Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudi Choirul Anwar
"Penelitian ini berfokus pada pengukuran regangan pada landing gear pesawat tanpa awak menggunakan sensor Bare Uniform Fiber Bragg Grating (FBG). Landing gear yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dari bahan karbon fiber, yang dikenal memiliki kekuatan dan kekakuan tinggi. Sensor FBG diposisikan pada jarak 20 cm dari titik pusat landing gear, tepatnya pada bagian yang melengkung, untuk mengoptimalkan deteksi regangan. Pengujian statis untuk mendapatkan regangan dilakukan dengan memberikan variasi massa beban mulai dari 0 hingga 9 kilogram untuk menguji respon sensor terhadap perubahan beban. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa terdapat ambang batas pengukuran yang konstan pada beban sebesar 50 gram, menunjukkan stabilitas sensor dalam rentang beban tersebut, dengan resolusi pengukuran 0,1654 mikrostrain. Perbandingan hasil pengukuran FBG dibandingkan sensor strain gaugue BLFAB-55, didapatkan perbedaan hasil pengukuran 5,9 %. Dilakukan juga penelitian lebih lanjut dengan diberikan gangguan berupa angin dengan kecepatan 5 m/detik dan 10 m/detik, serta gangguan suhu 30°C dan 45°C. Hasilnya adalah gangguan suhu 45°C paling berpengaruh terhadap perubahan regangan yang dihasilkan oleh FBG, dengan kenaikan nilai regangan sebesar 265 % dibandingkan pada saat tanpa gangguan. Lebih lanjut, pengukuran regangan ini berhasil diintegrasikan dengan aplikasi android, dengan didapatkan nilai pengukuran throughput sebesar 0,9974 Mbps, packet loss 0%, dan delay sebesar 121 ms, sehingga memungkinkan pemantauan secara real-time dan memudahkan proses pengumpulan data di lapangan.

This research focuses on measuring strain on the landing gear of unmanned aerial vehicles using Bare Uniform Fiber Bragg Grating (FBG) sensors. The landing gear used in this study is made of carbon fiber, known for its high strength and stiffness. The FBG sensor is positioned 20 cm from the center point of the landing gear, specifically on the curved part, to optimize strain detection. Static testing to measure strain was conducted by applying varying load masses ranging from 0 to 9 kilograms to test the sensor's response to load changes. The measurement results show a constant measurement threshold at a load of 50 grams, indicating sensor stability within this load range, with a measurement resolution of 0.1654 microstrain. A comparison of the FBG measurement results with the BLFAB-55 strain gauge sensor showed a measurement difference of 5.9%. Further research was also conducted by introducing disturbances in the form of wind at speeds of 5 m/s and 10 m/s, and temperature disturbances of 30°C and 45°C. The results indicate that a temperature disturbance of 45°C had the most significant impact on the strain changes detected by the FBG, with an increase in strain value of 265% compared to without disturbances. Furthermore, this strain measurement was successfully integrated with an Android application, yielding a throughput measurement value of 0.9974 Mbps, 0% packet loss, and a delay of 121 ms, enabling real-time monitoring and facilitating data collection in the field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Aiman Madani
"Fiber Bragg grating (FBG) merupakan divais optoelektronika yang bekerja dengan cara menyaring panjang gelombang yang melaluinya. Nilai panjang gelombang tersebut ditentukan oleh indeks bias efektif struktur FBG. Sebagai sensor yang sensitif terhadap tekanan dan temperatur, FBG memiliki potensi pengaplikasian yang luas. Pada penelitian ini dilakukan deteksi tekanan hidrostatik rendah sebagai dasar pengembangan FBG single-mode berstruktur uniform sebagai sensor tekanan dalam air serta pengamatan pengaruh temperatur optical interrogator terhadap hasil pengukuran yang diperoleh. Pada tahap awal, dilakukan karakterisasi FBG untuk berbagai tekanan yang diwakili oleh berbagai beban dalam rentang 0 gram hingga 500 gram dengan kenaikan 50 gram. Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya dilakukan eksperimen pengukuran tekanan hidrostatik sedang dari arah 180° untuk melihat pengaruh arah tekanan pada FBG. Eksperimen tersebut dilakukan dengan rentang 0 liter hingga 20 liter dengan kenaikan volume air 2,5 liter dan menghasilkan hubungan linier dengan gradien negatif saat diberikan tekanan dari arah bawah FBG. Selanjutnya dilakukan juga  eksperimen pengukuran tekanan hidrostatik rendah arah vertikal tegak lurus FBG dengan rentang 0 ml hingga 10 ml dengan kenaikan volume air 0,25 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara tekanan hidrostatik rendah dengan panjang gelombang Bragg dengan sensitivitas sebesar 0,0004142 nm/(Pa°C).

