Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Prasetyanugraheni Kreshanti
"Fraktur mandibula merupakan fraktur kraniomaksilofasial yang paling umum dan seringkali menyebabkan gangguan mengunyah. Tata laksana definitif fraktur mandibula adalah reduksi terbuka dan fiksasi interna menggunakan plat dan sekrup sistem 2.0, seperti plat tiga dimensi (3D). Namun, desain plat 3D konvensional memiliki keterbatasan karena bentuknya yang tidak dapat diubah, sehingga sulit menghindari garis fraktur atau struktur anatomi penting seperti akar gigi dan saraf saat melakukan pemasangan sekrup. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan desain plat 3D yang dapat diubah konfigurasinya. Oleh karena itu, dikembangkanlah desain plat 3D interlocking. Berbeda dengan plat 3D yang sudah ada selama ini, plat 3D interlocking memiliki kebaruan yaitu plat ini dapat dirangkai dari beberapa jenis plat dengan menumpuk 2 buah plat menjadi 1 kesatuan plat. Sambungan kedua buah plat ini tidak menambah ketebalan plat dan dapat diubah konfigurasinya dengan menyesuaikan sudut antara plat horizontal dan plat vertikal. Finite Element Analysis (FEA) dilakukan untuk menentukan kelayakan desain plat 3D interlocking. Setelah FEA memastikan kelayakan desain, purwarupa yang diproduksi dilakukan pengujian biomekanik menggunakan sepuluh mandibula kambing untuk menilai kekuatan mekanik dan stabilitas plat 3D interlocking. Biokompatibilitas dan penyembuhan tulang dievaluasi dalam uji hewan coba yang melibatkan 28 kambing. Biokompatibilitas dinilai dengan mengevaluasi respons inflamasi dari uji radiologik dan histopatologik (pewarnaan Hematoxylin-Eosin). Penyembuhan tulang dinilai melalui berbagai metode, termasuk uji radiologik yang mengukur kepadatan tulang, uji histopatologik menggunakan pewarnaan Mason Trichome, dan analisis penanda tulang melalui imunohistokimia dan ELISA. Selain itu, uji kemudahan penggunaan dilakukan dengan sembilan Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik untuk menilai tingkat kenyamanan dan durasi yang diperlukan untuk mengaplikasikan plat pada model mandibula sintetik. Uji biomekanik juga dilakukan pada uji kemudahan penggunaan sebagai komponen evaluasi objektif. Dalam uji biomekanik, plat 3D interlocking menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mempertahankan stabilitas fraktur yang memungkinkan gerakan mikro yang terkendali. Selanjutnya, uji biokompatibilitas menunjukkan bahwa kelompok plat 3D interlocking menghasilkan reaksi jaringan dan respons inflamasi yang lebih rendah dibandingkan plat tolok ukur pada uji hewan coba. Selain itu, plat 3D interlocking juga mempercepat proses penyembuhan tulang, terbukti dari peningkatan bermakna dalam pembentukan dan kepadatan tulang pada uji hewan coba. Hasil uji kemudahan penggunaan menunjukkan bahwa plat 3D interlocking dapat digunakan dengan mudah seperti halnya plat tolok ukur. Secara keseluruhan, plat 3D interlocking menunjukkan potensi sebagai alternatif yang layak untuk tata laksana fraktur mandibula.

