Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winra Pratita
"Latar belakang: Malnutrisi rumah sakit (MRS) adalah malnutrisi yang terjadi pada pasien yang dirawat inap. Prevalensi MRS berkisar antara 20% sampai 50%. Deteksi dini untuk mengetahui risiko kejadian MRS diperlukan sehingga MRS dapat dicegah dengan pemberian asuhan nutrisi yang tepat pada anak. Hingga saat ini alur asuhan nutrisi dan tindak lanjut hasil skor STRONGkids belum dijalankan di ruang rawat inap anak RSUP HAM. Tujuan: Menilai hubungan hasil skor STRONGkids modifikasi dengan kejadian MRS dan menyusun rancangan alur asuhan nutrisi anak di ruang rawat inap RSUP HAM. Metode: Penelitian kohort prospektif dilakukan pada anak usia 1 bulan - 18 tabun yang dirawat inap?.7 hari di RSVP HAM, pada bulan Mei hingga Agustrus 2017. Dilakukan penilaian skor STRONGkids modifikasi pada setiap pasien yang dirawat dan pengukuran antropometri saat mulai dirawat dan saat pasien dipulangkan, untuk menilai kejadian MRS. Kriteria MRS apabila dijumpai penurunan berat badan ?.2% selama dirawat atau penurunan lingkar lengan atas pada keJompok pasien dirnana berat badan tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi. HasH: Terdapat 165 subjek dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi. Angka kejadian MRS adalah 40,6%. Kejadian malnutrisi rumah sakit lebih tinggi pada kelompok pasien yang berat badannya tidak dapat dinilai untuk menilai status nutrisi. Hanya 27.6% pasien dengan risiko tinggi yang dikonsulkan rawat bersama Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Terdapat 45.6% pasien dengan risiko sedang dan 55.2% pasien dengan risiko tinggi STRONGkids modifikasi yang mengalami MRS dengan nilai P<0.001. Pasien dengan hasil skor risiko sedang dan tinggi mempunyai risiko 8.6 kali dan 15.8 kali untuk mengalami MRS selama dirawat di rumah sakit. Simpulan: Terdapat hubungan antara hasil skor STRONGkids modifikasi dengan kejadian MRS. Alur asuhan nutrisi perlu dirancang dan dijalankan untuk mencegah MRS

Background: Hospital malnutrition is malnutrition that occurred during hospitalization. Prevalence of hospital malnutrition is about 20% to 50% around the world. Early detection of hospital malnutrition risk with screening tools with modified STRONGkids is needed to prevent hospital malnutrition with appropriate pediatric nutrition care in hospitalized children. However, pediatric nutrition care and follow -up of modified STRONGkids is not appropriately done in Adam Malik hospital. Objective: To determine the association between modified STRONGkids with incidence of hospital malnutrition among hospitalized children and propose the pediatric nutrition care scheme pathway. Methods: A prospective cohort study was conducted in Adam Malik hospital patient's ward between May to August 2017 on I-month to 18-years-old hospitalized children with length of stay -7 days. Modified STRONGkids were analyzed in 24 hours hospital admission. Anthropometric and nutritional status measurements of all subject were obtained at time of hospital admission and discharge. Weight loss -2% during hospitalization was defined as hospital malnutrition. And among patients, if body weight can not be indicator as nutritional status, decreased of arm circumference was defined as hospital malnutrition in this study Results: Of 165 participants, prevelence of hospital malnutrition was 40.6%, and was higher among subject with cancer/organomegaly/edemalascites/hydrocephalus. Only 27.6% subject with high risk modified STRONGkids was consulted to Pediatric Nutrition and Metabolic division. There was 45.6% subject with moderate risk and 55.2% subject with high risk modified STRONGkids experiencing hospital malnutrition with P"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Paul
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor karakteristik individu perawat, pekerjaan dan situasi pekerjaan yang berhubungan dengan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini merupakan desla-iptif analisis yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara karakteristik perawat, pekerjaan dan situasi pekerjaan perawat pelaksana dengan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan.
Sampel penelitian adalah perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan, berjumlah 73 orang yang dipilih secara acak. Untuk akurasi data, pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali berlangsung selama 3 minggu. Pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebanyak 12 orang membantu peneliti. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pengukuran karakteristik individu (Stoner, 1996) dan isntrumen pengukuran dokumentasi proses keperawatan (Dep.Kes. RI, 1977), Kedua instrumen tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan alpha cronbach, dengan hasil baik.
