Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Norbury, James
"From the author and illustrator of the international bestseller Big Panda and Tiny Dragon comes a beautifully illustrated exploration into the journeys we take for self-discovery and the connections we make along the way. In a distant city, an old cat considers himself as wise as can be, until he hears of an ancient pine far away, under the boughs of which infinite wisdom can be found. Thus, the Cat embarks on a journey deep into the forest to search for the tree. Along the way, he meets new friends--the Hare, the Magpie, the Wolf Cub, the Monkey, the Tortoise, and the Tiger--and comes across the energetic young Kitten. What wisdom does the Cat have to impart to his friends, and, perhaps more importantly, what does he still have to learn? Inspired by Zen koans, with stunning illustrations and a gentle voice, The Cat Who Taught Zen has wisdom to offer all readers"
New York: William Morrow, 2023
181.043 NOR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marinoff, Lou
Cambridge, UK: Dialogue Path Press, 2012
101 MAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
India: Eternal Ganges Press Private, 2010
170.202 IKE d II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Braun, Lilian Jackson
New York: Jove Books, 2003
813.54 BRA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chonjin
Soul-si : Pulgwang Chulpansa, 2009
KOR 294 .3 CHO c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zairin Noor
"Buddisme lebih dipandang sebagai filsafat, suatu usaha manusia dengan akalnya untuk mencari kedamaian dengan rumusan-rumusan yang sistematis mengenai sebab dan akibat kejadian-kejadian yang dihadapi manusia di dalam hidupnya. Ajaran-ajaran Buddhisme bersumber kepada peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang wajar dan dapat diketahui, dimengerti oleh akal budi manusia. Pada sisi yang lain Buddhisme mengajarkan kepada penganutnya suatu pandangan tentang sifat alam semesta serta hukum-hukum dan kekuatan yang menguasainya. Memberi semangat dan memungkinkan suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan tertinggi dari setiap makhluk hidup yaitu kebahagiaan, pembebasan. Dari sisi ini Buddhisme adalah sebagai suatu ajaran yang memberikan bimbingan kepada manusia dan memberikan pandangan hidup maka disebutlah ajaran-ajaran ini sebagai suatu agama. Tujuan Buddhisme pada akhirnya bukan kembali kepada yang asal, dan memang Buddhisme tidak berbicara tentang asal dari sesuatu. Tujuan hidup adalah mencapai nirwunu (nirvana dalam bhs. Sansekerta; nibhana dalam bhs. Pali). Secara harfiah nirawana berarti pemadaman. Dari terjemahan nirwana yang sangat sederhana ini muncul anggapan bahwa pemadaman yang diajarkan Buddhisme bersifat keseluruhan, suatu pemadaman yang total, pemusnahan segala kehendak. Masuk dalam nirvana adalah perceraian dari dunia ini dengan segala pengertiannya, sehingga apapun usaha untuk menggambarkan nirwana mengalami ketidakpuasan. Berbekal dari ketidakpuasan akan pengertian nirwana maka perlu menghampiri term-term yang menjadi pokok-pokok dari pemikiran ataupun ajaran dari Buddhisme. Buddhisme dikenal dengan pokok ajarannya Empat Kebenarun Afulia, yaitu : dukkha, (penderitaan), samudya (penyebab duka), nirodha (terhentinya dukkha), dan mugga (jalan menuju terhentinya dukkha). Empat Kebenaran Mulia ini menjadi sari keseluruhan Buddhisme, baik sebagai ajaran agama maupun sebagai suatu sistem filsafat. Sebagai ajaran agama, dari Empat Kebenaran Mulia ini diperjelas dengan term-term Buddha. Kefilsafatan Buddhisme tersebut dalam Tiga Ciri Keberadaun mengenai kenyataan, yang dalam term-term Buddhisme disebut : unnicu (tidak kekal), dukkhu (tidak memuaskan, penderitaan), dan annata (tidak berinti, tidak ada jiwa).Suatu perbuatan menimbulkan akibat, dan akibat ini merupakan sebab lain yang menghasilkan akibat yang lain, dan begitu seterusnya, dan inilah yang dinamai kamma atau karma, biasa disebut pula hukum sebab akibat. Keadaan sekarang merupakan