Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septia Eka Ilhami
"Halusinasi merupakan salah satu gejala berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan palsu  yang sering muncul pada individu skizofrenia. Beberapa penelitian keperawatan sudah membuktikan bahwa terapi musik klasik cocok untuk menurunkan tanda gejala pasien halusinasi. Namun, sayangnya studi yang melihat penerapan terapi musik klasik dalam menurunkan tanda gejala halusinasi pendengaran pada individu skizofrenia masih terbatas. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan terapi musik klasik untuk menurunkan tanda dan gejala pada klien dengan halusinasi pendengaran. Metode yang digunakan adalah case report. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada klien yang berusia 57 tahun dengan diagnosa keperawatan utama halusinasi pendengaran. Tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengendalikan halusinasi dengan standar asuhan keperawatan selama 10 hari intervensi dengan tindakan keperawatan generalis dan dilanjutkan terapi musik klasik sebagai teknik distraksi di Ruang Sadewa Rumah Sakit Jiwa Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil penerapan terapi musik klasik ini menunjukkan adanya penurunan tanda gejala halusinasi yaitu dari skor 22 menjadi skor 0. Intervensi ini terbukti efektif untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran. Dari hasil tersebut, diharapkan terapi musik klasik dapat diterapkan pada asuhan keperawatan di rumah sakit sebagai alternatif terapi yang dapat membantu klien mengontrol halusinasinya terutama pada halusinasi pendengaran.

Hallucinations are one of the symptoms of sound, sight, taste, touch or false sense of smell that often appear in schizophrenic individuals. Several nursing studies have proven that classical music therapy is suitable for reducing the symptoms of hallucination patients. However, studies looking at the application of classical music therapy in reducing symptoms of auditory hallucinations in schizophrenic individuals are unfortunately limited. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of classical music therapy to reduce signs and symptoms in clients with auditory hallucinations. The method used is case report. The author provides nursing care to a 57-year-old client with a primary nursing diagnosis of auditory hallucinations.. Nursing actions were provided to control hallucinations with nursing care standards for 10 days of intervention with generalist nursing actions and continued classical music therapy as a distraction technique in Sadewa Room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital, Bogor. The results of the application of classical music therapy showed a decrease in signs of hallucination symptoms, from a score of 22 to a score of 0. This intervention proved effective for reducing signs and symptoms of auditory hallucinations. From these results, it is hoped that classical music therapy can be applied to nursing care in hospitals as an alternative therapy that can help clients control their hallucinations, especially auditory hallucinations. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mesyafa Raihan Aldany
"Skizofrenia merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan distorsi kognitif dan realita, salah satunya berupa halusinasi pendengaran. Gangguan halusinasi yang terjadi terus menerus dapat memengaruhi fungsi sehari-hari pasien dan menurunkan kualitas hidup. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan keberhasilan penerapan intervensi keperawatan jiwa generalis menggunakan terapi musik sebagai kegiatan distraksi dengan aktivitas terjadwal terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada Ny. S (26 tahun). Jenis terapi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu terapi musik dalam support group. Pengukuran hasil dilakukan menggunakan instrumen tanda dan gejala halusinasi serta penilaian kemampuan klien mengontrol halusinasi yang telah dikembangkan mahasiswa residen spesialis jiwa FIK UI 2023. Terapi Musik dalam support group dilakukan selama 9 pertemuan di Ruang Srikandi, Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSJMM). Hasil penerapan terapi musik menunjukkan penurunan signifikan dalam gejala halusinasi pendengaran, dengan Ny. S memiliki skor gejala awal halusinasi sebesar 24, yang kemudian menurun drastis menjadi skor 2 setelah terapi. Selain itu, kemampuan pasien dalam mengendalikan halusinasi meningkat dari skor 3 menjadi 12. Evaluasi ini menunjukkan bahwa terapi musik terbukti efektif untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran dan meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi. Melalui studi kasus ini diharapkan dapat menjadikan terapi musik sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan halusinasi dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a psychiatric disorder characterized by cognitive and reality distortions, including auditory hallucinations. Persistent hallucinations significantly impact a patient's daily functioning and reduce their quality of life. This study aims to illustrate the efficacy of implementing generalist psychiatric nursing interventions utilizing music therapy as a distraction technique through scheduled activities in reducing the signs and symptoms of auditory hallucinations in Mrs. S, a 26-year-old patient. The intervention employed in this research is music therapy within a support group framework. Outcome measurements were conducted using instruments that assess signs and symptoms of hallucinations, along with evaluations of the client’s ability to control hallucinations, developed by psychiatric resident students from Faculty of Nursing. Universitas Indonesia, in 2023. The music therapy sessions were carried out over nine meetings at Srikandi Ward, Dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital (RSJMM). The results of the music therapy intervention demonstrated a significant reduction in auditory hallucination symptoms, with Mrs. S’s initial hallucination score of 24 decreasing dramatically to 2 following the intervention. Furthermore, the patient’s ability to manage hallucinations improved, with scores rising from 3 to 12. This evaluation indicates that music therapy is effective approach to reducing the signs and symptoms of auditory hallucinations and enhancing the capability to manage such experiences. Through this case study, it is anticipated that music therapy will emerge as an innovative nursing intervention for the management of hallucinations within psychiatric nursing care in hospital settings.  "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) merupakan masalah kesehatan paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia sangat diperlukan untuk mengurangi komplikasi hipertensi. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan Program MERONA. Tujuan yaitu memberikan gambaran pelaksanaan program merona pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan agregat menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga dan komunitas dengan melibatkan 10 keluarga binaan dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam yang dilaksanakan selama 12 minggu. Evaluasi terhadap perubahan perilaku dan kemandirian keluarga dilakukan pada akhir minggu ke 12 menggunakan kuesioner. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil implementasi yaitu diperoleh peningkatan perilaku lansia, peningkatan tingkat kemandirian keluarga, dan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik secara bermakna (p<0,05). Program MERONA disarankan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension as a silent killer is the most common health problem experienced by the elderly. Control of hypertension in the elderly is very necessary to reduce complications of hypertension. Based on these conditions, the MERONA Program was developed. The purpose is to provide an overview of the implementation of the blush program in the elderly with hypertension. The method used is a family case study and an aggregate using a family and community nursing process approach involving 10 foster families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation which is carried out for 12 weeks. Evaluation of changes in behavior and family independence was carried out at the end of the 12th week using a questionnaire. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the implementation were an increase in the behavior of the elderly, an increase in the level of family independence, and a significant decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05). The MERONA program is recommended to be applied in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angel Tirta
"Musik memiliki banyak memiliki kegunaan, mulai dari mengekspresikan diri, terapi dan medium pembelajaran, dan memperbaiki emosi. Salah satunya adalah sarana latihan bagi para lansia untuk memperbaiki kemampuan kognitifnya yang berkurang karena usia. Dengan bertambahnya usia, kemampuan untuk mengingat, mempelajari, bersosialisasi, dan mengikuti gerakan akan semakin berkurang. Laporan ini akan membahas beberapa penelitian yang telah berhasil menggunakan musik dan olahraga sebagai alat untuk memperbaiki lansia yang telah mengalami penurunan kognitif.

