Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179363 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triaswarin Sutanarihesti
"Disertasi ini mengkaji pertalian antara skema citra dan relasi Figure (F) & Ground (G) dalam penggunaan preposisi in dan op untuk memahami persepsi ruang penutur bahasa Belanda. Data frasa nominal berpola [NP [[P][NP]] diambil dan diolah dengan SKETCH ENGINE. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persepsi ruang dapat diinterpretasikan dengan kemunculan skema citra yang mendasari relasi F & G. Dengan kosakata berunsur konkret, penggunaan preposisi in memunculkan skema citra CONTAINMENT dan RUANG. Tergantung dari ranah semantisnya, G dapat dipersepsikan sebagai wadah, atau F berada di dalam G, atau G merupakan himpunan dari F. Dengan preposisi op tergambar skema citra PERMUKAAN, KONTAK, SUPPORT. G dipersepsikan sebagai sebuah permukaan, atau penopang, atau tempat F menempel. Entitas F dengan kosakata abstrak dalam penggunaan preposisi in mencirikan sifat dinamis karena entitas F dipersepsikan mengandung sebuah proses atau pergerakan dalam ruang lingkup G, dengan skema citra EKSISTENSI. Skema citra ini masih membawa ciri skema citra CONTAINMENT dan RUANG. Dengan preposisi op, entitas F abstrak juga memperlihatkan ciri dinamis. F dapat berupa entitas yang dapat mempengaruhi entitas G, bahkan mengubahnya. Persepsi ruang ini didasari skema citra KEKUATAN DINAMIS yang masih membawa ciri skema citra KONTAK yang menggambarkan bahwa persentuhan F dengan G mengubah keadaan G.

This research discusses the relation between image schema and Figure (F)—Ground (G) in the use of Dutch prepositions in and op to understand the perception of space. Nominal phrase data with [NP [[P][NP]] pattern is collected and processed by SKETCH ENGINE. The study results show that the perception of space can be interpreted by the image schema that underlies the F—G relation. Within concrete words, the use of preposition in shows CONTAINMENT and SPACE image schema’s. Depending on the semantic domain, G can be perceived as a container, or F is inside G, or G is a set of F. Image schema SURFACE, CONTACT, SUPPORT is depicted by the use of op. G is recognised as a surface or support, or to which F attaches. Entity F with abstract words in the use of in preposition characterises dynamic features because entity F is perceived as a process or movement within the G, with image schema EXISTENCE. This image schema still carries the characteristics of CONTAINMENT and SPACE. With preposition op, the abstract entity F also shows a dynamic aspect. F can be any entity that can influence G, and even change it. This perception of space is based on the FORCE DYNAMIC and still shows CONTACT which illustrates that the contact between F and G can changes the state of G."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"Bertolak dari 4 masalah utama yang merupakan kendala dalam pemakaian preposisi bahasa Belanda, saya mengadakan penelitian. Para mahasiswa Jurusan Belanda tahun kedua, ketiga dan keempat meniadi obyek dalam penelitian ini.Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana hal-hal tersebut menghambat para mahasiswa dalam proses belajar bahasa Belanda. Teori Donaldson (1981), Geerst (1984), Paardekoper (1959 dan 1962), Toorn (1964 dan 1965), Kridalaksana (1986), Moeliono (1988), dan Ramlan (1980) dipakai dalam pembahasan ini sebagai bahan perbandingan bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian yang diadakan, dapat dilihat persentase kesalahan rata-rata yang cukup tinggi. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pemahaman para mahasiswa mengenai pemakaian preposisi bahasa Belanda ini relatif rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Hans
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
499.252 HAN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Penelitian ini mereplikasi penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Maglio et al. (2013) yang menguji pengaruh persepsi jarak spasial terhadap persepsi jarak probabilitas dengan penyesuaian dalam situasi undian berhadiah. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UI (n=77; 63 mahasiswi dan 14 mahasiswa) yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Penelitian berdesain randomized two-group design, posttest only ini memberikan induksi lokasi pengundian jauh (Surabaya) atau dekat (Jakarta). Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan sensitivitas partisipan terhadap persepsi jarak probabilitas antara kelompok jauh dan kelompok dekat. Artinya, persepsi jauh-dekatnya lokasi undi tidak dapat menurunkan sensitivitas partisipan terhadap persepsi probabilitas menang.

