Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Reski Amallia Suci Pratiwi
"Pada dekade terakhir, angka remisi pada kanker anak mengalami kemajuan, akan tetapi masih ada penderita yang mengalami relaps dari seluruh kanker anak. Kondisi relaps tidak hanya berdampak pada fisik saja akan tetapi kesehatan psikis penderita dan keluarganya. Anak kanker dan keluarganya sangat rentan mengalami stres. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan stres anak dengan kanker dan orangtuanya pada kondisi relaps. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden anak kanker dan orangtuanya melalui teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen CRIES-13 for child and parents dengan nilai r=0,885-0,890 dengan nilai uji reliabilitas α Cronbach=0,895. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara stres anak dengan kanker dan orangtuanya pada kondisi relaps (p=0,017). Variabel yang berpengaruh terhadap stres anak adalah usia, jenis kelamin, dan jenis kanker sedangkan pada orangtua yaitu jenis kelamin dan status pernikahan. Perawat onkologi anak sebaiknya mampu memberikan intervensi manajemen stres bagi Ibu yang memiliki anak kanker dengan relaps dan mengoptimal dukungan dari ayah. Selain itu, anak kanker juga diberikan edukasi dan pendampingan untuk menurunkan stres yang dialaminya karena kondisi relaps.

In the last decade, the remission rate in childhood cancer has progressed, but there are still patients who experience relapse of all childhood cancers. Relapse conditions not only have an impact on the physical but also the psychological health of the sufferer and his family. Cancer children and their families are very susceptible to stress. The purpose of this study was to identify differences in stress between children with cancer and their parents in a relapse condition. This study used a cross sectional design with a total sample of 100 respondents with cancer children and their parents through consecutive sampling technique. This study used CRIES-13 for child and parents that r value 0,885-0,890 with α Cronbach=0,895. The results showed that there was a significant difference between the stress of children with cancer and their parents in a relapse condition (p=0.017). Variables that affect children's stress are age, gender, and type of cancer, while for parents are gender and marital status. Pediatric oncology nurses should be able to provide stress management interventions for mothers who have relapsed cancer children and optimize support from fathers. In addition, children with cancer are also given education and assistance to reduce the stress they experience due to their relapse condition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Mardhani
"Perilaku menonton televisi dapat mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah. Penelitian deskriptif korelatif ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku menonton televisi dengan perkembangan anak usia sekolah menurut persepsi ibu dengan 81 responden. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku menonton televisi dengan perkembangan anak usia sekolah menurut persepsi ibu (p value = 0,176; α = 0,05). Saran untuk pelayanan keperawatan komunitas, pemberian edukasi kesehatan kepada orang tua dalam merawat dan memantau perilaku perkembangan anak dalam hal menonton acara televisi dan bagi orang tua terutama ibu dalam upaya pencegahan terjadinya perilaku menyimpang atau kekerasan oleh anak.

Television viewing behavior can affect the development of school-age children. Correlative descriptive study was conducted aiming to identify the relationship of behavior to watch television with the development of school-age children as perceived by mothers with 81 respondents. There was no significant association between television viewing behavior with the development of school-age children according to mother?s perception (p value = 0.176; α = 0.05). Suggestions for community nursing services, the provision of health education to parents in caring for and monitoring the development of children's behavior in terms of watching television and for parents, especially mothers in efforts to prevent the occurrence of deviant or violent behavior by children."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Maria Permatasari
"Pembelajaran jarak jauh yang terjadi akibat pandemi COVID-19 merupakan masa rentan bagi para Ibu dalam melakukan disiplin yang menggunakan kekerasan, padahal Ibu memiliki tanggung jawab dalam mendisiplinkan anak sesuai dengan perkembangannya. Akan tetapi, banyak para Ibu yang masih menggunakan kekerasan dalam mendisiplinkan anak karena para Ibu tidak memiliki kemampuan dalam mengarahkan anak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Bina Ibu Teladan dan Inspiratif (BITI) sebagai salah satu bentuk preventif dari kekerasan yang dilakukan oleh orang tua dalam menerapkan disiplin kepada anak. Partisipan diharapkan dapat menerapkan disiplin positif dengan mengikuti program ini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pre-test post-test design. Penelitian dilakukan secara daring dengan melibatkan 10 Ibu yang memiliki anak berusia 5 hingga 6 tahun. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan metode Wilcoxon signed rank test, hasil menunjukkan signifikansi p sebesar 0,007 (p< 0.05). Artinya, program BITI efektif membentuk penerapan disiplin positif pada para Ibu anak usia dini. Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya antara lain menggunakan metode rekaman sebagai salah satu metode pengambilan data agar informasi yang didapatkan semakin kaya dan mengurangi penggunaan konsep psikologi di dalam pelatihan agar partisipan lebih mudah memahami informasi yang diberikan.

