Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldo Bima Syahputra
"SHACL constraints checking merupakan proses validasi suatu RDF data graph terhadap suatu SHACL shapes graph. Pengembangan SHACL constraints checking pada umumnya menggunakan rule engine yang tertanam di dalam inti implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah program SHACL constraints checking dapat dibangun di atas rule engine yang independen. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan implementasi pembuatan program SHACL constraints checking yang dibangun di atas rule engine Vertical Datalog (VLog). Program yang diimplementasikan pada penelitian ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java serta menggunakan library Rulewerk dan Apache Jena. Berdasarkan implementasi yang telah dilakukan, program SHACL constraints checking dapat dibangun di atas rule engine VLog dengan melakukan serangkaian transformasi SHACL shapes graph dan RDF data graph menjadi rule syntax. Namun, pada penelitian ini program SHACL constraints checking yang dibangun hanya dapat memvalidasi SHACL Constraint sh:class, sh:datatype, sh:nodeKind,sh:minCount, sh:maxCount, sh:equals, sh:disjoint, sh:not, sh:and, sh:or, sh:xone, sh:node, sh:property. SHACL constraint lainnya tidak dapat diimplementasikan karena membutuhkan operasi regex dan perbandingan antar literal yang sulit untuk ditranslasi menjadi rule syntax.

SHACL constraints checking is a process to validate an RDF data graph againts a SHACL shapes graph. The development of SHACL constraints checking program usually use rule engine embedded on its own implementation. This research was aimed to investigate whether SHACL constraints checking program can be built on top of independent rule engine or not. This research will conduct the implementation of building SHACL constraints checking program on top of VLog Rule Engine. The program implemented in this research was built in Java programming language and was using Rulewerk and Apache Jena library. According to the implementation conducted in this research, SHACL constraints checking program can be built on top of VLog rule engine by transforming SHACL shapes graph and RDF data graph into rule syntax. But, the program can only validate SHACL constraint as follows: sh:class, sh:datatype, sh:nodeKind,sh:minCount, sh:maxCount, sh:equals, sh:disjoint, sh:not, sh:and, sh:or, sh:xone, sh:node, sh:property. Other SHACL constraints cannot be implemented in this research because those SHACL constraints requires regex operation and literal comparation which hard to be transformed into rule syntax."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Wijaya
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba membandingkan teknologi RDF dan SMIL untuk merepresentasikan data multimedia. Didalam tesis ini juga dimasukkan teknologi MPEG-7 sebagai bahan perbandingan studi litelatur. Pengujian dilakukan pada data multimedia seperti data text, suara, grafik dan video. Untuk RDF digunakan properti Dublin Core untuk melakukan representasi multimedia. Hasil percobaan menunjukkan bahwa RDF menggunakan Dublin Core dapat merepresentasikan tipe data text lebih baik dari SMIL, tapi SMIL dapat merepresentasikan tipe data grafik, audio dan video lebih baik dari RDF.

ABSTRACT
This thesis compares Resource Description Framework (RDF) and Synchonous Multimedia Integration Language (SMIL) for representing multimedia data. Our experiment using text, sounds, graphics and video data shows that the use of RDF with Dublin Core specification is better in representing text than the other data format. However SMIL is more suitable in representing graphics, audio and video daa."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jilham Luthfi
"Perkembangan knowledge graph serta penggunaannya meningkat secara masif akhir-akhir ini. Namun, pertumbuhan knowledge graph nyatanya tidak sebanding dengan kualitas data yang dimiliki. Sementara itu, aspek kelengkapan dalam kualitas data knowledge graph memiliki peranan penting dalam pemakaian data yang sesuai dengan kebutuhan. Sayang sekali, hingga saat ini belum ada penelitian tentang penggunaan SHACL dalam melakukan validasi kelengkapan data. Penelitian ini hadir dengan tujuan untuk membuat pola-pola kelengkapan berdasarkan kondisi knowledge graph beserta instance-nya. Penelitian ini mengidentifikasi enam pola kelengkapan yang sering muncul pada knowledge graph. Dari keenam pola kelengkapan tersebut, penelitian ini berhasil membuat 360.162 instance pola kelengkapan dalam bentuk SHACL shape. Pembuatan instance pola kelengkapan menggunakan lima pendekatan, yakni pendekatan manual, otomatis, spreadsheet, ontologi, dan statistik. Semua shape tersebut kemudian digunakan untuk melakukan validasi terhadap 928.310 entitas pada knowledge graph dunia nyata, yakni Wikidata dan DBpedia. Hasil validasi population, no-value, dan label and description completeness pada Wikidata dan DBpedia mencapai skor lebih dari 90%. Sementara itu, hasil validasi property dan interlinking completeness pada Wikidata dan DBpedia berada di rentang skor 60-70%. Terakhir, validasi schema completeness pada Wikidata dan DBpedia mencapai hasil 70-90%. Selain itu, penelitian ini menyediakan aplikasi web bernama SHACL on Completeness Knowledge (SoCK) untuk mengelola dan menyediakan pola kelengkapan beserta instance-nya.