Fiber Bragg grating (FBG) is an optoelectronic device that operates by filtering the wavelength passing through it. The wavelength value is determined by the effective refractive index of the FBG structure. As a sensor that is sensitive to both pressure and temperature, FBG has wide-ranging potential applications. In this study, the detection of low hydrostatic pressure was performed as the basis for developing a uniform structured single-mode FBG as an underwater pressure sensor. Initially, FBG characterization was conducted for various pressures represented by different loads ranging from 0 grams to 500 grams with a 50-gram increment. Based on these results, subsequent experiments were carried out to measure moderate hydrostatic pressure from the 180° direction to observe the effect of pressure direction on FBG. The experiment was performed with a range of 0 liters to 20 liters, with a 2.5-liter increment in water volume, and yielded a linear relationship with a negative gradient when pressure was applied from below the FBG. Furthermore, experiments were conducted to measure low vertical hydrostatic pressure with a range of 0 ml to 10 ml, using a 0.25 ml increment in water volume. The research findings indicate a linear relationship between low hydrostatic pressure and Bragg wavelength, with a sensitivity of 0,0004142 nm/(Pa°C)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ansharah Rammon
"ABSTRACT
Rancangan Roda Pendarat Pesawat Komuter ini dikembangkan dari model sebelumnya dengan tujuan membawa penumpang yang lebih banyak. Beban total dari pesawat akan bertambah seiring bertambahnya kapasitas penumpang. Dengan beragamnya landasan terbang yang ada di Indonesia, maka diperlukan performa roda pendarat yang cukup baik untuk pendaratan di landasan beraspal dan tidak beraspal. Dalam tugas akhir ini, performa rancangan roda pendarat dianalisa melalui metode kinematika dan dinamika, hal yang menjadi perhatian adalah kemampuan shock absorber roda pendarat, dan aktuator penggerak mekanisme ekstensi dan retraksi. Dari hasil analisa, disimpulkan bahwa rancangan roda pendarat mampu mendarat pada landasan beraspal dan tak beraspal dengan pertambahan ukuran shock absorber dan akutator.

ABSTRACT
Landing Gear Design of this commuter aircraft was developed from its previous model, with the aim of carrying more passengers. The total load of the aircraft will increase as passenger capacity increases. With a variety of runways in Indonesia, it is necessary to have a good landing gear performance for landing on a paved and non-paved runway. In this final project, the performance of landing gear design is analyzed through kinematics and dynamics methods, the concern is the ability of the landing gear shock absorber, and the actuator drive extension mechanism and retraction. The analyze conclude, the landing gear design was capable during landing on paved and unpaved runway, with an increase of the shock absorber and actuator design."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Aiman Madani
"Fiber Bragg grating (FBG) merupakan divais optoelektronika yang menyaring gelombang cahaya yang melaluinya. Nilai panjang gelombang yang disaring dan dilewatkan ditentukan oleh indeks bias efektif n_eff yang dimiliki FBG. Sebagai sensor yang sensitif terhadap tekanan dan temperatur, FBG memiliki potensi pengaplikasian yang luas, di antaranya sebagai sensor tekanan hidrostatik. Pada riset ini dilakukan perancangan sistem pemantauan tekanan hidrostatik rendah berbasis IoT menggunakan bare FBG jenis uniform grating yang direkatkan pada membran lateks. Dari hasil pengujian untuk rentang tekanan hidrostatik rendah dari 0 Pa hingga 50 Pa, ditunjukkan bahwa sensor FBG dapat mendeteksi tekanan hidrostatik rendah dengan sensitivitas 0,00061 nm/Pa dengan standar deviasi 0,001794. Selain itu ditunjukkan pula bahwa integrasi sistem pemantauan tekanan hidrostatik rendah dengan IoT dapat memperbarui data setiap 15 detik ke database MySQL dan website ThingSpeak. Pengujian kualitas pengiriman sistem IoT menunjukkan hasil nilai throughput 9863 bps; packet loss 0,4453%; dan delay 216,79 ms. Hasil ini telah memenuhi standar TIPHON.

