Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khansa Allysha Diandra
"Indonesia rentan terhadap perubahan iklim dan kualitas air tanah. Di Kota Metro, air tanah sebagai sumber air utama rentan tercemar oleh bakteri E. coli dari fasilitas sanitasi seperti cubluk dan tangki septik, terutama saat hujan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh intensitas hujan, jarak horizontal, dan muka air tanah terhadap pencemaran E. coli pada air tanah di sekitar fasilitas sanitasi di Kelurahan Yosodadi, Kota Metro. 17 sumur pantau atau piezometer diinstalasikan pada jarak horizontal 2 m dan 5 m dari tangki septik pada 3 rumah tangga. Pengujian E. coli yang berjumlah 130 dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 menggunakan IDEXX Colilert-18. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada 3 rumah tangga, tingkat risiko pencemaran air tanah sekitar fasilitas sanitasi 24 jam setelah hujan sebesar 46% dalam kategori sangat tinggi, 17% dalam kategori tinggi, 18% dalam kategori sedang, dan 18% dalam kategori rendah. Berdasarkan uji statistik, intensitas hujan, jarak, dan muka air tanah memiliki hubungan signifikan dengan pencemaran E. coli yang terjadi di sekitar tangki septik dengan hasil p-value <0,05. Pencemaran E. coli melebihi 1000 MPN/100 mL pada air tanah sekitar fasilitas sanitasi memiliki kemungkinan 3,74 kali lebih besar untuk terjadi setelah kejadian hujan deras (>20 mm/jam) dibandingkan hujan ringan (<20 mm/jam). Konsentrasi E. coli pada jarak 2 m antara piezometer dengan tangki septik lebih tinggi dibandingkan pada jarak 5 m. Tinggi muka air tanah memiliki korelasi dengan pencemaran E. coli pada air tanah, konsentrasi E. coli lebih besar ketika muka air tanah tinggi. Penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian hujan dapat meningkatkan pencemaran E. coli pada air tanah sehingga diharapkan ada kerjasama diantara pemerintah dan masyarakat Kota Metro untuk melakukan perbaikan terhadap konstruksi tangki septik, melakukan program pengolahan air tanah berskala rumah tangga, melakukan perubahan perilaku masyarakat dengan prinsip sanitasi aman, serta mengganti layanan air menjadi PDAM dari air tanah.

Indonesia is vulnerable to climate change and groundwater quality issues. In Metro City, groundwater, the primary water source, is prone to contamination by E. coli bacteria from sanitation facilities such as pit latrines and septic tanks, especially during rain. This study was conducted to analyze the influence of rain intensity, horizontal distance, and groundwater table on E. coli contamination in groundwater around sanitation facilities in Yosodadi Village, Metro City. Seventeen monitoring wells or piezometers were installed at horizontal distances of 2 meters and 5 meters from septic tanks in three households. A total of 130 E. coli tests were conducted in January-February 2024 using IDEXX Colilert-18. Based on the analysis conducted on three households, the groundwater contamination risk around sanitation facilities 24 hours after rain was 46% in the very high category, 17% in the high category, 18% in the medium category, and 18% in the low category. Statistical tests indicated that rain intensity, distance, and groundwater table have a significant relationship with E. coli contamination around septic tanks, with a p- value <0.05. E. coli contamination exceeding 1000 MPN/100 mL in groundwater around sanitation facilities is 3.74 times more likely to occur after heavy rain (>20 mm/hour) compared to light rain (<20 mm/hour). E. coli concentrations at a 2-meter distance between the piezometer and septic tank were higher than at a 5-meter distance. The groundwater table height correlates with E. coli contamination in groundwater, with higher concentrations when the groundwater table is high. The findings of this study suggest that rainfall can increase E. coli contamination in groundwater, so cooperation between the government and the Metro City community is needed to improve septic tank construction, implement household- scale groundwater treatment programs, promote safe sanitation practices, and switch from groundwater to PDAM water services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Allysha Diandra
