Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasya Moulina
"Selama masa kehamilan tubuh wanita hamil mengalami perubahan fisiologis untuk mendukung dan memelihara janin, mempersiapkan persalinan dan menyusui. Perubahan fisiologis yang nyata terjadi pada wanita hamil yaitu relaksasi sendi panggul akibat peningkatan hormon relaksin dan ukuran uterus yang semakin besar sehingga membuat perubahan pada pusat gravitasi tubuh. Hal ini yang menyebabkan nyeri punggung bawah pada wanita hamil. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar wanita hamil pada trimester III mengeluhkan nyeri punggung bawah. Hal ini yang memunculkan masalah keperawatan nyeri akut pada punggung bawah. Apabila nyeri punggung bawah saat hamil tidak diberikan intervensi dengan baik nyeri yang dirasakan dapat berlanjut sampai bayi lahir. Intervensi yang digunakan untuk mengontrol nyeri punggung bawah pada wanita hamil yaitu dengan penerapan back-stretch exercise secara rutin. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada wanita hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung bawah dengan penerapan back-stretch exercise. Karya ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien Puskesmas Kecamatan Ciracas. Hasil evaluasi dari penerapan back-stretch exercise secara rutin adalah menurunnya skala nyeri punggung bawah yaitu dari skala sedang menjadi skala ringan. Oleh karena itu, karya tulis ini menganjurkan pemberian intervensi back-stretch exercise pada wanita hamil yang mengalami nyeri punggung bawah.

During pregnancy, the body of a pregnant woman undergoes physiological changes to support and nurture the fetus, prepare for childbirth, and breast-feeding. Significant physiological changes that occur in pregnant women are relaxation of the hip joints due to an increase in the hormone relaxin and the size of the uterus which getting bigger so that it makes changes in the body's centre of gravity. This is what causes low back pain in pregnant women. Based on the results of the research, most pregnant women in the third trimester complained about low back pain. This causes a nursing problem of acute pain in the lower back. If low back pain during pregnancy is not given a good intervention, the pain can continue until the baby is born. The intervention that was used to control low back pain in pregnant women was the application of back-stretch exercise on a regular basis. This paper aims to analyze the nursing care in third trimester pregnant women who experienced low back pain with the application of back-stretch exercise. This study used a case study method on a patient at the Ciracas district health center (Puskesmas Kecamatan Ciracas). The evaluation of the back-stretch exercise implementation on a regular basis showed that there was a decrease in the scale of low back pain, from a moderate scale to a mild scale. Therefore, this paper recommends providing back-stretch exercise interventions to pregnant women who have experienced low back pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsaabitah Rizqilla Anwar
"Kehamilan merupakan proses alami yang terjadi pada wanita. Selama kehamilan, ibu akan mengeluhkan ketidaknyamanan akibat perubahan tubuhnya, seperti nyeri pada punggung bawah. Nyeri punggung bawah banyak dialami ibu hamil karena bertambahnya berat janin yang menyebabkan pergeseran pusat gravitasi ibu. Penekanan yang lebih berat pada punggung bawah yang menimbulkan ketidaknyamanan. Apabila nyeri punggung bawah tidak diatasi dengan baik, maka dapat mengganggu aktivitas sehari-hari salah satunya saat tidur. Tujuan dari penelitian ini memberikan analisis asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan masalah nyeri punggung bawah. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri punggung bawah yaitu dengan penerapan senam hamil selama 5 hari berturut- turut. Hasil evaluasi yang didapatkan adanya penurunan skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 1 setelah diberikan intervensi selama 5 hari. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rate Scale dan Visual Analogue Scale. Oleh karena itu, karya tulis ini menganjurkan penerapan senam hamil secara teratur pada ibu hamil untuk mengurangi nyeri punggung bawah. Keterbatasan intervensi penerapan senam hamil baru diterapkan pada satu pasien.