Fiber Bragg grating (FBG) is an optoelectronic device that operates by filtering the lightwave passing through it. The value of the wavelength it filters is determined by the effective refractive index n_eff of the FBG. As a sensor sensitive to both pressure and temperature, FBG has wide potential applications, including as a hydrostatic pressure sensor. In this study we design an IoT-based low hydrostatic pressure using a bare uniform grating FBG placed on a latex membrane. The experiment’s results for low hydrostatic pressure ranging from 0 to 50 Pa shows that the bare uniform grating FBG has a sensitivity of 0.00061 nm/Pa with a standard deviation of 0.001794. The Integration of the low hydrostatic pressure system with IoT shows capability in updating data for every 15 seconds to a MySQL database and ThingSpeak website. Quality of service tests show a throughput value of 9863 bps, packet loss value of 0.4453%, and delay value of 216.79 ms which satisfy the TIPHON standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiono
"[Pada umumnya sensor Fiber Bragg Grating (FBG) bekerja berdasarkan pengamatan karakteristik respon spektral FBG terhadap besaran yang ingin dideteksi. Pada tesis ini dipelajari kemungkinan pemanfaatan respon intensitas FBG untuk mengamati besaran yang ingin dideteksi, khususnya regangan statis dan dinamis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa intensitas transmisi dan refleksi FBG berbanding lurus dengan regangan statis dan dinamis. Berdasarkan karakteristik FBG tersebut, dilakukan rancang bangun sensor getaran FBG untuk mendeteksi getaran pada frekuensi rendah. Sensor ini dibuat dengan cara menempelkan sebuah FBG pada kantilever berbahan perunggu dengan dimensi 85x3x0,5 mm. Hasil pengukuran pada rentang temperatur 25 ? 450C menunjukkan bahwa sensor ini dapat mendeteksi getaran
dalam rentang frekuensi 7?10 Hz. Rentang frekuensi ini termasuk dalam rentang frekuensi aktivitas penggalian, sehingga dapat diterapkan pada sistem deteksi tindakan vandalisme pada jalur pipa minyak.;In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm. Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of 7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil pipelines vandalisation detection system.;In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of
spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the
possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and
reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these
characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is
designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm.
Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of
7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil
pipelines vandalisation detection system., In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of
spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the
possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and
reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these
characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is
designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm.
Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of
7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil
pipelines vandalisation detection system.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhamad Kusen
"ABSTRAK
Pengujian kelelahan Roda Pendarat Pesawat N-250 adalah
suatu pengujian kelelahan Roda Pendarat dengan beban uji
seperti kondisi beban sebenarnya.
Untuk melakukan pengujian diatas diperlukan suatu
sistim pengendalian pengujian yang dapat memberikan beban
pengujian secara simulasi. Sistim pengendalian pengujian
ini akan mengendalikan sistim hidrolik yang akan
menyalurkan beban pada titik-titik pembebanan sesuai
dengau yang direncanakan.
