Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Cholik Widyan Saputra
"Melakukan migrasi internasional dengan bekerja sebagai Awak Kapal Perikanan Migran di luar negeri merupakan salah satu strategi seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan diri dan keluarganya. Namun demikian, pekerjaan sebagai Awak Kapal Perikanan Migran merupakan jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori pekerjaan 3D (Dirty, Difficult, dan Dangerous). Selain memiliki risiko pekerjaan yang tinggi, banyak dari pekerjanya pun rentan terhadap risiko eksploitasi dan terjebak dalam kondisi kerja paksa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi ketahanan Awak Kapal Migran di kapal ikan Taiwan untuk menghadapi risiko dan mengantisipasi kerentanan yang dimiliki. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam terhadap 14 narasumber yang merupakan ABK migran di Taiwan. Teknik accidental sampling digunakan untuk memilih narasumber yang pernah memiliki pengalaman bekerja di kapal ikan Taiwan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk memperoleh wawasan yang komprehensif tentang pengalaman dan strategi ketahanan Awak Kapal Perikanan Migran. Analisis dilakukan menggunakan teori kerentanan, teori ketahanan, dan teori stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketahanan yang efektif untuk mengantisipasi kerentanan Awak Kapal Perikanan Migran yaitu memilih jalur penempatan resmi, meningkatkan keterampilan kerja di atas kapal, dan selektif memilih perusahaan penyalur.

Undertaking international migration by working as a Migrant Fishing Boat Crew abroad is one of the strategies for a person to improve the quality of life of themselves and their families. However, work as a Migrant Fishing Boat Crew is a type of work that falls into the 3D (Dirty, Difficult, and Dangerous) work category. In addition to having high occupational risks, many of the workers are also vulnerable to the risk of exploitation and trapped in forced labor conditions. This study aims to understand the resilience strategies of migrant crew members on Taiwanese fishing vessels to deal with risks and anticipate their vulnerabilities. The research method was conducted using a qualitative approach involving in-depth interviews with 14 interviewees who are migrant crew members in Taiwan. The accidental sampling technique was used to select interviewees who had previous experience working on Taiwanese fishing vessels. Data were collected through interviews to gain comprehensive insights into the experiences and resilience strategies of migrant fishing crew. Analysis was conducted using vulnerability theory, resilience theory, and stress theory. The results showed that there are three effective resilience strategies to anticipate the vulnerability of Migrant Fishing Boat Crew, namely choosing official placement channels, improving work skills on board, and selectively choosing channeling companies. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidqy Rhaditya
"Nelayan tradisional pengguna kapal kayu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari hasil laut pada bulan Januari, Februari, dan Desember diakibatkan oleh cuaca yang kurang mendukung serta musim ikan yang sepi. Keunggulan catamaran convertible pelat datar 5m adalah memiliki daya muat yang lebih banyak dibandingkan perahu nelayan tradisional dan dapat dengan mudah berubah fungsi dari kapal nelayan menjadi kapal wisata. Perencanaan ini bertujuan menciptakan cara agar nelayan tradisional mendapatkan penghasilan yang lebih menentu, dengan menciptakan sistem operasi kapal dual fungsi. Kapal hasil desain dengan beberapa software, jenis catamaran pelat datar yang memiliki deck convertible dari flat deck menjadi seat deck. Perbandingan dilakukan antara penghasilan nelayan tradisional pengguna perahu nelayan sesuai hasil survei, dengan estimasi penghasilan nelayan jika menggunakan kapal catamaran convertible. Kesimpulan, penghasilan bersih nelayan dapat bertambah 280.72% menggunakan catamaran convertible. Penggunaan kapal catamaran convertible hanya untuk menangkap ikan saja, tanpa penggunaan jasa penyeberangan, menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 63.11%.

Traditional fishermen using their conventional wooden boat mostly don't get income from fishing in january, february, and december. The main cause of the problem is bad weather, which then causes fishermen to have severe dificulties in catching fish. The 5m flat hull convertible catamaran can hold more load on its deck compared to the fishermen’s conventional wooden boat, and it is able to be easily converted from fishing boat mode to tour boat mode. The motive of this planning is to find a way for the traditional fishermen to get more stable income by creating a dual-functioned ship operating system. The prototype is designed on several softwares, it is a flat hull catamaran with convertible deck; from flat deck to seat deck. Comparison is done between the income of a fisherman using the conventional fishing boat, calculated with survey data, and the estimated income of a fisherman using the convertible catamaran. The conclusion is; the fisherman using the convertible catamaran could gain up to 280.72% of profit compared to the conventional operation use. Usage of the boat for fishing only causes profit decline of 63.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paris : Unesco ; Nedlands, W.A. : University of Western Australia, Centre for Migration and Development Studies, 1988
325 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Appleyard, Reginald T.
Geneve: IOM, 1991
325.090 48 APP i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Prima
"Efek Giroskop pada kapal ikan logikanya dapat membuat keadaan ruang muat dari kapal ikan tetap stabil. Dengan keadaan lebih stabil, maka peluang ikan untuk tetap hidup menjadi lebih besar dan memiliki nilai jual yang tinggi. Adanya ruang muat efek giroskop tersebut tentu mempengaruhi stabilitas dari kapal. Apakah kapal tersebut menjadi lebih baik stabilitasnya, atau malah memperburuk stabilitas kapal.
Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu fenomena yang ditimbulkan dari efek giroskop tersebut terhadap kemiringan sudut kapal dan periode oleng kapal. Dengan variasi nilai batas air kapal, dilakukan pengambilan data. Hasil penelitian membuktikan bahwa efek dari giroskop dapat mempercepat periode oleng kapal, sehingga efek dari giroskop itu berperan dalam membuat kapal memiliki stabilitas lebih baik.

