Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nesya Putri Maharani Jonathans
"Penelitian ini berfokus pada jenis kalimat tanya dan fungsi kalimat tanya dalam film Ja Ik Wil karya Kees van Nieuwkerk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat menguraikan jenis-jenis kalimat tanya dan fungsi kalimat tanya dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengelompokkan kalimat berdasarkan jenisnya untuk mendapatkan kalimat-kalimat tanya dalam dialog film tersebut, kemudian menganalisis fungsi dari kalimat tanya yang dilontarkan oleh para tokoh dalam dialog film Ja Ik Wil. Hasil dari penelitian atas kalimat-kalimat tanya dalam dialog tersebut ditemukan bahwa, kalimat tanya dengan jenis gesloten vragen lebih banyak digunakan dibanding dengan kalimat tanya jenis open vragen. Kalimat tanya memiliki daya ilokusi sehingga tidak sekedar untuk bertanya tetapi memiliki fungsi tertentu dalam berbahasa. Dalam film Ja Ik Wil ini ditemukan bahwa kalimat tanya dalam dialog film tersebut memiliki fungsi untuk meminta, seruan, menanyakan pendapat, menanyakan situasi atau keadaan seseorang, menanyakan keberadaan seseorang, tempat dan benda dan menanyakan sebuah kejadian atau peristiwa.

This study focuses on the types of interrogative sentences and the function of interrogative sentences in the film Ja Ik Wil by Kees van Nieuwkerk. The purpose of this research is to describe the types of interrogative sentences and the function of the interrogative sentences in the film. This study uses a qualitative descriptive method by grouping sentences based on their type to get the interrogative sentences in the film's dialogue, then analyzing the function of the interrogative sentences raised by the dialogue from the characters in the film Ja Ik Wil. The results of the research on interrogative sentences in the dialogue found that interrogative sentences with the closed-ended question type were more widely used than those with the open-ended question type. An interrogative sentence has illocutionary power so that it is not just asking but has a specific function in language. In the Ja Ik Wil film, it is found that the interrogative sentence in the film's dialogue has a function to request, to exclamation, to ask opinions, ask about someone's situation, ask about someone's existence, ask about places and objects and ask about an event."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Afifah Diyana
"Kata mwo adalah kata tanya dalam bahasa Korea yang berfungsi sebagai penanda interogatif dalam konstruksi interogatif dan penanda tidak definit. Namun, dalam bahasa Korea kata mwo juga bisa digunakan sebagai pemarkah wacana (discourse marker/DM) khususnya dalam percakapan yang merupakan bentuk wacana lisan. Menurut Renkema & Schubert (2018) pemarkah wacana (discourse markers) merupakan partikel pragmatis dalam komunikasi lisan yang fungsi utamanya menjadi penanda yang mengindikasikan aspek sikap dalam suatu struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi fungsi pragmatis kata mwo sebagai pemarkah wacana dalam tuturan menurut Chung (2019). Chung membagi klasifikasi pemarkah wacana mwo ke dalam 4 kelompok yaitu, sebagai placeholder, mitigasi, penekanan, dan penanda hubungan interpersonal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan drama Itaewon Class sebagai korpus. Hasilnya ditemukan sebanyak 299 kali penggunaan kata mwo sebagai pemarkah wacana dalam 16 episode drama. Fungsi pragmatis pemarkah wacana mwo yang paling banyak ditemukan termasuk dalam kategori penekanan (45%), diikuti oleh kategori mitigasi (26%), placeholder (18%) dan terakhir yaitu kategori penanda hubungan intrapersonal (10%).

Mwo is one of the Korean question words. It serve both as an interrogative marker in question sentence and an indefinite marker. However, in Korean spoken conversation mwo is often appeared as discourse marker (DM). According to Renkema & Schubert (2018) discourse markers are pragmatic particles in oral communication whose main function is to be a marker that indicates aspects of attitude in a structure. This study aims to identify and classify the pragmatic function mwo as discourse marker in spoken context with Chung (2019)’s categorization which can be divided into 4 main function; mwo as placeholder, mitigator, emphatic, and interpersonal markers. This study used a descriptive qualitative method with Korean drama Itaewon Class as the corpus data source. The results found that, in 16 episodes of Itaewon Class drama, mwo appeared as discourse markers 299 times. The pragmatic function of discourse marker mwo that most commonly found is in the emphathic function category (45%), followed by the mitigator category (26%), placeholder (18%) and finally the interpersonal relationship markers category (10%)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Welmina Clemensi
"Anak-anak kecil kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada usia empat sampai tujuh tahun. Zusje, seorang tokoh utama komik strip Zusje karya Gerrit de Jager, merupakan anak berusia lima tahun yang suka mengajukan pertanyaan kepada orang terdekatnya. Pelanggaran maksim terjadi saat mitra tutur Zusje menjawab pertanyaannya dengan tidak mematuhi prinsip kerja sama Grice. Penelitian ini membahas tentang pelanggaran maksim yang terdapat pada respons dari mitra tutur Zusje terhadap pertanyaan yang Zusje ajukan. Pelanggaran ini dianalisis dari bentuk kalimat tanya Zusje, serta jawaban yang diberikan mitra tuturnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan paparan mengenai tujuan pelanggaran maksim pada percakapan yang mengandung kalimat tanya Zusje beserta respons yang didapat dari mitra tutur Zusje. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang didasari oleh studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Zusje didominasi oleh pertanyaan ya/tidak (ja/nee-vragen). Pelanggaran maksim sering terjadi saat mitra tutur Zusje memberikan respons atas pertanyaan Zusje, yaitu maksim relevansi. Pelanggaran maksim tersebut didominasi oleh tujuan untuk menyampaikan pesan sindiran, yaitu menggambarkan realitas kehidupan masa kini dan menyindirnya.

Children between four and seven years old often ask questions. The main character named Zusje is a five-year-old child from the comic strip Zusje by Gerrit de Jager who likes to ask questions to those who are closest to her. Maxim violation happens when Zusje’s speech partner answering her question without obeying the principles of cooperation by Grice. This research discusses the violation of maxims contained in the response of Zusje’s speech partner to the question Zusje asked. This violation is analyzed from the form of Zusje’s question sentence, as well as the answer given by her speech partner. The purpose of this research is to explain the purpose of maxim violations in conversations containing Zusje’s questions and the responses obtained from her speech partner. This research is a qualitative with descriptive analysis method based on literature review. The results indicate that questions by Zusje were dominated by yes/no questions (ja/nee-vragen). Violations of maxims often occurred when Zusje’s speech partner gave response to her question, namely maxim of relevance. Violation of these maxims has a dominant purpose as conveying a satirical message to describe and satirize the reality of today’s life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kooten, Kees van
Amsterdam: De Bezige Bij, 1993
BLD 839.36 KOO v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kossmann, Alfred
Amsterdam: Em. Querido's Uitgeverij N.V, 1972
BLD 839.36 KOS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Walschap, Gerard
Antwerpen: Ontwikkeling, 1968
BLD 839.36 WAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bowden, Sandra
Houten: Bohn Stafleu van Loghum, 2010
BLD 839.317 BOW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kooten, Kees van
Amsterdam: De Bezige Bij, 1992
BLD 839.36 KOO z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kooten, Kees van
Amsterdam: De Bezige Bij, 1990
BLD 839.36 KOO me
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Veer, Kick van der
Amsterdam: Nijgh & Van Ditmar, 1998
BLD 839.318 VEE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>