Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pingky Stephanie
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi menggunakan teori partisipasi dari Arnstein, serta dampak pada program pemberdayaan posyandu dari program CSR PT Phapros. Studi sebelumnya menemukan penggunaan metode evaluasi yang menggabungkan pengukuran dampak dan tingkatan partisipasi pada program CSR bidang kesehatan masih jarang dilakukan, serta belum mengukur hingga ke tingkat dampak. Padahal, faktor keberhasilan program-program CSR berbasis kesehatan adalah pendampingan melalui pemberdayaan, pemberian motivasi, pelatihan, serta evaluasi hingga ke tingkat dampak. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi program berada pada tingkatan kemitraan (partnership) yang terlihat melalui kerja sama yang adil dan pembagian tanggung jawab yang setara antara perusahaan dengan penerima manfaat. Inisiatif dan kemandirian kader menjadi faktor utama yang menghasilkan tingkatan partisipasi yang cukup tinggi pada penerima manfaat. Analisis Context, Input, Process, dan Output (CIPP) menunjukkan dimensi input masih menjadi kekurangan utama dalam program, yaitu tidak adanya fasilitator program dan dokumen perencanaan yang tidak rinci. Sementara itu, dimensi product justru menjadi keunggulan yang dihasilkan dari program yang ditandai oleh perubahan positif pada kesadaran penerima manfaat dan masyarakat sekitar terhadap isu kesehatan. Dengan demikian, dampak program yang baik bermuara dari partisipasi penerima manfaat yang aktif yang didukung oleh karakteristik komunitas yang unggul. Meskipun begitu, ketergantungan penerima manfaat kepada perusahaan masih menjadi tantangan utama yang perlu dibenahi agar mencapai penerima manfaat yang mandiri.

This study aims to analyze the level of participation using Arnstein's participation theory, as well as the impact on the posyandu empowerment program of PT Phapros' CSR program. Previous studies have found that the use of evaluation methods that combine impact measurement and participation levels in health CSR programs is still rare, and has not measured the impact level. In fact, the success factors of health-based CSR programs are facilitation through empowerment, motivation, training, and evaluation to the level of impact. The data in this study were collected using an interview method equipped with a questionnaire. The results show that the level of program participation is at the partnership level, which is seen through fair collaboration and equal division of responsibilities between the company and the beneficiaries. The initiative and independence of the cadres were the main factors that resulted in a high level of participation among the beneficiaries. Context, Input, Process, and Output (CIPP) analysis shows that the input dimension is still a major weakness in the program, namely the absence of a program facilitator and a planning document that is not detailed. Meanwhile, the product dimension is actually an excellence resulting from the program, which is marked by positive changes in the awareness of beneficiaries and the local community towards health issues. Thus, the good impact of the program came from active beneficiary participation supported by good community characteristics. Even so, the dependence of beneficiaries on the company is still a major challenge that needs to be addressed in order to achieve independent beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ridho Al Jufri
"Riset ini bertujuan untuk mengembangkan model replikabilitas berdasarkan evaluasi tata kelola dan dampak sosial dari program CSR pengembangan UMKM berkarakteristik community empowerment. Studi terdahulu menunjukkan permasalahan dalam tata kelola program UMKM disebabkan oleh minimnya asesmen mendalam pada beneficiaries, penggunaan template perusahaan induk, dan kurangnya SDM pelaksana CSR. Hal ini menyebabkan program kurang kontekstual dan berdampak pada beneficiaries. Selain itu, studi terdahulu cenderung hanya mengevaluasi sampai tataran output sehingga capaian dampak program serupa belum dapat dipetakan dengan komprehensif. Penelitian ini mengevaluasi program LPB Cakung milik PT United Tractors menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi tata kelola dari sisi pengelola program serta metode SROI untuk memetakan dan mengukur valuasi moneter dampak program terhadap beneficiaries. Hasil SWOT menunjukkan: kekuatan utama program adalah skema pengembangan UMKM yang terstruktur dan berkelanjutan, potensi utama program berupa daya tarik nama UT dan Astra potensial untuk menggaet stakeholders, sementara kelemahan utama program adalah metode asesmen yang belum mengakomodasi keterlibatan UMKM secara optimal dalam perencanaan program, dan ancaman utama program adalah permasalahan yang dimiliki UMKM binaan bersifat multifaset. Evaluasi SROI menunjukkan nilai dampak yang lebih besar pada pengembangan UMKM bidang manufaktur (Rp6,75:1) dibandingkan dengan bidang kerajinan (Rp1,34:1). Hal ini disebabkan oleh UMKM bidang manufaktur memiliki fundamental bisnis yang sudah settle serta bentuk intervensi program dengan karakteristik CSV yang kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik dan intervensi program dapat menghasilkan dampak sosial yang berbeda. Selain itu, program perlu lebih memprioritaskan capaian dampak pelatihan dan pendampingan demi meningkatkan kemandirian UMKM, terutama yang belum memiliki fundamental bisnis yang kuat. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi tersebut, riset ini menawarkan model replikabilitas sebagai panduan program serupa di masa depan. Model replikabilitas ini mencakup tahapan perencanaan hingga monitoring & evaluation yang dibagi menjadi tahap pembangunan fundamental dan pengembangan keberlanjutan program. Model ini dapat diimplementasikan dengan prasyarat berupa adanya dedicated staff, social mapping, strategic planning, dan operational planning.

