Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Irvansyah
"Skripsi ini membahas parokialisasi ruang sebagai proses dalam mempersepsikan sebuah ruang. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep tersebut dapat terjelaskan dalam lingkungan vernakular. Dalam skripsi ini teori utama yang digunakan adalah perceptional process dengan environmental and behavioral approach. Dalam studi kasus ditemukan bahwa ruang terparokialisasi oleh kepercayaan, yang membentuk identitas-identitas khusus dan menciptakan familiaritas ruang melalui pengalaman ritual dan non-ritual bagi individu didalamnya.

This thesis discusses the parochialization of space as a process in perceiving a space. This thesis aims to find out how the concept can be explained in a vernacular environment. In this thesis, the main theory used is the perceptional process with an environmental and behavioral approach. In the case study it was found that space is parochialized by beliefs, which form special identities and create space familiarity through ritual and non-ritual experiences for individuals in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Rafita Sari
"Tugas akhir ini membahas mengenai pergerakan dan permukaan sebagai konsekuensi dari gerak. Gerakan-gerakan dari berbagai aktivitas dapat menjadi ruang baru untuk aktivitas lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat dari gerakan yang ingin dicapai. Permukaan sendiri mempengaruhi dan dipengaruhi oleh intervensi gerakan yang terjadi, dalam hal ini adalah pergerakan. Permukaan memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan gerakan tertentu. Dengan mengetahui ritme dari suatu gerakan, suatu ruang menjadi bisa dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tidak hanya satu ritme saja.

This project studies about movement and surface as consequences of movement. Movements from some activities potentially become a new space for other activities that have same requirements as the goal of the movement. The surface itself influences and is influenced by movements. Surface becomes an alternative way to do certain movement. By knowing the rhythm of movement, the space can be designed by some activities with the same rhythms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cassandra Fyodorova
"Fokus penelitian ini adalah untuk menemukan penerapan karakter “surrealis” dalam Arsitektur Vernakular Indonesia sebagai produk pemikiran bawah sadar berdasarkan definisi yang didefinisikan oleh para pencipta seni dan desainer Gerakan Surealisme pada tahun 1900-an. Dari masa pra hingga pasca masa keemasan gerakan surealisme hingga saat ini, dari pergeseran banyak gaya dan bentuk karya seni, definisi surealisme telah diguncang oleh keputusan bawah sadar, akar dari kesamaan dalam arsitektur vernakular didirikan dalam aspek sosial, budaya, dan topografi suatu keberadaan. Disuntikkan pada karya-karya manusia termasuk keluaran arsitektur, Menariknya Arsitektur Vernakular Indonesia menjadi salah satu arsitektur yang “eksplisit” menampilkan pemikiran pada gayanya. Dipimpin oleh Tongkonan Toraja, tulisan ini akan menganalisis implementasi karakter surealis dalam Arsitektur Vernakular Indonesia dengan menghubungkannya dengan gagasan yang didirikan.

The focus of this study is to find the applications of “surrealist” characters in Indonesian Vernacular Architecture as a product of subconscious thinking based on their definition defined by the Surrealism Movement in the 1900s’ creators of arts and designers. From pre- to post-golden age of surrealism movement until the present times, from the shift of many styles and forms of artworks, the definition of surrealism has founded to be bed rocked by subconscious decisions, the roots of the similarities in vernacular architecture founded in the aspect of social, cultural, and topography of one existence. Injected to the works of human beings including architectural output, Indonesian Vernacular Architecture interestingly being one to “explicitly” show the thinking to the style. Leads by Toraja’s Tongkonan, this writing will analyze the implementation of the surrealist characters form Indonesian Vernacular Architectures by connecting them with the idea founded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry
"Dinamika orientasi spasial serta potensi tubuh yang berbeda antara manusia dan serangga menciptakan perbedaan dalam hal logika gravitasi di antara keduanya. Hal tersebut dapat terlihat dari cara mereka mempersepsikan hubungan antara dirinya dengan objek di sekitarnya, baik secara statis maupun dinamis. Adanya perbedaan ini menyebabkan logika gravitasi menjadi relatif satu sama lain sehingga berpotensi timbul paradoks. Penelitian pada tugas akhir ini berfokus pada pertentangan logika gravitasi yang dimunculkan dalam paradoks ruang sehingga menghasilkan arsitektur yang tidak logis.

