Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justyn Kumara
"This comparative research focuses on how gender representation has changed over time in Disney films and looks at how temporal variations and narrative circumstances affect it. Furthermore, the study examines how the representation of male and female characters in "Wreck-It Ralph: Ralph Breaks the Internet" (2018) and "Cinderella" (2015) challenges or reinforces gender stereotypes. These films show women as strong and capable, in contrast to traditional portrayals that frequently show them as weak. This has an impact on the messages they convey about gender empowerment as a whole. As societal views on gender roles continue to evolve, this research attempts to offer insights into the changing landscape of gender representation in Disney animation and its implications for wider society conceptions of gender through qualitative analysis of the storylines, characterizations, and thematic components of the films.

Penelitian komparatif ini berfokus pada bagaimana representasi gender telah berubah dari waktu ke waktu dalam film-film Disney dan melihat bagaimana variasi temporal dan keadaan naratif mempengaruhinya. Selain itu, studi ini mengkaji bagaimana representasi karakter laki-laki dan perempuan dalam "Wreck-It Ralph: Ralph Breaks the Internet" (2018) dan "Cinderella" (2015) menantang atau memperkuat stereotip gender. Film-film ini menunjukkan perempuan sebagai sosok yang kuat dan mampu, bertentangan dengan penggambaran tradisional yang sering menunjukkan mereka sebagai lemah. Hal ini mempengaruhi pesan keseluruhan yang mereka sampaikan tentang pemberdayaan gender. Seiring pandangan masyarakat tentang peran gender terus berkembang, penelitian ini mencoba menawarkan wawasan tentang perubahan lanskap representasi gender dalam animasi Disney dan implikasinya bagi konsepsi gender di masyarakat luas melalui analisis kualitatif dari alur cerita, karakterisasi, dan komponen tematik dari film-film tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taewook Huh
Seoul: Graduate School of Public Administration, Seoul National University, 2017
370 KJPS 32:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.

This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Miftha Huljanah
"Film ziarah menceritakan perjalanan hidup tokoh utama, Mbah Sri, yang berjuang demi mencari fakta mengenai sang suami yang dinyatakan gugur di medan perang pada saat agrasi militer II. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi perjuangan dan kesetiaan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film Ziarah (2017). Penelitian ini bertujuan membuktikan serta merepresentasikan perjuangan dan kesetiaan dari tokoh utama melalui bukti visual. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, perjuangan dan kesetiaan dapat ditinjau melalui beberapa aspek. Perjuangan yang terdiri dari lima aspek, yaitu rela berkorban, persatuan, harga-menghargai, semangat dan pantang menyerah, dan kerja sama. Adapun kesetiaan yang terdiri dari tiga aspek, yaitu keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Aspek tersebut ditinjau melalui scene, sequence, dan dialog Mbah Sri melalui sikap, tindakan, dan juga tingkah laku. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menyandingkan perjuangan dan kesetiaan dengan sikap orang Jawa yaitu sikap nrima. Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah serta lebih dalam mengenai nilai-nilai budaya Jawa yang tercermin melalui sikap, tindakan dan perilaku mengenai perjuangan, kesetiaan, dan sikap nrima.

The film pilgrimage tells the life journey of the main character, Mbah Sri, who struggles to find facts about her husband who was declared dead on the battlefield during military aggression II. The main problem in this study is how the struggle and loyalty are represented by the main character in the film Ziarah (2017). This study aims to prove and represent the struggle and loyalty of the main character through visual evidence. In this study, the authors used a qualitative research method with Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The results of the study reveal that struggle and loyalty can be viewed through several aspects. The struggle consists of five aspects, namely willingness to sacrifice, unity, respect, enthusiasm and never give up, and cooperation. As for loyalty which consists of three aspects, namely determination, obedience and obedience. These aspects are reviewed through scenes, sequences, and Mbah Sri's dialogue through attitudes, actions, and also behavior. Not only that, this research also juxtaposes struggle and loyalty with Javanese attitudes, namely nrima. With this writing, it is hoped that it can provide an easier and deeper understanding of Javanese cultural values ​​which are reflected through attitudes, actions and behavior regarding struggle, loyalty, and acceptance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Kamila
"Berpusat pada narasi komunitas Palestina-Amerika, Amreeka (2009) adalah film indie yang telah dikaji melalui perspektif gender dan Psikologi. Untuk mengisi ruang kosong dari penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan perspektif postkolonial dalam menganalisis representasi stereotip komunitas Arab-Amerika serta perbedaan perlakuan terhadap mereka yang dipengaruhi oleh unsur ras dan gender. Penelitian ini menggunakan teori cultural representation oleh Stuart Hall dan teori intersectionality oleh Kimberly Crenshaw untuk mengkaji dialog, kiasan, dan aspek visual dalam film. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah upaya film Amreeka untuk mengedepankan keragamaan dari komunitas Arab-Amerika berhasil serta bagaimana gender dan ras saling berpengaruh dalam menciptakan perbedaan perlakuan terhadap karakter-karakter Arab-Amerika di film Amreeka. Hasil pengamatan terhadap perkembangan karakter dan alur cerita menunjukan bahwa Amreeka berhasil dalam memberikan representasi keragaman di komunitas Arab-Amerika dan juga hubungan ras dan gender dalam menciptakan perbedaan perlakuan di komunitas tersebut.

