Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venti Novriza
"Pemerintah Indonesia saat ini tengah memprioritaskan pembangunan gedung dan infrastruktur. Hal ini membuat kebutuhan permintaan akan semen dan beton segar menjadi meningkat. PT XYZ adalah salah satu produsen beton segar swasta terbesar di Indonesia Indonesia. Dalam operasionalnya PT XYZ, mempunyai commitment yang kuat dalam mengutamakan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja seluruh karyawannya, menciptakan lingkungan kerja yang aman mendukung pemenuhan peraturan dan standard keselamatan guna terciptanya lingkungan kerja yang condusive dan dalam pencapaian nihil bahaya/zero harm. Ambisi dan target Kesehatan dan keselamatan kerja, oleh sebab itu perlu dilakukan survey budaya kesehatan keselamatan kerja guna mengetahui tingkat kematangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang akan dijadikan acuan pertimbangan perencanaan program kesehatan keselamatan kerja dengan membandingkan variabel-variabel antara lain umur, jenis kelamin, posisi, status kepegawaian dan lokasi kerja. Desain penelitian ini merupakan study potong lintang menggunakan e kuesioner yang di adopsi dari penelitian Dewan Kesehatan Keselamatan Kerja Nasional yang telah sukses dilaksanakan sebelumnya. Data ditabulasi dengan menggunakan SPSS 24 dengan analisa uji beda ( T test ). Hasilnya disajikan dalam bentuk table scoring dan grafik.

Current situation which Indonesia government prioritize to high rise building and infrastructure, there are impact to cement and concrete demand are high. Event on this pandemic situation PT XYZ as essential company its’ can still continue to business operation. PT XZY have commitment to safety and health. The study aim to explore dimension of safety climate and comparing variabel. Cross sectional method use by DK3N equestioner which were use by previous Safety Climate research. Tabulated data univariate method use by SPSS 25. Result respondent demography by gender 92 % male, 8% female, by age < 40 years 80%, > 40 yaers 20%, by position officer 21%, management 79%. Overall XYZ safety climate are good with mean 4.15 of 0-6 scale, with positive element are: Safety Training, Management Comitment. Result comparison variabel by position is management (4.07) level high than officer (3.95)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Satrya
"Budaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan jalan atau cara memasyarakatkan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Budaya keselamatan dan kesehatan kerja meliputi banyak aspek mulai dari atribut yang yang tidak nyata yang dimiliki karyawan sampai kepada yang bersifat artifak yang bisa terlihat nyata di lingkungan perusahaan. Penelitian itu bertujuan untuk menggali dan menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi di perusahaan yang semula memiliki kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah serta angka kecelakaan fatal yang tinggi dimana kemudian mengalami perubahan yang bermakna dan memperlihatan pertumbuhan budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang poistif. Penelitian ini menerapkan Explanatory Sequential Mix-Method. Hasil analisis penelitisan menunjukkan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja yang rendah dapat dipicu dengan pendekatan paksa oleh lembaga yang berwenang dan menghasilkan praktek manajemen sitem, manajemen risiko serta praktek kepemimpinan yang lebih baik. Kesimpulannya adalah: pada perusahaan dimana kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sangat rendah maka pendekatan paksa perlu dan dapat diandalkan untuk memicu peningkatan budaya serta praktek manajemen K3 serta menurunkan kecelakaan fatal yang bermakna.

