Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezta Fadhilah Ramadhanty
"Profesi Apoteker memiliki banyak kesempatan dalam berkontribusi di dunia kefarmasian, mulai dari Pemerintahan, Industri Farmasi, Pelayanan di Fasilitas Kesehatan seperti Rumah Sakit atau Puskesmas, Apotek, dan Tenaga Pendidik. Salah satu kontribusi Apoteker di Industri Farmasi yaitu dalam hal pemastian mutu obat. Pemastian mutu obat dijabarkan secara lengkap dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Selain itu, Apoteker memiliki peran di masyarakat dalam hal pelayanan. Sebelum menjadi seorang Apoteker, mahasiswa diharuskan untuk mengikuti program Praktik Kerja Profesi untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan agar dapat lebih mengerti peran Apoteker di dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Industri Farmasi yaitu PT Pertiwi Agung pada bulan Januari-Maret 2021, lalu di Apotek JacoebSon pada bulan Maret-April 2021. Selama periode Praktik Kerja Profesi, mahasiswa Apoteker akan menyelesaikan suatu masalah yang dapat diangkat sebagai topik tugas khusus. Tugas khusus ini dibuat agar dapat menambah wawasan, keterampilan, dan pengalaman di dunia kerja.

Pharmacist has many opportunities in contributing to Pharmacy, starting from working for the government, Industry, Health Facilities such as Public Health Center or Hospital, Pharmacy, and working as a Lecturer. One of the contribution of a Pharmacist in Pharmaceutical Industry is to ensure drug quality. Drug quality control are fully described in Good Manufacturing Practice (GMP). Furthermore, Pharmacist has a role to give service society. Before becoming a Pharmacist, student must undergo Internship to get a better picture and understand more about Pharmacist’s role. The Internships was held in Pharmaceutical industry that is PT Pertiwi Agung in Januari-March 2021 and JacoebSon Pharmacy in March-April 2021. During Internships, each student will have a project to solve a problem in the working area as topic. This project was made to enhance knowledge, skills, and experience. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Adisaputra
"Pembuatan obat serta bahan obat wajib mengacu pada pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Peralatan untuk pembuatan obat sebaiknya memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, untuk menjamin mutu obat sesuai desain serta seragam antar batch dan untuk memudahkan pembersihan serta pemeliharaan agar dapat mencegah kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya berdampak buruk pada mutu produk. Sebelum digunakan, peralatan untuk pembuatan obat hendaknya dikualifikasi. Kualifikasi untuk peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem penting untuk menjamin mutu produk obat, kosmetik, makanan dan minuman (BPOM, 2018). Pengemas pada produk farmasi penting untuk diperhatikan dalam menjaga kualitas produk. Kemasan produk harus dapat melindungi produk dari pengaruh kondisi eksternal produk (Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceutical, 2002). Mesin Cartoning ini direkualifikasi karena adanya rekondisi mesin tersebut, kemudian mesin akan digunakan kembali untuk proses pengemasan sekunder suatu produk. Mesin Cartoning tersebut penting untuk direkualifikasi, untuk memastikan bahwa mesin tersebut telah terinstalasi, dapat beroperasi dan berkinerja sesuai dengan spesifikasi.

The manufacture of drugs and medicinal ingredients must refer to the guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP). Equipment for the manufacture of drugs should be of appropriate design and construction, of adequate size and appropriately located and qualified, to ensure the quality of the drug according to design and uniformity between batches and to facilitate cleaning and maintenance in order to prevent cross-contamination, accumulation of dust or dirt and, things that generally have a negative impact on product quality. Prior to use, equipment for the manufacture of drugs should be qualified. Qualifications for equipment, facilities, supporting facilities, and important systems to ensure the quality of medicinal, cosmetic, food and beverage products (BPOM, 2018). Packaging in pharmaceutical products is important to pay attention to in maintaining product quality. Product packaging must be able to protect the product from the influence of external product conditions (Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceuticals, 2002). This Cartoning machine was requalified due to the reconditioning of the machine, then the machine will be used again for the secondary packaging process of a product. It is important for the Cartoning machine to be requalified, to ensure that the machine is installed, can operate and performs according to specifications."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Febriani Sundari Fadhilah
"Praktik kerja profesi di PT Pertiwi Agung Landson Periode Bulan Maret-April Tahun 2018 memiliki tujuan agar calon apoteker mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul 'Perubahan Fromula Bahan Kemas Sekunder Pada Catatan Pengemasan Batch Untuk Peningkatan Efisiensi'. Tujuan dari dilaksanakannya tugas khusus di PT Pertiwi Agung Landson adalah membuat dokumen Catatan Pengemasan Batch CKB dan melakukan pengkajian efisiensi terhadap perubahan salah satu bahan dalam formula kemasan sekunder. Secara umum, PT Pertiwi Agung Landson sudah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di Industri Farmasi.

