Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Luthfia Nugroho
"

 

Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses, pemaknaan, dan peran dari faktor-faktor sosial untuk mendukung hadirnya habituasi penggunaan rokok elektrik berjenis pods oleh remaja perempuan berhijab di Jakarta. Pada studi terdahulu, terdapat dua perspektif studi yang peneliti dapatkan. Pertama, penggunaan rokok elektrik oleh remaja perempuan, khususnya perempuan berhijab, masih dianggap tabu dan dianggap tidak wajar dilakukan oleh selain laki-laki, sehingga masyarakat melihat perempuan yang melakukan aktivitas merokok merupakan perempuan yang tidak benar. Sedangkan pemetaan studi lainnya memiliki pemikiran bahwa di era digital ini sudah marak penggunaan rokok elektrik oleh remaja perempuan dikarenakan penggunaan rokok elektrik dirasa dapat meningkatkan kepercayaan diri, menambah kesan elegan, kekinian, dan seksi. Peneliti lebih setuju dengan pemetaan studi kedua, dimana pemikiran tersebut sudah lebih relevan dengan era digital saat ini. Selain itu, perempuan berhijab menjadikan penggunaan rokok elektrik sebagai habituasi dikarenakan mengikuti tren dan pengaruh teman sebaya. Peneliti berargumen bahwa dewasa ini penggunaan rokok elektrik memang sudah marak digunakan oleh perempuan, dan pemilihan rokok elektrik yang digunakan oleh perempuan juga untuk meminimalisir pemikiran negatif masyarakat terkait aktivitas merokok yang dilakukan oleh perempuan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan in-depth interview kepada informan yang merupakan remaja perempuan yang menggunakan rokok elektrik.


This research study aims to determine the process, meaning, and the role of social factors to support the habituality of the use of pod type electronic cigarettes by hijab-wearing teenage girls in Jakarta. In previous studies, there were two study perspectives that researchers obtained. Firstly, the use of e-cigarettes by teenage girls, especially women who wear the hijab, is still considered taboo and considered unnatural for people other than men, so that society views women who smoke as women who are not true. Meanwhile, other mapping studies have the idea that in this digital era, the use of e-cigarettes has become widespread among young women because the use of e-cigarettes is felt to increase self-confidence, add an elegant, contemporary and sexy impression. Researchers agree more with the second study's mapping, where this idea is more relevant to the current digital era. Apart from that, women who wear the hijab use e-cigarettes as a habituality because they follow trends and the influence of their peers. Researchers argue that nowadays the use of e-cigarettes is widespread among women, and the choice of e-cigarettes used by women is also to minimize people's negative thoughts regarding smoking activities carried out by women. This research method uses a qualitative approach and in-depth interviews with informants who are teenage girls who use e-cigarettes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"ABSTRAK
Jilbab kini dianggap sebagai pakaian "normal" bagi perempuan Muslim di Indonesia. Pandangan bahwa berjilbab merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh perempuan muslim menguat. Dalam situasi normalisasi jilbab tersebut, pilihan perempuan untuk memiliki otonomi dalam mengatur tubuhnya menjadi pertanyaan. Perempuan berjilbab yang kemudian melepas jilbab sebagai keinginan sendiri menghadapi situasi yang menekan otonomi atas tubuhnya. Penelitian ini menekankan pengalaman perempuan yang melepas jilbab membangun otonomi atas tubuhnya dalam situasi normalisasi jilbab. Studi ini bertujuan menelusuri proses normalisasi, pemaknaan jilbab dan otonomi atas tubuh, dan strategi perempuan yang melepas jilbab mempertahankan otonomi atas tubuhnya dalam relasi dengan berbagai pihak di sekitarnya. Studi kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan feminis dan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam dan penelusuran sejarah hidup lima perempuan yang melepas jilbab. Teori pendisiplinan gender oleh Sandra Lee Bartky, teori otonomi relasional Mackenzie dan Stoljar, dan teori imanensi oleh Simone de Beauvoir dipilih untuk menganalisis data hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan normalisasi jilbab mengatur tubuh perempuan melalui pendisiplinan tubuh feminin. Pendisiplinan tersebut berlaku lewat dua karakter yaitu subjek pendisiplinan dan internalisasi standar feminitas. Pendisiplinan tubuh feminin mengatur perilaku yaitu sesuai normativitas gender dan pelaksanaan kegiatan beribadah, dan penampilan perempuan lewat ornamen jilbab. Penelitian ini juga menemukan perempuan yang melepas jilbab membangun otonomi tubuhnya dan mengalami kontestasi pemaknaan jilbab. Dari pemaknaan jilbab tersebut, ditemukan ada dimensi baru dalam jilbab yaitu otonomi. Temuan lainnya yaitu relasi sosial dapat menguatkan atau menghambat kapasitas otonomi perempuan melepas jilbab. Selain itu, perempuan melepas jilbab berkompromi dengan situasi mereka untuk mempertahankan otonomi atas tubuhnya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perempuan melepas jilbab tidak sepenuhnya otonom mengatur tubuhnya karena mereka menghadapi imanensi yang terus mendesak normativitas perempuan berjilbab. Rekomendasi dari penelitian ini dapat berkontribusi bahwa otonomi atas tubuh perempuan perlu dipertimbangkan dalam pembuatan peraturan terkait berbusana.

