Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Fahrial Syam
Jakarta: Interna Publishing, 2015
610.6 ARI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Fahrial Syam
Jakarta: PIpinterna, 2020
610.6 ARI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Fahrial Syam
Jakarta: PIpinterna, 2018
610.6 ARI g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1977
S5487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Rachmi Yuliarti
"Sebagaimana diketahui bahwa situasi ekonomi-politik internasional pada Pasca Perang Dingin diwarnai oleh perkembangan dinamis, di antaranya adalah arus gobalisasi dan munculnya blok-blok perdagangan regional. Untuk mengantisipasi dampak perubahan dan perkembangan ini, dibentuklah suatu kerjasama ekonomi antar negara di kawasan tertentu, seperti kawasan Asia Pasifik yang disebut APEC. Pembentukan APEC memiliki arti yang sangat strategic bagi Indonesia sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Pasifik. Arti penting APEC bagi Indonesia tercermin dari pentingnya kawasan Asia Pasifik bagi perdagangan dan perekonomian nasional. Kawasan Asia Pasifik merupakan pasar ekspor potensial barang-barang produksi Indonesia dan sumber impor, penanaman modal (investasi), serta sumber pinjaman dan bantuan luar negeri. Dengan adanya peranan APEC yang penting bagi perdagangan dan perekonomian nasional, Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang besar dalam perdagangan APEC di tengah situasi krisis moneter yang sedang melanda sebagian besar negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melakukan suatu penelitian mengenai "Liberalisasi Perdagangan dalam APEC: Peluang dan Tantangan Indonesia di tengah Situasi Krisis Moneter (1997-1999)". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam perdagangan bebas dalam APEC di tengah situasi krisis rnoneter yang sekarang ini sedang melanda sebagian besar negaranegara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Dari analisa mengenai peluang dan tantangan Indonesia dalam liberalisasi perdagangan APEC tersebut, dapat diketahui sejauh mana peran APEC dan peran Indonesia dalam mengatasi krisis moneter.
Untuk membahas pokok permasalahan dalam tesis ini, digunakan Metode Penelitian yang bersifat Deskriptif. Meskipun digunakan data-data berupa angka-angka, akan tetapi data angka-angka ini hanya berfungsi sebagai pelengkap karena adanya penerapan Metode Penulisan Kualitatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Prima Wibisono
"Masyarakat miskin, bagaimanapun keadaannya merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Keberadaan mereka seharusnya bukanlah menjadi beban bagi Negara namun sebaliknya harus menjadi pendorong bagi seluruh komponen masyarakat untuk bekerja lebih keras lagi sehingga kesejahteraan bangsa bisa tercapai. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang masih lekat dengan Indonesia. Dan kemiskinan menyebabkan hampir sebagian besar rakyat Indonesia rentan terhadap penyakit. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi setiap hari, pengetahuan yang sangat minim tentang sanitasi lingkungan, kurang perilaku hidup sehat, membuat masyarakat miskin menjadi objek dari penyakit.
Tahun 2005, sebagai lanjutan program tahun-tahun sebelumnya, pemerintah mengadakan program alokasi dana subsidi BBM dan menunjuk PT. Askes untuk menjadi perusahaan yang menanggung semua klaim kesehatan dari masyarakat. Dana yang dikucurkan sangat besar dan mencakup seluruh masyarakat miskin Indonesia. Dana tersebut juga digunakan untuk mempromosikan semua program-program kesehatan kepada masyarakat miskin. Artinya tidak hanya untuk tindakan kuratif namun juga preventif-promotif sehingga pada awalnya diharapkan masyarakat tidak hanya tahu bahwa pemerintah menanggung biaya kesehatan mereka namun juga pemerintah mengharapkan adanya perubahan perilaku kesehatan terhadap mereka.
Dan penelitian ini ingin melihat bagaimana usaha-usaha promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat miskin khususnya di desa Karang Asem Barat, Kecamatan Cilengsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Apakah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pusat, dalam hal ini Departemen Kesehatan RI, sampai kepada masyarakat miskin. Bagaimana alumya sehingga diketahui apa yang menjadi permasalahan sehingga di desa Karang Asem Barat ini masih terdapat penderita polio dan gizi buruk. Kendala-kendalan apa saja yang ditemui di lapangan sehingga masih banyak terdapat kekurangan di banyak hal.
