Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faradilla
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengelolaan koleksi arsip personal pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Populasi penelitian ini terdiri dari mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia angkatan tahun 2020 dan 2021 yang telah menyelesaikan mata kuliah mengenai preservasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan pentingnya arsip meningkat setelah mempelajari preservasi, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masih kurang optimal. Diperlukan usaha lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan arsip personal di kalangan mahasiswa.

This study intends to understand the management of personal archive collections among students particularly students of Library Science at the University of Indonesia. This research employs a qualitative method. The population of this study consists of students from the Department of Library Science at the University of Indonesia, classes year of 2020 and 2021, who have completed the study concerning to Preservation. Data collection techniques include interviews and literature studies. The results show that although awareness of the importance of archives increases after studying archive preservation, its application in daily life remains suboptimal. There is a need for further efforts to enhance awareness of personal archive management among students."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Septiawan FN
"ABSTRAK
Dalam menjaga nilai informasi dari sebuah arsip, perlu dilakukan tindakan pelestarian dengan metode tertentu. Fotografi sebagai sebuah arsip yang memiliki nilai informasi perlu mendapatkan perlakuan khusus mengingat sifat fotografi yang berbeda dengan arsip lainnya. Oleh karena itu diperlukan langkah khusus dan prosedur yang tepat guna menjaga nilai informasi yang terdapat dalam arsip fotografi. Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) sebagai salah satu lembaga informasi merupakan lembaga yang berperan dalam upaya preservasi arsip fotografi yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan teori Piramida Preservasi yang mencakup preventive conservation, passive conservation, active conservation, dan restoration, penulis ingin melihat komponen apa yang telah dilakukan atau belum dilakukan oleh PDIKM dalam mempreservasi koleksi fotografi. Serta berdasarkan fungsionalitas PDIKM yang juga menjadi objek wisata, juga terdapat komponen preservasi yang kurang diperhatikan dan perlu ditingkatkan yang meliputi kebijakan preservasi, anggaran preservasi, pencatatan secara berkala kondisi lingkungan tenpat penyimpanan fotografi, serta kegiatan restorasi.

ABSTRACT
In maintaining the value of information from an archive, it is necessary to take action with certain methods. Photography as an archive which contains information value needs to be treated with some special treatment considering the trait of photography that is different from other archives. Therefore, distinct and appropriate procedures are needed to maintain the value of the information contained in photographic archives. The Minangkabau Cultural Information and Documentation Center (PDIKM) as one of the information institutions is an institution that plays a role in efforts to preserve the existing photographic archives at the institution. Based on the theory of the Pyramid of Preservation, including preventive preservation, passive preservation, active preservation, and restoration Author would like to find what component those have or have not been done by PDIKM in preservating the photographic collection, Also, based on the functionality of the PDIKM which is also a tourist attraction, there are preservation components that are not being considered and need to be improved, such as the preservation policy, preservation budget, periodical checking on the storage where the photographic archive is restored, and restoration. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Ibrahim
"Penelitian ini membahas preservasi kuratif arsip berbahan dasar kertas tentang bagaimana kegiatan preservasi kuratif dimulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi. Penelitian ini difokuskan pada kegiatan restorasi arsip konvensional dengan metode manual system di Arsip Nasional Republik Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan ialah studi kasus, penelitian ini dimulai dari observasi kemudian dilanjutkan dengan wawancara mendalam di Arsip Nasional Republik Indonesia. Hasil penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu persiapan kegiatan restorasi arsip konvesional, pelaksanaan kegiatan restorasi arsip konvensional dan evaluasi kegiatan restorasi arsip konvensional. Persiapan kegiatan restorasi arsip konvensional terdiri dari persiapan peralatan dan bahan restorasi arsip. Pelaksanaan kegiatan restorasi arsip konvensional terdiri dari penomeran, pemeriksaan, pembersihan, deasidifikasi, perbaikan arsip dengan sistem laminasi menggunakan tisu jepang atau tisu lokal, proses sizing menggunakan methil sellulosa, proses pengeringan, pelepasan plastik astralon, pemotongan, pengepresan dan penyusunan kembali arsip. Evaluasi kegiatan restorasi arsip konvensional merupakan kontrol kualitas hasil restorasi arsip berupa serangkain pengujian terhadap arsip baik secara fisik maupun kimia."