Pregnancy is a natural process that occurs in women. During pregnancy, mothers will complain of discomfort due to body changes, such as pain in the lower back. Low back pain is experienced by many pregnant women because of the increasing weight of the fetus which causes a shift in the mother's center of gravity. Heavier pressure on the lower back which causes discomfort. If low back pain is not treated properly, it can interfere with daily activities, one of which is sleeping. The purpose of this study is to provide an analysis of nursing care for pregnant women with low back pain. One of the nursing interventions to treat low back pain is the application of pregnancy exercise for 5 consecutive days. The evaluation results obtained a decrease in the pain scale from 5 to a pain scale of 1 after being given an intervention for 5 days. Pain scale measurement using Numeric Rate Scale and Visual Analogue Scale. Therefore, this paper recommends the application of regular pregnancy exercise for pregnant women to reduce low back pain. The limitations of the intervention in the application of haml exercise were only applied to one patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Merlia Metsa Riyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 107 ibu hamil trimester III yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah International Physical Activity Questionnaire - Short Form dan Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III (P = 0,002). Pengembangan program penyuluhan pentingnya melakukan aktivitas fisik selama kehamilan dan edukasi terkait manajemen nyeri punggung bawah perlu dipertimbangkan oleh puskesmas agar dapat meningkatkan tingkat kenyamanan dan kualitas hidup ibu hamil.

This research aims to identify the relationship between the level of physical activity and lower back pain in third trimester pregnant women at Puskesmas Kecamatan Cilandak. The research design used was a correlative analytical with a cross-sectional approach to 107 third trimester pregnant women who were chosen with a consecutive sampling technique. The instruments used were the International Physical Activity Questionnaire - Short Form and the Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. The results show a significant relationship between physical activity and low back pain in third trimester pregnant women (P = 0.002). The development of counseling programs on the importance of physical activity during pregnancy and education related to lower back pain management need to be considered by public health centers to improve the comfort level and quality of life of pregnant women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nur Aqmarini
"Selama proses kehamilan, ibu mengalami berbagai adaptasi karena adanya perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Perubahan secara fisiologis ini terjadi karena tubuh ibu perlu beradaptasi untuk mendukung pertumbuhan janin. Masalah nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu hamil, terutama di trimester tiga, akibat adanya perubahan fisiologis pada tubuh ibu. Penyebabnya sendiri karena perubahan postur ibu, mekanisme tubuh yang salah, pertumbuhan janin, dan juga perubahan hormon. Apabila nyeri punggung bawah tidak diatasi, dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan intervensi keperawatan endorphin massage pada ibu hamil trimester III yang mengalami low back pain. Metode penulisan yang digunakan adalah metode case study pada salah satu pasien ibu hamil di Puskesmas Sukmajaya yang mengalami masalah nyeri punggung bawah. Intervensi dilakukan selama satu kali sehari dalam lima hari berturut-turut. Hasil evaluasi dari intervensi endorphin massage adalah terdapat penurunan skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan endorphin massage pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah.

During pregnancy, the pregnant women undergoes various adaptations due to physiological and psychological changes. These physiological changes occur because the mother's body needs to adapt to support fetal growth. Low back pain is a problem that pregnant women often complain about, especially in the third trimester, due to physiological changes in the mother's body. The cause itself is due to changes in the mother's posture, wrong body mechanisms, fetal growth, and hormonal changes. If low back pain is not treated, it can affect the health of the mother and the fetus. The aim of this paper was to describe endorphin massage nursing intervention in third-trimester pregnant women who experienced low back pain. This study used a case study method on a pregnant woman at the Sukmajaya Health Center who experienced low back pain. The intervention was carried out once a day for five consecutive days. The results of the endorphin massage intervention showed that there was a decrease in the pain scale from a moderate pain scale to a mild pain scale. Therefore, this paper recommends giving endorphin massage nursing intervention to pregnant women who experienced low back pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Miftahul Janah
"

Kelelelahan merupakan keluhan umum yang terjadi pada ibu hamil trimester tiga. Kelelahan ini meliputi aspek fisiologis dan psikologis. Kelelahan ini makin bertambah di masa Pandemi COVID-19 ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengharuskan seorang ibu menjalani banyak peran. Kondisi tersebut akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan janinnya, serta kehamilannya. Tujuan penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada seorang ibu hamil trimester ketika yang mengalami kelelahan selama pandemi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi kelelahan pada ibu hamil ialah relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan tindakan non-farmakologi yang berfokus pada relaksasi pada pikiran dan tubuh sehingga mengurangi kelelahan pada ibu hamil secara fisiologis dan psikologis. Relaksasi otot progresif ini dilakukan selama 10 hari. Terdapat penurunan tingkat kelelahan sebesar dengan selisih rerata 4,3 (8,6%), yang diukur melalui pre dan post dengan instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue).  Kelelahan yang sebelumnya menganggu aktivitas sehari-hari setelah intervensi, ibu menjadi dapat melakukan aktivitasnya. Studi sederhana ini membuktikan bahwa intervensi relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester tiga dapat menurunkan tingkat kelelahan sehingga ibu hamil dapat mempertahankan status kesehatannya selama pandemi. Studi dengan metodologi penelitian yang lebih baik diperlukan untuk menetapkan intervensi  ini sebagai tindakan keperawatan pilihan bagi ibu hamil.


