Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Fitri Annisa
"Surfaktan merupakan senyawa amfifilik yang memiliki dua karakteristik bagian, yaitu bagian polar (Hidrofilik) dan nonpolar (Lipofilik). Surfaktan memiliki banyak aplikasi salah satunya untuk pemulihan ekstrak kulit manggis. Pada penelitian terbaru ini akan dilakukan sintesis dan karakterisasi palmitat 1,3,4-tiadiazol, oksadiazol dan turunannya sebagai surfaktan non-ionik. Katalis heterogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah CuO-CeO2 Komposit. Turunan 1,3,4-Tiadiazol dan Oksadiazol kemudian diuji pengaruh surfaktan terhadap ekstraksi antioksidan dari kulit manggis dengan menggunakan metode ABS (Aqueous Biphasic System). Palmitat 1,3,4-tiadiazol dan palmitat 1,3,4-oksadiazol berhasil disintesis menggunakan katalis CuO-CeO2. Katalis CuO-CeO2 disintesis dengan menggunakan teknik kimia hijau dengan ekstrak daun Morinda citrifolia. Katalis CuO-CeO2 menunjukkan fasa monoklinik dan sferis dengan ukuran partikel rata-rata 123,3 nm. Analisis optik mengungkapkan nilai celah pita sebesar 1,88 eV. Katalis dioptimalkan untuk digunakan dalam sintesis palmitat 1,3,4-tiadiazol. Variabel yang dipertimbangkan dalam sintesis ini termasuk jumlah katalis, waktu reaksi, dan kegunaan kembali katalis. Kondisi optimal untuk katalis CuO-CeO2 dalam sintesis palmitat 1,3,4-tiadiazol ditentukan sebagai 10 mol% selama 6 jam waktu reaksi, dan katalis tersebut menunjukkan kegunaan kembali untuk beberapa kali. Hasil dari produk yang disintesis adalah 95,51% untuk palmitat 1,3,4-tiadiazol dan 80,26% untuk palmitat 1,3,4-oksadiazol. Produk yang disintesis, termasuk palmitat 1,3,4-tiadiazol, palmitat 1,3,4-oksadiazol, dan derivatifnya dengan gugus vanilin dan D-Glukosa, diuji untuk pemulihan ekstrak manggis sebagai surfaktan potensial menggunakan metode Sistem Biphasic Aqueous (ABS) dengan polietilen glikol (PEG) 6000 dan amonium sulfat sebagai larutan akuatik. Hasil pemulihan tertinggi dari ekstrak manggis dicapai dengan palmitat 1,3,4-tiadiazol, menghasilkan 76,73%.

Surfactants are amphiphilic compounds with two distinct parts: a polar (water-soluble) and a nonpolar (lipid-soluble) part. They have various applications, including the extraction process of mangosteen peel. This study aims to synthesize and characterize palmitic 1,3,4-thiadiazole, oxadiazole, and their derivatives as non-ionic surfactants. The heterogeneous catalyst used is CuO-CeO2 composite. Subsequently, the effect of surfactants on antioxidant extraction from mangosteen peel is examined using the ABS method. The results indicate successful synthesis of palmitic 1,3,4-thiadiazole and palmitic 1,3,4-oxadiazole with the CuO-CeO2 catalyst. This catalyst is synthesized using green chemistry techniques with Morinda citrifolia leaf extract. Analysis reveals that the CuO-CeO2 catalyst exhibits monoclinic and spherical phases with an average particle size of 123.3 nm and an optical band gap of 1.88 eV. The catalyst is optimized for palmitic 1,3,4-thiadiazole synthesis, with optimal conditions at a 10 mol% catalyst concentration for 6 hours reaction time. The catalyst also demonstrates reusability for multiple cycles. The synthesized products yield high percentages, particularly 95.51% for palmitic 1,3,4-thiadiazole and 80.26% for palmitic 1,3,4-oxadiazole. These products, including their derivatives, are tested for mangosteen extract recovery as potential surfactants using the ABS method, with palmitic 1,3,4-thiadiazole showing the highest recovery yield at 76.73%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Yulianiza
