Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tianna Dyatama Zarfani
"Saat ini standar pelayanan kefarmasian di apotek ditetapkan dengan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016, yang merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma Tigarakas dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan melakukan studi literatur mengenai implementasi pengelolaan sediaan farmasi di apotek berdasarkan Permenkes No. 73 tahun 2016, untuk melihat apakah pengelolaan sediaan farmasi yang diterapkan di Apotek Kimia Farma Tigaraksa sudah baik dan sesuai dengan Permenkes No. 73 tahun 2016 mengingat bahwa apotek tersebut baru berdiri selama 2 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observatif, dilakukan dengan fase survei, dilanjutkan fase observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian diperoleh, berdasarkan survei pelaksanaan pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan BMHP dilakukan oleh apoteker dibantu TTK. Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma Tigaraksa sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 yang meliputi serangkaian kegiatan yang berkesinambungan yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan.

Currently, the standards for pharmaceutical services in pharmacies are determined by Minister of Health Regulation Number 73 of 2016, which is a benchmark used as a guide for pharmaceutical personnel in providing pharmaceutical services. This research was conducted at Kimia Farma Tigaraksa Pharmacy with the aim of reviewing and conducting a literature study regarding the implementation of pharmaceutical preparation management in pharmacies based on Minister of Health Regulation No. 73 of 2016, to see whether the management of pharmaceutical preparations implemented at Kimia Farma Tigaraksa Pharmacy is good and in accordance with Minister of Health Regulation No. 73 of 2016 considering that the pharmacy has only been established for 2 years. This research is an observative descriptive research, carried out with a survey phase, followed by an observation phase and in-depth interviews. The research results were obtained based on a survey of the implementation of management of pharmaceutical preparations, medical equipment and BMHP carried out by pharmacists assisted by TTK. Management of pharmaceutical supplies at Kimia Farma Tigaraksa Pharmacy is in accordance with Minister of Health Regulation no. 73 of 2016 which includes a series of continuous activities, namely planning, procurement, receipt, storage, destruction, recording and reporting."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma No. 348 bertujuan untuk memahami tugas pokok dan tanggung jawab apoteker sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) di apotek, memberikan kesempatan calon apoteker untuk dapat beradaptasi secara langsung praktik di dunia kerja, serta memahami sistem manajemen dan administrasi di Apotek Kimia Farma No. 348. Tugas khusus dalam PKPA ini berjudul Customer Satisfaction sebagai Penerapan Customer Relationship Management di Apotek Kimia Farma No. 348.

ABSTRAK
Pharmacist Profession Internship Program (PKPA) at Apotek Kimia Farma No. 348 aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists as pharmacy manager (APA) in pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy in Pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Kimia Farma No. 348. Given special assignments titled Customer Satisfaction as Application of Customer Relationship Management in Apotek Kimia Farma No. 348."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Athalia Aghani
"Salah satu bentuk pengelolaan sediaan farmasi di Apotek adalah penyimpanan. Penyimpanan merupakan hal yang penting dalam rangka memelihara kualitas sediaan farmasi serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan obat. Oleh karena pentingnya kegiatan penyimpanan dalam pengelolaan sediaan farmasi, maka dibutuhkan evaluasi kesesuaian antara penyimpanan yang telah dilakukan oleh Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung terhadap pedoman yang terdapat pada Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi terhadap penyimpanan obat yang diterapkan di PT Kimia Farma Apotek 501 Lenteng Agung.Penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung dilakukan berdasarkan pengelompokkan bentuk sediaan, efek farmakologi, alfabetis, golongan obat, stabilitas obat, dan berdasarkan sistem FIFO FEFO. Kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung dengan Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek adalah sangat baik. Sistem penyimpanan di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung yang dapat ditingkatkan adalah terkait penamaan obat LASA/NORUM, pemisahan obat high alert, serta ketersediaan genset atau listrik cadangan saat terjadi pemadaman listrik. Hal tersebut sebaiknya diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dan penjaminan mutu obat.