Internship at PT Pertiwi Agung Landson Period March - April 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry and the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is 'Secondary Packaging Material Formula Changes On Batch Packing Notes For Efficiency Improvement'. The purpose of this special assignment is preparing the Batch Packing Note CKB document and undertaking an efficiency assessment of the change of one of the materials in the secondary packaging formula. In general, PT Pertiwi Agung Landson has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the Industry Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sagita Utami
"Apoteker adalah profesi yang telah diakui oleh perundang-undangan yang memiliki peran sebagai tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi, Perawat, dan Bidan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat diakses masyarakat secara langsung yaitu Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang meliputi rawat jalan, rawat inap, dan layanan gawat darurat. Praktik profesi dilakukan sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa agar dapat memahami secara langsung penerapan ilmu manajemen di instalasi farmasi dan ilmu farmasi klinis. Tak hanya itu, peran Apoteker dalam manajemen sterilitasi alat kesehatan di instalasi CSSD (Central Sterile Supply Departement) juga diperlukan demi mewujudkannya pelayanan kesehatan yang aman dan optimal. Praktik kerja profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada periode 11 Januari hingga 5 Maret 2021. Rumah Sakit tersebut dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker dalam mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan oleh para dosen dan praktisi melalui perkuliahan sebelumnya. Peran apoteker di Rumah Sakit tersebut sangat beragam mulai dari unit pergudangan, poduksi, rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, produksi steril-non steril, perencaaan, pengadaan, OK (Operation Kamer), dan sterilisasi.  Kegiatan yang umumnya dilakukan meliputi penyimpanan obat, pemusnahan, pencatatan, pelaporan, kaji resep, dispensing, pematauan terapi obat, monitoring efek samping obat, konseling, dll. Ilmu yang didapatkan setelah kegiatan tersebut dapat menjadi bekal bagi para calon Apoteker dalam menjalani pekerjaannya setelah lulus dikemudian hari. Apoteker adalah profesi yang telah diakui oleh perundang-undangan yang memiliki peran sebagai tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi, Perawat, dan Bidan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat diakses masyarakat secara langsung yaitu Apotek. Apotek merupakan tempat praktik profesi kefarmasian yang juga dapat menjadikan apoteker menjalani peran sebagai enterpreneur. Praktik profesi dilakukan sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa agar dapat memahami secara langsung penerapan ilmu manajemen Apotek dan ilmu farmasi klinis. Praktik kerja profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy Jatibaru  pada periode 6-30 April 2021. Apotek tersebut dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker dalam mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyimpanan obat, pemusnahan, pencatatan, pelaporan, kaji resep, dispensing, pematauan terapi obat, monitoring efek samping obat, konseling, dll. Ilmu yang didapatkan setelah kegiatan tersebut dapat menjadi bekal bagi para calon Apoteker dalam menjalani pekerjaannya setelah lulus dikemudian hari.

