Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Shahab
"Pemeliharaan aset adalah kegiatan yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan fungsional dari suatu sistem produksi sehingga sistem tersebut dapat diharapkan untuk menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pemeliharaan dapat diartikan sebagai bayangan dari sistem produksi, pemeliharaan mungkin akan lebih intensif dilakukan ketika sistem produksi beroperasi pada kapasitas yang sangat tinggi. Kerugian produksi seperti penghentian produksi yang tidak terencana, kebocoran pipa, kerusakan peralatan dan tertundanya kegiatan pengeboran karena ketidaksiapan peralatan sangat tidak diinginkan. Sejumlah strategi pemeliharaan untuk sumur-sumur yang ada diharapkan dapat meminimalisir kehilangan produksi dalam upaya memenuhi target produksi minyak dan gas. Menentukan strategi pemeliharaan aset yang paling tepat merupakan proses manajemen pemeliharaan yang kompleks dan penting. Memverifikasi dan mengukur efektivitas strategi pemeliharaan aset merupakan tantangan yang signifikan dalam pemeliharaan aset. Selain itu, manajemen pemeliharaan aset mencapai biaya siklus hidup aset yang minimum dengan langkah-langkah optimasi proses yang tepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat program pemeliharaan yang detail, jelas dan terstruktur yang dapat mengarah pada stabilitas sistem atau pemeliharaan aset untuk kelancaran dan keamanan operasi fasilitas produksi. Dengan membuat standar pelaksanaan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), diharapkan semua elemen pemeliharaan yang ada akan tercakup, sehingga mengurangi risiko kerusakan aset.

Asset maintenance is an activity aimed at ensuring the functional continuity of a production system so that the system can be expected to produce output as expected. The maintenance system can be interpreted as a shadow of the production system, maintenance might be more intensive when the production system is operating at very high capacity. Production losses such as unplanned shutdowns, pipe leaks, equipment damage and delayed drilling activities due to equipment unpreparedness are highly undesirable. The purpose of asset maintenance is to ensure the functionality of a production system, thereby enabling the system to produce the expected output. Production losses, such as unplanned production stoppages, pipeline leaks, equipment damage and delayed drilling activities due to equipment unpreparedness, are highly undesirable. The most appropriate asset maintenance strategy must be determined through a complex and important maintenance management process. Verifying and measuring the effectiveness of asset maintenance strategies represents a significant challenge in asset maintenance. Furthermore, asset maintenance management is designed to achieve minimum asset lifecycle costs through the implementation of appropriate process optimisation measures. It is therefore of 2 paramount importance to create a detailed, clear and structured maintenance programme that can lead to system stability or asset maintenance for the smooth and safe operation of production facilities. By creating an implementation standard based on the Work Breakdown Structure (WBS), it is expected that all existing maintenance elements will be covered, thereby reducing the risk of asset damage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kallista Alsadila
"Dalam menjaga kualitas dan keandalan bangunan sesuai dengan standar yang berlaku selama umur pakainya, diperlukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang teratur. Dengan adanya kegiatan tersebut, berbagai aspek dapat terpenuhi selama pemanfaatan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, dan efisiensi. Di Universitas Indonesia, terjadi beberapa fenomena yang mengakibatkan kerusakan gedung dan kerugian lain seperti, biaya dan waktu. Setelah ditelusuri, penyebabnya adalah kegiatan pemeliharaan yang kurang baik akibat tidak adanya pedoman yang lengkap, sehingga menyebabkan kerusakan komponen mekanikal. Padahal, komponen mekanikal merupakan komponen yang paling berpengaruh dalam menentukan kinerja gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pedoman standar pelaksanaan berdasarkan metode dekomposisi yang telah teruji yaitu, Work Breakdown Structure. Variabel bebas dari penelitian ini adalah komponen dari WBS, sedangkan variabel terikat adalah standar pelaksanaan pekerjaan mekanikal. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan teknik delphi, dan validasi dengan berbagai pakar. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya pedoman standar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen mekanikal yang mencakupi beberapa jenis gedung, sehingga dapat dijadikan acuan dan diaplikasikan di kawasan lain.

