Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khishbatur Rizqiyah
"Tujuan dari studi ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari perceived organizational support dan psychological capital terhadap organizational performance dengan mediasi work engagement. Pengujian dilakukan terhadap 305 responden yang merupakan pegawai aktif di lingkungan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Republik Indonesia. Pendekatan penelitian dalam studi ini covariance-based structural equation modelling (CB-SEM) dan pengujian melalui confirmatory factor analysis menggunakan aplikasi LISREL untuk menguji variabel multidimensi pada model dalam studi ini. Secara keseluruhan, hasil pengujian seluruh hipotesis menunjukkan bahwa data yang diperoleh mendukung model. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perceived organizational support dan psychological capital memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap organizational performance. Selain itu, work engagement dikonfirmasi sebagai variabel yang memediasi hubungan tersebut. Hasil studi ini menunjukkan bahwa ketika pegawai memiliki kondisi mental positif serta merasa mendapatkan dukungan organisasi yang memadai khususnya selama masa penyederhanaan organisasi, akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi khususnya untuk mencapai tujuan layanan yang ditargetkan dengan syarat pegawai harus merasa terlibat dalam pekerjaannya yaitu ketika melaksanakan tugasnya disertai dengan perasaan bahagia dan penuh semangat.

The purpose of this study is to examine and analyze the effect of perceived organizational support and psychological capital on organizational performance by mediating role work engagement. The test was conducted on 305 active employees in  Directorate General of Financial Balance. The research approach in this study is covariance-based structural equation modeling (CB-SEM). The data was tested through confirmatory factor analysis using LISREL to test multidimensional variables in the model in this study. Overall, the results show that all hypotheses support the model. This research reveals that perceived organizational support during organizational change and psychological capital have a positive and significant influence on organizational performance. In addition, work engagement was confirmed as a variable that mediates this relationship. Thus, the results show that when employees have a positive mental condition and feel they received organizational support, especially during the organizational change, this will have a positive impact on organizational performance, especially in achieving targeted service goals. In addition to that, employees must feel involved in their work when carrying out their duties by feelings of happiness and enthusiasm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primahesti Dyah Widowati
"Tingkat work engagement(keterikatan kerja) karyawan dapat mempengaruhi ketahanan suatu organisasi di tengah persaingan bisnis. Namun karyawan perbankan kerap kali dihadapkan pada tingkat partisipasi konsumen, jam kerja yang kaku, dan cakupan target konsumen yang dapat mempengaruhi tingkat keterikatan kerja dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari emotional intelligence, perceived organizational support, dan ethical leadership, terhadap keterikatan kerja karyawan perbankan melalui mediasi dari psychological capital. Sampel yang dilibatkan dalam penelitian adalah 297 karyawan bank umum konvensional di Indonesia. Hasil analisis structural equation modeling (SEM) memperlihatkan bahwa emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, dan psychological capital dapat mempengaruhi work engagement. Psychological capital menunjukkan peran mediasi secara parsial terhadap pengaruh dari emotional intelligence, perceived organizational support dan ethical leadership terhadap work engagement. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, dan psychological capital sebagai upaya untuk meningkatkan work engagement dapat membantu sektor perbankan untuk mempertahankan karyawan, meningkatkan kinerja karyawan serta organisasi, dan mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi di tengah ketatnya persaingan antar perbankan di Indonesia.

The level of employee work engagement can affect an organization's resilience amid business competition. However, banking employees are often faced with the level of consumer participation, rigid working hours, and the range of target consumers that can affect the level of work engagement of employees. This study aims to determine the role of emotional intelligence, perceived organizational support, and ethical leadership on banking employee engagement through mediation from psychological capital. The samples involved in the study were 297 employees of conventional commercial banks in Indonesia. The structural equation modeling (SEM) analysis shows that emotional intelligence, perceived organizational support, ethical leadership, and psychological capital can affect work engagement. Psychological capital shows a mediating role partially in the effect of emotional intelligence, perceived organizational support and ethical leadership on work engagement. A deeper understanding of emotional intelligence, ethical leadership, and psychological capital to increase work engagement can help the banking sector retain employees, improve employee and organizational performance, and maintain an organizational competitive advantage amid intense competition between banks in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defina Holistika
"Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti bagaimana keterikatan kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yang berbeda. Pertama penggunaan media sosial terkait pekerjaan di luar jam kerja reguler dapat menjadi paradoks yang berimplikasi negatif terhadap keterikatan kerja. Kedua, persepsi dukungan organisasi dapat menjadi dorongan yang berimplikasi positif terhadap keterikatan kerja. Untuk menguji hipotesis penelitian, maka dilakukan survei cross sectional terhadap 344 karyawan lintas sektor di wilayah Jabodetabek. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui hubungan kausalitas yang terbentuk antar variabel. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa baik penggunaan media sosial terkait pekerjaan maupun persepsi dukungan organisasi terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan kerja melalui peran mediasi dari identifikasi organisasional, work-to-family conflict dan family-to-work conflict. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru, khususnya dalam merespon tantangan bidang SDM di era digital. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan organisasi dalam merumuskan kebijakan penetapan jam kerja yang seimbang, memaksimalkan peran dukungan organisasi dan meminimalisir potensi terjadinya work-family conflict, sehingga karyawan dapat merasakan keterikatan kerja yang kuat dan memaksimalkan kontribusinya bagi organisasi.