Centering on the narrative of the Palestinian American, Amreeka (2009) is an American indie movie that has been examined through gender and psychological perspective. In order to fill in the gap of previous works, this paper uses the postcolonial perspective in analyzing the representation of stereotyping as well as race and gender othering in the movie. Stuart Hall‟s framework of cultural representation and Kimberly Crenshaw's theory of intersectionality will be used to examine the movie‟s dialogue, allusion, and visual aspect. This paper intends to find out whether or not the movie‟s attempts to highlight the diversity of Arab Americans successful as well as how gender and race intersect in creating the feeling of „otherness‟ towards the characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tyasyifa Wimahavinda Kardono
"Genre horor terkenal atas penggambaran seksis terhadap tokoh perempuan, yang sangat memberlakukan stereotip gender tradisional. Tulisan ini menganalisis Goosebumps (2015) dan Goosebumps: Haunted Halloween (2018), yang merupakan film adaptasi dari seri buku horor R.L. Stine. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemungkinan penggambaran para tokoh utama perempuan dan tokoh utama laki-laki yang menentang stereotip gender konvensional dan memastikan agensi tokoh utama perempuan karena film horor cenderung mengobjektifikasi tokoh perempuan. Tugas akhir ini menggunakan teori true cult of womanhood oleh Welter (1966) dan teori male gender role identity oleh Pleck (1981) serta teori representasi oleh Hall (1997) untuk menganalisis percakapan dan interaksi para karakter, serta agensi tokoh utama perempuan dalam dua film ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggambaran tokoh utama perempuan dan tokoh utama laki-laki dalam film-film ini masih sesuai dengan stereotip gender tersebut. Selain itu, terdapat ambivalensi karena teks sering bertentangan dengan penggambaran karakter pada bagian awal dan akhir dalam kedua film tersebut, sehingga mereka digambarkan sebagai tokoh utama perempuan dan tokoh utama laki-laki yang konvensional. Para tokoh utama perempuan pada awalnya digambarkan sebagai sosok yang berdaya dan mandiri, namun seiring berjalannya cerita, mereka menjadi karakter yang membutuhkan bantuan dan dukungan dari tokoh utama laki-laki dalam mengatasi masalah.

The horror genre is notorious for sexist depictions of female heroines, which heavily imposes traditional gender stereotypes. This paper analyses Goosebumps (2015) and Goosebumps: Haunted Halloween (2018), which are the movie adaptations of R.L. Stine’s horror book series. It aims to see the possibility of the female heroines and male heroes to defy conventional gender stereotypes and determine the female heroines’ agency as horror movies tend to objectify the female characters. This paper uses the cult of true womanhood theory by Welter (1966) and male gender role identity theory by Pleck (1981) as well as representation theory by Hall (1997) to analyse the conversation and interaction of the characters, as well as the agencies of the female heroines in these two movies. This research shows that the female heroines and male heroes in these movies still conform to these gender stereotypes. Moreover, an ambivalence is apparent as the text often contradicts the portrayals of the characters in the earlier part of the two films and the endings, as a result depicting them as conventional male heroes and female heroines. The female heroines at first are depicted as empowered and independent, but as the story progresses, they become characters that need male heroes’ help and support to overcome problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ruth Mutiara Rumondang
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian mengenai makna api yang terdapat dalam film Incendies karya Denise Villeneuve 2010 . Kajian kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk melihat representasi api dalam film melalui alur, penokohan, maupun aspek sinematografis. Adapun penelitian ini mengguanakan teori Boggs dan Petrie 2008 mengenai pengkajian aspek naratif untuk menganalisis pengaluran dan penokohan, serta teori Truffaut 1954 dari sudut pandang sinematografis untuk menganalisis pengambilan objek dalam frame, penggunaan efek parole, penggunaan sudut pandang kamera, shot, gerak kamera, teknik penyuntingan, atau pencahayaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna api yang terlihat disimpulkan melalui dominasi warna merah dan perkembangan konflik dalam alur yang mewakili tragedi dalam film.

