Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iqbal Husaini
"One Piece merupakan sebuah serial asal Jepang yang menjadi teks media populer, memunculkan basis penggemar yang besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Komunitas One Piece Indonesia dapat menjadi representasi praktik penggemar dan budaya menyenangkan yang menunjukkan perkembangan media sekarang. Praktik media menjadi kerangka konseptual yang membantu memahami praktik-praktik mereka. Berdiskusi, cosplay, mengoleksi, dan fan art, menjadi praktik penggemar dalam komunitas ini. Selain itu, metode etnografi mampu memahami lebih jauh terwujudnya budaya menyenangkan serta kaitannya dengan praktik yang mereka lakukan sebagai penggemar. Generasi yang sama, audiensi teks, dan teks menjadi nyata menjadi temuan data yang mampu menjelaskan hal tersebut.

One Piece is a series from Japan that became a popular media text, giving rise to a large fan base around the world, including Indonesia. Komunitas One Piece Indonesia can be a representation of fan practice and fun culture that draws the development of the media today. Media practices become a conceptual framework that can help understand their practices. Discussing, cosplaying, collecting, and fan art have become fan practices in this community. In addition, the ethnographic method is able to understand more deeply the form of fun culture and the practices they do as fans. The same generation, audience text, and text become real are the results of data that can explain this."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joyceline
"Yakuwarigo atau bahasa peran mempunyai definisi yaitu jenis bahasa yang berasal dari sebuah karya fiksi dan dikaitkan dengan ciri khas suatu karakter. Penggunaan yakuwarigo sering terlihat dalam manga Jepang. Salah satunya adalah manga One Piece karya Eichiiro Oda. Penelitian ini menganalisis jenis yakuwarigo dalam manga One Piece berdasarkan kategori yakuwarigo menurut Satoshi Kinsui, serta menjelaskan penggunaannya. Data yang digunakan adalah ujaran-ujaran kalimat dari 19 tokoh dalam manga One Piece yang menggunakan yakuwarigo. Jenis yakuwarigo yang ditemukan yaitu dansei go, josei go, onee kotoba, roujingo, Hiroshima ben, kuruwa kotoba, chōnin kotoba, bushi kotoba, dan kyara gobi. Beberapa yakuwarigo seperti dansei go, josei go, dan dialek digunakan juga di kehidupan sehari-hari dan yakuwarigo seperti kyara gobi dan roujingo beberapa digunakan hanya di karya fiksi saja. Selain itu ditemukan juga bahwa terdapat yakuwarigo yang jarang atau tidak terdapat dalam manga lainnya, seperti kuruwa kotoba dan chōnin kotoba.

Yakuwarigo or role language has a definition, namely, a type of language that originates from a work of fiction and is associated with the characteristics of a character. The use of yakuwarigo is often seen in Japanese manga. One of them is the One Piece manga by Eichiiro Oda. This research analyzes the types of yakuwarigo in the One Piece manga based on the yakuwarigo category according to Satoshi Kinsui, and explains their use. The data used are utterances from 19 characters in the One Piece manga who use yakuwarigo. The types of yakuwarigo found are dansei go, josei go, onee kotoba, roujingo, Hiroshima ben, kuruwa kotoba, chōnin kotoba, bushi kotoba, and kyara gobi. Some yakuwarigo such as dansei go, josei go, and dialects are also used in everyday life while some yakuwarigo such as kyara gobi and roujingo are used only in works of fiction. Apart from that, it was also found that there are yakuwarigo which are rare or not found in other manga, such as kuruwa kotoba and chōnin kotoba."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irsal Harifasyah
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah tipe penelitian cross-sectional yang bertujuan meneliti hubungan antara identifikasi dan
pelepasan moral individu. Desain penelitian ini non-eksperimental yang membandingkan karakter-karakter
dalam tokoh One Piece menjadi tiga karakter. Variabel outcome dalam penelitian ini adalah pelepasan moral
individu, sedangkan variabel predictor dalam penelitian ini adalah identifikasi. Penelitian ini juga berusaha
mencari mengungkap peran mediasi dari penilaian moral dalam hubungan antara variabel prediktor dan outcome.
Responden dalam penelitian ini dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok karakter bermoral
paling baik, kelompok karakter bermoral ambigu, dan kelompok karakter paling immoral. Sebanyak 1471
responden mengisi penelitian ini dan dianalisis. Identifikasi terbukti berkorelasi secara positif dengan pelepasan
moral individu. Dalam hasil juga terdapat bahwa penilaian moral tidak memediasi hubungan antara identifikasi
dan pelepasan moral individu.