This study replicates one of experiments conducted by Maglio et al. (2013) that examine the effect of spatial distance on probability distance which adapted in situation which considered as more legal in Indonesia. Participants are undergraduate Psychology students in UI (n=77; 63 females and 14 males). This randomized two-group design, posttest only study inducts the participants that the winner is determined in either distal location (Surabaya) or near location (Jakarta). Result shows that participant in both condition responds identical preferences on the prize, which means spatial distance cannot reduce participants? sensitivity of probability distance in winning prize condition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Auliarachman
"Skripsi ini membahas tentang ciri-ciri, pengaturan dan penggunaan pasangan kata depan c /s/ dan u3 /iz/ dalam bahasa Rusia. Analisis skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu memaparkan data yang akan dianalisis kemudian menganalisisnya dengan teori morfologi untuk menggambarkan makna gramatika yang dimaksud dalam pemakaian kata depan tersebut. Dari analisis pada bab empat diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan makna gramatika penguasaan kasus genitive dari kata depan c /s/ dan u3 /iz/. Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Buku Cerita Alkitab oleh Watch Tower Bible and Tract Society of Pennysylvania.
This final paper discusses about the characteristics, regulation and usage of the prepositions c /s/ u3 /iz/ in Russian language. Analysis of this paper uses descriptive analytical method., which is describing the data to be analyzed and then analyzed with a morphology theory to describe the meaning of grammatical is referred use of the preposition. From analysis of the results obtained in chapter fout that there are differences in the grammatical meaning of the genitive case from preposition c/s/ u3 /iz/. Sources of data used in the writing of this paper is the book by the Watch Tower Bible Stories Bible and Tract Society of Pennysylvania."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S37
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Syifa Zarfira
"This study explores the idea of spatial presence that breaks bodily limitation in an immersive virtual environment. Spatial presence refers to the possibilities of body to conduct activities and moves in space, which is shaped by the way the body inhabits the space. Spatial presence is constructed by embodiment in the idea of limit, as a way of virtually experiencing vast possibilities that are difficult to achieve in reality. Virtual narrative contributes to breaking the bodily limitation through the possibilities of transformation of identity, role, and spatial-temporal manipulation of the body in spatiotemporality. This study investigates the immersive virtual experience of To the Moon (2018) by Laurie Anderson and Hsin-Chien Huang and explores how its narratives are able to construct the spatial presence of the body that breaks the limit. This study argues that spatial presence can be dynamically constructed through the interplay between body, environment, and virtual narratives leading to the breakthrough of the body breaking limit. Evidently, the way the body is able to shift its role and identity fluidly to adapt to its environmental surroundings signifies a sense of breaking limitations through relations between virtual narrative, body, and environment.

Studi ini mengeksplorasi gagasan spatial presence yang melampaui ketebatasan tubuh dalam lingkungan virtual yang imersif. Spatial presence merujuk pada kemungkinan tubuh untuk melakukan aktivitas dan bergerak di dalam ruang, yang dibentuk cara tubuh menghuni ruang tersebut. Spatial presence dikonstruksi oleh perwujudan terhadap limitasi, sebagai cara virtual untuk mengalami berbagai kemungkinan yang luas dan sulit dicapai dalam kenyataan. Narasi virtual berkontribusi dalam melampaui keerbatasan tubuh melalui kemungkinan-kemungkinan transformasi identitas, peran, dan manipulasi spatial-temporal tubuh dalam spasiotemporalitas. Studi ini menyelidiki pengalaman virtual imersif pada To the Moon (2018) oleh Laurie Anderson dan Hsin-Chien Huang dan bagaimana narasinya mampu mengkonstruksi spatial presence pada tubuh yang melampaui batas. Studi ini berargumen bahwa spatial presence dapat dikonstruksi secara dinamis melalui interaksi antara tubuh, lingkungan, dan narasi virtual yang berujung pada terobosan body breaking limit. Terbukti, bagaimana tubuh mampu menggeser peran dan identitasnya secara tidak tetap untuk beradaptasi dengan lingkungannya menandakan adanya rasa melampaui batas melalui hubungan narasi virtual, tubuh, dan lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Najibah
"
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi obyektif tentang wujud preposisi bahasa Arab, klasifikasinya dan makna gramatikal yang dimilikinya.
Pengumpulan data dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan berikut: (I) inventarisasi preposisi bahasa Arab, (2) inventarisasi frasa preposisional, (3) inventarisasi makna gramatikal preposisi bahasa Arab, (4) analisis data, (5) penyajian hasil analisis.
Berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menunjukkan bahwa preposisi bahasa Arab ada yang berbentuk partikel dan ada juga yang berbentuk nomina yang berkasus akusatif (zaraf).Terdapat 48 preposisi bahasa Arab yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) preposisi dasar, (2) preposisi gabungan, (3) preposisi yang berasal dari kata berkategori lain.
Setiap preposisi memiliki makna gramatikal. Makna ini merupakan makna asli preposisi yang muncul ketika preposisi tersebut berada dalam suatu struktur kalimat. Artinya, makna suatu preposisi baru dapat dipahami setelah preposisi tersebut berada dalam suatu struktur sintaksis (struktur kalimat).
