Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36081 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariansyah Eka Prasetyo
"Gangguan jiwa telah menjadi salah satu isu kesehatan global yang semakin mendesak untuk diperhatikan. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2019, sekitar 970 juta orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan jiwa, kecemasan dan depresi. Dalam konteks kesehatan mental, peran institusi budaya seperti museum dapat menjadi media yang krusial, khususnya dalam membahas perkembangan penanganan medis untuk publik. Museum Kesehatan Jiwa Lawang merupakan salah satu museum yang menyajikan pameran kesehatan jiwa. Namun, dalam pelaksanaanya museum ini masih menerapkan konsep tradisional yang cenderung collection oriented, dan hanya berfokus pada kegiatan preservasi dan konservasi benda-benda bersejarah saja. Konsep new museum hadir membawa ideologi baru yang merubah museum menjadi suatu instansi yang lebih people oriented, edukatif, dan bersifat inklusif. Untuk mewujudkan konsep new museum dirumuskanlah rumusan permasalahan yang merujuk pada pertanyaan bagaimana merancang konsep tata pamer Museum Kesehatan Jiwa Lawang yang komunikatif dan inklusif sehingga sejalan dengan tujuan dan prinsip new museum? Proses rekonstruksi akan menggunakan pendekatan arkeologi kolonial, sosial-historis, yang dikombinasikan dengan analisis konten multimedia untuk menghimpun isu-isu kesehatan mental terkini. Hasil penelitian ini berupa rancangan tata pamer museum yang sudah disesuaikan dengan konsep new museum yang edukatif, rekreatif, dan inklusif.

Mental health disorders have become one of the pressing global health issues that require increasing attention. According to the World Health Organization (WHO) in 2019, approximately 970 million people worldwide live with mental health disorders, including anxiety and depression. In the context of mental health, cultural institutions such as museums can play a crucial role, particularly in addressing the development of medical treatments for the public. Museum Kesehatan Jiwa Lawang is one such museum that exhibits mental health themes. However, in its implementation, this museum still applies a traditional concept that tends to be collection-oriented, focusing only on the preservation and conservation of historical objects. The concept of the new museum introduces a new ideology that transforms museums into more people-oriented, educational, and inclusive institutions. To realize the concept of the new museum, the problem formulation refers to the question of how to design a communicative and inclusive exhibition layout for Museum Kesehatan Jiwa Lawang, aligning with the goals and principles of the new museum? This analysis process will utilize colonial archaeology and socio-historical approaches, combined with multimedia content analysis to gather current mental health issues. The results of this research are a museum exhibition design tailored to the new museum concept, which is educational, recreational, and inclusive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Drasthya Ayhodha Nareshwari
"Museum masa kini harus mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung, sayangnya museum di Indonesia diidentikan dengan kesan tua dan tidak menarik. Maka untuk mengatasinya diperlukan desain display yang diharapkan dapat mengundang pengunjung. Namun bagaimana jika bangunan yang digunakan sebagai museum bukanlah bangunan yang didesain untuk museum, melainkan bangunan lama cagar budaya. Memasukan fungsi museum seni sebagai identitas baru sebuah bangunan lama merupakan proses yang tidak mudah. Perlu adanya kesesuaian antara fungsi baru museum dan elemen bangunan lama yang dijaga. Melalui kajian teori dan studi kasus terhadap Museum Seni Rupa dan Keramik ditemukan bahwa display dalam ruang pamer dapat menghubungkan kedua kebutuhan lama dan baru, sehingga aspek dalam merancang alat bantu display tidak lagi terbatas pada segi informatif dan persepsi manusia, tetapi keadaan objek yang dipamerkan dan bangunannya.