sebab dari keadaan masa lalu. Manusia sekarang memiliki efek untuk keberadaan manusia akan datang, sehingga kebahagiaannya maupun kesengsaraanya ditentukan oleh dirinya sendiri. Tidak ada di alam dunia ini yang tidak tercakup di dalatn hukum sebab akibat, sehingga adanya suatu saling ketergantungan satu sama lain dalam suatu kondisi. Dalam Buddhisme dengan berpangkal dari saling ketergantungan ini, maka adalah dunia yang dengan ciri keberadaannya dengan sifa fana (anicca), penderitaan (dukkha) dan tanpa jiwa (anatta).Puncak dari segala keberadaan itu adalah dengan mencapai tujuan penghabisan, itulah dinamakan nirwana. Nirwana bukanlah asal dari segala sesuatu, melainkan keadaan yang tanpa bentuk yang menjadi tujuan. Tuhan dalam konteks Buddhisme tidak lain adalah Nirwana, tujuan terakhir yang harus dicapai, hapusnya sesuatu yang selalu menjadi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bidari Setiarumsari
"Logika sangat diperlukan oleh manusia karena Iogika memberikan peranan pada rasio kita untuk dapat berpikir secara lurus dan tepat. Fondasi bagi perkembangan logika ternyata tidak hanya berada di dunia Barat, tetapi juga berada di dunia Timur. Di dunia Barat, fondasi terletak pada Aristoteles. Sedangkan di dunia Timur, fondasi logika terdapat di dua wilayah, yakni Cina (Confusianisme: Confusius dan Mohisme: Moh Tih) dan India (Hindu: Nyaya, Vaesesika, Mimamsa; dan Budhis: Mahayana (Dignaga)). Representasi dari jenis logika Barat adalah logika Aristotelian, sedangkan representasi dari jenis logika Timur adalah logika Budhis. Meskipun berbeda wilayah, namun logika Aristotelian (logika Barat) dan logika Budhis (logika Timur) sama-sama berintikan pada penalaran silogistik atau silogisme. Silogisme Aristotelian merupakan relasi dari dua proposisi (premis mayor dan premis minor) yang menghasilkan satu proposisi baru (kesimpulan). Ketiga proposisi tersebut harus memuat tiga buah term yang masing-masing selalu muncul dua kali dalam dua proposisi dan masing-masing term mempunyai fungsi sebagai term Subjek, term Predikat dan term Menengah. Term Menengah adalah term yang sangat dibutuhkan dalam silogisme ini, karena term ini merupakan term penghubung bagi dua term lain di premis minor dan premis mayor. Kesahihan dalam silogisme Aristotelian akan diperoleh apabila ia menaati bentuk silogisme (figur dan modus) yang sahih, yakni ditentukan oleh hukum-hukum silogisme. Proses penalaran dalam silogisme ini menggunakan metode deduktif. Dengan itu, kita dituntut untuk memandang sutau penalaran hanya dari aspek formalnya saja, yaitu struktur atau bentuk penalaran. Silogisme Budhis merupakan relasi dari proposisi-proposisi yang mengekspresikan aturan umum (general rule) dan aplikasinya. Aturan umum terdapat dalam premis mayor dan contoh, aplikasi terdapat dalam premis minor dan kesimpulan. Sama hannya seperti silogisme Aristotelian, kesahihan dalam silogisme Budhis juga akan diperoleh apabila ia menaati bentuk silogisme (jenis dan metode)silogisme dan hukum-hukum silogisme. Proses penalaran dalam silogisme ini menggunakan metode induktif-deduktif. Dengan itu, kita dituntut untuk memandang suatu penalaran tidak hanya dari struktur penalarannya saja, tetapi juga dari kesesuainnya terhadap realitas. Kedua silogisme di atas, ternyata mempunyai keunggulannya masing-masing dalam dunia kehidupan manusia. Silogisme Aristotelian sebagai representasi dari jenis logika Barat akan lebih unggul apabila ia terdapat dalam dunia ilmiah atau akademis, sedangkan silogisme Budhis sebagai representasi dari jenis logika Timur akan lebih unggul apabila ia terdapat dalam kehidupan keseharian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S16010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
Jakarta: Dian, 1990
294.3 IKE ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
Tokyo: Kodansha International, 1982
294.342 IKE l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
New Delhi: Eternal Ganges, 2006
294.342 IKE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>