The changing of spatial orientation and body potentials are different between insects and humans, thus creating differences in the logic of gravity between the two creatures. It could be observed by the way they perceive relationship between self position and the surrounding object, both statically and dynamically. The difference causes relativity on the gravitational logics between one another so that paradox might happen. Research on this final project will be focusing to the deviation of gravitational logics that emerge as paradoxical space, and thus producing the illogical architecture as the following consequence."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Rahmadhani Utami
"Tugas akhir ini melihat bagaimana sebuah ruang dan pengalamanya dapat dinikmati layaknya manusia membaca sebuah cerita. Bercerita sendiri menjadi sesuatu yang relevan dengan kebutuhan akan arsitektur yang lebih bermakna. Tugas akhir ini juga mencoba melihat peran representasi yang dilakukan dengan memanfaatkan fotografi sebagai media representasi dengan metode montase, yang kemudian mengarahkan kepada spatial cloud yang menjalin ruang untuk dapat dilihat secara kontingen dengan memanfaatkan fragmen-fragmen. Waktu menjadi elemen yang sangat terikat dengan fragmen-fragmen pada spatial cloud. Fragmen hanya bersifat future dan past. Sehingga, dialog antar banyaknya fragmen future yang memberi perlakuan kepada fragmen past, baik itu berupa dark, darker dan darkest, di kawasan Sudirman inilah yang nantinya akan merangkai sebuah narasi arsitektur pada penulisan berbasis desain ini.

This final project is trying to see how space and experience can be enjoyed in the same way as human read a story. Storytelling has become something relevant with the needs of meaningful architecture. The final project is also trying to see the role of representation through photography as a representative medium with montage as a method, which then leads to a spatial cloud which allows the view of the space contingently by exploiting the fragments. Time becomes a highly connected elements with the fragments in spatial cloud. Fragments consist only of the future and the past. Therefore, the dialogue between the quantity of future fragments that treats past fragments, whether it is dark, darker, or darkest, in Sudirman will assemble an architectural narrative in this design based research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kharisma
"Project ini adalah sebuah studi desain dengan pendekatan cerita sebagai metode dalam menciptakan spasialitas pada sebuah forma arsitektur melalui ruang geometri yang sederhana, yaitu celah. Saya melihat bahwa setiap ruang yang dihuni manusia dibentuk oleh geometri yang menghadirkan makna pada ruang. Celah dapat membentuk sebuah kehidupan Dengan katalog visualisasi celah yang saya buat melalui beberapa studi berdasarkan persepsi visual dan affordance, masing-masing dapat membentuk ruang dan aksi yang berbeda-beda pada sebuah ruang, menghadirkan fungsi dan spasialitas yang berbeda-beda. Beberapa modifikasi juga dilakukan untuk mencari kemungkinan fungsi dan spasialitas yang dapat hadir.Berbagai cerita yang tercipta melalui fungsi dan spasialitas dari setiap celah membentuk pengertian terhadap elemen-elemen arsitektur yang baru, yaitu bagaimana menciptakan sebuah ambang, bagaimana memasukkan cahaya, bagaimana menghubungan ruang yang berbeda dan dan menghubungkan lingkungan dan interior, bagaimana mengarahkan manusia melalui bagian transisi, dan juga bagaimana membentuk ruang dengan kedalaman dan intensitas privasi yang berbeda.