Mandibular fractures are the most common craniomaxillofacial fractures, often resulting in mastication disturbances. Mandibular fracture management typically involves the use of 2.0 system plates and screws, such as three-dimensional (3D) plates. However, the conventional 3D plate designs for mandibular fracture management have limitations. Their fixed shape makes it challenging to avoid fracture lines or vital anatomical structures, such as dental roots and nerves when placing screws. A 3D plate design that allows for configuration changes is needed to address this issue. Therefore the interlocking 3D plate was developed. This novel design features components that can be adjusted to avoid critical anatomical structures and fracture lines while still offering the stability of a 3D plate, enhancing its utility in mandibular fracture management. Finite element analysis was performed to establish the feasibility of the interlocking 3D plate design. Once that was established, biomechanical evaluation was conducted using ten goat mandibles to assess the mechanical strength and stability of the interlocking 3D plate. Biocompatibility and bone healing properties were evaluated in an animal study involving 28 goats. Biocompatibility was assessed by evaluating inflammatory responses from radiological and histopathological (Hematoxylin-Eosin staining) study. Bone healing properties were assessed through various methods, including radiological study measuring bone density, histopathological study using Mason Trichome staining, and analyzing bone markers through immunohistochemistry and ELISA. Additionally, usability study were conducted with nine plastic surgeons to assess the level of comfort and the duration required to apply the plate on a synthetic mandibular model. These findings were correlated with biomechanical test results. The biomechanical evaluation revealed that the interlocking 3D plate design better-maintained fracture stability while allowing controlled micro-movement. Regarding biocompatibility, the interlocking 3D plate exhibited better results than the standard plate, as indicated by lower tissue reaction and inflammatory response in animal study. The interlocking 3D plate also facilitated faster bone healing, with significant bone formation and bone density improvements in animal study. Usability study demonstrated that the interlocking 3D plate was as easy to use as the standard plate, with no significant differences in application time. Overall, the interlocking 3D plate demonstrates significant potential as a viable alternative for managing mandibular fractures."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Rosa
"ABSTRAK
Studi ini merupakan kajian awal teknik dosimetri yang diajukan untuk tujuan jaminan kualitas prosedur angiografi rotasi 3 dimensi (3DRA), yakni Rotational Angiography Dose Index (RADI). Metode ini mengakomodasi penggunaan dosimeter standar 10 cm untuk Cone-Beam Computed Tomography (CBCT) di 3DRA dengan berkas yang dikolimasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan fantom CTDI kepala dan dosimeter bilik ionisasi Radcal pada pesawat 3DRA Siemens Artis Zee. Metode yang diusulkan dalam studi ini, yakni RADI, diaplikasikan dengan variasi mode preset, lebar berkas, dan posisi dosimeter. Sebagai hasil dari penelitian ini, posisi dosimeter yang optimum untuk penentuan estimasi dosis adalah posisi Plus dan teknik dosimetri RADI dapat ditetapkan untuk jaminan kualitas. Hasil penelitian ini juga memberikan informasi faktor koreksi antara RADI dan teknik dosimetri CBDI sebesar 0.81.

ABSTRACT
This study serves as a preliminary study of proposed dosimetry techniques for quality control of 3-dimensional rotation angiography (3DRA) procedures, namely Rotational Angiography Dose Index (RADI). This method accommodates the use of a standard 10 cm dosimeter for Cone-Beam Computed Tomography (CBCT) in 3DRA with a collimated beam. The study was performed using head CTDI phantom and Radcal ionization chamber dosimeter on 3DRA feature of Siemens Artis Zee. The proposed RADI method was applied with varied preset modes, beam width, and dosimeter position. As a result of this study, the optimum dosimeter position for determining dose estimation is the Plus position, and RADI techniques can be recommended for dosimetry as part of quality assurance procedure. The study also provide information on the correction factor between RADI and CBDI dosimetry technique to be 0.81 ± 0.02."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Amalia Putri
"Sintesis CuBi2O4 tiga dimensi (3D) dengan variasi sumber basa dan capping agent secara ultrasonik berhasil dilakukan pada penelitian ini. Secara umum, penelitian ini telah menentukan kondisi optimum cara mensintesis CuBi2O4 meliputi variasi sumber basa, capping agent, dan variasi jumlah capping agent. Penelitian ini telah berhasil mensintesa CuBi2O4 secara ultrasonik dengan variasi sumber basa (NaOH, NH4OH, NaHCO3, dan NH2OH). Sintesis CuBi2O4 dengan variasi basa berhasil dilakukan tetapi CuBi2O4 yang dihasilkan tidak murni 100% pada penggunaan NH4OH, NaHCO3, dan NH2OH karena adanya puncak Bi2O3 pada spektrum XRD. Penggunaan basa NaOH menghasilkan densitas arus sebesar 0,08 mAcm-2. Tahap selanjutnya CuBi2O4 disintesis dengan penambahan variasi capping agent (PVP, PVA, CTAB, CKC). Penambahan PVP menghasilkan densitas arus sebesar 0,24 mAcm-2. Selanjutnya dilakukan sintesis CuBi2O4 dengan variasi jumlah capping agent (0; 0,01; 0,05; 0,075; dan 0,1 gram). Jumlah capping agent (PVP) sebanyak 0,05 gram menghasilkan densitas arus sebesar 0,24 mAcm-2.