The culture of occupational safety and health is a way to promote occupational safety and health in the company. The culture of occupational safety and health includes many aspects, from intangible attributes possessed by employees to tangible artifacts visible in the company environment. This research aims to explore and analyze phenomena occurring in companies that initially had low awareness of occupational safety and health and high rates of fatal accidents, which then experienced significant changes and showed growth in a positive safety and health culture. This research applies the Explanatory Sequential Mix-Method. The analysis results indicate that low awareness of occupational safety and health can be triggered by a forced approach by authorized institutions, resulting in better management system practices, risk management, and leadership practices. The conclusion is: in companies where awareness of occupational safety and health is very low, a forced approach is necessary and reliable to trigger the improvement of the culture and management practices of occupational safety and health and to significantly reduce fatal accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Muhammad
"Di Indonesia pada tahun 2020 terjadi 177.000 kasus kecelakaan kerja dimana pada sektor transportasi menyumbang sebesar 9,3%. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena lingkungan kerja yang tidak aman dan perilaku yang tidak aman yang bersumber dari manusia. Salah satu cara pendekatan keselamatan yang dapat digunakan dan berfokus kepada faktor manusia yaitu dengan melalui iklim keselamatan. Terkait dengan iklim keselamatan kerja di PT.XYZ belum pernah dilakukan pengukuran iklim keselamatan kerja. Dan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim keselamatan kerja di PT.XYZ. Pengukuran iklim keselamatan kerja pada penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode NOSACQ-50. Dimana instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner NOSACQ-50. Dan diperoleh hasil tingkat iklim keselamatan kerja di PT.XYZ adalah dengan skor 3,03 yang berarti masuk kedalam katagori baik.

In Indonesia in 2020 there were 177,000 cases of work accidents where the transportation sector contributed 9.3%. Work accidents can occur because of an unsafe work environment and unsafe behavior that comes from humans. One way to approach safety that can be used and focuses on the human factor is through a safety climate. Regarding the work safety climate at PT. XYZ, there has never been a work safety climate measurement. And this study aims to analyze the work safety climate at PT.XYZ. The measurement of the work safety climate in this study was carried out using the NOSACQ-50 method approach. Where the instrument in this study using the NOSACQ-50 questionnaire. And the results obtained by the level of work safety climate at PT. XYZ is with a score of 3.03, which means it is in the good category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustini
"Potensi bahaya merupakan hal yang umum ditemukan dalam kegiatan sehari-hari, begitu juga dengan kegiatan praktikum. Studi ini mengenai analisis risiko pada praktikum jasa boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Tahun 2015. Tujuannya untuk melakukan identifikasi bahaya dan mengetahui tingkat risiko di laboratorium jasa boga. Identifikasi bahaya dilakukan dengan menggunakan Job Hazard Analysis (JHA) dan analisis risiko dilakukan dengan menentukan besaran nilai risiko menggunakan formula semikuantitatif W.T. Fine. Pada aktivitas praktikum ditemukan 4 jenis bahaya (fisik, kimia, biologi dan ergonomi) dengan jumlah 41 bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dan bahaya yang paling banyak ditemukan adalah bahaya fisik. Hasil analisis risiko dibedakan menjadi basic risk, existing risk dan predictive risk. Pengelolaan risiko yang disarankan berupa pengendalian administratif seperti pembuatan Standar Operational Procedure (SOP) beserta penerapannya di setiap kegiatan praktikum jasa boga.

Potential hazard is commonly found in every daily activities, as well as practicum activities. The focus on this study is risk analysis in culinary service practicum in Vocational High School 2 Depok in 2015. This aim to identify the hazards and determine level of risk in the culinary service laboratory. Hazard identification method using the Job Hazard Analysis (JHA) and risk were calculated by semi-quantitative W.T. Fine's formula. In the practicum activity was found four types of hazards (physical, chemical, biological, and ergonomics) and 41 occupational health and safety hazard with the most common hazard is a physical hazard. The results of risk analysis can be divided into basic risk, existing risk and predictive risk. The recommendation to risk control in the form of administrative control such as Standard Operational Procedure (SOP) and its implementasion in each culinary service practicum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamto
"Tesis ini membahas aspek psikososial yang berpengaruh terhadap perilaku berisiko pekerja offshore PT ABC di Kalimantan Timur pada tahun 2021. Responden terdiri atas 141 orang pekerja dari populasi sekitar 200 orang pekerja yang sedang onduty. Responden terdiri atas semua entitas dan jabatan, baik pekerja tetap maupun kontraktor. Pengambilan data menggunakan kuesioner berbasis COPSOQ III dengan jenis perilaku berisiko diambil dari panduan investigasi kecelakaan yang telah ada pada PT ABC. Reliabilitas kuesioner psikososial Cronbach’s alpha 0,6-09, gangguan kesehatan 0,6-0,8, dan perilaku berisiko 0,8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko psikososial (mean=1.81, SD=0,27), gangguan kesehatan (mean=1,21, SD=0,31), perilaku berisiko (mean=1,08, SD=0,16) adalah rendah. Aspek psikososial dengan gangguan kesehatan berkorelasi signifikan, serta gangguan kesehatan dan perilaku berisiko juga berkorelasi signifikan. Dari analisis korelasi aspek psikososial dan perilaku berisiko menunjukkan hubungan signifikan yang dimediasi gangguan kesehatan sebagai bentuk reaksi stress. Analisis regresi menunjukkan bahwa ada empat domain aspek psikososial yang berkontribusi terhadap variasi perilaku berisiko yakni tuntutan pekerjaan, organisasi & konten kerja, interaksi individu-pekerjaan, dan konflik & perilaku ofensif dengan R2=0,124, p=0,00. Aspek psikososial yang paling dominan berkontribusi adalah interaksi individu-pekerjaan dengan koefisien B=0,262