"ABSTRAK
Penyangga katalis NiMo yaitu alumina, alumina-zeolit HY dan alumina-silika dengan variasi massa zeolit dan silika telah berhasil disintesis, selanjutnya dilakukan impregnasi katalis logam NiMo ke dalam penyangga katalis dengan menggunakan metode impregnasi basah. Karakterisasi katalis dilakukan dengan TGA, adsorpsi nitrogen, uji kekuatan mekanik (crushing strength), XRD, dan XRF. Hasil dari karakterisasi TGA menunjukkan dekomposisi katalis bervariasi dari satu hingga tiga kali. Karakterisasi dengan adsorpsi nitrogen menunjukkan bahwa katalis NiMo/ alumina-zeolit HY (kandungan zeolit HY 10 %) memiliki luas permukaan paling tinggi (268 m2/g) sedangkan katalis NiMo/alumina-silika (kandungan silika 5 %) memiliki nilai volume pori paling tinggi (0,52 cc/g) dan katalis NiMo/alumina memiliki distribusi ukuran pori paling tinggi (46 Å). Seluruh katalis memiliki nilai uji kekuatan mekanik (crushing strength) diatas 5. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa fasa alumina pada katalis sudah menjadi fasa gamma (γ) terbukti dengan adanya puncak pada 2θ = ±37,9˚, ±46,2˚, dan ±67˚. Karakterisasi dengan XRF membuktikan bahwa katalis mengandung komponen penyangga maupun katalis yaitu aluminium, fosfor, silika, nikel dan molibdenum. Uji aktivitas katalis dilakukan pada reaksi hidrodemetalisasi nikel dan vanadium dalam fraksi diesel. Hasil karakterisasi dengan ICP-OES menunjukkan bahwa katalis NiMo/alumina-silika (kandungan silika 5 %) merupakan katalis yang dapat menghilangkan logam nikel paling banyak yakni sebesar 97,6 % sedangkan katalis NiMo/alumina merupakan katalis yang dapat menghilangkan logam vanadium paling banyak yakni sebesar 98 %.

ABSTRACT
NiMo catalyst supports which were alumina, alumina-zeolite HY and alumina-silica with mass variation of zeolite and silica were successfully synthesized, next was impregnation process of NiMo catalyst into catalyst supports by used wet impregnation method. Characterization of catalysts were performed by TGA, nitrogen adsorption, crushing strength’s test, XRD, and XRF. Result from characterization by TGA showed that catalysts’s decomposition occured from once to three times. Nitrogen adsorption characterization showed that NiMo/alumina-zeolite HY (HY zeolite’s composition : 10 %) catalyst had highest surface area (268 m2/g) while NiMo/alumina-silica (silica’s composition : 5 %) catalyst had highest pore volume’s value (0,52 cc/g) and NiMo/alumina catalyst had highest pore’s distribution (46 Å). All of catalysts had crushing strength’s value over five. Characterization by XRD showed that alumina phase in catalysts were gamma (γ) phase which were proved by the peak of 2θ = ±37,9˚, ±46,2˚, and ±67˚. Characterization by XRF proved that composition of catalyst supports and catalysts were aluminium, fosfor, silica, nickel, and molybdenum. Activity test of catalysts were tested on hydrodemetallization of nickel and vanadium reaction in diesel fraction. Characterization result by ICP-OES showed that NiMo/alumina-silica (silica’s composition : 5 %) catalyst was catalyst to remove most of all nickel metal (97,6 %), while NiMo/alumina catalyst was catalyst to remove most of all vanadium metal (98 %). "