Pharmacists are professions that have been recognized by legislation that have a role as health workers other than doctors, dentists, nurses, and midwife. One of the health service facilities that can be directly accessed by the community is the hospital. Hospital is the organization of health services which include outpatient, inpatient, and emergency services. Professional practice is carried out as a form of introduction to students so that they can directly understand the application of management in pharmacy installations and clinical pharmacy science. Not only that, the role of pharmacists in the management of sterilization of medical devices in the CSSD (Central Sterile Supply Department) installation is also needed for save and optimal health services. The pharmacists professional practice was held at the Universitas Indonesia Hospital in the period January 11th to March 5th, 2021. The hospital can be a place for prospective pharmacists to implement the knowledge that has been conveyed by lecturers and practitioners through previous lectures. The role of pharmacists in the hospital is very diverse, ranging from warehousing, production, outpatient, inpatient, emergency, sterile-non sterile production, planning, procurement, OK (Kamer Operation), and sterilization. Activities that are generally carried out include drug storage, destruction, recording, reporting, review of prescriptions, dispensing, monitoring of drug therapy, monitoring of drug side effects, counseling, etc. The knowledge gained after these activities can be a provision for prospective pharmacists in carrying out their work after graduation in the future.

Pharmacists are professions that have been recognized by law that have a role as health workers other than doctors, dentists, nurses, and midwife. One of the health service facilities that can be directly accessed by the community is a pharmacy drug store. Drug store are places for practicing the pharmaceutical profession which can also make pharmacists carry out their roles as entrepreneurs. Professional practice is carried out as a form of introduction to students so that they can directly understand the application of pharmacy management and clinical pharmacy science. The pharmacist's professional practice was held at the Roxy Jatibaru Drug Store in period of April 6th until 30th, 2021. It can be a place for a prospective pharmacist to implement the knowledge conveyed through previous lectures. The activities that have been done were drug storage, destruction, recording, reporting, review prescriptions, dispensing, monitoring drug therapy, monitoring drug side effects, counseling, etc. The knowledge gained after these activities can be a provision for prospective pharmacists in undergoing time after graduation in the future. "

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chesira Rizki Agreatia
"Setiap produk obat yang akan dibuat oleh suatu industri farmasi, harus dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat di dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik. Mutu suatu obat tidak hanya ditentukan melalui serangkaian pengujian dan pelulusan produk. Untuk mendapatkan mutu yang konsisten, maka hendaknya didesain suatu sistem mutu mencakup kegiatan kegiatan penerimaan bahan, produksi, pengemasan, pelabelan, pengawasan mutu, pelulusan peyimpangan, dan distribusi obat serta pengawasan terkait. Untuk memonitor mutu, CPOB merekomendasikan melakukan kajian manajemen mutu secara berkala, antara lain validasi, kualifikasi, penanganan keluhan, penarikan kembali produk jadi, penyimpangan, usulan perubahan, inspeksi diri dan audit mutu serta pelatihan. Pada laporan tugas khusus ini, penulis melakukan kegiatan rekualifikasi ruangan pengemasan sekunder. Kegiatan rekualifikasi dilakukan secara berkala, sesuai dengan hasil analisis resiko. Rekualifikasi dilakukan dengan cara mengukur suhu dan kelembapan dalam ruangan tersebut. Suhu dan kelembapan diukur karena merupakan salah satu parameter kritis yang dapat mempengaruhi mutu produk obat setelah dikemas dan disimpan. Suhu dan kelembapan diukur selama 48 jam menggunakan alat thermohigrometer. Thermohigrometer diletakkan di beberapa tempat sesuai dengan besar ruangan dan juga dapat menggambarkan distribusi suhu ruangan tersebut. Setelah 48 jam, data diambil dan dianalisa. Hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui apakah suhu dan kelembapan tersebut masih memenuhi persyaratan serta untuk menentukan titik penempatan thermohigrometer untuk pemantauan suhu ruangan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan, suhu dan kelembapan di ruangan pengemasan sekunder masih memenuhi syarat dan thermohigrometer akan diletakkan di dua titik untuk pemantauan suhu sehari-hari.