This study was conducted with the aim of examining how work engagement of employees can be influenced by two different factors. First, work-related social media use outside of working hours can be a paradox that has negative implications for work engagement. Second, perceived organizational support can be a boost that has positive implications for work engagement. To test the research hypothesis, a cross-sectional survey was conducted on 344 employees across sectors in the Greater Jakarta Area. The collected data is then processed using the structural equation modeling (SEM) method to determine the causal relationship formed between variables. The findings in this study indicate that both work-related social media use and perceived organizational support are proven to have a significant effect on work engagement through the mediating role of organizational identification, work-to-family conflict, and family-to-work conflict. The results of this research are expected to provide new insights, especially in responding to challenges in the human resource field in the digital era. The results of this study are also expected to be taken into consideration by organizations in formulating policies on setting balanced working hours, maximizing the role of organizational support, and minimizing the potential for work-family conflict so that employees can feel a strong sense of work engagement and maximize their contribution to the organization."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh psychological capital dan perceived organizational support terhadap innovative work behavior yang dimediasi oleh work engagement pada PT LAMIGAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 114 orang yang bekerja pada PT LAMIGAS. Pengukuran psychological capital pada penelitian ini menggunakan alat ukur PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Pengukuran Perceived organizational support pada penelitian ini menggunakan alat ukur Perceived organizational support (1997). Pengukuran Work engagement pada penelitian ini menggunakan alat ukur UWES 9. Pengukuran Innovative work behavior pada penelitian ini menggunakan alat ukur Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). Penelitian ini dilakukan pada 114 responden karyawan PT LAMIGAS. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara variabel psychological capital dan innovative work behavior, perceived organizational support dan innovative work behavior, serta variabel psychological capital dan work engagement.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of psychological capital and perceived organizational support to innovative work behavior mediated by work engagement at PT LAMIGAS. This research uses a quantitative approach with survey methods conducted online. Respondents involved in this research are 114 people who work at PT LAMIGAS. Measurement of psychological capital in this study using PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Measurement of Perceived organizational support in this study using Perceived organizational support (1997). Measurement of Work engagement in this research using UWES measuring instrument 9. Measurement of Innovative work behavior in this research using Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). This research was conducted on 114 respondents employees of PT LAMIGAS. The result of this research is the finding of positive and significant relation between psychological capital and innovative work behavior variable, and psychological capital variable and work engagement."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Lutfiyati, 1989-
"Penelitian ini berfokus pada hubungan antara Perceived Organizational Support (POS) dan Work Engagement Antar Generasi X Dan Y di LKN B. Penelitian ini juga ingin membuktikan apakah POS merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi Work Engagement individu (Saks, 2006; Fabian dan Chinelo 2013). Penelitian ini menggunakan tipe penelitian aplikatif dan korelasional dengan jumlah responden sebanyak 193 pegawai. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli dan Baker, 2003) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.946 dan alat ukur POS (Rhoades dan Eisenberger 2002) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.927. Analisis data menggunakan statistika deskriptif, korelasi pearson product moment, regresi linear, t-test, dan anova.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) terdapat hubungan yang signifikan antara POS dengan Work Engagement pegawai Antar generasi X dan Y di LKN B; 2) secara umum responden penelitian memiliki POS yang sedang dan Work Engagement yang sedang pula; 3) dimensi POS yang memiliki nilai rata-rata paling rendah adalah dimensi job condition and reward; 4) semua dimensi POS berpengaruh terhadap Work Engagement diantaranya dimensi fairness, supervisory support, dan job condition and reward; 5) intervensi dilakukan pada dimensi job condition and reward yakni dengan memberikan pelatihan 3R (Respect, Recognition and Reward), mengenai bagaimana membangun job condition and reward organisasi diantara Gen X dan Y; 6) Hasil evaluasi intervensi menunjukkan bahwa intervensi efektif dan aplikatif untuk diterapkan dalam organisasi. Terlihat dari hasil evaluasi level pengetahuan dengan rata-rata nilai pretest 8,3 dan posttest 13,2 dengan signifikansi 0,007, sehingga terlihat terdapat peningkatan skor dengan perbedaan skor yang signifikan; 7) Hasil evaluasi level reaksi, dengan skor rata-rata lebih dari 4 dengan skala 1 ? 5 yang ditinjau dari aspek ruangan dan suasana, alat bantu, materi dan program, fasilitator dan peserta pelatihan.

