Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anne Vernanda Riviere
"Peningkatan dukungan terhadap partai sayap kanan di Eropa, salah satunya Alternative für Deutschland (AfD) di Jerman, telah memicu berbagai respons masyarakat. Pada Januari 2024 terungkap rencana AfD untuk melakukan deportasi massal imigran di Jerman yang memicu penolakan dari masyarakat Jerman dalam bentuk demonstrasi #gegenrechts hingga dalam bentuk lagu. Penelitian ini menganalisis lagu "Für immer Frühling" karya Soffie, yang viral di media sosial sehingga dianggap sebagai himne perlawanan terhadap AfD. Metode penelitian kualitatif deskriptif diterapkan untuk menerjemahkan dan menganalisis lirik lagu. Lirik lagu dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes (1957 dan 1977) dengan fokus pada denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil analisis menunjukkan bahwa lagu ini menggambarkan utopia negeri dengan inklusivitas, kemakmuran, keamanan, dan optimisme. Selain itu, lagu ini ditemukan mengkritisi eksklusivitas dan diskriminasi serta refleksi kondisi sosial dan politik di Jerman saat ini. Penelitian ini juga menemukan bahwa lagu ini menciptakan gambaran ideal akan negeri yang inklusif, aman, dan makmur.
The rise in support for right-wing parties in Europe, including Alternative für Deutschland (AfD) in Germany, has led to various responses from the public. In January 2024, AfD's plan to deport many immigrants in Germany was revealed, causing public protests like #gegenrechts and even song. This study analyzed the song "Für immer Frühling" by Soffie, which went viral on social media and is seen as a protest anthem against AfD. A qualitative descriptive method was used to translate and analyze the song's lyrics. The lyrics were studied using Roland Barthes' semiotic theory (1957 and 1977), focusing on denotation, connotation, and myth. The analysis shows that the song describes a utopian land with inclusivity, prosperity, security, and optimism. It also finds that the song criticizes the exclusivity and discrimination happening in Germany today, reflecting current social and political conditions. This study also shows that the song creates an ideal image of an inclusive, safe, and prosperous land."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Muthia Hanifah
"Lirik lagu merupakan karya sastra yang mengandung simbol-simbol kebahasaan yang memiliki makna. Simbol dapat digunakan untuk mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan dengan lebih baik. Penelitian ini mengkaji makna yang direpresentasikan oleh kura-kura dalam lirik lagu Geobugi oleh Davichi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan makna kura-kura dalam lirik lagu Geobugi oleh Davichi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan secara sistematis pemaknaan dari simbol dalam lirik lagu. Analisis denotasi, konotasi, dan mitos pada setiap tanda yang teridentifikasi dalam lirik lagu menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kura-kura dalam lirik lagu Geobugi menyimbolkan kehati-hatian, kesabaran, ketegaran, harapan, cerminan kehidupan manusia, dan perlindungan. Dalam lirik lagu ini, kesedihan yang sedang dirasakan oleh seseorang seolah dibayangkan pada seekor kura-kura. Simbol kura-kura yang ditampilkan dalam lirik lagu ini memberi perspektif yang berbeda dari pandangan umum Korea terhadap seseorang yang bertindak lamban, tegar menerima keadaan diri sendiri, melakukan hal satu per satu dengan perlahan, serta menarik diri dari masalah.