Hasil penelitian pada analisis univariat menunjukkan bahwa mutu asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan berada pada kategori baik( (50,7%). Dan hasil analisis bivariat diketahui bahwa karakteristik perawat secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan dengan mutu asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan adalah dimensi pendidikan formal dengan nilai p = 0,011, dimensi ruang perawatan rawat inap dengan nilai p = 0,045. hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik menggunakan metode Backward (CI = 95 %) menunjukkan bahwa dimensi pendidikan formal dengan nilai p = 0,0296 dan dimensi supervisi dengan nilai p = 0,0280 mempunyai hubungan paling signifikan secara statistik dengan mutu asuhan keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak RSVP K Adam malik Medan khususnya bidang keperawatan perlu memperhatikan job description sesuai dengan kemampuan tenaga keperawatan yang ada, melakukan penilaian dan rekrutmen tenaga keperawatan sesuai kebutuhan, mengembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan , melakukan pelatihan berkelanjutan dalam lingkup mutu asuhan keperawatan dan supervisi. Selain itu, untuk penelitian lanjutan agar dilakukan dengan disain eksperimental menggunakan variabel mutu asuhan keperawatan dilakukan dengan Tara observasi langsung.
Daftar Pustaka 60 (1981- 2001)

Analysis of Factors Related to Quality of Nursing Upbringing in the Room of Stay Overnight Treatment of Central Public Hospital H. Adam Malik Medan Year 2001These research is have purpose to know characteristic factors of individual nurse, working and work situation related to quality of nursing upbringing in the room of stay overnight treatment of Central Hospital of H. Adam Malik Medan.
These research is constitute the descriptive analysis which is data collecting in the cross sectional. Hypothesis which are proved in these research is the existence of relation between nurse characteristic, working and work situation of performer nurse with quality of nursing upbringing in the room of stay overnight treatment of Central Hospital of K Adam Malik Medan.
Sample of research is the performer nurse which are working in the room of stay overnight treatment of central hospital of H. Adam Malik Medan, in a number of 73 persons who are selected in random manner. For data accuracy, the observation is performed in 3 times performed during 3 weeks. Data collecting is performed with involved university student of Program Study of Nursing Knowledge of Medical of North Sumatera University in a number of 12 persons is gave assist to researcher. Instrument which are used is the instrument of measuring of individual characteristic (Stoner, 1996) and instrument of measuring nursing process documentation (Health Departement of Republic of Indonesia, 1977). The result of validity test and reliability instrument is using alpha cronbach, with good result.
Result of research in the univariat analysis is shown that quality of nursing upbringing in the room of stay overnight treatment of Central Hospital of H. Adam Malik Medan located in the good category (50,77 %). From the result bivariat analysis is known that characteristic of nurse in statistically is having significant relationship with quality of nursing upbringing through approach of nursing process is the dimension of formal education with value p = 0,011, dimension of room of stay overnight treatment with value p = 0,045. result of multivariate with logistic regression test is using Backward method (CI = 95 %) and dimension of supervision with value p = 0,0296 is having the most significant relationship in statistically with quality of nursing upbringing.
Based on these result of research, then party of Central Hospital of H. Adam Malik Medan especially in the field of nursing is need to be considering the job description in accordance with the ability of nursing manpower which have, performing valuation and recruitment of nursing manpower according to the need, developing professional nursing practice model to increase quality of nursing upbringing, performing training in continuous in the scope of quality of nursing upbringing and supervision. Beside that, for the advanced research in order to be made with experimental design using qualitative approach. Therefore is suggested in order that the data collecting method for the variable of nursing upbringing is performed with direct observation manner.
