Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Nurul Izzah Kautsara
"Asuransi konvensional dan asuransi syariah memiliki perbedaan secara konsep yaitu transfer of risk yang bersifat komersial pada asuransi konvensional dan sharing of risk yang bersifat tolong-menolong pada asuransi syariah. Asuransi konvensional yang bersifat komersial memiliki praktik gharar, maisir, dan riba yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sharing of risk pada asuransi syariah bertujuan untuk menghilangkan hal tersebut. Sharing of risk menjadi penyebab adanya dana tabarru’, yaitu dana dari peserta asuransi yang dikelola perusahaan asuransi syariah tetapi bukan milik perusahaan tersebut. Dana tabarru’ perlu dihitung karena digunakan untuk membayar klaim asuransi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung dana tabarru’ adalah Cost of Insurance (COI) karena kontribusi (disebut premi dalam asuransi konvensional) dihitung ulang setiap tahun untuk mengurangi ketidakpastian. Pada metode COI diperlukan asumsi tingkat investasi, asumsi biaya pengelolaan (ujrah), dan asumsi tingkat mortalitas. Pada skripsi ini digunakan hukum mortalitas Gamma-Gompertz untuk menghitung tingkat mortalitas karena hukum ini mempertimbangkan variabel selain usia yang tidak teramati sehingga dapat menghasilkan estimasi tingkat mortalitas yang lebih akurat. Estimasi parameter untuk hukum mortalitas Gamma-Gompertz dihitung dengan quadratic loss function dan menggunakan data Tabel Mortalitas Indonesia IV (TMI IV). Hasil estimasi parameter digunakan untuk membuat tabel mortalitas baru mendekati nilai pada TMI IV dengan nilai RSE sebesar 0,32200941 untuk populasi laki-laki dan sebesar 0,29098174 untuk populasi perempuan. Tabel mortalitas baru tersebut lalu digunakan untuk menghitung dana tabarru’ dengan metode COI.

Conventional insurance and sharia insurance have conceptual differences, namely transfer of risk which is commercial in nature in conventional insurance and sharing of risk which is mutual in nature in sharia insurance. Commercial conventional insurance causes haram elements to appear in it, namely gharar (uncertainty), maisir (gambling), and riba (interest). Sharing of risk aims to eliminate these haram elements. Sharing of risk is the cause of tabarru' funds, namely funds from insurance participants managed by sharia insurance companies but not owned by the company. Tabarru' funds need to be calculated because they are used to pay insurance claims. One method that is suitable for calculating tabarru' funds is the Cost of Insurance because the contribution (premium in conventional insurance) is recalculated every year to reduce uncertainty. The COI method requires investment level assumptions, management cost assumptions (ujrah), and mortality rate assumptions. The Gamma-Gompertz mortality law will be used to calculate the mortality rate because this law considers unobserved variables other than age so that it can produce a more accurate estimate of the mortality rate. Parameter estimation of Gamma-Gompertz mortality law is calculated using quadratic loss function and data from Indonesian Mortality Table IV (TMI IV). The parameters estimated are used to create a new mortality table which has values close to TMI IV with RSE value of 0.32200941 for males and 0.29098174 for females. Then, the new mortality table is used to calculate tabarru’ fund using COI method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Rudiady
"Harapan hidup merupakan rata-rata secara statistik lama seseorang hidup sampai meninggal, yang merupakan salah satu indikator penting karena banyak digunakan oleh para peneliti untuk memprediksi risiko-risiko kesehatan dan kematian di masa depan. Pada umumnya, harapan hidup dihitung berdasarkan life table yang berisi data mortalitas untuk setiap usia pada suatu populasi. Ada berbagai cara untuk memodelkan mortalitas, salah satunya adalah model Gompertz. Model Gompertz merupakan model fundamental untuk pengembangan model mortalitas lainnya. Hukum mortalitas Gompertz merupakan model yang baik dalam menguji pola mortalitas tidak hanya pada manusia, namun juga pada organisme lainnya. Model ini diimprovisasi dengan model Makeham yaitu hukum mortalitas Gompertz-Makeham. Akan tetapi, kedua model ini tidak sepenuhnya valid, yang disebabkan oleh hasil estimasi yang kurang baik untuk usia lanjut. Hal ini disebabkan karena pada kedua model ini diasumsikan populasi manusia bersifat homogen, yaitu setiap individu memiliki kemampuan bertahan hidup yang sama. Namun pada kenyataannya tidak berlaku demikian, sehingga diperkenalkan model Gamma Gompertz-Makeham. Dalam model ini diasumsikan populasi manusia yang heterogen, di mana beberapa individu lebih kuat untuk bertahan hidup dibandingkan individu yang lain. Oleh karena itu, model Gamma Gompertz-Makeham merupakan model yang lebih akurat dalam memodelkan mortalitas pada manusia dibandingkan model Gompertz dan model Gompertz-Makeham. Dalam tugas akhir ini diprediksi harapan hidup penduduk di Jepang menggunakan hukum mortalitas Gamma Gompertz-Makeham yang mendekati nilai aktual harapan hidup di Jepang.