Gyroscope effect on fishing vessel can logically fit the fish hold of the fishing vessel remain stable. With this situation, then the chances for survival of fish become larger and have a high selling value. The existance of the gyroscope effect of the fish hold would affect the stability of the ship. Does the ship has a better stability, or even become worse.
The purpose of this research is to find out phenomenon resulting from the gyroscope effect of slope angle tilt the ship and their rolling period. With the variation on value of draft from the ship, performed data acquisition. Research shows that the effect of the gyroscope can accelerate the ship rolling period, so the effect of the gyroscope's role in making the ship has a better stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52195
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Muslih
"Upaya memanfaatkan sumber daya perikanan nusantara secara optimal masih menghadapi berbagai kendala. Salah satunya adalah penyediaan armada kapal penangkapan ikan yang dirancang tidak disertai dengan fasilitas yang mencukupi. Keterbatasan sarana dan prasarana penangkapan, khususnya fasilitas untuk membawa ikan dalam keadaan hidup. Melihat persoalan di atas maka dipilihlah satu alternatif kapal berjenis trimaran yang memiliki tiga buah lambung digunakan sebagai kapal penangkap ikan sekaligus sebagai alat transportasi ikan hidup. Kapal ikan jenis trimaran ini terdiri dari tiga lambung dimana lambung utamanya yang di tengah memiliki kolam ikan untuk tempat ikan hasil tangkapan para nelayan dalam keadaan hidup, karena pada dekade akhir-akhir ini ikan hasil tangkapan lebih cenderung dipasarkan dalam kondisi hidup hal tersebut dikarenakan ikan dalam keadaan hidup mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Hal yang penting dilakukan adalah merencanakan sistem sirkulasi air dan udara pada kolam ikan kapal ikan trimaran khususnya untuk ikan kerapu agar ikan tetap hidup. Sistem sirkulasi air dan udara dengan menggunakan dua buah pompa masing - masing untuk sirkulasi air bersih dan air kotor serta pendingin untuk mengatur sekaligus menjaga suhu ikan. Sehingga pada akhirnya ikan kerapu bisa tetap hidup.

Effort for exploiting the national fishing resource optimally is still facing many opstacles. These opstacles among others are the properly designed fishing fleet, the limitation of the catching facilities, and life fish transport fasilities. Based the above condition a trimaran fishing vessel has been chosen as an alternative. This vessel has three hulls, the middle hull is used as fish hold and water circulation pump room, and the side hulls are used as engine and propulsion compartements. Reason for the design is due to increasing demand for life fish, because of the high price of the life fish. The thesis is focused on the design of the water and air circulation in the fish hold especially for trout fish using two pumps, one is for sucking the dirty water and the other is for distributing the clean water and maintaining the cool temperature in the fish hold, in order to keep the trout fish alive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ru`In Fatimah
"Dengan berjalannya perkembangan teknologi, kapal kayu yang digunakan nelayan sudah mulai ditinggalkan. Selain material yang sulit didapatkan, dapat merusak lingkungan, dan proses pembuatannya tidak praktis, serta sulitnya diasuransikan. Pada skripsi ini, penulis melakukan revitalisasi pada kapal nelayan menggunakan kapal yang berbahan dasar baja dengan terobosan lambung pelat datar. Tujuan pembuatan kapal baja lambung pelat datar adalah untuk pengaplikasian teknologi menjadi kapal Nasional, dan membuat kampung nelayan Marunda menjadi kampung nelayan percontohan yang membuat, merawat, mengoperasikan serta pengurusan pengasuransiannya dilakukan secara mandiri. Perhitungan premi asuransi pada penulisan tugas akhir ini sebesar 4%.

