Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Adiyaat Nurhani
"Keberlanjutan adalah isu dan topik utama yang patut dipahami dalam dunia bisnis saat ini. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi topik kewirausahaan berkelanjutan dan kaitannya dengan bisnis keluarga. Dunia usaha bertindak sebagai aktor sentral dalam membentuk realitas baru ini dengan memberikan pertumbuhan dan inovasi yang cepat dan pada gilirannya berkewajiban memberikan solusi untuk mengatasi keberlanjutan. Pada gilirannya, bisnis keluarga memainkan peran unik karena nilai-nilai dan tradisi yang ditanamkan dalam bisnis mereka diwariskan dari generasi ke generasi, dengan menyelidiki sifat unik budaya melalui perbedaan geografis antara budaya Asia dan Barat.

Sustainability is a key issue and topic that's worth understanding in the business world today. Thus, this paper aims to explore the topic of sustainable entrepreneurship and how it relates to family businesses. Businesses act as central actors in shaping this new reality by providing rapid growth and innovation and in turn are obliged to provide solutions to addressing sustainability. In turn, family businesses plays a unique role as values and traditions within instill in a their businesses are passed down on generations, with investigating the unique nature of cultures through geographical differences between Asian and Western cultures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Djujono Widjaja
"Go Public atau Penawaran Umum Perdana (IPO) telah menjadi pilihan prioritas oleh bisnis keluarga dan start-up untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan likuiditas. Pada tahap perencanaan, pemangku kepentingan harus merumuskan tujuan “mengapa go public” dan melakukan penilaian diagnostik IPO untuk menilai tingkat kesiapan internal di bidang keuangan, akuntansi dan perpajakan, hukum dan administrasi, tata kelola perusahaan, dan sumber daya internal yang akan melaksanakan semua rencana untuk go public. Pertanyaan penelitian difokuskan untuk menganalisis masalah akuntansi dan tantangan yang dihadapi oleh Perusahaan dalam persiapan untuk go public. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kesadaran dan solusi tentang bagaimana menyusun laporan keuangan berkualitas tinggi yang akan direview oleh investor, profesional pendukung pasar modal (auditor, konsultan hukum, penjamin emisi), dan regulator (Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia). Studi ini dibagi menjadi 3 bagian: (i) menganalisis masalah dan tantangan akuntansi selama penyusunan laporan keuangan sebelum IPO (ii) restrukturisasi keuangan; dan (iii) hal-hal internal lainnya selama tahap persiapan IPO. Metode penelitian dilakukan dengan mempelajari literatur dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK), peraturan Pasar Modal dan wawancara dengan manajemen kunci pada satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Avia Avian Tbk (Avian) yang telah dipilih sebagai studi kasus setelah berhasil mencatatkan sahamnya di papan utama BEI pada November 2021. Analisis dan pembahasan dilakukan dengan mengaitkan hasil wawancara dengan literatur yang disebutkan di atas dan membandingkan laporan keuangan dan prospektus penawaran umum Avian. Kesimpulan tersebut menyatakan bahwa Avian mengalami berbagai masalah dan tantangan selama tahap persiapan go public, namun Avian mampu menyelesaikan masalah dan tantangan dalam waktu yang cukup, setelah sebelumnya melakukan penilaian kesiapan IPO sebagai road-map dan membentuk tim internal yang kompeten untuk melaksanakan rencana IPO.