Lengkap +
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bountouri, Lina
Cambridge, Massachusetts: Chandos Publishing, 2017
025.84 BOU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Retno Sahrulloh
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang proses pengawetan arsip rekaman suara di Arsip dan Museum Sekretariat Jenderal & BK DPR RI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan pengawetan arsip rekaman suara yang diterapkan di bidang Kearsipan dan Museum Sekretariat Jenderal & BK DPR RI, upaya apa saja yang dilakukan untuk pengawetan arsip rekaman suara, serta kendala yang dihadapi. berpengalaman dalam mengawetkan arsip rekaman suara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati dan mewawancarai beberapa informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan dalam pengawetan arsip rekaman suara berupa media transfer dan scanning. Upaya pelestarian arsip meliputi upaya preventif (pencegahan) dan kuratif (perbaikan), serta kendala yang dihadapi dalam pengawetan arsip rekaman suara. Upaya ini akan menjadi contoh Standar Operasional Prosedur (SOP) pengawetan arsip yang diterapkan pada Arsip dan Museum Sekretariat Jenderal & BK DPR RI untuk melindungi arsip yang sudah dimiliki.
ABSTRACT
This research discusses the process of preserving sound record archives at the Archives and Museum of the Secretariat General & BK DPR RI. The purpose of this research is to find out how the activities of preserving sound recording archives are applied in the field of Archives and Museum of the Secretariat General & BK DPR RI, what efforts are being made to preserve sound record archives, and the obstacles faced. experienced in preserving sound recording archives. This research uses a qualitative approach, with a case study research method. Data collection was carried out by observing and interviewing several informants. The results of this study indicate that the activities carried out in preserving sound recording archives are in the form of transfer and scanning media. Archive preservation efforts include preventive (prevention) and curative (repair) efforts, as well as obstacles faced in preserving sound recording archives. This effort will become an example of the Standard Operating Procedure (SOP) for preserving archives that is applied to the Archives and Museum of the Secretariat General & BK DPR RI to protect the archives that are already owned."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Septiawan FN
"Dalam menjaga nilai informasi dari sebuah arsip, perlu dilakukan tindakan pelestarian dengan metode tertentu. Fotografi sebagai sebuah arsip yang memiliki nilai informasi perlu mendapatkan perlakuan khusus mengingat sifat fotografi yang berbeda dengan arsip lainnya. Oleh karena itu diperlukan langkah khusus dan prosedur yang tepat guna menjaga nilai informasi yang terdapat dalam arsip fotografi. Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) sebagai salah satu lembaga informasi merupakan lembaga yang berperan dalam upaya preservasi arsip fotografi yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan teori Piramida Preservasi yang mencakup preventive conservation, passive conservation, active conservation, dan restoration, penulis ingin melihat komponen apa yang telah dilakukan atau belum dilakukan oleh PDIKM dalam mempreservasi koleksi fotografi. Serta berdasarkan fungsionalitas PDIKM yang juga menjadi objek wisata, juga terdapat komponen preservasi yang kurang diperhatikan dan perlu ditingkatkan yang meliputi kebijakan preservasi, anggaran preservasi, pencatatan secara berkala kondisi lingkungan tenpat penyimpanan fotografi, serta kegiatan restorasi.

In maintaining the value of information from an archive, it is necessary to take action with certain methods. Photography as an archive which contains information value needs to be treated with some special treatment considering the trait of photography that is different from other archives. Therefore, distinct and appropriate procedures are needed to maintain the value of the information contained in photographic archives. The Minangkabau Cultural Information and Documentation Center (PDIKM) as one of the information institutions is an institution that plays a role in efforts to preserve the existing photographic archives at the institution. Based on the theory of the Pyramid of Preservation, including preventive preservation, passive preservation, active preservation, and restoration Author would like to find what component those have or have not been done by PDIKM in preservating the photographic collection, Also, based on the functionality of the PDIKM which is also a tourist attraction, there are preservation components that are not being considered and need to be improved, such as the preservation policy, preservation budget, periodical checking on the storage where the photographic archive is restored, and restoration. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Umar
"Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegiatan layanan rujukan kearsipan di Bidang Layanan Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta dan masalah yang sama di Bagian Akses Arkib Negara Malaysia (ANM) di Kuala Lumpur sebagai pembanding.
Secara rinci masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) petugas layanan rujukan kearsipan, (2) proses layanan rujukan kearsipan meliputi; (a) peraturan akses, (b) peraturan penggunaan, (c) metode layanan, (d) jenis-jenis layanan dan (e) fasilitas layanan di Bagian Layanan Arsip ANRI dan Bagian Akses ANM sebagai pembanding.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbandingan pelaksanaan kegiatan layanan rujukan kearsipan di ANRI dan ANM.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan menggunakan metode kualitatif yang menjelaskan semua variabel yang ditemukan dalam penelitian dan membandingkan perbedaan dan persamaannya. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara, pengisian kuesioner dan penelitian dokumen.