"Indonesia rentan terhadap perubahan iklim dan kualitas air tanah. Di Kota Metro, air tanah sebagai sumber air utama rentan tercemar oleh bakteri E. coli dari fasilitas sanitasi seperti cubluk dan tangki septik, terutama saat hujan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh intensitas hujan, jarak horizontal, dan muka air tanah terhadap pencemaran E. coli pada air tanah di sekitar fasilitas sanitasi di Kelurahan Yosodadi, Kota Metro. 17 sumur pantau atau piezometer diinstalasikan pada jarak horizontal 2 m dan 5 m dari tangki septik pada 3 rumah tangga. Pengujian E. coli yang berjumlah 130 dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 menggunakan IDEXX Colilert-18. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada 3 rumah tangga, tingkat risiko pencemaran air tanah sekitar fasilitas sanitasi 24 jam setelah hujan sebesar 46% dalam kategori sangat tinggi, 17% dalam kategori tinggi, 18% dalam kategori sedang, dan 18% dalam kategori rendah. Berdasarkan uji statistik, intensitas hujan, jarak, dan muka air tanah memiliki hubungan signifikan dengan pencemaran E. coli yang terjadi di sekitar tangki septik dengan hasil p-value <0,05. Pencemaran E. coli melebihi 1000 MPN/100 mL pada air tanah sekitar fasilitas sanitasi memiliki kemungkinan 3,74 kali lebih besar untuk terjadi setelah kejadian hujan deras (>20 mm/jam) dibandingkan hujan ringan (<20 mm/jam). Konsentrasi E. coli pada jarak 2 m antara piezometer dengan tangki septik lebih tinggi dibandingkan pada jarak 5 m. Tinggi muka air tanah memiliki korelasi dengan pencemaran E. coli pada air tanah, konsentrasi E. coli lebih besar ketika muka air tanah tinggi. Penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian hujan dapat meningkatkan pencemaran E. coli pada air tanah sehingga diharapkan ada kerjasama diantara pemerintah dan masyarakat Kota Metro untuk melakukan perbaikan terhadap konstruksi tangki septik, melakukan program pengolahan air tanah berskala rumah tangga, melakukan perubahan perilaku masyarakat dengan prinsip sanitasi aman, serta mengganti layanan air menjadi PDAM dari air tanah.

Indonesia is vulnerable to climate change and groundwater quality issues. In Metro City, groundwater, the primary water source, is prone to contamination by E. coli bacteria from sanitation facilities such as pit latrines and septic tanks, especially during rain. This study was conducted to analyze the influence of rain intensity, horizontal distance, and groundwater table on E. coli contamination in groundwater around sanitation facilities in Yosodadi Village, Metro City. Seventeen monitoring wells or piezometers were installed at horizontal distances of 2 meters and 5 meters from septic tanks in three households. A total of 130 E. coli tests were conducted in January-February 2024 using IDEXX Colilert-18. Based on the analysis conducted on three households, the groundwater contamination risk around sanitation facilities 24 hours after rain was 46% in the very high category, 17% in the high category, 18% in the medium category, and 18% in the low category. Statistical tests indicated that rain intensity, distance, and groundwater table have a significant relationship with E. coli contamination around septic tanks, with a p- value <0.05. E. coli contamination exceeding 1000 MPN/100 mL in groundwater around sanitation facilities is 3.74 times more likely to occur after heavy rain (>20 mm/hour) compared to light rain (<20 mm/hour). E. coli concentrations at a 2-meter distance between the piezometer and septic tank were higher than at a 5-meter distance. The groundwater table height correlates with E. coli contamination in groundwater, with higher concentrations when the groundwater table is high. The findings of this study suggest that rainfall can increase E. coli contamination in groundwater, so cooperation between the government and the Metro City community is needed to improve septic tank construction, implement household- scale groundwater treatment programs, promote safe sanitation practices, and switch from groundwater to PDAM water services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Afif Hasnan