Go Public or Initial Public Offering (IPO) has become a priority choice by family businesses and start up to raise funds and increase liquidity. At the planning stage, stakeholders must formulate the objectives of “why go public” and conduct IPO diagnostic assessment to assess internal readiness level on the area of finance, accounting and taxation, law and administration, corporate governance, and internal resources that will carry out all plans to go public. The research question is to analyse accounting issues and challenges faced by the Company in preparation for go public. The ultimate goal is to give awareness and solution on how to prepare high quality financial reports which will be reviewed by the investors, capital market supporting professionals (the auditors, legal consultants, underwriters), and the regulators (Financial Services Authority and Indonesian Stock Exchange). This study is divided into 3 parts: (i) analyse accounting issues and challenges during preparation of financial statements before IPO (ii) financial restructuring; and (iii) other internal matters during IPO preparation stage. The research method was conducted by studying literatures from the Statement of Indonesian Financial Accounting Standard (PSAK), Capital Market regulations and interview with the key management of one listed company in Indonesian Stock Exchange namely PT Avia Avian Tbk (Avian) which has been chosen as the case study after successfully listed its shares on the main board of IDX in November 2021. The analysis and discussion are carried out by linking the results of interviews with the literatures stated above and comparing to the financial statements and public offering prospectus of Avian. The conclusion stated that Avian experienced various issues and challenges during the preparation stage of go public, but Avian was able to resolve the issues and challenges in sufficient time, after previously conducted IPO readiness assessments as the road-map and forming competent internal to execute IPO plan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Despite recent advances in our understanding of how innovation and entrepreneurship impact the creation and appropriation of value, numerous questions remain unanswered. This volume draws together scholars working at the forefront of entrepreneurship-, strategy-, and innovation-related domains to explore these questions. "
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469435
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Salawat Fatih Ibrahim
"Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia disertai prosentase belanja produk halal yang tinggi, Indonesia sudah selayaknya bertransformasi menjadi sentra industri halal dunia. Langkah yang dapat dilakukan adalah memastikan kelayakan sumber daya manusia sebagai pemberdayanya serta didukung peran pemerintah dalam manajemen berkala dan produktif. Kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami nilai-nilai Islami salah satunya tidak terlepas dari Pondok Pesantren dan sampai sekarang masih menduduki posisi vital dalam menciptakan SDM yang Islami. Selain itu, isu pembangunan berkelanjutan yang sedang berlangsung memiliki kesesuaian dengan prinsip ekonomi pesantren terkait pemberdayaan. Tentunya penciptaan kondisi kewirausahaan muda Islami berkelanjutan harus memperhatikan semua pihak yang terlibat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap informan ahli pondok pesantren, akademisi, lembaga negara, dan wirausahawan atau santri senior. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam yang selanjutnya diproses menjadi transkrip wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan dua tipe, yaitu (i) tatap muka di tempat narasumber dan (ii) melalui media online. Jangka waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2021. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan aplikasi QSR NVIVO 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi pesantren dapat menjadi sentra pengembangan industri halal dengan menciptakan sumber daya manusia Islami berkualitas terutama pada Pondok Pesantren Salafiyah dan Khalafiyah. Keunggulan ekonomi pesantren adalah adanya konsep tolong menolong (pemberdayaan sosial), ekonomi mandiri (pemberdayaan ekonomi), dan adaptif (pemberdayaan lingkungan) yang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, terciptanya kondisi tersebut tidak terlepas dari adanya dukungan pemerintah dan lembaga, akademisi, pelaku usaha, serta lembaga keuangan yang merupakan stakeholder dalam ekosistem kewirausahaan muda Islami berkelanjutan

