Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilawati Kurnia
Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2015
307.76 LIL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaity
"[Tesis ini menganalisis pemaknaan dan reaksi manusia gerobak terhadap ruang urban Jakarta. Pemaknaan terhadap ruang urban Jakarta oleh manusia gerobak dan reaksi mereka terhadap regulasi di ruang urban Jakarta menjadi pertanyaan dalam tesis ini. Data diperoleh melalui pendekatan etnografi dengan wawancara mendalam kepada
manusia gerobak di Jakarta Selatan, dan observasi kegiatan manusia gerobak. Tesis ini menggunakan konsep urban dan hegemoni untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan manusia gerobak memaknai ruang urban Jakarta dengan eksistensi melalui mobilitas mereka untuk dapat bertahan di ruang urban Jakarta.
Manusia gerobak menunjukkan reaksi berupa resistensi terhadap regulasi di ruang urban Jakarta. Mereka menunjukkan resistensi dengan tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk, menolak bekerja dalam sektor formal dengan memilih menjadi manusia gerobak, dan tidak ingin menempati rumah tinggal seperti yang diberikan oleh pemerintah. Resistensi ini menjadi bentuk gerakan untuk menuntut hak mereka atas kota dalam konteks Jakarta sebagai ruang urban;This thesis analyses how manusia gerobak makes meaning out of the urban space of
Jakarta. It evaluates manusia gerobak’s meaning making process and how they react to the urban regulation in Jakarta. The main research method is utilizing ethnographic tools which consist of in-depth interviews and observations of manusia gerobak in South Jakarta. In analyzing the data, the concepts of urban and hegemony are used to
answer the research questions. Research findings reveal that the meaning making process is done within the manusia gerobak’s mobility as a way to reflect in their existence in Jakarta. At the same time, manusia gerobak show their resistance to regulation by rejecting to have Jakarta’s identity card, refusing to work in formal sector by choosing to be a manusia gerobak as their job, and not wanting to stay in formal settlements, such as houses provided by the government. All of these represent their resistance in claiming their rights to the city in the context of Jakarta as an urban space, This thesis analyses how manusia gerobak makes meaning out of the urban space of
Jakarta. It evaluates manusia gerobak’s meaning making process and how they react to
the urban regulation in Jakarta. The main research method is utilizing ethnographic
tools which consist of in-depth interviews and observations of manusia gerobak in
South Jakarta. In analyzing the data, the concepts of urban and hegemony are used to
answer the research questions. Research findings reveal that the meaning making
process is done within the manusia gerobak’s mobility as a way to reflect in their
existence in Jakarta. At the same time, manusia gerobak show their resistance to
regulation by rejecting to have Jakarta’s identity card, refusing to work in formal sector
by choosing to be a manusia gerobak as their job, and not wanting to stay in formal
settlements, such as houses provided by the government. All of these represent their
resistance in claiming their rights to the city in the context of Jakarta as an urban space]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Jacob Kayan Jap
"Telah ada beberapa program pertanian perkotaan yang dipraktikkan di Jakarta sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi isu-isu terkait ketahanan pangan, RTH, dan stimulasi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan sosial. Namun, akomodasi praktik kegiatan pertanian perkotaan saat ini masih terbatas untuk menjadi bagian dari perencanaan kota. Permasalahan yang diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah perancangan kebijakan dan insentif untuk mendukung pengembangan pertanian perkotaan masih belum disesuaikan dengan karakteristik praktek pertanian perkotaan yang sebenarnya, sehingga manfaat dari bertani/berkebun dapat dialami oleh pelaku-pelaku pertanian perkotaan belum dapat dialami secara meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran pertanian perkotaan dalam mendukung kemampanan kota di Jakarta Pusat dengan pendekatan permodelan. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode campuran wawancara semi-terstruktur, focus group discussion (FGD), kuesioner dan Systems Dynamics. Penarikan sampel pelaku pertanian perkotaan yang dilakukan secara snowball menghasilkan 221 orang responden yang sesuai dengan kriteria target populasi. Dari wawancara, FGD, dan pengisian kuesioner, diperoleh data mengenai aspek-aspek berikut mengenai bertani/berkebun: motivasi, manfaat, hambatan, dan akses pelaku pada sumber daya, sarana, dan dukungan untuk bertani/berkebun. Hasil analisis data digunakan untuk membangun model perkembangan pertanian perkotaan dengan jumlah kader penanggungjawab program Gang Hijau di Jakarta Pusat sebagai salah satu stock utama. Hasil permodelan business as usual (BAU) menunjukkan jumlah pertambahan beberapa aspek pertanian perkotaan dari tahun ke tahun: jumlah kader, luas tutupan penghijauan, kohesi sosial dari bertani/berkebun, dan total pendapatan dari penjualan hasil panen. Dilakukan skenario intervensi untuk mencapai salah satu target perluasan tutupan penghijauan sesuai dengan capaian program tahun 2030.