This thesis discusses psychosocial aspects which contribute to at-risk behavior of PT ABC offshore workers in East Kalimantan in 2021. Respondents consisted of 141 workers from a population of about 200 workers who were onduty. Respondents consist of all entities and positions, both permanent workers and contractors. Data collection using COPSOQ III-based questionnaires, with types of at-risk behavior is taken from the accident investigation guidelines that have been in place of PT ABC. Reliability of Cronbach's alpha psychosocial questionnaire was 0.6-09, psychosocial questionnaire Cronbach's alpha was 0.6-09, health disorders was 0.6-0.8, and at-risk behaviors was 0.8.
The results showed risk level of psychosocial (mean=1.81, SD=0.27), health disorders (mean=1.21, SD=0.31), and at-risk behavior (mean=1.08, SD=0.16) are low. Psychosocial aspects and health symptom disorders are significantly correlated, as well as health symptom disorders and at-risk behaviors are also significantly correlated. Result of correlation analysis of psychosocial aspects and at-risk behaviors showed a significant relationship that mediated by health symptom disorders as a form of stress reaction. Regression analysis shows that there are four domains of psychosocial aspects that contribute to variations at-risk behavior: job demands, organization & job content, individual-work interaction, and conflict & offensive behavior with R square 0.124, p<0.05. The most dominant psychosocial aspect contributing is the individual-work interaction with a coefficient of B=0.262.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Marthin Julianto
"Penelitian ini membahas tentang analisis risiko K3 pada aktivitas proses wahana PT. X pada bulan Mei-Juni 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan AS/NZS 4360:2004 sebagai standar untuk proses penilaian risiko K3. Metode yang digunakan dalam penilaian risiko adalah semi-kuantitatif formula matematika W. T Fine. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko K3 pada aktivitas proses wahana PT. X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 6 risiko terbesar pada tahapan aktivitas kerja dengan level risiko yang belum acceptable, yaitu very high, dan priority 1. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi untuk pengendalian dari 6 risiko terbesar tersebut dari masing-masing proses yang bersifat engineering control, dan administrative control.