Dalam penelitian ini juga dipaparkan apa yang menjadi temuan penulis di lapangan melihat secara langsung penerapan promosi kesehatan kepada masyarakat miskin dimana masih banyak hal yang belum maksimal sehingga secara menyeluruh banyak masyarakat yang bukan hanya masih hidup di bawah garis kemiskinan namun juga masih hidup dalam pola hidup yang tidak sehat sehingga masih rentan terhadap penyakit.
Penulis berharap bahwa penelitian ini bisa memberikan gambaran bagaimana usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat miskin. Dimulai dari kebijakan-kebijakan pusat sampai daerah. Bagaimana jalur komunikasi yang terjadi serta usaha promosi kesehatan yang dilakukan. Dan tentunya penelitian ini bisa memberikan sedikit ajakan bagi pihak-pihak yang peduli akan peningkatan kesehatan masyarakat miskin untuk berupaya lebih maksimal lagi. Tidak hanya menggantungkan semuanya kepada pemerintah meskipun pemerintah bertanggung jawab dalam memelihara kehidupan mereka dan membatu pemerintah untuk menanggulangi permasalah kesehatan di masyarakat miskin terutama untuk mempromosikan kesehatan kepada mereka. Sehingga mereka juga tidak hanya dibuai dengan jaminan kesehetan namun juga berkeinginan untuk mengubah pola hidup mereka kepada pola hidup yang sehat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifal Meidiawan Dwi Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh modal sosial dan strategi terhadap keberhasilan gerakan masyarakat sipil dalam memengaruhi sebuah kebijakan dengan menggunakan studi kasus gerakan Forum Peduli Lingkungan Sehat pada tahun 2013 hingga 2014. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana pengaruh modal sosial dan strategi dalam keberhasilan gerakan Forum Peduli Lingkungan Sehat pada tahun 2014? Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa Forum Peduli Lingkungan Sehat telah menjalankan peran-peran civil society dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, menjadi penyeimbang kekuatan negara, memberdayakan masyarakat, dan menjadi lembaga penghubung. Penelitian ini menemukan bahwa modal sosial yang dimiliki Forum Peduli Lingkungan Sehat menjadikan gerakan ini menjadi solid dan kuat, serta memiliki daya tawar yang tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa strategi yang dimiliki mampu memberikan akses bagi FPLS terhadap pembuatan kebijakan dan berhasil menekan aktor politik pembuat kebijakan membatalkan kebijakan. Akses tersebut didapatkan dari jejaring yang terbentuk dengan WALHI dan anggota DPRD. Strategi lobi yang dijalankan juga berhasil menekan pemerintah kota Depok untuk membatalkan perluasan TPA Cipayung pada tahun 2014 lalu. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa kedua faktor tersebut saling memengaruhi satu sama lain dalam keberhasilan Forum Peduli Lingkungan Sehat.