Hasil penelitian adalah (1) ANRI belum memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 7/1971 yang terkait dengan layanan rujukan sebaliknya ANM sudah memiliki peraturan pelaksanaan dari UU No. 44/1966 berkaitan dengan layanan rujukan, (2) secara kuantitas, ANM memiliki petugas layanan rujukan kearsipan lebih banyak daripada ANRI. Demikian pula, secara kualitas, ANM memiliki petugas profesional kearsipan yang bertugas di bagian layanan lebih banyak daripada ANRI, (3) peraturan akses di ANRI dan ANM adalah semua arsip dapat diakses oleh pemakai terkecuali arsip rahasia, kondisinya rapuh dan yang mengganggu keamanan negara, perbedaannya ANRI menentukan ketentuan arsip tidak dapat diakses apabila belum ada sarana temu kembalinya, ketentuan ini tidak ada di ANM dan ANM menetapkan arsip dapat diakses apabila sudah melebihi usia 25 tahun, ketentuan ini tidak ada di ANRI, (4) peraturan penggunaan berbeda antara ANRI dan ANM dalam jam layanan dan proses registrasi dan identifikasi pemakai, sedangkan persamaannya dalam persyaratan pemakai, pernyataan kebijakan untuk pemakai, larangan membawa masuk barang-barang bawaan pemakai dan peraturan umum untuk memperlakukan bahan arsip, (5) metode layanan di ANRI sama dengan ANM yaitu tatap muka, melalui surat dan komunikasi telepon, (6) Persamaan jenis layanan ANRI dan ANM adalah layanan penelitian, pertanyaan dan permintaan bahan arsip, layanan penggandaan fotokopi, foto, mikro film, print out mikro film dan layanan pengesahan salinan bahan arsip. Perbedaan jenis layanan yang diberikan oleh kedua lembaga ini adalah ANRI memberikan layanan penggandaan film dan kaset yang tidak diberikan oleh ANM dan ANM memberikan layanan peminjaman bahan kepada lembaga-lembaga pemerintah dan layanan membuat transliterasi yang tidak diberikan oleh ANRI, (7) fasilitas layanan yang terdapat di ANRI dan ANM adalah lobi, ruang pameran, ruang konsultasi, ruang baca, ruang transit/penggandaan dan ruang perpustalcaan. Fasilitas layanan yang dimiliki ANM yang tidak ada di ANRI adalah kaunter pendaftaran/registrasi, kaunter layanan, ruang mikro film, ruang audio, ruang video, ruang diskusi dan ruang finding aids.

The main issue exposed in this study is comparing reference services at The Reference Service Department of The National Archives of The Republic of Indonesia (NARI) in Jakarta and The Access Department of The National Archives of Malaysia (NAM) in Kuala Lumpur.
The detailed issues discussed in this study are (1) reference staff, (2) access policies, (3) policies for use, (4) service method, (5) types of service, (6) reference facilities at The Reference Service Department of NARI and The Access Department of NAM as a compared institution.
The purpose of this study is to describe the comparison of reference services at NARI and NAM.
This research is a comparative study using qualitative method by describing all of variables related to the issues to be studied, and comparing the similarities and or the differences found in the study. The data of the research are collected through various techniques such as observation, interview, questionnaires, and studying documents.
The results of this study are that: (1) NARI do not have the technical regulation of Archives Act of Indonesia 7/1971 in relation to reference services, while NAM already have the technical regulation of Archives Act of Malaysia 44/1966 in relation to reference services (2) NAM have more reference staff than NARI and also NAM have more reference professional staffs than NARI, (3) access policies at NARI and NAM are that all archival materials could be accessed by user except confident records, damaged records, and records containing sensitive issues which may threaten national stability; The while differences between NARI and NAM lie on that NARI determines archives could not be accessible if they have no finding aids and NAM determines that public archives should be made available to the public after twenty-five years, (4) the differences of the policies for use between NARI and NAM lie on hours of operation and registration and identification of users process, while their similarities lie on rule of users, policy statements for users, limiting personal materials and general rules for handling materials, (5) the methods of reference services at ANRI and ANM are face-to-face, letters and telephone calls, (6) the types of reference services at NARI and NAM are research, general inquiries and requesting materials services; reprographic services including photocopy, photographic reproduction, microfilm duplication, microfilm off-prints and certification of archival materials as true copies, while they differ in that NARI provides film and cassette reproduction and NAM provides loan of archival materials to creating agencies especially Government Departments and transliteration services, (7) both NARI and NAM have the same reference facilities such as lobby, exhibition room, reader- consultant room, photocopy room and library room, while the reference facilities which are available only in NAM are registration counter, service counter, microfilm room, audio room, video room, discussion room, and finding aids room.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolytasari
"Tesis ini membahas tentang penilaian arsip makro di Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Aspek yang dikaji adalah menganalisa kegiatan penilaian arsip makro FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengidentifikasi kriteria penilaian arsip makro berdasarkan struktur organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan penilaian arsip makro dengan melihat fungsi unit kerja. Pengumpulan data dibantu dengan observasi, kuesionar dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian arsip makro dilakukan secara parsial, per unit kerja, hal ini disebabkan belum adanya pedoman dalam menilai arsip. Penilaian arsip makro sebagai standarisasi penilaian arsip dan merupakan dasar penyusunan Jadwal Retensi Arsip, dalam pelaksanaannya di lapangan dilakukan berdasarkan pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh pengelola arsip. Dan penilaian arsip belum mengacu pada peraturan kearsipan yang dikeluarkan ANRI.Rekomendasi yang diberikan untuk FITK UIN Jakarta adalah meneruskan penelitian penilaian arsip makro ini sebagai langkah awal pembuatan pedoman penilaian arsip makro dan sebagai embrio pembuatan rekod center sebagai lembaga yang menyelamatkan dan menyimpan arsip.

