Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ilham Makarim
"Fires in urban areas like Jakarta, often caused by electrical short circuits, pose a serious risk to life and property. Effective fire suppression is essential to minimize this risk. This thesis examines the use of the clean gas Inergen to extinguish Class C fires, involving electrical equipment. Inergen, a mixture of nitrogen, argon and carbon dioxide, reduces oxygen levels without damaging equipment. Laboratory experiments assessed the effectiveness of Inergen in reducing temperature, extinguishing flames, and lowering oxygen levels in an acrylic compartment with a candle as the fire source. The experiments compared natural extinguishing with Inergen-based extinguishing, by varying the amount of wax. The results show that Inergen significantly lowers oxygen levels, which is critical for stopping combustion. For a single candle, the oxygen concentration dropped to 15.86% with Inergen, compared to 16.93% naturally. The extinguishing time was also reduced from 32.35 minutes (natural) to 10.48 minutes (Inergen). Carbon monoxide levels were generally lower with Inergen, indicating efficient extinguishment, although higher CO levels were recorded with three candles, indicating the need for careful monitoring on larger fires.

Kebakaran di daerah perkotaan seperti Jakarta, yang sering kali disebabkan oleh korsleting listrik, menimbulkan risiko serius terhadap nyawa dan harta benda. Pemadaman kebakaran yang efektif sangat penting untuk meminimalkan risiko ini. Tesis ini mengkaji penggunaan gas bersih Inergen untuk memadamkan kebakaran Kelas C, yang melibatkan peralatan listrik. Inergen, campuran nitrogen, argon, dan karbon dioksida, mengurangi kadar oksigen tanpa merusak peralatan. Eksperimen laboratorium menilai efektivitas Inergen dalam mengurangi suhu, memadamkan api, dan menurunkan kadar oksigen dalam kompartemen akrilik dengan lilin sebagai sumber api. Percobaan membandingkan pemadaman alami dengan pemadaman berbasis Inergen, dengan memvariasikan jumlah lilin. Hasilnya menunjukkan bahwa Inergen secara signifikan menurunkan kadar oksigen, yang sangat penting untuk menghentikan pembakaran. Untuk satu lilin, konsentrasi oksigen turun menjadi 15,86% dengan Inergen, dibandingkan dengan 16,93% secara alami. Waktu pemadaman juga berkurang dari 32,35 menit (alami) menjadi 10,48 menit (Inergen). Tingkat karbon monoksida secara umum lebih rendah dengan Inergen, yang mengindikasikan pemadaman yang efisien, meskipun tingkat CO yang lebih tinggi dicatat dengan tiga lilin, menunjukkan perlunya pemantauan yang cermat pada kebakaran yang lebih besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsal
"Kebakaran merupakan hal krusial yang membutuhkan sistem pengendalian dan pemadaman yang efektif. Kebakaran dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, dan sistem proteksi kebakaran merupakan salah satu solusi untuk mencegah dan mengendalikan risiko kebakaran yang lebih luas, selain desain berbasis kinerja dan kode preskriptif. Sistem proteksi kebakaran aktif adalah salah satunya. Makalah ini menganalisis sistem pemadam kebakaran berbasis karbon dioksida untuk memadamkan kebakaran kelas C (kebakaran kelistrikan), seperti pada kompartemen listrik tertutup. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimen skala laboratorium. Eksperimen dilakukan dengan nyala lilin dalam kompartemen, dialirkan dengan gas pemadam dan dianalisis untuk penurunan konsentrasi oksigen, penurunan temperatur dan durasi pemadaman untuk penggunaan gas nitrogen dan gas karbon dioksida terhadap satu dan dua nyala lilin eksperimen secara terpisah. Beberapa peralatan seperti termokopel, tangki gas pemadam, flow meter, kamera visual, dan data logger Graphtec mendukung proses pengolahanan data. Saat lilin dinyalakan dalam kompartemen, gas dialirkan ke dalam kompartemen melalui pipa saluran dengan flow rate 0,8 mL/menit untuk memadamkan api. Dari percobaan diperoleh tingkat penurunan konsentrasi oksigen, penurunan temperatur dan durasi pemadaman dalam kompartemen tertutup. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan gas karbondioksida dan nitrogen dalam menurunkan konsentrasi oksigen dan temperatur untuk waktu pemadaman api yang lebih cepat. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan gas karbon dioksida lebih efektif menurunkan konsentrasi oksigen dengan durasi pemadaman lebih cepat. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran api lebih luas dengan menghilangkan unsur oksigen dari rantai oksidasi. Selain itu, penggunaan clean gas CO2 ini tidak menghantarkan arus listrik, tidak menyebabkan karat dan tidak meninggalkan residu. Terdapat 14 jenis clean agent gas yang dapat digunakan dalam sistem pemadaman kebakaran, salah satunya adalah jenis IG-541 yaitu campuran gas nitrogen (52%), argon (40%) dan karbondioksida (8%). Dengan komposisi gas tersebut, konsentrasi karbondioksida lebih kecil sehingga relatif aman untuk keselamatan manusia. Literatur membahas penggunaan gas karbon dioksida dan nitrogen mewakili kemajuan masa depan dalam skema keselamatan kebakaran berbasis kinerja dan kode preskriptif untuk pengendalian kebakaran dan keberlanjutan fungsional jangka panjang. Penelitian ini dilatar belakangi untuk meningkatkan sistem keselamatan kebakaran dalam ruangan tertutup dengan klasifikasi kebakaran yang efektif untuk menggunakan clean agent gas karbondioksida sebagai media pemadam kompartemen elektrik.

Fire is a crucial matter that requires an effective control and suppression system. Fires can cause enormous losses, and a fire protection system is one of the solutions to prevent and control a wider fire risk, in addition to performance-based design and prescriptive code. An active fire protection system is one of them. This paper analyses carbon dioxide-based fire extinguishing systems to extinguish class C fires (electrical fires), such as those in closed electrical compartments. The research method was carried out by laboratory-scale experiments. Experiments were carried out with a candle flame in a compartment, supplied with a gas flame extinguisher and analyzed for decreased oxygen concentration, decreased temperature, and extinguished duration for the use of nitrogen gas and carbon dioxide gas against one and two experimental candle flames separately. Some equipment such as thermocouples, gas fire tanks, flow meters, visual cameras, and Graphtec data loggers support data processing. When the candle is lit in the compartment, gas is flowed into the compartment through a pipeline at a flow rate of 0.8 mL/min to extinguish the fire. From the experiments, it was obtained the degree of reduction in oxygen concentration, temperature reduction and extinguishing duration in closed compartments. Experiments were conducted to determine the effectiveness of using carbon dioxide and nitrogen gas in reducing oxygen concentration and temperature for a faster fire extinguishing time. The experimental results show that using carbon dioxide gas is more effective in reducing oxygen concentrations with a faster extinguishing duration. This is very important to prevent the wider spread of fire by removing elemental oxygen from the oxidation chain. In addition, the use of CO2 clean gas does not conduct electricity, does not cause rust, and leaves no residue. 14 types of clean agent gases can be used in fire suppression systems, one of which is the IG-541 type, which is a gas mixture of nitrogen (52%), argon (40%) and carbon dioxide (8%). With this gas composition, the concentration of carbon dioxide is smaller, so it is relatively safe for human safety. The literature discusses the use of carbon dioxide and nitrogen gas use, future advances in work-based fire safety schemes and prescriptive codes for fire suppression and functional long-term sustainability. The background of this research aims to be a safety system in closed rooms with effective fires using clean agent carbon dioxide gas as an electric compartment fire extinguishing medium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Lestari
"Tangki timbun BBM jenis Premium di Depot X memiliki risiko kebakaran dan ledakan karena Premium bersifat sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pengendalian risiko terhadap bahaya kebakaran dan ledakan, serta dalam upaya memenuhi tuntutan hukum, diperlukan penilaian terhadap potensi bahaya kebakaran dan ledakan pada tangki timbun Premium di Depot X. Penelitian ini menggunakan metode Dow?s Fire and Explosion Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F&EI pada tangki Premium adalah sebesar 118,82 sehingga masuk dalam klasifikasi tingkat bahaya intermediate.