Sistim hidrolik sebagai penyalur beban pada pengujian
secara simdlasi (dinamis) merupakan alternatip yang
terbaik dibandingkan dengan sistim yang lain. Hal ini
disebabkan karena peralatannya yang praktis, dapat
menyalurkan beban yang besar Serta dapat dikendalikan
dengan cermat baik secara manual maupun terprogram,
sehingga diharapkan dapat melaksanakan pengujian dengan
baik dan aman.

"
1996
S36786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luqman Sugiyono
"Pesawat dua-seater LAPAN Surveillance Aircraft (LSA) merupakan pesawat milik Pusat Teknologi Penerbangan BRIN yang termasuk kategori pesawat terbang ringan untuk misi surveillance berkaitan dengan pemetaan daerah, mitigasi bencana, monitoring, foto udara, dan sejenisnya. Dengan kemampuan ini, pesawat LSA akan banyak dibutuhkan pada misi pemantauan di pulau-pulau terpencil Indonesia. Pesawat LSA dilengkapi roda pendaratan yang dapat dilipat rapih ke dalam fuselage (retractable landing gear). Penelitian ini membahas mengenai evaluasi performa sistem mekanikal roda pendaratan utama, yang diawali dengan pemodelan 3D, kemudian dianalisis mekanisme gerak retraksi dan ekstensi roda pendaratan utama melalui pendekatan kinematika dan kinetika. Hasilnya menunjukkan bahwa kebutuhan aktuator hidrolik adalah 1.5 kN dan harus dilengkapi tekanan hidrolik cadangan berupa akumulator hidrolik. Hasil ini sesuai dengan hardware yang terpasang pada referensi pembanding. Validasi juga dilakukan pada Autodesk CFD dan Ansys Workbench, hasilnya menunjukkan bahwa hitungan analitik sudah mendekati hasil simulasi dengan persentase perbedaan 9.37%. Rancangan ukuran suspensi pesawat LSA dianalisis saat pembebanan statis sebesar 7122.06 N. Simulasi respon suspensi menunjukkan bahwa osilasi akibat pendaratan hanya sampai pada detik ketiga baik di landasan beraspal maupun tidak beraspal. Analisis flotasi menunjukkan bahwa pesawat LSA dapat dioperasikan pada landasan tak beraspal.

The two-seater LAPAN Surveillance Aircraft (LSA) is an aircraft belonging to the Pusat Teknologi Penerbangan BRIN on category of light aircraft for surveillance missions. LSA aircraft are equipped with landing gear that can be folded neatly into the fuselage (retractable landing gear). This study discusses the evaluation of the main landing gear mechanical system performance, which begins with 3D modeling, then analyzes the mechanism of retraction and extension of the main landing gear through kinematics and kinetics approaches. The results show that the hydraulic actuator needs 1.5 kN and must be equipped with backup hydraulic pressure in the form of a hydraulic accumulator. These results are match with the hardware installed on the comparison reference. Validation was also carried out on Autodesk CFD and Ansys Workbench, the results showed that the analytical calculation was close to the simulation results with a percentage difference of 9.37%. The design of the suspension size of the LSA aircraft was analyzed when static loading was 7122.06 N. The suspension response simulation showed that the oscillation due to landing only reached the third second on both paved and unpaved runways. Flotation analysis shows that the LSA aircraft can be operated on unpaved runways"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derizar Ihsan Pratama
"ABSTRACT
Ice accretion pada sayap menjadi salah satu penyebab kecelakaan pesawat terbang karena akan merusak aliran udara pada sayap. Bentuk ice accretion yang terjadi dapat diinvestigasi melalui beberapa cara seperti flight test, eksperimen wind tunnel, dan simulasi numerik. Flight test dan eksperimen wind tunnel dapat menentukan bentuk es yang akurat namun tidak praktis dan memakan banyak biaya. Kode LEWICE digunakan untuk memprediksi geometri es yang akan terbentuk pada sayap pesawat N219 dalam kondisi atmosfir icing. Kondisi atmosfir icing ini telah sesuai dengan kebutuhan sertifikasi icing yang tertera dalam 14 CFR part 25.1419, Appendix C. Pada penelitian ini didapatkan 2 kategori es yang terbentuk pada leading edge sayap pesawat N219 yaitu horn ice dan streamwise ice. Degradasi performa airfoil yang terjadi didapatkan menggunakan XFLR5. Perubahan performa airfoil ini digunakan untuk mencari perubahan landing distance pesawat N219 saat es terbentuk. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa degradasi performa airfoil paling besar terjadi disebabkan oleh horn ice. Namun, degradasi performa airfoil yang didapatkan tidak terlalu mempengaruhi perubahan landing distance pesawat N219 saat terjadi icing. Perubahan landing distance yang terjadi karena adanya ice accretion berkisar antara sampai.

