Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifky Ramadhan Prakoso
"Jumlah penduduk urban diprediksi akan mengalami peningkatan secara drastis selama beberapa tahun ke depan. Fenomena ini akan membawa berbagai perubahan pada wajah kota, di antaranya, pembangunan gedung-gedung baru untuk mengakomodasi kegiatan masyarakat. Saat ini, sektor bangunan mengonsumsi lebih dari sepertiga energi akhir dan menyumbang sebanyak 40% dari total emisi CO2 global. Hal ini akan berdampak pada kenaikan penggunaan energi disertai dengan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan apabila pembangunan terus dilaksanakan tanpa memerhatikan sistem ekologi di sekitarnya. Konsep Green Building atau bangunan hijau hadir sebagai solusi dari permasalahan lingkungan dengan menawarkan pembangunan yang berfokus pada penghematan energi serta pelestarian alam yang tidak ditemukan pada struktur bangunan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian bangunan hijau terhadap gedung Integrated Creative Engineering Learning Lab (i-CELL) yang berlokasi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia menggunakan kriteria penilaian ASEAN Energy Awards. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi untuk pihak pengelola gedung dalam meningkatan fitur bangunan hijau yang dapat berdampak positif bagi pengguna gedung serta lingkungan hidup di sekitarnya.

The number of urban residents is predicted to increase drastically over the next few years. This phenomenon will bring various changes to the city, including the construction of new buildings in order to accommodate residents’ activities and housing needs. Currently, the building sector consumes more than a third of the final energy and accounts for 40% of the total global CO2 emissions. It is estimated that the world’s energy use and the production of greenhouse gases will continue to rise significantly if development continues to be carried out without heeding to the ecological system. Green building is a solution to the environmental problems generated from the building sector by emphasizing eco-friendly development such as energy savings and sustainability. This study aims to conduct a green building assessment on the Integrated Creative Engineering Learning Lab (i-CELL) building situated at the Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, based on the ASEAN Energy Awards criteria. The results of this research are summarized to produce valuable recommendations for building improvements that will positively impact its occupants and the surrounding environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasunungan Sitompul, Samuel Albert Bill Clinton
"Fakultas Teknik Universitas Indonesia membangun laboratorium baru yang akan digunakan sebagai balai penelitian dan inovasi bagi mahasiswa dan staf untuk berkolaborasi. Pada pembangunan Gedung i-CELL FTUI dilakukan pengembangan PLTS rooftop 101 kWp yang terhubung ke jaringan PLN. Energi yang dihasilkan hingga saat ini telah mengurangi suplai energi listrik dari PLN pada Gedung i-CELL FTUI sebesar 10,59%/tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase potensi penghematan energi yang dihasilkan oleh PLTS 101 kWp tersebut. Produksi energi diestimasi menggunakan HelioScope dan unjuk kerja langsung ke lokasi instalasi PLTS. Data yang diperlukan antara lain lokasi PLTS, dan spesifikasi teknis PLTS. Simulasi menghasilkan data energi total dalam satu tahun sebesar 135,9 MWh/tahun. Selain dari proyeksi potensi penghematan dari PLTS, penelitian ini juga memuat analisis penilaian green building dengan menggunakan rating penilaian GREENSHIP New Building V1.2.