2015
S60386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Noviani
"ABSTRAK
Aktivitas hidrodenitrogenasi dengan katalis NiMo/γ-Al2O3 yang
mengandung fosfor diuji dalam flow reactor pada suhu 285-330oC dan LHSV 3-6
dengan umpan lube base oil dengan quinoline. Katalis NiMo(P)/γ-Al2O3 0,5%
fosfor dan 2,0% fosfor di karakterisasi menggunakan XRD yang menunjukan
kristal yang terbentuk adalah γ-Al2O3. Karakterisasi dengan XRF menunjukan
perbedaan kandungan Ni dan Mo di katalis ,pada katalis dengan 2,0% fosfor
kandungan Ni dan Mo lebih banyak dibandingkan 0,5% fosfor. Karakterisasi luas
permukaan katalis dengan metode BET menunjukan adanya penurunan luas
permukaan dengan bertambahnya kandungan fosfor. Katalis diuji kekuatan
mekaniknya , dimana semakin banyak fosfor pada katalis maka kekuatan
mekaniknya semakin menurun. Produk reaksi hidrodenitrogenasi dianalisa
menggunakan GC-MS, HPLC, Total Nitrogen Total Sulufr Analyzer, dan GCSIMDIS
(Simulation Distilation). Reaksi hidrodenitrogenasi ini merupakan
kinetika reaksi pseudo orde 1. Energi aktivasi reaksi hidrogenasi quinoline
membentuk 5,6,7,8-tetrahydroquinoline, decahydroquinoline, dan NH3 untuk
katalis NiMo(P)/γ-Al2O3 dengan 0,5% fosfor adalah 49,68 kJ/mol sedangkan
untuk 2,0% fosfor 33,01 kJ/mol. Energi aktivasi reaksi hidrodenitrogenasi dalam
menghilangkan nitrogen pada quinoline menjadi gas NH3 untuk katalis dengan
0,5% fosfor adalah 78,8 kJ/mol dan katalis dengan 2,0% fosfor 61,87 kJ/mol.
Dalam reaksi hidrodenitrogenasi dengan katalis NiMo(P)/γ-Al2O3 menggunakan
flow reactor ini tidak terjadi pergeseran titik didih antara umpan dengan produk,
sehingga cracking yang terjadi sangat minimal selama reaksi berlangsung.

ABSTRACT
Hydrodenitrogenation activity over NiMo/γ-Al2O3 catalyst containing
phosphorus were tested in a flow reactor at 285-330oC and LHSV 3-6 with lube
base oil and quinoline as a feed. NiMo(P)/γ-Al2O3 catalysts with 0.5% phosphorus
and 2.0% phosphorus were characterized using XRD that show a γ-Al2O3 cristal
at catalyst. Characterization using XRF showed the different content of nikel and
molibdenum more high at 2.0% phosphorus than 0.5% phosphorus. The surface
area decreased with increase phosphorus on catalyst with BET method. Catalysts
also characterized by the crushing strength test, when the phosphorus content
increase, the crushing strength will decreased. Product of hydrodenitrogenation
were analyzed using GC-MS, HPLC, Total Nitrogen Total Sulufr Analyzer, dan
GC-SIMDIS (Simulation Distilation). This reaction is a kinetics pseudo first
order. Activation energy hydrogenation of quinoline form 5,6,7,8-tetrahydroquinoline,
decahydroquinoline, and NH3 for NiMo(P)/γ-Al2O3 catalyst with 0.5%
phosphorus is 49,68 kJ/mol, while for catalyst with 2.0% phosphorus is 33,01
kJ/mol. Activation energy for hydrodenitrogenation to relieve nitrogen at
quinoline to NH3 at catalyst with 0.5% phosphorus is 78,8 kJ/mol and catalyst
with 2.0% phosphorus is 61,87 kJ/mol. Hydrodenitrogenation with NiMo(P)/γ-
Al2O3 catalyst using flow reactor is no shift at boiling point between feed and
product, so that the cracking during the raction is small or minimal."