Song lyrics are literary works that comprise linguistic symbols that possess meaning. Symbols can be used to express the message that aims to be conveyed better. This study examined the meaning represented by the turtle in the lyrics of the song Geobugi by Davichi. The purpose of this study is to describe the meaning of the turtle in the lyrics of the song Geobugi by Davichi. This study used qualitative descriptive methods to systematically describe the meaning of symbols comprised in the song lyrics. The theory of semiotics by Roland Barthes is used to analyze the denotations, connotations, and myths associated with the identified signs in the song lyrics. The research results showed that the turtle in the lyrics of the song Geobugi symbolizes prudence, patience, obstinacy, hope, a reflection of human life, and protection. In the lyrics of this song, the sadness that is being felt by a person seems to be imagined as a turtle. The presented turtle symbols in the lyrics of this song gives a different perspective from the general Korean view of a person who acts sluggishly, is tough in accepting one’s own self, does things one by one slowly, and also withdraws from problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Rachmawati
"ABSTRAK
Lagu merupakan salah satu unsur pendukung dalam film atau drama. Lirik dalam lagu membantu penontonnya untuk lebih memahami kisah dalam film atau drama dengan lebih jelas. Penelitian ini melakukan pendekatan ilmu linguistik, yaitu semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan makna konotasi cinta yang ada di dalam empat lirik lagu dari drama Goblin, yaitu . lagu lsquo;Cheot-nun-chereom Neo-ege Ga-gett-da rsquo; oleh Ailee, lsquo;Cheot Nun rsquo; oleh Jung Joonil, lsquo;Beautiful rsquo; oleh Crush dan lsquo;Heaven rsquo; oleh Roy Kim dan Kim Yeji. Drama Goblin adalah drama Korea Selatan yang telah ditayangkan pada akhir November 2016 hingga akhir Januari 2017 di tvN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan makna konotasi cinta positif dan negatif pada keempat lirik lagu drama Goblin. Pada penelitian ini, makna konotasi cinta positif lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan makna konotasi cinta yang negatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca.

ABSTRACT
Song is one of the supporting elements in a movie or drama. The lyrics in the song help the audience to better understand the story in the movie or drama more clearly. This research approach linguistic science, that is semantic. Semantics is the study of meaning. The purpose of writing this journal is to know and explain the meaning of the connotation of love that is in the four lyrics of the song from the drama Goblin, that is. 39 Cheot Nun 39 by Ailee, 39 Cheot Nun 39 by Jung Joonil, 39 Beautiful 39 by Crush and 39 Heaven 39 by Roy Kim and Kim Yeji. Goblin is a South Korean drama that has aired in late November 2016 until the end of January 2017 on tvN. This study used descriptive qualitative method. The results found the positive and negative connotation meaning of love in the four lyrics of Goblin rsquo s songs. From this study, the positive connotation meaning of love is a lot more than the negative connotation meaning of love. This study is expected to provide information to the reader."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Berliany Putri
"Penelitian ini membahas pengaruh pergeseran makna dalam lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diterjemahkan ke bahasa Jerman pada pesan dalam lagu sumber dengan menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan pergeseran makna dan metode penelitian kuantitatif dengan survei menggunakan GoogleForm yang berisi penggalan lirik dalam bahasa Jerman dan jawaban iya/tidak untuk melihat kenaturalan terjemahan. Analisis ini menggunakan teori pergeseran makna Leuven-Zwart (1989) dan teori Skopos Vermeer (1978), serta strategi penerjemahan lagu Low (2003), dikenal dengan pentathlon principle, sebagai pendukung teori Skopos. Hasilnya menunjukkan bahwa 83% lirik mengalami pergeseran. Meskipun begitu, pergeseran tersebut tidak mengubah pesan, hanya mengubah kesan dari lagu sumber. Lalu, hanya ditemukan enam kata dan frasa yang tidak natural bagi penutur jati sehingga tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran makna. Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan juga tujuan lain dari penerjemahan ini, yaitu agar dapat dinyanyikan kembali.

