Abstrak Latar belakang: Insomnia umum ditemukan pada pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Insomnia berdampak negatif pada aspek fisiologis, fisik, psikologis dan sosial, bahkan menjadi ancaman kematian bagi pasien. Faktor biologis, psikologis dan gaya hidup serta dialisis diduga menjadi penyebab insomnia pada populasi ini. Metode: Menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional, sampel 105 responden, melalui consecutive sampling technique. Insomnia dievaluasi dengan menggunakan The Minimal Insomnia Symptom Scale (MISS). Hasil: Insomnia dialami oleh 54 responden (51,4%), insomnia berhubungan signifikan dengan kram otot (p value=0,047), nyeri, (p value=0,034), stress (p value=0,005), sleep hygiene (p value = 0,018), dan strategi koping (p value = 0,015). Strategi koping merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan insomnia (p value= 0,015; OR: 2,9), kesemua faktor tersebut 97% berpeluang mempengaruhi insomnia. Rekomendasi: diperlukannya penelitian lanjutan mengenai intervensi yang dapat meningkatkan strategi koping untuk menurunkan angka insomnia pada pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialsis. Kata kunci: hemodialisis, gagal ginjal terminal, insomnia, strategi koping.
Abstract Background: Insomnia is commonly occur in end stage kidney disease patients who undergoing hemodialysis. Insomnia has negative impacts on physiological, physical, social, psychological aspects and furthermore, cause death threats in those patients. There are various factors are related to insomnia in this population, which are biological, psychological and lifestyle, dialysis. Method:This study used a Cross Sectional design, recruited 105 patients, selected by consecutive sampling technique. Insomnia was evaluated by using The Minimal Insomnia Symptom Scale (MISS). Results: Insomnia was experienced by 54 respondents (51.4%) and had significant associated with muscle cramps (p value=0.047), pain (p value=0.034), stress (p value=0.005), sleep hygiene (p value=0.018), and coping strategies (p value=0.015). Coping strategies was the dominant factor associated with insomnia (p value= 0,015; OR: 2.9), all these factors have 97% the chance to determine insomnia. Recommendation: further research needs to focus on interventions which may improve coping strategies to reduce insomnia incidence in end stage kidney diseases patients who undergoing hemodialsis. Keyword:hemodialysis, end stage kidney disease, insomnia, coping strategy
"Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian secara global. Di Indonesia, seiring bertambahnya usia, prevalensi penyakit kardiovaskuler juga mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan readmisi pada lansia yang terdiagnosis penyakit kardiovaskuler. Metodologi penelitian ini dengan desain Cross-Sectional, dan menggunakan tehnik Consecutive Sampling dalam pemilihan sampel, jumlah sampel sebanyak 102 responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan prosedur Confirmatory Faktor Analysis. Hasil penelitian menunjukkan kejadian readmisi dalam setahun minimum 1 kali dan maksimum 4 kali, dengan variabel depresi yang secara signifikan berhubungan dengan kejadian readmisi (p=0.003). Analisis multivariat menunjukkan bahwa factor sosial demografi (variabel usia, kebiasaan merokok), faktor kondisi klinis (variabel status fungsional, IMT, penurunan kadar HDL, komorbid, jenis penyakit, dan kepatuhan minum obat) dan faktor psikososial (kognitif) memiliki korelasi yang kuat antar faktor (0.987, 0.980, dan 0.984) dan variabel-variabelnya mewakili keseluruhan variabel independen.