Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezif Sugandi
"Pengembangan transportasi publik berbasis rel masih terfokus kepada potensi perekonomian dan bisnis, sedangkan aspek keadilan di mana transportasi publik dapat menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, masih belum terlalu diperhitungkan. Aspek keadilan di sini bukan hanya terfokus pada distribusi infrastruktur yang merata, melainkan untuk memastikan rencana transportasi publik dibangun untuk populasi yang benar-benar membutuhkannya, yaitu kelompok yang rentan secara sosial dan ekonomi. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan metode perhitungan aspek keadilan dan implementasinya sebagai instrumen pengambilan keputusan pada proses perencanaan transportasi publik berbasis rel. Pengembangan metode perhitungan aspek keadilan pada tesis ini dilakukan melalui pemodelan indikator utama berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan ketersediaan data. Variabel yang digunakan sebagai indikator utama pada penelitian ini berupaya untuk menghasilkan model yang sederhana dan mudah digunakan dengan ketersediaan data yang cukup, sehingga bisa digunakan sebagai insight atau gambaran terhadap aspek yang diutamakan saat perencanaan dan menjadi informasi tambahan untuk pengambilan keputusan. Objek pada penelitian berupa rencana jaringan transportasi publik berbasis rel di Daerah Khusus Jakarta berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi (RIPP) Jakarta. Pengolahan data dilakukan menggunakan regresi untuk mengidentifikasi secara statistik variabel yang mempengaruhi luas cakupan transportasi publik berbasis rel di suatu wilayah, dalam hal ini pada level kelurahan, yaitu persentase luas kelurahan yang masuk dalam radius pelayanan transportasi publik berbasis rel. Dari indikator yang sudah dianalisis serta prioritas pengembangan berdasarkan RIPP DKI Jakarta, bisa dikatakan transportasi publik berbasis rel di Jakarta masih belum equitable atau belum mempertimbangkan aspek keadilan, baik dari infrastruktur eksisting maupun rencana. Keperluan data yang minimal dan metode perhitungan yang sederhana dan umum menggunakan regresi diharapkan mempermudah dan meningkatkan perhatian pengambil keputusan akan aspek keadilan pada perencanaan transportasi publik berbasis rel. Hingga nantinya dapat terwujud transportasi publik, efisien secara transportasi dan bermanfaat secara publik.

The development of rail-based transit mainly focused on economic potential, yet overlooked aspects such as equity in which public transit could reach the population who need it most. The equity aspect is not about fair distribution of infrastructure, but rather making sure that public transit is built for the populations that truly need it, namely the socially and economically disadvantaged ones. This thesis aims to develop a method for quantifying equity and its implementation as a decision-making instrument in rail-based transit planning. The method for quantifying equity aspects was carried out by modeling key indicators based on previous studies and data availability. The variables used in this research attempt to incorporate a simple and easy-to-use model with sufficient data availability, so that it can be used as insight for transit development and as additional information that can used by decision-makers. The object of this thesis is a rail-based public transit plan in the Special Region of Jakarta based on the Jakarta Provincial Railway Master Plan (RIPP). Data analysis was carried out using regression to statistically identify variables that influence the extent of rail-based public transportation coverage at the sub-district (kelurahan) level, namely the percentage of sub-district areas within the radius of rail-based public transit services. From key indicators as well as development priorities based on RIPP, it can be concluded that rail-based public transit in Jakarta is still inequitable, both of existing infrastructure and development plans. Minimal data requirements along with a simple and easy-to-use method using regression are expected to simplify and increase decision makers' awareness toward equity aspects in rail-based public transit planning. So that public transportation can be realized, transportation that is efficient and beneficial to the public."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhung Ragaliyasa
"ABSTRAK

Kereta api memiliki keungulan memiliki kapasitas yang besar dalam satu kali perjalanan. Dengan kelebihan yang dimiliki, seharusnya kereta api menjadi pilihan utama dalam transportasi barang, namun laporan tahun 2011 menyebutkan bahwa kereta api di Indonesia hanya berkontribusi 0.51% dari total biaya logistik. Perlu adanya evaluasi dari sistem transportasi kontainer berbasis rel sehingga proses transportasi dapat berjalan dengan baik. Evaluasi sistem transportasi  dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC), hasil dari penelitian adalah untuk mendapatkan Strategy Map dalam penerapan metode BSC di bidang transportasi kontainer berbasis rel, dan mendapatkan penilaian mengenai sistem transportasi kontainer berbasis rel di Indonesia.