Three-dimensional (3D) CuBi2O4 synthesis with various base sources and ultrasonic capping agents was successfully carried out in this study. In general, this research has determined the optimum conditions for synthesizing CuBi2O4 including variations in base sources, capping agents, and variations in the amount of capping agents. This research has succeeded in synthesizing CuBi2O4 ultrasonically with a variety of base sources (NaOH, NH4OH, NaHCO3, and NH2OH). The synthesis of CuBi2O4 with various bases was successfully carried out but the CuBi2O4 produced was not 100% pure using NH4OH, NaHCO3, and NH2OH due to the presence of Bi2O3 peaks in the XRD spectrum. The use of NaOH base produces a current density of 0,08 mAcm-2. The next step is CuBi2O4 is synthesized by adding various capping agents (PVP, PVA, CTAB, CKC). The addition of PVP produces a current density of 0,24 mAcm-2. Subsequently, CuBi2O4 was synthesized with variations in the amount of capping agent (0; 0,01; 0,05; 0,075; and 0,1 gram). The amount of capping agent (PVP) as much as 0,05 grams produces a current density of 0,24 mAcm-2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aji Apriana
"Triclustering merupakan salah satu metode data mining yang juga merupakan pengembangan dari metode biclustering dan clustering. Metode tersebut mengelompokkan set data berupa matriks tiga dimensi (gen, kondisi, dan waktu) menjadi kelompok-kelompok submatriks yang memiliki kesamaan satu sama lain. Salah satu algoritma dari analisis triclustering adalah Extended Dimension Iterative Signature Algorithm (EDISA). Algoritma ini mempertimbangkan jarak Pearson antara tiap gen dan kondisi terhadap vektor rata-rata sebagai ukuran kemiripan. Proses pertama dari EDISA adalah langkah preprocessing yaitu menghapus gen yang memiliki nilai ekspresi gen yang berbeda sangat signifikan dengan nilai ekspresi gen lainnya. Lalu langkah selanjutnya yaitu memilih sebanyak s sampel gen dengan cara memilih satu gen secara random untuk menjadi seed gen, lalu mencari sebanyak s-1 gen yang memiliki jarak Pearson terdekat dengan seed gen tersebut. Tahap berikutnya membuat vektor bobot gen dan kondisi, lalu memasangkannya dengan sampel gen yang telah terpilih, kemudian menghitung vektor rata-ratanya. Proses selanjutnya yaitu proses iterasi di mana setiap gen dan kondisi yang memiliki jarak Pearson terhadap vektor rata-rata di atas ambang batas tertentu (TG dan TG, keduanya merupakan ukuran seberapa baik keselarasan suatu gen dan kondisi terhadap rata-rata kandidat tricluster) harus dihapus karena dianggap tidak memiliki kemiripan yang cukup dengan anggota tricluster lain pada setiap iterasinya. Proses selanjutnya adalah postprocessing yang bertujuan untuk menggabungkan tricluster yang memiliki kemiripan untuk dijadikan tricluster yang lebih besar dan dijadikan sebagai kumpulan tricluster final. Algoritma ini diterapkan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru. Penerapan algoritma tersebut menggunakan beberapa skenario dengan nilai Tg dan TG yang berbeda. Hasil dari penerapan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru diperoleh bahwa semakin besar nilai TG, maka jumlah gen yang dapat masuk ke dalam tricluster makin banyak, dan semakin besar nilai TG, maka jumlah kondisi yang dapat masuk ke dalam tricluster juga makin banyak. Selain itu, dilakukan evaluasi dari tricluster menggunakan nilai Tricluster Diffusion Score (TD Score) untuk mencari skenario terbaik. Didapat bahwa skenario terbaik merupakan skenario dengan nilai Tg=0,3 dan nilai TG=0,2. Melalui algoritma ini dapat dideteksi gen-gen yang dapat membedakan karakteristik pasien yang berpenyakit paru-paru dan pasien yang sehat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vegas, Annette
"Three-dimensional (3D) transesophageal echocardiography (TEE) is a powerful visual tool which the novice or experienced echocardiographer, cardiologist, or cardiac surgeon can use to achieve a better understanding and assessment of normal and pathological cardiac function and anatomy. A complement to traditional 2D imaging, 3D TEE enables visualization of any cardiac structure from multiple perspectives. For the echocardiographer, it demands a different set of skills for image acquisition and manipulation.
Real-time three-dimensional transesophageal echocardiography is a practical illustrated step-by-step guide to the latest in 3D technology and image acquisition. Each chapter systematically focuses on different cardiac structures with practical tips to image acquisition.