"Ketersediaan air bersih yang aman dan sehat menjadi tantangan utama dalam memastikan keberlanjutan kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Penelitian ini mengangkat permasalahan kualitas air danau, khususnya Danau Mahoni di Kampus Depok Universitas Indonesia, yang terpapar oleh tingkat pencemaran bakteri Escherichia coli yang melebihi standar keamanan air. Melalui pemodelan sistem dinamis, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi eksisting pencemaran bakteri E. Coli, menyimulasikan model dinamis konsentrasi bakteri, dan menyusun strategi intervensi untuk meningkatkan kualitas air danau tersebut. Metode pengambilan sampel air akan dilakukan berdasarkan SNI 9063:2022 dan pengujian sampel Bakteri E. Coli dilakukan menggunakan metode Total Plate Count dengan media Triptone Bile X-Glucuronida. Model akan disimulasikan menggunakan aplikasi Vensim PLE. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan konsentrasi bakteri E. Coli pada Danau Mahoni berada pada rentang 1,0 x 103 hingga 1,003 x 105 CFU/100 ml. Hasil simulasi kondisi eksisting menunjukkan konsentrasi bakteri E. Coli pada Danau Mahoni pada rentang 2,05 x 102 hingga 1,9 x 105 CFU/100 ml dengan nilai validasi MAPE sebesar 7% untuk segmen 1 (kategori sangat baik), 13% untuk segmen 2 (kategori baik), dan 18% untuk segmen 3 dan masuk kedalam kategori baik. Terdapat dua strategi intervensi perbaikan kualitas pencemaran bakteri E. Coli yaitu dengan pembangunan IPAL dan pembuatan Disinfeksi Ultraviolet pada kedua kanal inlet danau.

The availability of clean and safe water presents a major challenge in ensuring the sustainability of human life and surrounding ecosystems. This research addresses the issue of water quality in lakes, particularly Lake Mahoni at the University of Indonesia's Depok Campus, which is exposed to levels of Escherichia coli (E. coli) bacteria pollution that exceed water safety standards. Through dynamic system modeling, this research aims to analyze the existing concentration of E. coli bacterial contamination, simulate a dynamic model of bacterial concentration, and develop intervention strategies to improve the water quality of the lak. Water sampling will be conducted according to SNI 9063:2022 standards, and E. coli bacteria testing will be performed using the Total Plate Count method with Triptone Bile X-Glucuronida media. The model will be simulated using the Vensim PLE application. Laboratory test results show that the concentration of E. Coli bacteria in Lake Mahoni is in the range of 1.0 x 103 to 1.003 x 105 CFU/100 ml. Simulation results of existing conditions show that the concentration of E. Coli bacteria in Lake Mahoni is in the range of 2.05 x 102 to 1.9 x 105 CFU/100 ml with MAPE validation values of 7% for segment 1(very good category), 13% for segment 2 (good category), and 18% for segment 3 and included in the good category. There are two intervention strategies to improve the quality of E. Coli bacterial contamination, namely by constructing an IPAL and constructing Ultraviolet Disinfection in the two inlet canals of Lake Mahoni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Maryam Sayyidina
"Penggunaan air tanah oleh sebagian besar masyarakat berpotensi terkontaminasi E.Coli sehingga diperlukan pemantauan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis hasil pengujian Escherichia Coli pada air minum dan faktor yang memengaruhinya; 2) menguraikan manfaat, tantangan, dan peluang dalam melakukan self-monitoring; dan 3) mengembangkan prosedur untuk memantau Escherichia Coli. Pemantauan mandiri dilakukan alat monitoring on-site yaitu Aquagenx CBT ET+TC Presence/Absence. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa tingkat kontaminasi E.Coli pada sumber memiliki rata-rata bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan point-of-use. Berdasarkan analisis korelasi Pearson, hubungan perlakuan yang dilakukan pada sumber air terhadap berkurangnya jumlah E.Coli dalam air minum memiliki nilai p sebesar 0,35. Self-monitoring memiliki potensi yang cukup besar untuk diimplementasikan dengan akurasi data diantara 85 – 95%. Walaupun demikian, berdasarkan analisis korelasi Pearson, hubungan pemahaman kualitas air minum dengan kualitas air minum memiliki nilai p sebesar -0,383. Langkah yang dilakukan pada pengujian juga tergolong mudah walaupun terdapat langkah-langkah yang cukup menantang. Self-monitoring dapat dikembangkan lebih jauh lagi dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keresahan dari rumah tangga agar mereka dapat lebih efektif dalam melakukan pemantauan. Kontaminasi yang masih bisa ditemukan dalam rumah tangga membuat mereka harus tetap melakukan self-monitoring menggunakan instrumen yang sesuai dengan standar UNICEF.  