In maintaining the quality and reliability of buildings in accordance with standards that apply during their useful life, regular maintenance and treatment work are required. With these activities, various aspects can be fulfilled during building utilization, such as safety, health, comfort, convenience, and efficiency. At the University of Indonesia, several phenomena have resulted in building damage and other losses such as costs and time. The poor maintenance activities due to the absence of complete guidelines, causing damage to the mechanical components. In fact, the mechanical component is the most influential component in determining building performance. The purpose of this study is to develop a standard implementation guideline based on a proven decomposition technique, the Work Breakdown Structure (WBS). The independent variables used are WBS level, from work types until technical specifications. The research method used is the study of literature, Delphi's techniques, and validation with various experts. The results of this study are the establishment of standard guidelines for the implementation of maintenance and treatment work of mechanical components for Universitas Indonesia that cover several type buildings and environment, that can be used as references and applied in other buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Marlina
"Pemeliharaan gedung kampus dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk mendukung sistem pembelajaran. Tidak adanya keseragaman dalam sistem pemeliharaan dan perawatan dapat berdampak pada sulitnya pengendalian kualitas pekerjaan yang menajdi sumber kesulitan pada saat pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pedoman pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan untuk komponen arsitektur bangunan gedung di lingkungan Universitas Indonesia berbasis Work Breakdown Structure (WBS). Metodologi yag digunakan adalah studi literatur, wawancara dan validasi pakar. Hasil dalam penelitan ini adalah pedoman pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan untuk komponen arsitektur dimana terdapat 9 paket pekerjaan, 37 jenis pekerjaan, 70 alternatif desain/metode dengan persyaratan pelaksanaan dan sumber daya dari masing-masing aktivitas pemeliharaan dan perawatan serta spesifikasi material sampai dengan tenaga kerja untuk aktivitas perawatan.

Maintenance of the campus building is needed to create a comfortable and conducive environment to support the learning system. The absence of uniformity in maintenance and repairment systems can have an impact on the difficulty of controlling the quality of work that is the source of difficulty at the time of maintenance. This study aims to develop guidelines on the implementation of maintenance and repairment work for architectural components of buildings in the University of Indonesia-based Work Breakdown Structure (WBS). The methodology used is literature study, interview and expert validation. The results of this research are the guidelines for the implementation of maintenance and repairment work for architectural components where there are 9 work packages, 37 types of work, 70 design alternatives / methods with implementation requirements and resources of each maintenance and repairment activities and material specifications up to labor for repairment activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padma Febryta Maharani
"Jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang berperan penting dalam memfasilitasi perjalanan masyarakat sebagai akses transportasi dalam menghadapi suatu rintangan (lembah, sungai). Infrastruktur ini memiliki peran yang penting dan integral dalam mendukung konektivitas yang berpengaruh pada perkembangan dan kesejahteraan negara. Dalam menjalani fungsinya, jembatan selalu terpapar dengan faktor lingkungan yang dapat berdampak pada kerusakan kondisi dan membahayakan penggunanya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan pedoman berbasis work breakdown structure (WBS) yang dapat digunakan dalam kegiatan pemeliharaan dan perawatan komponen struktur atas jembatan beton. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisa arsip, studi kasus, dan survei dengan pengolahan statistik untuk mengetahui pengaruh produk penelitian terhadap kinerja pemeliharaan dan perawatan. Selain pedoman, penelitian ini akan menghasilkan model hubungan antara WBS dan pedoman yang mempengaruhi peningkatan kinerja pemeliharaan dan perawatan untuk komponen struktur atas jembatan beton.

Bridges are one of the infrastructures that play an important role in facilitating people's travel as it give a transportation access. This infrastructure plays an important and integral role in supporting connectivity that affects the development and welfare of the country. In carrying out its function, the bridge is always exposed to environmental factors that can have an impact on its condition and endanger its users. To prevent this from happening, this research aims to develop a work breakdown structure (WBS) based guideline that can be used in the maintenance and maintenance activities of the upper structural components of concrete bridges. The research methods used are archival analysis, case studies, and surveys with statistical processing to determine the effect of research products on maintenance and maintenance performance. In addition to guidelines, this research will produce a relationship model between the WBS and guidelines that affect the improvement of maintenance and maintenance performance for the upper structural components of concrete bridges."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Wahidati Rahmah
"Konsep bangunan hijau memiliki banyak manfaat, baik untuk lingkungan maupun kehidupan manusia sendiri. Dalam merancang sebuah proyek konstruksi, penting untuk dipertimbangkan sejak awal mengenai tujuan dan manfaat dari penggunaannya. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan merupakan kegiatan untuk menjaga fungsi dan bentuk bangunan agar tetap sesuai dengan tujuan awal pembangunananya. Dengan demikian dirasa perlu dibuat adanya sebuah dokumen pedoman pelaksanaan untuk pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung hijau pemerintah untuk menghindari kegagalan bangunan dan menambah efisiensi serta efektifitas. Pedoman pelaksanaan merupakan sebuah dasar yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan baik dari segi arsitektur, interior, lanskap, struktur, mekanik dan kelistrikan, serta rumah tangga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah pedoman pelaksanaan untuk pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan penentuan spesifikasi material komponen tata ruang luar dan tata graha bangunan hijau pemerintah berbasis Work Breakdown Structure (WBS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa studi literatur dan wawancara terhadap para pakar. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pedoman pelaksanaan untuk pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan penentuan spesifikasi material untuk desain komponen tata ruang luar dan tata graha bangunan hijau pemerintah berbasis Work Breakdown Structure (WBS).