As technology keep rapidly growing, a wooden boat has been starting to be abandoned. Beside to difficultly of obtaining the required material, it also has a potential to damage the environmet, tha manufacturing process is not practical, and also hard to be insured. In this research, the writer is doing a revitalization to fisherman boat by a using steel-based boat with flat hull. The making purpose of steel-based boat with flat hull is a technological implementation to be a national boat, and to make Kampung Nelayan Marunda become a model fishing village, wich creates, maintain, operates, and also does insurances process independently. The calculation estimation of insurance premium in this research is 4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Castles, Stephen
London: Macmillan, 1993
325.090 4 CAS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Frisca Chesyta Zihni
"Skripsi ini menganalisis faktor penarik dan pendorong (push-pull factors) arus balik migrasi (return migration) menuju Jepang yang dilakukan oleh Nikkei Brazil berdasarkan teori migrasi tentang push and pull yang dikemukakan oleh Everett S. Lee (1966). Penelitian ini adalah penelitian historis. Dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga buah faktor penarik dan pendorong yang secara umum mendukung terbentuknya arus migrasi kembali dari Brazil ke Jepang. Pertama, krisis ekonomi di Brazil yang bertepatan dengan krisis tenaga kerja di Jepang. Kedua, adanya kesenjangan pendapatan antara di Brazil dan Jepang. Ketiga, adanya faktor-faktor pendukung lainnya, seperti adanya kesadaran akan etnis transnasional, dan adanya revisi Peraturan Imigrasi Jepang tahun 1990 yang memberikan legitimasi para Nikkeijin untuk datang dan bekerja di Jepang. Analisis tentang arus balik migrasi Nikkei Brazil ke Jepang di awal tahun 1990-an, memperlihatkan bahwa migrasi tersebut terjadi tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi semata. Penelusuran historis terhadap migrasi yang dilakukan para Nikkei Brazil mengungkapkan sebuah rangkaian kekuatan sosio-historis, politik, dan ekonomi yang kompleks di antara kedua negara, Brazil dan Jepang.

This thesis analyses the push and pull factors of return migration to Japan by Brazilian Nikkeijin based on the theory of push and pull factors proposed by Everett S. Lee (1966). This research uses historical methods. From this research, it can be concluded that there are three push and pull factors that generally encourage the flow of return migration from Brazil to Japan. First is the economic crisis in Brazil which coincided with labor shortage in Japan. Second is the income gap between Brazil and Japan. Third is the presence of other supporting factors, such as the awareness of transnational ethnic groups and the 1990 revision of Japanese Immigration Law which allow Nikkeijin to come and work in Japan. An analysis of return migration flow of Brazilian Nikkeijin to Japan in early 1990s, suggests that the migration is not solely driven by economic motives. Historical research on emigrations, immigrations, and return migrations of Brazilian Nikkeijin reveal a series of complex socio-historical, politic, and economic forces between the two countries, Brazil and Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fatchur Utama
"Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, khususnya di wilayah perairan Laut Jawa. Dalam hal ini, kapal ikan diperlukan sebagai transportasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Kapal dengan ukuran 21-30 GT menjadi menarik untuk dikembangkan mengingat dari segi ukuran tidak terlalu besar serta jumlahnya masih sedikit dibandingkan ukuran lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain kapal ikan 30 GT sebagai langkah awal untuk optimalisasi sumber daya kelautan di Indonesia. Pembuatan desain kapal menggunakan material baja dibuat menggunakan perangkat lunak Maxsurf dan AutoCAD yang pada prosesnya terdiri melalui beberapa tahap, diantaranya yaitu pembuatan lines plan, general arrangement, midship section, dan shell expansion. Di sisi lain, pengembangan kapal penangkap ikan di Indonesia mulai diminati oleh investor lokal yang ditandai dengan meningkatnya pemesanan pada industri galangan kapal. Untuk menanggapi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai analisis kelayakan investasi kapal ikan berukuran 30 GT di area perairan Laut Jawa. Dari hasil desain dan perhitungan kapal ikan baja 30 GT yang telah dilakukan, dapat diketahui dimensi kapal yang baik dengan panjang kapal = 16m, lebar kapal = 4m, tinggi kapal = 1.85m, dan draft kapal= 1.2m. Kapal ikan berbahan baja ini dapat menggantikan kapal ikan berbahan kayu karena material kayu sudah langka. Berdasarkan analisis keuangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai NPV dan IRR yang positif, sehingga diharapkan kapal ikan bahan baja ini dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi di dalamnya.

Indonesia is a maritime country that has enormous potential for marine and fishery resources, especially in the Java Seawaters. In this case, fishing vessels are needed as transportation to optimize the utilization of those resources. Ships with a size of 21-30 GT are interesting to develop considering that in terms of size, they are not too large and the number is still small compared to other sizes. This study aims to develop a 30 GT fishing vessel design as the first step for optimizing marine resources in Indonesia. Ship design using steel material is done using Maxsurf and AutoCAD software which in the process consists of several stages, including the manufacture of lines plan, general arrangement, midship section, and shell expansion. On the other hand, the development of fishing vessels in Indonesia is starting to attract local investors, which is known by an increase in orders from the shipbuilding industry. To respond this circumstance, this study was conducted to analyze the feasibility of investment in fishing vessels 30 GT in the Java Sea waters area. From the results of the design and calculation of the 30 GT steel fishing vessel that has been carried out, it can be seen that the dimensions of a good ship with ship length = 16m, ship width = 4m, ship height = 1.85m, and ship draft = 1.2m. This steel fishing vesselcan replace wooden fishing vessel because wooden materials are scarce. Based on the financial analysis that has been carried out, positive NPV and IRR values were obtained, so it is hoped that this steel fishing vessel can attract the attention of investors to invest in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>