Groundwater has the potential to be contaminated with E.Coli so guidance is needed. This study aims to 1) analyze the results of Escherichia Coli in drinking water and the factors; 2) describe the benefits, challenges and opportunities in conducting self-monitoring; and 3) developing procedures to combat Escherichia Coli. On-site monitoring utilizes Aquagenx CBT ET + TC Presence/Absence as an independent tool. Results indicate E.Coli contamination at the point of use is higher than that at the source. Pearson's correlation analysis shows a p-value of 0.35 between actions at water sources and reduced E. coli in drinking water. Self-monitoring has considerable potential to be implemented because the accuracy ranges from 85 – 95%. In contrast, Pearson's correlation analysis indicates that there is a p-value of -0.383 between the understanding of drinking water quality and the quality of drinking water. Although some test steps pose challenges, most are straightforward. Self-monitoring can be developed further by taking into account the needs and concerns of households so that they can be more effective in carrying out monitoring. Despite contamination risks, households should continue self-monitoring and self-training using UNICEF-standard instruments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Hana Gusti
"Antimicrobial Resistance (AMR) menyebabkan penurunan efektivitas pengobatan dan dapat dideteksi dengan keberadaan Antibiotik Resistance Genes (ARG) seperti blaCTX-M yang paling banyak ditemukan dan memberikan resistansi terhadap antibiotik sefotaksim. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan gen blaCTX-M pada Sungai Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi bakteri Escherichia coli non-selektif dan resistan pada hilir Sungai Bekasi, menganalisis keberadaan ARG blaCTX-M pada bakteri E. coli tersebut, serta memberikan rekomendasi lokasi sampling bakteri E. coli untuk mendeteksi AMR. Metode Polymerase Chain Reaction pada penelitian ini digunakan untuk mengamplifikasi DNA dan dilanjutkan dengan elektroforesis untuk pembacaan ukuran DNA. Berdasarkan hasil penelitian, hilir Sungai Bekasi memiliki rata-rata konsentrasi bakteri E. coli non-selektif sebesar 261 CFU/mL dengan titik sampling 1/3 dari pinggir sungai dan sebesar 207 CFU/mL dengan titik sampling di pinggir sungai. Sedangkan, rata-rata konsentrasi bakteri E. coli resistansi antibiotik sefotaksim sebesar 26 CFU/mL dengan titik sampling 1/3 dari pinggir sungai dan sebesar 20 CFU/mL dengan titik sampling di pinggir sungai. Rasio perbandingan bakteri E. coli resisten antibiotik dengan bakteri E. coli non-selektif adalah 9,78% dengan titik sampling 1/3 dari pinggir sungai dan 9,27% dengan titik sampling di pinggir sungai. Hasil penelitian mendapatkan bahwa adanya keberadaan gen resistansi antibiotik blaCTX-M pada hilir Sungai Bekasi sebanyak 80% dari sampel yang diambil. Dimana gen yang mendominasi adalah CTX-M grup 1 yang beranggotakan gen CTX-M-1, CTX-M-3, dan CTX-M-15. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sampel dari pinggir sungai memiliki hasil yang lebih homogen dan lebih mudah untuk dilakukan.