Bibliographi 60 (1981-2001)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T8225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ade Ayu Lanniari
"Peningkatan jumlah kasus COVID-19 dan penyebarannya di berbagai negara terjadi berlangsung cukup cepat dan dalam waktu singkat. Hingga 4 Mei 2021, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 152 juta orang dan lebih dari 3 juta kematian di seluruh dunia. Indonesia telah melaporkan 1.682.004 kasus konfirmasi, tertinggi di Asia Tenggara, dan sebanyak 45.949 kematian terkait COVID-19 yang dilaporkan tertinggi ke-2 di Asia dan ke-17 di dunia. Masih terbatasnya data mengenai karakteristik dan faktor risiko yang terkait kematian akibat COVID-19 di Indonesia dan belum ada penelitian mengenai hal ini di kota Medan. Studi kasus-kontrol terhadap 222 pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan periode Maret 2020-Desember 2020 dilakukan menggunakan data rekam medis pasien. Penelitian ini mendeskripsikan karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, komorbiditas dan tempat tinggal serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien COVID-19. Hasil penelitian melalui analisis multivariat logistik regresi menunjukkan bahwa, adanya peningkatan risiko terhadap kematian pada usia ≥ 60 tahun (OR=5.495, 95% CI: 2.398-12.591), demam (OR=4.441, 95% CI: 1.401- 14.077), sesak napas (OR=8.310, 95% CI: 3.415-20.220), riwayat hipertensi (OR=2.454, 95% CI: 1.159-5.196), riwayat penyakit ginjal kronik (OR=10.460 kali, 95% CI: 3.282-33.331), riwayat penyakit kanker (OR=16.137, 95% CI: 2.798- 96.147) pada pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2020.

The increase in cases of COVID-19 and its spread in various countries took place very quickly and in a short time. As of May 4, 2021, COVID-19 has infected more than 152 million people and more than 3 million deaths worldwide. Indonesia has reported 1,682,004 confirmed cases, the highest in Southeast Asia, and 45,949 COVID-19-related deaths, the 2nd highest reported in Asia and 17th in the world. Data on characteristics and risk factors related to death from COVID-19 in Indonesia are still limited and there has been no research on this in the city of Medan. A case control study of 222 COVID-19 patients who were treated at H. Adam Malik Hospital in Medan for the period March 2020-December 2020 was carried out using patient medical record data. This study describes the characteristics of COVID-19 patients based on age, gender, clinical symptoms, comorbidities, place of residence and to determines the factors associated with death in COVID-19 patients. The results of the study through multivariate regression analysis showed an increased risk of death at the age of 60 years (OR = 5,495, 95% CI: 2,398-12,591), fever (OR = 4,441, 95% CI: 1,401 -14,077), shortness of breath (OR = 8,310) . , 95% CI: 3,415-20,220, history of hypertension (OR=2,454, 95% CI: 1,159-5,196), history of chronic disease (OR=10,460 times, 95% CI: 3,282-33,331), history of cancer (OR=16,137, 95% CI: 2,798-96,147) in COVID-19 patients treated at H. Adam Malik Hospital Medan in 2020.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Siti Saidah
"ABSTRAK
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi di Indonesia adalah berkaitan dengan asupan nutrisi dalam hal ini ASI. Pcmberian ASI yang optimal sangat dipengaruhi oleh perilaku ibu menyusui. Peran aktif suami diperlukan ibu dalam proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi paket ?Sayang Anak? yang diberikan kepada suami dalam mengoptimalkan perilaku ibu menyusui. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan post test only design, yang dilaksanakan di RS. Haji dan RSUP.Haji Adam Malik Medan. Sampel adalah suami dan ibu post partum yang melahirkan normal sebanyak 86 orang responden yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. lnstrumen yang digunakan adalah kuisioner dan observasi yang dimodifikasi dari standart LACTH (Lacth, Audible Swallowing Type op nipple, Comport and Hold positioning). Intervensi merupakan pemberian informasi tentang ASI dan proses menyusui dibentuk dalam satu paket yang diberikan pada suami dengan media booklet. Hasil Intervensi paket ?Sayang Anak? yang di uji dengan Chi-Square, berdampak dengan signifikan (p=0,00), (OR: 9,759). Kesimpulan intervensi paket ?Sayang Anak" berdampak secara bermakna mengoptimalkan perilaku ibu menyusui. Keterlibatan suami dalarn proses menyusui dengan pemberian paket ini direkomendasikan agar diimplementasikan pada semua tatanan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan maternitas. Paket ini perlu dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk program suami aktif mendukung ibu menyusui."