This research aims to develop a replicability model based on the evaluation of governance and social impact of the MSME development CSR Program, embedded with community empowerment intervention method. Prior research has underscored deficiencies in the governance of MSMEs programs stemming from insufficient beneficiary assessments, utilization of corporate parent templates, and insufficiency in human resources. These deficiencies contribute to a lack of contextualization in programs and subsequently reduce their impact on beneficiaries. Furthermore, prior studies typically only assess up to the output level, leaving a comprehensive mapping of the impact results of similar programs still necessary. This research evaluates the LPB Cakung program, owned by United Tractors, utilizing the SWOT method to evaluate governance from the program manager's viewpoint and the SROI method to delineate and measure the monetary valuation of the program's impact on beneficiaries. The SWOT results show that the program’s primary strength lies in its structured and continued MSME development framework, with its principal opportunity lying in the allure of the UT and Astra brands for stakeholder engagement. Conversely, the main weakness encompasses the utilization of assessment methods that inadequately involve MSMEs in program planning, with its predominant threat posed by the multifaceted challenges that hamstrung MSME's capacity to develop. SROI evaluation shows a greater impact value in manufacturing MSME development program (Rp6.75:1) compared to handicrafts (Rp1.34:1), attributed to manufacturing MSMEs having settled business fundamentals and the intervention program having strong CSV characteristics. These results illustrate that different program characteristics and interventions could affect social impact results. Furthermore, it is imperative for programs to prioritize training and mentorship in achieving impacts, particularly for MSMEs lacking robust business fundamentals. Based on these evaluation results and reflections, this research offers a replicability model to serve as a blueprint for similar programs. This model consists of fundamental development and advanced development phases, which encompass planning through monitoring and evaluation stages. Implementing this model requires several prerequisites, namely having dedicated staff, conducting social mapping, creating strategic planning, and operational planning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Prayugha
"Studi evaluasi ini bertujuan memberikan model evaluasi program CSR yang lebih komprehensif mengukur capaian fungsi community development dan community relation secara seimbang. Literatur dalam evaluasi program CSR lebih cenderung fokus pada aspek Community Development dan kurang melihat dampak program pada aspek relasi antara perusahaan dengan komunitas. Program pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Tirta Investama-Lido di Desa Ciburuy yang mulai dilaksanakan pada 2019 lalu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan survei sebagai data pelengkap. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode Main Analytical Categories, SWOT untuk mengukur capaian fungsi Community Development, dan pengukuran relasi untuk menilai capaian fungsi Community Relation. Hasil studi ini menunjukan bahwa aspek relevansi lebih menonjol dibandingkan aspek lainnya seperti efektivitas, dampak, dan keberlanjutan. Analisis SWOT memperlihatkan kekuatan pada SDA dan SDM yang cukup banyak dan menghimpuni, akan tetapi masih perlu dioptimalkan dari segi kualitas sungai dan SDM yang perlu di kembangkan. Kinerja program yang cukup baik berdampak pada relasi yang cukup harmonis antara perusahaan dengan komunitas. Hal ini bisa dilihat dari komunikasi, kerjasama, dan pengakuan dari masyarakat/komunitas yang berujung positif. Dengan demikian kinerja dan dampak program pada aspek Community Development terlihat sejalan dengan dampak program pada aspek Community Relation.