ABSTRACT
The article is a study of the meaning of fire contained in the film Incendies by Denise Villeneuve 2010 . A qualitative study was used in this article to see the representation of fire through narrative and cinematographic aspects. The research uses Boggs and Petrie 39 s 2008 theory to identify components of narratives such as plot structure and characterization, as well as Truffaut 39 s 1954 cinematographic theory to analyze object retrieval in frames, use of parole effects, use of camera position, shot, editing technique, and even lighting. The results of the analysis show that the dominance of red color and the development of conflict within the series of events and actions represent tragedies as the meaning of fire in Incendies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
AULIYA PUTRI ARFIANTI
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan representasi perselingkuhan dalam drama serial Fishbowl Wives (2022) serta implikasinya terhadap stereotipe alasan perselingkuhan berdasarkan gender dengan menggunakan teori representasi oleh Stuart Hall (1997) sebagai kerangka berpikir. Penelitian ini memanfaatkan pertanyaan kuesioner dari Infidelity Questionnaire (INFQ), metode analisis teks dan metode interpretasi komposisi visual sebagai metode analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fishbowl Wives memperkuat stereotip dikotomi gender bahwa perempuan melakukan perselingkuhan karena alasan emosional, sedangkan laki-laki karena alasan kepuasan seksual tetapi di saat yang bersamaan menampilkan pula kerumitan yang berlapis di balik alasan tersebut.

This study aims to reveal the representation of infidelity in the Fishbowl Wives (2022) drama series and its implications for the gender stereotype behind the reasons for infidelity by using representation theory by Stuart Hall (1997) as the theoretical framework. This study utilizes questionnaires from the Infidelity Questionnaire (INFQ), text analysis methods, and visual composition interpretation methods as analytical tools. The results show that Fishbowl Wives reinforces the gender stereotype that women commit adultery for emotional reasons, while men for sexual satisfaction but at the same time show the complexity behind these reasons."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Yulianti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai representasi perpustakaan umum sebagai ruang public yang terdapat dalam novel Dewey: Kucing Perpustakaan Kota Kecil yang Bikin Dunia Jatuh Hati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotic Roland Barthes yaitu mencakup analisis sintagmatik dan paradigmatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Spencer di dalam novel Dewey representasikan perpustakaan umum sebagai ruang publik dapat dilihat dari 21 fungsi utama yang menyatakan mengenai ruang publik. Selain itu, representasi perpustakaan umum juga dapat dilihat dari empat kualitas untuk menjadi ruang publik yang sukses yaitu yang mudah diakses, orang yang terlibat dalam kegiatan Perpustakaan, nyaman dan memiliki citra baik, dan merupakan tempat yang ramah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perpustakaan tidak seharusnya hanya menjadi gudang buku yang dianggap suram. Perpustakaan Umum sebagai ruang publik dapat digunakan untuk bersantai dengan keluarga dan dapat dikunjungi oleh siapapun karena tempat ini mudah diakses dari berbagai kalangan tanpa memandang latar belakang dari sosial maupun ekonomi. Layanan dewey yang disediakan oleh Perpustakaan Umum spencer menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya perpustakaan umum sebagai ruang publik.

ABSTRACT
This undergraduated thesis explain the representation of the public library as a public space that exists in novel with title Dewey the small town Library Cat Who Touched the World. This undergraduated thesis uses qualitative approach and semiotics method by Roland Barthes includes the analysis of syntagmatic and paradigmatic. The results of this study suggest that public libraries in the novel Spencer Dewey represent public libraries as public space seen from 21 main function that states about public spaces. In addition, the representation of the public library as a public space can be seen from the four quality to became a successful public space that is easy accessible, persons involved in library activities, comfortable and have a good image, and it is a friendly place. The conclusion from this study is that public library should not just be a library warehouse of books deemed dismal. The dewey service provided by the spencer s public library become one of the supporting factors for the creation of public libraries as public spaces. Public library as a public space can be used to relax with family and can be visited by anyone because the place is easily accessible from many quarters without looking at the background from social as well as the economy. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>