The Potency of Fire and Explosion Hazard on Premium Oil Storage Tank at Depot X 2007. Premium oil storage tanks have fire and explosion risk because Premium oil is flammable liquid. Because of that, fire and explosion risk assessment on Premium oil storage tank at Depot X is needed as foundation to fire and explosion risk management, and comply with regulations. Method of this research is Dow?s Fire and Explosion Index. This research indicate that F&EI value for Premium oil storage tank is 118,82. Based on that F&EI value, level of risk at Premium oil storage tank is intermediate risk."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irhanah
"Perusahaan minyak dan gas adalah salah satu instansi yang berisiko tinggi terjadinya ledakan atau kebakaran (ILO, 1991). Ledakan dan kebakaran tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori bahaya besar, karena dapat menimbulkan kerugian besar dalam waktu yang singkat. Penyebabnya dapat disebabkan oleh banyak variabel tergantung dari bentuk fisik suatu material (padat, cair atau gas), sifat fisik (kapasitas panas, tekanan uap, pembakaran panas, dll) serta kereaktifannya. Kondisi ini sebenarnya dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian risiko, salah satunya dengan menganalisis konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton tahun 2012 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 skenario terpisah antara propana dan butana yaitu vapor cloud, jet fire dan BLEVE, karena ketiga skenario ini memungkinkan untuk terjadinya kebocoran gas. Peneliti melihat kejadian mulai dari yang terkecil hingga terbesar agar efek / dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi. Analisis ini menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Locations Of Hazardous Atmospheres), dimana ALOHA dapat memprediksikan seberapa jauh penyebaran dari setiap skenario yang dibuat.

Oil and gas companies are among the high-risk establishments explosion or fire (ILO, 1991). Explosions and fires can be classified into the category of great danger, because it may cause a big loss in a short time. The cause can be caused by many variables depending on the physical form of a material (solid, liquid or gas), physical properties (heat capacity, vapor pressure, burning heat, etc.) as well as its reactivity. This condition can actually be minimized by preventing and controlling risk, example analyzing the consequences of gas dispersion, fire and explosion caused by leakage of LPG storage tanks loaded with 30 tons in 2012 by using the descriptive quantitative research methods.
In this study the authors used three separate scenarios namely vapor cloud, jet fire and BLEVE for each propane and butane, because these are the three possible scenarios for gas release. The purpose is to analyse all these events ranging from smallest to largest damage order so that effect / impact can be anticipated. This analysis uses software ALOHA (Areal Locations of Hazardous Atmospheres), where ALOHA can predict how far the spread and the impact of all the scenarios.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanudin
"Pasien Diabetes Mellitus, akan menimbulkan masalah gangguan  fisik yaitu nyeri akut/kronis, dan gangguan psikologis (kecemasan,) bila tidak ditanganii dengan baik.Tujuan dari penelitian ini menerapkan terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, dan psikoedukasi keluarga pada kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini mengunakan desain penelitian operasional research dengan jumlah sampel 38 individu dibagi menjadi 18 induvidu kelompok kontrol dan 22 kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga  secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan karena dapat menurunkan nyeri dan ansietas pada klien diabetes melitus, meningkatkan kemampuan pasien dan kemampuan keluarga dalam merawat nyeri dan ansietas dengan diabetes melitus.