This study focused on the relationship between Perceived Organizational Support (POS) and Work Engagement among Gen X?s and Gen Y?s at LKN B. This study was held to approve that POS give influence to Work Engagement (Saks, 2006, Fabian dan Chinelo 2013). This study used a type of applied research and correlation research with the number of respondents is 193 respondents. Measurement instruments used in this research are the adaptation of Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli dan Baker, 2003) with coefficient alpha (α) of 0.946 and Work Engagement questionnaire (Schaufeli dan Baker, 2003) with coefficient alpha (α) of 0.927. Descriptive statistics, Pearson product moment correlation formula, linear regression, t-test, and ANOVA will be used to analyze the infomation gathered.
Result of this research, it was concluded that: 1) there is a significant relationship POS with Work Engagement among Gen X?s And Gen Y?s at LKN B; 2) majority of respondents have a moderate level of POS and Work Engagement; 3) job condition and reward is the dimensions of POS which has the lowest mean score; 4) all dimensions of POS that give influence to Work Engagement such as fairness, job condition and reward and supervisory support; 5) intervention held to improving, job condition and reward dimension is with giving the training 3R (Respect, Recognition and Reward) to building job condition and reward in organization among Gen X's And Gen Y's; 6) the intervention is acknowledged as quite effective and applicable for implementation in the organization; 6) Evaluation of intervention showed that intervention was efective and aplicative to implement in LKN, which is score of knowledge level of evaluation has mean of score in pretest 8,3 and posttest 13,2 with significance 0,007, it showed increasing the score and significance of the score difference; 7) Score of reaction level evaluation, with mean of score more than 4 for range scale 1-5, that reviewed from layout and condition aspect, tools, lesson and program, facilitator and participant of training.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Apriliana
"
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran psychological capital pada pengaruh gaya kepemimpinan authentic dan dukungan organisasi yang didapatkan oleh karyawan terhadap perilaku organizational citizenship behavior yang dimiliki oleh karyawan. Karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun dalam sektor swasta dalam pekerjaan menunjukkan perilaku organizational citizenship behavior dikarenakan memiliki persepsi diperlakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Semakin menonjolnya perubahan sifat pekerjaan yang dilakukan menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin tidak cukup untuk mendeteksi dampak dari hubungan kerja yang dirasakan karyawan terhadap organisasi. Melalui hubungan karyawan dengan atasan dan dukungan organisasi yang dirasakan. Namun saja tidak cukup karena setiap karyawan juga harus memiliki motivasi intrinsik yang kuat, komitmen yang tinggi terhadap organisasi, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di tempat kerja. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut dari peran psychological capital sebagai mediasi pada hubungan antara gaya kepemimpinan dan dukungan organisasi melalui gaya kepemimpinan authentic leadership dan perceived organizational support terhadap perilaku terhadap perilaku organizational citizenship behavior. Penelitian ini menggunakan metode SEM dengan 275 sampel yang merupakan karyawan tetap pada sektor swasta sampel dan data dikumpulkan melalui google form. Penelitian ini diolah menggunakan software smartPLS4. Hasil analisis menunjukkan bahwa psychological memediasi sebagian besar hubungan antara authentic leadership dan perceived organizational support dengan organizational citizenship behavior. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior serta implikasinya bagi manajemen sumber daya manusia.