Museum nowadays, must be able to attract visitors to come to visit. Sadly, museums in Indonesia are identified with old and unattractive impressions. Hence, to overcome it, it is necessary for displays are designed so they can draw in visitors. However, instead of using building that originally designed as a museum, what if it is an old building of cultural heritage re-functioned to become a museum. To incorporate art museum as the new identity of an old building is not an easy process. Adjustment between the new function and the elements of the preserved heritage building are needed. Through relevant theories and case studies on Museum Seni Rupa dan Keramik, the researcher found that the display in the exhibition space could act as a tool to connect both the needs of old and new. This makes designing exhibition displays are no longer limited in terms of informative and human perception aspects, but also the collection and the heritage building needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maliki
"Tesis ini membahas tentang pengembangan tata pamer, yang merupakan salah satu fungsi museum, Studi kasus yang dilakukan adalah Museum Timor Timur Taman Mini ?Indonesia Indah? Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran keadaan Museum Timor Timur sekarang ini. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu melakukan konsep penyajian museum yang lebih terarah dengan sesuai visi dan misi, tujuan museum Timor Timur. Kemudian menentukan desain alur pameran dan program kegiatan berdasarkan teori komunikasi. Dalam desain tersebut terdapat unsur-unsur penting yang berperan menentukan pesan, pameran dan program kegiatan sebagai media penyampaian pesan, hal ini bertujuan untuk mewujutkan pameran dan program kegiatan yang lebih efektif.

This thesis discusses the development of governance showroom, which is one of the museum?s .functions, is a case study carried out in East Timor Museum Taman Mini "Indonesia Indah" Jakarta. This study was conducted by qualitative descriptive method that begins with an overview of today's Museum of the East Timorese. based these conditions, need to conluct a more focused presentation of concept in accordance with the vision and mission, the purpose of the museum of East Timor. Then to determine the flow of desian exhibitions and program based on the theory of communication activitias. the design are consists of important elements that contribete to determining the message, exhibition and program of activities as a medium to deliver the message, it aims to realize the exhibition and program activities be more effetive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suntoro
"Tesis ini membahas tentang konsep tata pamer sebagai bagian dari fungsi museum. Aspek penting dalam tata pamer museum adalah komunikasi yaitu sumber pesan, penyampaian dan penerima pesan. Studi kasus yang digunakan adalah Museum Pusaka TMII. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Dengan gambaran kondisi pameran museum sebagai salah satu bagian dari komunikasi museum dalam menyampaikan pesan. Selanjutnya analisis penyajian koleksi saat ini dipandang dari sudut pandang new museology. Analisis kondisi pameran tersebut menghasilkan ide-ide baru penyajian koleksi yang mengacu pada alur pameran. Alur cerita pameran merupakan salah satu bagian penting dalam proses tata pamer untuk memahami pesan museum secara keseluruhan. Konsep tata pamer yang di kaitkan dengan program edukasi museum dapat membantu efektifitas dalam penyampaian pesan museum.

The focus of the thesis is about governance concept showroom as a part of the museum?s function. The important aspects of museum communication is the source message, delivery and receiver. Pusaka Museum is the case study for this research. This research is a descriptive study with qualitative approach. Begins with an overview of the condition of the museum exhibition as one component of museum communication in a channel message. Later analysis of the current collection presentation in light viewpoint new museology. Analysis conditions resulted new ideas in the preparation of the exhibition refers to a collection of exhibits story line. Story line is one important part of the communication process to understand the message museum as a whole. Exhibition through one museum education program associated with the theory of education can assist in the effective delivery of the museum message."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1994
069 MUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bintang
"Penelitian ini mengkaji pengembangan ekshibisi di Museum Satriamandala untuk meningkatkan kualitas pameran melalui pendekatan "New Museology" yang menekankan inklusivitas, dinamisme, dan interaktivitas. Tujuan utama museum ini adalah mengabadikan perjuangan dan kontribusi para Jenderal TNI dalam sejarah Indonesia, serta menanamkan semangat jiwa korsa. Pada penelitian kali ini berfokus pada ruang yang didedikasikan untuk Jenderal Sudirman, Jenderal Oerip Soemohardjo, Jenderal A.H. Nasution, dan Jenderal H.M. Soeharto, dirancang ulang dengan integrasi konsep-konsep museologi untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggaan nasional melalui edukasi sejarah. Usulan pengembangan ekshibisi meliputi fase konseptual dan fase pengembangan yang fokus pada penulisan alur cerita dan desain pameran yang interaktif. Evaluasi berkelanjutan dan penyesuaian berdasarkan umpan balik pengunjung juga ditekankan untuk meningkatkan efektivitas pameran. Dengan mengintegrasikan konsep "New Museology" dan menekankan narasi yang kuat serta koleksi yang relevan, penelitian ini bertujuan untuk memperkuat fungsi Museum Satriamandala sebagai pusat edukasi sejarah dan kebanggaan nasional, sekaligus menanamkan dan memperkuat semangat jiwa korsa.