Distance learning that occurs due to the COVID-19 pandemic is a vulnerable period for mothers in carrying out discipline that uses violence, even though mothers have a responsibility to discipline children according to their development. However, many mothers still use violence in disciplining their children because mothers do not have the ability to direct their children according to their development and needs. This study aimed to examine the effectiveness of the Bina Ibu Teladan dan Inspiratif (BITI) program as a form of prevention of violence perpetrated by parents in applying discipline to children. Participants are expected to apply positive discipline by joining this program. This study uses a research design of one group pre-test post-test design. The research was conducted through virtual training involving 10 mothers with children aged 5 to 6 years. Based on the measurement results using the Wilcoxon signed rank test method, the result showed significancy p value of 0.007 (p < 0.05). The results show that the BITI program developed in this study can develop positive discipline practice among early childhood mothers. Some suggestions for further research include using the recording method as a data collection method so that the information obtained is richer and avoiding the use of psychological concepts in training so that participants can more easily understand the information provided."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Ayu Rahmadiyanti
"

Latar Belakang: Orang tua yang merawat anak dengan kanker sering mengalami tingkat stres yang tinggi dan gejala depresi. Koping religius berfungsi sebagai metode bagi orang tua mengelola beban emosional mereka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dnegan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner demografi, Perceived Stress Scale (PSS), dan BRIEF R-COPE. Hasil: Analisis data dari 154 responden orang tua yang mengisi kuesioner mengungkapkan tujuh variabel yang secara signifikan terkait stress orang tua: koping religius, status pernikahan, tingkat pendidikan pendapatan bulanan, tempat tinggal saat ini, lama rawat inap di rumah sakit, dan terutama jenis kanker. Kesimpulan: Koping religius yang positif menunjukkan korelasi positif dengan tingkat stres orang tua yang tinggi. Hal ini menggaris bawahi pentingnya memasukkan pendekatan religius ke dalam asuhan keperawatan, terutama bagi family caregivers.<


Background: Parents caring for children with cancer often experience high levels of stress and symptoms of depression. Religious coping serves as a method for parents to manage their emotional burden. Methods: This study employed quantitative methods with a cross-sectional approach. It utilized demographic questionnaires, the Perceived Stress Scale (PSS), and BRIEF R-COPE. Results: Analysis of data from 154 parent respondents completing the questionnaires revealed seven variables significantly associated with parental stress: religious coping, marital status, education level, monthly income, current residence, length of hospital stay, and notably, the type of cancer. Conclusion: Positive religious coping shows a positive correlation with high levels of parental stress. This underscores the importance of incorporating religious approaches into nursing care, particularly for family caregivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivini Valencia
"Merawat anak dengan kanker dapat menimbulkan stres bagi orang tua. Stres tergantung pada mekanisme koping yang dimilikinya. Penelitian bertujuan mengidentifikasi pengaruh psikoedukasi manajemen stres terhadap stres dan koping orang tua merawat anak kanker. Desain penelitian quasi eksperiment dengan sampel 32 orang tua yang merawat anak kanker terdiri dari 16 orang kelompok intervensi (psikoedukasi manajemen stres) dan 16 orang kelompok kontrol (leaflet). Hasil menunjukkan terdapat pengaruh psikoedukasi manajemen stres terhadap stres dan koping orang tua merawat anak kanker (p<0,05). Tidak terdapat pengaruh karakteristik responden terhadap stres dan koping, kecuali pengetahuan (p<0,05). Intervensi psikoedukasi manajemen stres dapat menurunkan stres dan meningkatkan koping orang tua merawat anak kanker.