Music has many benefits, starting from self-expression, therapy and learning medium, and altering mood. One of them is a medium for older adults to exercise in order to improve their cognitive abilities which decrease with age. With increasing age, the ability to remember, learn, socialize, and follow movement diminishes. This report will discuss several studies that have successfully used music and exercise as tools to improve older people who have experienced cognitive decline."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ramadhanti
"Hipertensi merupakan permasalahan umum yang terjadi pada lansia. Hal tersebut dapat terjadi karena pada lansia telah mengalami penurunan fisiologis organ-organ tubuh, salah satunya adalah jantung. Pada usia lanjut, katup jantung akan mengalami penebalan dan kekakuan, penurunan proses pemomampaan, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan tekanan darah perifer. tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis hasil intervensi manajemen hipertensi untuk mengatasi masalah tekanan darah pada lansia. Implementasi dilakukan selama 3 minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur dengan memberikan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam. Sebelum melakukan intervensi dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spymomanometer dan instrumen Hamilton Rating Scale for Ancxiety dalam bahasa Indonesia untuk meniliai tingkat kecemasan. Pada penelitian sebelumnya, hasil reliabilitas dari instrumen ini adalah 0,756 dan hasil validitasnya adalah 0,727, yang berarti bahwa instrumen tersebut sudah reliabel dan valid untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Hasil akhir menunjukkan adanya keefektifan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan lansia. Klien diharapkan dapat terus melakukan terapi musik dan relaksasi nafas dalam setiap hari sebagai salah satu pengobatan non- farmakologi yang dapat dilakukan dengan mudah.