Features :
Up-to-date
Synoptic presentation of essential “how-to” and relevant clinical information
More than 300 color figures
Practical fundamentals, including altered knobology, and how to acquire and manipulate image datasets
Systematic identification of special diagnostic issues
Normal and abnormal cardiac pathology
Supplemented by the Virtual TEE Perioperative Interactive Education (PIE) website which provides free access to online resources for teaching and learning TEE : http://pie.med.utoronto.ca/TEE
"
New York: Springer, 2012
e20426023
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haekal Habibie
"Metode Resistivity 3-D digunakan untuk mencitrakan adanya keberadaan rongga bawah tanah di daerah Kemiri Muka Depok. Dengan adanya pencitraan resistivity secara 3-D diharapkan rongga bawah tanah tersebut dapat termodelkan dengan jelas. Hal ini berhubungan dengan keselamatan jiwa penduduk daerah sekitar rongga bawah tanah. Akusisi data dilakukan dengan memakai alat DC Resistivity multichannel elektroda dengan konfigurasi Dipole-dipole. Daerah pengukuran berukuran 25,6 in X 20,8 in di atas daerah yang di duga terdapat rongga bawah tanah. Hasilnya diketahui bahwa pada daerah tersebut terdapat rongga bawah tanah di sebelah utara dan selatan daerah penelitian.

A method of 3-D Resistivity is used for imaging a cavity in Kemiri Muka, Depok. Hopefully with 3-D imaging resistivity, the cavity could be modeled clearly. It is depend on human safety that lived around the cavity. Data acquisition have been done with use multichannel electrode DC Resistivity by Dipole-dipole configuration. A measuring area is 25,6 m X 20,8 m above the area is estimated has the cavity. As a result, the area is known has a cavity in north and south region of research."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budi Mulyawan
"Metode Resistivity Tiga Dimensi digunakan untuk memetakan model ruang berbentuk kotak berisi udara berdimensi 1m?1m?1m pada kedalaman 0,5m. Penelitian ini merupakan simulasi dengan menggunakan data sintetik dan data lapangan. Akusisi data dilakukan memakai alat DC Resistivity single-channel dengan konfigurasi elektrode pole-pole menggunakan metode crossdiagonal survey. Grid yang digunakan berukuran 9?9 dengan jarak terkecil antar elektrode 0,5m. Hasilnya menunjukkan bahwa metode ini lebih akurat dalam menentukan posisi dan dimensi objek tiga dimensi dibandingkan dengan metode dua dimensi.

Three-Dimensional Resistivity Method has been applied to map block shape model with dimension of 1m?1m?1m and 0.5m depth. This research is a simulation using synthetic and field data. Data acquisition was done using DC Resistivity single-channel tool with pole-pole array using cross diagonal survey method. Grid size that was used is 9?9 with electrode spacing 0.5m. The result shows that this method is more accurate in determining position and dimension for three dimensional object model than two-dimensional method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusman Efendi
"Kecelakaan lalu lintas mendominasi penyebab trauma craniomaxillofacial di Asia Tenggara. Pada sisi lain, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus naik seiring pertambahan kendaraan bermotor. Kondisi ini menyebabkan pengembangan miniplate, alat yang berguna untuk menangani pasien trauma CMF, menjadi suatu keharusan. Penggunaan miniplate sendiri mengalami rintangan di beberapa bagian, terlebih fraktur kompleks yang memerlukan geometri yang unik. Riset ini bertujuan untuk membuat miniplate yang dapat memenuhi kebutuhan akan geometri ini. Riset ini menggunakan produk komersial sebagai pembanding dan jurnal ilmiah sebagai referensi. Proses yang dilakukan adalah membuat model CAD, analisis teoritis, analisis finite element, pembuatan purwarupa, dan sejumlah revisi desain. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebanyakan tipe dapat menahan beban yang akan diterima oleh miniplate secara teori. Namun, pada proses fabrikasi, ditemukan bahwa sejumlah tipe sulit untuk dibuat dengan mesin yang ada. Sehingga dari tipe-tipe yang diajukan, hanya satu yang dapat dibuat. Metode fabrikasi dari tipe ini menggunakan CNC milling dengan miniplate komersial yang ada sebagai bahan baku. Hasil yang didapat dengan metode ini sesuai dengan geometri desain dengan beberapa catatan.