This study discusses the effect of shifts in translation of the national anthem "Indonesia Raya" translated into German to the message in the source song by using two types of methods, there are descriptive qualitative method to explain shifts in translation and quantitative method with survey using GoogleForm, which contains German lyrics and yes/no answers to see the naturalness of the translation. The analysis use the theory of shifts in translation by Leuven-Zwart (1989) and Skopos theory by Vermeer (1978), as well as Low's (2003) song translation strategy known as the pentathlon principle to support Skopos theory. The results show 83% lyrics are shifting. However, the shifts do not change the message, only change the impression of the source song. Then, there are only six words and phrases are not natural for native speakers so that they do not have big effect on the shifts. Furthermore, it is also found another purpose of this translation was to be sing it again."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arthanovia Nurbaity Wicaksonoputri
"Terdapat tiga jenis aksara bahasa Jepang, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Umumnya, kanji memiliki dua cara baca, yaitu on’yomi dan kun’yomi. Namun terdapat situasi dimana suatu kanji memiliki cara baca yang tidak termasuk dalam on’yomi maupun kun’yomi, yang disebut dengan ateji. Penelitian ini bertujuan memahami pemaknaan ateji dan alasan penggunaannya melalui analisis komponen makna dan relasi makna ateji yang memiliki dua atau lebih cara baca berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode content analysis pada lirik lagu dari duo musisi Two-Mix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas ateji membuat pencipta karya mampu memberikan beragam cara baca dengan beragam relasi makna pada kanji yang sama sesuai keinginan. Jenis ateji yang paling banyak muncul pada data adalah ateji ungkapan-kontrastif yang sangat bergantung pada konteks, sementara relasi makna yang kerap muncul adalah majas metafora yang berfungsi untuk menciptakan atau menegaskan kesan, suasana, atau pesan tertentu dengan mempertahankan atau menambahkan aspek puitis lagu.

The Japanese writing system has three characters which are hiragana, katakana, and kanji. Generally, kanji has two ways of reading, namely on'yomi and kun'yomi. However, there are situations where a kanji has a way of reading that is different from on'yomi or kun'yomi, which is called ateji. This study aims to understand the meaning of ateji and the reasons for its use through an analysis of semantic components and the relation of the meaning of ateji that have two or more different reading ways. This study was conducted using the content analysis method on song lyrics from the musician duo Two-Mix. This study shows that the flexibility of ateji allows the creator of the work provides various reading ways with various meaning relations on the same kanji. The type of ateji that appears the most in the data is a contrastive-expression ateji which is highly context-dependent, while the meaning relation that often appears is a metaphor, which is used to create or emphasize a certain impression, atmosphere, or message by maintaining or adding to the poetic aspects of the song."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zetty Karyati
"ABSTRAK
Citraan adalah sarana yang digunakan sastrawan untuk membentuk citra melalui media bahasa. Citraan yang terdapat dalam karya sastra dapat dibagi atas tujuh jenis, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan pencecapan, citraan perabaan, citraan gerak, dan citraan pikiran.
Dalam menuliskan lirik-lirik lagunya, EGA banyak menggunakan citraan gerak. Citraan gerak menjadikan gambaran lebih hidup dan dinamis. Dengan citraan jenis ini EGA mengajak pembaca untuk seakan-akan turut menyaksikan suatu gerakan. Selain citraan gerak, citraan yang juga banyak dipakai adalah citraan pikiran. Citraan pikiran merangsang pembaca untuk berpikir lebih dalam untuk menafsirkannya.
Lirik lagu-lagu yang dipilih penulis sebagai sampel adalah yang terhimpun dalam album Cinta Sebening Embun. Salah satu alasan pemilihan album tersebut adalah karena lirik lagu-lagu yang terdapat dalam album tersebut merupakan lirik lagu-lagu yang berasal dari ketiga belas album terdahulu. Dengan demikian, diharapkan dapat mewakili keseluruhan karya Ebiet G. Ade.

"
1995
S11338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Astri Hardianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi seksualitas yang diwujudkan dengan penggunaan teks erotis dan penggambaran seksualitas dalam lirik lagu dangdut. Lirik lagu dangdut tidak berdiri sendiri, namun dilatarbelakangi oleh konteks sosial kultural. Dengan kata lain, lirik lagu dalam musik dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan bentuk realitas sosial yang ada dalam masyarakat. Lagu dangdut dengan tema dan lirik yang vulgar terdengar hampir di semua tempat melalui media massa, dan bahkan juga dinyanyikan oleh para pengamen di lampu merah dan kendaraan umum.
Sensasi yang ditampilkan dalam lagu-lagu ini seolah menjadi suatu keunikan yang menghibur, dengan tidak memikirkan dampak teks lagu tersebut terhadap masyarakat. Analisis wacana Barthes dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali lebih dalam peran bahasa dalam konstruksi seksualitas pada lirik lagu dangdut. Penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa seksualitas dalam lagu-lagu dangdut direpresentasikan melalui tema, judul, penggunaan kata-kata, ungkapan dan istilah erotis.