Fatigue is the most common thing in third trimester pregnant women. Fatigue that occurs in third trimester pregnant women includes physiological and psychological aspects. Pregnancy during a pandemic is a new thing that challenging to pregnant women in social life. Pandemic also impact a social life of mother during the third trimester of pregnancy. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care in third trimester pregnant women who experience fatigue during a pandemic. Fatigue that occurs is often considered normal and a trigger factor for health problems of pregnant women and fetuses. One of an intervention to reduce fatigue in pregnant women is progressive muscle relaxation. Progressive Muscle Relaxation (PMR) is a non-pharmacological action that focuses on relaxation of the mind and body that can reduce physiological and psychological fatigue in pregnant women. Provision of PMR intervention is given for 10 days. The results obtained were measured through pre and post intervention, there was a decrease in the level of fatigue by a mean difference of 4.3 (8.6%) as measured by the instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Fatigue that previously disturbed activity to not interfere with daily activities. Based on that PMR intervention in third trimester pregnant women effectively reducing the level of fatigue so that pregnant women can maintain their health status during a pandemic.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Rizqiana
"Kelelahan merupakan salah satu ketidaknyamanan selama kehamilan. Kelelahan pada kehamilan trimester 1 disebabkan oleh perubahan hormon, mual, muntah, perubahan metabolik, dan respon adaptif ibu. Kelelahan menunjukkan gejala secara fisik dan mental pada ibu hamil. Apabila hal ini tidak tertangani dengan baik, maka akan mengakibatkan stres dan depresi maternal yang membahayakan. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 1 dengan penerapan teknik relaksasi benson untuk mengatasi kelelahan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan 1 pasien yang berusia 25 tahun, status gravida G3P2A0, tinggal di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, memiliki kelelahan yang berat dengan nilai Fatigue Assessment Scale (FAS) 37. Hasil menunjukkan, dengan penerapan teknik relaksasi benson selama 6 hari, frekuensi 2-3x per hari dengan durasi 10-15 menit dapat menurunkan kelelahan secara signifikan dibuktikan dengan penurunan nilai FAS dari 37 (kelelahan berat) menjadi 28 (kelelahan ringan). Temuan lain didapatkan terjadi penurunan intensitas mual, peningkatan nafsu makan, peningkatan tidur, dan peningkatan suasana hati pada ibu hamil setelah melakukan teknik relaksasi benson.

Fatigue is one of the discomforts during pregnancy. Fatigue in trimester 1 pregnancy is caused by hormonal changes, nausea, vomiting, metabolic changes, and the mother's adaptive response. Fatigue shows symptoms physically and mentally in pregnant women. If this is not handled properly, it will cause stress and maternal depression. The purpose of this case study is to analyze the implementation of fatigue care nursing problems in trimester 1 pregnant women by applying the Benson relaxation technique. The writing method used was a case study of nursing with 1 patient aged 25 years, gravida status G3P2A0, living in Kelurahan Rambutan, District Ciracas, had severe fatigue with a Fatigue Assessment Scale (FAS) value 37. The results showed, with the application of Bensons relaxation technique within 6 days, a frequency of 2-3x per day with a duration of 10-15 minutes can significantly reduce fatigue. Changes are seen by a decrease in the value of the FAS from 37 (severe fatigue) to 28 (mild fatigue). Other findings found a decrease in the intensity of nausea, increased appetite, increased sleep, and increased mood in pregnant women after doing benson relaxation techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atikah
"Promosi kesehatan terkait persiapan persalinan penting untuk diberikan kepada ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin terutama pada ibu primigravida. Kelekatan ibu dan janin (maternal fetal attachment) memiliki implikasi dalam kesehatan ibu dan bayi setelah kelahiran. Kelekatan ibu dan janin dapat menurunkan kerentanan postnatal distress, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, kecemasan, depresi, kelelahan, dan kebingungan pada ibu hamil. Karya ilmiah ini betujuan untuk melaporkan hasil asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan promosi attachment behaviors untuk meningkatkan maternal fetal attachment. Kasus Ny. S 22 tahun dengan status obstetri G1P0A0 hamil 33 minggu ingin lebih dekat secara emosional dengan janinnya untuk menghindari depresi pasca partum dan menyiapkan proses persalinan yang sehat. Pemberian intervensi attachment behaviors dilakukan selama 2 minggu dan dievaluasi dengan kuesioner Prenatal Attachment Inventory (PAI). Setelah diberikan intervensi promosi perilaku perlekatan, skor kelekatan klien dengan janin meningkat sebesar 21,4% dan terdapat kepuasan dari klien setelah menerapkan intervensi ini.  Hal ini menunjukkan bahwa perilaku perlekatan efektif untuk meningkatkan maternal fetal attachment.