The Faculty of Engineering, University of Indonesia is building a new laboratory that will be used as a research and innovation center for students and staff to collaborate. In the construction of the i-CELL FTUI Building, a 101 kWp rooftop Photovoltaic System was developed which is connected to the PLN network. The energy produced so far has reduced the supply of electrical energy from PLN in the FTUI i-CELL Building by 10.59% / year. This study aims to determine the percentage of potential energy savings generated by PLTS 101 kWp. Energy production is estimated using HelioScope and direct investigation to the Photovoltaic System installation location. The data required includes the location of the Photovoltaic System and the technical specifications of the Photovoltaic System. The simulation produces a total energy data in one year of 135.9 MWh / year. Apart from the projection of potential savings from the Photovoltaic System, this study also includes an analysis of green building assessments using the GREENSHIP New Building V1.2 rating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Yori Elfrado Hasiholan
"Penerapan konsep bangunan hijau pada sektor bangunan dan konstruksinya memiliki potensi yang besar dalam mengurangi konsumsi energi akhir dan emisi gas rumah kaca secara global. dalam penerapannya, perlu dilakukan analisis secara sistematis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi suatu gedung agar dapat dikelompokkan sebagai bangunan hijau. Tujuan utama dari penelitian untuk menentukan apakah gedung i-Cell Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) dapat dikelompokkan sebagai bangunan hijau. Akan dilakukan analisis penerapan konsep bangunan hijau berdasarkan 3 kategori kelompok kriteria pada perangkat penilaian Greenship, yaitu Sumber dan Siklus Material, Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruang, dan Efisiensi dan Konservasi Energi. Penulis juga memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak FT UI untuk dapat meningkatkan nilai bangunan hijau dari gedung i-Cell. Dalam perangkat penilaian Greenship juga dibahas mengenai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) yang merupakan salah satu indeks performa selubung bangunan. Penulis mengembangkan spreadsheet kalkulator sebagai alat perhitungan nilai OTTV yang dibuat berdasarkan SNI 03-6389-2011 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung sebagai acuan perhitungannya. Kalkulator ini akan digunakan untuk menghitung nilai OTTV dari gedung i-Cell dan diharapkan kalkulator ini dapat aplikatif untuk digunakan sebagai alat hitung nilai OTTV dari gedung lainnya yang ada di Indonesia.

The implementation of green building concepts on the building and its construction sector has great potential in reducing global final energy consumption and greenhouse gas emissions. It is necessary to systematically analyze the influencing factors for classifying green building. The objective of this research is to determine whether the i-Cell building can be classified as a green building. This research will analyze the implementation of green building concepts based on 3 categories of criterias inside Greenship assesment tool, which are Material Resources and Cycle, Indoor Health and Comfort, and Energy Efficiency and Conservation. Author will provide some recommendations in the hope of helping FT UI to escalate the green building value on i-Cell building. The Greenship assessment tool also discusses about Overall Thermal Transfer Value (OTTV), which is one of the building envelope performance indices. Author will develop a spreadsheet calculator as a tool for calculating the OTTV value which is made based on SNI 03-6389- 2011. This calculator will be used to calculate the OTTV value of the i-Cell building and the expectancy that this calculator can also be applied to calculate the OTTV value of other buildings in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondang, Irene Erisandy
"ABSTRAK
Efisiensi penggunaan lahan yang serba terbatas di perkotaan mendorong
timbulnya kebijakan membangun sistem hunian ke atas. Pembangunan rumah susun
dianggap sebagai pemecahan masalah perumahan yang tepat untuk Jakarta.
Banyak yang pro dan kontra sehubungan dengan pembangunan rumah susun.
Ada pendapat bahwa sehubungan dengan karakteristik fisik bangunan, pembangunan
tempat tinggal secara vertikal kurang mendukung hubungan sosial penghuninya maupun
aktivitas keluarga yang biasa dilakukan, menciptakan suasana tidak akrab, individualistis
dan sebagainya.
Di Indonesia, kehadiran rumah susun sebagai pemukiman baru menuntut adanya
sejumlah perubahan sosial budaya dari penghuninya. Perubahan pola hidup tidak begitu
saja tercipta, jadi mereka harus melakukan adaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan tinggal di rumah susun bila
tidak segera diatasi akan menimbulkan keadaaan yang tidak menyenangkan atau
ketidaknyamanan bagi penghuninya, yang selanjutnya menyebabkan ketidakpuasan
terhadap tempat tinggalnya. Keadaan ini dapat membuat orang menjadi enggan tinggal di
rumah susun. Oleh sebab itu, dalam pembangunan rumah susun perlu diperhatikan
kepuasan warga penghuni rumah susun, agar orang senang tinggal di rumah susun dan
rumah susun menjadi lebih memasyarakat.
Kepuasan terhadap tempat tinggal dipengaruhi oleh adanya defisit normatif yang
muncul akibat adanya kesenjangan/perbedaan antara kondisi aktual (kenyataan) dari
tempat tinggal dengan norma yang berlaku mengenai tempat tinggal (kondisi yang
dianggap ideal). Sehubungan dengan faktor demografis dan sosial ekonomi keluarga
sebagai penghuni rumah susun, ada dugaan terdapat variasi psikologis dalam atau persepsi terhadap adanya defisit yang akan menghasilkan variasi pada kepuasan
terhadap tempat tinggal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
masalah dari penelitian ini adalah bagaimana gambaran kepuasan terhadap tempat tinggal
pada penghuni rumah susun Kebon Kacang? Aspek manakah yang paling berpengaruh
terhadap kepuasan? Bagaimanakah pandangan penghuni rumah susun Kebon Kacang
mengenai suatu tempat tinggal yang ideal? Bagaimanakah persepsi penghuni rumah
susun Kebon Kacang mengenai kondisi aktual tempat tinggalnya? Bagaimanakah
pandangan penghuni rumah susun Kebon Kacang mengenai hal-hal yang dianggap
penting di rumah susun?