This evaluation study aims to provide a more comprehensive CSR program evaluation model to measure the achievement of the community development and community relations functions in a balanced way. The literature in the evaluation of CSR programs tends to more focus on aspects of Community Development and less on the impact of programs on aspects of the relationship between the company and the community. This community-based tourism empowerment program is a CSR of PT Tirta Investama-Lido in Ciburuy Village which was started in 2019. This study uses a qualitative method with data collection techniques in-depth interviews, observations, and surveys as complementary data. The evaluation method used is a combination of the Main Analytical Categories, SWOT is to measure the achievement of the Community Development, and relationship measurement is to assess the achievement of the Community Relations. The results of this study indicate that the relevance aspect is more prominent than other aspects such as effectiveness, impact, and sustainability. The SWOT analysis shows that the strength of natural resources and human resources is quite large and adequate, but still needs to be optimized in terms of river quality and human resources that need to be developed. The program's good performance has an impact on quite harmonious relations between the company and the community. This can be seen from the communication, cooperation, and recognition from the community/community that lead to positive results. Thus the performance and impact of the program on the Community Development are seen to be in line with the program's impact on the Community Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Douglas
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak program pendidikan anak berbasis komunitas di SOS Children’s Village Jakarta dan melihat kaitannya dengan efektivitas tata kelola. Studi terdahulu cenderung fokus mengulas proses pelaksanaan program dan keberhasilan di tingkat output pada bentuk pendidikan formal. Oleh karena itu, penelitian ini fokus mengkaji tata kelola program dan kaitannya dengan dampak program. Kontribusi kebaruan studi ini adalah dengan mengevaluasi dampak program pada mandiriwan yang telah berada di fase pasca program. Evaluasi ini menggunakan metode Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk melihat kinerja tata kelola program, serta metode Social Return On Investment (SROI) untuk mengidentifikasi valuasi moneter dari berbagai dampak yang didapatkan oleh penerima manfaat program. Hasil SWOT menunjukkan kekuatan utama program adalah tingginya kualitas pendidikan anak dengan sistem yang sudah teruji, sementara kelemahan utama program adalah menurunnya jumlah pendanaan dari sponsor. Hasil evaluasi SROI menunjukan bahwa sistem pendidikan yang bagus ini menghasilkan dampak optimal berupa peningkatan kemampuan bagi penerima manfaat dengan nilai SROI sebesar Rp 2,1 : 1. Dampak program ini sebenarnya cukup besar, tetapi angka SROI relatif kecil karena 1) dampak yang dapat dihitung hanya dampak tangible (material) sementara hasil pendidikan lebih banyak berbentuk intangible impact; 2) sulit mengukur dampak-dampak yang sangat variatif bentuk dan nilainya pada stakeholder yang segmentasinya bervariasi. Secara khusus evaluasi ini menggarisbawahi bahwa outcome program yang besar pada mandiriwan dalam kemandirian hidup pasca program dan ini semua terjadi karena efektivitas tata kelola program.

This research aims to evaluate the impact of community-based children's education programs at SOS Children's Village Jakarta and see its relationship to the effectiveness of governance. Previous studies tend to focus on reviewing the program implementation process and success at the output level in formal education. Therefore, this research focuses on examining program governance and its relationship to program impact. The novel contribution of this study is to evaluate the impact of the program on independent adults who are in the post-program phase. This evaluation uses the Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) method to see the performance of program governance, as well as the Social Return On Investment (SROI) method to identify the monetary valuation of the various impacts obtained by program beneficiaries. The SWOT results show that the main strength of the program is the high quality of children's education with a system that has been tested, while the main weakness of the program is the decrease in the amount of funding from sponsors. The results of the SROI evaluation show that this good education system produces an optimal impact in the form of increasing the abilities of the beneficiaries with an SROI value of IDR 2.10 : 1. The impact of this program is actually quite large, but the SROI figure is relatively small because 1) the impact that can be calculated is only tangible (material) impact while educational outcomes are mostly in the form of intangible impact; 2) it is difficult to measure impacts that vary greatly in form and value on stakeholders whose segmentation varies. In particular, this evaluation highlights that the program's results are great for people living independently after the program and this all happens because of the effectiveness of program governance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Nabilla Pramudiffa
