Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Riyadi
"Perpustakaan sebagai fasilitas yang menyimpan koleksi bahan pustaka dengan manajemen pengelolaan yang sistematis sehingga sebagai sumber informasi dapat digunakan oleh pemakainya. Sumber informasi karya cetak"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2014
020 VIS 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Riyadi
"Perpustakaan sebagai fasilitas yang menyimpan koleksi bahan pustaka dengan manajemen pengelolaan yang sistematis sehingga sebagai sumber informasi dapat digunakan oleh pemakainya. Sumber informasi berupa karya catak maupun rekam dapat dimanfaatkan apabila dalam kondisi yang layak. Akibat kondisi lingkungan penyimpanan yang tidak konstan dan intensitas pemakaian tinggi membuat koleksi menjadi rusak semakin cepat, untuk itu diperlukan perawatan dan perbaikan bahan pustaka. Sebelum dilakukan kegiatan tersebut sangat penting dilakukan pemetaan kondisi bahan pustaka sebagai bahan evaluasi pengelolaan perpustakaan saat ini dan menjadi acuan perbaikan masa yang akan datang sehingga sumber informasi tersebut akan selalu terawat dan dapat diamnfaatkan semaksimal mungkin. Pemetaan dilakukan dengan metode survey secara random terhadap koleksi yang rusak akibat faktor internal dan eksternal. Metodologi penilaian dilakukan dengan melihat tabel standar yang sebelumnya telah dilakukan study terlebih dahulu. Dengan metode ini diharapkan akan membuka dan meninjau ulang sejauh mana perpustakaan dapat menjaga koleksi bahan pustaka."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2014
020 VIS 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiro Sudjoko
"Masalah Penelitian ini yaitu mengenai Pelaksanaan Kebijakan Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan mengenai kebijakan pelestarian bahan pustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kebijakan konservasi bahan pustaka dan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi dalam implementasi kebijakan konservasi bahan pustaka di Pusat Preservasi Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitiannya menggunakan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive serta dengan melakukan kajian pustaka terhadap literature yang terkait dengan pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan Nasional RI. Dari hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa kebijakan pelestarian di Perpustakaan Nasional RI antara ada dan tiada, maksudnya "Ada", dasar yang digunakan dalam pengambilan kebijakan yaitu berdasarkan metode preservasi dan konservasi yang dikeluarkan oleh IFLA, dan lembaga sejenisnya, serta dari berbagai metode konservasi yang lain. Sedangkan maksudnya "Tidak Ada", kebijakan pelestarian yang mengatur mengenai keseluruhan pelaksanaan pelestarian secara tertulis di Pusat Preservasi Bahan Pustaka belum terarah, dan belum disusun sebagai suatu pedoman yang tertulis, selain itu survey yang dilakukan selama ini dianggap tidak mewakili dan tidak efektif: Pernyataan ini diperkuat dengan penyataan serupa bahwa kebijakan pelestarian yang ada sekarang ini belum bisa dikatakan sebagai kebijakan pelestarian, karena masih terlalu umum. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Komitmen Perpustakaan Nasional RI dalam hal pelestarian bahan pustaka sangat besar, terlihat dari adanya Keppres No.11 tahun 1989 yang menyebutkan bahwa tugas pokok Perpustakaan Nasional RI adalah menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, dan juga dengan keluarnya UU No.4 tahun 1990 yang mewajibkan penyerahan terbitan baik Karya Cetak maupun Karya Rekam, yang merupakan suatu respons dari Pemerintah _dengan perpanjangan tangan Perpustakaan Nasional RI tentunya --dalam pelaksanaan pelestarian terhadap koleksi yang dimiliki suatu bangsa. Namun sangat disayangkan, Perpustakaan Nasional RI belum memiliki suatu kebijakan pelestarian yang menyeluruh dan juga secara khusus terhadap jenis koleksi yang dimilikinya. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal. Pertama, Perpustakaan Nasional RI perlu memikirkan penyusunan suatu kebijakan pelestarian nasional secara tertulis yang mengacu pada Undang-undang No.4 tahun 1990. Kedua, Melihat pada hasil penelitian tentang anggaran dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI masih rendah maka menurut peneliti akan lebih efektif jika pelestarian untuk jenis koleksi tertentu lebih difokuskan pada pelestarian nilai informasi yang dikandungnya (dialihmediakan) dibandingkan dengan melakukan konservasi. Ketiga, Mengadakan penelitian untuk menemukan prosedur, bahan dan peralatan pelestarian yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan diproduksi dari bahan dalam negeri. Keempat, Peningkatan Sumber Daya Manusia baik kuantitas maupun kualitas untuk menunjang aktivitas pelestarian secara lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafailiyyin Nurarini