ABSTRACT
Jilbab or veil is now considered as "normal" dress in Indonesia nowadays that strengthens the views veiling as an obligation for Moslem women. In the veil normalisation, women's choice to have autonomy in controling their bodies is in question. The veiled women who then removes the veil as her own choice to face situation that opresses autonomy over her body. This research emphasizes the experience of former veiled women develop autonomy over their bodies in the veil normalisation. This study aims to explore the process of normalisation, the meaning of the veil and autonomy over the body, and the strategy of former veiled women to defend autonomy over their bodies to their social relation. This qualitative study was conducted using a feminist approach and data collection methods through in-deept interviews and tracing her life story of five former veiled women. The theory of gender discipline by Sandra Lee Bartky, theory of relational autonomy by Mackenzie and Stoljar, and the theory of immanence by Simone de Beauvoir were chosen to analyze the findings data. The research found the veil normalisation controls the female body through disciplining the feminine body, that act with two characters namely the subject of discipline and internalisation of femininity standards. Discipline of the feminine body controls behavior that is in line with gender normativity and the practice of worship activities, and the women's appearance with veil ornaments. The study also found that former veiled women developed their autonomy and experienced reconceptualize the meaning of the veil. There was found a new dimension in the meaning of the veil, namely autonomy. Another finding is that social relations can strengthen or weaken women's autonomy capacity to defend their decision to remove the veil. In addition, former veiled women compromise with their situation to defend autonomy over their bodies. The conclusion from this research shows that former veiled women are not fully autonomous in controling their own bodies, because they have to deal with immanence that continues to insist on the normativity of veiled women. Recommendations from this study can contribute that autonomy over women's bodies needs to be considered in decicion making of regulation related to dress code."
2020
T55326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsa Nabila
"Penggunaan turban—salah satu variasi model hijab kontemporer yang berbentuk seperti sorban; terbuat dari kain yang dililit pada bagian kepala—menjadi fenomena tren mode hijab abad ke-20. Penelitian ini berisi tentang penggunaan turban pada wanita muslim sebagai salah satu bentuk perkembangan gaya hijab di Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan sejarah turban, perkembangan turban sebagai tren mode hijab, hingga tren hijab gaya turban pada kalangan mahasiswi di Universitas Indonesia. Hasil wawancara meliputi; inspirasi informan dalam menggunakan turban, hal yang membuat informan tertarik mengenakan turban, makna turban bagi informan, hingga tanggapan yang diterima dari masyarakat kepada informan. Penelitian ini disusun menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara dan studi kepustakaan. Adapun wawancara dilakukan dengan lima orang informan yang merupakan pengguna hijab gaya turban dan mahasiswi aktif Universitas Indonesia. Sementara studi kepustakaan dilakukan dengan mencari sumber referensi seperti artikel, jurnal, skripsi, dan buku yang berkaitan dengan turban dan perkembangannya di dunia mode hijab kontemporer.

 