"Angka pembelanjaan kesehatan dunia cenderung mengalami peningkatan, terlebih setelah pandemi COVID-19. Data dari National Health Account (NHA) menunjukkan kenaikan angka belanja kesehatan di Indonesia sebesar 64% dari tahun 2019 hingga 2021 yang sebagian besar dibebankan kepada dana pemerintah dan pembayaran tunai oleh pasien. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi keterbatasan kemampuan pendanaan kesehatan negara adalah mendorong peran swasta melalui Public Private Partnership (PPP) yang dapat dilakukan dalam bentuk tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). CSR juga menjadi komitmen perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungannya (TJSL) yang tertuang dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan mengevaluasi program CSR PT Astra International Tbk. Penelitian dilakukan dengan rancangan desain studi kasus melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer dan telaah dokumen untuk mendapatkan data sekunder. Penelitian menggunakan metode Health Impact Assessment (HIA) berdasarkan tahapan HIA, yaitu screening, scoping, assessment, recommendation dan reporting, serta monitoring dan evaluation. Hasil penelitian menunjukkan target yang menjadi dasar penyusunan program belum optimal, kurangnya perhatian stakeholder terhadap isu kesehatan, penerapan prinsip partisipatif HIA melalui pre-activity assessment dan kemitraan, analisis dampak kesehatan melalui social mapping dan need assessment, penyusunan rekomendasi berdasarkan konsep dan dampak program dari umpan balik, dan monev berjenjang setiap bulan. Rekomendasi dari hasil penelitian yaitu membuat roadmap CSR beserta target dan KPI-nya, menggunakan preliminary checklist, melibatkan perguruan tinggi/organisasi profesi untuk monev, membuat profiling dan diagram kausal hasil analisis dampak, metode context, input, process, dan product (CIPP) untuk evaluasi program, memetakan peran mitra Kemenkes RI, dan mengembangkan sertifikasi mitra Kemenkes RI sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah.

Global health expenditure has tended to increase, especially after the COVID-19 pandemic. Data from the National Health Account (NHA) shows a 64% increase in health spending in Indonesia from 2019 to 2021, with the majority being funded by the government and out-of-pocket payments by patients. One of the government's efforts to address the country's limited health funding capacity is to encourage private sector involvement through Public Private Partnerships (PPP), which can be implemented in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). CSR also represents a company's commitment to fulfilling its social and environmental responsibilities (TJSL) as regulated by Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies. This study was conducted to assess the success and evaluate the CSR program of PT Astra International Tbk. The research was designed as a case study using a qualitative approach. Data collection techniques included in-depth interviews to obtain primary data and document reviews to obtain secondary data. The study employed the Health Impact Assessment (HIA) method based on the stages of HIA, which include screening, scoping, assessment, recommendation and reporting, as well as monitoring and evaluation. The results showed that the targets forming the basis of the program's design were not optimal, there was a lack of stakeholder attention to health issues, the principle of participatory HIA was applied through pre-activity assessment and partnerships, health impact analysis was conducted through social mapping and need assessment, recommendations were formulated based on feedback and program impact, and tiered monthly monitoring and evaluation were conducted. Recommendations from the study include creating a CSR roadmap with targets and KPIs, using a preliminary checklist, involving universities/professional organizations in monitoring and evaluation, creating profiles and causal diagrams from impact analysis, using the context, input, process, and product (CIPP) method for program evaluation, mapping the roles of partners with the Indonesian Ministry of Health, and developing certification for partners as a form of government recognition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alivia Rayneta Yuniar
"Studi evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur valuasi dampak sosial program pemberdayaan CSR Bakti Sehat United Tractors dalam upaya meningkatkan capacity building menggunakan analisis Social Return on Investment (SROI). Studi sebelumnya memperlihatkan tantangan program pemberdayaan yang dianggap kurang mampu memperlihatkan manfaat terukur secara ekonomi. Padahal ada kebutuhan perusahaan untuk mengukur dampak investasi sosial mereka secara ekonomi dan di sisi lain karakteristik penerima manfaat yang pragmatis dan oportunis cenderung ingin melihat hasil jangka pendek, berwujud dan terukur. Oleh karena itu studi evaluasi ini menggunakan analisis SROI untuk mengidentifikasi, menjustifikasi, dan memonetisasi pengukuran manfaat sosial ekonomi pada program pemberdayaan secara partisipatif dengan pelibatan segenap stakeholder program. Analisis SROI dikombinasikan dengan evaluasi means-ends dan capacity building untuk mengawal proses tahapan program yang diindikasikan sebagai pemicu capaian dampak dan ukuran manfaat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Program Bakti Sehat United Tractors berhasil memberikan dampak peningkatan kualitas kesehatan dan peningkatan kapasitas penerima manfaat, namun hanya parsial pada sebagian penerima manfaat. Adapun penggalian indikator nilai dampak secara partisipatif menghasilkan besaran dampak moneter yaitu 1.37 kali lebih besar dari nilai investasi perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa di tengah potensi program pemberdayaan dalam meningkatkan kapasitas dan menghasilkan outcome berkelanjutan, kondisi praktik program pemberdayaan kurang mampu memperlihatkan bukti dampak moneter di tengah karakteristik sosial kultural komunitas yang pragmatis.