Life expectancy is defined as the statistical average of the length of time a person lives until death, which is one of the important indicator because it is widely used by researchers to predict future health and mortality risks in a population. In general, life expectancy is often calculated with life table containing mortality data for each age in a population. There are various ways to model mortality, one of which is the Gompertz model. Gompertz model is known as the fundamental model for other mortality models. Gompertz law of mortality is a good fit model for examining mortality patterns not only in humans, but also in other organisms. This model is improvised with the Makeham model, namely the Gompertz-Makeham law of mortality. However, these two models are not completely valid, caused by unsatisfactory estimation result for late ages. This is caused by the assumption that the human population is homogeneous, means that each individual has the same survival ability. But in reality this is not the case. Therefore, the Gamma Gompertz-Makeham model was introduced. This model assumes a heterogeneous human population, where some individuals are stronger to survive than others. Hence, the Gamma Gompertz-Makeham model is more accurate in modeling mortality in humans than the Gompertz model and the Gompertz-Makeham model. In this thesis, life expectancy of the population in Japan is predicted using the Gamma Gompertz-Makeham law of mortality, which is close to the actual value of life expectancy in Japan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Oktaviani
"Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi merupakan salah satu fokus masalah kesehatan di Kota Depok. Upaya penurunan AKI dan peningkatan akses pelayanan kesehatan maternal neonatal di fasilitas kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dihadapkan oleh berbagai hambatan terutama dari segi biaya dan kepemilikan jaminan kesehatan sehingga Pemerintah memberikan bantuan pembiayaan jaminan persalinan bagi masyarakat miskin yang termasuk kategori Non PBI JKN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pembiayaan klaim jaminan persalinan masyarakat miskin Non Penerima Bantuan Iuran JKN di Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2020-2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan perangkat Microsoft Excel 365. Dari penelitian ini ditemukan adanya peningkatan jumlah klaim pembiayaan Jampersal diiringi oleh peningkatan jumlah rumah sakit yang mengajukan klaim. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan tren positif pembiayaan Jampersal sehingga penyerapan anggaran Jampersal turut meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan pembiayaan klaim Jampersal masyarakat miskin Non PBI JKN di Dinas Kesehatan Depok dari tahun 2020-2022.

The high maternal mortality rate (MMR) is one of the focus of health problems in Depok City. Efforts to reduce MMR and increase access to maternal neonatal health services at health facilities, especially for the poor, are faced with various obstacles, especially in terms of costs and ownership of health insurance so that the Government provides assistance in financing maternity insurance for the poor who are not included in the PBI JKN category. This study aims to provide an overview of the financing of maternity insurance claims for poor people who are not JKN beneficiaries at the Depok City Health Office in 2020-2022. The method used in this research is descriptive quantitative by utilising Microsoft Excel 365 tools. This study found an increase in the number of Jampersal financing claims accompanied by an increase in the number of hospitals submitting claims. The results also showed an increase in the positive trend of Jampersal financing so that the absorption of the Jampersal budget also increased. The conclusion of this study is that there is an increase in the financing of Jampersal claims for the poor Non PBI JKN at the Dinas Kesehatan Depok from 2020-2022."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Afrida Liyanti
"Skripsi ini membahas mengenai pengasuransian pengangkutan barang lewat darat, khususnya untuk pengangkutan produk food and beverages, dimana pembahasan dilakukan pada pengaturan terkait kebijaksanaan underwriting, penentuan jenis kontrak yang dipergunakan, penentuan premi dan penentuan jumlah ganti kerugian dalam hal terjadi risiko yang dipertanggungkan, serta prosedur klaim yang dipergunakan perusahaan asuransi dalam hal terjadi risiko yang dipertanggungkan untuk produk asuransi tersebut. Hasil temuan dari penulisan skripsi ini adalah pengunaan kontrak asuransi pengangkutan barang lewat darat yang berdasarkan kepada kontrak Sum of Money, dengan penentuan jumlah premi yang disesuaikan dengan jenis kontrak asuransi, sedangkan penentuan ganti kerugian yang tetap memperhatikan Actual Cash Value dan Actual Loss. Kemudian bahwa proses underwriting maupun prosedur klaim dalam pengasuransian barang dalam kegiatan pengangkutan barang lewat darat tidak diatur secara rinci dalam peraturan perundang-undangan dan merupakan kewajiban setiap perusahaan asuransi untuk menentukan kebijaksanaan underwriting dan prosedur klaim yang dipergunakan untuk produk asuransi yang bersangkutan, dengan tetap mematuhi batasan dan aturan umum yang diberlakukan di dalam Peraturan Perundang-undangan.