2016
S65391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Kristianto
"Komposit ZrO2/NGP dan ZrO2/graphene dengan masing-masing 5 massa dari NGP dan graphene telah disintesis dengan menggunakan metode sol-gel, dilanjutkan dengan metode kopresipitasi. Sampel tersebut dikarakterisasi dengan X-ray Diffraction XRD , Energy Dispersive X-ray EDX , Transmission Electron Microscopy TEM , Brunauer-Emmett-Teller BET , Fourier Transform Infrared FT-IR , UV-Visible Diffuse Reflectance UV-Vis dan Thermal Gravimetric Analysis TGA dalam rangka untuk menginvestigasi kristal struktur, komposisi atomic, morfologi, luas spesifik permukaan, mode vibrasi, nilai celah energi dan stabilitas panas dari komposit. Aktivitas catalytic dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet photocatalytic , ultrasonic sonocatalytic dan gabungan antara ultraviolet dengan ultrasonic sonophotocatalytic sebagai sumber iradiasi pada proses degradasi limbah pewarna methylene blue MB . Hasil menunjukan bahwa ZrO2/graphene mampu menghadirkan kemampuan aktivitas catalytic dan adsorpsi yang lebih baik daripada ZrO 2/NGP dan ZrO2 pada proses degradasi MB. Pada aktivitas catalytic, ditunjukan bahwa sonophotocatalytic menghadirkan efisiensi terbagik, diikuti dengan sonocatalytic dan photocatalytic. Sebagai tambahan, efek dari, suhu kalsinasi, derajat keasaman pH , dosis katalis, konsentrasi MB, scavenger spesies aktif dan penggunaan kembali diinvestigasi dan hasilnya akan dibahas.

ZrO2 NGP and ZrO2 graphene composites with five weight percent 5 wt of NGP and graphene, respectively, where synthesized by sol gel method, followed by coprecipitation. The prepared samples were characterized by X ray Diffraction XRD , Energy Dispersive X ray EDX , Transmission Electron Microscopy TEM , Brunauer Emmett Teller BET , Fourier Transform Infrared FT IR , UV Visible Diffuse Reflectance UV Vis and Thermal Gravimetric Analysis TGA in order to investigate the crystal structure, atomic composition, morphology, specific surface area, vibration modes, bandgap energy value and thermal stability of the samples. The catalytic activities were performed using ultraviolet photocatalytic , ultrasonic sonocatalytic and the combination of ultraviolet and ultrasonic sonophotocatalytic as an irradation source in degrading methylene blue MB dye. The results showed that ZrO2 graphene could exhibit the best catalytic performance and adsorption than ZrO2 NGP and ZrO2 in degrading MB. In the catalytic activity, sonophotocatalytic exhibit the best catalytic performance, followed by sonocatalytic and photocatalytic. In addition, effect of contact time, calcination temperature, pH, catalyst dosage, MB concentration, scavenger of active species and reusability were investigated and the results were discussed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rilian
"Minyak Jarak merupakan salah satu minyak nabati yang berpotensi
untuk dijadikan berbagai produk non pangan. Dalam riset ini diuji cobakan
transformasi minyakjarak menjadi senyawa metil ester dengan dua tahapan
reaksi (esterifikasi dan transesterifikasi). Reaksi transformasi tersebut
melibatkan beberapa katalis yaitu katalis padatan asam y-AI2O3 untuk reaksi
esterifikasi dan katalis padatan basa y-AI2O3/K2CO3 untuk reaksi
transesterifikasr Katalis yang dibuat dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF
dan BET. Proses yang digunakan adalan dengan reaktor alir yang telah
dipacking katalis padat, serta menggunakan sistem distilasi reaktif untuk
reaksi esterifikasinya. Substrat yang direaksikan dapat dikonversikan dengan