As a country with the largest Muslim population in the world accompanied by a high percentage of spending on halal products, Indonesia should transform into a center for the world's halal industry. Steps that can be taken are to ensure the feasibility of human resources as the enablers, supported by the government's role in periodic and productive management. The awareness of the Indonesian people in understanding Islamic values ​​is inseparable from Pesantren and until now they still occupy a vital position in creating Islamic human resources. This is supported by the existence of economic learning in religious theory and competence from its involvement in Pesantren economies activities. In addition, the ongoing issue of sustainable development is compatible with the Pesantren economies principles regarding empowerment. Of course, the creation of conditions for sustainable youth Islamic entrepreneurship must pay attention to all parties involved. This research is a qualitative research using in-depth interviews with expert informants from Pesantren, academics, state institutions, and entrepreneurs or senior students. The resulting data were analyzed using the NVIVO 12 QSR application. The results of the study show that the pesantren economy can become a center for the development of the halal industry by creating quality Islamic human resources, especially in salafiyah and khalafiyah pesantren. The economic advantages of Islamic boarding schools are the concepts of mutual help (social empowerment), independent economy (economic empowerment), and adaptive (environmental empowerment) which are in accordance with the principles of sustainable development. Furthermore, the creation of these conditions is inseparable from the presence of government and institutional entrepreneurship, academics, business actors, and financial institutions which are stakeholders in a sustainable young Islamic ecosystem."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hary Prakoso
"Permasalahan faktual public value creation dalam praktik kewirausahaan sosial dapat ditelusuri dengan menggunakan kerangka Moore?s strategic triangle. Pada permasalahan konseptual public value (Erridge, 2005) yang perlu dieksplorasi adalah (1) sulitnya mendefinisikan dan mengukur suatu nilai publik, (2) nilai-nilai di dalam sektor publik yang bersifat bersaing, (3) adanya penekanan yang kuat pada partisipasi tetapi sulit dicapai. (4) berpotensi menjadi tautological argument dimana nilai publik hanya bisa dicapai melalui capaian tujuan-tujuan sosial ekonomi, dan (5) konsep yang belum dikembangkan lebih jauh oleh pemerintah dan akademisi. Sementara dalam kewirausahaan sosial ditemukan masih sedikitnya penelitian yang menggunakan data empiris, perlunya mengeksplorasi pengukuran kesuksesaan, serta disiplin lain yang memperkuat konsep kewirausahaan sosial (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Memperhatikan kedua jenis permasalahan tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah mengeksplorasi varian strategic triangle dari Moore (1995) dalam praktik kewirausahaan sosial. Penelitian ini menggunakan studi kasus Ponpes Agribisnis Al Ittifaq di Bandung Jawa Barat, dipilih karena memenuhi karakteristik konsep kewirausahaan sosial (Dees, 1999) yang menghasilkan values atau outcomes yang diciptakan oleh hybrid voluntary sector melalui misi dan program. Soft Systems Methodology (SSM) digunakan untuk mengeksplorasi public value scorecard (Moore, 2002) dan memberikan pemecahan masalah yang mengacu pada kaidah Checkland (1990).
Penelitian ini memiliki simpulan yaitu dalam rangka menciptakan nilai publik yang berlegitimasi dan berkelanjutan secara politik, layak secara operasional dan administratif, dan bernilai secara substansi, PPAI secara praktik telah menggunakan varian-varian pada ketiga komponen strategic triangle dengan bobot kontribusi yang berbeda. Setiap varian mampu dilaksanakan oleh PPAI karena organisasi ini dipimpin seorang kyai yang memiliki kepemimpinan paternalistik dan kharismatik, serta didukung varianvarian utama lainnya sebagai perbaikan (improvement) dari public value scorecard. Varian-varian perbaikan itu adalah (1) jejaring kerjasama (collaborative network) untuk lingkungan otoritas, (2) kultivasi nilai-nilai agama dan budaya lokal untuk kapabilitas operasional, dan (3) strategi bisnis kemitraan dan hubungan patron klien untuk proposisi nilai publik.

The factual problems on public value creation in social entrepreneurship practice can be traced by exploring Moore?s strategic triangle. In conceptual problems on public value are related to (1) difficulty to define and measure a public value, (2) the contested values in public sector, (3) there is a strong emphasis on participation that is uneasy to be attained, (4) it potentially become tautological argument in which public value are merely attained through social economic goals, and (5) the unclear concept is not yet developed by government and academician (Erridge, 2005). And then, in social entrepreneurship, it is found that the least number of research using empirical data, the need exploration for measurement and achievement, and other disciplines to strengthen the concept of social entrepreneurship (Cukier, W., Trenholm, S., & Gekas, G., 2011).