"Digitalisasi sebagai bagian dari perkembangan saat ini telah membentuk pasar baru bagi pelaku usaha, khususnya perusahaan teknologi, yaitu pasar digital. Google sebagai pelopor di pasar digital menjadi pemain terkemuka dan dengan demikian memegang posisi dominan di beberapa pasar digital termasuk Android App Store dan layanan pencarian umum. Namun, Komisi Eropa menemukan bahwa Google telah menyalahgunakan posisi dominannya di pasar Android App Store dan melanggar Pasal 102 TFEU melalui Mobile Application Distribution Agreement (MADA) yang salah satu ketentuannya mewajibkan produsen smartphone untuk melakukan pre-install Google Search App sebagai prasyarat untuk mendapatkan Play Store. Praktik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar inilah yang memengaruhi implementasi Undang-Undang Pasar Digital di Uni Eropa untuk menciptakan persaingan yang sehat dalam ekonomi digital. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah Google menyalahgunakan posisi dominannya dan melakukan penjualan bersyarat (tying) sesuai dengan Pasal 25 dan 15 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, serta menganalisis peraturan persaingan yang dapat mengatur persaingan secara efektif dalam ekonomi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang dilakukan dengan menganalisis data sekunder dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa praktik Google termasuk sebagai pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan hukum persaingan di Indonesia belum memadai untuk mengatur persaingan di pasar digital secara efektif. Dengan demikian, penting bagi otoritas persaingan Indonesia untuk memberlakukan peraturan persaingan pada pasar digital yang menerapkan kewajiban dengan pendekatan per se illegal dan menerapkan prinsip ekstrateritorial.

Digitalization as an imminent part of current development has established a new market for business actors, especially tech companies, namely the digital market. Google, as the forerunner in the digital market became a prominent player and thus hold dominant positions in several digital markets including Android App Store and general search service. However, the European Commission found that Google has abused its dominant position in the Android App Store market and violated Article 102 TFEU through Google’s Mobile Application Distribution Agreement (MADA) which one of the provisions obligates smartphone manufacturers to pre-install Google Search App as a pre-requisite for obtaining the Play Store. These kinds of practices that big-tech companies have committed to influence the implementation of the Digital Market Act in the European Union to create fair competition in the digital economy. Therefore, the purpose of this research is to assess whether Google abuses its dominant position and perform tying agreements in accordance with Article 25 and 15 of Law Number 5 of 1999 and to analyze the competition framework that can effectively regulate competition in the digital economy. The research method that is used is judicial normative which is done by analyzing secondary data using qualitative method. This research found that Google's practice would constitute a violation under Law Number 5 of 1999 and that the competition framework in Indonesia is not sufficient enough to regulate competition in the digital market effectively. Therefore, it is essential for Indonesian competition authorities to enact competition regulations in the digital market that implement per se obligations and have an extraterritorial principle. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Budi Rachman
Depok: Rajawali Pers, 2017
025.8 YEN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
L. Widodo