Caring children with cancer cause stress for parents. Stress is depending on their coping mechanism. This study aims to determine the effect of stress management psychoeducation of parents caring for children with cancer. The study design was quasi eksperiment with 32 parents of children with cancer, consist of 16 parents for intervention group (stress management psychoeducation) and 16 parents for control group (leaflet). The result shown that stress management psychoeducation affected on parents?s stress as well as coping in caring for children with cancer (p<0,05). There had not affect respondent characteristics on parents?s stress and coping, except knowledge (p<0,05). Intervention stress management psychoeducation may decrease stress and increase coping of parents in caring for children cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Margiyati
"Pandemi COVID-19 membuat pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3-4 yang berdampak pada penutupan sekolah. Pembatasan interaksi akibat adanya penutupan sekolah berdampak terhadap perkembangan sosial emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat perkembangan sosial emosional anak usia sekolah di masa pandemi di Serang, Banten. Desain penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 427 responden. Kuesioner menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), pola asuh orang tua, hubungan dengan teman sebaya, dan status kesehatan. Secara umum, hasil menunjukkan proporsi tingkat perkembangan sosial emosional anak usia sekolah di masa pandemi di Serang Banten berada pada kategori normal. Anak tidak mengalami gangguan pada indikator ketidakpedulian (prososial), namun beberapa di antaranya mengalami masalah pada perilaku mengganggu. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi berbagai pihak terkait perkembangan sosial emosional anak.

The COVID-19 pandemic has made the government set the Implementation of Community Activity Restrictions level 3-4 that impact school closures. Interaction restrictions due to school closures impact the social and emotional development of a child. This study aims to describe the social-emotional development of school-age children during the pandemic in Serang, Banten. The research design is descriptive quantitative with a sample of 427 respondents. The questionnaire used the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), parenting patterns, peer relationships, and health status. In general, the results show that the proportion of the level of socio-emotional development of school-age children during the pandemic in Serang Banten is in the normal category. Children do not have problems with indicators of indifference (prosocial), but the child had problems with disruptive behavior. This research can help as reference material for various parties related to the social-emotional development of children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Putri Naulia
"ABSTRAK
Diagnosis dan pengobatan kanker anak dapat menimbulkan stres pada anak kanker dan orang tua. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi stres anak kanker dan ibunya. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 99 responden anak kanker dan ibunya melalui teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap stres anak yaitu usia anak, frekuensi dukungan sosial anak, dan frekuensi stres ibu. Hasil analisis berikutnya didapatkan bahwa usia anak sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap stres anak (p=0,003). Variabel yang berpengaruh terhadap stres ibu adalah usia ibu, tingkat pendidikan, status pernikahan, jumlah anak, dukungan sosial ibu, kepentingan dukungan anak, jenis terapi anak dan stres anak. Hasil analisis berikutnya didapatkan bahwa status pernikahan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap stres ibu (PIP-F, p=0,013; PIP-D, p=0,010). Perlu dioptimalkan dukungan sosial dan manajemen stres untuk dapat meningkatkan koping anak dan ibu sehingga tercapai kualitas hidup yang lebih baik

ABSTRACT
The diagnosis and treatment of pediatric cancer might be stressful for children and their parents. The Research aims to identify factors that correlate to the child dan their mothers‟stress. This study used cross sectional design, with total sample of 99 cancer children and their mothers. The result shown that some variables affect child‟s stress: child‟s age, frequency of social support and frequency of mother‟s stress. The study further found that child‟s age as the most factor associated with child‟s stress (p=0,003). Variables that affect mother‟ stress: Mother‟s age, education level, marital status, number of children, mother‟s social support, the important of social support, therapy and child‟s stress. The study further found that marital status as the most factor associated with mother‟s stress (PIP-F p=0,013; PIP-D p=0,010). Social support and stress management need to be optimized to improve coping of children and mother to reach a better quality of life."
2016
T46496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Muhammad Farhan
"Penelitian dengan desain eksperimental antar subjek ini bertujuan untuk menguji pengaruh sentuhan terhadap pengendalian diri pada anak usia 3-4 tahun. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki dan perempuan berusia 3-4 tahun dari sekolah swasta Narada Jakarta Barat dan sekolah swasta Krista Gracia Klaten Jawa Tengah dengan jumlah total 41 peserta. Untuk mengukur pengendalian diri, peserta dilibatkan dalam prosedur replikasi tes marshmallow, yang merupakan prosedur standar untuk mengukur pengendalian diri. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok sentuh yang disentuh sedangkan prosedur pengendalian diri dijelaskan, dan kelompok no sentuh yang tidak disentuh. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan sentuhan terhadap pengendalian diri anak usia 3-4 tahun.

