelitian ini dimulai dengan proses adaptasi lintas budaya yang merujuk pada metode ISPOR, dan dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas dengan analisis statistik. Uji statistik dilakukan dengan mengujicobakan kuesioner pada responden yang representatif dengan populasi target, yaitu pekerja kantor atau white collar worker.   Total responden yang berpartisipasi berjumlah 112 orang. Uji validitas dilakukan dengan uji validitas faktor dan butir, sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan metode uji konsistensi internal menggunakan nilai Chronbachs Alpha.

Hasil; Proses adaptasi lintas budaya SPS-6 telah berhasil dilakukan sehingga menjadi SPS-6 versi Indonesia yang valid. Perubahan paling signifikan terjadi pada penjelasan mengenai defisnisi masalah kesehatan. Pada uji validitas butir dan faktor, didapatkan uji korelasi antara skor butir masing-masing dimensi (fokus kerja dan psikologis) dengan total skor dimensi masing-masing signifikan berkorelasi. Pada uji korelasi antara skor tiap butir dengan keseluruhan skor total kuesioner signifikan berkorelasi. Pada uji reliabilitas didapatkan nilai Chronbachs Alpha dimensi fokus kerja sebesar 0,657 dan dimensi psikologis sebesar 0,646.

Kesimpulan: Kuesioner SPS-6 versi Indonesia dinyatakan valid dan reliabel, dan terbukti dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengidentifikasi komponen kesehatan presenteeism bagi pekerja kantor (white collar worker) di Indonesia.

Kata Kunci : presenteeism, produktivitas kerja, validitas, reliabilitas


ABSTRACT


Introduction: The concept of presenteeism is mostly associated with health factors. Presenteeism has been proven to cause a loss of productivity reaching nearly 50% greater than that caused by absenteeism. Currently in Indonesia there are no tools developed to assess presenteeism among workers, especially more specifically to assess the factors of health problems that can affect the occurrence of presenteeism. Therefore, researchers conducted a validity and reliability test for the Indonesian version of the SPS-6 questionnaire so that it could be used as an instrument for evaluating the health component of presenteeism.

Methods: The research began with a cross-cultural adaptation process that refers to the ISPOR method, and continued with a validity and reliability test with statistical analysis. Statistical tests were carried out by testing questionnaires on office workers or white collar workers who were representative of the target population. The total number of respondents who participated was 112 people. Validity test is done by item validity test and factor validity test. The reliability test was carried out using the internal consistency test method using the Chronbachs Alpha value.

Results: The cross cultural adaptation process of SPS-6 has been successfully carried out so that it becomes a valid Indonesian version of SPS-6. The most significant change occured in the explanation of the health problem definition. In the item validity test and factor validity test, the correlation test between the item score of each dimension (work focus and psychological) with the total score of each dimension is significantly correlated. In the correlation test between the score of each item with the overall total score of the questionnaire significantly correlated. In the reliability test the value of Chronbachs Alpha was 0.523.

Conclusion: The Indonesian version of the SPS-6 questionnaire was declared valid and reliable, and proved to be used as an instrument to identify the health component of presenteeism for office workers (white collar workers) in Indonesia.

Keywords: presenteeism, work productivity, validity, reliability

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Ruswati Aprilia
"Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi, Kegiatan usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai, dalam hal inilah dibutuhkan suatu pengaturan akses. Kewajiban penyediaan meter sebagai alat ukur volume gas bumi di Titik Terima maupun Titik Serah pipa gas bumi selalu menjadi isu antara Transporter dan Shipper. Alat ukur yang digunakan pada pipa SSWJ adalah Turbin dan USM, bergantung pada volume aliran. Untuk kewajiban penyediaan alat ukur pada pipa SSWJ, pada Titik Terima Shipper wajib menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara alat ukur secara rutin, aman dan handal. Sedangkan pada Titik Serah Transporterwajib menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara alat ukur secara rutin, aman dan handal. Dampak dari kewajiban penyediaan alat ukur tersebut maka semua biaya dan pengeluaran dari setiap Metering Station termasuk asuransi terhadap Pipeline System maupun pihak ketiga yang terkait, ditanggung oleh Transporter pada Titik Serah dan Shipper pada Titik Terima. Penetapan kewajiban penyediaan alat ukur juga berpengaruh pada biaya yang timbul akibat adanya Shipper baru.