2007
T22885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Claudia Sarah
"Skripsi ini mengkaji pengaturan mengenai hak dan kewajiban pasien non-covid dalam pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19, perlindungan hukum terhadap pasien non-covid dalam pelayanan kesehatan selama masa pandemi Covid-19, serta analisis penerapannya di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan tipe penelitian deskriptif, data penelitian dikumpulkan melalui data sekunder yang terdiri dari bahan hukum, serta data primer melalui wawancara dengan Koordinator Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUP H. Adam Malik Medan. Simpulan dari penelitian ini adalah pengaturan mengenai hak dan kewajiban pasien non-covid dalam pelayanan kesehatan di masa pandemi secara umum diatur dalam UUD NRI 1945, UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, serta Permenkes No. 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien. Perlindungan hukum bagi pasien non-covid dalam pelayanan kesehatan bertujuan untuk menjamin kepastian hukum bagi pasien non-covid dalam penggunaan pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19, yakni dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pasien non-covid yang diatur secara umum dalam peraturan perundang-undangan. Dalam penelitian, ditemukan bahwa RSUP H. Adam Malik Medan dalam memberikan pelayanan kesehatan telah memenuhi hak-hak pasien non-covid yang secara umum diatur dalam peraturan perundang-undangan. Penelitian ini menyarankan kepada pemerintah untuk tetap melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap pasien non-covid oleh rumah sakit, kepada rumah sakit agar tetap mengupayakan pelayanan kesehatan yang aman, serta bagi pasien non-covid agar tidak takut memeriksakan dirinya ke rumah sakit.

This thesis examines the regulation of the rights and obligations of non-covid patients in health services during the Covid-19 pandemic, legal protection for non-covid patients in health services during the Covid-19 pandemic, and analyzes its application at H. Adam Malik Hospital Medan. This study uses a juridical-normative research method with descriptive research type, research data was collected through secondary data consisting of legal materials, and primary data through interview with the Coordinator of Medical and Nursing Services at H. Adam Malik Hospital Medan. The conclusion of this study is that the regulation regarding the rights and obligations of non-covid patients in health services during a pandemic is contained in 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, Law No. 36 of 2009 concerning Health, Law No. 44 of 2009 concerning Hospitals, Law No. 29 of 2004 concerning Medical Practice, and Minister of Health Regulation No. 4 of 2018 concerning Hospital Obligations and Patient Obligations. Legal protection for non-covid patients in health services aims to ensure legal certainty for non-covid patients in the use of health services during the Covid-19 pandemic, namely by ensuring the fulfillment of the rights of non-covid patients which have been generally regulated in laws and regulations. In the study, it was found that H. Adam Malik Hospital Medan in providing health services has fulfilled the rights of non-covid patients which are generally regulated in laws and regulations. This research suggests the government to continue to supervise the implementation of health services for non-covid patients by hospitals, for hospitals to continue to strive for safe health services, and for non-covid patients not to be afraid to check themselves in a hospital."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Indra Pradono
"ABSTRAK
Percutaneous nephrolithotomy (PCNL) sebagai pendekatan untuk perawatan batu ginjal membutuhkan penggunaan fluoroskopi X-ray C-arm. Namun demikian, pemanfaatan X-ray C-arm sesuai standar sulit untuk dicapai di sebagian besar rumah sakit di Indonesia. Akses ginjal dengan panduan Ultrasonografi (USG) dalam tindakan PCNL menawarkan solusi untuk mengurangi paparan radiasi selama prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil operasi prosedur PCNL supine dengan panduan USG di Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Sebanyak 13 pasien berturut-turut menjalani prosedur supine PCNL dengan panduan USG di Rumah Sakit Adam Malik Medan, Indonesia, dari bulan April hingga Juni 2018. Pasien dengan riwayat operasi batu ginjal terbuka, gangguan fungsi ginjal, dan urosepsis tidak disertakan dalam penelitian. Penelitian prospektif dilakukan dengan mencatat data pasien yang menjalani PCNL, termasuk karakteristik pasien dan batu ginjal, data intraoperatif, dan status batu sisa. Usia rata-rata pasien adalah 46,00 ± 12,92 tahun. Rasio pria-wanita pada pasien adalah 6 : 7. Lebih dari setengah pasien mempunyai batu ginjal kiri (61,54%). Ukuran rata-rata batu adalah 25,71 ± 13,17 mm. Terdapat 11 pasien (84,62%) yang menerima puncture sebanyak satu kali, sementara yang lain menerima 2 kali (1 pasien; 7,69%) dan tiga kali (1 pasien; 7,69%). Rata-rata waktu puncture hingga tindakan nefroskopi adalah 15,64 ± 3,14 menit. Tindakan dilatasi berhasil dilakukan dengan waktu rata-rata 11,46 ± 1,56 menit. Waktu rata-rata nefroskopi adalah 25 menit (18-62 menit), dan total durasi operasi adalah 85,92 ± 33,95 menit. Tingkat keberhasilan tanpa hidronefrosis, hidronefrosis ringan, sedang, dan berat masing-masing adalah 50%, 100%, 100%, dan 50%. Sepuluh pasien bebas batu setelah prosedur (tingkat keberhasilan 76,92%).USG-PCNL memiliki hasil yang memuaskan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bahwa USG-PCNL bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi paparan radiasi pada pasien dan ahli urologi.