This evaluation study aims to identify and measure the social impact of Bakti Sehat United Tractors program in increasing capacity building using Social Return on Investment analysis. Previous studies have shown that empowerment programs are considered to less able to provide measurable economic benefits. Whereas there is a need for companies to measure the economic impact of their social investment, also the pragmatic and opportunist characteristics of beneficiaries tend to get the short-term, tangible, and measurable results in a program. Therefore, this evaluation study uses SROI to identify, justify, and monetize the measurement of socio-economic benefits in a participatory analysis involving all stakeholders. The study also uses means-ends and capacity building analysis to support the SROI method to oversee the process of a program which are indicated as triggers in achieving impact and benefit measures. The results show that Bakti Sehat UT has succeeded in increasing beneficiaries' capacity but only partially impacted some beneficiaries. The participatory measurement resulted that the monetary impact values is 1.37 times greater than the company's investment value. These results show that in the midst of the program’s specialty in increasing capacity and producing sustainable outcomes, the practice conditions of empowerment programs are less able to show evidence of monetary impact on the socio-cultural characteristics of pragmatic communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Nurul Hakim
"Penelitian evaluasi program ini bertujuan untuk menemukan model evaluasi yang mampu menjelaskan kaitan antara dampak dan keberlanjutan program CSR dengan menggunakan kombinasi metode evaluasi Main Analytical Categories (MAC) dan Social Return On Investment (SROI). Studi sebelumnya menunjukkan kecenderungan implementasi program CSR perusahaan yang diharuskan memberikan dampak secara signifikan. Sementara, program yang bersifat pemberdayaan pada perusahaan ekstraktif masih sulit menghasilkan dampak dan keberlanjutan secara optimal karena minimnya upaya metode evaluasi. Fokus penelitian ini ingin melihat konsep pemberdayaan masyarakat sebagai karakteristik program CSR. Dibutuhkan studi evaluasi terhadap program Desa Mandiri Energi (DME) menggunakan model Main Analytical Categories untuk melihat konsep dampak dan keberlanjutan menjadi fokus keberhasilan program. Selain itu, untuk menghitung monetisasi dampak program menggunakan model pengukuran SROI melalui studi wawancara mendalam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program sangat baik dalam hal relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penyadaran manfaat potensi biogas, pemberian kapasitas manajemen sapi perah, serta pemberian wewenang masyarakat terhadap pengelolaan program. Pengelolaan program menunjukkan keberhasilan terhadap dampak dan keberlanjutan, namun replikabilitas program masih perlu dimaksimalkan. Program menghasilkan rasio nilai dampak sebesar Rp. 1:4.43, dari setiap Rp. 1,- nilai investasi yang menghasilkan Rp. 4,43,- dampak sosial program. Hasil keberhasilan program dipengaruhi oleh perencanaan dan pendampingan program yang mampu memproduksi input secara efektif dan efisien serta kesadaran kolektif penerima manfaat dalam mencapai modal sosial masyarakat.

This program evaluation research aims to find an evaluation model that is able to explain the link between the impact and sustainability of CSR programs by using a combination of Main Analytical Categories (MAC) and Social Return On Investment (SROI) evaluation methods. Previous studies have shown a tendency for the implementation of corporate social responsibility programs to have a significant impact. Meanwhile, programs that are empowering in extractive companies are still difficult to produce optimal impact and sustainability due to the lack of evaluation method efforts. The focus of this research looks at the concept of community empowerment as a characteristic of the CSR program. An evaluation study of the DME (Energy Independent Village) program is needed using the Main Analytical Categories model to see the concept of impact and sustainability, which is the focus of the program's success. In addition, to calculate the impact monetization of the program using the SROI measurement model through in-depth interview studies. The evaluation results show that the program is very good in terms of relevance, effectiveness, efficiency, impact, and sustainability which is influenced by several factors such as awareness of the potential benefits of biogas, provision of capacity to manage dairy cows, and granting of community authority over program management. Program management has demonstrated success in terms of impact and sustainability, but program replication still needs to be maximized. The program produces an impact value ratio of Rp. 1:4.43, from every Rp. 1, - investment value that generates Rp. 4.43,- the social impact of the program. The program's success results are influenced by program planning and assistance that is able to produce inputs effectively and efficiently as well as the collective awareness of beneficiaries in achieving community social capital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rianawati Raharyani
"ABSTRAK
Program intervensi ini benujuan untuk mcmbcrdayakan masyamkat kampung Lio
RW 20 dengan memberikan sebuah solusi altematifpengobatan yang relatifmurah.