ABSTRACT
This study is cross-sectional research aimed to investigate relationship between identification and moral
disengagement. This study is non-experimental that compares three characters that exist in the story of One
Piece. Outcome variable of these study is moral disengagement, whereas the predictor is identification. Also,
these study try to reveal the mediation model of the predictor and outcome. 1471 respondents randomly assigned
into one of three group character that based on moral continuum which are most morally, morally ambiguous,
and most immoral character. The result shows that identification positively correlate with moral disengagement,
but the mediation which explains that moral judgement mediates the relationship between identification and
moral disengagement is not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiyaningrum
"ABSTRAK
Kehadiran lagu dalam anime berperan penting untuk mendukung, memperindah, dan memberikan kesan lebih kuat terhadap jalan cerita. Tidak hanya alunan nada yang indah dan khas, isi dari lirik lagu juga mampu memberikan gambaran tersendiri bagi para pendengarnya untuk lebih memahami cerita dari suatu anime. Hingga saat ini, lirik lagu dalam anime diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sasaran agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh berbagai masayarakat di dunia. Skripsi ini berfokus pada proses penerjemahan lirik lagu anime One Piece yang diterjemahkan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Dari tiga puluh delapan lagu pembuka dan penutup, dipilih tiga lirik lagu terfavorit yang diunduh dari situs http://www.oploverz.in/ sebagai salah satu situs penyedia unduhan anime terbaik dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penerjemahan lirik lagu ditinjau dari tataran morfologis dan tataran sintaksis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kontrastif, dengan cara mencermati konstruksi lirik dalam bahasa Jepang dan terjemahan bahasa Indonesia, mengamati letak perbedaan struktur antara keduanya melalui tabel, kemudian diperjelas dengan melakukan analisis komponen makna. Dengan demikian terlihat bagaimana proses pesan atau teks dari suatu lirik mengalami perubahan struktur morfologis atau struktur sintaksis, serta mengalami perubahan makna ataupun pergeseran makna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tiga lirik lagu favorit anime One Piece terjadi perubahan struktur serta perubahan atau pergeseran makna. Kata kunci: Penerjemahan; pergeseran makna; perubahan makna; perubahan struktur.

ABSTRACT
Anime rsquo s soundtrack is important to support, beautify, and give stronger impression to the story. Not only good and typical tone, but also the content of the lyrics can give its own peculiar image to make listener more understand the anime rsquo s story. Nowadays, anime rsquo s soundtrack lyrics are translated into various languages so that more people from all over the world can read and understand them more easily. This study focuses on the translation rsquo s process of One Piece anime rsquo s lyrics which translated from Japanese into Indonesian. From thirty eight opening and closing songs, three most favorite song lyrics were choosen. Those lyrics were downloaded from a website named https www.oploverz.in as one of the best anime download providers with Indonesian subtitle. The purpose of this study is to analyze the translation rsquo s process of song lyrics in morpheme and syntax level. The method that used by this study is contrastive analysis method, which is observe the Japanese and Indonesian lyric rsquo s construction, observe the point of structure rsquo s differences in table, and then clarify with the analysis of meaning rsquo s component. That method shows that the process of lyric rsquo s message or text is different in morpheme and syntax structure, meaning rsquo s changing, or meaning rsquo s shift. The result of this study shows that there are some structure rsquo s changing, meaning rsquo s changing, or meaning rsquo s shift in those three One Piece anime soundtrack lyrics. Keywords Translation meaning rsquo s shift meaning rsquo s changing structure rsquo s changing
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Thigor Anugrah
"Melalui sejarah kita mengetahui Indonesia merupakan salah satu negara tujuan orang-orang Yahudi dari Eropa dan Timur Tengah untuk mencari peruntungan. Mereka tinggal di Indonesia dan tidak sedikit yang memberikan keturunannya hingga saat ini. Orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia mulai mencari lagi jati diri mereka sebagai keturunan Yahudi dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia lakukan yaiut berkumpul membentuk komunitas Yahudi dan berusaha mengidentifikasi keYahudian di dalam diri mereka melalui cara hidup orang Yahudi dalam hal ini agama Yudaisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JIP 39 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Wicaksono
"Media massa elektronik di Indonesia menjadi salah satu media yang paling berkembang dan banyak ditonton oleh masyarakat, karena kecepatannya menyampaikan sebuah informasi. Indonesia sendiri memiliki banyak media massa swasta tapi ada satu media massa yang cukup banyak memiliki khalayak yaitu TV One, dalam praktik kesehariannya TV One harus bersaing dengan media sejenis lainnya yang cukup banyak di Indonesia untuk menyajikan ulasan informasi yang berbeda. Persaingan inilah yang terkadang memaksa media massa melupakan atau mengabaikan kaidah atau 10 element dasar dari jurnalisme, dan berujung pada penyimpangan dalam menyampaikan sebuah informasi ke masyarakat luas. Dalam makalah ini akan menganalisa bagaimana bentuk pengabaian yang dilakukan TV One dalam menyampaikan informasi dan mengapa pengabain tersebut bisa sampai terjadi.