Antimicrobial Resistance (AMR) causes a decrease in the effectiveness of treatment and can be detected by the presence of Antibiotic Resistance Genes (ARG) such as blaCTX-M which is the most commonly found and provides resistance to the antibiotic cefotaxime. Until now, there has been no research aimed at detecting the presence of the blaCTX-M gene in the Bekasi River. This study aims to analyze the concentration of non-selective and resistant Escherichia coli bacteria at downstream of the Bekasi River, analyze the presence of ARG blaCTX-M in the E. coli bacteria, and provide recommendations for sampling locations for E. coli bacteria to detect AMR. The Polymerase Chain Reaction method in this study was used to amplify DNA and was followed by electrophoresis to read the size of the DNA. Based on the research results, the downstream Bekasi River has an average concentration of non-selective E. coli bacteria of 261 CFU/mL with a sampling point 1/3 from the riverbank and 207 CFU/mL with a sampling point on the riverbank. Meanwhile, the average concentration of cefotaxime-resistant E. coli bacteria was 26 CFU/mL with a sampling point of 1/3 from the riverbank and 20 CFU/mL with a sampling point on the riverbank. The ratio of antibiotic resistant E. coli bacteria to non-selective E. coli bacteria was 9.78% with a sampling point of 1/3 from the riverbank and 9.27% with a sampling point on the riverbank. The results of the study found that the presence of the blaCTX-M antibiotic resistance gene in the downstream of the Bekasi River was as much as 80% of the samples taken. Where the dominant gene was CTX-M group 1 consisting of the CTX-M-1, CTX-M-3, and CTX-M-15. The results of the study also shown that samples from the riverbank have more homogeneous results and are easier to carry out.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Bellini
"ABSTRAK
Escherichia coli merupakan bakteri yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada sistem pencernaan manusia. Gangguan tersebut biasanya disebut sebagai penyakit bawaan makanan foodborne disease . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fasilitas sanitasi kantin dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan di kantin Universitas X tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional potong-lintang , dengan sumber data sekunder penelitian Susanna et al tahun 2015 mengenai ldquo;Penelitian Sanitasi Laik dan Hygiene pada Makanan dan Minuman yang Dijajakan di Kantin Universitas X Tahun 2015 rdquo;. Sampel diambil dari 16 lokasi Universitas dengan jumlah 80 sampel. Variabel independen yang diamati yaitu sarana air bersih, pembuangan air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan, tempat mencuci bahan makanan, dan peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus. Sedangkan variabel dependen adalah kontaminasi makanan oleh E. coli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel makanan yang terkontaminasi sebanyak 58,8 n=47 . Hasil bivariat menunjukkan nilai - p melebihi angka 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak yang berarti semua fasilitas sanitasi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kontaminasi E. coli pada makanan. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pihak PK3L hendaknya melakukan pengawasan rutin terhadap kualitas bakteriologis pada makanan maupun minuman yang dijual serta peneliti selanjutnya melakukan pemeriksaan E. coli terhadap sampel usap alat makanan, sampel usap alat masak, sampel air dan usap dubur.

ABSTRACT
Escherichia coli is a bacteria that can caue health problems in the human digestive system. The purpose of this study is to determine the correlation of sanitation facilities and contamination of E. coli on food in canteen of University X. Design of this study is cross sectional by using secondary data from Susanna et al research ldquo Sanitation and Hygiene on Food and Beverage being Served at Cafeteria of University 2015 rdquo . Samples were taken from 16 locations with 80 sample. Independent variables were clean water facilitation, sewage disposal, toilet, garbage container, hand washing facility, utensils washing facility, food washing facility, and insect and mouse prevention equipment. The dependent variable is food contamination by E. coli. The result of this study indicate that 58,8 n 47 of foods was contaminated. Bivariate analysis shows p value which is more than 0,05. Therefore, the research hypothesis is rejected which means that all sanitation facilities have no relationships to contamination of E. coli. This study suggests PK3L to do routine examination for bacteriological quality on food and beverages and the next reseacher to investigate E. coli on foodstuff swab samples, cooking swab samples, water samples and rectal swab."