optimum serta pemisahan yang Iebih mudah antara produk utama dengan
produk sampingnya, sehingga secara keselurunan didapatkan proses yang
Iebin efisien serta efektif. Reaksi esterifikasi dan transesterifikasi dengan
reaktor alir mencapai koversi optimum sebesar 87,14% dan 94,66%. Produk
metil ester yang didapat berpotensi menjadi bahan bakar alternatif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30491
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Visti Ulyani
"Reaksi katalisis oksidasi vanili menjadi asam vanilat merupakan salah satu reaksi yang penting dalam industri kimia. Reaksi oksidasi secara konvensional membutuhkan pereaksi yang tidak ramah lingkungan, sehingga penggunaan katalis heterogen lebih disukai. Pada penelitian ini digunakan katalis TiO2?Al2O3 (1:1)-PEG 6000, yang disintesis dari Al(NO3)3.9H2O dan TiCl4 dengan perbandingan mol 1:1. Katalis dikarakterisasi menggunakan XRD. Katalis ini diuji daya katalitiknya pada reaksi oksidasi vanili dengan O2 sebagai oksidator. Reaksi katalisis dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu variasi berat katalis (0,5 ? 2 g), waktu reaksi (1 ? 4 jam), dan suhu reaksi tetap yaitu (55 ? 60 ºC)[18] yang merupakan suhu optimal oksidasi vanili menjadi asam vanilat. Produk reaksi dianalisis secara kualitatif menggunakan KLT dan FTIR dan secara kuantitatif menggunakan HPLC. Hasil konversi tehadap asam vanilat optimum, yaitu sebesar 87% .Hasil konversi optimum kedua katalis ini diperoleh dengan bantuan 1,5 g katalis selama 4 jam reaksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30373
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nurhidayat
"Indonesia berkomitmen meningkatkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) hingga 23% pada bauran energi nasional tahun 2025, sejalan dengan target pengurangan emisi karbon sebesar 29% pada 2030. Salah satu energi terbarukan yang berpotensi besar adalah biofuel, tetapi penggunaannya masih didominasi oleh minyak kelapa sawit, yang bersaing dengan sektor lain. Oleh karena itu, minyak jarak, yang non-edible dan melimpah, diusulkan sebagai alternatif bahan baku. Minyak jarak kaya akan asam risinoleat (90%), sehingga memerlukan proses dehidrasi dan deoksigenasi untuk menghasilkan senyawa alkana. Penelitian ini mengkaji serta mengoptimisasi proses produksi alkana, sebagai prekusor biofuel, berbasis minyak jarak, menggunakan katalis MgO/ dengan rasio 3:1 dalam reaktor batch pada tekanan 15 bar dan suhu 270, 300, 330, dan 360°C. Hidrogen yang diperlukan dihasilkan secara in situ melalui dekomposisi gliserol, menghilangkan kebutuhan suplai eksternal. Proses ini hemat energi karena tidak memerlukan tekanan tinggi, memanfaatkan self-inducing impeller untuk menjaga stabilitas reaksi pada fasa cair. Mekanisme proses diawali dengan tahap dehidrasi yang melibatkan pelepasan gugus hidroksil dari asam risinoleat, sehingga menghasilkan molekul air. Fenomena ini diindikasikan oleh peningkatan kadar serta penurunan viskositas pada minyak jarak terdehidrasi. Selanjutnya, molekul air yang terbentuk tersebut dimanfaatkan untuk memicu reaksi hidrolisis trigliserida. Tahap berikutnya adalah deoksigenasi, yang pada penelitian ini teridentifikasi berlangsung melalui jalur reaksi dekarboksilasi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya konsentrasi karbon dioksida dalam produk gas yang dihasilkan. Hasil akhir menunjukkan bahwa temperatur operasional memiliki pengaruh signifikan terhadap selektivitas produk hidrokarbon, dengan suhu 360°C dianggap sebagai kondisi optimal untuk memperoleh alkana dengan persentase tertinggi.

