Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Grace Natasya
"Sediaan sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin kerap digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK). Namun sediaan sirup mempunyai stabilitas yang buruk sehingga batas waktu penggunaan sirup tersebut setelah diracik atau setelah kemasan primer dibuka (beyond use date) perlu diketahui. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menentukan kondisi optimum analisis dan menentukan beyond use date (BUD) sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin. Kondisi optimum untuk analisis dilakukan dalam mode isokratik dan kolom Waters® Spherisorb ODS2 C18 (250 × 4,6 mm, 5 μm) dengan komposisi fase gerak dapar fosfat 0,05 M , pH 4,5 – metanol (50 : 50 v/v), panjang gelombang 276 nm, laju fase gerak 1 mL/menit, dan volume injeksi sebesar 20 μL. Penentuan BUD dalam sampel dilakukan dengan perhitungan t90 sampel yang telah dikondisikan dan disimulasikan sesuai dengan arahan pemakaian selama 39 hari. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan BUD berdasarkan konvensi United State of Pharmacopeia (USP). Hasil penelitian menunjukan bahwa 2 merek sirup kombinasi salbutamol sulfat dan guaifenesin memiliki hasil perhitungan nilai t90 selama 7 hari untuk sirup uji A dan 9 hari untuk sirup uji B. Nilai tersebut berbeda dengan BUD yang tertera pada USP yaitu 35 hari.

Salbutamol sulfate and guaifenesin syrup are often used to treat diseases on respiratory tract such as asthma and obstructive pulmonary disease (COPD). However, syrup preparations have poor stability, so the time limit for using the syrup after it is mixed or after the primary packaging is opened (beyond use date) needs to be known. This research was conducted with the aim of determining the optimum conditions of analysis and determining beyond use date (BUD) of salbutamol sulfate and guaifenesin syrup. The optimum conditions for the analysis were carried out in isocratic mode and a Waters® Spherisorb ODS2 C18 column (250 × 4.6 mm, 5 μm) with the mobile phase composition of 0.05 M, pH 4,5 phosphate buffer – methanol (50 : 50 v/v), wavelength 276 nm, mobile phase rate of 1 mL/min, and injection volume of 20 μL. The determination of the BUD in the sample was carried out by calculating the t90 sample which had been conditioned and simulated according to the user guidelines for 39 days. These results were then compared with the BUD standard on the United State of Pharmacopoeia (USP) convention. The results of this study indicate that the 2 brands of syrup combination of salbutamol sulphate and guaifenesin have a calculated t90 value of 7 days for test syrup A and 9 days for test syrup B. These result values are different from the BUD listed on the USP, which is 35 days."
Depok: FakultasFarmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanny Adelia Dewinasjah
"Salah satu fungsi pokok dari Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar fasilitas kesehatan tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016, Apoteker memiliki peran penting dalam memberikan informasi terkait obat kepada tenaga kesehatan lain, pasien, dan/atau masyarakat baik melalui komunikasi langsung ataupun komunikasi dengan menggunakan media tertentu. Beyond Use Date (BUD), merupakan batas waktu pengunaan obat sejak obat pertama kali dibuka, diracik, atau dilarutkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cokro, et al. (2021) menyebutkan bahwa pemahaman masyarakat kota Jakarta terkait BUD masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran media Audio Visual (AV) dalam memberikan edukasi terkait BUD obat kepada warga Kecamatan Cakung. Edukasi mengenai BUD dilakukan dengan pengunggahan video ke kanal youtube dan pemahaman warga Cakung terkait materi dilihat berdasarkan jawaban kuosioner yang disebarkan melalui media googleform. Dari 12 responden yang telah menyaksikan video edukasi tersebut, sebagian besar telah memahami terkait informasi BUD obat, sedangkan sebagian kecil masih belum memahaminya. Walaupun jumlah responden belum bisa merepresentasi data sesungguhnya, namun penyuluhan BUD dengan menggunakan media AV dan googleform dinilai efektif untuk dilakukan dalam rangka pemberian edukasi kepada masyarakat.