The concept of green buildings has many benefits, both for the environment and human life itself. In designing a construction project, it is early important to consider the purpose and benefit of it uses. Maintenance work are activities to maintain the function and shape of the building to remain in accordance with the original purpose of the development. Thus it is deemed necessary to make a execution guidelines of government green buildings type in maintenance work to avoid building failure and increase efficiency and. Execution guidelines is a parameter that become the basis rules that should be fulfilled by the designer in designing the building in terms of architecture, interior, landscape, structure, mechanical and electrical.
The purpose of this research is to establish a execution guidelines for interior design and landscape based on Work Breakdown Structure (WBS). The method used in this research is the study literatur analysis and interview with the experts. The result of this research is the arrangement of the execution guidelines for maintenance, reparation, and determination of material specification for deisgn wich focus on interior and landscape work based on Work Breakdown Structures (WBS) for government green building type.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Salsabila
"ABSTRAK
Pekerjaan fasilitas sisi udara konstruksi pelabuhan udara terdiri dari serangkaian kerja yang kompleks sehingga membutuhkan prosedur-prosedur dalam tahapan perencanaan agar dapat memenuhi standar, persyaratan, ataupun harapan pengguna. Oleh karena itu, perencanaannya perlu dibuat secara detail agar penugasan pekerjaan menjadi lebih terstruktur dan jelas dalam memenuhi segala kriteria yang telah ditentukan melalui penguraian pekerjaan menjadi elemen-elemen pekerjaan yang penting dengan menggunakan work breakdown structure (WBS). Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi terjadinya pengerjaan ulang atau rework akibat ketidaksesuaian dengan spesifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pengembangan WBS dalam bentuk kamus WBS dan checklist serta mengetahui faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja kualitas proyek. Metodelogi yang digunakan adalah validasi ahli dan wawancara menggunakan kuisioner lalu dianalisis menggunakan analisis statistik deksriptif dengan karakteristik data modus dan analisis statistik inferensial nonparametrik dengan cara korelasi melalui metode kendalls tau. Hasil penelitian ini menunjukkan kamus WBS dan checklist fasilitas sisi udara konstruksi pelabuhan udara yang terdiri dari delapan faktor risiko dominan terhadap kinerja kualitas proyek.

ABSTRACT
The air side facilities in airport construction works consist of a series of complex works so needs many procedures in planning stages to fulfill the standardization, requirement, and user expectation. Therefore, the planning for air side facilities in airport construction works should be built detailed to make the job assignments become more strutured and clear in fulfilling various criteria that have determined by breaking down the work into important work elements by using a work breakdown structure (WBS). This research amis to development of dictionary and checklist based on WBS and to know dominant risk factors that influence on project quality performance. The methodology that used are expert validation and interviews using quesioner and then analized that quesioner using descriptive statistiks with mode data characteristics and nonparametric inferential statistikal analysis by correlation through kendalls tau method. The results of this research indicate WBS dictionary and checklist for air side facilities in airport construction works consisting eight dominant risk factors on the performance of project quality."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ongko Witjaktomo Abiyoga
"Stadion merupakan fasilitas publik yang memainkan peran penting sebagai sarana olahraga, hiburan, dan kegiatan sosial lainnya. Dalam pembangunannya, terutama pada pekerjaan Mechanical, Electrical, dan Plumbing (MEP), diperlukan perencanaan sumber daya yang akurat untuk memastikan efisiensi dan efektivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi perencanaan sumber daya berbasis WBS, Kamus WBS, dan Checklist WBS yang terintegrasi dengan Building Information Modeling (BIM) untuk mendukung akurasi penggunaan sumber daya. Sistem ini dirancang dengan WBS yang terdiri dari enam level, mencakup komponen pekerjaan hingga kebutuhan tenaga kerja, material, dan peralatan. Kamus WBS menyajikan deskripsi rinci pekerjaan, tanggung jawab, serta kebutuhan sumber daya, sementara Checklist WBS mendukung validasi pekerjaan secara terstruktur. Integrasi dengan BIM memberikan visualisasi data yang komprehensif, mendukung pengelolaan sumber daya yang lebih efisien. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan sistem informasi perencanaan sumber daya yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan akurat, sehingga mendukung optimalisasi sumber daya pada pekerjaan MEP dalam proyek pembangunan stadion serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen konstruksi secara keseluruhan.