Indonesia is committed to increasing the share of New and Renewable Energy (NRE) to 23% in the national energy mix by 2025, aligning with the target of a 29% reduction in carbon emissions by 2030. Biofuel is one renewable energy source with significant potential, but its current utilization is still predominantly based on palm oil, which competes with other sectors. Therefore, castor oil, being non-edible and abundant, is proposed as an alternative feedstock. Castor oil is rich in ricinoleic acid (90%), thus requiring dehydration, hydrolysis, and deoxygenation processes to yield alkane compounds. This research investigates and optimizes the production of alkanes as biofuel precursors from castor oil. The process utilizes an MgO/  catalyst with a 4:1 ratio in a batch reactor at a pressure of 15 bar and temperatures of 270, 300, 330, and 360°C. The required hydrogen is generated in situ through glycerol decomposition, eliminating the need for an external supply. This process is energy efficient as it does not necessitate high pressure, instead employing a self-inducing impeller to maintain reaction stability in the liquid phase. Of course. The process mechanism commences with a dehydration step that involves the removal of hydroxyl groups from ricinoleic acid, which in turn generates water molecules. This phenomenon is indicated by an increase in moisture content and a decrease in the viscosity of the dehydrated castor oil. Subsequently, these resulting water molecules are utilized to trigger the hydrolysis reaction of triglycerides. The following stage is deoxygenation, which, in this study, was identified to proceed via a decarboxylation reaction pathway. This is evidenced by the high concentration of carbon dioxide in the gaseous product. The results demonstrate that the operating temperature has a significant influence on the selectivity of the hydrocarbon products, with 360°C being established as the optimal condition for obtaining the highest alkane percentage. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Sofura Azhariyah
"Pada penelitian ini dibuat katalis dekomposisi ozon berbasis tembaga oksida CuOx dengan penyangga karbon aktif graanular GAC yang digunakan untuk dekomposisi ozon dalam emisi gas buang industri yang menggunakan ozon. GAC digunakan sebagai penyangga yang diaktivasi terlebih dahulu menggunakan HCl dan NaOH. CuOx diimpregnasi ke permukaan GAC dengan menggunakan prekursor karbonat tembaga CuCO3 dan kemudian dikalsinasi untuk penyingkiran karbon dioksida pada suhu 30°C selama 1 jam. Ukuran karbon aktif dan persentase loading CuOx divariasikan untuk mendapatkan nilai optimum.
Morfologi, komposisi, dan fasa kristal dianalisis dengan metode BET, SEM-EDX, FTIR, XRF dan XRD. Dekomposisi ozon dilakukan pada suhu ruang dan tekanan atmosfir menggunakan reaktor unggun tetap. GAC dengan ukuran 60-100 mesh dan persentase loading CuOx 2 -b menunjukkan aktivitas yang tertinggi karena konversi ozon menjadi oksigen dapat mencapai 100. Jumlah CuOx pada penyangga juga menentukan efisiensi katalis karena jumlah CuOx yang sesuai tampaknya dapat mempertahankan morfologi dan fase kristal katalis.

In this research, ozone decomposition has been synthesized based on copper oxide CuOx with granular activated carbon GAC as a support catalyst, being used as ozone decomposer in effluent gas emissions of industries that use ozone. As a support, GAC was prepared by using HCl and NaOH. CuOx was impregnated to the surface of activated carbon granulated by using copper carbonate CuCO3 as precursor and then calcined to release carbon dioxide with temperature of 30°C for 1 hour. Size of activated carbon and loading percentage of copper oxide to the support were varied to get the optimum value.
The morphology, composition, and crystal phase were characterized by BET, SEM EDX, FTIR, XRF, and XRD method. Ozone decomposition was performed at room temperature and atmospheric pressure using fixed bed reactor. Activated carbon with size 60 100 mesh and 2 w loading percentage showed the highest activity which the ozone conversion to oxygen reached 100 . Amount of CuOx on the support also determine the efficiency of catalyst due to appropriate amount of CuOx probably maintain the morphology and crystal phase of the catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farras Gianindra
"Pada studi ini, tiga persentase massa dari perak ditambahkan ke nanokomposit oksida nikel dan oksida cerium dengan tiga rasio molar berbeda dari kedua oksida. Nanokomposit telah disintesis menggunakan metode ultrasonic-assisted. Lima teknik karakterisasi digunakan untuk mengevaluasi bahan, X-ray diffraction (XRD), X-ray fluorescence (XRF), UV-Vis diffuse reflectance, Raman Spectroscopy, dan Adsorpsi/Desorpsi Nitrogen. Dua sumber radiasi, cahaya tampak dan UV digunakan untuk mendegradasi metilen biru sebagai objek polutan untuk aktivitas fotokatalitik. Katalis nanokomposit dengan persentase massa Ag sebanyak 20 wt.% menunjukkan aktivitas fotokatalitik tertinggi. Dalam proses degradasi metilen biru dengan katalis nanokomposit elektron scavenger merupakan spesies aktif utama pada proses degradasi.