This research discusses about the risk analysis of occupational health and safety in activity of ride process at PT. X in May June 2018. This research used descriptive research design with AS NZS 4360 2004 as the standard for the OHS risk assessment process. The method used in risk assessment is a semi quantitative mathematical formula W. T Fine. The purpose of this study is to determine the level of OHS risk in the ride process activity of PT. X. The results showed that found the 6 biggest risks at the stage of work activity with the level of risk that has not acceptable, that is very high, and priority 1. Therefore, given the recommendation for the control of the six major risks of each process that is engineering control, and administrative control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusuma Wardani
"Persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan agar karyawan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 di PT X. PT. X merupakan perusahaan distributor alat berat yang memiliki tingkat bahaya dan risiko yang cukup tinggi bagi karyawan yang bekerja di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Dengan jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 133 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. PT. X telah menerapkan sistem manajemen K3 di seluruh area kerjanya dengan mengintegrasikannya berdasarkan OHSAS 18001 dan PP No.50 tahun 2012.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi karyawan PT. X terhadap implementasi sistem manajemen K3 secara umum masih kurang baik. Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa dari 133 responden yaitu sebanyak 69 orang (51,9%) memiliki persepsi kurang baik tentang implementasi sistem manajemen K3 dan 64 orang (48,1%) yang memiliki persepsi baik tentang implementasi sistem manajemen K3. Disarankan agar perusahaan memberikan sosialisasi kepada seluruh karyawan tentang SMK3 khususnya mengenai manfaat penerapan SMK3 bagi perusahaan, peran serta karyawan dalam penerapan SMK3.
Meninjau kembali dan menginformasikan kepada karyawan tentang pencapaian tujuan, sasaran dan program-program K3 dalam pertemuan tinjauan manajemen. Mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing ? masing anggota P2K3 serta meningkatkan pengawasan terhadap kehadiran pengurus terhadap rapat-rapat yang diadakan sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 dapat lebih efektif. Serta menjaga kesinambungan pelaksanaan SMK3 yang telah ada di perusahaan sehingga senantiasa diperoleh tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan produktifitas dapat ditingkatkan.

Employee perceptions of implementation occupational health and safety management system (OHSMS) is the view of employees to what is given the company aims to secure the safety and health of employees work. The main objective of this study was to determine the employees' perception of the implementation occupational health and safety management system at PT. X. PT. X is a heavy equipment distributor that has the level of hazard and risk is quite high for employees working in the field. This research is descriptive analytic. With the number of respondents involved in this study as many as 133 people. This study was conducted using questionnaires. PT. X has implemented an occupational health and safety management system throughout the work area by integrating based on OHSAS 18001 and PP 50 in 2012.
The results of the study showed that the employees perceptions of implementation occupational health and safety management system at PT. X in general is still not good. From the questionnaire results showed that of the 133 respondents as many as 69 people (51.9%) had a poor perception of the implementation of OHSMS and 64 (48.1%) who have a good perception of the implementation of OHSMS. It is recommended that the company provide socialization of all employees about the benefits of applying OHSMS especially for the company, the participation of employees in the application of OHSMS.
Reviewing and inform employees about the achievement of goals, objectives and OHS programs in management review meetings. Describe clearly the duties and functions of each member Committe of OHS and increasing supervision of the presence of officials of the meetings are held so that the implementation OHSMS by committee can be more effective. As well as maintain the continuity of the implementation OHSMS that already exist in the company so always obtained workplace that is safe, comfortable, healthy and productivity can be improved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Monicasari
"ABSTRAK
Perundang-undangan mengatur mengenai Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) disetiap perusahaan guna melindungi pekerja/buruh dari ancaman kecelakaan
yang mungkin timbul di tempat kerja. Program K3 itu sendiri harus diterapkan
kepada seluruh pekerja/buruh. Dalam kenyataannya jaminan atas kecelakaan kerja
yang menimpa pekerja/buruh yang dialih daya/outsourcingkan hanya dibebankan
kepada satu pihak dan menimbulkan ketidakpastian yang selanjutnya akan dibahas
dalam pokok permaslahan yang diangkat dalam skripsi ini. Penelitian dalam skripsi
ini menggunakan bentuk metode penilitian yuridis-normatif yang mengacu pada
norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penulis juga melakukan serangkaian wawancara untuk digunakan sebagai data
pendukung. Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui status hukum
pekerja alih daya/outsourcing dan pihak yang harus bertanggungjawab atas
kecelakaan kerja yang menimpa pekerja/buruh alih daya/outsourcing.