Kata kunci: Hijab; Turban; Wanita; Mahasiswi; Universitas Indonesia


The use of turban-a variation of the contemporary hijab which style is look alike male turban; made of scarf wrapped around the head-became a phenomenon of 20th century hijab fashion trends. The focus of this study is about the use of turban in moslem women as a form of hijab style development at Universitas Indonesia. The purpose of this study is to explain the history of turban, turban development as a hijab fashion trend, and the turban hijab trends among female students at Universitas Indonesia. The result of the interview including; the informant`s inspiration in using turban, things that made the informant interested in wearing a turban, the meaning of turban according to informant, and the responses they received from the public. This research was compiled using descriptive qualitative methods through interview techniques and literature study. Also, the interviews were conducted with five informants who are wearing turban and active students of Universitas Indonesia. While the literature study is carried out by looking for reference source such as articles, journals, theses, and books related to turban and its development in the world of contemporary hijab fashion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilatul Muawanah
"Media Barat sering mengabaikan suara perempuan dalam narasi beritanya tentang hijab dan perempuan Muslim. Hal tersebut menyebabkan perempuan Muslim menjadi agen pasif dan mengawetkan representasi negatif hijab yang seolah mencabut hak dan otoritas perempuan dari tubuhnya. Penelitian ini mengamati asosiasi media Barat terhadap hijab di dalam dua media, Fox News dan BBC, dari tahun 2017 sampai 2020 untuk melihat apakah perempuan Muslim diberikan kesempatan untuk menyuarakan perspektif mereka tentang hijab dan apakah suara mereka memiliki peran yang signifikan dalam narasi berita. Dengan menggunakan analisis wacana feminis, penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan tentang hijab di Fox News dikemas dengan orientalisme dan ideologi seksis, sedangkan BBC menyediakan representasi yang lebih seimbang dengan menyertakan suara perempuan Muslim.
Western media tend to eliminate Muslim women`s voices by turning a blind eye to their perspectives when discussing veils and Muslim women. Reducing veiled women into passive agents only leads to the continuation of the erroneous representation of veiling as what hinders women from their rights over their bodies. This research article examines Western media`s association upon veil, particularly in two popular media, Fox News and BBC between 2017 and 2020 in order to problematize how Muslim women are given chances to voice their opinions and if their opinions have any significance. By using feminist critical discourse analysis (CDA), this study reveals that while Fox News coverage of the veil is framed with oriental and sexist ideology, BBC provides a more balanced representation which incorporates Muslim women`s voices."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Heri Widodo
"Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan Hand Test pada kelompok remaja yang diasuh oleh single parent. Pendekatan yang digunakan adaiah deskriptif kualitatii Setelah dilakukan Studi literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dilakukan wawancara mendalam secara semidirektif terhadap 4 subyek penelitian. Subyek penelitian adalah remaja yang sejak kecil mendapatkan pengasuhan single parent. Sesudah itu, kepada subyek dibedkan Hand Tesr Langkah terakhir adalah melihat kesesuaian antara literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dengan hasil wawancara senta melihat kesesuaian antara hasil Hand Test dengan hasil wawancara setiap subyek.
Dari analisis yang dilakukan, hanya ada 3 kesesuaian (l0,7%) antara literatur mengenai dampak remaja yang diasuh olch single parent dan hasil wawancara yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yaitu represi, konsep diri negatitl dan dependensi. Dari hasil temuan ini, tampak bahwa Iiteratur mengenai dampak remaja yang diasuh oleh single parenl kurang dapat menggambarkan kondisi yang sebenamya dari subyek-subyek penelitian ini yaitu remaja yang sejak kecil diasuh oleh single parent. Jika dilihat pada setiap subyek penelitian, hanya hasil wawancara subyek 3 yang memiliki kcsesuaian relatif banyak dibandingkan subyek yang lainnya.
Kesesuaian antara hasil Hand Test dcngan hasil WaVV3flC3J"d secara umum juga tidak tampak memadai. Dari Hand Test yang dilakukan, hanya satu respon yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yang memiliki kesesuaian dengan hasil wawancara yaitu dependence. Jika dilihat dari seliap subyek, hanya ada 2 subyek yang merniliki kesesuaian yang cukup banyak antara respon Hand Test subyek yang bersangkutan dengan hasil wawancaranya. Subyek-subyek tersebut adalah subyek 2 dan subyek 3."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigasari
"Salah satu bentuk perkembangan yang menonjol pada masa remaja yaitu terjadinya perubahan-perubahan fisik yang akan mempengaruhi pula perkembangan kehidupan seksualnya. Pada masa ini, remaja biasanya sudah mulai mengenal pacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitan ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian dilakukan pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation, orang tua binaan rumah singgah Dilts Foundation dan Managing Director rumah singgah Dilts Foundation.
Hasil penelitiannya adalah sebagian besar perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah DF belum menjurus ke arah perilaku pacaran yang berisiko dan faktor lingkungan serta individu mempengaruhi mereka untuk melakukan pacaran.