In this study, three different weight percentages of silver were added to the nickel oxide and cerium oxide nanocomposites with three different molar ratios of the two oxides. These nanocomposites were synthesized using ultrasonic-assisted techniques. Five characterization techniques were carried out to evaluate the materials, X-ray diffraction (XRD), X-ray fluorescence (XRF), UV-Vis diffuse reflectance, Raman Spectroscopy, and Nitrogen Adsorption/Desorption. Two radiation sources, visible and ultraviolet, were used to degrade methylene blue as a pollutant object for photocatalytic activities. The nanocomposite catalyst with twenty weight percentages of silver showed the highest photocatalytic activity. In the degradation process of methylene blue with these nanocomposite catalyst that electrons becomes the main active species in the process."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vannes
"Untuk menjawab tantangan global terhadap persediaan sumber energi konvensional yang terus berkurang, energi hidrogen hadir sebagai kandidat sumber energi alternatif yang menjanjikan. Salah satu material cairan pembawa hidrogen adalah metanol. Melalui reaksi methanol steam reforming, metanol dapat direformasi membentuk hidrogen dengan rasio H/C yang tinggi pada suhu rendah. Pada penelitian ini, titanate nanotubes (TNTs) yang dimodifikasi dengan MoOx disintesis dengan metode hidrotermal dan presipitasi sebagai pendukung katalis Cu. Modifikasi bertujuan untuk memfasilitasi pembentukan karakteristik oxygen vacancy, yang dianggap menguntungkan reaksi water gas-shift dalam reaksi methanol steam reforming. Katalis berhasil disintesis dibuktikan dengan karakterisasi XRF, XRD, SAA-BET, Raman, dan TEM. Efek sinergis katalis terhadap reaksi methanol steam reforming dijelaskan dengan karakterisasi H2-TPR. Dari hasil uji aktivitas katalitik ditemukan katalis Cu@TNTs-MoOx 10% memberikan konversi metanol (~94,2%) dan produksi hidrogen (0,0043 mol/min/g) yang tinggi pada suhu optimal 400°C. Meskipun katalis ini selektif terhadap reaksi metanasi, tetapi menawarkan kestabilan termal, selektivitas CO yang rendah, dan meminimalkan pembentukan coke melalui pembentukan spesi MoOxCy.

To address the global challenge of diminishing conventional energy supplies, hydrogen energy has emerged as a promising candidate for alternative energy sources. One of the liquid hydrogen carriers is methanol, which can be reformed to produce hydrogen with a high H/C ratio at low temperatures through the methanol steam reforming reaction. In this study, titanate nanotubes (TNTs) modified with MoOx were synthesized via hydrothermal and precipitation methods as a support for copper catalysts. This modification aims to facilitate the formation of oxygen vacancy characteristics, which are considered beneficial for the water-gas shift reaction during methanol steam reforming. The catalysts were successfully synthesized, as confirmed by XRF, XRD, SAA-BET, Raman, and TEM characterizations. The synergistic effects of the catalysts on the methanol steam reforming reaction were analyzed using H2-TPR characterization. Catalytic activity tests revealed that the Cu@TNTs-MoOx 10% catalyst achieved high methanol conversion (~94.2%) and hydrogen production (0.0043 mol/min/g) at an optimal temperature of 400°C. Although this catalyst is selective toward methanation reactions, it offers thermal stability, low CO selectivity, and minimizes coke formation through the generation of MoOxCy species."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>