Several urban agriculture programs have been practiced in Jakarta as a strategy to approach issues related to food security, green space, and stimulation of economic growth and social security. However, accommodation for urban agriculture activities as a part of urban planning is still limited. The identified problem in this study is that the design of policies and incentives to support the development of urban agriculture has not yet been adjusted to the actual characteristics of urban agriculture practices, so that farming/gardening benefits have not been widely experienced. This study aimed to evaluate the role of urban agriculture to support urban sustainability in Central Jakarta using a modeling approach. The research employed qualitatively approach with mixed methods including: semi-structured interviews, focus group discussions (FGD), questionnaires and Systems Dynamics modeling. Snowball sampling resulted in 221 respondents who met this study's target population criteria. From interviews, FGDs, and filling out questionnaires, data were obtained on the following aspects regarding farming/gardening: motivation, benefits, obstacles, and state of access to resources, facilities, and support for farming/gardening. The results of data analysis were used to build a model of urban agricultural development with the number of coordinators in Central Jakarta's Gang Hijau program as one of the main stocks. Results of business as usual (BAU) modeling showed increase in the number of increments of several aspects of urban agriculture from year to year: number of cadres, area of ​​green cover, social cohesion from farming/gardening, and total income from sales of crops. Intervention scenario was conducted to achieve one of the targets for expansion of green cover in accordance to urban agricutlture roadmap for 2030."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Magni Sundara
"Masalah utama yang dihadapi DKI Jakarta adalah perubahan fungsi lahan didorong oleh pertumbuhan ekonomi dengan ditandai oleh pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor. Sesuai data tahun 2015 DKI Jakarta memiliki luas hutan kota dengan luas 646 ha, dan pada tahun 2030 DKI Jakarta mempunyai target luasan hutan kota dengan luas 1,587 ha, artinya dibutuhkan luas lahan tambahan sebesar 941 ha. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulisan disertasi ini mempunyai tujuan untuk menentukan indeks luas hutan kota, melakukan analisa spasial sebagai dasar pemetaan lahan potensial, membangun model untuk melakukan optimalisasi dalam pengembangan hutan kota. Metode yang digunakan menggunakan indek relatif metode Marshal, analisis spasial perkotaan mengunakan alat bantu GIS, permodelan dibangun mengunakan model sistem dinamis. Hasilnya diperoleh besaran indek luasan hutan kota, diperoleh data luas lahan potensial hutan kota, tersebar di seluruh wilayah sesuai dengan zonasi kawasan yang diamati. Dari model yang di bangun menghasilkan model pengembangan hutan kota skala mikro.