One of the main functions of the Public Health Center is as a development center with a health perspective, especially for the people who live around the health facility. Based on the Regulation of the Minister of Health Number 74 of 2016, pharmacists have an important role in providing drug-related information to other health workers, patients and/or the public, either through direct communication or communication using certain media. Beyond Use Date (BUD), is the time limit for drug use since the drug was first opened, mixed, or diluted. The results of research conducted by Cokro, et al. (2021) states that the understanding of the people of Jakarta regarding BUD is still low. This research was conducted to determine the role of Audio Visual (AV) media in providing education regarding BUD medicine to residents of Cakung District. Education about BUD is carried out by uploading videos to the YouTube channel and the understanding of Cakung residents regarding the material is seen based on the answers to questionnaires distributed through the media googleform. Of the 12 respondents who had watched the educational video, most of them understood the drug-related BUD information, while a small number still did not understand it. Even though the number of respondents cannot represent the actual data, BUD counseling using AV media and googleform is considered effective in the context of providing education to the community."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm.
Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi.

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm.
The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
"Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).
Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp.
Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi

Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp.
In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1349
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Proses pemurnian NaCl di LAPAN membutuhkan perlakuan analisa deteksi ion, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi ion (khususnya kation) yang terkandung di dalam larutan NaCl sebelum dan sesudah dimurnikan. Dalam proses analisa ini, di antara sekian banyak metode kromatografi yang ada, LAPAN menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau lebih populer disebut dengan istilah High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Pemilihan teknik kromatografi ion ini didasarkan pada kemampuan lebihnya untuk melakukan pendeteksian secara simultan, mudah dalam pengoperasian, mempunyai kecepatan analisis dan akurasi hasil yang cukup tinggi serta memiliki kolom pemisah yang cukup stabil sehingga dapat digunakan kembali."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nabila Mardy Fitria
"Salah satu fungsi pokok puskesmas adalah penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas memiliki tugas untuk memberikan informasi terkait kesehatan masyarakat termasuk cara penggunaan obat yang baik. Beberapa hal yang penting terkait penggunaan obat adalah cara mengetahui stabilitas obat selama pemakaian dan berapa lama suatu obat dapat disimpan dan digunakan, terutama untuk obat dosis ganda. Masyarakat secara umum sudah memahami cara penyimpanan obat yang baik. Namun, tingkat pengetahuan masyarakat terkait jangka waktu penggunaan obat setelah wadah obat dibuka dan kemampuan masyarakat mengenali obat yang tidak layak pakai masih belum diketahui. Oleh karena itu, penting untuk memberi edukasi terkait jangka waktu obat boleh digunakan setelah wadah dibuka dan karakteristik obat yang masih layak pakai melalui penyuluhan. Setelah penyuluhan, masyarakat diajak melaksanakan sesi tanya jawab untuk menilai pemahaman masyarakat terhadap penjelasan yang diberikan. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara penggunaan obat yang baik merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menghasilkan masyarakat yang cerdas dalam menggunakan obat-obatan.

One of the main functions of Community Health Center is driving health-oriented development. Community Health Center has the duty to provide information regarding public health, including how to properly handle and use medicines. Some of important things about the proper way to use medicine are how to determine drugs stability in storage and how long the drugs can be stored and used, especially for multi dose drugs. In general, the public has understood how to properly store medicines. However the extent of people’s knowledge on how long a medicine can still be used after the primary container is opened and how to recognize damaged medicines is still unknown. Therefore, it’s important to provide counseling regarding how long a medicine can still be used after the primary container is opened and the characteristics of medicines that is still suitable to use. After counseling, a question and answer session is opened to assess people’s comprehension of the counseling topic. Education to the community on how to properly handle and use medicines is important because it can improve public’s welfare and produces a society that is wise in using medicines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>