Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikria Maharani
"Predikat yang dimiliki Sungai Citarum sebagai Sungai Paling Tercemar di Dunia, membuat kualitas Sungai Citarum tidak pernah memenuhi standar kualitas air Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Untuk menangani permasalahan tersebut, pemerintah telah menciptakan Tim Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dengan program Citarum Harum yang membawahi 12 program Rencana Aksi Citarum Harum. Dibutuhkan evaluasi apakah program tersebut khususnya program Penanganan Limbah Industri dan Penanganan Air Limbah Domestik mampu meningkatkan kualitas air di DAS Citarum untuk parameter BOD dan COD, sehingga mampu memenuhi Baku Mutu Air Kelas II. Penelitian ini melakukan evaluasi menggunakan permodelan QUAL2Kw dengan 3 (tiga) skenario untuk memulihkan kualitas air. Sumber signifikan yang menjadi sumber pencemar adalah point source anak sungai, yaitu Anak Sungai Cisangkuy Hilir Sebelum Citarum dengan beban pencemar sebesar 12.049.460,94 kg/tahun untuk parameter BOD dan 22.593.967,20 kg/tahun untuk parameter COD. Hasil simulasi model pada skenario dengan intervensi jumlah industri taat terhadap izin mencapai 100% dengan pengetatan konsentrasi pencemar buangan air limbah industri sebesar 50% dan melakukan intervensi pada Headwater dan anak sungai sehingga pencemar pada Headwater dan anak sungai terkendali, menunjukkan bahwa air Segmen Sungai Cisangkuy hingga Sungai Ciwidey mengalami penurunan konsentrasi dengan persentase penyisihan hingga 89,3% pada parameter BOD dan 73,6% pada parameter COD. Strategi teknis yang dapat dilakukan untuk memulihkan kualitas air sungai Segmen Sungai Cisangkuy hingga Sungai Ciwidey dengan menerapkan teknologi Ecological Floating Beds dengan jenis tanaman Typha domingensis and Leptochloa fusca, menunjukkan efisiensi tinggi untuk remediasi air sungai yang tercemar dengan efisiensi penyisihan BOD dan COD sekitar 87%.

The predicate owned by Citarum River as the Most Polluted River in the World, making the quality of Citarum River never meets the water quality standards of Government Regulation No. 82 of 2001. To deal with the problem, the government has created The Tim Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum with the Citarum Harum program that oversees 12 Rencana Aksi Citarum Harum programs. It takes evaluation of whether the program, especially the Industrial Waste Management and Domestic Wastewater Handling program is able to improve the quality of water in Citarum watershed for BOD and COD parameters, so as to meet Water Quality Standards Class II. This study conducted an evaluation using QUAL2Kw modeling with 3 (three) scenarios to restore the water quality. A significant source of pollutants is the point source of rivers, namely Sungai Cisangkuy Hilir Sebelum Citarum, with a pollutant load of 12.049.460,94 kg/year for BOD parameters and 22.593.967,20 kg/year for COD parameters. The results of model simulations in scenarios with interventions of the number of industries complying with permits reached 100% by tightening the concentration of industrial wastewater pollutants by 50% and intervening in Headwater and rivers so that pollutants in Headwater and rivers were controlled, showing that the water of the Cisangkuy River Segment to the Ciwidey River experienced a decrease in concentrations with allowance efficiency up to 89,3% in BOD parameters and up to 73,6% in COD parameters. Technical strategies that can be done to restore river water quality in Cisangkuy River Segment to Ciwidey River by applying Ecological Floating Beds technology with Typha domingensis and Leptochloa fusca plants, show high efficiency for the remediation of polluted river water with a BOD and COD allowance efficiency of about 87%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Safira Putri Kusumawati
"Wilayah Sungai Citarum yang menjadi perhatian utama karena permasalahan pencemarannya, dengan nilai Indeks Kualitas Air (IKA) pada tahun 2018 termasuk dalam kategori tercemar berat. Dari permasalahan ini, disusunlah sebuah rencana aksi untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan yang terjadi di DAS Citarum yang dikenal dengan nama Renaksi Citarum Harum. Renaksi Citarum Harum ini memiliki 12 program dimana tersusun atas program pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan yang ditargetkan akan memperbaiki kualitas DAS Citarum dalam 7-15 tahun ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa program dalam Renaksi Citarum Harum yang berkaitan dengan pengelolaan limbah cair domestik, limbah cair industri, dan penanganan lahan kritis dengan batasan parameter TSS, Total N, dan Total P di daerah hulu DAS Citarum tepatnya pada segmen Cirawa-Cisangkuy. Penelitian dijalankan menggunakan permodelan aplikasi QUAL2Kw dengan 3 skenario permodelan dimana bertujuan untuk mencapai target memenuhi baku mutu sungai kelas II. Pada kondisi