Diabetes Mellitus patients will cause physical problems, namely acute/chronic pain, and psychological disorders (anxiety) if not treated properly. The aim of this research is to apply thought stopping therapy, progressive muscle relaxation, and family psychoeducation in the control and intervention groups. This research used an operational research design with a sample size of 38 individuals divided into 18 control groups and 22 intervention groups. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there were differences between the control group which was given TKN, family education, assistance and independent training and the intervention group which was given TKN, family education, assistance and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation significantly (p value < 0.05). The application of TKN, family education, mentoring and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation are recommended because they can reduce pain and anxiety in clients with diabetes mellitus, increase the patient's ability and the family's ability to treat pain and anxiety with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Primalova Septiavy Estiadewi
"Kecemasan dewasa muda dalam menghadapi Quarter-life crisis berdampak pada terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa muda. Intervensi yang digunakan adalah Terapi Kelompok Terapeutik dewasa muda dan Thought Stoppung. Kerangka yang digunakan adalah Model Stres Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy. Aplikasi TKT dan Thought Stopping dapat membantu pemenuhan tugas perkembangan dan manajemen kecemasan dewasa muda. Analisa dilakukan pada 36 klien. Hasil Analisa menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tugas dan aspek perkembangan serta penurunan angka Quarter-life crisis dan tanda dan gejala kecemasan. Saran dari Karya Ilmiah Akhir ini adalah untuk meningkatkan kemampuan klien dewasa muda menstimulasi aspek perkembangan dan manajemen kecemasan untuk mendukung tugas perkembangan dewasa muda “intimacy” baik dari teman, keluarga maupun perawat CMHN.

The anxiety experienced by young adults in facing a Quarter-life crisis affects their growth and development processes. The interventions used were Therapeutic Group Therapy for young adults and Thought Stopping. The frameworks used were Stuart's Stress Adaptation Model and Roy's Adaptation Model. The application of Therapeutic Group Therapy and Thought Stopping can assist in fulfilling developmental tasks and managing anxiety in young adults. The analysis was conducted on 36 clients. The results showed an improvement in developmental tasks and aspects, as well as a decrease in the incidence of Quarter-life crisis and anxiety symptoms. The recommendation from this final scientific work is to enhance young adults' ability to stimulate developmental aspects and manage anxiety to support the developmental task of "intimacy" from friends, family, and CMHN nurses."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadani Arnur
"Risiko kebakaran dan ledakan mengakibatkan kerugian terhadap keselamatan pekerja, pencemaran lingkungan, kerusakan perangkat kerja dan kredibilitas perusahaan. Fasilitas gas memiliki risiko kebakaran dan ledakan karena natural gas merupakan highly flammable dari campuran metana (utama : 70-90%), etana dan sedikit senyawa lain. Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pencegahan dan pengendalian terhadap konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko kebakaran dan ledakan dengan menurunkan dampak/konsekuensi ketingkat yang bisa diterima (aceptable level) pada fasilitas pengolahan gas (separation system, gas processing system dan fuel gas system), diperlukan analisis semi-kuantitatif risiko kebakaran dan ledakan.
Teknik yang digunakan adalah melakukan analisis data sekunder (studi HAZID, studi HAZOP, Bow-tie Analysis dan simulasi PHAST). Hasil penelitian ini sebagai dasar upaya mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan kejadian kebakaran dan ledakan pada fasilitas pengolahan gas. Dari hasil simulasi crystal ball didapat total forecast memiliki angka 4.30 dimana jika dilihat di matriks resiko maka berada dilevel medium risk yang berati bahwa fasilitas pengolahan gas termasuk katagori risiko masih dapat diterima. Untuk sensitivity, perubahan tekanan (16.0%), perubahan suhu (15.9%) dan kelebihan tekanan (15.8%) merupakan faktor yang paling sensitif terhadap perubahan dibandingkan faktor-faktor lainnya. Selain itu, dapat membantu dalam menentukan rekomendasi yang tepat untuk diterapkan pada fasilitas pengolahan gas tersebut.