Considering two kinds of problems above, the main purpose of this research is to explore the variant of the Moore?s strategic triangle (1995) in social entrepreneurship practice. This research utilizes Al Ittifaq's Islamic Boarding School for Agribusiness (PPAI) located in Bandung West Java as single case study. It is selected because PPAI as a hybrid voluntary sector has conformed with some characteristics of social entrepreneurship concept (Dees, 1999), which generates values and outcomes through its mission and programs. Soft Systems Methodology (SSM) is utilized to explore the public value scorecard (Moore, 2002) and also contribute to the problem solving interest which refers to Checkland concept (1990).
The concluding remarks of this research are in creating public value which legimate and politically sustainable, operationally and administratively feasible, and substantively valuable, PPAI practicallyimplemented variants of the strategic triangle with different weight of contribution and function. Then, every variant can be carried out by PPAI because it is led by the religious civic leader (kyai) who employs paternalistic and charismatic leadership, and supported by other prime variants which are the improvement of public value scorecard. Of those the improved variants are as follow: (1)collaborative network for authorizing environment, (2) cultivation of religious and local wisdom values for operational capability, and (3) business partnershipstrategy and patron client relationship for public value proposition."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2189
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There are three pilar's which give direction of development country,s. Those pilar are politcus, entrpreneur, and intellectualist. The successful of entrepreneur depend's on knowledges, skills, and the values of entrepeneur. The development of spirit and character of entrepreneurship,s have stimulated succesful of entrepreneurship. As we known the development of Indonesia entrepreneurship has begun since 1980, but until now muist be pushed..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Dewi
"Lingkungan stratejik perusahaan di era disruptive ini, menunjukkan ketidak pastian. Organisasi dituntut untuk metransformasi aktivitasnya bila ingin tetap bertahan pada peta persaingan. Dengan menggunakan perspektif kewirausahaan stratejik, dan metodologi mixed method, penelitian ini mengkaji peran orientasi kewirausahaan dalam mencapai kinerja terbaik perusahaan melalui mediasi inovasi model bisnis dan aset relasional stratejik sebagai intangible asset yang inimitable. Penelitian ini dilakukan pada 105 rumah sakit swasta di Indonesia pada konteks masa transisi reformasi kebijakan, yang mencetuskan disruptive innovation, serta efek digital disruption. .
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan pada organisasi rumah sakit berpengaruh signifikan positif terhadap pencapaian kinerja organisasi, baik secara langsung maupun mediasi inovasi model bisnis. Kekuatan kolaborasi manajemen rumah sakit dengan profesi dokter terbukti merupakan aset relasional yang bersifat kritis bagi tercapainya kinerja terbaik rumah sakit, yang sangat mempengaruhi inovasi model bisnis rumah sakit. Hasil penelitian ini memperkuat bukti penerimaan konsep kewirausahaan dalam industri perumah sakitan, karena sering dianggap bertentangan dengan sifat produk jasa kesehatan sebagai public service.

The strategic environment of the firms in this disruptive era indicate the uncertainty, so that all firms are required to make a transformation of the business in order to maintain its position on the competition map. By using a strategic entrepreneurship perspective and mixed method, this study examines the role of entrepreneurial orientation in achieving the best performance of the firm through the mediation of business model innovation and strategic relational assets as intangible assets that are inimitable. This study was conducted at 105 private hospitals in Indonesia, in the context of the transition period of policy reform, which sparked disruptive innovation, as well as digital disruption effects.