2017
S69311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diky Fahrul Rozy
"Antimicrobial Resistance Bacteria (AMRB) adalah kondisi di mana bakteri, parasit, virus atau jamur penyebab infeksi menjadi kebal terhadap obat yang digunakan untuk mengobati infeksi. Extended Spectrum Beta-Lactamase producing E. coli (ESBL-Ec) termasuk salah satu contoh bakteri yang mampu menghasilkan enzim yang membuatnya resistan terhadap banyak antibiotik yang umum digunakan. Berdasarkan hal tersebut WHO telah menetapkan pengawasan global tricyle project yang berfokus pada ESBL-Ec. Salah satunya adalah Sungai Ciliwung pada bagian hilir dimana lokasi tersebut merupakan kawasan padat penduduk, perbelanjaan, dan perdagangan terbesar di Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi E. coli, konsentrasi ESBL-Ec, rasio konsentrasi serta mengkarakterisasi gen terhadap antibiotik cefotaxime (blaCTX-M) pada E. coli. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan direct one-step spread plate method menggunakan media Tryptone-Bile-X-Glucuronide (TBX) agar, dilakukan pengujian secara fenotipe Antimicrobial Susceptibility Test (AST) dengan metode Double Disk Synergy Test (DDST). Serta, mengkarakterisasi gen ESBL blaCTX-M dengan metode multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR) kemudian divisualisasikan menggunakan elektroforesis. Hasil pengujian menunjukkan konsentrasi E. coli untuk sampel hilir A sebesar sebesar (1,3 ± 0,02) × 105 CFU/100 mL dengan konsentrasi ESBL-Ec sebesar (3,5 ± 1,09) × 104 CFU/100 mL. Sedangkan, konsentrasi E. coli untuk sampel hilir B sebesar (0,9 ± 0,18) × 105 CFU/100 mL dengan konsentrasi ESBL-Ec sebesar (4,1 ± 0,3) × 104 CFU/100 mL. Hasil rasio ESBL-Ec pada hilir Sungai Ciliwung di titik hilir A sebesar 26,48%, sedangkan rasio ESBL-Ec pada hilir B sebesar 45,83%. Rasio ini masuk kategori yang tinggi dimana jika dibandingkan dengan RAN-PRA sebesar 14% untuk sektor lingkungan. Berdasarkan hasil karakterisasi gen terdeteksi gen positif blaCTX-M  sebanyak 9 dari 10 sampel (90%) pada titik hilir A. Sedangkan untuk titik hilir B terdeteksi gen positif blaCTX-M  sebanyak 10 dari 10 sampel (100%). Semua sampel yang terdeteksi isolat penghasil EBL merupakan jenis blaCTX-M grup 1 dimana gen tersebut terdiri atas jenis gen blaCTX-M-1, gen blaCTX-M-3, dan gen blaCTX-M-15. Berdasarkan prevalensi konsentrasi ESBL-Ec pada titik hilir Sungai Ciliwung menjadi isu-isu yang penting terhadap pencemaran lingkungan oleh AMRB. Perlu adanya tindakan pencegahan penyebaran ESBL-Ec dengan melakukan peningkatan personal higiene dan manajemen air bersih, peningkatan kontrol penggunaan dan pengawasan antibiotik, penegakkan penjualan antibiotik illegal di e-commerce, perketatan dan kebijakan usaha dalam pembuangan limbah industri, dan peningkatan cakupan pelayanan IPAL domestik.