The purpose of this research is to determine the role of psychological capital on the influence of authentic leadership style and organizational support obtained by employees on organizational citizenship behavior possessed by employees. Employees who have worked for at least one year in the private sector at work show organizational citizenship behavior because they have the perception that they are treated not by the expectations of the organization. The increasing prominence of changes in the nature of work performed suggests that it may not be sufficient to detect the impact of employees' perceived employment relationships on the organization. Through employee relationships with superiors and perceived organizational support. However, this alone is not enough because every employee must also have strong intrinsic motivation, high commitment to the organization, and the ability to overcome the challenges faced in the workplace. Therefore, the aim of this research is to find out more about the role of psychological capital as a mediator in the relationship between leadership style and organizational support through authentic leadership style and perceived organizational support on organizational citizenship behavior. This research used the SEM method with 275 samples who were permanent employees in the private sector and data was collected via Google form. This research was processed using smartPLS4 software. The results of the analysis show that psychology mediates most of the relationship between authentic leadership and perceived organizational support and organizational citizenship behavior. This research provides an important contribution in deepening understanding of the factors that influence organizational citizenship behavior and its implications for human
resource management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Priyandani
"Pandemi Covid-19 telah memberikan perubahan bagi tatanan kehidupan masyarakat. Adanya pembatasan sosial yang menimbulkan perubahan besar terhadap metode komunikasi dan metode kerja bagi karyawan dengan pemberlakuan sistem gabungan kerja secara working from home dan working form office. Bekerja secara daring tanpa didampingi keseimbangan peranan work life balance dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berkaitan dengan work engagement seperti work life balance, burnout, job stressor, supervisor support, coworker support dan family support. Data terkumpul dari 633 responden yang merupakan pekerja dari berbagai sektor usaha di Indonesia dengan masa kerja di tempat kerja saat ini minimal satu tahun dan memiliki atasan langsung dan rekan kerja, namun hanya 603 responden yang memenuhi kriteria sampel. Data tersebut diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan aplikasi AMOS. Hasil SEM menunjukkan bahwa work life balance memediasi hubungan antara supervisor support, coworker support dan family support dengan work engagement. Selain itu work life balance berpengaruh signifikan negatif terhadap job stressor dan burnout. Variabel burnout berpengaruh signifikan negatif terhadap work engagement. Dengan demikian, perusahaan perlu memperhatikan kualitas hidup kehidupan kerja karyawan dengan sehingga dapat meningkatkan work engagement karyawan terhadap perusahaan.

The COVID-19 pandemic has changed the way people live. Social restrictions caused major changes to communication methods and work methods for employees. Hybrid system as combination of working from home and working form office. Working online without being accompanied by a work-life balance can have a negative effect on the mental and physical health of employees. This study aims to examine several factors related to work engagement such as work life balance, burnout, job stressors, supervisor support, coworker support and family support. Data were collected from 633 respondents who are workers from various business sectors in Indonesia with a minimum of one year of service in the current workplace and have direct supervisors and coworkers, but only 603 respondents met the sample criteria. The data was processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method using the AMOS application. SEM results show that work life balance mediates the relationship between supervisor support, coworker support and family support with work engagement. In addition, work life balance has a significant negative effect on job stressors and burnout. The burnout variable has a significant negative effect on work engagement. Thus, companies need to pay attention to the quality of life of employees' work lives so that they can increase work engagement with the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhlas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana pengaruh psychological capital pegawai dan iklim etika dikaitkan dengan keterikatan kerja dan kepuasan kerja pada pegawai micro banking bank x area Jakarta. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 275 orang pegawai/pegawai kredit mikro Bank X area Jakarta. Psychological capital diukur dengan menggunakan instrumen sebanyak 15 butir pertanyaan, iklim etika sebanyak 12 butir pertanyaan, keterikatan kerja sbanyak 7 butir pertanyaan, dan kepuasan kerja sebanyak 4 butir pertanyaan. Hubungan antara psychological capital, iklim etika, keterikatan kerja dan kepuasan kerja diuji menggunakan aplikasi SPSS dengan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterikatan kerja memediasi secara parsial pengaruh psychological capital terhadap kepuasan kerja. adapun psychological capital pegawai memiliki pengaruh positif dan siginifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dan keterikatan kerja memediasi secara parsial pengaruh psychological capital terhadap kepuasan kerja pegawai. Adapun keterikatan kerja tidak memediasi pengaruh ethical climate terhadap kepuasan kerja.