This research with experimental design between subjects aims to examine the effect of touch on self-control in children aged 3-4 years. Participants in this study were male and female students aged 3-4 years from the Narada private school, West Jakarta and the Krista Gracia Klaten private school, Central Java, with a total of 41 participants. To measure self-control, participants were involved in the replication procedure of the marshmallow test, which is a standard procedure for measuring self-control. Participants were divided into two groups, namely the touch-touched group while self-control procedures were explained, and the untouched group no-touch. The results of the analysis using the chi-square test showed that touch had no significant effect on self-control of children aged 3-4 years."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidiana Bangun
"Relapse pada anak dengan leukemia adalah suatu keadaan munculnya kembali sel leukemia setelah mencapai priode remisi atau bebas penyakit. Keadaan relapse dapat berdampak negativ baik bagi anak, orang tua maupun support sistem yang ada. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian relapse pada anak dengan leukemia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan jumlah sample 126 melalui purposive sampling. Analisis yang digunakan dengan Mann-Whitney V Test, chi square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan kejadian relapse sebesar 40% responden, selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara keparahan penyakit dengan kejadian relapse (p Value=0,000). kesimpulan bahwa tingkat keparahan penyakit dan tingkat pendidikan orang tua merupakan faktor yang paling berpengaruh terjadinya relapse maka disarankan untuk mengadakan familly conference antar multidisipliner dan penjelasan dengan segera pada anak dan keluarga yang terdiagnosis leukemia. Serta meningkatkan pemberian edukasi sesuai dengan tingkat pendidikan keluarga.

Relapse in children with Leukemia is a phase appearing the leukemia cells after complete remission, this situation can impact to the children itself, parents and olso the support system. This research is to identify factors which related with relapse in leukemia children. Methods used in this research is a cross sectional design, with 126 children with Leukemia using purposive sampling as sample. By using Mann-Whitney V Test ,Chi square and Regresi logistic the result showed 40% relapses, tells a significant relation between level of stadium diagnose with relapse incident. The conclusion that level of stadium diagnose and parent?s educational background is the determined factor, in relapse incident. Thus, family conference, proper education and information are expected to be given to the family as soon as the children was diagnosed with leukemia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Destya Shanty
"Peran orang tua sangat penting dalam merawat anak kanker. Kepercayaan diri dan kemampuan orang tua dalam merawat anak kanker dilihat dari efikasi diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada orang tua dengan anak kanker. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 66 orang tua dari anak kanker usia 0-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 (71%) orang tua memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,003), status ekonomi (p=0,003), pengalaman diri (p=0,002), pengamatan model (p=0,002), persuasi verbal (p=0,008), dan dukungan keluarga (p=0,003) dengan efikasi diri orang tua. Perawat disarankan dapat memahami efikasi diri pada orang tua dan hubungannya dengan pengobatan dan perawatan anak dengan kanker.

The role of parents is very important in treating children with cancer. Confidence and ability of parents in caring for children is seen from self-efficacy. This study was conducted to determine the factors associated with self-efficacy in parents with children with cancer. The design of this study was cross sectional with a sample size of 66 parents of cancer children aged 0-14 years. The results showed that 47 (71%) parents had a moderate level of self-efficacy. There was a significant relationship between education level (p=0.003), economic status (p=0.003), self-experience (p=0.002), model observation (p=0.002), verbal persuasion (p=0.008), and family support (p=0.008). =0.003) with parental self-efficacy. Nurses can understand self-efficacy in parents and their relationship with treatment and child care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>