Program ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa ketidakberdayaan (lzekzlessness) warga
kampung tersebut terutama dalam hal kesehatan. Tujuan utama dari intervensi ini adalah
untuk menanamkan kesadaran dan pengertian mengcnai tanaman obat keluarga (TOGA)
sebagai ahcmalifpengobatan yang relatifmurah. Pemberdayaan warga ini mcnggunakan
teori Learned Hegnlessness yang dikemukakan oleh Seligman (1975) dan The Health
BcliefMode1(Roscnstock, 1974). Tcknik intervensi menggunakan Comrmmig'
Empowerment (Dalton, 2001) dan Erperiential Leamizzg (David A. Kolb, 1996).
Penduduk kampung ini tergolong kategori squatter; pcnghuni liar, dimana mayoritas
penduduknya ad alah pendatang dan berpendidikan rendah, serta tempat tinggal mereka
scbagian bcsar tidak memenuhi standar rumah yang sehat. Permasalahan utama mereka
adalah ketidakmampuan dalam segi ckonomi, sehingga mcreka sangat terbebani oleh
binya pengobatan masa kini. Metode pendekatan dalam mengembangkan program
interensi ini dilakukan melalui metode kualitatiil dan pcngembangan agen perubahan
diperlukan pada intervensi ini un tuk mengawali program pemberdayaan masyamkat
kampung Lio dalam budidaya TOGA. Pelaksanaan program intervensi ini dilakukan
dengan kunjungan fonnal dan informal, pcrtemuan tatap muka lzmgsung dan komunikasi
yang intensif dan tcrcncana, dan fokus pada pengembangan kapasitas warga kampung
sebagai upaya menumbuhkan kemampuan dan kctemmpilan warga sehingga mcrcka
lebih berclaya dan mandiri. Tahap awal dari program intervensi ini dilakukan selama 8
bulan (November 2006-Juli 2007) dan berhasil dcngan terbentuknya agen perubahan
yang bertimgsi dengan baik dan adanya lahan khusus untuk diiadikan pusat TOGA dari
kampung Lio RW 20. Agcn pcmbahan ini telah berhasil menumbuhkan kcsadaran dan
pengertian kepada warga untuk bcrpartisipasi aktifdalam budidaya TOGA ini sebagai
upaya untuk mencari altematifpcngobatan yang murah sehingga dapat mengumngi bcban
mere]-ca. lntervensi tahap lanjut masih perlu dilakukan agar apa yang menjadi tujuan dan
harapan bersama warga kampung Lio RW 20 ini bisa tercapai, yaitu peningkatan
kemampuan dan keterampilan hidup schat.

ABSTRACT
The objective of this intervention program tk to empower the population of
Kanioung Lio RW 20 by providing a relativehf inexpensive medication alternatifsolution
This program also aims on reducing the lteblessness ofthe population particularht on
health issues. The main objective ofthts intervention is to gain the populations
awareness and understanding about TOGA cultivation as a relativehr inexpensive
mediation alternative. This community awareness 119 based on Learned Helolessness
theory by .Se ligman (1975) and The Health Belief Model by Rosenstock (1974). The
intervention technique ts based on Community Empowerment (Dalton, 2001) and
Experiential Learning (David A. Kolb, 1996)
The population of this village is categorized as squatter, untamed population,
where the majority ofthe population are migrants (outsidens) with low education level,
who most of them are occupying below health standard houses. Economical weakness is
the main issue of this population which burdens them of today 's medication _/ee. The
approaching method in developing this intervention program done through qualitative
method and the expansion of change agent needed in this intervention to began this
community empowerment in TOGA cultivation. The implementation of this intervention
program conducted with_R>rmal and in_RJrmalvt1sits, direct meeting and intensive and
planned communication which jbcus on the capacity building ofthe community as an
ejort to increase the ability and skills ofthe population which enable them to be more
independent and capable.