Based on Law Number 22 of 2001 concerning Oil and Natural Gas, the business activity of transporting natural gas through pipes which concerns the public interest, the business is regulated so that its use is open to all users, in this case an access regulation is needed. The obligation to provide meters as a means of measuring the volume of natural gas at the Receiving Point and Delivery Point for natural gas pipelines is always an issue between Transporters and Shippers. The measuring instruments used on SSWJ pipes are Turbine and USM, depending on the flow volume. For the obligation to provide measuring instruments on SSWJ pipes, the Shipper Receiving Point is obliged to provide, develop, operate and maintain measuring instruments routinely, safely and reliably. Meanwhile, at the Delivery Point, Transporters are required to provide, develop, operate and maintain measuring equipment on a routine, safe and reliable basis. The impact of the obligation to provide measuring instruments is that all costs and expenses of each Metering Station, including insurance for the Pipeline System and related third parties, are borne by the Transporter at the Delivery Point and the Shipper at the Receiving Point. Determining the obligation to provide measuring equipment also affects the costs incurred due to the presence of a new shipper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarfendi
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat, terutama sejak dekade 1970-an menciptakan peluang bagi tumbuhnya banyak kelompok usaha besar yang bergerak di berbagai bidang usaha. Salah satu kelompok usaha yang dapat memanfaatkan peluang tersebut adalah kelompok usaha XYZ, yang pada saat ini memiliki berbagai unit usaha yang bergerak dalam bidang usaha yang sangat luas, mulai dari perkebunan, hasil hutan sampai perbankan dan real estate.
Kecenderungan pengelompokan ini, yang senng disebut juga konglomerasi, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan kondisi di Amerika Serikat pada pertengahan abad yang lalu, yaitu saat dimulainya pembentukan perusahaan-perusahaan konglomerat raksaksa.
Tahapan perkembangan suatu perusahaan konglomerat umumnya dimulai dari satu unit usaha yang berhasil menguasai pangsa pasar yang besar (single business unit), kemudian melakukan diversiflkasi ke berbagai bidang (active diversifier), lalu menjadi suatu kelompok usaha yang besar dengan berbagai unit usaha yang bergerak di banyak bidang (mature conglomerate).
Untuk dapat berkembang sampai tahap mature conglomerate, terciptanya sinergi, baik sinergi flnansial maupun sinergi fungsional, merupakan prasyarat yang utama, sebelum tercipta suatu strategic grouping yang eflsien. Sinergi fmansial umumnya tercipta lebih dulu dan merupakan sumber energi bagi perkembangan kelompok usaha tersebut sedangkan sinergi fungsional dan strategic grouping menentukan apakah kelompok usaha tersebut dapat bertahan dalam persaingan.
Penciptaan sinergi fmansial berkaitan erat dengan kemampuan kelompok usaha tersebut untuk mengelola mobilitas dana antar unit usaha yang ada, supaya tercipta suatu sistem pengelolaan arus dana yang efisien.
Perubahan lingkungan usaha yang terjadi di Indonesia, seperti makin ketatnya peraturan perpajakan serta berbagai deregulasi yang dilancarkan Pemerintah, menyebabkan cara-cara pengelolaan arus dana yang biasa digunakan dalam kelompok usaha XYZ menjadi tidak efisien dan sulit dilaksanakan lagi.
Di lain sisi, perubahan itu juga menciptakan berbagai peluang untuk menggunakan skenario-skenario baru dalam pengelolaan arus dana yang lebih canggih, efektif dan efisien. Beberapa dari skenario tersebut antara lain adalah :
. Skenario pembelian langsung antar unit usaha.
. Skenario impor melalui trading company.
. Skenario ekspor dengan pembiayaan ganda.
. Skenario project refinancing.
. Skenario back to back loan.
. Skenario transfer pricing menggunakan instrumen commercial papers.
. Skenario transfer pricing menggunakan instrumen currency option.
Dilihat dari kondisi internal kelompok usaha XYZ, pada umumnya skenario diatas dapat dan cocok untuk diterapkan oleh kelompok usaha XYZ.
Resiko penerapan skenario tersebut antara lain adalah resiko mismatch dalam pengelolaan dana, melemahnya internal control, adanya tax investigation dari pihak yang berwenang serta resiko pelanggaran hul.-um maupun etika bisnis, yang dapat merusak citra Kelompok U saha XYZ.
Untuk dapat menerapkan berbagai skenario itu serta mengurangi resiko yang mungkin timbul, Kelompok usaha XYZ perlu melakukan beberapa langkah, antara lain:
. Melakukan perencanaan pengelolaan dana pada tingkat kelompok usaha, yang menjadi acuan dalam perencanaan pengelolaan dana di tingkat unit usaha.
. Mendirikan trading company di Tax Haven Country.
. Memperkuat struktur modal bank milik kelompok.
. Reorganisasi manajemen.
. Menciptakan batas-batas penggunaan instrumen transfer pricing ini dibarengi dengan internal control yang efektif."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
"Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien.