The development of knowledge graphs and their use has increased massively recently. In fact, the growth of the knowledge graph is not proportional to the quality of the data it has. Meanwhile, the completeness aspect in the quality of the knowledge graph data has an essential role in the use of data according to needs. Unfortunately, nobody has previously done research on the use of SHACL in validating data completeness.Therefore, this research focused on identifying completeness patterns based on the condition of the knowledge graph and its instances. This study identified six completeness patterns that often appear in knowledge graphs. Of the six completeness patterns, this study successfully created 360.162 completeness pattern instances in the form of SHACL shape. The instantiation of the completeness pattern used five approaches, that is, manual, automated, spreadsheet, ontology, and statistical approaches. All these shapes are used to validate 928.310 entities in a real-world knowledge graph, namely Wikidata and DBpedia. Based on the population, no-value, and label and description completeness validation, the completeness of Wikidata and DBpedia reached a score of more than 90%. Moreover, the validation results of property and interlinking completeness stated that the Wikidata and DBpedia completeness are 60-70%. Finally, schema completeness validation on Wikidata and DBpedia reached 70-90%. In addition, this research provided a web application called SHACL on Completeness Knowledge (SoCK) to manage and accommodate completeness patterns and their instances."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"RDF database systems is a cutting-edge guide that distills everything you need to know to effectively use or design an RDF database. This book starts with the basics of linked open data and covers the most recent research, practice, and technologies to help you leverage semantic technology. With an approach that combines technical detail with theoretical background, this book shows how to design and develop semantic web applications, data models, indexing and query processing solutions.
"
Waltham, MA: Morgan Kaufmann, 2015
e20427683
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Djamallail Malik
"Di dunia maritim sekarang, industri pembuatan kapal sangat kompetitif. untuk mengembangkan atau bahkan bertahan dalam persaingan pasar global, pembuat kapal perlu menemukan metode untuk memproduksi kapal secara efisien untuk memperbarui energi dalam bisnis pembuatan kapal dan menstabilkan biaya pembuatan kapal. Oleh karena itu, pengembangan metode baru seperti modul pembuatan kapal, desain optimisasi, dan konsep modularisasi diperlukan. makalah ini menyajikan pendekatan baru untuk desain sistem perpipaan pada ruang mesin di kapal berdasarkan konsep algoritma Berbasis Aturan.
Karakteristik dari metode yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Pertama, Perhatian diberikan pada sistem perpipaan dari beberapa sistem perpipaan yang berbeda. kesamaan modul dan pengaturan dipertimbangkan dan biaya dan ukuran sistem perpipaan dan kesamaan.
Kedua, proses desain sistem perpipaan akan dibagi menjadi dua tahap: definisi modul dan pengembangan desain.
Ketiga, untuk mendefinisikan modul efektif yang dapat digunakan secara umum pada kapal yang berbeda, matriks struktur desain diadopsi.
Dan keempat, Dalam perancangan pengembangan, sistem optimisasi dikembangkan menggunakan algoritma Rule Based untuk mendapatkan pola yang sama dalam pengembangan modul pada beberapa sistem perpipaan pada kapal dengan pertimbangan biaya dan kesamaan yang khusus.