The thesis is about macro-appraisal archives in Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The aspects that were analyzed are macro-appraisal archives activity FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta and to identify assessment criteria of macro-appraisal archives based on organizational structure. This research is qualitative research by doing macro-apparisal by looking at business function. Collecting data were conducted by means of observation, questinairre and interview.
The result shows that macro-appraisal archives conducted partially, and every work unit, it is due to there is no guideline in macro-apparisal the archives. The implementation of macro-appraisal archives as standardization of archive assessment and basis of Archive Retention Schedule are based on experience and expertise of archive manager. Archive appraisal does not refer to ANRI guidelines. Recommendation for the FIKT UIN Jakarta is continuing the research of macro-apparisal archives as the initial step in making macro archival guidelines and record creation center embryo as an institution in saving and archive storage."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noventra Tri Permana Putra
"Penelitian ini membahas perlindungan terhadap arsip inaktif di Record Center Pustaka Bogor baik fisik maupun informasinya dari faktor yang dapat merusak arsip. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan perlindungan arsip inaktif pada Record Center di Pustaka Bogor dalam menghadapi berbagai macam ancaman kerusakan arsip berikut dengan kendala yang ditemukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa adanya kesenjangan antara kebijakan dan kebutuhan perlindungan arsip yang muncul karena belum adanya kebijakan internal khusus untuk perlindungan arsip inaktif di Record Center Pustaka yang menyebabkan masih minimnya upaya perlindungan arsip atas faktor-faktor yang dapat merusak arsip seperti debu, suhu dan kelembapan, cahaya, serangga dan binatang pengerat, juga faktor manusia. Dari hasil penelitian ini menyarankan sebaiknya dibuat kebijakan internal khusus mengenai perlindungan arsip inaktif di Record Center Pustaka Bogor.

This research is about protection of inactive records at Records Center Pustaka Bogor in terms of its physic and its content from any factors which may harm the records itself. The purpose of this research is to describe the activity of inactive record protection at Record Center Pustaka Bogor in order to deal with any kinds of damage threat along with problem occurs. This research is using a qualitative research with a case study method.
The result of this research defines that the gap between policy and the need of record protection causes by none internal policy specifically made for inactive record protection at Record Center Pustaka that leads to the lack of effort in protecting the record from any factors that may causes damage such as dust, damp temperature, lights, bugs and rats also human factor. The suggestion based on this research is to create a specific internal policy regarding the protection of inactive record in Record Center Pustaka Bogor.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnilasa Pratiko
"Skripsi ini mengenai pemanfaatan Gedung Arsip Nasional sebagai cagar budaya. Faktor-faktor keseimbangan antara kegiatan pemanfaatan dan pelestarian cagar budaya menjadi perhatian utama dalam skripsi ini. unit Analisis dari penilitian ini adalah berbagai macam kegiatan pemanfaatan yang dilakukan pada Gedung Arsip Nasional kemudian dibanding dengan keadaan ideal pada beberapa literatur serta peraturan dan perundangan yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan evaluasi serta saran dalam hal pemanfaatan Gedung Arsip Nasional.
This thesis is discuss about utilization of the Ntional Archieves Building as a cultural heritage. The balance factors between utilization and conservation of cultural heritage is amajor concern in this thesis. The unit of analysis in this thesis is a wide range of activities conducted on the utilization of the National Archieves Building and then compared with the ideal state in some literature as well as rules and regulations. The purpose of this study is to provide evaluation and advice in the use of the National Archieves Building."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S273
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>