Health promotion related to labor preparation is important to be given to pregnant women to improve maternal and fetal health, especially for primigravida mothers. Maternal fetal attachment has implications for the health of the mother and baby after birth. Maternal fetal attachment can reduce susceptibility to postnatal distress, premature birth, low birth weight, anxiety, depression, fatigue, and confusion in pregnant women. This case report aims to report the results of nursing care for pregnant women in the third trimester by implementing the promotion of attachment behaviors to increase maternal fetal attachment. Mrs. S is a 22 years old with obstetric status G1P0A0 33 weeks pregnant wants to be closer emotionally to her fetus to avoid postnatal distress and prepare for healthy labor. The attachment behaviors intervention was carried out for 2 weeks and evaluated with the Prenatal Attachment Inventory (PAI) questionnaire. After being given an attachment behavior intervention, the client's attachment score with the fetus increased by 21.4% and there was satisfaction from the client after implementing this intervention. The results shows that attachment behavior is effective in increasing maternal fetal attachment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Oktavia
"Latar belakang: Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis (normal) yang memengaruhi seorang wanita secara fisik dan emosional dalam jangka waktu tertentu. Perubahan tubuh yang spesifik selama kehamilan mengakibatkan ibu mengalami ketidaknyamanan, salah satunya adalah kontraksi braxton hicks. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan maternitas pada ibu yang mengalami kontraksi braxton hicks beserta dengan pengaruh relaksasi napas dalam untuk meningkatkan status kenyamanan ibu hamil. Pembahasan: Ibu hamil 29 tahun, G2P1A0, hamil 30 minggu. Ibu mengeluh tidak nyaman di di daerah abdomen (skala 9/10) selama satu bulan belakangan. Ibu mengatakan adanya penurunan status ketidaknyamanan (skala 3-4) setelah dilakukan latihan relaksasi napas dalam selama 7 hari berturut-turut dengan waktu latihan 2x15 menit setiap harinya. Kesimpulan: Kontraksi braxton hicks merupakan suatu ketidaknyamanan yang umum dirasakan oleh ibu hamil trimester III. Kontraksi akan menghambat aliran darah ke janin dan mengakibatkan terjadinya respon psikologis negatif pada ibu. Relaksasi napas dalam terbukti mampu menurunkan tingkat ketidaknyamanan ibu hamil trimester III yang mengalami kontraksi braxton hicks.

Background: Pregnancy is a physiological (normal) process that affects a woman physically and emotionally in a certain period time. Many body changes during pregnancy caused any discomforts to pregnant women, the one is braxton-hicks contractions. This paper aim to report nursing care for pregnant woman who experienced Braxton Hicks contractions with giving a deep breathing relaxation intervention to improve the comfort status of pregnant women. Discussion: Mrs. J., 29 years, G2P1A0 30 weeks pregnancy. She felt many discomfots all over her body, especially in the stomach area (skala 9/10) for a month lately. Mrs. J had been doing deep breath relaxation exercise for 7 days, 2x15 minutes each day. The result of that exercise is Mrs. J feels more comfortable with skala 3-4. Conclusion: Braxton Hicks contractions is common discomforts in third trimester pregnancy. Any contractions will block blood flow to the fetus and make a pregnant woman feels discomfort. Deep breathing relaxation can reduce the discomfort on a pregnant woman who has braxton hicks contractions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi berusia 0-6 bulan karena mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun tisak semua ibu menyadarinya, hal ini terbukti dengan masih rendahnya angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menyusui Ibu adalah kelekatan antara ibu dan janin (attachment) dan keyakinan (self-efficacy). Intervensi yang diberikan untuk menyelesaikan masalah keperawatan tersebut adalah belly rubs massage. Belly rubs massage merupakan sentuhan lembut pada perut yang berfungsi untuk relaksasi dan meningkatkan ikatan dengan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester tiga dengan penerapan belly rubs massage untuk meningkatkan ikatan dengan janinnya dan kesiapan menyusui. Metode yang digunakan adalah case study. Pemberian intervensi belly rubs massage ini diberikan selama 5 hari. Hasil yang didapatkan diukur melalui pre dan post intervensi terjadi peningkatan attachment sebesar 22,6% dan terjadi peningkatan self-efficacy sebesar 40%. Berdasarkan hal tersebut intervensi belly rubs massage pada ibu hamil trimester tida efektif untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan janinnya dan meningkatkan kesiapan menyusui.