ABSTRACT
Percutaneous nephrolithotomy (PCNL) as an approach to kidney stone treatment requires a C-arm X-ray fluoroscopy application. Nevertheless, the utilization of standardized C-arm X-ray is complicated to achieve in most of our country hospitals. Ultrasound (US)-guided renal access for PCNL offers the solution for reducing the radiation exposure in the procedure. The present study aims to describe the operation outcomes of US-guided supine PCNL procedure at Adam Malik Hospital, Medan.A total of 13 consecutive patients underwent US-guided supine PCNL procedure at Adam Malik Hospital Medan, Indonesia, from April until June 2018. Patients with a history of open renal stone surgery, impaired renal function, and urosepsis were excluded from the study. We prospectively recorded the data of patients undergoing PCNL, including patient and stone characteristics, intraoperative data, and residual stone status. The mean age of the patients was 46.00 ± 12.92 years. The male-to-female ratio of the patients was 6:7. More than half of the patients had left kidney stone (61.54%). The mean stone size was 25.71 ± 13.17 mm. There were 11 patients (84.62%) who received one-time successful puncture attempt, while the others received 2 (1 patient; 7.69%) and three attempts (1 patient; 7.69%). The mean puncture-to-nephroscope time was 15.64 ± 3.14 minutes. All patients had successful dilation with the mean dilation time was 11.46 ± 1.56 minutes. The median nephroscopy time was 25 (18-62) minutes, and the total operation duration was 85.92 ± 33.95 minutes. The success rates for no hydronephrosis, mild, moderate, and severe hydronephrosis were 50%, 100%, 100%, and 50% respectively. Ten patients were stone-free after the procedure (76.92% success rate). US-PCNL has satisfactory outcomes. It should be considered that US-PCNL could be a good alternative for reducing radiation exposure of the patient and urologist."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Maria Olviani Ndede
"Latar Belakang: Mendeteksi risiko kejadian malnutrisi didapat dirumah sakit pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan alat penilaian nutrisi yang dilakukan selama masa rawat anak di rumah sakit. Salah satu alat penilaian yang telah dihasilkan berupa Alarm Malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji nilai sensitivitas dan spesifisitas alat penilaian Alarm Malnutrisi dalam mendeteksi risiko kejadian malnutrisi didapat di rumah sakit yang dibandingkan dengan alat penilaian Screening Tool for the Risk On Nutritional Status and Growth (STRONGKids).
Metode Penelitian: Penelitian dengan desain Cross Sectional ini melibatkan 168 anak yang dirawat di rumah sakit berusia 1 bulan hingga 18 tahun. Analisis data menggunakan pendekatan penelitian diagnostik yang menghasilkan nilai uji sensitivitas dan uji spesifisitas.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukan nilai uji sensitivitas dan uji spesifisitas Alarm Malnutrisi masing-masing sebesar 32,2% dan 81,6%. Hasil ini dinilai tidak begitu baik dibandingkan alat penilaian STRONGKids yang sebelumnya telah dipakai di rumah sakit.
Kesimpulan: Alarm Malnutrisi masih perlu dikembangkan dan diperbaiki kembali untuk penyempurnaan sehingga dapat dipakai dengan baik dalam menilai risiko malnutrisi didapat di rumah sakit

Background: Detecting the risks for hospital-acquired malnutrition in children can be performed by using nutritional screening tools. One of the screening tools that has been created is Alarm Malnutrisi. This study aimed to test the sensitivity and specificity of Alarm Malnutrisi in detecting the risks for hospital-acquired malnutrition in comparison to Screening Tool for the Risk On Nutritional status and Growth (STRONGkids).
Materials and Method: This study employed cross sectional design and involved 168 hospitalized children (1 month to 18 years) at pediatric ward . The data were analyzed using diagnostic approach which resulted in sensitivity and specificity values.
Results: The statistical tests showed that the sensitivity and specificity values of Alarm Malnutrisi were 32,2% and 81,6% respectively meanwhile the values of STRONGKids. These results indicated that this screening tool was not better than STRONGkids which has been previously used in the Dr. Cipto Manunkusumo Hospitals in Indonesia.