A stadium is a public facility that plays a vital role as a venue for sports, entertainment, and other social activities. In its construction, particularly for Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP) works, accurate resource planning is essential to ensure efficiency and effectiveness. This study aims to develop an information system for resource planning based on Work Breakdown Structure (WBS), WBS Dictionary, and WBS Checklist, integrated with Building Information Modeling (BIM) to support resource utilization accuracy. The system is designed with a WBS consisting of six levels, covering work components, labor, materials, and equipment requirements. The WBS Dictionary provides detailed descriptions of tasks, responsibilities, and resource needs, while the WBS Checklist supports structured validation of work. Integration with BIM offers comprehensive data visualization, enabling more efficient resource management. Therefore, this research is expected to serve as a foundation for developing a more structured, integrated, and accurate resource planning information system, thereby optimizing resources for MEP work in stadium construction projects and improving overall construction management efficiency and effectiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Vito Aryanto
"Pekerjaan konstruksi jalur rel kereta api merupakan hal umum yang terdapat di negara berkembang ataupun negara maju di seluruh dunia. Pekerjaan konstruksi jalur kereta api merupakan proyek yang cukup kompleks. Di dalamnya terdapat aktivitas pekerjaan yang dapat terganggu akibat terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat merugikan proyek. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan dibutuhkan pengembangan kamus WBS dan checklist pada pekerjaan jalur kereta api untuk perencanaan K3. Kebutuhan akan kamus WBS dan checklist dari WBS yang terstandarisasi dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja sangat penting. Penelitian ini membahas perencanaan K3 dengan melakukan pengembangan kamus WBS dan checklist pada pekerjaan jalur kereta api menggunakan metode validasi pakar dan wawancara menggunakan kuesioner dengan analisis statistik deskriptif data modus. Dengan adanya pengembangan kamus WBS dan Checklist untuk perencanaan K3, tahapan proyek akan diperoleh secara rinci yang dapat digunakan untuk menganalisis paket pekerjaan, metode yang ditentukan, aktivitas, hingga sumber daya. Sehingga dapat mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

Railroad construction works are common in developing or developed countries throughout the world. Railroad construction work is a complex project. Inside, there are work activities that can be disrupted due to work accidents. Work accidents that occur can be detrimental to the project. Therefore, to prevent accidents, it is necessary to develop a WBS dictionary and checklist on railroad work for OHS planning. The need for a standardized WBS dictionary and checklist of WBS in preventing work accidents is very important. This study discusses OHS planning by developing a WBS dictionary and checklist on railroad work using expert validation methods and interviews using a questionnaire with descriptive statistical analysis of data. With the development of the WBS dictionary and checklist for OHS planning, project stages will be obtained in detail that can be used to analyze work packages, specified methods, activities, and resources. So that it can reduce and even nullify the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Amalia Putri
"Percepatan pada pembangunan infrastruktur menyebabkan penerapan kontrak design and build menjadi pilihan pada pembangunan bangunan Gedung Negara, salah satunya dalam pembangunan Stadion di Indonesia. Tidak adanya standar dalam metode pengukuran volume pekerjaan pada kontrak design and build menyebabkan perbedaan persepsi antara penyedia jasa dan pihak auditor, sehingga menimbulkan dispute pada saat proses audit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah metode pengukuran standar volume Pekerjaan Design Development, Sitework dan Struktur, berbasis WBS pada Field of Play Stadion bangunan khusus gedung negara menggunakan kontrak design & build untuk meningkatkan akurasi perhitungan volume pekerjaan. Lalu membuat Pemodelan hubungan WBS dan SMM tersebut terhadap Tingkat Akurasi Perhitungan Volume Pekerjaan dengan menggunakan Structural equation modeling (SEM). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, pertama penyusunan Work Breakdown Structure (WBS) berdasarkan data arsip, selanjutnya divalidasi oleh pakar ahli. Kedua, Penyusunan standard method of measurement (SMM) berbasis WBS, kemudian divalidasi oleh pakar ahli. Ketiga adalah Pemodelan hubungan WBS dan SMM terhadap Tingkat Akurasi Perhitungan Volume Pekerjaan dengan menggunakan SEM, dengan penyebaran kuesioner untuk validasi pakar, pilot survey, dan survey responden. Hasil dari penelitian ini adalah WBS standar, Standard Method of Measurement berbasis WBS, serta model hubungan WBS dan SMM terhadap tingkat akurasi perhitungan volume pekerjaan berupa hasil analisa menggunakan SEM-PLS didapatkan R-Square sebesar 0.674 dan model matematika sebagai berikut 0.455 X1 + 0.434 X2 = Y. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai panduan dalam mengukur volume pekerjaan sehingga membentuk keseragaman pemahaman bagi semua pihak yang terlibat, sehingga mengurangi dampak dispute pada saat dilakukan proses audit.