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang Iebih
mendalam mengenai kepuasan terhadap tempat tinggal, khususnya rumah susun sebagai
tempat tinggal dan memberikan gambaran mengenai kepuasan terhadap tempat tinggal
dari para penghuni rumah susun.
Penelitian ini menggunakan disain penelitian survai deskriptif dengan ibu rumah
tangga sebagai unit analisanya. Penelitian ini mengambil Iokasi di rumah susun Kebon
Kacang Jakarta Pusat, dengan 80 orang responden yang diambil dengan teknik purposive
sampling.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara umum penghuni rumah susun
Kebon Kacang puas dengan tempat tinggalnya dengan golongan kepuasan sedang yang
mempunyai persentase terbesar di dalam sampel penelitian ini. Aspek lingkungan, aspek
space/ruang, dan aspek kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
penghuni rumah susun. Sedangkan aspek status kepemilikan dan aspek lain-lain bukan
merupakan penentu yang balk dalam pengaruhnya pda kepuasan terhadap tempat tinggal
di rumah susun. Secara umum dapat dikatakan bahwa perbedaan karakteristik demografi
dan sosial ekonomi tidak diikuti oleh perbedaan tingkat kepuasan.
Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa aspek lingkungan adalah aspek
yang cukup dominan dalam menggambarkan rumah susun yang ideal, berikutnya aspek
space/ruang adalah aspek kedua yang cukup dominan mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kepuasan. Sedangkan berdasarkan persepsi warga terhadap kondisi aktual tempat
tinggalnya secara umum sudah memenuhi pandangan normatif mengenai rumah susun
yang ideal meskipun dapat dikatakan kesesuaian itu tidak terlalu besar."
1998
S2522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maidina
"Konsumsi energi di negara tropis menghabiskan sebesar 45%-70% untuk sistem tata udara, sistem tata cahaya 10%-20%, lift dan escalator 2%-7%, dan alat-alat kantor serta elektronik sebesar 2%-10% (kompas.com, 24 Maret 2011). Besarnya beban energi tata udara berasal dari beban internal yaitu beban yang ditimbulkan oleh lampu, penghuni serta peralatan lain dan juga beban eksternal yaitu panas yang masuk dalam bangunan yang diakibatkan oleh radiasi matahari, konduksi dan ventilasi melalui selubung bangunan(Sandra Loekita,2007). Dengan melakukan pendekatan Value Engineering dan The Lagrangian didapatkan hasil optimasi biaya adalah dengan menggunakan material insulasi polyurethane foam dengan WWR 0.64, double glass dan plafon softboard (Acoustic) dengan efisiensi konsumsi energi sebesar 52%.