Kata Kunci : Transportasi Kontainer, Balanced Scorecard.


ABSTRACT

 


Trains have the advantage of having a large capacity in one trip. With the advantages possessed, railways should be the main choice in transportation of goods, but the 2011 annual report states that trains in Indonesia only contribute 0.51% of the total logistics costs. There needs to be an evaluation of the rail-based kontainer transportation system so that the transportation process can be better. The evaluation of the transportation system was carried out using the Balanced Scorecard (BSC) method, the results of the study were to obtain a Strategy Map in the application of the BSC method in the field of Rail-based kontainer transportation, and obtain an assessment of rail-based kontainer transportation systems in Indonesia.

Keywords : Kontainer Transportation, Balanced Scorecard

"
2019
T54217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Farhani Ramadhan
"Guna menyediakan layanan yang dapat mempermudah mobilisasi untuk warga Kota Depok serta mengurangi kemacetan di kota tersebut, pemerintah Kota Depok merencanakan untuk menyediakan layanan berbasis rel Cibubur-Pondok Cina (LRT Cibubur-Pondok Cina). Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan potensi permintaan, menganalisis tarif yang paling sesuai, membuat model yang paling sesuai, dan menganalisis tingkat potensi permintaan dari penyelenggaraan LRT Cibubur-Pondok Cina. Metode analisis yng digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan model logit binomial dengan pembangunan fungsi utilitas melalui pendekatan analisis regresi logistik. Proses pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan menggunakan metode survei Revealed Preference dan Stated Preference. Kuesioner tersebut kemudian diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Data yang didapatkan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok data. Setiap kelompok data dilakukan uji korelasi dengan metode Rank Spearman dan dilakukan pula metode Stepwise untuk menentukkan variabel bebas yang masuk ke dalam pemodelan. Setelah itu, dilakukan proses pembentukan fungsi utilitas, uji kelayakan, dan uji validasi serta dilakukan pemilihan model terbaik. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap potensi perminataan LRT Cibubur-Pondok Cina adalah Biaya 1 Kali Perjalanan, Tarif LRT, dan Penghematan Waktu, dengan tarif yang paling sesuai menurut preferensi responden adalah sebesar Rp10.000,00. Model yang digunakan dalam menentukan potensi permintaan diantaranya U = -0.472 + 0.289X11, U = 5.944 - 1.503X16, dan U = 1.328 - 0.309X17. Potensi permintaan penyelenggaraan LRT Cibubur-Pondok Cina berdasarkan preferensi tarif sebesar Rp10.000,00 adalah 80.77%.