The acceleration in infrastructure building creates apply design and build contract to be choice in the construction of the State Building. One of them is development of Stadium in Indonesia. Standardless in measurement method work volume in design and build contract, cause difference perception between contractors and auditors, so that create dispute in auditing process. The aim of this research is to develop a measurement method of work volume standard of Design Development, Sitework and Structure based on Work Breakdown Structure (WBS) in Field of Play Stadium of special state building, use design and build contract to increase the accuracy of work volume measurement. Then make modelling relation between the WBS and the SMM for accuracy level measurement of work volume by using Structural Equation Modelling (SEM). The methods which used in the research are, the first is compiling the Work Breakdown Structure (WBS) based on archive data, then validated by experts. The second is compiling Standard Method of Measurement (SMM) based on validated WBS, then validated by experts. The third is relation modelling between WBS and SMM to level of measurement accuracy of works volume by using SEM, by distributing questionnaires for validation by experts, pilot survey and survey respondents. The result of research is WBS Standard, Standard Method of Measurement based on WBS, and relation model between WBS and SMM on the level of accuracy measurement of the works volume which in the form of analysis results by using SEM-PLS obtained R-Square of 0.674 and the mathematical model is 0.455 X1 + 0.434 X2 = Y. The result of this research expected can be used as a guide in measuring work volume so that create similarity perception for all involved parties, so that decrease the impact of disputes during the audit process."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggraini
"Work Breakdown Structure (WBS) membentuk dasar dari sebagian besar proses manajemen proyek. Terlepas dari keunikan masing-masing proyek, sebagian besar bangunan mengandung pilihan unsur yang serumpun yang menjadikannya dasar bagi banyak struktur. Ini dapat distandarisasi dan digunakan sebagai dasar program universal untuk pekerjaan konstruksi. Aktivitas kerja dalam proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah terjadinya kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya di setiap paket kerja, metode, aktivitas, sumber daya, dan lingkungan WBS. Ini memunculkan kebutuhan akan WBS standar yang menjadi dasar penyajian penilaian risiko, dampak, dan frekuensi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode implementasi, kegiatan, sumber daya, potensi risiko bahaya dan perencanaan keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko dari pekerjaan konstruksi stadion. Selain itu, standar WBS berbasis risiko akan membantu mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan bahkan menihilkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi.

The Work Breakdown Structure (WBS) forms the base of most project management processes. Despite the uniqueness of each project, most buildings contain cognate, elemental options that makes for the bases of many structures. These can be standardized and used as the basis of a universal program for construction works. Work activities in construction projects can suffer disruptions that may be caused by numerous factors. One of these factors is the occurrence of work accidents. The prevention of said accidents can be done by conducting an identification and early analysis of potential hazards in every work package, method, activity, resource and environment of the WBS. This brings up the need for a standardized WBS from which the presentation of risk, impact, and frequency assessments of workplace accidents will be based. This study aims to develop a risk-based WBS standard for the safety planning of stadium construction. The outcome of this study are the WBS standards, implementation methods, activities, resources, potential hazard risks and safety planning using risk-based WBS of a stadium construction work. Furthermore, the risk-based WBS standard will help to prevent, reduce, eliminate and even nullify the risk of accidents occuring in the construction work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>