ABSTRAK
This study discusses the influence of social capital and strategy on the success of the civil society movement in influencing a policy by using case studies of the Forum Peduli Lingkungan Sehat movement in 2013 to 2014. The research question posed is how the influence of social capital and strategy in the success of the Forum Peduli Lingkungan Sehat in 2014 The findings of this study show that the Forum Peduli Lingkungan Sehat has performed civil society roles in fighting for the interests of the community, balancing the power of the state, empowering the community, and becoming a liaison institution. This study found that the social capital owned by Forum Peduli Lingkungan Sehat makes this movement solid and strong, and has a high bargaining power. The study also finds that the strategy has the ability to provide access for the Forum Peduli Lingkungan Sehat to policy making and succeed in suppressing policy makers undo the policy. The access is obtained from the network formed by WALHI and DPRD members. The lobbying strategy also succeeded in pressuring the city government of Depok to cancel the expansion of TPA Cipayung in 2014 ago. The research findings show that the two factors influence each other in the success of Forum Peduli Lingkungan Sehat."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
"Penyakit mata sampai saat ini merupakan masalah kesehatan di Indonesia, terutama yang menyebabkan kebutaan. Hasil survei morbiditas mata dan kebutaan Departemen Kesehatan pada tahun 1982, buta dua mata sebesar 1,2 persen, dan buta satu mata sebesar 2,1 persen. Hasil survei tersebut melaporkan pula bahwa prevalensi gangguan tajam penglihatan sebesar 25,3 persen. hasil peneltian lain oleh Hilman Taim tahun 1989 gangguan tajam penglihatan sebesar 36,6 persen. Hasil survei tersebut diketahui tingginya prevalensi gangguan tajam penglihatan, dimana penyebab kebutaan salah satunya adalah gangguan tajam penglihatan ( refraksi ).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui huhungan beberapa faktor dengan kejadian miopi di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder indera penglihatan dan pendengaran, Departemen Kesehatan tahun 1995. Rancangan penelitian adalah cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan wawancara ,angket, dan pemeriksaan mata dengan snellen charts. PengoIahan data mengunakan program statistik SUDAAN ( Survey Data Analysis ), karena teknik Dan penelitian dihasilkan bahwa terjadinya gangguan miopi di Jawa Tengah adalah 5,3 persen ( 153 responder ), dan faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan gangguan Miopi adalah umur dan pekerjaan. Meningkatnya umur ada kecenderungan resiko kejadian gangguan miopi cukup tinggi, sedangkan pekerjaan yang beresiko ada kecenderungan akan mengakibatkan gangguan miopi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak beresiko.
Kebiasaan membaca walaupun secara statistik hubungannya tidak bermakna, namun ada kecenderungan bahwa perilaku membaca berbaring atau tiduran bertambah umur mempunyai resiko kejadian gangguan miopi. Dan faktor keturunan dan pencahayaan dalam penelitian ini tidak terbukti ada hubungan bermakna dengan kejadian miopi.

The Relationship Between Job, Attitude, Heredity, Lumination, And Age And The Myopia In Central Java In 1996.Eye desease, especially that cause blindness, is still remain as a health problem in Indonesia. The result of an eye morbidity survey and the blindness conducted by the Ministry of Health show that two-eye blindness is 1.2 %, and one-eye blindness is 2.1 %. The surveys report also that refraction is 25.3 %, while similar survey done by Hilman Taim In 1989 shows that refraction is 36,6 %. The survey results also indicate the high of refraction. As we are aware, the refraction is one among other diseases that cause blindness.
The objective of this research is to identify the relationship between some factors and the myopia in Central Java. Research method used In this survey is an analysis of the secondary data on hearing and sight capabilities of the 1995 Ministry of Health data. A cross-sectional research is chosen. Data collection method Is including Interviews, questionnaires, and "eye exercise using snellen charts. SUDAAN (Survey Data Analysis) statistical program is used to process all data
The results of this survey, which involve 153 respondents, recorded that the myopia problem in Central Java is 5.3 %. In one hand, Age and Job are two factors that have significant relationship with the myopia. With the increase of the age, the risk in having myopia is also increase. On the other hand, some risky jobs have higher possibility In causing myopia than unrlsky ones.
Reading habits, even though It is not statistically significant, shows that reading while lying on the bed In' older people have a higher risk of getting myopia. The survey found there is no significant evidence that heredity and lumination have significant relationship with the myopia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T3713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Anitasari Sabaniah
"Tesis ini mendiskusikan tentang bagaimana perempuan agensi mengelola faktorfaktor yang bersifat struktural dan kultural yang mendukung dan menghambat keagensiannya pada saat konflik dan pasca konflik. Studi sebelumnya telah membuktikan bahwa dalam situasi konflik perempuan mampu memunculkan keagensiannya. Namun dari studi yang telah ada umumnya tidak membahas secara komprehensif bagaimana keagensian tersebut bekerja dan apa faktor-faktor struktural dan kultural yang mendukung maupun yang menghambat keagensian perempuan saat dan pasca konflik.
