Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aninditta Septiani Putri
"ABSTRAK
Sejak terjadinya reformasi dalam bidang sastra, puisi pun mengalami perubahan. Puisi tidak hanya dipandang sebagai sumber sejarah, puisi baru mulai banyak yang berisi luapan perasaan penyair. Salah satu penyair yang menghasilkan karya-karya pada saat itu adalah Ai Qing. Ai Qing sebagai salah satu penyair kontemporer telah banyak mempublikasikan banyak puisi, salah satunya adalah ldquo;Da Yanhe mdash;Ibu Susuku rdquo; ??? mdash;???? , terbit pada tahun 1937. Penelitian ini memilih empat puisi Ai Qing, yaitu ldquo;Gerobak Dorong rdquo; ??? , ldquo;Petani rdquo; ?? , ldquo;Kehidupan rdquo; ?? , dan ldquo;Pohon rdquo; ? untuk dikaji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran situasi zaman di dalam puisi tersebut dan kaitannya dengan peristiwa sejarah yang menjadi latarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan kepustakaan, yaitu menganalisis situasi zaman di dalam puisi berdasarkan unsur intrinsiknya. Dari hasil analisis ke-empat puisi karya Ai Qing terlihat bahwa Ai Qing menunjukkan situuasi tanah airnya tercinta melalui diksi, majas, dan citraan tertentu di dalam puisi tertentu.

ABSTRACT
Since the reformation in literature, poem also change. Poem isn rsquo;t just as a history resources anymore, but also as a place for poets to show their feelings. One of the poet who published his works around that time is Ai Qing. Ai Qing is a contemporary poet who already wrote lots of poems, one of it was ldquo;Da Yanhe mdash;My Wet-Nurse rdquo; ??? mdash;???? , published at 1937. This research chose four poems by Ai Qing, there are ldquo;Handcart rdquo; ??? , ldquo;Farmer rdquo; ?? , ldquo;Life rdquo; ?? , ldquo;Tree rdquo; ? . The purpose of this research is to know how was the situation at that time as written in the poems and the relation of history events as their time settings. The research methods are describtive-analitycal and literature study. From the analyzation of the four poems, Ai Qing showed his country rsquo;s situation by using certain dictions, figure of speeches, and imagery."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Betalina Intan Kartikaningrum
"Romantisme Modern di Cina berkembang pesat dalam masa kesusastraan modern yang diawali dengan terjadinya Revolusi Sastra pada tahun 1917. Revolusi Sastra ini antara lain menganjurkan Para penyair untuk menggunakan bahasa sehari-hari dalam karyanya. Salah satu penyair Cina yang beraliran Romantis modern ini adalah Ai Qing. Skripsi ini mengetengahkan beberapa puisi Ai Qing, kemudian puisi-puisi tersebut dianalisa untuk ditarik kesimpulan bahwa dalam puisi-puisi itu terkandung ciri-ciri Romantisme"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayke Ruth Loyali
"Ai Qing adalah salah satu penyair besar Cina. Ia telah menulis banyak puisi yang mendunia. Puisi Ai Qing dikenal sebagai puisi sederhana yang dekat dengan kehidupan. Kondisi politik dan sosial yang tidak menentu di Cina pernah membuatnya berhenti menulis puisi selama dua puluh tahun lebih. Tahun 1978 adalah periode di mana Ai Qing kembali menulis dan menerbitkan karya-karyanya untuk publik. Beberapa penelitian terdahulu membahas mengenai simbolisasi dalam puisi Ai Qing serta perubahan yang terjadi dalam gaya puisinya di tahun 1978. Penelitian-penelitian tersebut mendapati bahwa di balik puisi Ai Qing yang sederhana, terkandung makna filosofis yang dalam. Selain itu, puisi Ai Qing disebut menggunakan objek yang dekat dengan keseharian manusia untuk menyampaikan pesan filosofis Ai Qing yang diperoleh dari pengalaman hidupnya sebagai manusia. Setelah membaca dan menganalisis puisi-puisi tersebut saya mendapati adanya gaya personifikasi yang kuat yang digunakan oleh Ai Qing. Penelitian ini akan membahas 4 puisi Ai Qing, Payung, Harapan, Cermin, dan Fosil Ikan yang terbit pada tahun 1978, dan mencoba mengungkapmakna dari keempat puisi tersebut, dan mengapa ia cenderung menggunakan gaya personifikasi. Penelitian menyimpulkan bahwa keempat puisi ini memang membawa makna filosofis mengenai kehidupan dengan memanfaatkan gaya bahasa personifikasi dan simbolisasi atas benda-benda yang dihadirkan.