This project is a design study in a form of a story as a method to create spatiality in architectural form, through a simple geometrical space, namely gap. In my point of view, every single spaces occupied by humans are shaped by geometry which creates a meaning towards the spaces. A gap could build a living. With a gap visualization catalogue that I made through numerous studies based on visual perception and affordance, each could create spaces and different form of actions in each space. Therefore presenting different functions and spatiality as well. Some modifications are also made in search for possible functions and spatiality to be presented.Various stories that were made through functions and spatiality of every gap form an understanding of new architectural elements, such as how to create a threshold, how to put in some light, how to connect different sorts of spaces and associate interior with the surroundings, how to direct humans through transition parts, and also how to create spaces with different depths and intensity of privacy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tafia Sabila Khairunnisa
"Dalam keseharian, pengguna berperan aktif dalam mengadaptasikan arsitektur dalam ruang dan waktu, yang mana arsitektur dikatakan baik jika dapat beradaptasi dalam ruang dan waktu.. Makna yang tercermin dari arsitektur keseharian mengindikasikan bahwa pengguna membaca dan memaknai arsitektur dengan cara berbeda. Narasi menawarkan cara membaca yang penting karena dapat membaca dan memproduksi makna dari hasil pembacaannya. Skripsi ini membahas lebih lanjut bagaimana narasi menunjukkan makna di arsitektur keseharian. Pembacaan dilakukan berdasarkan parameter conceived- perceived ruang, temporalitas waktu, dan operasi ruang. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna ditunjukkan secara parsial-keseluruhan dari hubungan sebab akibat antara ruang, waktu, dan operasi ruang. Dengan menjadikan narasi sebagai alat membaca, disimpulkan bahwa suatu praktik keseharian tidak bisa dilihat secara terpisah, melainkan harus dilihat keterhubungannya dengan berbagai sistem dalam ruang dan waktu karena ada banyak hal yang terkesan tidak bermakna ternyata sangat penting terhadap keseluruhan proses bagaimana arsitektur beradaptasi dalam ruang dan waktu.

In everyday, users have active role to adjust architecture in space and time as good architecture is defined by its capability in adapting with space and time. The meaning expressed in everyday architecture indicates that users have their own way of reading and interpreting. Narrative offers an important means of reading that is used both to read and produce meaning. This thesis discuss further how narrative produce meaning in everyday architecture. The reading is based on spatial operation and components of space and time. The result shows that meaning is presented from causality happened through spatial operation in a part whole way. Using narrative as means of reading gives an understanding that everyday practice shouldn rsquo t be seen separately, yet read by its relation to various aspects in space and time because many things that are ignored turns out important to the whole process of how architecture adapt with space and time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Widiawati
"Persepsi hadir sebagai pemberi makna atas ruang yang dapat diproses secara Piecemeal. Namun, persepsi akan ruang yang pemrosesannya terjadi secara Piecemeal tidak banyak dibahas. Persepsi akan suatu ruang yang diproses secara Piecemeal, dapat hadir dari pengaplikasian warna di ruang interior tersebut. Pemrosesan persepsi warna secara Piecemeal dapat dilihat menggunakan teori gestalt yang dikaitkan dengan beberapa faktor berupa elemen interior ruang. Studi pada skripsi ini dilakukan untuk melihat lebih jauh mengenai pemrosesan persepsi ruang secara Piecemeal dan seberapa jauh hal tersebut berperan dalam proses merancang. Studi yang diakukan pada akhirnya menunjukkan bahwa persepsi secara Piecemeal berguna untuk mendalami sebuah ruang interior secara lebih detail serta dapat membantu perancang untuk menata penempatan elemen secara baik, pada sebuah ruang interior.