Antimicrobial Resistance Bacteria (AMRB) is a condition in which infection-causing bacteria, parasites, viruses or fungi become resistant to the drugs used to treat the infection. Extended Spectrum Beta-Lactamase producing E. coli (ESBL-Ec) is one example of a bacterium capable of producing an enzyme that makes it resistant to many commonly used antibiotics. Based on this, WHO has established a global surveillance tricyle project that focuses on ESBL-Ec. One of them is the Ciliwung River at the downstream where the location is the largest densely populated, shopping and trading area in North Jakarta. This study aims to analyze the concentration of E. coli, ESBL-Ec concentration, concentration ratio and characterize genes against cefotaxime antibiotics (blaCTX-M) in E. Coli. The method used in this study was one-step spread plate method using Tryptone-Bile-X-Glucuronide (TBX) agar media, phenotypically testing Antimicrobial Susceptibility Test (AST) with Double Disk Synergy Test (DDST) method. Also, characterize the ESBL blaCTX-M gene by multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR) method and then visualized using electrophoresis. The test results showed E. coli concentration for downstream sample A of (1,3 ± 0,02) × 105 CFU/100 mL with ESBL-Ec concentration of (3,5 ± 1,09) × 104 CFU/100 mL. Meanwhile, the average E. coli concentration for downstream B samples was (0,9 ± 0,18) × 105 CFU/100 mL with ESBL-Ec concentration of (4,1 ± 0,3) × 104 CFU/100 mL. The results of the ESBL-Ec ratio in the downstream Ciliwung River at downstream point A amounted to 26.48%, while the ESBL-Ec ratio in downstream B amounted to 45.83%. This ratio is categorized as high when compared to the RAN-PRA of 14% for the environmental sector. Based on the results of gene characterization, the blaCTX-M positive gene was detected in 9 out of 10 samples (90%) at downstream point A. As for the downstream point B, positive blaCTX-M genes were detected in 10 out of 10 samples (100%). All samples detected EBL-producing isolates are group 1 blaCTX-M types where the gene consists of the blaCTX-M-1 gene, blaCTX-M-3 gene, and blaCTX-M-15 gene. Based on the prevalence of ESBL-Ec concentrations at the downstream point of the Ciliwung River, it becomes an important issue for environmental pollution by AMRB. Improved personal hygiene and clean water management, improved antibiotic use control and surveillance, enforcement of illegal antibiotic sales in e-commerce, tightening and business policies in industrial waste disposal, and increasing the coverage of domestik WWTP services.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Sophie Larasati
"Resistensi terhadap antibiotik pada bakteri dan penyebarannya di lingkungan menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Keberadaan bakteri resisten terhadap antibiotik dipicu oleh aktivitas antropogenik, salah satunya adalah penyalahgunaan antibiotik. Bakteri resisten terhadap antibiotik yang ditemukan di lingkungan domestik dapat menimbulkan risiko kesehatan pada warga setempat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi bakteri E. coli resisten di lingkungan domestik di Kota Bekasi, menilai risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan mikroorganisme, dan mengidentifikasi rute paparan bakteri E. coli resisten terhadap antibiotik ke manusia. Identifikasi konsentrasi bakteri E. coli resisten terhadap antibiotik menggunakan kultur bakteri dan penilaian risiko dilakukan menggunakan metode Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi bakteri E. coli resisten terhadap antibiotik (n=3) di tanah sebesar 1,28  105 CFU/mL, air sungai sebesar 3,9  101 CFU/mL, tangki septik sebesar 8,06  102 CFU/mL, feses ayam sebesar 1,33  106 CFU/mL, sedangkan di air tanah tidak ditemukan keberadaan E. coli resisten terhadap antibiotik. Penilaian risiko dengan metode QMRA pada bakteri E. coli resisten terhadap antibiotik dilakukan pada galur E. coli O157:H7 sebagai galur yang paling umum menyebabkan penyakit diare pada manusia. Probabilitas infeksi harian (Pinf,d) yang disebabkan oleh bakteri E. coli O157:H7 di tanah berkisar antara 33,37% - 36,99% sesuai kelompok usia dengan probabilitas infeksi tahunan (Pinf,a) 100% dengan probabilitas munculnya penyakit (Pill) sebesar 25%. Sementara itu, probabilitas infeksi harian (Pinf,d) yang disebabkan oleh bakteri E. coli O157:H7 di air sungai berkisar antara 4,88% - 14,28% dengan probabilitas infeksi tahunan (Pinf,a) 99% - 100% dan probabilitas munculnya penyakit (Pill) adalah 24,9% - 25% tergantung jenis ingestinya. Berdasarkan penilaian risiko tersebut, rute paparan bakteri E. coli resisten terhadap antibiotik ke manusia melalui media tanah dan air sungai, sehingga pencegahan dapat dilakukan untuk menangani risiko kesehatan pada manusia seperti meminimalisir penggunaan air sungai untuk aktivitas domestik, peningkatan fasilitas sanitasi, dan penerapan teknologi atau metode pencegahan resistensi terhadap antibiotik.

