Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161092 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Sekar Asri
"Saat ini, jika kita melewati Jl. Minangkabau Barat dan Jl. Sultan Agung yang berada di kawasan Manggarai, Jakarta, kita dapat melihat deretan toko yang menjual berbagai macam barang bekas. Namun, dari berbagai macam barang yang dapat kita temukan itu, tidak ada toko barang bekas yang khusus menjual perlengkapan olahraga saja. Melalui rancangan kawasan TOD Manggarai, Simpul Manggarai, dimana nantinya deretan pertokoan barang bekas ini akan direvitalisasi, serta dinamakan Pasar Rumput Baru. Thrifty Sporty merupakan salah satu toko dari banyaknya toko yang nantinya akan menempati kawasan tersebut. Tercermin dari namanya, Thirfty Sporty adalah sebuah toko barang bekas yang khusus menjual serta menyediakan jasa perbaikan untuk berbagai macam kebutuhan olahraga, mulai dari perlengkapan, pakaian, sepatu, hingga aksesoris. Berada di lahan seluas 301 m2, Thrifty Sporty dirancang dengan memerhatikan peraturan yang berlaku, keamanan dan keselamatan bangunan, serta keberlanjutan dari bangunan.

Currently, if we pass through Jl. Minangkabau Barat and Jl. Sultan Agung in the Manggarai area, Jakarta, we can see rows of shops selling various kinds of used goods. However, of the various items that we can find, there are no used goods stores that specifically sell sports equipment only. Through the design of the Manggarai TOD area, Simpul Manggarai, where the rows of used goods stores will be revitalized and named Pasar Rumput Baru. Thrifty Sporty is one of the many stores that will occupy the area. As reflected in its name, Thrifty Sporty is a used goods store that specializes in selling and providing repair services for various sports needs, from equipment, clothing, shoes, to accessories. Located on an area of 301 m2, Thrifty Sporty is designed with attention to applicable regulations, building safety and security, and building sustainability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dzaki Albiruni
"ABSTRAK
Peningkatan pengguna internet di Indonesia memicu perubahan gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali dalam berbelanja. Dengan eksistensi e commerce, masyarakat di Indonesia telah mengenal metode belanja baik secara tradisional maupun online. Pertumbuhan e commerce yang semakin pesat akan menyediakan berbagai alternatif dalam berbelanja bagi masyarakat, baik sebagai penjual maupun pembeli. Hal ini menjadikan pembeli dapat memilih platform mana yang sesuai ketika mencari barang pilihan mereka, baik dalam kondisi baru maupun bekas. Pembeli tentunya memiliki berbagai latar belakang dan preferensi tersendiri dalam memilih barang, termasuk ketika membeli barang bekas secara online. Platform e-commerce khususnya C2C perlu mengetahui motivasi dari perspektif pembeli, seperti price orientation, bargaining power, critical orientation, usefulness, ease of use, need to be unique, nostalgia, trust, dan assurances dalam melakukan pembelian. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada pengaruh motivasi berbelanja barang bekas secara online di perspektif pembeli, sikap mereka terhadap berbelanja barang bekas, serta niat pembelian kembali. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan meneliti motivasi dari 502 pembeli barang bekas secara online di Indonesia yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Partial Least Squares - Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Peneliti menemukan bahwa motivasi dalam berbelanja barang bekas secara online berpengaruh secara signifikan baik terhadap sikap pembeli dalam berbelanja barang bekas maupun niat pembelian kembali dari pembeli di Indonesia.
ABSTRACT
The increasing level of internet users in Indonesia has triggered changes in people's lifestyles, including in their way of shopping. The e-commerce existence in Indonesia causes people to be more familiar with shopping methods, both traditional and online. The rapid growth of e-commerce provides various alternatives for users, both as sellers and buyers. Buyers nowadays can choose their suitable platform based on goods, both in new and used conditions. Their backgrounds and preferences in selecting goods will affect the way of buying second-hand goods. E-commerce platforms, especially C2C, need to know various motivations from the buyer's perspective, such as price orientation, bargaining power, critical orientation, usefulness, ease of use, need to be unique, nostalgia, trust, and assurance in buying second-hand goods. Therefore, this research will focus on the influence of online second hand shopping motivation from a buyer's perspective, their attitude towards second-hand shopping, and repurchase intentions. This study uses purposive sampling by examining motivations of 502 second-hand online buyers in Indonesia, which is then analyzed by using Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Researcher finds that motivation in shopping for second-hand goods online has a significant effect both on the attitudes of buyers in shopping for second-hand goods and repurchase intention from Indonesian buyers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maulana
"ABSTRAK
Startup dengan model bisnis berbasis platform dan jenis layanan on-demand tidak hanya menyebabkan disrupsi namun juga memunculkan istilah pengusaha mandiri yang dimana secara teknis merupakan pekerja yang bekerja secara mandiri dalam ldquo;gig economy rsquo;. Gig economy telah berperan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang diharapkan dapat menekan angka pengangguran. Mengingat angka pengangguran di Indonesia pada 7 Agustus 2017 mencapai 7,03 juta orang. Pada tahun 2016, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mencanangkan visi agar Indonesia menjadi ldquo;The Digital Energy of Asia rdquo; lalu dibentuk Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Commerce dengan harapan pada tahun 2020 dapat melahirkan 1000 startup dengan total valuasi mencapai US 10 miliar. Meskipun telah mendapat pendanaan dari investor, beberapa startup mengalami kegagalan dan harus gulung tikar. Tercatat pada tahun 2015 ada 20 startup di Asia yang mengalami kegagalan dan harus tutup, tujuh diantaranya berasal dari Indonesia. Sementara pada tahun 2017 tercatat ada enam startup yang harus tutup.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apa saja hal yang memengaruhi keberlanjutan startup dengan model bisnis berbasis platform di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan model wawancara semi terstruktur ke para pendiri founders sekaligus c-level pada startup dengan model bisnis berbasis platform di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah enam tema utama yang memengaruhi keberlanjutan startup dengan model bisnis platform yakni dukungan dari ekosistem startup, kolaborasi dan kemampuan dari sumber daya manusia, dukungan investor, keadaan finansial, pengembangan produk berkelanjutan yang berfokus ke pelanggan serta kolaborasi dan kompetisi yang sehat.
ABSTRACT
Startups with platform-based business models and on-demand service types not only cause disruption but also generate self-employed terms which are technically workers who work independently in a gig economy . Gig economy has been instrumental in creating new jobs that are expected to reduce the unemployment rate. Given the unemployment rate in Indonesia on August 7, 2017 reached 7.03 million people. In 2016, the President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo launched a vision for Indonesia to become The Digital Energy of Asia and then formed the National Movement 1000 Startup Digital Commerce in the hope that in 2020 can give birth to 1000 startup with total valuation reached US 10 billion. Although it has received funding from investors, several startups have failed and must be closed. Recorded in 2015 there are 20 startup in Asia that failed and must close, seven of which come from Indonesia. And during 2017 there are six startups that must be closed.The purpose of this research is to produce startup sustainability analysis with platform based business model in Indonesia. This research is conducted by qualitative method by using semi-structured interview model to founders or C-level at startup with platform based business model in Indonesia. The results of this study are six main themes that affect the startup sustainability with the platform business model ie the support from startup ecosystems, collaboration and capabilities from human resources, investor support, financial circumstances, sustainable customer-focused product development and healthy collaboration and competition.
"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Pratama
"Indonesia memiliki banyak potensi pasar untuk pengembangan startup. Namun kebanyakan startup umumnya hanya mampu bertahan kurang dari dua tahun. Hal ini karena startup menghadapi banyak ketidakpastian dalam menemukan model bisnisnya. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah agar model bisnis yang dijalankan selaras dengan capaian product-market fit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis model bisnis startup pelayanan kesehatan hewan agar tercapai model bisnis yang product-market fit. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis yang telah dijalankan oleh beberapa startup pada domain bisnis ini. Untuk analisis model bisnis direpresentasikan dalam bentuk hipotesis Business Model Canvas (BMC). Untuk mendapatkan Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development, sedangkan untuk penentuan prioritas fitur MVP digunakan pendekatan KANO. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang pemilik hewan peliharaan dan 3 orang penyedia jasa pelayanan kesehatan hewan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa model bisnis dalam bentuk BMC dan MVP yang dapat digunakan sebagai dasar (baseline) dalam membangun sebuah startup pada industri pelayanan kesehatan hewan. Berdasarkan umpan balik dari pengguna, model bisnis ini sejalan dengan tingkat konversi MVP sebesar 95%.