The main problem faced by DKI Jakarta is the change in the function of land driven by economic growth characterized by the rapid growth in population and the number of motorized vehicles. According to 2015 data DKI Jakarta has an area of urban forest with an area of 646 ha, and in 2030 DKI Jakarta has a target of urban forest area with an area of 1,587 ha, meaning that an additional land area of 941 ha is needed. Based on these problems, the writing of this dissertation aims to determine the urban forest area index, conduct spatial analysis as a basis for mapping potential land, build a model to optimize the development of urban forests. The method used uses the relative index Marshal method, urban spatial analysis using GIS tools, modeling is built using a dynamic system model. The results obtained by the index size of urban forest area, obtained data on potential land area of urban forests, scattered throughout the area in accordance with the zoning area observed. From the built model produces a model of micro-scale urban forest development."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aliyah Iskandar
"Adanya kawasan kampung di pusat Kota Jakarta menunjukkan adanya fenomena gentrifikasi yang terjadi di kawasan tersebut. salah satu kampung di pusat kota yaitu Kampung Bawah Tanah yang berada di kawasan komersial dan elite jakarta yaitu Kemang, Jakarta Selatan yang mana kampung ini juga berbatasan langsung dengan Kemang Village. Pembangunan Kemang Village mengakibatkan terjadinya dinamika ruang fisik yang ditandai dengan perubahan penggunaan lahan dan perubahan fungsi bangunan juga dinamika sosial budaya yang ditandai dengan adanya displacement dan segregasi sosial yang ada di Kampung Bawah Tanah, dinamika sosial ini juga mengakibatkan perubahan proporsi dan karakteristik masyarakat Kampung Bawah Tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk melihat dan mengkaji kebertahanan masyarakat lokal Kampung Bawah Tanah untuk tetap tinggal di kampung mereka ditengah perkembangan dan perubahan yang terjadi juga untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kebertahanan  warga Kampung Bawah Tanah dalam mengatasi perkembangan kawasan kemang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, Kampung Bawah Tanah akan tetap bertahan, Proses bertahan yang dilakukan di Kampung Bawah Tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor; 1)Kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan, 2) Adaptasi, 3) Ikatan Sosial dan  4) Lama tinggal.

The existence of a village area in the center of Jakarta City indicates the existence of a gentrification phenomenon that occurs in the area. one of that villages in the city center is Bawah Tanah Village, which is located in the commercial and elite area of Jakarta, (Kemang, South Jakarta), this village is also directly adjacent to Kemang Village. The development of Kemang Village has resulted in dynamics of physical space which are characterized by changes in land use and changes in building functions as well as socio-cultural dynamics which are characterized by displacement and social segregation in  Bawah Tanah Village, these social dynamics have also resulted in changes in the proportions and characteristics of Bawah Tanah Village communities. The purpose of this research is to see and examine the survival of the Bawah Tanah Village local communities to remain in their village amidst the developments and changes that have occurred and to identify what factors influence the survival of Bawah TanahVillage communities in overcoming the development of the Kemang area. This research was conducted using a qualitative approach through qualitative descriptive analysis techniques. From the results of the study it was concluded that Bawah Tanah Village would survive. The survival process carried out in the Underground Village was influenced by several factors; 1) Ease of getting a job, 2) Adaptation, t3) Social Bonds and 4) Length of stay."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Gordiston
"Kota Jakarta Pusat adalah salah satu wilayah administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Lokasinya yang berada di pusat kota membuat kota ini memiliki sifat kekotaan yang sangat kuat. Kota ini juga sudah ada sejak zaman penjajahan sehingga memiliki nilai sejarah yang sangat kuat. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta memiliki tujuan terwujudnya Jakarta sebagai kota tujuan wisata yang berdaya saing internasional memanfaatkan potensi yang dimiliki Kota Jakarta Pusat dengan menjadikan kawasan Cikini, Monas, dan Pasar Baru, sebagai destinasi wisata perkotaan (urban tourism). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan sense of place wisatawan kawasan urban tourism Kota Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif keruangan. Penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan antara sense of place dan identitas tempat. Sense of place yang berbeda dari tiap informan menciptakan identitas tempat yang berbeda juga. Sense of place wisatawan kawasan urban tourism di Kota Jakarta Pusat tercipta dari adanya keterhubungan dan perpaduan antar tiga ragam elemen, yakni setting fisik, aktivitas, dan makna. Penelitan ini mungkin berguna bagi para perencana kota  dalam mengidentifikasi apa yang harus dilindungi dan ditingkatkan ketika ingin mengembangkan lebih lanjut kawasan urban tourism di Kota Jakarta Pusat.