The occurrence of antibiotic-resistant bacteria in the environment is a threat to public health. The spread of antibiotic-resistant bacteria in the environment is influenced by anthropogenic activities, such as antibiotic misuse. Antibiotic-resistant bacteria found in the domestic environment pose a health risk to inhabitants. This study aims to identify antibiotic-resistant E. coli concentration in a domestic environment in Bekasi City, assess public health risks associated with exposure to pathogenic bacteria, and identify the exposure route of antibiotic-resistant E. coli to humans. The bacterial culture method was used to identify the concentration of antibiotic-resistant E. coli and the risk assessment was carried out using Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA). The results showed the average concentration of antibiotic-resistant E. coli (n=3) found in soil was 1,28  105 CFU/mL, in river water was 3,9  101 CFU/mL, in septic tank effluent was 8,06  102 CFU/mL, chicken feces was 1,33  106 CFU/mL, and none found in groundwater. Risk assessment was carried out using QMRA on E. coli O157:H7 strain as the most common strain to cause diarrheal illness in humans. The daily probability of infection (Pinf,d) caused by E. coli O157:H7 in soil ranged from 33,37% - 36,99% according to the age group with an annual probability of infection of 100% and the probability of illness obtained was 25%. Furthermore, the daily probability of infection caused by E. coli O157:H7 in river ranging from 4,88% - 14,28% with annual probability of infection (Pinf,a) ranged from 99% - 100% depending on the types of ingestion with the probability of illness obtained ranged from 24,9% - 25%. Based on the risk assessment, the exposure route of antibiotic-resistant E. coli can be determined by involving human, animal, and environmental sectors. Routes help to identify prominent exposure pathways in posing health risks to humans. The study revealed the route of antibiotic-resistant E. coli contamination to humans through environmental matrices, such as soil and river. Therefore, prevention can be done in order to deal with human health risks, such as reducing domestic uses of river water for communities, improving sanitation facility, and the application of technology and prevention methods to combat antibiotic resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuvia Manzilina Afrah
"Makanan jajanan berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi siswa sekolah, tetapi jika tidak terjaga keamanannya justru berpotensi membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Beji, Kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer, yang terdiri dari hasil uji laboratorium pada 37 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 37 penjamah makanan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan 29,7 sampel makanan yang diuji terkontaminasi Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan pemilihan bahan makanan p=0,042 dan pengolahan makanan p=0,003. Sedangkan faktor pelatihan, pengetahuan, perilaku, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi tempat penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan penyajian makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli yaitu faktor pengolahan makanan p=0,005 . Oleh karena itu, penjamah makanan di sekolah dasar Kecamatan Beji perlu diberikan pembinaan terkait personal hygiene dan higiene sanitasi makanan untuk mengurangi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan.

School canteen food have an important role in completing the energy needs of primary school students, but if the food safety is not protected, the foods is potentially harmful to health. The objective of this research is to analyze factors affecting Escherichia coli bacteria contamination on the school canteen food at primary schools located in Beji Subdistrict. The design of this study is cross sectional. All the data collected in this research are primary data, which include the laboratory test results of 37 food samples and direct interview results with 37 food handlers using questionnaire.
The research shown that 29,7 of food samples is contaminated with Escherichia coli bacteria. Bivariate analysis using chi square shows that there are significant correlation between raw food materials selection p 0,042 and food procession p 0,003 with Escherichia coli bacteria contamination. However, other factors such as training, knowledge, behavior, hygiene and sanitation of cooking utensils, hygiene and sanitation of food serving place, raw food materials storage, and food serving have no significant correlation towards Escherichia coli bacteria contamination.
Based on multivariate analysis using logistic regression, the most affecting factor of Escherichia coli bacteria contamination on the street food is food procession p 0,005 . Therefore, personal hygiene and food hygiene and sanitation training need to be conducted to the food handlers at Beji Subdistrict primary schools in order to minimize the Escherichia coli food contamination.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>