Conclusions: Alarm Malnutrisi needs to be developed and improved in order to achieve better performance in detecting the risks for hospital-acquired malnutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Maria Olviani Ndede
"Mendeteksi risiko kejadian malnutrisi didapat dirumah sakit pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan alat penilaian nutrisi yang dilakukan selama masa rawat anak di rumah sakit. Salah satu alat penilaian yang telah dihasilkan berupa Alarm Malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji nilai sensitivitas dan spesifisitas alat penilaian Alarm Malnutrisi dalam mendeteksi risiko kejadian malnutrisi didapat di rumah sakit yang dibandingkan dengan alat penilaian Screening Tool for the Risk on Nutritional status and Growth (STRONGKids). Penelitian dengan desain Cross Sectional ini melibatkan 168 anak yang dirawat di rumah sakit berusia 1 bulan hingga 18 tahun. Analisis data menggunakan pendekatan penelitian diagnostik yang menghasilkan nilai uji sensitivitas dan uji spesifisitas. Hasil uji statistik menunjukan nilai uji sensitivitas dan uji spesifisitas Alarm Malnutrisi masing-masing sebesar 32,2% dan 81,6%. Hasil ini dinilai tidak begitu baik dibandingkan alat penilaian STRONGKids yang sebelumnya telah dipakai di rumah sakit. Alarm Malnutrisi masih perlu dikembangkan dan diperbaiki kembali untuk penyempurnaan sehingga dapat dipakai dengan baik dalam menilai risiko malnutrisi didapat di rumah sakit.

Detecting the risks for hospital-acquired malnutrition in children can be performed by using nutritional screening tools. One of the screening tools that has been created is Alarm Malnutrition. This study aimed to test the sensitivity and specificity of Alarm Malnutrition in detecting the risks for hospital-acquired malnutrition in comparison to Screening Tool for the Risk On Nutritional status and Growth (STRONGkids). This study employed cross sectional design and involved 168 hospitalized children (1 month to 18 years) at pediatric ward . The data were analyzed using diagnostic approach which resulted in sensitivity and specificity values. The statistical tests showed that the sensitivity and specificity values of Alarm Malnutrition were 32,2% and 81,6% respectively meanwhile the values of STRONGKids. These results indicated that this screening tool was not better than STRONGkids which has been previously used in the hospitals. Alarm Malnutrition needs to be developed and improved in order to achieve better performance in detecting the risks for hospital-acquired malnutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Liberta
"Dalam sebuah organisasi terdapat iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan dan tanggung jawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempemgaruhi pekerja dalam tiga hal yaitu : motivasi, kinerja dan kepuasan kerja pekerja.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim kerja dan karakteristik indidividu dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 157 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik. Kuesioner yang berhasil terkumpul sebanyak 141 responden/perawat. Instrumen yang digunakan adalah iklim kerja dan kinerja perawat yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Uji validitas dan reliabilitas untuk instrumen iklim kerja nilai alpha = 0,8923 dan untuk instrumen kinerja nilai alpha = 0,9505.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat yaitu : kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan, tanggung jawab perawat dan umur responden di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan baik mempunyai kinerja baik 5,8 kali dibanding perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan kurang. Demikian juga dengan perawat yang mempersepsikan tanggung jawab perawat baik berpeluang mempunyai kinerja baik 3,9 kali dibanding perawat yang mempersepsikan tanggung jawab kurang. Sedangkan perawat yang berumur 35 tahun berpeluang mempunyai kinerja baik 2,6 kali dibanding perawat yang berumur < 35 tahun. Dengan demikian variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan ( p value = 0,001; OR = 5,793 ).
Peneliti menyimpulkan bahwa perlunya keterlibatan perawat dengan pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana strategi khususnya pelayanan keperawatan yang nantinya akan merumuskan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan terkait yang akan melahirkan kebijakan, peraturan, standar keperawatan. Perlunya kejelasan tanggung jawab yang meliputi uraian tugas, pendelegasian tugas yang sesuai dengan kemampuan perawat, otonomi yang jelas dan adanya kewenangan dalam pengambilan keputusan secara mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan. Usia perawat pelaksana yang lebih banyak pada kelompok usia produktif, merupakan potemsi bagi pengembangan dan pemberdayaan SDM keperawatan di RSUP H. Adam Malik.