This thesis discusses the juridicial analysis of the carriage of goods by land insurance, particularly for the transport of food and beverages products, in which the discussion conducted at the discretion of the regulations related to underwriting, the determination of the type of contract used, the determination of premiums and determining the amount of compensation in the occurence of insured risks, as well as claims procedures used in the event of an insurance company that insured the risk for the insurance product. The findings of this analysis is the use of the insurance contract this kind of insurance is based on the contract Sum of Money, by determining the amount of the premium that is tailored to the type of insurance contract, while determining the compensation due regard Actual Cash Value and Actual Loss. Then the process of underwriting and claims procedures in the carriege of goods by land insurance activities are not regulated in detail in the regulation and become the obligation of every insurance company to determine the wisdom of underwriting and claims procedures used for insurance products is concerned, while still adhere to the restrictions and the general rules that apply in the regulation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Anggarini
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara biaya rawat inap berdasarkan tarif INA-CBGs dengan biaya rawat inap berdasarkan tarif rumah sakit pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diagnosis infeksi HIV di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan perbedaan biaya rawat inap antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit disebabkan oleh adanya perbedaan tarif dan perbedaan metode pembebanan biaya. Akibat perbedaan tersebut, rumah sakit mengalami kerugian. Rumah sakit dapat menekan kerugian dengan meningkatkan cost effectiveness proses bisnis rawat inap, menetapkan harga target, menyusun biaya standar serta melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Program JKN.

This study's objective is to analyze the difference between inpatient cost based on INA-CBGs rates with the one based on hospital rates on JKN patient with HIV infection in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. This study uses a descriptive-qualitative methods. The study shows for overall the difference casuses loss to the hospital. It because of the rate and the charging method differences between BPJS Kesehatan and the hospital. The hospital reduces the loss by improving the cost effectiveness of business processes, planning and controlling the inpatient cost through target pricing and standard costing as well as monitoring and evaluating the programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazirah Istianisa
"Sistem pembayaran prospektif dengan paket tarif INACBG untuk kasus dengan jaminan BPJS menuntut rumah sakit agar dapat melakukan kendali biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai upaya cost containment RSUD Kota Bogor melalui penerapan Clinical Pathway, formularium, dan struktur insentif. Studi dilakukan pada kasus Sectio Caesarea periode Januari-Maret 2016 secara kuantitatif, dengan membandingkan selisih klaim BPJS dan tagihan RS serta menilai penerapan Clinical Pathway (n=133), dan secara kualitatif dengan wawancara mendalam (10 informan). Selisih kurang yang didapat sebesar Rp.1.014.125.684,00 dengan rata-rata selisih kurang sebesar Rp.4.899.157,89 per kasus. Didapatkan 84% kasus memiliki length of stay sesuai Clinical Pathway. Dari kasus tersebut, 96% visitasi dokter sesuai, 21% penggunaan obat dan BHP sesuai, dan 48% pemeriksaan laboratorium sesuai. Formularium yang digunakan sesuai dengan formularium nasional. RSUD Kota Bogor belum memiliki sistem evaluasi untuk menilai penerapan clinical pathway dan penggunaan obat. Struktur insentif yang digunakan adalah sistem fee-for-service yang tidak sesuai dengan metode pembayaran prospektif.