Hypertension is a common problem that occurs in the elderly. This can happen because the elderly have experienced a physiological decline in body organs, one of which is the heart. In old age, heart valves will experience thickening and stiffness, decreased pumping process, decreased elasticity of blood vessels, and increased peripheral blood pressure. The purpose of this paper is to analyze the results of hypertension management interventions to overcome blood pressure problems in the elderly. The implementation was carried out for 3 weeks at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta by providing music therapy interventions and deep breathing relaxation. Prior to the intervention, blood pressure was measured using a sphymomanometer and the Hamilton Rating Scale instrument for Anxiety to assess the level of anxiety. In previous studies, the reliability of this instrument was 0,756 and validity is 0,72, which means that the instrument is reliable. It is valid to be used as research material. The final results showed the effectiveness of music therapy interventions and deep breathing relaxation on reducing blood pressure and anxiety levels in the elderly. Clients are expected to continue to do music therapy and deep breath relaxation every day as a non-pharmacological treatment that can be done easily."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviarmachda
"Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental kronis yang kompleks yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, bicara atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif. Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori utama yaitu gejala positif atau gejala nyata dan gejala negatif atau gejala samar. Salah satu gejala positif pada skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan terapi seni menggambar dalam menurunkan tanda dan gelaja pada pasien halusinasi pendengaran. Penerapan terapi seni menggambar menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan melibatkan keluarga sebagai support system, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan.

Schizophrenia is a complex, chronic mental health disorder characterized by a range of symptoms, including delusions, hallucinations, disorganized speech or behavior, and impaired cognitive abilities. Symptoms of schizophrenia are divided into two main categories, namely positive symptoms or real symptoms and negative symptoms or vague symptoms. One of the positive symptoms of schizophrenia is characterized by hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucination in schizophrenic patients. The purpose of this scientific work is to provide an analysis of the application of drawing therapy in reducing signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. The application of the art of drawing therapy shows an influence in reducing the signs and symptoms of hallucinations. The recommendation from this case report is that nurses need to identify the patient's ability and motivation in implementing an intervention as one of the internal factors for achieving effective implementation of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support the success of the intervention, namely by involving the family as a support system, and ensuring adherence to treatment regimens."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Adi Saputra
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang sampai saat ini masih banyak terjadi. Skizofrenia dapat memunculkan salah satunya gejala negatif yaitu cenderung menarik diri secara sosial atau isolasi sosial. Masalah isolasi sosial harus segera ditangani segera, karena dapat berdampak kepada pasien seperti halusinasi, defisit keperawatan diri, dan parahnya melakukan bunuh diri. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ners ini  untuk menganalisis asuhan keperawatan generalis dengan berfokus terapi musik pada pasien skizofrenia gejala negatif dengan isolasi sosial. Implementasi asuhan keperawatan secara khusus dilakukan selama 8 hari di ruang Arimbi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Pasien secara bertahap dimotivasi untuk berinteraksi dengan melakukan terapi musik.  Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukan bahwa terdapat penurunan tanda dan gejala skizofrenia gejala negatif dengan isolasi sosial. Penerapan terapi musik diharapkan dapat menjadi acuan dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. Kata kunci : Gejala negatif, isolasi sosial, skizofrenia, terapi musik.

Schizophrenia is one of the most common mental disorders. Schizophrenia can give rise to one of the negative symptoms, namely the tendency to withdraw socially or socially isolate. The problem of social isolation must be addressed immediately, because it can have an impact on patients such as hallucinations, self-care deficits, and severe suicide. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to analyze generalist nursing care by focusing on music therapy in schizophrenic patients with negative symptoms with social isolation. The implementation of nursing care was specifically carried out for 8 days in the Arimbi room of RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Patients are gradually motivated to interact by doing music therapy. The results of the nursing care provided showed that there was a decrease in the signs and symptoms of schizophrenia with negative symptoms with social isolation. The application of music therapy is expected to be a reference in nursing care for patients with social isolation. Keywords : Negative symptoms, social isolation, schizophrenia, music therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Cahyowibowo
"Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering muncul pada seorang individu dengan skizofrenia. Gejala ini menganggu Kesehatan klien dengan memberikan persepsi panca indera dengan stimulus yang tidak nyata. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi mendegar musik terhadap penurunan tanda dan gejala klien gangguan persepsi dan sensori halusinasi pendengaran pada Ny. R. Penururnan tanda dan gejala halusinasi di ukur dengan instrumen tanda dan gejala halusinasi residen FIK UI 2018 dan AVHRS-Q. Proses pemberian asuhan keperawatan perawat generalis sesuai standar dilakukan selama 8 pertemuan pada 18 hingga 27 April 2022 dengan 6 pertemuan terapi mendegarkan musik. Hasil yang didapatkan dari intervensi ini yaitu adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 18 menjadi 3 dan penurunan halusinasi penglihatan AVHRS-Q dari skor 10 menjadi 3. Intervensi ini dirasa efektif untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran.