Studi ini membahas perincian metode yang diuraikan di atas. Selain itu, sistem perpipaan kapal dirancang menggunakan metode yang diusulkan dan efektivitasnya dievaluasi untuk mencapai efisiensi

In the maritime world now, the shipbuilding industry has been very competitive. to develop or even survive in global market competition, shipbuilders need to find methods to efficiently produce ships in order to renew energy in the shipbuilding business and stabilize shipbuilding costs. Therefore, the development of new methods like ship building modules, optimization design, and modularization concepts is necessary. This paper presents a new approach to the design of piping systems on engine room in ships based on the concept of Rule Based algorithms.
The characteristics of the proposed method are as follows:
First, Attention is given to piping systems from several different piping systems. similarity of modules and settings considered and costs and size of piping systems and similarities.
Second, the design process of the piping system will be divided into two stages: module definition and design development.
Third, to define effective modules that can be used in general on different ships, the design structure matrix is adopted.
And fourth, In the design of the development, the optimization system was developed using a Rule Based algorithm to obtain the same pattern in the development of modules on several piping systems on ships with special consideration of costs and similarities.
This study discusses the details of the method outlined above. In addition, the ship piping system is designed using the proposed method and its effectiveness is evaluated to achieve efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacqueline Yap
"Pengecekan sertipikat hak atas tanah merupakan kewajiban sekaligus syarat dalam rangka pembuatan akta bagi Pejabat Pembuat Akta Tanah, dengan tujuan untuk memastikan kesesuaian sertipikat. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, serta untuk merealisasikan sebuah layanan yang mudah, cepat, dan biaya ringan, maka dilakukan digitalisasi layanan pengecekan sertipikat. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan kendala-kendala, yang juga terjadi di Kantor Pertanahan Kota Pontianak yang berupa ketidaksesuaian hasil pengecekan sertipikat. Hal itu menyebabkan ketidakpastian hukum dan kekhawatiran bagi pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji proses validasi data elektronik dalam pengecekan sertipikat secara elektronik dan mekanisme penanganan yang dilakukan apabila terdapat ketidaksesuaian data dalam pengecekannya. Kajian dilakukan menggunakan metode penulisan yuridis normatif dan didukung oleh hasil wawancara kepada narasumber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, pertama, Permasalahan yang muncul berasal dari data-data pertanahan yang tidak valid. Proses validasi oleh Kantor Pertanahan Kota Pontianak dilakukan dengan memeriksa dan memastikan kesesuaian data-data yang tersimpan di pangkalan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui aplikasi Komputerisasi Kantor Pertanahan yang telah disediakan oleh Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Namun kekosongan prosedur yang jelas menyebabkan inkonsistensi data. Kedua, Kantor Pertanahan Kota Pontianak juga bertanggung jawab atas hasil pengecekan yang tidak sesuai. Klarifikasi dan perbaikan data telah dilakukan tetapi masih bersifat pasif. Pencantuman keterangan terkait tata ruang dalam hasil pengecekan dapat pula menimbulkan ketidaksesuaian apabila data tersebut belum disesuaikan dengan Rencana Detail Tata Ruang yang terbaru. Miskonsepsi birokrasi juga berpengaruh dalam masalah tersebut. Dengan demikian, integrasi data harus segera diajukan kepada Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Certificate of land rights checking is an obligation and a condition in terms of making deeds for the Land Deed Making Officer, to ensure the suitability of the certificates. Through the development of times and technology, and to realize an easy, fast, and low-cost service, the digitization of certificate checking services is carried out. However, in its implementation, obstacles were found, which also occurred at the Pontianak City Land Office in the form of discrepancies in its results. This causes legal uncertainty and concern for interested parties. Therefore, this study examines the process of validating electronic data in electronic certificate check and the handling mechanism carried out if there is a data discrepancy in checking. Study was conducted using normative juridical writing methods and supported by the results of interviews with speakers. The results found that, first, the problems rose from invalid land data. Validation process by the Pontianak City Land Office is carried out by checking and ensuring the data suitability stored in the database of the Ministry of Agrarian and Spatial