In order to provide services that can facilitate mobilization for Depok City residents and reduce congestion in the city, the Depok City government plans to provide Cibubur-Pondok Cina rail-based services (Cibubur-Pondok Cina LRT). This study aims to analyze the most influential factors in determining potential demand, analyze the most suitable tariff, create the most suitable model, and analyze the level of potential demand for the implementation of the Cibubur-Pondok Cina LRT. The analytical method used in this study is to use a binomial logit model with the construction of a utility function through a logistic regression analysis approach. The data collection process was carried out by distributing questionnaires using the Revealed Preference and Stated Preference survey methods. The questionnaire was then tested using validity and reliability tests. The data obtained were grouped into several data groups. Each group of data was tested using the Rank Spearman method and the Stepwise method was also used to determine the independent variables included in the modeling. After that, the process of forming a utility function, feasibility test, and validation test is carried out and the best model is selected. Based on the data processing that has been done, it is known that the variables that have the most influence on the potential demand for the Cibubur-Pondok Cina LRT are the Cost of 1 Trip, LRT Tarrifs, and Time Savings, with the most suitable tariff according to respondents' preferences being IDR 10,000.00. The models used in determining potential demand include U = -0.472+0.289X11, U = 5.944-1.503X16, and U = 1.328-0.309X17. The potential demand for the implementation of the Cibubur-Pondok Cina LRT based on tariff preferences of Rp10,000.00 is 80.77%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaurizka Verninda
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi penggunaan fasilitas pejalan kaki sebagai penunjang proses transfer antarmoda angkutan umum berbasis rel berdasarkan kondisi hipotetikal fasilitas pejalan kaki sebagai moda yang dapat dipilih masyarakat untuk melakukan transfer dibandingkan dengan atribut waktu dan biaya moda kompetitor (mikrotrans) dengan pedekatan choice model. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan model logit biner yang dibuat berdasarkan data primer hasil survei. Survei dilakukan dengan metode stated preference. Fungsi utilitas dibuat dengan metode regresi logistik dengan variabel hasil uji korelasi Spearman berdasarkan kelompok data pendapatan dan jenis kelamin diikuti dengan uji kelayakan menggunakan parameter uji Omnibus Test of Model Coefficients, Hosmer and Lameshow Test, Overall Percentage, -2 Log Likelihood, dan Nagelkerke R Square. Kemudian dilakukan uji validasi dengan membandingkan data hasil model dan data real menggunakan metode Root Mean Square Error. Selanjutnya dilakukan uji komparasi dengan metode Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis untuk mengetahui signifikansi perbedaan dari model untuk setiap kelompok. Berdasarkan hasil analisis, model – model yang diuji dapat digabungkan dan diwakilkan oleh satu model. Probabilitas potensi penggunaan fasilitas transfer pejalan kaki adalah sebesar 70,74%. Keluaran lainnya dari penelitian ini adalah besaran value of time proses transfer antarmoda angkutan umum berbasis rel melalui jembatan pejalan kaki yaitu Rp586,52/menit (pendapatan rendah-sedang), Rp761,90/menit (pendapatan tinggi), Rp666,67/menit (perempuan) dan Rp577,64/menit (laki-laki).

The research was conducted to determine the potential use of pedestrian facilities as support for the intermodal transfer process of rail-based public transportation based on the hypothetical condition of pedestrian facilities as a mode that can be chosen by the public for transfer compared to the attributes of time and cost of competitor modes (mikrotrans) using a choice model approach. The analysis method in this study uses a binary logit model based on primary data from surveys. The survey was conducted using the stated preference method. The utility function was created using logistic regression methods with variables resulting from the Spearman correlation test based on income and gender data groups followed by feasibility test using the parameters of the Omnibus Test of Model Coefficients, Hosmer and Lameshow Test, Overall Percentage, -2 Log Likelihood, and Nagelkerke R Square. Then proceed with conducting validation test by comparing the model data and real data using the Root Mean Square Error method. Afterward, a comparative tests with the Mann-Whitney and Kruskal-Wallis methods were performed to determine the significance of differences in the model for each group. As the result, models tested can be combined and represented by a single model. The calculated probability for potential use of pedestrian transfer facility is 70,74%. Another output of this research is the value of time for the transfer process between rail-based public transportation through pedestrian bridge are Rp586,52/minute (low-medium income group), Rp761,90/minute (high income group), Rp666,67/minute (female gender group) and Rp577,64/minute (male gender group)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rezki Mulyono
"ABSTRAK
Pemilihan moda adalah satu bagian paling penting dari proses permodelan permintaan dalam perencanaan transportasi perkotaan. Pada pemilihan moda terdapat berbagai faktor pengaruh yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, salah satunya faktor kenyamanan berkendara. Faktor kenyamanan berkendara yang didefinisikan pada penelitian ini lebih kepada pengaruh guncangan akibat dari perkerasan dan pengaruh pengemudi.
Penelitian ini untuk mencari kemauan membayar lebih mahal terhadap kenyamanan berkendara untuk kereta dibandingkan dengan bus yang didefinisikan sebagai nilai Willingness to pay (WTP). Nilai WTP diperoleh melalui desain penelitian eksperimental dengan memberikan hypothetical situation kepada responden yang mementingkan kenyamanan ketika seluruh atribut yang membedakan antara bus dan kereta adalah sama kecuali faktor kenyamanan berkendara. Pemilahan data sahih untuk mendapatkan nilai WTP menggunakan statistik deskriptif. Kemudian dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui jenis statistik inferensial. Setelah itu dilakukan uji hipotesis deksriptif untuk mengetahui homogenitas populasi. Karena populasi heterogen dilakukan uji hipotesis hubungan dan perbandingan antara nilai WTP terhadap karakteristik responden dan didapatkan karakteristik responden yang mempengaruhi nilai WTP adalah terhadap tingkat pendapatan.
Hasil dari analisa menunjukkan responden Jakarta dan Pekanbaru merupakan populasi yang heterogen sehingga didapatkan nilai WTP responden Jakarta untuk pendapatan rendah adalah Rp 2.200,- dan Rp 4.700,- untuk pendapatan tinggi sedangkan nilai WTP untuk responden Pekanbaru untuk pendapatan rendah adalah Rp 2.600,- dan 5.300,- untuk pendapatan tinggi. Dan hasil uji hipotesis komparatif perbedaan nilai WTP antara responden Jakarta dengan responden Pekanbaru berbeda secara signifikan.