Central Jakarta City is one of the administrative areas in DKI Jakarta Province. Its location in the city center makes this city have a very strong urban nature. This city has also existed since the colonial era so it has a very strong historical value. The Department of Tourism and Creative Economy of DKI Jakarta Province has the goal of realizing Jakarta as a tourist destination with international competitiveness by utilizing the potential of Central Jakarta City by making the Cikini, Monas and Pasar Baru areas as urban tourismdestinations (urban tourism). This study aims to determine the spatial pattern of the sense of place of tourists in the urban tourism area of ​​Central Jakarta City. The method used in this study is a qualitative method with spatial descriptive analysis. This study concludes that there is a relationship between sense of place and place identity. The different sense of place from each informant creates a different place identity. The sense of place for tourists in the urban tourism area in Central Jakarta City is created from the connectedness and combination of three different elements, namely physical setting, activity, and meaning. This research may be useful for urban planners in identifying what must be protected and improved when they want to further develop urban tourism areas in Central Jakarta City."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Eva Nabila
"Tesis ini menunjukkan wacana pembangunan revitalisasi yang dilandasi logika High-Modernism direproduksi, dilanggengkan, dan dilegitimasi sebagai bentuk pelestarian warisan budaya Kota Tua Jakarta membentuk realitas sosial baru para pedagang di kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini memadukan fieldwork dan patchwork ethnography dengan menggunakan konsep-konsep teoritik yaitu kepengaturan Negara (Governmentality) dari Foucault, penyederhanaan (Simplification) dan keterbacaan (Legibility) dari James Scott, serta produksi ruang secara sosial dari Setha Low. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk memuluskan pembangunan revitalisasi Kota Tua Jakarta, Negara menggunakan instrumen penyederhanaan dan keterbacaan dalam pembentukan realitas baru para pedagang melalui upaya formalisasi, seperti merelokasi, melakukan pendataan dan menempatkan di lokasi binaan, melakukan penertiban, serta mengadakan pembinaan kepada para pedagang yang tunduk dan patuh terhadap aturan sehingga menyebabkan pemisahan para pedagang yang tereksklusi dan terinklusi dalam skema rekayasa pembangunan revitalisasi Kota Tua Jakarta.Artinya, Negara dapat dikatakan mampu memperbesar kapasitasnya melakukan intervensi atas nama kepentingannya secara tepat dan efektif terhadap para pedagang untuk mewujudkan hasrat kepengaturan Negara.

This thesis shows the revitalization construction discourse underpinned by the logic of High-Modernism reproduced, denounced, and legitimized as a form of preservation of the cultural heritage of the Old City of Jakarta shaping the new social reality of street vendors in the Old Town area of Jakarta. This research combines fieldwork and ethnography patchwork using theoretical concepts of Foucault's Governmentality, Simplification and Legibility of James Scott, as well as the production of space socially from Setha Low. The results show that in order to approve the revitalization of the Old City of Jakarta, the State uses the instruments of simplification and legibility in the formation of the new reality of street vendors through formalization efforts, such as relocation, deposition and placement at the site of construction, arrangement, and construction to street vendors who are submissive and obedient to the rules resulting in the separation of excluded and inclusive street vendors in the scheme of revitalising the Old Town of Jakarta.In other words, the State can be said to be able to increase its capacity to intervene in the name of its interests properly and effectively against the street vendors in order to realize the desire of the State to regulate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel Pratama
"Rasa takut merupakan emosi yang dibawa manusia sejak lahir dan tak pernah hilang dari benaknya, seumur hidup. Manusia melakukan beragam respon terhadap rasa takut untuk memperoleh kebutuhan dasarnya akan rasa aman. Respon tersebut salah satunya terlihat dari makna hunian sebagai ruang defensif, disamping fungsinya sebagai tempat tinggal, hidup, dan beraktivitas. Karena itu, sebuah lingkungan maupun unit hunian yang ada di dalamnya akan menampilkan ekspresi rasa takut para penghuni, baik terhadap fenomena alam maupun sosial, melalui wujud fisik tertentu. Ancaman biasanya datang dari luar, sehingga ekspresi rasa takut pada hunian akan diperlihatkan oleh elemen-elemen batas yang mempertegas teritori, antara bagian dalam dan luar. Teritori memiliki kecenderungan memperbesar diri sebagai bentuk adaptasi, dengan mengambilalih teritori lain. Batas teritori umumnya menampilkan wujud fisik yang statis, permanen, tegas, dan kokoh, sebagai upaya pencegahan, sehingga bertolak belakang dengan respon paling dasar manusia saat terancam yaitu meloloskan diri, yang lebih dinamis dan kondisional.