"
1997
S13155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Noverini Djenar
Canberra: Pacific Linguistics, 2007
499.221 DWI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suenobu, Toshio
"Topik penelitian ini ialah preposisi lokatif bahasa Indonesia. Pada preposisi bahasa Indonesia melekat beberapa masalah yang harus dipecahkan, yaitu penentuan preposisi lokatif yang ada dalam bahasa Indonesia dan klasifikasinya, deskripsi makna preposisi lokatif, pelepasan dakam konstruksi lokatif, dan tipe pola frasa preposisional lokatif.
Penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan laras jurnalistik sebagai data. Sumber data penelitian ialah surat kabar Kompas dan majalah Tempo pada tahun 2003-2006. Korpus data penelitian ialah kalimat yang memiliki konstruksi lokatif, yang terdiri atas tiga unsur, yaitu subjek preposisi, preposisi lokatif, dan objek preposisi. Kajian ini menggunakan ancangan semantik kognitif, terutama dalam deskripsi makna preposisi lokatif melalui skema citra (image schema).
Penelitian ini menemukan 25 preposisi lokatif bahasa Indonesia, yang dapat diklarifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu preposisi simpleks dan kompleks. Preposisi simpleks memiliki dua subkelompok, yaitu preposisi simpleks sejati, yang terdiri dari tiga preposisi: di, ke, dan dari (hlm. 77) dan preposisi simpleks hasil proses gramatikalisasi yang terdiri atas empat preposisi: pada, sampai, hinggam lewat (hlm. 81). Sementara itu, preposisi kompleks dapat diklarifikasi lagi menjadi tiga subkelompok, yaitu preposisi kompleks berafiks: preposisi yang berakfis meng (menuju) dan berafiks meng-i (melalui) (hlm. 89), preposisi kompleks gabung, yang terdiri dari enam preposisi berdampingan: sampai di, sampai ke, hingga di, hingga ke, mulai dari, dan menuju ke (hlm. 93), dan sepuluh preposisi kompleks berkolerasi: dari...ke..., dari...menuju..., dari...sampai..., dari...hingga..., mulai dari...sampai..., mulai dari...hingga..., dari...sampai ke..., dari...hingga ke..., mulai dari...sampai ke..., dan mulai dari...hingga ke... (hlm.95). Di samping itu, ditemukan adanya 33 nomina kolatif yang dapat bergabung dengan peposisi sejati, yang menghasilkan 88 kombinasi. Di antara ke-33 nominasi lokatif itu, ada tujuh nominasi lokatif yang dapat muncul tanpa kehadiran preposisi sejati, yaitu dalam, sekitar, sepanjang, seputar, sekeliling, dekat dan antara. Di antara tujuh nominasi lokatif itu, hanya empat yang dapat digunakan untuk menyatakan makna temporal, yaitu dalam, sepanjang, sekitar, dan antara.
Penelitian ini menemukan adanya lima makna preposisi lokatif bahasa Indonesia, yaitu makna keberadaan, tujuan, asal lokasi, lintasan, dan jarak. PrepL di dan pada menyatakan skema ; PrepL ke, menuju, sampai/hingga(ke/di), dan menuju ke menyatakan skema ; PrepL dari, menyatakan , PrepL melalui dan lewat menyatakan , dan prepL dari...menuju(ke)/hingga/sampai(ke)... menyatakan skema . Sementara itu, makna NL dapat ditinjau berdasar pembedaan nomina lokatif beraksis dan nonaksis.
Dalam konstruksi lokatif, pelepasan dapat terjadi pada preposisi lokatif, nomina lokatif, dan nomina sebagai objek preposisi. Preposisi yang dapat mengalami pelesapan ialah preposisi sejati: di, ke dan dari. Pelesapan preposisi itu terkadi secara gramatikal pada konstruksi koordinatif aditif atau alternatif. Nomina lokatif yang dapat mengalami pelesapan ialah dalam dan atas. Pelesapan nominasi sebagai objek preposisi terjadi baik secara anaforis maupun kataforis, sedangkan pelesapan preposisi lokatif terjadi secara anaforis.
Ada dua tipe pola frasa preposisional lokatif bahasa Indonesia, yaitu preposisi lokatif + nomina/frasa nominal dan preposisi lokatif + Pronomina penunjuk tempat. Semua subkategori nomina dapat hadir sebagai salah satu pengisi objek preposisi dalam konstruksi lokatif.

This research is a consideration of the locative preposition in Indonesian language. Focused upon are the detenuination, classification, and meaning of these prepositions as well their phrase patterns and deletion in locative construction.