ABSTRACT
Modal choice is one of the most important parts of demand model in urban transportation planning. There are several factors that influence the decision, both quantitatively and qualitatively. One of them is riding comfort, which in this research defined as bumpy effect of pavement and driving behavior.
This research is aimed at analyzing the comparison of riding comfort of rail-based and road-based mass transportation which is expressed in willingness to pay (WTP) value. WTP value is obtained from experimental design with hypothetical situation given to respondents who prioritize riding comfort over other similar differentiating factors of trains and buses. Data selection to obtain valid WTP values is carried out by using descriptive statistic test. Normality test is used to determine what kind of inferential statistic to be applied, followed by descriptive hypothetical test for population homogeneity. As the population heterogeneous, correlative and comparative hypothetical test are required to obtain between WTP value toward the respondent characteristic which influence the WTP value, and this results income level.
The results show that WTP value for Jakarta respondent is Rp 2.200,- for low income and Rp 4.700,- for high income while for Pekanbaru respondent is Rp 2.600,- for low income and Rp 5.300,- for high income. The result of comparative hypothetical test of difference WTP value between Jakarta and Pekanbaru respondents is found to be significant.
"
2016
T45116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abhirama Prima
"Dalam konteks manajemen logistik, perusahaan FMCG umumnya memiliki sejumlah besar transportasi, produk, dan distributor. Sejumlah besar distributor yang beroperasi secara terpisah memiliki potensi kesalahan informasi yang diberikan kepada perusahaan. Ada kebutuhan untuk sistem informasi logistik untuk mengintegrasikan informasi dan operasi secara real-time untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang tepat dan cepat. Penggunaan teknologi informasi seperti Internet untuk aplikasi berbasis hal-hal semakin dibutuhkan untuk inovasi dalam pengembangan proses logistik karena dapat mempercepat proses dan mengurangi biaya. Namun, ada risiko dan tantangan dalam menerapkan teknologi IoT ke sistem termasuk sumber daya manusia, kemampuan teknologi dan, sehingga perusahaan harus menyiapkan biaya investasi untuk memenuhi kebutuhan penerapan teknologi baru. Penilaian kelayakan ekonomi diperlukan untuk menilai apakah investasi dapat menguntungkan perusahaan. Penelitian ini menggunakan perhitungan Net Present Value (NPV), Periode Payback (PP), Return on Investment (ROI), dan Profitability Index (PI).