Perception comes as a giver of meaning for a space that can be processed Piecemeal. However, the perception of space that can be processed with Piecemeal is not widely discussed. Perception of a space that is processed Piecemeal can come from the application of color in the interior space. Piecemeal processing of color perception can be seen by using gestalt theory which is associated with several factors in the form of interior elements of space. This current study has been carried out to look further at the perception of space processing in a Piecemeal and how it plays a role in the design process. This study finds that the perception of Piecemeal is useful to explore an interior space more detail and can help designers to arrange placement of elements properly, in an interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovaldi Ramadhan
"

Tugas akhir ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan penulis yang telah didapat selama masa pembelajaran di Arsitektur. Pembelajaran akan kondisi arsitektur vernakular di Indonesia terasa penting untuk diketahui oleh mahasiswa arsitektur. Arsitektur Vernakular merupakan sebuah arsitektur yang berkembang dari kondisi etnik and tradisi, yang dimana dibuat oleh tukang yang berpengalaman dengan menggunakan teknik dan material yang berada di sekitaran dan lingkungan bangunan arsitektural tersebut berasal yang kian menemui proses transformasi. Di beberapa tempat di Indonesia,bangunan vernakular mendekati kepunahan, beberapa terjadi akibat dampak dari bencana alam, transformasi, atau adanya kehadiran keinginan untuk mengembangkan hal-hal yang lain. Isu-isu tersebut menurut penulis terasa sangat menarik untuk di analisa lebih lanjut, berawal dari bagaimana Arsitektur Vernakular tersebut berkembang hingga saat ini dan berbagai penanganan untuk mempertahankannya. Dokumentasi adalah salah satu cara untuk mencegah kepunahan dari Arsitektur Vernakular dan sudah digunakan sejak masa lalu.


This final report is written for the purpose of describing the writer knowledge in which have obtained during this Thesis period. This knowledge is important for students to know the condition of vernacular architecture in Indonesia. Vernacular Architecture is architecture that grew and evolved from folk architecture born of ethnic and community rooted in ethnic traditions, as well as built by builders based on experience, using techniques and materials local as well as is the answer to the environmental setting of the building is and always open to the onset of transformation. In several places in Indonesia, vernacular buildings are nearly extinct, due to natural disasters, transformation, or the presence of other interests. This are the issues which in the writer opinion is quite interesting to analyze, how an original vernacular developed until today and how to preserve its existence. Documentation is one way to preserve the extinction of vernacular architecture and has been developing since ancient.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vemi Xafiera
"Rumah Gadang adalah arsitektur vernakular Minangkabau yang merefleksikan identitas budaya masyarakat setempat. Penelitian ini mengkaji adaptabilitas Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan, dalam upaya pelestarian arsitektur vernakular Minangkabau. Melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam, penelitian ini menganalisis perubahan yang terjadi pada aspek tangible (bentuk, material, dan tata ruang) dan intangible (hubungan antara masyarakat dan wisatawan) Rumah Gadang sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Rumah Gadang oleh Kementerian PUPR dan renovasi oleh masyarakat setempat dengan melibatkan Tukang Tuo, menggunakan material lokal, dan mempertahankan bentuk dan tata ruang asli, merupakan upaya pelestarian yang selaras dengan prinsip-prinsip arsitektur vernakular. Kehadiran wisatawan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat dan menjadi faktor pendorong pelestarian Rumah Gadang. Dengan demikian, perubahan yang terjadi pada Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang dapat dipandang sebagai upaya adaptasi untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau agar dapat terus berkembang di masa depan.

Rumah Gadang is a Minangkabau vernacular architecture that reflects the cultural identity of the local community. This research examines the adaptability of Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area, South Solok, in an effort to preserve Minangkabau vernacular architecture. Through field observations and in-depth interviews, this study analyzes the changes occurring in the tangible aspects (form, materials, and layout) and intangible aspects (relationship between community and tourists) of Rumah Gadang as an effort to adapt to the changing times. The results show that the revitalization of Rumah Gadang by the Ministry of Public Works and Public Housing and renovations by the local community, involving Tukang Tuo (traditional builders), using local materials, and maintaining the original form and layout, are preservation efforts that are in line with the principles of vernacular architecture. The presence of tourists has made a positive contribution to the community's economy and has become a driving factor for the preservation of Rumah Gadang. Thus, the changes occurring in Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area can be seen as an effort to adapt and preserve the Minangkabau cultural heritage so that it can continue to develop in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>