Planning/National Land Agency through the Computerized Application of the Land Office which has been provided by the Center for Data and Information on Land, Spatial Planning, and Sustainable Food Agricultural Land. But the blankness of obvious procedure leads to data inconsistencies. Second, the Pontianak City Land Office is also responsible for the inappropriate checks results. Clarification and improvement have been carried out, but it is still passive. The inclusion of spatial planning information in the results of the check can also cause discrepancies if the data has not been adjusted to the latest Detailed Spatial Plan. Bureaucratic misconceptions also influence the issue. Thus, data integration must be immediately submitted to the Directorate General of Spatial Planning of the Ministry of Agrarian and Spatial Planning/National Land Agency."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Setyadi
"Suatu Travelling Web idealnya memiliki informasi yang lengkap mengenai profil sebuah objek wisata. Diantara informasi yang cukup penting adalah jalur yang dapat ditempuh untuk sampai ke lokasi, peta dan tentunya total biaya yang dibutuhkan. Travelling Web yang ada sekarang ini sudah cukup banyak yang mengintegerasikan fitur-fitur tersebut. Namun diantara sekian banyak Travelling Web yang ada, sulit ditemukan yang memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi mengenai tempat wisata yang akurat, yang sesuai dengan profil user. Skripsi ini membahas penerapan konsep Web 3.0 pada sebuah Travelling Website dalam ekspektasinya membuat sebuah Travelling Web yang memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi mengenai tempat wisata yang akurat, sesuai dengan yang diharapkan oleh user.
Pada sistem telah dilakukan pengujian kesesuaian output objek wisata dengan profil user baik pada fitur autosuggest ataupun manual search dengan hasil 100% akurat, lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan extract data dari seed (situs target) ke database dengan waktu rata-rata sebesar 0.86 detik per seed, lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan data pada fitur autosuggest dan manual search dengan waktu rata-rata sebesar 6.284728 detik (autosuggest) dan 3.619228 detik (manual search). Berdasarkan hasil survey terhadap user, dapat disimpulkan bahwa sistem ini sudah berhasil diimplementasikan dengan cukup baik karena mendapat nilai rata-rata 6,2 dari nilai maksimum 8.

Travelling Web, ideally has fully equiped with informations about travelling objects. Some crucial informations within are how to getting around to go to the object, maps and of course total fares needed. Travelling Web on these days are pretty good in implementing those features. But it's not sufficient yet, as they couldn't provide informations automatically based on user's profile. This research discussed about Web 3.0 concept on Travelling Website in it's expectation to make some Travelling Website which have any abilities to providing tour objects information precisely, as the users wishes to obtain.
This research had sucesfully tested on both autosuggest and manual search function which brings 100% accurate result, total time needed to extract some seeds into database which brings average time 0.86 seconds per seed, how fast the system can show the output on both autosuggest and manual search which brings average time about 6.284728 seconds (autosuggest) and 3.619228 seconds (manual search). According to the survey result, this system has well done implemented with average point 6,2 from maximum 8
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51050
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Widodo
"ABSTRAK
Teknologi 3D berkembang pesat dengan penggunaan yang luas. Tantangan yang muncul bagi teknologi 3D adalah kemudahan pengimplementasiannya dalam situs web. Blender merupakan salah satu perangkat lunak pengembang produk 3D yang bersifat sumber terbuka. Didukung perangkat plugin Burster, permainan 3D Blender dapat diimplementasikan dalam situs web. Caranya dengan menyisipkan kode tertanam dalam file HTML. Perpaduan Blender, plugin Burster dan sistem web klien-server digunakan untuk membangun sistem perpustakaan virtual pada sebuah web. Sistem ini dibuat dari permainan 3D Blender yang dihubungkan dengan basis data MySQL. MySQL berinteraksi dengan PHP untuk menghubungkan permainan 3D pada basis data ke perambah web. Plugin Burster menjadi perangkat tambahan yang berfungsi menampilkan permainan 3D pada perambah web. Pengintegrasian teknologi-teknologi tersebut secara bersamaan adalah solusi yang digunakan untuk mengintegrasikan permainan 3D dengan sistem web. Sistem perpustakaan virtual ini diuji oleh 10 penguji. Dari pengujian disimpulkan bahwa sistem perpustakaan virtual yang dikembangkan memuaskan pengguna dengan nilai kepuasan 64,38% serta cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut dengan nilai potensi 59,50%.