Indonesia has many potential markets for startup development. However, most startups generally only last less than two years. It is because startups face a lot of uncertainty in finding their business model. One of the challenges faced is ensuring that the implemented business model is in line with product-market fit achievements. This study aims to analyze the veterinary service startup business model to achieve a product-market fit business model. The author uses the qualitative approach in analyzing the business model hypotheses run by several startups in this business domain. Business model analysis is represented in the form of a Business Model Canvas (BMC) hypothesis. The author uses the Customer Development method to get the Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. In contrast, we used the KANO approach to determine the priority of the MVP feature. Respondents in this study consisted of 18 pet owners and three animal health service providers. This research produces recommendations in the form of business models in the form of BMC and MVP that can be used as a baseline in building a startup in the animal health service industry. Based on user feedback, the business model is in line with the MVP conversion rate by 95%.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Tjeong
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, produksi sampah nasional diprediksi akan terus tumbuh seiring pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan daya beli penduduk. Hal tersebut mendorong pertumbuhan sustainability themed fund untuk bertumbuh. Namun, Startup dengan tema keberlanjutan di Indonesia masih kurang bertumbuh. Penelitian ini mengevaluasi model bisnis Startup pengelolaan sampah dan pengaruhnya terhadap ketersediaan kas, valuasi, reputasi dan pengurangan emisi CO2 startup. Penelitian ini menunjukan bahwa startup pengelolaan sampah dapat menghasilkan arus kas yang positif, Namun, Startup ini memiliki waktu komersialisasi yang panjang, sehingga startup disarankan untuk mencari venture capital yang memiliki sustainability fund untuk melakukan pendanaan.