One form of management of pharmaceutical preparations in the pharmacy is storage. Storage is important in order to maintain the quality of pharmaceutical preparations and minimize errors in drug taking. Because of the importance of storage activities in the management of pharmaceutical preparations, it is necessary to evaluate the compatibility between the storage that has been carried out by Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy and the guidelines contained in the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016. The method used is to observe the drug storage that is applied at PT Kimia Farma Apotek 501 Lenteng Agung. Drug storage at Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy is carried out based on the grouping of dosage forms, pharmacological effects, alphabetical order, drug class, drug stability, and based on the FIFO FEFO system. Conformity of drug storage at Kimia Farma Pharmacy 501 Lenteng Agung with RI Minister of Health No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacy is very good. The storage system at Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy that can be improved is related to the naming of LASA/NORUM drugs, the separation of high alert drugs, and the availability of generators or backup electricity in the event of a power outage. This should be implemented to improve the quality of pharmaceutical services and drug quality assurance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia
"Apotek Kimia Farma Unit 389 merupakan salah satu apotek yang melayani resep pasien BPJS di Depok. Laporan ini disusun untuk mengkaji dan menganalisis resep di Apotek Kimia Farma Unit 389 Depok sehingga dapat memberikan informasi mengenai kelengkapan resep dan kejadian 'drug related problems' (DRPs) pada resep. Sampel yang digunakan berjumlah lima resep pasien BPJS kronis poli penyakit dalam di Apotek Kimia Farma Unit 389 periode April 2023. Hasil pengkajian dan analisis resep menunjukkan bahwa semua resep tidak lengkap ditinjau dari aspek administratif, aspek farmasetik, dan aspek klinis berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kejadian DRPs terjadi pada semua resep. DRPs yang berkaitan dengan masalah efektivitas terapi terjadi pada resep 1 dan 3, sedangkan yang berkaitan dengan masalah keamanan terapi terjadi pada resep 1, 2, 4, dan 5.

Kimia Farma Pharmacy Unit 389 is one of the pharmacies that serve prescriptions for BPJS patients in Depok. This report was prepared to assess and analyze prescriptions at the Kimia Farma Pharmacy Unit 389 Depok so that it can provide information about the completeness of prescriptions and the incidence of drug related problems (DRPs) in prescriptions. The sample used consisted of five prescriptions for chronic BPJS patients of internal medicine poly at Kimia Farma Pharmacy Unit 389 for the period of April 2023. The results of the assessment and analysis of prescriptions showed that all prescriptions were incomplete in terms of administrative aspects, pharmaceutical aspects, and clinical aspects based on the Regulation of the Minister of Health Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies. DRPs occurred in all prescriptions. DRPs related to therapeutic effectiveness issues occurred in prescriptions 1 and 3, while those related to therapeutic safety issues occurred in prescriptions 1, 2, 4, and 5.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Irsandi Johan
"Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan dan mengidentifikasi, mencegah, serta mengatasi masalah terkait obat , masalah farmakoekonomi, dan farmasi sosial (socio-pharmacoeconomy). Untuk menghindari hal tersebut, Apoteker harus menjalankan praktik sesuai standar pelayanan. Pengkajian resep adalah salah satu bagian dari layanan farmasi klinik yang dilakukan oleh apoteker untuk menganalisa adanya masalah terkait obat dan menghindari terjadinya medication error terutama pada tahap peresepan (presribing error). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa contoh resep pada Apotek Kimia Farma 494 Beji. Pelaksanaan dilakukan secara deskriptif dengan melakukan pengkajian resep berdasarakan aspek administratif, aspek farmasetik, dan aspek klinis sesuai dengan Permenkes No. 73 Tahun 2016. Pengkajian dari aspek administratif menunjukkan bahwa resep yang telah dikaji masih terdapat resep tidak memiliki data berat badan pasien, SIP dokter, paraf dokter, jenis kelamin pasien, tanggal penulisan resep, umur pasien, dan tanpa nama dokter. Pengkajian dari aspek farmasetik menunjukkan bahwa terdapat resep yang tidak memenuhi kriteria dari segi bentuk sediaan dan ketercampuran obat. Pengkajian dari aspek klinis menunjukkan bahwa terdapat resep yang tidak sesuai dengan dosis penggunaan obat, aturan penggunaan obat, lama penggunaan obat, duplikasi, dan adanya interaksi.