Risk of fire and explosion resulted in the loss of the worker safety, environmental pollution, damage to the work and credibility of the company. Gas facility has a risk of fire and explosion because natural gas is a highly flammable mixture of methane (major: 70-90%), ethane and a bit of other compounds. Therefore, as a basis for prevention and control of the consequences arising from the risk of fire and explosion by reducing the impact / consequences to the level that can be accepted (aceptable level) with a precise cost on gas processing facilities (separation systems, gas processing system and fuel gas system), a semiquantitative analysis is required the risk of fire and explosion.
The technique used is to conduct a secondary data analysis (HAZID and HAZOP studies, Bow-tie Analysis and PHAST simulation). The results of this study as a basis for efforts to determine the dominant factors that cause the occurrence of fire and explosion at a gas processing facility. From the simulation results obtained crystal ball that total forecast has the number 4.30 which when seen in the risk matrix was at medium risk which means that the gas processing facility including the safe category/tolerable risk. For sensitivity, pressure changes (16.0%), themperature changes (15.9%) and excess pressure (15.8%), are the factors that are most sensitive to change than other factors. In addition, it can assist in determining the appropriate recommendations to be applied to the gas processing facility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-43402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Pamungkas
"Kapal crew boat merupakan kapal yang digunakan untuk membawa para tenaga ahli yang bekerja di anjungan lepas pantai. Kapal ini mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, terutama dari ancaman kebakaran. Sampai saat ini belum ditemukan kejadian kebakaran di kapal crew boat. Sistem di kapal ini sendiri diadopsi dari ketentuan IMO yang diamandemen, FSS Code, ISM dan SOLAS. Sedangkan di Indonesia belum ada peraturan khusus mengenai sistem keamanan kebakaran di kapal crew boat.
Oleh karena itu, penulis menganalisis sistem fire control plan pada kapal crew boat dengan mengambil contoh desain LOA 50 m kapasitas 200 penumpang yang mengacu pada desain LOA 35 m kapasitas 75 penumpang. Desain kapal menggunakan program Autocad dan Maxsurf sedangkan simulasi dilakukan dengan program Pyrosim.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa identifikasi bahaya kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin dapat diketahui dari heat detector dan smoke detector yang terpasang. Pemadaman kebakaran yang efektif di ruang penumpang menggunakan alat pemadaman portabel, sedangkan pemadaman yang efektif di ruang mesin menggunakan CO2. Selain itu, jalur evakuasi yang berada di tiap deck mempermudah evakuasi saat terjadi kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin.

Crew boat is the vessel that is used to bring the experts who worked on offshore platforms. This ship prioritizes comfort and safety of passengers, mainly from the threat of fire. Until now there has not been found fires in this ship. The system on the ship itself is adopted from the provisions of the amended IMO, FSS Code, ISM and SOLAS. Meanwhile, in Indonesia there are no specific regulations regarding fire safety system on the crew boat.
Therefore, the authors analyze the system of fire control plan on the crew boat with LOA 50 m sample design capacity of 200 passengers which refers to 35 m LOA design capacity of 75 passengers. Ship design using Autocad and Maxsurf while simulations done with the Pyrosim.
From the simulation obtained that the identification of fire hazards in the passenger room and the engine room can be seen from the heat detector and smoke detector. Effective fire suppression in the passenger room using portable extinguishing equipment, while the effective extinction in the engine room using CO2. In addition, evacuation routes those are in each deck makes evacuation during a fire in the passenger room and the engine room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayana Al Amin
"Penelitian ini membahas tentang analisis sistem proteksi kebakaran, sarana
penyelamatan jiwa, serta manajemen kebakaran di Asrama Haji X. Desain penelitian yang
digunakan merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Objek
penelitian ini adalah sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif, sarana penyelamatan jiwa,
serta manajemen kebakaran di gedung D3 Asrama Haji X. Pengumpulan data didapatkan
melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen
berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual dengan
standar NFPA, Permen PU No. 26 tahun 2008, Permen PU No 20 tahun 2009, dan Perda
DKI Jakarta No 8 tahun 2008. Hasil akhir data merupakan persentase tingkat pemenuhan
dari standar dan peraturan yang berlaku. Hasil akhir menunjukkan rata-rata pemenuhan
sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran di
Gedung D3 Asrama Haji X yaitu sebesar 34,2%. Hal ini menunjukkan bahwa gedung D3
Asrama Haji X belum memneuhi standar dan peraturan yang berlaku.