Fear is an innate emotion that will never been disappeared from human mind, in a whole life. People do various responses to fear, to get their basic needs of safety. One of those responses appears in a sense of dwelling as a defensible space, beside its main function as a place to stay, live, and do activities. Therefore, a dwelling environment and units inside, show the fear expression of the inhabitants because of both social and natural phenomenon of threats, in a form of physical appearance. Threat usually come from outside, and fear expression in a dwelling is shown by the boundary which make territory more obvious, between inside and outside. Territory is leaning to extend itself as an adaptation, by occupying other territory. Territory boundary generally shows a static, permanent, and persistent physical appearance, as an anticipation, contradict with human basic response of threat, that is to escape or to get away, which is more dynamic and conditional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Amalia
"Program Peningkatan Kualitas Permukiman dilaksanakan tahun 2018-2022 pada 220 RW Kumuh dari total 445 RW Kumuh di DKI Jakarta yang berupa penataan fisik melalui peningkatan jalan lingkungan, trotoar, drainase lingkungan, penerangan jalan umum, septictank komunal, IPAL komunal, penghijauan, dan persampahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak program terhadap harga tanah di DKI Jakarta serta menguji hubungan spasial dari faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah khususnya di lokasi Transit Oriented Development Dukuh Atas dan Istora Senayan. Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga tanah sedangkan variable independennya merupakan dummy treatment RW kumuh yang mendapatkan program dengan memasukkan variabel kontrol yang relevan. Data yang digunakan adalah level RW Kumuh serta sub sampel RW tidak kumuh di DKI Jakarta. Dengan menggunakan metode Staggered Difference in Differences didapatkan bahwa nilai pertumbuhan harga tanah pada lokasi penataan memiliki tingkat signifikansi yang lemah dan dapat meningkatkan harga tanah rata-rata hanya sebesar Rp. 68.919,-/m2 dibandingkan dengan RW yang tidak mendapatkan program peningkatan kualitas permukiman. Sementara itu pada analisis spasial menambahkan variable penjelas antara lain tingkat kekumuhan, kepadatan penduduk, aksesibilitas, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, ruang publik dan daerah rawan banjir. Dengan menggunakan metode Spatial Durbin Mode diperoleh bahwa faktor-faktor yangmempunyai hubungan spasial dalam mempengaruhi harga tanah secara langsung dan tidak langsung yaitu kepadatan penduduk, tingkat kekumuhan, fasilitas pendidikan, ruang publik dan rawan banjir. Selain itu, penelitian ini juga mengukur harga tanah dalam klaster RW dengan menggunakan metode LISA (Local Indicator Spatial Asociation) serta mengkaji pengelompokan spasial yang signifikan di sekitar wilayah pengamatan.

The Urban Settlement Quality Improvement Program was implemented in 220 slum areas (RW) out of a total of 445 slum areas in DKI Jakarta from 2018 to 2022. The program focused on physical design through improving environmental roads, sidewalks, environmental drainage, public street lighting, communal septic tanks, communal wastewater treatment plants (IPAL), greening, and waste management. This study aims to measure the impact of the program on land prices in DKI Jakarta, particularly in the transit-oriented development locations in Dukuh Atas and Istora Senayan, as well as spatial factors affecting land prices. The dependent variable used in this study is land price, while the independent variables include a dummy treatment for slum RWs that received the program with the inclusion of relevant control variables. The data used include slum RW levels and sub-samples of non-slum RWs in DKI Jakarta. Using the Staggered Difference in Differences method, it was found that the increase in land prices in the developing areas had considerably weak statistical significance and only increased the average land price by Rp. 68,919 per square meter compared to RWs that did not receive the settlement quality improvement program. The spatial analysis added explanatory variables such as slum level, population density, accessibility, health facilities, educational institutions, shopping malls, public spaces and flood-prone areas. Using Durbin spatial model method, it was found that direct and indirect factors affecting land prices are population density, slum level, educational institutions, public spaces and flood-prone areas. In addition, this study measured land prices in RW clusters using the Local Indicator Spatial Association (LISA) method and examined the significant spatial clustering around the observation area."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walesh, Stuart G.
New York : John Wiley & Sons, 1989
628.21 WAL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>