<
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine how the influence of employee rsquo s psychological capital and ethical climate is associated with work engagement and job satisfaction in Mandiri micro banking employees of Jakarta area. The sample of this research consists of 275 employees of Micro Banking Bank x Jakarta area. Psychological capital is measured using 15 items of instruments, 12 items of ethical climate, work engagement of 7 items, and job satisfaction of 4 items. The relationship between psychological capital, ethical climate, work engagement and job satisfaction were tested using SPSS application with multiple linear regression method. The results of this study indicate that work engagement partially mediate the influence of psychological capital on employee job satisfaction. The work engagement does not mediate the relationship between the two variables."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatussolihah
"Karyawan milenial wanita yang kini prosentasinya mulai meningkat berperan penting untuk organisasi dan membutuhkan dukungan organisasi dan supervisor untuk menjadi talent dan top executive sehingga akan meningkatkan keterlibatannya terhadap organisasi. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dukungan organisasi dan dukungan supervisor terhadap afektif komitmen. Selanjutnya, penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hubungan antara dukungan organisasi dan dukungan supervisor terhadap komitmen afektif yang dimediasi oleh organizational identification dan work life balance. Sampel penelitian ini sebanyak 242 responden yang bekerja di industri manufaktur. Penelitian ini dianalisis menggunakan Structural Equation Model bahwa persepsi dukungan organisasi, persepsi dukungan supervisor berpengaruh terhadap organizational identification dan work life balance. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan organisasi, persepsi dukungan supervisor tidak signifikan terhadap affective commitment, organizational identification dan work life balance berpengaruh positif terhadap komitmen afektif. Serta, organizational identification dan work life balance mampu memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan persepsi dukungan supervisor terhadap komitmen afektif. Sehingga, penelitian ini memberikan saran manajerial yaitu komitmen afektif karyawan milenial wanita penting untuk ditingkatkan dengan memberikan kesejahteraan dan komunikasi yang rutin baik dalam bentuk reputasi organisasi yang baik dan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Female millennial employees are now increasing in importance to the organization and need organizational support and supervisors to become talents and top leaders so that they will increase their interaction with the organization. Based on this phenomenon, this study aims to investigate the effect of organizational support and supervisor support on affective commitment. Furthermore, this study aims at the relationship between organizational support and supervisor support for affective commitment that is mediated by organizational identification and work-life balance. The research sample was 242 respondents who worked in the manufacturing industry. This study was analyzed using a Structural Equation Model that shows the perception of organizational support, the response of supervisor support to organizational identification and work life balance. In addition, the results of this study indicate that perceptions of organizational support, perceptions of supervisor support are not significant towards affective commitment, organizational identification and work-life balance have a positive effect on affective commitment. Also, identify the organization and work life balance that are able to mediate the relationship between responses to organizational support and perceptions of supervisor support on affective commitment. Related, this study provides managerial advice, namely that affective commitment of female millennial employees is important to improve welfare and regular communication both in the form of good organizational partnerships and a balance of personal and work life."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Monica Margaretha
"Berdasarkan pada perspektif self-determination theory, penelitian ini hendak melihat peran mediasi harmonious work passion HWP pada hubungan antara perceived organizational support POS dan kinerja. POS dapat mendorong terpenuhinya tiga kebutuhan dasar psikologis manusia, yaitu need for autonomy, need for competence, dan need for relatedness, mendorong terbentuknya motivasi internal dan juga dapat mendorong terjadinya proses internalisasi pekerjaan ke dalam identitas karyawan secara otonom. Dengan demikian, harmonious work passion akan terbentuk dan hal ini kemudian akan mendukung kinerja karyawan. Pengumpulan data diperoleh pada karyawan dengan berbagai jabatan dari berbagai perusahaan di Jakarta dan sekitarnya N=305 . Melalui analisis data menggunakan macro Hayes PROCESS pada IBM Statistics SPSS 22, ditemukan bahwa HWP memediasi secara parsial hubungan antara POS dengan kinerja. Implikasi teoretis dan praktis juga akan dibahas dalam penelitian ini.

Based on self determination theory perspective, this study aims to examine the mediating effect of harmonious work passion HWP on the relationship between perceived organizational support POS and in role performance. The existence of POS can encourage the fulfillment of three basic human psychological needs, namely need for autonomy, need for competence, and need for relatedness, can encourage the forming of intrinsic motivation, and also can encourage the autonomous internalization process of employee rsquo s job into identity. This will lead to harmonious work passion and in turn will enhance employees rsquo in role performance. The data were obtained from employees with various positions from various companies in Jakarta and surrounding areas N 305 . Through data analysis using the Hayes PROCESS macro on IBM Statistics SPSS 22, it was found that HWP mediates partially the relationship between POS and in role performance. The theoretical and practical implications were discussed in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>