In the context of logistics management, FMCG companies generally have a large amount of transportation, products, and distributors. A large number of distributors operating separately has the potential for misinformation provided to the company. There is a need for a logistics information system to integrate information and operations in real-time to solve problems and make the right and fast decisions. The use of information technology such as Internet of things-based applications is increasingly needed for innovation in the development of logistics processes because it can speed up processes and reduce costs. However, there are risks and challenges in applying IoT technology to the system including human resources, technological capabilities and, so companies must prepare investment costs to meet the needs of implementing the new technology. An economic feasibility assessment is needed to assess whether the investment can benefit the company. This study uses the calculation of Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Return on Investment (ROI), and Profitability Index (PI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibnu Hakim
"Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan yaitu menghadirkan Transjakarta sebagai salah satu moda transportasi publik. Dalam perkembangannya, Transjakarta mengusung konsep smart mobility yang ditandai dengan adanya pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian dari upaya dari untuk menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas, dan sekaligus menciptakan kota cerdas atau smart city untuk wilayah DKI Jakarta, khususnya pada sektor transportasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi smart mobility pada moda transportasi Transjakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mix methods. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi smart mobility pada moda transportasi Transjakarta di Provinsi DKI Jakarta menurut persepsi 425 responden sudah termasuk ke dalam kategori baik dengan jumlah penilaian baik yang diberikan responden sebanyak 362 responden (85,2%). Dalam segi aksesibilitas, Transjakarta telah menyediakan akses bagi para penggunanya secara luas, mudah, aman, nyaman dan juga terjangkau. Transjakarta menyediakan infrastruktur TIK untuk memudahkan penggunanya dalam memperoleh informasi layanan, melakukan sistem pembayaran, dan mengakses internet. Transjakarta telah menerapkan sistem transportasi publik yang berkelanjutan dengan adanya penggunaan bus listrik. Transjakarta berkembang sistem transportasi publik yang inovatif karena terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanannya. Transjakarta juga menjadi sistem transportasi yang aman dengan menyediakan petugas, fasilitas, maupun kebijakan terkait dengan keamanan dalam layanan transportasi. Dalam aspek keadilan, Transjakarta memberikan perlakuan adil, tarif yang terjangkau, dan penyediaan fasilitas khusus sehingga para pengguna mendapatkan akses yang sama atau setara pada saat menggunakan layanan Transjakarta.

One of the efforts made by the DKI Jakarta Provincial Government to solve the problem of congestion is to introduce Transjakarta as a mode of public transportation. In its development, Transjakarta carries the concept of smart mobility which is characterized by the integration of information and communication technology (ICT) as part of efforts to solve the problem of traffic congestion, and at the same time create a smart city for the DKI Jakarta area, especially in the transportation sector. The aim of this research is to analyze the implementation of smart mobility in the Transjakarta transportation mode. The research approach used is quantitative with mixed methods data collection techniques. The results of this research indicate that the implementation of smart mobility in the Transjakarta transportation mode in DKI Jakarta Province, according to the perception of 425 respondents, is included in the good category with the number of good ratings given by respondents being 362 respondents (85.2%). In terms of accessibility, Transjakarta has provided access for its users in a broad, easy, safe, comfortable and affordable manner. Transjakarta provides ICT infrastructure to make it easier for users to obtain service information, carry out payment systems and access the internet. Transjakarta has implemented a sustainable public transportation system with the use of electric buses. Transjakarta is developing an innovative public transportation system because it continues to strive to improve and develop the quality of its services. Transjakarta is also a safe transportation system by providing officers, facilities and policies related to security in transportation services. In the aspect of justice, Transjakarta provides fair treatment, affordable rates, and provides special facilities so that users get equal or equal access when using Transjakarta services."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setiyo Puryanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan dari beroperasinyaMass Rapid Transit (MRT), khususnya peningkatan kualitas udara lokal di daerah perkotaan. Di Jakarta, MRT atau biasa dikenal dengan MRT Jakarta merupakan transportasi kereta api perkotaan pertama dengan beberapa jalur bawah tanah yang beroperasi pada Maret 2019. Menggunakan metode Difference-in-Difference dan indeks standar polusi udara sebagai proksi kualitas udara, studi ini menemukan bahwa, beroperasinya MRT dapat mengurangi nilai ISPU maksimum harian sebesar 27,4 persen, ISPU PM10 sebesar 19,5 persen dan ISPU O3 sebesar 24,8 persen, tetapi tidak berdampak pada polutan CO dan SO2 di area yang dekat dengan jalur MRT.