 


Breast milk is the best nutrition for babies aged 0-6 months because it contains all the elements of nutrients needed for the growth and development of infants. But not all mothers realize it, this is evidenced by the low rate of exclusive breastfeeding. Factors affecting maternal readiness are attachment between mother and fetus (attachment) and confidence (self-efficacy). Interventions given to solve these nursing problems are belly rubs massage. Belly rub massage is a gentle touch on the abdomen that serves to relax and improve bonding with the fetus. This study aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women by applying belly rubs massage to improve bonding with the fetus and breastfeeding readiness. The method used is case study. This belly rubs massage intervention is given for 5 days. The results obtained were measured through pre and post intervention there was an increase in attachment by 22.6% and an increase in self-efficacy by 40%. Based on this belly rubs massage intervention in pregnant women trimester is not effective to increase the bond between mother and fetus and increase readiness to breastfeed.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kurniawati
"Kehamilan trimester 3 akan mengalami perubahan baik secara fisik ataupun psikologis. Perubahan tersebut dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan, salah satunya adalah dengan semakin bertambah usia janin maka ukuran rahimpun akan membesar sehingga menekan pembuluh darah pada anus yang mengakibatkan anus menjadi menonjol atau terjadi hemoroid. Hemoroid bukanlah hal yang mengancam jiwa dan bahkan seringkali tidak menimblkan keluhan atau gejala. Walaupun demikian, perlu dilakukan perawatan pada ibu hamil karena dapat berdampak pada aktivitas ibu sehari-hari jika sudah menimbulkan keluhan seperti nyeri, BAB berdarah. Bahkan perdarahan pada hemoroid yang berlangsung lama dapat mengakibatkan anemia. Pada kali ini, ibu hamil timester 3 mengalami hemoroid grade 3 sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan terutama setelah BAB, hemoroid keluar dan perlu dimasukkan kembali sehingga merasa tidak nyaman saat duduk. Rasa ketidaknyamanan tersebut dapat berkurang dengan intervensi rendam duduk. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melakukan analisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 3 yang mengalami hemoroid grade 3 dengan penerapan rendam duduk untuk mengurangi ketidaknyamanan . Rendam duduk dengan air hangat efektif mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat hemoroid, selain itu juga intervensi rendam duduk mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak biaya dan tidak memiliki efek samping. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode laporan kasus. Pada hasil intervensi keperawatan ditemukan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu S berkurang 10 menit lebih cepat daripda sebelum dilakukan rendam duduk. Selain itu juga Ibu S merasakan bahwa ukuran dari hemoroidnya berkurang.

The third trimester of pregnancy will experience changes both physically and psychologically. These changes can cause discomfort, one of which is the increasing age of the fetus, the size of the uterus will enlarge so that it compresses the blood vessels in the anal which causes the anal to protrude or hemorrhoids occur. Hemorrhoids are not life threatening and often do not cause symptoms or complaints. However, it is necessary to treat pregnant women with hemorrhoids because they can have an impact on the mother's daily activities if they cause complaints such as pain, bloody stools. Even prolonged bleeding in hemorrhoids can lead to anemia. At this time, the third time pregnant woman experienced grade 3 hemorrhoids, causing discomfort, especially after defecating, the hemorrhoids came out and needed to be re inserted so, they felt uncomfortable when sitting. This discomfort can be reduced with a sitz bath intervention. This scientific paper aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women who experience grade 3 hemorrhoids with the application of sitz bath to reduce discomfort. Sitz bath with warm water are effective in reducing the discomfort caused by hemorrhoids, besides that, sitz bath interventions are easy to do, do not require a lot of money and have no side effects. This scientific paper uses the case report method. In the results of the nursing intervention, it was found that the discomfort felt by Mrs. S decreased 10 minutes faster than before the sitz bath. In addition, Mrs. S also felt that the size of her hemorrhoids had decreased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>