Prospective payment system with INACBG tariff for cases using BPJS Insurance demands hospital to control their cost. This study aims to see the cost containment in Kota Bogor Regional Hospital through the implementation of Clinical pathway, drug formulary, and incentive structure. The study looked into Sectio Caesarea cases from January to March 2016, using quantitative method, comparing BPJS claim and hospital billing and the implementation of clinical pathway (n=133), and using qualitative method through in depth interview (10 informants). It is noticed the deficit amount Rp.1.014.125.684,00 and the average of deficit per case is Rp.4.899.157,89. Eighty four percent of cases have length of stay in accordance with clinical pathway. From those cases, 96% has concordant doctors visit, 21% has concordant drug usage, and 48% has concordant laboratory diagnostic test. The hospital formulary uses the national formulary. It is found that Kota Bogor Regional Hospital does not have an evaluation system for clinical pathway implementation and drug usage. The incentive structure that is used is fee-forservice system which is not suitable for prospective payment method."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Hakim
"Penelitian ini mengkaji tentang penyelenggara layanan asuransi berbasis syariah di Indonesia yang secara operasional pengelolaan layanannya memiliki kewajiban untuk mengikuti ketentuan aturan yang berlaku dan patuh terhadap prinsip syariah. Dari sekian banyak kemudahan yang didapat oleh pengguna layanan asuransi syariah serta terus meningkatnya jumlah pengguna layanan tersebut di Indonesia, membuat prospek perkembangan asuransi syariah memungkinkan memiliki potensi penyimpangan baik dari sisi penerapan layanan, kepatuhan terhadap aturan maupun prinsip syariah yang terkait, sebab masih ada keraguan dari sebagian masyarakat apakah layanan di asuransi syariah telah sesuai dengan ketentuan Fatwa MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 dan POJK No. 69/POJK.05/2016, serta apakah sudah sesuai dengan tujuan syariah atau justru sebaliknya tidak sesuai dengan peraturan dan prinsip syariah. Penelitian ini penting dilakukan guna untuk menganalisis lebih lanjut terhadap objek yang sedang diteliti. Objek dalam penelitian ini adalah PT Prudential Syariah. Metode penelitian yang digunakan ialah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh simpulan bahwa layanan asuransi syariah PT Prudential Syariah secara keseluruhan telah melaksanakan kesesuaian penerapan layanan yang telah diatur dalam Fatwa MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 dan POJK No. 69/POJK.05/2016, serta telah sesuai dengan konsep maqashid syariah yang terbagi ke dalam 3 (tiga) tujuan, yakni tahzib al-fardl, iqamah al-adl, dan jalb al-maslahah.

This research examines sharia-based insurance service providers in Indonesia whose operational service management has an obligation to follow applicable regulations and comply with sharia principles. Of the many conveniences obtained by users of sharia insurance services and the continuing increase in the number of users of these services in Indonesia, the prospects for the development of sharia insurance may have the potential for deviations both in terms of service implementation, compliance with related sharia rules and principles, because there are still doubts from some people whether sharia insurance services are in accordance with the provisions of MUI Fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 and POJK No. 69/POJK.05/2016, as well as whether it is in accordance with sharia objectives or on the contrary is not in accordance with sharia regulations and principles. This research is important to carry out further analysis of the object being studied. The object of this research is PT Prudential Syariah. The research method used is normative juridical using a qualitative descriptive approach. Based on the results of the study, it was concluded that PT Prudential Syariah's sharia insurance services as a whole have implemented compliance with the implementation of services as regulated in MUI Fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 and POJK No. 69/POJK.05/2016, and is in accordance with the concept of maqashid sharia which is divided into 3 (three) objectives, namely tahzib al-fardl, iqamah al-adl, and jalb al-maslahah."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Amelia M. R.
"Tugas akhir ini membahas tentang apakah program perlindungan Dread Disease itu, beserta metode pendanaannya. Metode pendanaan dibatasi pada tipe accelerated saja, yaitu apabila benefit dibayarkan sebagai 'uang muka' pada kejadian menderita sakit, dan sisanya pada saat meninggal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naifi Naufal
"Setiap individu memiliki risiko kematian yang berbeda. Risiko Kematian untuk setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor risiko yang dapat diamati adalah faktor underwriting. Perbedaan tingkat kematian untuk setiap individu akan memengaruhi premi asuransi jiwa. Untuk membebankan premi secara adil bagi setiap pemegang polis, perusahaan asuransi memerlukan model yang dapat mengukur mortalitas dari faktor underwriting. Dalam penelitian ini, tingkat mortalitas yang dipengaruhi oleh faktor underwriting, dimodelkan dengan menggunakan Generalized Linear Model (GLM) dan menaksir probabilitas kematian. Probabilitas kematian yang didapatkan, digunakan untuk menghitung premi asuransi jiwa. Pemegang polis asuransi jiwa berjangka satu tahun dengan gender yang sama mempunyai premi asuransi yang sama besar. Sedangkan untuk pemegang polis asuransi jiwa dwiguna satu tahun dengan gender yang berbeda mempunyai premi asuransi yang sama besar.

Each individual has a different risk of death. The risk of death for each individual is influenced by several factors. The risk factors that can be observed are underwriting factors. The difference in mortality rates for each individual will affect life insurance premiums. To charge premiums fairly for each policyholder, insurance companies need a model that can measure mortality from underwriting factors. In this study, the mortality rate influenced by underwriting factors was modeled using the Generalized Linear Model (GLM) and estimated the probability of death. The probability of death obtained is used to calculate life insurance premiums. One-year life insurance policyholders with the same gender have the same insurance premium. Whereas for one-year dual-purpose life insurance policyholders with different genders have the same insurance premium.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walsh, Diana Chapman
New York: Springer-Verlag, 1977
338.43 WAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>