The first stage ty' this intervention program was conducted _/br 6' months
(November 2006-July 2007) and nas successhtl by the _Rrrmation of change agent that
well functioning and there a speci/ic area provided for TOGA center from Kampung Lia
RW 20. This agent of change has ejectively escalate the awareness and understanding of
the population medication alternative to reduce their economical burden. Thejbllow up
of this first stage still need to be innzlemented to fuyill the objective and expectation of
the community of Karnpung Lio RW 20, the escalation of skills and ability to wards
healthy life.

"
2007
T34087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rosi L. Vini
"Tesis ini membahas mengenai Proses pemberdayaan ekonomi Pondok Bina Tani oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., peran pendamping, dan hambatan-hambatan yang terjadi selama pelaksanaan program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pemilihan informan purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan observasi serta teknik penarikan informan dengan menggunakan metode purposif sampling.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan program pemberdayaan perusahaan telah berusaha menggunakan pendekatan pemberdayaan untuk mencapai sustainabilitas program. Program Tanggung jawab Sosial Perusahaan (TSP) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dalam program Pemberdayaan Ekonomi Pondok Bina Tani masih belum optimal, kelompok sasaran masih belum berdaya, dan program masih belum mencapai sustainabilitas. Sehingga dalam pelaksanaan program berikutnya diperlukan adanya perbaikan dalam pendekatan pemberdayaan.

This thesis discusses the process of economic empowerment in Pondok Bina Tani by PT . Toba Pulp Lestari Tbk.. The role of facilitator, and obstacles that occur during the execution of the program . This study used a qualitative approach and the selection of informants purposive sampling technique. Methods of data collection through literature studies, interviews, and observations and sampling technique informants using purposive sampling method
Results of this study illustrate that in the implementation of development programs the company has tried to use the empowerment approach to achieve sustainability program. CSR program PT. Toba Pulp Lestari Tbk in Economic Empowerment program Pondok Bina Tani is still not optimal , the target group is still powerless, and the program has yet to reach sustainability. So in the implementation of the next program is required for improvement in the empowerment approach
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Alfa Syaebah
"Artikel ini membahas mengenai partisipasi komunitas perdesaan dalam pembangunan desa. Berdasarkan studi-studi terdahulu partisipasi komunitas dalam proses pembangunan desa dapat berjalan secara aktif maupun pasif. Partisipasi berjalan secara aktif karena adanya keinginan individu maupun dorongan dari pemerintah desa. Sedangkan, partisipasi pasif disebabkan karena pemerintah desa kurang mendorong partisipasi masyarakat. Penelitian sebelumnya hanya membahas partisipasi dengan melihat relasi antara pemerintah tingkat desa dengan masyarakat, tanpa melihat adanya peran tokoh masyarakat pada tingkat wilayah RT/RW. Oleh karena itu, penelitian ini akan menjelaskan relasi antara masyarakat desa, tokoh masyarakat pada tingkat wilayah RT/RW, dan perangkat desa (Kepala Desa dan Sekretaris Desa). Penelitian ini berargumen bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pembangunan desa juga ditentukan oleh relasi antara masyarakat desa, tokoh masyarakat pada tingkat RT/RW, dan perangkat desa (Kepala Desa dan Sekretaris Desa). Hal tersebut muncul karena tokoh masyarakat pada tingkat RT/RW juga memiliki peran penting dalam keikutsertaan masyarakat pada proses pembangunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus proses pembangunan di desa Cingebul, Banyumas.

This article discusses about citizen participation in rural development. Recent studies show that citizen participation in rural development process could be active or passive. Citizen participation can be active because of individual desire and mobilization from village government. Meanwhile, passive participation is caused by the village government that does not encouraging community participation. Previous studies only discussed participation by looking at the relations between village level government and community, without see the role of community leaders in RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga). Therefore, this study will explain the relationship between village communities, community leaders in RT/RW leaders, and village officials (village head, and village secretary). This study argues that community participation in the village development stage is also determined by relations between village communities, community leaders in RT/RW, and village officials (village head and village secretaries). It is because the community leaders in RT/RW also having an important role in community participation on the village development process. This study uses a qualitative approach with a case study of the development process in the village of Cingebul, Banyumas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>