Every drug product that will be made by a pharmaceutical industry, must be made in accordance with the aspects contained in the Good Manufacturing Practices of Medicine. The quality of a drug is not only determined through testing and product release. To obtain consistent quality, a system was tested that includes the activities of receiving materials, production, packaging, labeling, releasing deviations, and distributing drugs and related controls. To monitor quality, GMP recommends conducting periodic management reviews, including validation, qualification, complaint handling, recall of finished products, deviations, proposed changes, inspections and quality audits and self inspections. In this special assignment report, the authors carry out secondary packaging room requalification . Requalification activities are carried out periodically, in accordance with the results of the risk analysis. Requalification is done by measuring the temperature and humidity in the room. Temperature and humidity are tested because they are one of the critical parameters that can affect product quality after being packaged and stored. Temperature and humidity were measured for 48 hours using a thermohygrometer. The thermohygrometer is placed in several places according to the size of the room and can represent temperature distribution of the room. After 48 hours, the data was taken and analyzed. The results of the analysis are used to determine whether the temperature and humidity still meet the requirements and to determine the placement of the thermohygrometer to monitor the daily temperature of the room. Based on observations, the temperature and humidity in the secondary packaging room still meet the requirements and a thermohygrometer will be placed at two points to monitor the daily temperature. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gine Intan Pratidinaningsih
"Indonesia masih dalam pandemik COVID-19 sampai awal 2021 yang memunculkan salah satu fenomena masyarakat, yaitu meningkatnya jumlah kehamilan. Ibu hamil merupakan kaum yang rentan terhadap paparan virus COVID-19, sehingga penting bagi ibu hamil menjaga imunitas dan kesehatan. Salah satu bentuk sediaan yang dapat dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan adalah kapsul lunak gelatin yang dimiliki oleh Landson PT. Pertiwi Agung. Tujuan penulisan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui alur proses pembuatan sediaan soft kapsul serta membandingkan durasi aktual dengan standard time proses pembuatan suplemen tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati proses pembuatan soft kapsul, dimulai dari tahap melting gelatin, mixing medicine, enkapsulasi, aging, sorting I dan sorting II, serta mencatat durasi setting awal, running mesin, handling bahan, serta proses cleaning, kemudian hasil durasi yang tercatat dibandingkan dengan data Standard Time tahun 2020 untuk produk serupa. Kesimpulan dari pengamatan ini adalah terdapat durasi pada pengamatan yang sama, lebih panjang, serta lebih cepat daripada standard time. Saran untuk ke depan adalah perlu dilakukan sistem reward bagi operator yang melakukan pekerjaan sama dan/atau lebih cepat daripada standard time, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja, serta perlu dilakukan kajian ulang terhadap standard time yang telah dibuat, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk mendapatkan output produksi yang diinginkan.

Indonesia is still in the COVID-19 pandemic until early 2021 which gave rise to one of the social phenomena, namely the increasing number of pregnancies. Pregnant women are people who are vulnerable to exposure to the COVID-19 virus, so it is important for pregnant women to maintain immunity and health. One of the dosage forms that can be consumed as a health supplement is soft gelatin capsules owned by Landson PT. Pertiwi Agung. The purpose of writing this special assignment is to determine the flow of the process of making soft capsules and to compare the actual duration with the standard time of the supplement manufacturing process. Data collection was carried out by observing the process of making soft capsules, starting from the stages of melting gelatin, mixing medicine, encapsulation, aging, sorting I and sorting II, as well as noting the duration of the initial setting, machine running, material handling, as well as the cleaning process, then the results obtained for the duration recorded compared to Standard Time data for 2020 for similar products. The conclusion from this observation is that the duration of the observations is the same, longer, and faster than the standard time. Suggestions for the future are that it is necessary to do a reward system for operators who work with the same and/or faster than the standard time, so as to increase work spirit, and it is necessary to review the standard time that has been made, so that it can be used as a guide to get production output which are desired."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Salim
"ABSTRAK
Praktek kerja di PT. Landson Pertiwi Agung bertujuan agar calon Apoteker memahami peran, tugas dan tanggung jawab Apoteker di industri farmasi serta memahami penerapan CPOB di Industri Farmasi. Apoteker pada industri farmasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai kepala bagian produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu. Profesi apoteker juga memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan produk dan mengoptimasi proses. Tugas khusus yang diberikan berupa membuat standard time kalibrasi untuk mengetahui durasi kalibrasi setiap alat, membantu memperkirakan berapa alat yang dapat dikalibrasi, dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kalibrasi.