Energy consumption in tropical countries are 45% -70% driven by the HVAC system, 10% -20% for ighting system, 2% -7% for lift and escalator, and 2% -10% for office equipment and electronics (kompas.com, 24 Maret 2011). The amount of energy load of HVAC coming from the internal load such as lights, occupants and other equipment, as well as the external heat load in the building such as solar radiation, conduction and ventilation through the building envelope(Sandra Loekita,2007). With Value Engineering and the Lagrangian approaches, the cost optimization are obtained. The approaches use polyurethane foam insulation material with 0.64 WWR, double glassing system and ceiling softboard (Acoustic) with energy consumption efficiency by 52%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi Surya
"Fakta peningkatan penduduk yang tinggal di perkotaan merupakan tantangan penting bagi industri konstruksi dalam merancang dan mengembangkan kota. Industri bangunan dan konstruksi menjadi penyebab terbesar emisi terkait gas, sehingga industri ini ditekankan untuk memiliki prinsip pembangunan konstruksi yang berkelanjutan. Karena hal tersebut, beberapa negara maju menerapkan Green Building Rating Systems (GBRS) untuk menilai pencapaian Green Building. Di Indonesia GBRS yang bisa digunakan untuk penilaian kinerja Green Building yaitu Peraturan mengenai penilaian kinerja Green Building dalam Permen PUPR nomor 21 Tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel yang dapat diintegrasikan dengan BIM dengan pengelompokkan data berdasarkan studi literatur kemudian dilakukan pengembangan sistem penilaian Green Building yang berbasis BIM dengan benchmarking dan dilakukan Validasi Pakar dengan Purposive sampling. Green Building mewujudkan berbagai disiplin teknis dengan tingkat saling ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi serta persyaratan dan spesifikasi yang terperinci sehingga Pendekatan BIM digunakan sebagai alternatif untuk mewujudkan pencapaian pembangunan keberlanjutan yang lebih mudah diimplementasikan. Didalam penelitian ini juga dilakukan Pengembangan sistem peringkatan Green Building Indonesia pada tahap perencanaan yang berbasis BIM. Kebijakan teknologi BIM dapat bermanfaat pada tahap perencanaan untuk meminimalisasi dampak dari terlambatnya pekerjaan, penambahan biaya, serta kegagalan konstruksi. Penggunaan BIM untuk Green Building dapat memberikan manfaat lebih dan bisa diimplementasikan.

The fact that more people are living in cities is an important challenge for the construction industry in designing and developing cities. The building and construction industry is the biggest cause of gas-related emissions, so the industry is emphasised to have sustainable construction development principles. Because of this, some developed countries apply Green Building Rating Systems (GBRS) to assess the achievement of Green Buildings. In Indonesia, the GBRS that can be used for Green Building performance assessment is the Regulation on Green Building performance assessment in Permen PUPR number 21 of 2021. The purpose of this research is to identify variables that can be integrated with BIM by classifying data based on literature studies, then developing a BIM-based Green Building Rating system with benchmarking and Expert Validation with Purposive sampling. Green Building embodies various technical disciplines with a high level of interdependence and interrelationship as well as detailed requirements and specifications so that the BIM approach is used as an alternative to realise the achievement of sustainable development that is easier to implement. In this research, the development of an Indonesian Green Building rating system at the planning stage based on BIM was also carried out. BIM technology policy can be useful at the planning stage to minimise the impact of late work, additional costs, and construction failures. The use of BIM for Green Building can provide more benefits and can be implemented."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmala Sari
"Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan bangunan sangatlah besar, sebuah bangunan akan memerlukan energi yang besar, listrik, air, dan juga menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mencegah hal tersebut, dibutuhkan suatu konsep pembangunan yang meperhatikan keadaan lingkungan. Konsep inilah yang dikenal dengan konsep green building.
Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk membandingkan berdasarkan kondisi green yang ada dalam Greenship Existing Building yang dibuat oleh GBCI dengan keadaan pada gedung S dan gedung EC Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dengan cara observasi langsung dan wawancara verifikasi. Pengukuran pada Greenship terbagi atas enam aspek yang terdiri dari : Tepat Guna Lahan, Efisiensi Energi &Konservasi, Konservasi Air, Sumber & Siklus Material, Kualitas Udara & Kenyamanan Udara, Manajemen Lingkungan Bangunan.
Hasil dari penelitian ini berupa perbandingan antara kondisi green dengan keadaan aktual pada gedung gedung S dengan metode GAP Analysis, serta rencana tindak untuk mencapai kondisi green yang diharapkan sesuai dengan Greenship Existing Building yang dibuat oleh GBCI.

The environmental impact caused by the construction of the building is very large, a building will require great energy, electricity, water, and also produces large amounts of waste. To prevent that, a concept of development that caring the state of the environment is needed. The concept is known as the green building concept.
This final project was conducted to compare the green conditions in Existing Building Greenship made by GBCI with the actual condition of campus S and EC, Faculty of Engineering, University of Indonesia, by direct observation and interview. Greenship Measurement divided into six aspects, consist of: Appropriate Site Development (ASD), Energy Efficiency & Conservation (EEC), Water Conservation (WAC), Material Resources & Cycle (MRC), Indoor Air Health & Comfort (IHC), Building & Environment Management (BEM).