Organizational climate is formed from the staff's perception upon policy, support, organization's clarity, reward and responsibility. In turn it will create a working climate influencing the staff within 3 aspects: motivation, performance and job satisfaction.
The research was descriptive was correlation with cross-sectional design that aimed to examine the relationships between work climate and individual characteristics with nursing performance of the nurses working inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The research used total population which has fulfilled inclusion criteria were 157 nurses inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The questioners that have been collected were 141. The instruments applied to this study was modified an instrument. The validity and reliability test of the work climate instrument was a = 0,8923 and the nursing performance was a = 0,9505.
The study found that there were 3 correlated variables which related to nursing performance namely the vision and mission clarity and the nursing service objectives, nurses who perceived good to the vision and mission clarity and nursing service objectives had good performance 5,8 times compared to the nurses who perceived less to the vision and mission clarity and nursing service objectives. The nurses who perceived good nurses responsibility had odds ratio for good performance 3, 9 times compared to nurses who perceived less to the nurses? responsibility. The nurses at age 35 year old who had good performance 2,6 times compared to nurses at age < 35 year old. Therefore the dominant variables that correlated with performance was the vision and mission clarity (p value = 0,001; OR =-5,793).
The results of this study concluded that lead to the policy, rules, and nursing standards. The study also suggested the importance of the clarity of the responsibilities which covered job descriptions, delegations accord to the staff capabilities, the clarity of autonomy and authority in making decisions of nursing care independently. The big number of productive age of nursing staff was considerably potential to the improvement and empowerment to the nursing human resources at H. Adam Malik Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Rulando
"Kanker prostat adalah angka kematian terkait kanker tertinggi kedua pada pria setelah
kanker paru-paru. Neutrophyl to lymphocyte ratio (NLR), salah satu parameter
inflamasi, ditemukan sebagai faktor prognostik pada beberapa jenis tumor padat,
seperti kanker prostat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai ada tidaknya hubungan
antara NLR dengan hasil skor Gleason pasien biopsi adenokarsinoma prostat di RSUD
Haji Adam Malik Medan. Sebanyak 121 pasien menjalani biopsi prostat dari awal
Januari 2013 - Desember 2015 di RS Adam Malik dan 30 tidak dikeluarkan. Data dari
91 pasien kemudian diambil meliputi umur, data hematologi pra biopsi, pemeriksaan
PSA awal, estimasi berat prostat, dan skor gleason dari hasil biopsi. Data diolah dengan
SPSS versi 22. Ditemukan pasien dengan usia rata-rata 68,34 tahun dengan rentang usia
52-85 tahun. Tidak ada hubungan bermakna antara NLR dan TBP dengan r = 0,077 dan
p = 0,469 serta tidak ada hubungan bermakna antara NLR dan PSA dengan r = 0,072
dan p = 0,496. Ada hubungan yang signifikan antara rasio neutrofil / limfosit dengan
hasil pemeriksaan gleason score pada pasien kanker prostat di RSUP Haji Adam Malik.
Diperlukan penelitian lebih lanjut, apakah rasio neutrofil / limfosit dapat digunakan
untuk memprediksi skor gleason score pada pasien suspek kanker prostat

Prostate cancer is the second highest cancer-related mortality rate in men after lung
cancer. Neutrophyl to lymphocyte ratio (NLR), one of the inflammatory parameters, is
found as a prognostic factor in several types of solid tumors, such as prostate cancer.
This study aims to assess whether there is a correlation between NLR with the results
of Gleason score of patients with prostate adenocarcinoma biopsy at Haji Adam Malik
Hospital Medan. A total of 121 patients underwent a prostate biopsy from early January
2013 - December 2015 at Adam Malik Hospital and 30 were not excluded. Data from
91 patients were then taken, including age, hematologic data pre biopsy, PSA on initial
examination, prostate weight estimation, and gleason score from biopsy results. The
data is processed with SPSS version 22. We found patients with a mean age of 68.34
years with an age ranging from 52 to 85 years. There is no significant correlation
between NLR and TBP with r = 0.077 and p = 0.469 and also there is no significant
correlation between NLR and PSA with r = 0.072 and p = 0.496. There is a significant
correlation between the ratio of neutrophils/lymphocytes with the results of gleason
score examination in prostate cancer patients at Haji Adam Malik Hospital. Further
studies are needed, whether the ratio of neutrophils / lymphocytes can be used to predict
the gleason score score in patients with suspected prostate cancer.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>