ABSTRACT
Internship at PT. Landson Pertiwi Agung aims to make Pharmacist candidate understand the roles, duties and responsibilities of Pharmacist at pharmaceutical industry and undestand the implementation of CPOB in pharmaceutical industry. Pharmacist in pharmaceutical industry have duty, and responsibility as a head of production, quality control, and quality assurance. Pharmacist also have duty and responsibility in product development and process optimization. The special assignment which given was to make standard time of calibration to detemine the duration of calibration for each tool, to estimate how many tools that can be calibrated, and to know the obstacles that faced in calibration."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Intansari Rozmiramadhani Putri
"ABSTRAK
Nama : Ayu Intansari Rozmiramadhani PutriProgram Studi : ApotekerJudul : Praktik Kerja Profesi di PT. Landson Pertiwi Agung Periode Bulan Maret - April Tahun 2017 Praktik Kerja Profesi di PT. Landson Pertiwi Agung Periode Bulan Maret - April Tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri. Memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik di industi farmasi, serta mengetahui permasalahan yang dapat terjadi dalam pekerjaan kefarmasian di industri farmasi dan memahami strategi penyelesaiannya. Selama kegiatan praktik kerja berlangsung mahasiswa melakukan kegiatan sesuai dengan bidang yang ditempatkan dan mendapatkan gambaran pekerjaan kefarmasian di industri farmasi salah satunya pekerjaan kefarmasian dalam dalam produksi sediaan farmasi yang harus menjamin keamanan, mutu, manfaat dan khasiat sediaan farmasi. Praktek kerja profesi dilakukan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu Gap Analysis Antara Spesifikasi Bahan Awal PT. Landson Pertiwi Agung dengan Spesifikasi Kompendial. Kata kunci : Praktik kerja profesi, PT. Landson Pertiwi Agung, Gap Analysis, Bahan awalTugas umum : xiii 41 halaman; 1 tabel; 16 lampiranDaftar acuan tugas umum : 20 2009-2017 Daftar acuan tugas khusus : 6 2008-2017

ABSTRACT
Name Ayu Intansari Rozmiramadhani PutriStudy Program ApothecaryTitle Internship at PT. Landson Pertiwi Agung Period Month March April 2017 Profession internship at PT. Landson Pertiwi Agung Period Month March ndash April 2017 was intended to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, having knowledge, skills and practical experience to doing pharmaceutical work in industry. Understand the application of Cara Pembuatan Obat yang Baik in pharmaceutical industry, and the problems that can occur in pharmaceutical work in the pharmaceutical industry and understand its resolution strategy. During the practice, student performed activities in accordance with the placed field and gets the job description of pharmaceutical work in the pharmaceutical industry one of the pharmaceutical work in the production of pharmaceutical preparation which must guarantee the safety, quality, benefit and pharmaceutical properties. Practice was performed for two months with the specific assignment is Gap Analysis Between Initial Material Specification PT. Landson Pertiwi Agung with Compendial Specifications. Keyword Profession practice, PT. Landson Pertiwi Agung, Gap Analysis, Initial MaterialGeneral assignment xiii 41 pages 1 table 16 appendicesBibliography of general assignment 20 2009 2017 Bibliography of specific assignment 6 2008 2017 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisita Dyah Nareswari
"Praktek Kerja Profesi dilakukan oleh calon apoteker yang untuk memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker di tempat praktik kefarmasian serta untuk mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang akan dihadapi oleh calon apoteker setelah lulus dari program profesi apoteker. Apotek dan industri farmasi merupakan beberapa contoh tempat di mana apoteker tersebut dapat berperan untuk melakukan praktik kefarmasian. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilakukan di Apotek Atrika pada periode Februari 2021 dan di industri farmasi yang memiliki fokus pada produksi obat hormon serta kontrak manufaktur, yaitu PT Sydna Farma, pada periode April-Mei 2021. Pengalaman praktik kerja di tempat tersebut diharapkan dapat membantu calon apoteker untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di kemudian hari.