Hallucinations are one of the symptoms that often appear in an individual with schizophrenia. These symptoms interfere with the client's health by providing sensory perceptions with stimuli that are not real. The purpose of this paper is to find out how the application of music listening therapy to the reduction of signs and symptoms of clients with perceptual disorders and sensory auditory hallucinations in Ny. R. The decrease in signs and symptoms of hallucinations was measured using the 2018 FIK UI resident signs and symptoms and AVHRS- Q instruments. The process of providing generalist nursing care according to standards was carried out for 8 meetings on 18 to 27 April 2022 with 6 therapy meetings listening to music. The results obtained from this intervention are a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 18 to 3 and a decrease in visual hallucinations AVHRS-Q from a score of 10 to 3. This intervention is considered effective for reducing signs and symptoms of auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Fitri Astuti
"Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian lansia secara global. Berbagai upaya telah dilakukan namun belum optimal. Kondisi tersebut mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan terapi non farmakologis guna melengkapi terapi farmakologis salah satunya dengan relaksasi otot progresif dan terapi musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh RESIK terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan pendekatan pre-post test with control group. Seratus lansia dengan hipertensi dibagi menjadi dua kelompok menggunakan stratified random sampling dan purposive sampling. Setelah dilakukan 11 sesi terapi RESIK dalam 6 hari, analisis t-test menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 29,2 mmHg pada tekanan darah sistolik dan 16,2 mmHg pada tekanan darah diastolik. Kesimpulannya, RESIK dapat menurunkan tekanan darah sistolik (p value = 0,000; α = 0,05) namun tidak signifikan menurunkan tekanan darah diastolik (p value = 0.167; α = 0,05). Terapi ini disarankan untuk diterapkan sesuai dengan prosedur dan dilakukan secara rutin untuk mendapatkan pengaruh yang maksimal.

Hypertension is a major factor causes the death of older people globally. Various efforts have been made but are not optimal. These conditions encouraged scientists to develop nonpharmacological therapies to complement pharmacological therapy, one of them was progressive muscle relaxation and music therapy. The purpose of this study was to determine the influence of RESIK toward blood pressure in older people with hypertension in Depok. This study used quasi experimental design with pre-post test with control group approach. One hundred older people with hypertension divided into two groups using stratified random sampling and purposive sampling. After 11 RESIK therapy sessions in 6 days, t-test analysis showed the decrease of blood pressure in 29.2 mmHg at systolic blood pressure and in 16.2 mmHg at diastolic blood pressure. In conclusion, RESIK could decrease systolic blood pressure (P value = 0,000; α = 0,05) but it could not significantly decrease diastolic blood pressure (P value = 0.167; α = 0,05). This therapy was recommended to be applied in accordance with the procedure and done regularly to get the maximum influence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Anggia Pramesti
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Skizofrenia ini dapat disertai dengan gejala psikotik berupa halusinasi. Halusinasi pendengaran menjadi halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management ini memberikan dampak pada penurunan tanda dan gejala halusinasi pasien. Rekomendasi dari karya ilmiah ini adalah perawat perlu mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan dalam terapi hortikultura dengan lama rawat pasien, sehingga intervensi yang diberikan dapat lebih efektif dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by disturbances in thinking, perception, emotion, language, and behavior. Schizophrenia can be accompanied by psychotic symptoms in the form of hallucinations. Auditory hallucinations are the most common hallucinations in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of horticultural therapy with a self-management approach in patients with auditory hallucinations. The application of horticultural therapy with a self-management approach has an impact on reducing the patient's hallucination signs and symptoms. The recommendation from this scientific work is that nurses need to identify the time needed in horticultural therapy with the length of the patient's stay so that the interventions provided can be more effective in reducing signs and symptoms of auditory hallucinations in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>