This descriptive qualitative research utilized print media - Kompas, a daily newspaper, and Tempo, a magazine, published during the period form 2003 to 2006. The resulting data consists of sentences which have locative constructions consisting of three elements - preposition subject, locative prepositions, and preposition object. This study utilizes a cognitive semantics approach, especially when it is used for describing the meanings of locative prepositions through image schema.
The findings of the research highlight 25 locative prepositions in the Indonesian language which can be classified into two major categories - simplex and complex. Simplex prepositions have two sub-categories - true simplexes which consist of the three prepositions di, ke, and dari (p.77) and simplexes which undergo grammatical variation and consist of the four prepositions pada, sampai, hingga, and Iewat (p. 81). On the other hand, complex prepositions can be classified into three sub-categories - affixation of complex prepositions with the affixed prepositions being meng- (menuju) and meng-i (melalui) (p.89), conjoint complex prepositions consisting of the six complex prepositions sampai di, sampai ke, hingga di, hingga ke, mulai dari, and menuju ke (p.93), and the ten correlated complex prepositions dari...ke..., dari...menuju..., dari....sampai..., dari...hingga..., mulai dari....sampai..., mulai dari...hingga..., dari...sampai ke..., dari...hingga ke..., mulai dari...sampai ke..., and mulai dari..hingga ke... (p.95). In addition, there are 33 locative nouns able to be jointed with true prepositions to form 88 combinations. 7 of 33 locative nouns - dalam, sekitar, sepanjang, seputar, sekeliling, dekat, and antara - are able to exist without true prepositions. Also, only 4 of 7 - dalam, sepanjang, sekitar, and antara - can be used for temporal meaning.
This research points out 5 determinants for locative prepositions in the Indonesian language - , , , , and . Conforming to the locative prepositions form, di and pada signal . Confomiing to the locative prepositions form, ke, menuju, sampai/hingga (ke/di), and menuju ke signal . Conforming to the locative prepositions form, darf, signal . Conforming to the locative prepositions form, melalui and Iewat signal . Finally, conforming to the locative prepositions form, dari... menuju (ke) / hingga/sampai (ke). .. signal . It is noted that the respective meanings of locative nouns can be considered to be based on the differences between the axis locative nouns and non-axis locative nouns.
In locative constructions, deletions can happen in locative prepositions, locative nouns, and nouns functioning as the object of the preposition. Prepositions which underwent deletions were the true prepositions di, ke, and dari. Deletions of these prepositions happen grammatically in the construction of the coordinative additive or the altemative. Locative nouns that undergo deletion are dalam and aras. Deletion of nouns Emctioning as the object of the preposition happens in anaphoric and cataphoric constructions whereas deletion of the locative preposition happens in anaphoric constructions.
There were two types of locative propositional phrase patterns in the Indonesian language - locative prepositions + nouns/noun phrases and locative prepositions + category of pronouns of place. All sub-categories of nouns could exist as one of the parts of the object of the preposition in locative construction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
D645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Preposisi bahasa Indonesia selalu terdapat dalam konstruksi preposisional. Perilakunya dapat ditinjau secara morfologis, sintaktis dan semantis. Secara morfologis, ada sejumlah preposisi dasar, juga ada preposisi turunan pindahan kelas dan preposisi turunan gabungan, serta preposisi berkorelasi. Secara sintaktis, preposisi bahasa Indonesia berfungsi sebagai penanda Obyek tak Langsung, Pelengkap dan Keterangan, serta sebagai Pengungkap Predikat. Sedangkan secara semantis, preposisi berfungsi sebagai penanda peran tertentu dan sebagai Pengungkap Predikator. Berdasarkan perilaku semantis-sintaktis preposisi seperti itu, maka konstruksi preposisional bahasa Indonesia dibagi atas konstruksi preposisional praP+P+pascaP dan konstruksi preposisional P+pascaP. Konstruksi preposisional pertama dibagi lagi atas dua, berdasarkan sifat satuan semantis praP dan pascaP-nya, yaitu konstruksi preposisional praP+P+ pascaP Tipe A dan konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B. satuan semantis DWIPIHAK, TEMPATAN, PENERIMAAN, dan PENGGENAPAN dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP menentukan penggunaan preposisi tertentu dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe A; sedangkan dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B tak ada satuan semantis seperti itu yang menentukan penggunaan preposisi, maka kedua satuan semantis (praP dan pascaP) sama-sama berpengaruh menentukan penggunaan preposisi dalam konstruksi preposisional. Oleh karena itu, yang menentukan penggunaan preposisi bahasa Indonesia sebenarnya bukan hanya tergantung pada jenis kata satuan semantis pascaP tetapi terutama terlebih dahulu ditentukan oleh sifat satuan semantis praP. Itulah perilaku unik preposisi bahasa Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>