Professional work practice carried out by prospective pharmacists aims to help them understand the roles and responsibilities of a pharmacist in pharmacy practice and to get an overview of the work that they will face after graduating from the pharmacist profession program. Pharmacy and the pharmaceutical industry are some examples of workplaces where these pharmacists can play a role in pharmacy practice. Pharmacist professional work practices are carried out at Apotek Atrika in February 2021 and in a pharmaceutical industry that focuses on the production of hormone drugs and contract manufacturing, that is PT Sydna Farma, in April-May 2021. These work practice experiences are conducted in hopes to help prospective pharmacists to develop knowledge, insight, and skills to do pharmaceutical work in the future. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhana Kinanah
"Training Matrix merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membantu penyusunan program pelatihan personel perusahaan. Adanya penyusunan matriks tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya personel yang terkualifikasi. Selain itu, dilakukan juga evaluasi terhadap program pelatihan yang telah dilakukan menggunakan training need analysis (TNA) yang memuat daftar pelatihan setiap personel beserta realisasinya. Terdapat dua tujuan dalam penyusunan laporan ini yaitu untuk memberikan topik pelatihan sesuai dengan posisi pekerjaan melalui training matrix sehingga pelatihan dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran dan mengetahui persentase pemenuhan pelatihan setiap personel perusahaan melalui realisasi TNA. Penyusunan training matrix dilakukan dengan memperbarui daftar SOP pelatihan yang terdapat dalam matriks dan memasukkan rating profisiensi pelatihannya. Terdapat beberapa pembaruan yang dilakukan dalam penyusunan, yaitu adanya prosedur dan modul baru yang diusulkan untuk job role tertentu serta perubahan judul SOP lama yang sudah tidak berlaku kembali. Sementara itu, penyusunan TNA dilakukan dengan menghitung realisasi pelatihan yang dilakukan personel perusahaan dibandingkan dengan kebutuhannya. Persentase yang didapatkan bervariasi, namun dapat diketahui bahwa semua personel telah mengikuti program pelatihan sesuai dengan posisi pekerjaannya.
Proses pengadaan persediaan farmasi merupakan sebuah tahapan yang penting karena menentukan terjaminnya ketersediaan obat yang dapat mempengaruhi kualitas standar serta mutu yang ditetapkan. Proses ini tidak lepas dari pengaturan biaya yang dibutuhkan untuk membeli persediaan dan keuntungan yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelompok persediaan yang berpengaruh signifikan terhadap laba dan biaya yang dikeluarkan oleh apotek. Metode yang digunakan yaitu analisis ABC pareto nilai investasi yang dikombinasi dengan metode FSN (Fast-Slow-Non Moving) berdasarkan Turnover Ratio (TOR). Terdapat 12 jenis obat golongan bebas dan 13 jenis obat golongan keras bermerek yang termasuk dalam kelompok pareto A-fast moving. Kelompok obat ini bernilai tinggi dan memiliki frekuensi perputaran yang cukup besar sehingga perlu adanya pengelolaan yang baik untuk mencegah terjadinya kekosongan stok kelompok ini di apotek.

The training matrix is one of the tools used to assist the company's personnel training program preparation. This matrix is expected to support the realization of qualified personnel. In addition, an evaluation of the training program has been fulfilled using training need analysis (TNA) which contains a list of training for each person and their realization date. There are two objectives in this report i.e. to provide training topics according to job role through a training matrix so they can run effectively and to determine the percentage of training fulfillment for each personnel through TNA realization. There have been several updates in the training matrix including the new procedures and modules proposed for certain job roles, also the changes to the newest SOP titles. Meanwhile, the TNA realization has been completed by calculating the total training each personnel has undergone compared to their needs. The percentages obtained vary however, all the personnel has attended training programs according to their job role.
Pharmaceutical supplies procurement is a crucial step. It ensures drug availability in store which can affect the established quality standards. This process cannot be separated from the cost required to purchase supplies and the profits. This study aims to determine a significant inventory group affecting costs and profits. The method used is ABC Pareto investment value analysis combined with FSN (Fast-Slow-Non Moving) based on Turnover Ratio (ToR). There are 12 types of over-the-counter drugs and 13 types of branded prescription drugs included in the Pareto A fast-moving group. This group has high value and a fairly large turnover frequency, so there needs to be good management to prevent vacancies in this group's supply.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>