Pharmacists must understand and be aware of the possibility of medication errors during the service process and identify, prevent, and address issues related to drugs, pharmacoeconomics, and social pharmacy. To avoid this, pharmacists must carry out practices according to service standards. Prescription review is one part of clinical pharmacy services performed by pharmacists to analyze drug-related problems and prevent medication errors, especially at the prescribing stage. This study aims to assess several prescriptions at Kimia Farma 494 Beji Pharmacy. Implementation is carried out descriptively by reviewing prescriptions based on administrative aspects, pharmaceutical aspects and clinical aspects in accordance with Ministry of Health Regulation No. 73 of 2016. Administrative aspect assessments show that the prescriptions reviewed still lack patient weight data, doctor's SIP, doctor's signature, patient gender, prescription writing date, patient age, and doctor's name. Pharmaceutical aspect assessments indicate that there are prescriptions that do not meet criteria in terms of dosage form and drug compatibility. Clinical aspect assessments reveal that there are prescriptions that do not comply with drug dosage, drug use rules, duration of drug use, duplication, and presence of interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Khaerunnisa
"Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian bagi apoteker untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Apotek juga merupakan tempat berjalannya bisnis yang komoditasnya terdiri dari perbekalan farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya. Apoteker berperan dalam pengelolaan perbekalan farmasi, manajemen apotek serta pelayanan kefarmasian. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di apotek harus menjamin ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang aman, bermutu, bermanfaat dan terjangkau. Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 menetapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum tenaga kefarmasian serta melindungi pasien dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien.
Tujuan tugas khusus ini dilakukan untuk mengetahui peran apoteker dalam pengelolaan dan pelayanan kefarmasian di KFA 115 Pamulang serta mengetahui penerapan standar kefarmasian di KFA 115 Pamulang.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, peran apoteker di apotek yaitu meliputi aspek manajerial (melakukan pengawasan seluruh aspek pelayanan kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan, melakukan pengelolaan dan administrasi mengenai keuangan apotek) dan aspek profesional (mengelola dan melakukan kegiatan operasional pelayanan kefarmasian di apotek, memberikan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, home pharmacy care dan pelayanan swamedikasi kepada pasien). Secara garis besar, Apotek Kimia Farma 115 Pamulang telah mengimplementasikan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Pharmacy is one of the pharmaceutical service facilities for pharmacists to perform pharmaceutical services. Pharmacy is also a place where business runs whose commodities consist of pharmaceutical supplies and other health supplies. Pharmacists play a role in the management of pharmaceutical supplies, pharmacy management and pharmaceutical services. The implementation of pharmaceutical services in pharmacy must ensure the availability of pharmaceutical preparations, medical devices and consumables that are safe, quality, useful and affordable. The Ministry of Health through the Minister of Health Regulation Number 73 of 2016 sets pharmaceutical service standards in pharmacy with the aim of improving the quality of pharmaceutical services, ensuring legal certainty of pharmaceutical personnel and protecting patients from irrational use of drugs in the context of patient safety.
The aim of this special task are to determine the role of pharmacists in pharmaceutical management and services at KFA 115 Pamulang and to know the application of pharmaceutical standards at KFA 115 Pamulang.
Based on the observations obtained, pharmacist operations in pharmacy include managerial aspects (supervising all aspects of pharmaceutical services, managing pharmaceutical supplies and health supplies, managing and administering pharmacy finances) and professional aspects (managing and carrying out operational activities of pharmaceutical services in pharmacies, providing prescription services, drug information services, home pharmacy care and self- medication services to patients). Broadly speaking, Apotek Kimia Farma 115 Pamulang has implemented Pharmaceutical Service Standards in Pharmacy.
"
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yulia Rahmawati
"br>
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 352 bertujuan untuk agar calon apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam
pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di Apotek, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Resep Penyakit Psoriasis. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui alur pelayanan resep yang sesuai dengan pelayanan farmasi klinik yang tertera pada standar pelayanan kefarmasian di apotek.