Electronic mass media in Indonesia has become one of the fastest growing media and watched by the public, because of its speed to convey information. Indonesia it self has many private mass media but there is a considerable mass media have audiences that TV One, in the daily practice of TV One has to compete with other similar media which is quite a lot in Indonesia to present a review of different information. Competition is what sometimes forcing the media to forget or ignore the rules or the 10 elements of journalism, and lead to irregularities in delivering an information to the public. This paper will analyse how the waiver form that made TV One in conveying the information and why disregard able to happen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
JIP 31(2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Steshka Shakanti Padmasari
"Beberapa sarjana telah mengkaji bagaimana komunitas fiksi penggemar (fanfiction) dibangun oleh interaksi anggota (Gyhagen, 2022). Teknologi mempengaruhi komunikasi; yang juga mempengaruhi dinamika masyarakat, yang berhubungan pula dengan teknologi-teknologi baru–termasuk media digital (West & Turner, 2010). Media digital memungkinkan proses produksi, distribusi dan konsumsi konten dan interaksi pengguna dilakukan secara secara daring (Black, 2006). Dengan mengkaji komunitas penggemar Archive of Our Own, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana fitur-fitur yang dimiliki oleh Archive of Our Own mengakomodasi praktik penggemar seperti produksi, distribusi, dan konsumsi fiksi penggemar. Dengan menggunakan teori ekologi media (Griffin, 2012; Strate, 2004), penulis berargumen bahwa Archive of Our Own adalah sebuah media yang mampu untuk menopang aktivitas-aktivitas komunitas penggemar. Penelitian ini menemukan bahwa selain menjadi wadah dan akomodasi bagi kegiatan komunitas, Archive of Our Own juga mampu untuk melakukan interaksi dengan media lain untuk melakukan berbagai kegiatan yang sama.

Some scholars have studied how the fanfiction community was built by interactions between members (Gyhagen, 2022). Technology affects communication and also affects society, which further affects newer technologies, including the digital media (West & Turner, 2010). Digital media enables users to produce, distribute, and consume contents online (Black, 2006). By studying Archive of Our Own, this research intends to analyse how Archive of Our Own’s features accommodate fan communities’ activities such as the production, distribution, and consumption of fanfiction. By using the media ecology theory (Griffin, 2012; Strate, 2004), the writer argued that Archive of Our Own is a media capable of sustaining fan communities’ activities. This research found that aside from being a vessel and accommodation for community activities, Archive of Our Own is also capable of interacting with other media for doing the same activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rocky Prasetyo Jati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi komunitas agar produksi makna yang disampaikan melalui setiap simbol seni dan budaya tetap lestari. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui upaya komunitas budaya dalam mengembangkan media komunitas berbasis daring. Dalam beberapa tahun terakhir, media komunitas berkembang dengan memanfaatkan media daring sebagai konsekuensi atas globalisasi dan digitalisasi. Studi ini mempelajari komunitas budaya Bali Buja di Klaten, Jawa Penelitian ini mengacu pada strategi etnografi (mengamati media komunitas, menghadiri kegiatan komunitas, wawancara dengan pengelola komunitas) untuk mengeksplorasi penggunaan media komunitas oleh Bali Buja. Hasil wawancara dan observasi penelitian dielaborasikan dengan penggunaan film dokumenter. Film dokumenter dalam penelitian ini tidak hanya menjadi data analisis, melainkan sebagai upaya proyek kolaborasi komunitas. Film dokumenter menjadi strategi baru untuk penelitian kualitatif. Penggunaan dokumenter berbasis penelitian digunakan untuk memenuhi tujuan pendekatan penelitian yang mendalam. Hasil penelitian ini adalah: pertama, komunitas mengandalkan partisipasi masyarakat yang secara kooperatif membangun inovasi teknologi media. Kedua, media hiperlokal dikembangkan untuk tujuan menjangkau warga komunitas yang berada di luar wilayah geografis mereka. Ketiga, peran aktor sosial memengaruhi usaha komunitas dalam mempertahankan aksi pelestarian budaya. Berlandaskan falsafah kehidupan Jawa seperti memayu hayuning bawana dan ngeli ning ora keli, komunitas budaya berupaya mewujudkan ketahanan budaya.

This study aims to explore community innovation so that the production of meaning conveyed through every artistic and cultural symbol remains sustainable. The research also aims to find out the efforts of cultural communities in developing online-based community media. In recent years, community media has developed through online media due to globalization and digitalization. This study draws on ethnographic strategies (observing community media, attending community activities, and interviews with community managers) to explore Bali Buja's use of community media. The results of interviews and research observations were elaborated with documentary films. The documentary film in this study is not only a data analysis but also a community collaborative project effort. Documentary films are a new strategy for qualitative research. Research-based documentaries are used to fulfil the objective of an in-depth research approach. The results of this study are: first, the community relies on community participation which cooperatively builds media technology innovation. Second, hyperlocal media were developed to reach community members outside their geographic area. Third, the role of social actors influences community efforts in maintaining cultural preservation. The cultural community seeks to create cultural resilience based on Javanese life philosophies such as memayu hayuning bawana and ngeli ning ora keli."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>