"Sering terjadi, bahwa diperlukan suatu jenis motor yang dapat memular sebanyak suatu sudut tertentu, dan tetap berada pads posisi itu sekalipun terdapat torsi yang membebani motor tersebut. Dalam proses pembuatan alat-alat mesin misalnya, diperlukan adanya suatu posisi tertentu duri alai yang dikerjakan terhadap alai yang mengerjakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan motor langkah, yang bekerja dengan pulsa-pulsa. Hal ini menyebabkan bahwa signal-signal perintah dapat disimpan secara digital, sehingga motor langkah dapat pula dipakai dalam kegiatan-kegiatan yang dikendalikan mikrokomputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1979
R 621.381 PRI (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Suryaman Putra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA518
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haikal Muhammad Heragandhi
"Perkembangan produk elektronik di era modern ini sangat pesat. Namun, perkembangan ini juga meningkatkan limbah elektronik yang dihasilkan. Salah satu komponen penting dalam produk elektronik adalah printed circuit board atau PCB. PCB dapat menghasilkan limbah yang berbahaya jika dibiarkan menumpuk menjadi e-waste. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan bahan dasar PCB untuk dijadikan micro dispersed fluid dengan fluida air serta surfaktan Sodium Dodecylbenzenesulfonate yang akan digunakan untuk proses perlakuan panas pada baja AISI 4140. Dalam penelitian ini, partikel dikarakterisasi dengan X-Ray Fluorescence (XRD), X-Ray Diffraction (XRD), dan Particle Size Analyzer (PSA). Partikel yang digunakan adalah dengan persentase 0%, 0,1%, 0,3%, dan 0,5% dan akan disintesis menjadi micro dispersed fluid dengan metode 2 tahap, kemudian akan ditambahkan surfaktan Sodium Dodecylbenzenesulfonate (SDBS) sebesar 0%, 3%, 5% dan 7% dengan tujuan untuk menstabilkan micro dispersed fluid. Setelah itu dilakukan dispersi partikel melalui proses ultrasonifikasi selama 15 menit. Kemudian dilakukan proses pendinginan cepat menggunakan baja AISI 4140 dengan micro dispersed fluid sebagai media pendingin dengan suhu austenisasi 900oC. Karakterisasi yang dilakukan pada baja AISI 4140 adalah Optical Emission Spectroscopy (OES), Optical Microscropy (OM), dan Rockwell C. Hasil yang didapatkan adalah penambahan partikel pada micro dispersed fluid meningkatkan laju pendinginan serta kekerasan hingga 0,1% partikel. Sedangkan penambahan surfaktan SDBS menurunkan laju pendinginan serta kekerasan dari baja. Seluruh baja AISI 4140 yang dilakukan proses perlakuan panas menghasilkan struktur martensite. Namun, terdapat beberapa variabel media pendingin micro dispersed fluid yang menghasilkan juga mikrostruktur austenit sisa.

In the modern era, the development of electronic is very rapid. However, this development also increases the amount of electronic waste produced. One important component in electronic products is the printed circuit board or PCB. PCB can generate hazardous waste if left to accumulate as e-waste. Therefore, this research uses PCB as the base material to create a nanofluid with water and Sodium Dodecylbenzenesulfonate surfactant, which will be used for heat treatment processes on AISI 4140 steel. In this research, nanoparticles are characterized using X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), and Particle Size Analyzer (PSA). The nanoparticles used have percentages of 0%, 0.1%, 0.3%, and 0.5% and will be synthesized into a nanofluid using a two-step method. Then, Sodium Dodecylbenzenesulfonate (SDBS) surfactant will be added at concentrations of 0%, 3%, 5%, and 7% to stabilize the nanofluid. Afterward, the nanoparticle dispersion process is carried out through ultrasonication for 15 minutes. Subsequently, the rapid cooling process is performed using AISI 4140 steel with the nanofluid as the cooling medium at an austenitizing temperature of 900°C. The characterization techniques conducted on AISI 4140 steel are Optical Emission Spectroscopy (OES), Optical Microscopy (OM), and Rockwell C. The results show that the addition of nanoparticles to the Micro dispersed fluid increases the cooling rate and hardness up to 0.1% particle concentration. Meanwhile, the addition of SDBS surfactant decreases the cooling rate and hardness of the steel. All AISI 4140 steel samples subjected to heat treatment produce a martensite structure. However, there is retained austenite microstructure in some of the testing variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lund, Preben
Chichester: John Wiley & Sons, 1978
621.381 74 LUN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>