ABSTRACT
Every company has to make Occupational Health and Safety regulation to protect
their employee from accident that can happened while they are working.
Occupational Health and Safety programs itself should be applied to all
workers/laborers. In fact, the guarantee on accidents that befall workers/laborers who
converted only being charged to one side and cause uncertainty which is further
discussed in problems that is raised in this thesis. The research in this thesis using the
method of juridical-normative reference to legal norms a series of interviews to be
used as supporting data. The purpose of writing this essay is to determine the legal
status of outsourcing workers/laborers and the parties shall be liable for accident that
befall to outsourcing workers/laborers."
2016
S65358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Pangestu Widiasih
"Penelitian ini membahas tentang penilaiain risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerja casting di PT. X, Cikupa Tangerang tahun 2016. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada proses kerja casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Identifikasi bahaya dan risiko dilakukan menggunakan Job Safety Analysis JSA . Analisis tingkat risiko menggunakan ukuran standard kualitatif yang dimodifikasi dari AS/NZS 4360:2004.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasi dan wawancara. Nilai risiko dihasilkan dari perkalian antara probabilitas dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan. Hasil penelitian menyatakan terdapat 94 risiko pada proses casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Kata Kunci : Kajian Risiko, Proses Kerja Casting.

This research discusses about occupational health and safety risk assessment on casting process in PT. X, Cikupa Tangerang on 2016. Risk assessment carried out to obtain the value of the risk inherent in the casting process in PT.X, Cikupa Tangerang. Hazard and risk identification are conducted using the Job Safety Analysis JSA .
This analysis using the qualitative standard that modified from the AS NZS 4360 2004. This research using cross sectional study design with in depth interviews and observational approach. Risk value resulting from combination between likelihood and consequences. The result showed that there are 94 risks in casting process in PT. X, Cikupa Tangerang. Keywords Risk assement, Casting process..
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ekin Hagana Imanuel
"Penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap kepemimpinan keselamatan, penilaian keselamatan iklim dan perilaku keselamatan yang diadakan di PT.X 2016. Deskripsi variabel ini diperlukan sebagai pengambilan keputusan dasar untuk mengembangkan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja yang sangat baik di perusahaan ini. Ada 813 item dalam kuesioner yang telah diisi oleh 87 responden yang mengisi posisi pelaksana dengan durasi kerja minimal 6 bulan. Data yang diperoleh diolah untuk mendapatkan nilai rata-rata kepemimpinan keselamatan, keselamatan iklim dan perilaku keselamatan berdasarkan persepsi responden. Berdasarkan penilaian kepemimpinan keselamatan pada persepsi responden terhadap kegiatan sehari-hari pemimpin mereka yang terdiri dari keselamatan peduli, pembinaan keselamatan, pengendalian keamanan , memimpin dengan contoh dan pembuatan keputusan partisipatif, variabel ini cocok untuk kategori baik dengan rata-rata 76,34. Iklim keselamatan yang terdiri dari prioritas keselamatan manajemen, komitmen dan kompetensi, komunikasi keselamatan, pembelajaran dan kepercayaan dalam kompetensi keselamatan pekerja, komitmen keselamatan pekerja, prioritas keselamatan pekerja dan risiko tidak diterima, lingkungan organisasi dan tekanan kerja sesuai kategori baik dengan 76,34 . Selain itu, perilaku keselamatan juga dikategorikan sebagai baik dengan 75,62 yang terdiri dari 2 indikator kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan.

This cross sectional research conduct of safety leadership, safety climate and safety behavior assessment which held in PT.X 2016. Description of these variable are needed as decision making elementary to develop excellentoccupational health and safety implementation in this company. There are 813 item in the questionnaire which has been filled by 87 respondent that fill pelaksana position with 6 months minimum of work duration. Obtained datas were processesed to get mean value of safety leadership, safety climate and safety behavior based on respondent perception.Based on the assessment of safety leadership on respondent's perception to their leader daily activities which consist of safety caring, safety coaching, safety controlling, leading by example and participative decicion making, this variable suit to good category with mean 76,34. Safety climate which consist of management safety priority, commitment and competence, safety communication, learning and trust in co worker safety competence, workers safety commitment, workers safety priority and risk non acceptance, organizational environment and work pressure suit to good category with 76,34 . In addition, safety behavior is also categorized as good with 75,62 which consist of 2 indicators safety compliance and safety participation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>