Tesis ini merupakan hasil penelitian kualitataif dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan Kabupaten Poso didasarkan pada pertimbangan bahwa Poso dikenal sebagai wilayah yang pernah mengalami konflik. Beberapa tahun terakhir situasi damai terjadi di Poso, berangsung-angsur masyarakat Poso termasuk perempuan mulai menata kehidupannya kembali. Gejala yang terjadi di Poso ini dinilai oleh peneliti dapat mengungkap permasalahan dan menjawab pertanyaan penelitian. Argumentasi penelitian ini adalah bahwa perempuan dalam situasi konflik satu sisi dihadapkan persoalan yang sulit, namun, di sisi lain perempuan juga mampu menjadi agensi.
Studi ini menggunakan ‘Analisis Archer membedakan Agen dan Struktur dengan pendekatan Morphogenesis’. Analisis morphogenesis Archer menjelaskan bekerjanya ‘keagensian’ yang saling mempengaruhi dengan kultur (struktur) melalui tiga tahap, yaitu: (1) Structural conditioning, yang merujuk pada struktur sebelumnya yang mengkondisikan namun tidak menentukan; (2) Social interaction, yang muncul dari tindakan yang berorientasi pada realitas dan kebutuhan yang berasal dari agen dan mengarah pada dua hal; yakni (3) Structural elaboration atau reproduction, yaitu sebuah perubahan dalam hubungan dalam sebuah sistem sosial. memungkinkan menghasilkan konfigurasi sosio-kultur yang memiliki sifat perubahan dari agen.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa saat dan pasca konflik perubahan konfigurasi sosio-kultur yang terjadi adalah konfigurasi sosio-kultur yang memiliki sifat perubahan dari agen primer (passive agents) menuju lebih banyak lagi kumpulan agen (active agents). Active agents yang dimaksud adalah kumpulan agen-agen yang terorganisir yang berusaha ke luar dari batas-batas struktur dan sistem kultur serta sosio-kultur yang ada menuju ‘we’ bersama-sama berusaha untuk mengubah struktur yang ada tersebut atau dengan kata lain mentransformasikan dirinya untuk tujuan mencapai perubahan sosial yang transformatif. Di dalam perubahan sosial yang transformatif sebagai hasil dari formasi siklus morphogenesis (morphogenetic cycles) maka peran baru akan diciptakan hingga terjadi posisi baru dimana akan lebih banyak lagi agen yang terlibat.

This thesis discusses how women's agency manage structural and cultural factors that enable and contrains agency during conflict and post-conflict. Previous studies have shown that in conflict situations women are able to emerged their agency. However, the existing studies generally do not discuss comprehensively how it works and what is the structural factors and cultural that support or obstruct women agency during and after conflict.
This thesis is the result of qualitative research on a case study in Poso, Central Sulawesi Province. Poso district election based on the consideration that the Poso region once known as a conflict area. The last few years the people of poso have living in peace, Poso community gradually including women began to organize their lives back. According to the researcher it is useful to examine the phenomenon that accurs in Poso to uncover problems and answer research questions. The argument of this study is women in conflict situations, encountered difficult situation, but on the other hand women also capable of being the agency.
This study uses ‘Archer’s analysis of Agen-Structure: the morphogenetic approach’. The Archer’s analysis is explained the agency works interplay with culture (structure) through three stages: (1) Structural conditioning, which refers to the previous structure, but does not specify; (2) Social interaction, which emergence from the actions oriented to the realities and needs and leads to two things; are (3) Structural elaboration or reproduction, is a change in the relationship in a social system. At the stage of social interaction, agency works begins with the emergence of self-consciousness, then the emergence of personal identity and continued to the emergence of social identity. The third stage enables generating socio-cultural configurations which have the changing nature of the agent.
The research findings showed socio-cultural configuration changes that occur during and post-conflict changing nature of the primary agent (passive agents) into collection agents (active agents). Active agents are organized agent, that attempted to exit outside of the confines of existing structure and socioculture systems and culture that exist towards 'we' and jointly try to change the existing structure, or in other words to transform itself to achieve a transformative social change. In transformative social change as a resulted of the formation cycle of morphogenesis (morphogenetic cycles) then the new role will be created until there is a new position emerge and involving more agents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>