This study discusses about the analysis of fire protection systems, means of escape
facilities, and fire management in Hajj X Building. The design of this study is a
descriptive analytic with qualitative approach. The objects of this study are active and
passive fire protection systems, means of escape facilities, and fire management in D3
Hajj X Building. Data collection is obtained by observation, interviews and document
review, and using instruments in the form of checklist. Data analysis is performed by
comparing the actual conditions with NFPA, Permen PU No. 26 tahun 2008, Permen PU
No 20 tahun 2009, and Perda DKI Jakarta No 8 tahun 2008 standards. The final result of
the data is a percentage of the level of compliance with the applicable standards and
regulations. The final results showed an average of 34,2% fulfillment of the fire protection
system, means of escape facilities, and fire management in the D3 Hajj X Building. This
shows that the D3 Hajj X Building has not met the requirements in applicable standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Adinda Achmad
"Stasiun Transit Manggarai merupakan stasiun paling aktif yang menghubungkan tujuh persimpangan jalur kereta api. Sebelum pandemi, tercatat bahwa Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 pengguna setiap harinya (Ditjen Perkeretaapian, 2022). Dan pada Januari 2023, terkonfirmasi bahwa Stasiun Manggarai memiliki 150.000 pengguna transit dan 14.000 pengguna stasiun per harinya (Fransisca, 2023). Jumlah pengguna yang banyak tentunya dapat meningkatkan kepadatan sehingga dapat meningkatkan potensi bahaya dan risiko yang ada, termasuk bahaya dan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan komparasi. Penulis membandingkan hasil penerapan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran di Stasiun Manggarai dengan standar NFPA 130 dan Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan dengan wawancara online, telaah dokumen, dan observasi langsung pada stasiun. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa persentase pemenuhan sistem proteksi kebakaran dan keselamatan kebakaran pada Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek adalah sebesar 84,34% dengan pemenuhan tertinggi pada aspek Fungsi, Reliabilitas, dan Ketersediaan Sistem Komunikasi dan Kontrol dan Persyaratan Kawat dan Kabel sebesar 100% dan pemenuhan terendah pada aspek Sistem Komunikasi Keadaan Darurat sebesar 50%.

Stasiun Transit Manggarai is the most active station that connects seven railroad crossings. Before the pandemic, it was recorded that Manggarai Station was the busiest station serving more than 20,000 users every day (Ditjen Perkeretaapian, 2022). In January 2023, it was confirmed that Manggarai Station has 150,000 transit users and 14,000 station users per day (Fransisca, 2023). A large number of users can certainly increase the density, and according to research density can increase the existing potential hazards and risks, including fire hazards and risks. Therefore, this research was conducted to find out the implementation of the fire protection system and fire safety at Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek using a descriptive observational method with a comparative approach. The author compares the results of implementing fire protection and fire safety systems at Manggarai Station with NFPA 130 and Code of Practice for Fire Precautions in Rapid Transit Systems 2022. The results of this study were obtained through interviews, document review, and direct observation at the station. Based on the research, it was found that the proportion of implementation of fire protection and fire safety systems at the Stasiun Transit Manggarai Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek is 84.34% with the highest fulfillment at the percentage of 100% on two aspects – Function, Reliability, and Availability of Communication and Control Systems and Wire and Cable Requirements. The lowest compliance is in the Emergency Communication System aspect with the percentage of 50%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>