On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bowo Waluyo Bunyamin
"Ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision) alat kesehatan hanya ditunjukkan dari kegiatan kalibrasi yang benar, dan dibuktikan melalui hasil pengukuran dapat ditelusuri kembali ke standar internasional. Tak terkecuali alat kesehatan baru, tetap harus dikalibrasi dahulu sebelum dioperasikan. Suatu sikap yang sebaiknya diambil sebagai pegangan untuk setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik. Dengan melaksanakan kegiatan kegiatan tersebut diatas akan didapat tersedianya Alat Kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat.
Suatu penelitian cross-sectional telah dilaksanakan di RSCM dan ditunjang oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi BATAN dan Penyalur Alat Kesehatan sebagai pelaksana kalibrasi. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam terhadap 16 responden, dengan keabsahannya melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan kebijakan kalibrasi alat kesehatan di RSCM didasarkan pada mata anggaran No.350, dengan pelaksanaannya dipercayakan kepada Penyalur Alat Kesehatan untuk alat canggih yang ada di ICU dan Radiologi, Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi BATAN untuk alat yang mengandung bahan radiasi dan pesawat radioterapi dan alat kesehatan yang sederhana dilakukan sendiri oleh Instalasi Pemelihara Sarana RSCM. Sedangkan kemampuan sumberdaya di RSCM Tenaga yang ada masih kurang, dengan latar belakang pendidikan bidang S1 elektro, D3 elektro medik dan penata ronsen, biaya pemeliharaan alat kesehatan 30% dari biaya pemeliharaan keseluruhan.
Guna meningkatkan mutu alat kesehatan, prinsip kecermatan dan ketelitian perlu ada pada setiap alat kesehatan, dengan melaksanakan kalibrasi untuk selang waktu tertentu dan disarankan alat kesehatan yang dioperasionalkan di RSCM selalu laik pakai.

The accuracy and precision of medical devices only comes from the right calibration which is proven through its measurement results which in turn can be traced back to the international standard. Even though the medical devices are still new, they should remain calibrated before operated. One disposition should be kept as a principle that each instruments should be considered not good until it is proven that the instrument is really good through calibration and testing.
A cross-sectional research has been done in the Cipto Mangunkusumo Hospital and supported by the Bureau 1 Laboratory for Safety of Health Facilities, the Center of Standardization and Research of Radiation Safety of BATAN (National Atomic Agency) and Distributor of medical devices performance of the calibration. The data is obtained from in-depth interview of 16 respondents, with the verification through the resource triangulasi.
The proceeds of the research indicate that the calibration policy of the medical devices in the Cipto Mangunkusumo Hospital based on the budget item N.350, the realization of which is authorized to the Distributor of the medical devices for sophisticated instruments which is available in the ICU and Radiology, Standardization Center and Research for Radiation Safety of BATAN(National Atomic Agency) for instruments which contain the radiation material and radiotherapy equipment and other simple ones. While the ability of the human resources in the RSCM is still limited: lack of the personnel with educational background of graduate study of electronics, Diploma program of electronics and x-ray operator, the maintenance cost of the medical devices is 30% of the total maintenance cost.
In order to increase the quality of the medical devices, the accuracy and precision principle should be exist for each medical devices by performing the calibration for certain time interval and the medical devices should be proposed to be calibrated."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T1072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>