ABSTRACT
3D technology has been growing very quickly and implemented in many areas of life. One of the challenges in 3D technology is the inconvenience in implementing 3D technology in websites. Blender is a 3D development open source software. It is supported by plugin Burster. Blender 3D game can be implemented in websites. This can be done by inserting embedded codes in the HTML file. By combining Blender, Burster plugin and a web client-server system, we build a virtual library system on the web. This system was created with Blender 3D game which is connected with MySQL database. MySQL database is connected to PHP to communicate its contents with web browser. Burster plugin became functional software to display 3D games on the web browser. The integration of these technologies together should be a solution to overcome difficulties in implementing 3D games in websites. This virtual library system has been tested by 10 users. The test result shows that the level of user satisfaction of the virtual library is 64,38% and user?s opinion, with assessment level of 59.50%, indicates that further development of this system is potential."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S923
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Putranto
"Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat, mengakibatkan begitu banyaknya laptop dan PC yang beredar dipasaran. Ditambah lagi dengan makin banyaknya toko online komputer yang menawarkan harga yang bervariasi. Hal tersebut akan membuat banyak orang kesulitan dalam memilih laptop atau pun PC. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah search engine yang dapat membantu menentukan suatu barang yang akan dipilih. Pada Skripsi ini akan dibahas mengenai penerapan Web 3.0 pada search engine untuk toko komputer online. Search engine ini memiliki kemampuan untuk memberi masukan atau saran kepada user berdasarkan pada keyword dan user profile. Hal tersebut dapat terwujud karena adanya AI (Artificia Intelligence) yang dibuat berdasarkan pada ontologi. Ontologi disini berfungsi untuk mencari hubungan antara output yang dihasilkan berdasarkan dari keyword dan user profilenya. Output dari proses searching diharapkan dapat mendekati atau bahkan sesuai dengan keinginan user.
Pada sistem telah dilakukan pengujian perbandingan kecepatan ekstraksi data antara dua unit komputer dengan spesifikasi yang berbeda. Dimana persentase selisih waktu yang dihasilkan antara dua unit komputer tersebut dalam proses ekstraksi data mencapai 60,2%. Pengujian kecepatan proses juga diterapkan pada pencarian data dari database dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 0.01 detik. Berdasarkan hasil survey terhadap user, dapat disimpulkan bahwa sistem ini sudah berhasil diimplementasikan dengan cukup baik karena mendapat nilai ratarata 2,4 dari nilai maksimum 3.

The development of computer technology is so rapid, that caused so many laptops and PCs in the market. Coupled with the increasing number of online computer stores that offer varying prices. This will make many people confuse in choosing a laptop or PC. Therefore needed a search engine that can help determine an item to be selected. In this Final Project will be discussed on application of Web 3.0 on the search engines for online computer store. Search engines have the ability to give input or suggestions to users based on keywords and user profiles. This can happen because of the AI (Artificia Intelligence) which is based on ontology. Ontology is used to find the relation between the output that produced on the basis of keywords and user profiles. Output from the searching process is expected to be close to or even in accordance with the wishes of users.
In comparison testing was done and the speed of extraction of data between two computers with different specifications. Where the percentage of the resulting time difference between the two computers are in the process of data extraction reached 60.2%. Testing the speed of the process is also applied to search data from a database with the average time taken is 0.01 seconds. Based on the survey results to the user, it can be concluded this system has been successfully implemented with good enough rated, because it got an average rating of 2.4 from the maximum value of 3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marriot, Kim
Cambridge, UK: MIT Press, 1998
005.13 MAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>