Ai Qing is one of China's great poets. He has written many poems. Ai Qing's poetry is known as simple poetry that is close to life. The uncertain political and social conditions in China had made him stop writing poetry for more than twenty years. 1978 was a period when Ai Qing returned to writing and publishing his works to the public. Several previous studies discussed the symbolization in Ai Qing's poetry and the changes that occurred in her poetry style in 1978. These studies found that behind Ai Qing's simple poetry, there is a deep philosophical meaning. In addition, Ai Qing's poetry is said to use objects that are close to human daily life to convey Ai Qing's philosophical messages that are obtained from her life experiences as humans. After reading and analyzing the poems, there is a strong personification style used in his poems. This research will discuss 4 poems in 1978, Umbrella, Hope, Mirror, and Fish Fossil, and try to analyze the meaning of the four poems, and why they tend to use personification style. The research concludes that these four poems carry a philosophical meaning about life through the personification and symbolization of the objects presented."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Liang, Xihua
Taibei : Jiu ge chub an, 1992
SIN 895.13 LIA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ai, Qing
"Ben shu nei rong bao gua : tou ming de ye, lu di, da yan he -- wo de bao mu, tai yang, sheng ming, xiao, bei fang, wo ai zhe tu di deng."
Changchun Shidai: Shi dai wen yi chu ban she, 2001
SIN 895.101 AIQ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Xing, Linzi
Taibei: Jiuge Chunban, 1996
SIN 895.13 XIN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wen, Xiaoping
Taibei : Beigen Wenhua Gongsi,
SIN 895.108 WEN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pollack, David
New York: The Crossroad and Scholars, 1985
895.1 POL z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Maulida
"Nama adalah kata sebutan atau panggilan khusus yang mengacu kepada seseorang atau sesuatu. Sebutan atau panggilan ini dimaksudkan untuk membedakan diri sendiri dengan yang lain. Nama seseorang umumnya mengandung harapan dan doa orang tua agar sang anak memiliki masa depan ataupun berperilaku sesuai dengan makna yang dikandung pada nama tersebut. Pada masa Cina kuno, masyarakat Cina dapat memiliki tiga jenis nama, yaitu 名 míng (nama pemberian), 字 zì (nama kehormatan), dan 号 hào (nama gelar). Salah satu tokoh utama dalam drama The Untamed 陈情令 Chén Qíng Lìng (2019), yaitu Lan Wangji, memiliki tiga jenis nama, yaitu 湛 Zhàn yang bermakna ‘Sempurna’ sebagai 名 míng (nama pemberian), 忘机 Wàngjī bermakna ‘Melupakan Hal Penting’ sebagai 号 hào (nama gelar), dan 含光君 Hánguāng Jūn bermakna ‘Tuan yang Membawa Cahaya’ sebagai 字 zì (nama kehormatan). Penelitian ini menggunakan teori segitiga semantik Ogden dan Richards untuk melihat hubungan makna ketiga nama Lan Wangji dengan sepak terjangnya di dunia persilatan sebagai acuannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga nama Lan Wangji memiliki makna yang sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan oleh Lan Wangji dalam drama.

A name is a special designation or nickname that refers to someone or something. This designation or nickname is intended to distinguish oneself from others. A person's name generally contains the hopes and prayers of parents so that the child has a future or behaves according to the meaning contained in that name. In ancient China, Chinese people could have three kinds of names, namely 名 míng (given name), 字 zì (honorary name), and 号 hào (title name). One of the main characters in the drama The Untamed 陈情令 Chén Qíng Lìng (2019), namely Lan Wangji, has three kinds of names, namely 湛 Zhàn which means 'Perfect' as 名 míng (given name), 忘机 Wàngjī means 'Forgetting Important Things' as 号 hào (title), and 含光君 Hánguāng Jūn means 'the Lord Who Brings the Light' as 字 zì (honorary name). This study uses Ogden and Richards' semantic triangle theory to see the relationship between the meanings of the three names of Lan Wangji and his actions in the world of martial arts as a reference. This study uses a qualitative approach and is presented descriptively. The results of this study indicate that the three names of Lan Wangji have meanings that are in accordance with the behavior shown by Lan Wangji in the drama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Xiang Kang: Guoli Zhong Yang Tu Shu Guan Chuban She,, 1986
SIN 895.130 8 AIQ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>