The results of this study concluded that entrepreneurial orientation in hospital organizations has a significant positive effect on the achievement of organizational performance, both directly and through the mediation of the business model innovations. The strength of the collaboration of hospital - physician relation is proven to be a critical relational asset for achieving the best performance of hospitals, which greatly influences the innovation of hospital business models. This study reinforce the evidence of acceptance of the concept of entrepreneurship in the hospital industry, which is considered contrary to the nature of health care service as a public service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2565
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Adiza Nursyahbani
"Siswa SMK di Indonesia cenderung memiliki minat berwirausaha rendah yang berakibat Tingkat Pengangguran Tertinggi (TPT) didominasi oleh lulusan SMK. Walaupun Indonesia telah mencapai standar nasional di jumlah rasio wirausaha, namun hanya tiga persen pemuda Indonesia yang menggeluti wirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat dukungan sosial keluarga, tingkat pendidikan kewirausahaan, dan tingkat literasi digital dengan tingkat minat berwirausaha online. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa minat berwirausaha lebih banyak dijelaskan melalui peran lingkungan keluarga, efikasi diri, dan pendidikan kewirausahaan. Untuk memperkaya studi sebelumnya, peneliti memfokuskan permasalahan terkait minat berwirausaha online pada siswa SMK yang dipengaruhi faktor dukungan sosial keluarga, pendidikan kewirausahaan, dan literasi digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei pada siswa jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 41 Jakarta. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 102 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat dukungan sosial keluarga, pendidikan kewirausahaan, dan literasi digital memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat minat berwirausaha online siswa. Dukungan sosial keluarga merefleksikan tingkat dukungan keluarga pada siswa saat berminat berwirausaha. Sebelum menumbuhkan minat berwirausaha pada siswa dibutuhkan keinginan, kompetensi, dan kesadaran berwirausaha, sehingga pendidikan kewirausahaan berperan penting. Selain itu, memiliki kompetensi digital juga berperan dalam menunjang kegiatan wirausaha online.

Vocational high school students in Indonesia have a low interest in entrepreneurship which results in the Highest Unemployment Rate (TPT) being dominated by SMK graduates. Although Indonesia has achieved the national standard in the entrepreneurial ratio, only three percent of youth in Indonesia are entrepreneurs. This study aims to analyze the relationship between the level of family social support, the level of entrepreneurship education, and the level of digital literacy with the level of interest in online entrepreneurship. Previous studies have shown that interest in entrepreneurship is mostly explained through the role of the family environment, self-efficacy, and entrepreneurship education. To enrich the previous study, this research focuses on the issue of interest in online entrepreneurship in vocational students which is influenced by factors of family social support, entrepreneurship education, and digital literacy. This study uses quantitative methods with survey data collection techniques on students majoring in Online Business and Marketing at 41 State Vocational High School Jakarta. The sampling technique in this study used proportionate stratified random sampling with a total of 102 students as respondents. The results of this study indicate that the level of family social support, entrepreneurship education, and digital literacy have a significant relationship with the level of student interest in online entrepreneurship. Family social support reflects the level of family support for students when they are interested in entrepreneurship. Before growing interest in entrepreneurship in students, it takes desire, competence, and awareness of entrepreneurship, so entrepreneurship education plays an important role. Furthermore, having digital competence also plays a role in supporting online entrepreneurial activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Salensia
"Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi keputusan individu untuk berpindah dari pekerjaan bergaji ke kewirausahaan di Indonesia. Studi ini meneliti efek dari faktor modal manusia kewirausahaan (kemampuan kognitif, toleransi risiko, kepribadian kewirausahaan, dan tingkat pendidikan) serta faktor kepemilikan aset. Penelitian ini juga hendak menginvestigasi keberadaan segmentasi, yakni antara wirausaha dengan orientasi menumbuhkan usaha dan wirausaha dengan orientasi mencari nafkah secukupnya, yang mana diproksi menggunakan keberadaan pekerja tetap dalam usaha. Penelitian ini menjalankan regresi multinomial logit terhadap data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007/2008 dan 2014/2015. Studi ini menemukan bukti- bukti yang mendukung keberadaan segmentasi pelaku kewirausahaan di Indonesia.

This study explores the factors influencing individuals' decisions to transition from salaried job to entrepreneurship in Indonesia. It focuses on human capital factors (cognitive ability, risk tolerance, entrepreneurial personality, and education level) and asset ownership. Additionally, this research investigates the existence of segmentation, namely entrepreneur with orientation towards business growth and self-employed with orientation towards sustenance, which is proxied using the existence of full-time worker employed by the business. The study employs multinomial logit regression using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) for the years 2007/2008 and 2014/2015. The study finds evidence of entrepreneurship segmentation in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambat Lupiyoadi
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
658.421 RAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>