The results of this research are comparison between the green conditions and actual conditions of the buildings using GAP Analysis method, and action plans to achieve the expected green conditions according to Existing Building Greenship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusup Arjuna
"Di Indonesia, pekerjaan green retrofitting mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan rating tools GBCI. Digunakan pendekatan WBS untuk membagi pekerjaan menjadi tingkatan yang lebih sederhana, dengan menggabungan 2 (dua) standar pekerjaan green retrofitting bangunan kantor bertingkat tinggi dari aspek konservasi dan efisiensi energi menjadi 5 tingkatan yang mudah untuk dikelola. Melakukan retrofitting bangunan dapat menghemat penggunaan energi sebesar 50% - 70%. Upaya pemaksimalan pekerjaan green retrofitting dipengaruhi oleh akurasi perencaan WBS serta akurasi perencaan sumber daya pada proyek. Penelitian yang dilakukan dibatasi untuk pekerjaan green retrofitting bangunan gedung kantor bertingkat tinggi aspek konservasi dan efisiensi energi (EEC). Data dikumpulkan menggunakan metode studi literatur, analisis arsip, analisa deskriptif, dan kuesioner yang diuji mengunakan analisa delphi, serta analisa statistik mengunakan uji homogenitas, uji kecukupan data, validitas internal, reliabilitas data, dan validitas eksternal. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator/aktivitas pada struktur WBS yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

In Indonesia, the term "green retrofitting" refers to Minister of Public Works Regulation Number 21 of 2021 and the GBCI rating tools. The Work Breakdown Structure (WBS) approach is utilized to divide the work into simpler levels,by combining two green retrofitting standards for high-rise office buildings, focusing on conservation and energy efficiency, into five manageable levels. Retrofitting buildings can result in energy savings of 50% - 70%. The effectiveness of green retrofitting efforts is influenced by the accuracy of WBS planning and resource planning in the project. The research is limited to green retrofitting of high-rise office buildings, specifically focusing on conservation and energy efficiency aspects (EEC). Data is collected using literature study, archival analysis, descriptive analysis, and questionnaires tested with Delphi analysis, as well as statistikal analysis using tests for homogeneity, data adequacy, internal validity, data reliability, and external validity. The results of this research aim to identify the important indicators/activities in the WBS structure that significantly affect resource planning accuracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Patricia Lilipaly
"Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global telah menjadi perhatian masyarakat Global termasuk Indonesia selama beberapa tahun kebelakang. Salah satu faktor yang menjadi penyebab Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global adalah semakin banyaknya jumlah bangunan tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar. Konsep green building pada bangunan baru maupun bangunan yang sudah  ada diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. GBCI memiliki system rating yaitu greenship yang merupakan tolak ukur untuk bangunan hijau. Selain untuk mengurangi pemanasan global, dalam konsep green building juga diperlukan aplikasi nyata dari pihak yang bersangkutan melaksanakan upaya penerapan Green Building. Selain GBCI, regulasi dari pemerintah terkait penerapan Bangunan Hijau tertera pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia no. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau dan no. 21 Tahun 2021 tentang penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan Green Building pada Kantor MMP di Balikpapan, didapatkan kesimpulan bahwa Gedung Kantor belum dapat dikatakan sebagai bangunan hijau baik berdasarkan GBCI maupun Permen PU. Rekomendasi teknis yang dapat dilakukan untuk perbaikan antara lain: pembuatan taman resapan, pemasangan instalasi panel surya, pemasangan sistem pengolahan air limbah domestic, dan pembuatan SOP penerapan hemat energi.

Environmental damage and Global Warming have become the concern of the global community including Indonesia for the past few years. One of the factors that causes environmental damage and global warming is the increasing number of buildings without considering the sustainability of the surrounding environment. The concept of green building in new buildings and existing buildings is applied as an effort to reduce environmental damage. GBCI has a rating system, namely greenship which is a benchmark for green buildings. In addition to reducing global warming, the concept of green building also requires real application from the parties involved in carrying out efforts to implement Green Building. Apart from GBCI, government regulations regarding the implementation of Green Buildings are listed in the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia no. 02/PRT/M/2015 concerning Green Buildings and no. 21 of 2021 concerning the assessment of Green Building Performance. Based on the results of evaluating the implementation of Green Building at the MMP Office in Balikpapan, it was concluded that the Office Building cannot be said to be a green building either based on the GBCI or the PU Regulation. Technical recommendations that can be made for improvement include: creating an infiltration park, installing solar panels, installing a domestic wastewater treatment system, and making SOPs for energy-saving applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>