ABSTRAK
Profession Internship at Apotek Kimia Farma No. 352 aiming for that prospective pharmacists are able to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the management of the pharmacy, as well as to practice pharmacy services in accordance with statutory provisions and ethics, insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy in the pharmacy, and have a real picture of the issues pharmaceutical practice and learn the strategies and activities that can be done in the framework of the development of pharmacy practice. Given the special task entitled Analysis of Prescription Psoriasis deasese. The purpose of this special task is to service flow To find recipes that fit with clinical pharmacy services listed in standard pharmaceutical services in pharmacies.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa
"ABSTRAK
Apotek merupakan tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian oleh Apoteker.
Dalam melaksanakan praktik kefarmasian, Apoteker diharapkan mampu
mengelola sediaan farmasi dan memberikan pelayanan farmasi klinik, sesuai
dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek. Melihat pentingnya peran
Apoteker di apotek, calon Apoteker diharapkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan praktik kefarmasian di apotek. Apotek Kimia
Farma No. 5 memberikan kesempatan kepada calon Apoteker untuk melakukan
praktik kerja profesi untuk memberikan pengalaman praktis dalam melaksanakan praktik kefarmasian kepada masyarakat

ABSTRACT
Pharmacy is a place of execution of the pharmaceutical prantice by a pharmacist. In carrying out the pharmaceutical practice, pharmacists are expected to manage pharmaceutical preparations and provide clinical pharmacy services, in accordance with the standards of pharmaceutical practice at a pharmacy. Seeing the importance of the role of pharmacists in the pharmacy, pharmacists candidates are expected to have the knowledge and skill in carrying out the pharmaceutical practice in pharmacy. Apotek Kimia Farma No. 5 provides the opportunity for prospective pharmacists to practice the profession work to provide practical experience in carrying out the pharmaceutical practice to the public"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Innes Apriliani Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No 143 Depok bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi dan peran manajer apoteker farmasi (APA) di apotek, selain itu juga memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk beradaptasi langsung dengan lingkungan kerja yang sebenarnya dan memahami sistem manajemen dan administrasi di Apotek Kimia Farma No 143 Depok. Tugas khusus yang diberikan berjudul Kajian Pelayanan Swamedikasi di Apotek Kimia Farma 143 Depok. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui bagaimana apoteker memberikan perawatan swamedikasi kepada pasien dan prosedur apa yang diberikan oleh apoteker kepada pasien swamedikasi.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Kimia Farma No 143 Depok aims to understand the main duties, functions and role of pharmacists pharmacy manager (APA) in pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment of pharmacy in Pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Kimia Farma No 143 Depok. Given special assignments titled Swamedication Care Study at Apotek Kimia Farma 143 Depok. The purpose of this special task is to know how the Pharmacist give swamedication care to the patient and what procedure that given by pharmacist to the swamedication patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Solihati
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 143 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; serta memiliki wawasan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek. Sedangkan tugas khusus yang berjudul ?Kegiatan Pendampingan Upaya Pengobatan Diri Sendiri pada Pasien di Apotek Kimia Farma No. 143 Depok? bertujuan untuk menerapkan kegiatan pendampingan Upaya Pengobatan Diri Sendiri (UPDS) atau swamedikasi secara langsung kepada pasien di Apotek Kimia Farma No. 143 pada bulan Februari 2016.

Apothecary Professional Internship at Kimia Farma 143 Drugstore aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the drugstore management and to practice pharmacy services in accordance with the provisions of law and ethics; to have knowledge, skills and experience to carry out the practice of pharmacy in the drugstore. Meanwhile sub duties entitled "Mentoring Attempt Self-medication by Patients at Kimia Farma 143 Drugstore Depok?. Sub duties aims to implement a mentoring effort self-medication directly or swamedication to the patient in Kimia Farma 143 drugstore on February 2016.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>