One of the prominent development in adolescence is physicals changing which is also affect to their sexual development. In this period, adolescent usually knows dating behavior. The objectives of this research is to find out dating behavior in adolescent student of Dilts Foundation shelter and the factors affecting it.
The research used the qualitative method and conducted by In Depth Interview and Focus Group Discussion (FGD). This research were applied to adolescent student, parent of students and Managing Director of Dilts Foundation shelter.
The result shows that most of adolescent student of Dilts Foundation shelter dating behavior not lead yet to risky dating behavior. Environment and individual factors affect to their dating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Rachmatini
1973
S2212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidyana Arifah
"Sebagaimana disebutkan di dalam Alquran kitab suci bagi umat Islam, bahwa seorang wanita Muslim diharuskan menggunakan jilbab atau hijab. Namun tidak semua wanita muslim menggunakannya. Pada tahun 1980-an penggunaan jilbab atau hijab mayoritas berada di lingkungan pesantren yang memiliki religiusitas tinggi. Namun beberapa tahun belakangan ini wanita Muslim pengguna hijab mengalami peningkatan yang sangat besar dalam aktivitasnya sehari-hari. Fenomena ini didukung oleh adanya berbagai modifikasi dalam hijab fashion. Hijab telah bertransformasi dari model-model tradisional menjadi terlihat lebih modern dan fashionable. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh religiositas, subjective norm SN dan perceived behavioral control PBC terhadap keputusan wanita muslim berhijab berdasarkan Theory of Planned Behavior TPB. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner dengan pertanyaan tertutup mengenai religiosity, subjective norms dan perceived behavioral control kepada lebih dari 200 wanita muslim di 3 provinsi di Indonesia. Analisis data menggunakan metode analisis faktor dan regresi logit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan berhijab. Religiosity berkorelasi positif dengan SN dan PBC. SN dan PBC berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan wanita berhijab. Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan informasi kepada produsen untuk memahami konsumennya.

As stated inside the Al Quran, the holy book for Muslims, a Muslim woman is obligated to wear jilbab a veil. In 1980s, the use of the veil or hijab located majority in the pesantren Islamic boarding school which relatively has a high religiosity. However, several years recently, the hijab users Muslim women experienced a significant increase. This phenomenon is supported by the various modifications in the fashion of hijab. Hijab has transformed from the traditional designs into the more modern and fashionable ones. Therefore, this research aims to observe the influence of religiosity, the Subjective Norm SN , and the Perceived Behavioral Control PBC against the decision of Muslim women to wear hijab according to the Theory of Planned Behavior TPB. This research is undertaken by spreading the questionnaires with closed questions about religiosity, SN, and PBC to 270 Muslim women in three provinces in Indonesia. Data analysis used factor analysis and logit regression. The outcome of this research illustrates that religiosity indirectly connected to the decision of wearing hijab. Religiosity has a positive correlation with SN and PBS. Furthermore, SN and PBC produce a significant impact to the decision of Muslim women to use hijab. This study also attempts to give information for hijab producers to understand their consumers."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dewi
"Jilbab dalam perkembangannya ternyata tidak hanya dimaknai sebagai simbol kepatuhan umat Muslim terhadap tuntunan agama. Jilbab juga dimaknai secara berbeda, yaitu sebagai simbol fashion, khususnya oleh anggota komunitas Hijabers di Jakarta. Perkembangan fashion di bidang jilbab telah membuat komunitas ini menyebarkan pemaknaan simbol baru mengenai jilbab.

Veil in its development was not only meant as a symbol of Muslim adherence to their religious beliefs. Veil is also interpreted differently, specifically as a symbol of fashion, especially by members of the Hijabers Community in Jakarta. The developments of fashion in hijab has made this community spread the meaning of the new symbol of the veil.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Ayu Hadianty
"ABSTRAK
Perkembangan fesyen muslim sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang memiliki
makna dibalik keindahan estetika atau tampilan luar yang terlihat. Fesyen muslim
membuka peluang untuk perempuan muslim terlibat aktif di dalam masyarakat.
Studi kualitatif ini menggunakan analisis data wawancara mendalam disertai
dengan data-data pendukung untuk menjelaskan bagaiman proses pembentukan
dan perubahan identitas perempuan Islam melalui fesyen muslim dalam lingkup
HIJUP. Perkembangan fesyen muslim tidak hanya terkait dengan hal estetika atau
penampilan luar seorang perempuan muslim, melainkan juga membentuk
pandangan, nilai-nilai, cara hidup seorang perempuan. Terdapat makna mendalam
yang terkandung dalam perkembangan fesyen muslim. Tetapi yang terlihat selama
perkembangan awal hanya sebatas tampilan.

ABSTRACT
Muslim fashion developments since the year 2010 up to now have the meaning
behind the aesthetic or outward appearance looks. Muslim fashion opens
opportunities for muslim women actively involved in the community. This
qualitative study using in-depth interview data analysis accompanied with
supporting data to explain how the process of the formation and changes of
identity of Islamic women through muslim fashion within the scope of HIJUP.
Muslim fashion development is not only related with the aesthetic or outward
appearance of a musim women, but also shaping the view, values, way of life for
a woman. There is a deep meaning embodied in the development of muslim
fashion. But seen during early development only as appearance."
2017
S65822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>