ABSTRACT
Ice accretion on a wing is one of the accident factor in aviation because it will interrupt the flow over the wing. The shape of ice accretion can be investigated through filght test, wind tunnel experiment, and numerical simulation. Flight test and wind tunnel experiment will determine the shape of ice accurately but usually too expensive and not practical. Therefore, numerical simulation is used to predict the shape of ice accretion because it is economic and can simulate the icing process and provide a relatively exact evaluation of ice accretion. LEWICE code is used to predict the geometry of ice that will accrete on the leading edge of the aircraft wing in atmospheric icing condition. This atmospheric icing condition is based on icing certification in 14 CFR part 25.1419, Appendix C. Two category of ice accretion, horn ice and streamwise ice, were obtained on the leading edge. The degradation of airfoil performance then obtained form XFLR5. The change of the airfoil performance will affect the landing distance of the aircraft when the ice accretion happened. The most degradation of airfoil performance is caused by horn ice. But, the degradation of airfoil performance not really have big effects on the change of the aircraft landing distance. The landing distance that change because of ice accretion is within range of and."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Izzuddin Laksono
"Penanganan lucutan korona dan efeknya pada saluran transmisi saat ini masih bergantung pada hasil inspeksi lapangan yang memerlukan waktu serta tenaga banyak sehingga dapat dikembangkan sistem untuk pemantauan keadaan jarak jauh. Lucutan korona menyebabkan perubahan temperatur pada permukaan material dikarenakan adanya perubahan koefisien transfer panas. Apabila kondisi uji lucutan korona memenuhi kondisi agar pemanasan joule dan pemanasan matahari dapat diabaikan maka faktor penentunya adalah radiasi panas pada material uji. Radiasi panas tersebut menyebabkan turunnya temperatur akibat timbulnya angin ionik. Serat kisi Bragg merupakan salah satu sensor optik yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahan temperatur. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang model simulasi sensor temperatur menggunakan serat kisi Bragg. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak OptiSystem. Hasil simulasi menghasilkan rangkaian dengan hubungan antara temperatur dan panjang gelombang terbaca linear dengan spektrum memiliki pusat gelombang yang jelas, side lobe diatas -20 dB serta bandwidth mencakup rentang temperatur yang ingin diuji berdasarkan literatur.

Nowadays, corona discharge inspection is done by visual inpection which cost much time and energy therefore it is necessary to develop remote sensing system to monitor the phenomenon. But before that, proof of concept for monitoring corona discharge must be proven. Corona discharge causes change in temperature on a material surface because of the changing in conductor heat coefficient. If the experiment fulfil specific condition, effect of joule heating and solar heat can be ignored and radiated heat is the only factor that should be considered in the change of heat transfer coefficient. Fiber Bragg grating is one of optical sensor used to sense change of temperature. In this study, a temperature sensor simulation model was designed using fiber Bragg grating. Simulation was done on OptiSystem software. Simulation result will be used to predict the wavelength read on optical spectrum analyzer based on past experiment data. The simulation resulted on differentiable center wavelength, side lobe more than -20 dB, and bandwidth that covered the desired temperature range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>