In line with economic growth, national waste production is predicted to continue to grow in line with population growth and population purchasing power. This encourages the growth of the sustainability theme fund to grow. However, startups with the theme of sustainability in Indonesia are still not growing. This study evaluates the waste management Startup business model and its effect on cash availability, valuation, reputation and reduction of Startup CO2 emissions. This research shows that waste management startups can generate positive cash flow. However, these startups have a long commercialization time, so startups are advised to look for venture capital that has a sustainability fund to fund."
Depok: fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Sejogati
"Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup mencapai 2.339, akan tetapi jumlah tersebut tidak diimbangi dengan keberlangsungan dari startup tersebut. Umumnya startup hanya mampu bertahan kurang dari dua tahun. Salah satu penyebabnya adalah 35% produk atau solusi yang ditawarkan belum sesuai kebutuhan pasar. Hal ini karena belum optimalnya validasi pasar terkait produk yang akan dikembangkan. Salah satu cara untuk memvalidasi pasar adalah dengan membuat minimum viable product (MVP) yang diujicobakan kepada target segmen pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MVP dengan value proposition yang menjawab kebutuhan pelanggan sehingga dapat dicapai produt-market fit. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengetahui permasalahan dan harapan pelanggan serta menguji ide produk. Permasalahan dan harapan ini digunakan untuk menganalisis value proposition yang tepat untuk pelanggan menggunakan value proposition canvas (VPC). Value proposition ini menjadi masukan untuk hipotesis model bisnis awal menggunakan Lean Canvas dan menjadi landasan fitur MVP. Metode customer development dipilih agar fitur MVP yang dikembangkan selaras dengan model bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 12 orang guru, 8 orang tua, dan 4 siswa. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi model bisnis dalam bentuk Lean Canvas dan MVP dalam bentuk aplikasi prototipe sebagai dasar untuk membangun sebuah produk startup yaitu platform pembelajaran berbasis jejaring sosial. Berdasarkan umpan balik penggunaan aplikasi prototipe didapatkan conversion rate sebesar 91.7%. Hal ini menunjukkan MVP tersebut layak untuk dikembangkan ke tahap customer creation dan company building.

Indonesia is a country with a number of startups reaching 2,339, but this number is not matched by the sustainability of these startups. Generally, startups can only last less than two years. One of the reasons is that 35% of the products or solutions offered are not following market needs. This is because the market validation has not been optimal regarding the product to be developed. One way to validate the market is to create a minimum viable product (MVP) that is piloted to target customer segments. This study aims to analyze MVP with a value proposition that answers customer needs so that product-market fit can be achieved. A qualitative approach is used to find out the pains and gains of customers and to test product ideas. These pains and gains are used to analyze the right value proposition for customers using the value proposition canvas (VPC). This value proposition becomes the input for the initial business model hypothesis using Lean Canvas and becomes the basis for the MVP feature. The customer development method was chosen so that the MVP features developed are in line with the business model and meet customer needs. Respondents in this study consisted of 12 teachers, 8 parents, and 4 students. This research produces business model recommendations in the form of Lean Canvas and MVP in the form of a prototype application as the basis for building a startup product, namely a social network-based learning platform. Based on the feedback using the prototype application, the conversion rate was 91.7%. This shows that the MVP made is feasible to be developed for the customer creation and company building stages."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putu Arya Djuanta
"Tidak dapat disangkal bahwa setiap orang membutuhkan sumber informasi seperti buku dan majalah untuk menunjang kesehariaannya. Namun realita ini tampaknya berbanding terbalik dengan tingginya harga-harga buku dan majalah. Di tengah keadaan masyarakat yang cenderung price-conscious, toko buku bekas ternyata menjadi tempat alternatif untuk memenuhi kebutuhan informasi, yang merupakan fokus dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor yang menyebabkan pengunjung Pasar Festival memilih Gudang Buku sebagai tempat pemenuhan kebutuhan informasi. Berdasarkan observasi dan pengolahan data kuesioner secara kuantitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa Gudang Buku mampu memenuhi kebutuhan informasi pengunjungnya, bahkan menjalankan fungsi perpustakaan umum seperti rekreasi walaupun berorientasi profit dan sebagian besar koleksinya merupakan buku dan majalah bekas.

Place of Pasar Festival Visitors? Information Needs. It can not be denied that people need printed information sources to support their daily life. Yet, this reality seems imbalanced with the high price of those printed materials. In connection with current condition in society that tends to be priceconscious, secondhand bookstores surprisingly are able to be an alternative place where people can fulfil their information needs, which is the focus of this research. The purpose of this study is to figure out the factors that cause Pasar Festival visitors to choose Gudang Buku as fulfillment place of information needs. Based on the observation and data gathering process using quantitative methods, the result of this study shows that Gudang Buku is able in fulfilling the information needs of their visitors, and is also able to execute public libraries? role as a recreation place, although it is profit-oriented and most of its collections are used books and magazines."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S15539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>