This study aims to analyze the environmental impact of the operation of the Mass Rapid Transit (MRT), particularly the improvement of local air quality in urban areas. In Jakarta, the MRT or commonly known as MRT Jakarta was the first urban rail transportation with several underground lines operating in March 2019. Using the Difference-in-Difference method and the air pollution standard index as a proxy for air quality, this study found that, MRT can reduce the daily maximum ISPU value by 27.4 percent, PM10 ISPU by 19.5 percent, and ISPU O3 by 24.8 percent, but has no impact on CO and SO2 pollutants in areas close to MRT lines."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Ramadhani
"Saat ini, pertumbuhan populasi dan aktifitas bisnis di dalam suatu kota menciptakan permasalahn baru, yaitu pergerakan dari penduduk itu sendiri. Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), yang termasuk di dalam transportasi public dengan jalur khusus terus membuktikan bahwa transportasi umum jenis ini sangat efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan mengurangi tingkat kemacetan serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Akan tetapi, MRT membutuhkan daya listrik dalam jumlah yang relative besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sebuah studi dibuat. Studi ini memiliki metode dengan melakukan simulasi seberapa besar potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dibangun dalam fasilitas MRT Jakarta dan melakukan analisis dari aspek keteknikan, ekonomi, regulasi, dan strategi dari perusahaan tersebut. Hasilnya adalah PLTS sebesar 451,2 kWp dapat dibangun di atas Bangunan Workshop MRT Jakarta, memiliki Net Present Value (NPV) sebesar Rp 648.247.150. Adapun Biaya Kapasitas akibat instalasi PLTS dapat dihindarkan dengan melakukan skema Business to Business (B2B) dengan Perusahaan Utilitas Listrik Indonesia.

Nowadays, the growth of population and business activities in a city is creating a new problem, which is the movement of the people itself. Mass Rapid Transit (MRT), which included in public transportation with a dedicated lane continues to prove that this kind of public transportation is effective and efficient to solve that problem by reducing congestion and creating a greener environment. However, MRT requires electrical power in a relatively big number. To meet this requirement and support a greener environment, a study is conducted. The method of this study is to simulate on how much potentially a solar power plant can be built on Jakarta MRT facility and conduct an analysis on engineering, economic, regulation, and strategic of the Company itself. The result is a 451.2 kWp Solar Power Plant could be built on the Workshop Building on Jakarta MRT, has NPV of Rp 648.247.150. The Cost of Capacity Charge could be avoided by giving the Power Utility Company of Indonesia a Business to Business (B2B) scheme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Laura Cicilia
"Transportasi memiliki peran penting dalam mendukung roda kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, diperlukan sistem transportasi yang memadai dalam mengakomodasi tingginya mobilitas, khususnya mobilitas masyarakat Jabodetabek. Saat ini, layanan transportasi publik yang beroperasi belum sepenuhnya memenuhi prinsip keterpaduan antarmoda. Oleh karena itu, diperlukan sistem integrasi transportasi publik supaya dapat mengakomodir dan memudahkan mobilitas masyarakat Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis bagaimana tingkat efektivitas pengintegrasian transportasi publik berdasarkan perspektif masyarakat Jabodetabek pengguna transportasi publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis penilaian efektivitas pengintegrasian transportasi publik menurut Chowdhury & Ceder (2013), mayoritas masyarakat Jabodetabek pengguna transportasi publik memberi penilaian yang tinggi terhadap tingkat efektivitas pengintegrasian transportasi publik. Dalam hal ini, sistem integrasi transportasi publik telah memberikan kemudahan terhadap mobilitas masyarakat Jabodetabek pengguna transportasi publik.

Transportation plays a crucial role in supporting the functioning of society. In this regard, an adequate transportation system is necessary to accommodate high mobility, particularly the mobility of Jabodetabek residents. Currently, public transportation services in operation do not fully adhere to the principles of multimodal integration. Therefore, an integrated public transportation system is required to facilitate and ease the mobility of Jabodetabek residents. This study aims to analyze the effectiveness of public transportation integration from the perspective of Jabodetabek public transportation users. This research employs a quantitative approach with purposive sampling techniques. The findings indicate that, based on the effectiveness assessment analysis of public transportation integration according to Chowdhury & Ceder (2013), the majority of Jabodetabek public transportation users rate the effectiveness of public transportation integration highly. In this context, the integrated public transportation system has facilitated the mobility of Jabodetabek public transportation users."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>