Traffic accidents dominate the cause of craniomaxillofacial (CMF) trauma in Southeast Asia. On the other hand, the rate of traffic accidents in Indonesia is increasing along with increased motorized vehicles. This condition led to the development of miniplate, a valuable tool for treating CMF trauma patients, becoming imperative. The use of the miniplate itself encounters obstacles in several parts, incredibly complex fractures that require unique geometries. This research aims to create a miniplate that can meet the needs of these geometries. This research uses commercial products as a comparison and uses scientific journals as a reference. The process carried out is making CAD models, theoretical analysis, finite element analysis, making prototypes, and several design revisions. The analysis results obtained that most types of designs can withstand loads that miniplates will theoretically accept. However, in the fabrication process, it was found that several types were difficult to fabricate with existing machines. So that of the proposed types, only one type can be fabricated. The fabrication method of this type uses CNC milling with existing commercial miniplates as raw materials. The results obtained by this method correspond to the desired geometry with some notes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Troydimas
"Latar Belakang Hipertensi dan fraktur merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi ACE inhibitor telah dilaporkan dapat mempromosikan diferensiasi osteoblas meningkatkan mineralisasi dan sekresi matriks tulang sehinga konsumsinya diharapkan mampu mempercepat penyembuhan Tujuan Penelitian bertujuan mengetahui efek pemberian ACE inhibitor terhadap proses penyembuhan fraktur model delayed union Metode Enam belas femur tikus yang dibuat sesuai model delayed union dibagi secara acak menjadi kelompok kontrol kelompok perlakuan Captopril dosis 4 mg kgBB kelompok perlakuan Captopril dosis 8 mg kgBB dan kelompok Captopril dosis 16 mg kgBB Evaluasi dilakukan pada minggu ke 4 secara radiologis foto polos dan histomorfometri Hasil Pada histomorfometri minggu ke 4 didapatkan peningkatan area penulangan yang bermakna terhadap kontrol p 0 033 terutama pada pemberian Captopril dosis 8 mg kgBB p 0 008 dan dosis 16 mg kgBB p 0 015 Penurunan area fibrosa yang bermakna terhadap kontrol p 0 042 terjadi pada Captopril dosis 4 mg kgBB p 0 020 dan dosis 8 mg kgBB p 0 012 Secara radiologis didapatkan peningkatan skor RUST semua kelompok perlakuan yang bermakna terhadap kontrol p 0 021 Kesimpulan Pemberian Captopril dapat menstimulasi proses penyembuhan fraktur pada model delayed union secara radiologis dan histomorfometri Captopril dosis 8 mg kgBB menunjukkan efek yang paling signifikan dalam proses penyembuhan fraktur."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Dzikrul Fikri
"Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang dapat diaplikasikan pada berbagai bidang untuk menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan. Dalam menggambarkan kondisi batuan di bawah permukaan, dapat dilakukan pemodelan gravitasi tiga dimensi menggunakan sejumlah prisma segiempat yang disusun hingga membentuk geometri batuan bawah permukaan. Akurasi dan efisiensi dari model gravitasi dipengaruhi oleh pemilihan metode penentuan medan gravitasi prisma segiempat. Terdapat empat metode yang umum digunakan, yaitu metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy. Untuk memperoleh model dengan akurasi terbaik, diperlukan pembandingan antar metode menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi. Web merupakan platform yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja, dan tidak memerlukan spesifikasi perangkat yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk membuat aplikasi pemodelan tiga dimensi. Penelitian ini menggunakan aplikasi pemodelan tiga dimensi berbasis web untuk membandingkan respon medan gravitasi dari sesar, lakolit, dike, dan sill menggunakan metode Sorokin, Plouff, Okabe, dan Nagy secara kualitatif. Berdasarkan peta respon gravitasi yang diperoleh, metode Sorokin merupakan metode dengan resolusi tinggi, data medan gravitasi yang lengkap di setiap titik pengukuran, dan pengaruh jumlah prisma segiempat terhadap peta respon gravitasi yang terlihat dengan sangat jelas.

The gravity method is one of the geophysical methods that can be applied to various fields to describe the subsurface condition. In describing the subsurface condition, three-dimensional gravity modeling can be carried out using several rectangular prisms arranged to form a subsurface rock geometry. The accuracy and efficiency of the gravity model are affected by the selection of the method of determining the rectangular prism's gravitational field. There are four methods that is commonly used, namely the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods. To get the most accurate model, comparing the methods using three-dimensional modeling applications is needed. The web is a platform that can be used anywhere, anytime, and does not require high device specifications so that it can be used to create three-dimensional modeling applications. This study uses a web-based three-dimensional modeling application to compare the gravitational field responses of faults, laccoliths, dikes, and sills using the Sorokin, Plouff, Okabe, and Nagy methods qualitatively. Based on the gravity response map obtained, the Sorokin method is a method with high resolution, complete gravity field data at each measurement point, and the effect of the number of rectangular prisms on the gravity response map is very clearly visible."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>