This study aims to find out the representation of sexuality which manifested by the use of erotic texts and depictions of sexuality are constructed in dangdut song lyrics. The lyrics do not stand alone, but is motivated by the socio-cultural context. In other words, song lyrics in music can be a communication medium to reflect the social realities in society. Dangdut songs with themes and lyrics that are vulgar sounded almost everywhere through the mass media, and even sung by the singers at traffic lights and public transportation.
The sensation that shown in these songs seemed to be a uniqueness that entertaining, with no thought to the impact of the song texts on society. Barthes discourse analysis with a qualitative approach is used to dig deeper into the role of language within construction of sexuality in the lyrics of dangdut song. The finding of the study indicated that sexuality in dangdut song represented by the theme, the title, the use of words, phrases and terms erotic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Fathia Pramesti
"Film The Falls 《瀑布》 (Pùbù) adalah film dengan tema drama keluarga yang disutradarai oleh Zhong Menghong. Film ini berlatar belakang pandemi COVID-19 yang mengisahkan kehidupan seorang janda bernama Pin Wen bersama putrinya, Xiao Jing. Suasana menegangkan terlihat ketika Pin Wen menderita gangguan mental. Misteri dalam film akhirnya terungkap ketika Pin Wen mengaku bahwa selama ini ia mendengar ilusi suara gemuruh air terjun yang membuatnya gelisah. Penelitian-penelitian terdahulu tentang film ini lebih menyoroti segi psikologi dan hubungan antar ibu-anak. Sementara itu, penelitian ini akan menganalisis apa makna dari air terjun dalam film ini sebab visualisasi air terjun sama sekali tidak dihadirkan hingga akhir film. Hasil penelitian menemukan bahwa air terjun merepresentasikan perjalanan hidup Pin Wen dan Xiao Jing. Layaknya air terjun besar yang menghantam ke permukaan beberapa air terjun kecil di bawahnya hingga membentuk suara gemuruh, lalu mengalir dengan tenang ke sungai. Pin Wen dan Xiao Jing telah melalui berbagai permasalahan, namun akhirnya sampai pada tahap keikhlasan.

The Falls 《瀑布》 (Pùbù) is a family drama film directed by Zhong Menghong. Set against the background of the COVID-19 pandemic, the movie follows the life of a widow named Pin Wen and her daughter, Xiao Jing. The tense scene is seen when Pin Wen suffers from mental illness. The mystery in the movie is finally revealed when Pin Wen confesses that she has been hearing the illusion of the roaring sound of a waterfall that makes her anxious. Previous studies of this film have focused more on psychology and mother-daughter relationships. Meanwhile, this research will analyze the meaning of the waterfall in the film since the visualization of the waterfall is not presented at all until the end of the film. This research found that the waterfall represents the life journey of Pin Wen and Xiao Jing. Like a large waterfall slams into the surface of several smaller waterfalls below to form a roaring sound, then flows calmly into the river. Pin Wen and Xiao Jing have gone through complicated problems, but finally come to the stage of sincerity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afry adi Chandra
"ABSTRACT
Penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika (Ferdinand D.Saussure) ini bertujuan untuk meninjau aspek moral yang terdapat dalam lirik lagu campursari karya musisi Jawa timur. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi pun cara berpikir masyarakat, saat ini banyak bermunculan lagu campursari karya beberapa seniman lokal Jaa Timur yang krisis akan moral. Karya tersebut lebih mengangkat sisi seksualitas, sikap melawan tataran norma dalam masyarakat (perselingkuhan), poligami, pengangguran, membuka aib seseorang, maupun merendahkan martabat orang lain."
Surakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, 2017
805 HSB 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>