This research examines the development of exhibitions at the Satriamandala Museum to enhance the quality of displays through the "New Museology" approach, which emphasizes inclusivity, dynamism, and interactivity. The primary goal of the museum is to commemorate the struggles and contributions of the TNI Generals in Indonesia's history, while instilling the Esprit de Corps. This study focuses on the spaces dedicated to General Sudirman, General Oerip Soemohardjo, General A.H. Nasution, and General H.M. Soeharto, redesigned with integrated museology concepts to enhance national awareness and pride through historical education. The proposed exhibition development includes conceptual and developmental phases, focusing on narrative writing and interactive exhibition design. Continuous evaluation and adjustments based on visitor feedback are also emphasized to improve exhibition effectiveness. By integrating the "New Museology" concept and emphasizing strong narratives and relevant collections, this research aims to strengthen the Satriamandala Museum's role as a center for historical education and national pride, while also instilling and reinforcing the Esprit de Corps."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Haryanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang aspek poetics dalam suatu tata pamer. Aspek poetics yang dijalankan dalam penelitian ini adalah membangun aktivitasproduksi makna meaning making yang dihasilkan oleh tata pamer Galeri Kepresidenan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti MKRIBK . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aktivitasproduksi makna meaning making yang dihasilkan oleh tata pamer Galeri Kepresidenan MKRIBK dengan cara mengonsep ulang narasi melalui pemberian tema pada masing-masing galeri presiden. Hasil penelitian ini adalah MKRIBK patut didorong untuk lebih mengembangkan tata pamernya mengikuti kaidah poetics dengan cara mendesain ulang tata pamer Galeri Kepresidenan MKRIBKmelalui pendekatan konstruktivis agar tercapai meaning making.

ABSTRACT
This study discusses the aspect of poetics in an exhibition. The poetics used in this research are for meaning making of the exhibition in Gallery of Honor of the Presidential Museum of the Republic of Indonesia Balai Kirti PMRIBK . This research is a qualitative research which aims to build meaning making activities for the exhibition in Gallery of Honor of the PMRIBK by re conceptualizing the narratives by giving each gallery in the museum a specific theme. The results of this research show that PMRIBK should be encouraged to further develop its exhibition by following the principles of poetics by redesigning the exhibition in the Gallery of Honor ofPMRIBK through a constructivist approach in order to achieve meaning making. "
2017
T50791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawaty
"Tesis ini membahas mengenai Tata Pamer dan Program Publik yang dilakukan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kajian penelitian ini memperlihatkan apakah nilai-nilai yang terkandung di gedung yang berada di Jalan Imam Bonjol ini sudah muncul dalam tata pamer dan program publiknya. Selain itu untuk mengetahui apakah Museum Perumusan Naskah Proklamasi sudah sesuai dengan konsep new museum.
Dari hasil penelitian ini maka perlu adanya subject matter discipline dan kerjasama dengan berbagai pihak sehingga museum sesuai dengan konsep new museum dan nasionalisme juga tercermin dalam tata pamer dan program publik museum.

This research focuses on exhibition and public program at Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Nationalism in Exhibition and Public Program at Formulation of Proclamation Text Museum). The study is using qualitative approach. This research shows whether the values contained in this historic house, at Jalan Imam Bonjol, appear in the exhibition and public program. Furthermore, this research also studies whether the museum has applied the concept of new museology.
As a result, the museum needs to apply some subject disciplines and to have some cooperation with others outside the museum in order to make the museum in accordance with the concept of new museology. Besides, it makes the nationalism values appear in the exhibition and public program."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wahyu Widodo
"Tesis ini membahas tentang rekontekstualisasi koleksi Museum Purna Bhakti Pertiwi. Rekontekstualisasi adalah memberi interpretasi baru, dilakukan dengan penelitian koleksi. Penelitian koleksi ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan pemaknaan baru terhadap koleksi cenderamata para kepala negara dan penghargaan dari PBB. Hasil akhir penelitian tesis ini adalah penyajian koleksi yang informatif.

This thesis discusses the re-contextualization of Purna Bhakti Pertiwi Museum collection. Re-contextualization was done by the research collections. This collection of research is a descriptive research with a qualitative approach. Results from this study is to give new meaning to the collection of souvenirs of the heads of state and an award from the UN. The final result of this research is presenting an informative collection."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27524
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Dwiananta A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>