eksisting, permodelan yang dijalankan menunjukkan parameter TSS dan TP yang melewati baku mutu, sedangkan TN tetap di bawah baku mutu sepanjang aliran. Dari hasil permodelan skenario evaluasi menunjukkan bahwa untuk program pengelolaan limbah domestik mampu menurunkan beban pencemaran domestik TSS, TN, dan TP berturut-turut sebanyak 749.069,2 kg/tahun; 206.204,4 kg/tahun; dan 48.479,08 kg/tahun, dan untuk penanganan lahan kritis mampu menurunkan beban pencemaran akibat penggunaan lahan untuk TSS, TN, dan TP berturut-turut sebanyak 17.729 kg/tahun; 3.225,26 kg/tahun; dan 1.075,09 kg/tahun. Namun dengan penurunan beban sebanyak itu masih belum mampu mencapai target baku mutu sampai tahun 2025. Maka dari itu, dijalankan skenario lain yang mampu mencapai target baku mutu, yaitu dengan peningkatan pelayanan limbah domestik sampai 95% serta penurunan beban pencemaran dari anak sungai sampai 80%. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mencapai skenario tersebut adalah dengan meningkatkan pelayanan IPAL Sanimas untuk seluruh wilayah, pengetatan baku mutu limbah industri, peningkatan pembuatan unit gully plug, dan intervensi di anak sungai menggunakan kanal pengolahan (treatment canal).

Citarum watershed is known widely because of its pollution problems, with the Water Quality Index (IKA) value in 2018 concluded that the Citarum watershed is indeed in the heavily polluted category. Because of this issue, an action plan was developed to control pollution and damage that occured in the Citarum watershed, known as the Citarum Harum Action Plan. The Citarum Harum Action Plan has 12 programs which are consist of prevention, response and recovery programs that are targeted to improve the quality of the Citarum watershed in the next 7-15 years. This research aims to evaluate several programs in the Citarum Harum Action Plan related to the management of domestic wastewater, industrial wastewater and the handling of critical land with parameters to evaluate for are TSS, Total N and Total P in the focus of upstream area of the Citarum watershed, precisely in the Cirawa-Cisangkuy segment. The research was carried out using the water quality modelling application QUAL2Kw with three modeling scenarios which aimed to achieve the target of meeting water quality standards-class II. In the existing condition, the running model shows that TSS and TP exceed the quality standard, while TN remains below the quality standard along the flow. From the result of the evaluation scenario modeling, it shows that the domestic wastewater management program is able to reduce the domestic pollution load of TSS, TN and TP respectively as much as 749.069,2 kg/year; 206.204,4 kg/year; and 48.479,08 kg/year, and for handling critical land programs is able to reduce the pollution load due to land-use in TSS, TN and TP as much as 17.729 kg/year; 3.225,26 kg/year; and 1.075,09 kg/year, respectively. However, with that much decrease in the load, the result shows that it has not been able to achieve the target of the water quality standard-class II by 2025. Therefore, another scenario is carried out until the target is achieved, and the results are addition in programs such as increasing domestic wastewater services until 95% of the population are served and reducing pollution loads from river branches until 80%. Recommendations that can be given to achieve this scenario are by increasing the WWTP Sanimas service for the entire region, tightening industrial wastewater quality standards, increasing the contruction of gully plug units, and intervention in river branches using treatment canals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Caleb Patrick Sihar
"DAS Citarum Hulu DAS Citarum termasuk ke dalam wilayah Perencanaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai (PSDWS) sejak tahun 2016, yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air utama dari keseluruhan Sungai Citarum. Ditambah lagi DAS Citarum Hulu mengalami pengembangan secara pesat dan dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, pertanian, pertanian, dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menyimulasikan pencemaran paramater BOD, COD, dan TSS di keseleruhan DAS Citarum Hulu menganalisis sensitivitas parameter permodelan kualitas air sungai DAS Citarum Hulu dengan QUAL2KW. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode QUAL2KW. Kondisi eksisting pada Sungai Wangsisagara memiliki konsentrasi BOD yang memenuhi baku mutu, yaitu masih di bawah 12 mg/l, sementara pada lokasi pengujian lainnya mengandung konsentrasi BOD yang melebihi baku mutu. Sungai Wangisagara mengandung konsentrasi COD yang memenuhi baku mutu kelas 3, dan Jembatan Koyod, Sungai setelah IPAL Cisarung, dan Sungai Nanjung memenuhi baku mutu kelas 4. Untuk konsentrasi TSS, pada Sungai Wangisagara memenuhi baku mutu kelas 1, Sungai setelah IPAL Cisarung masih memenuhi baku mutu kelas 3, dan pada Jembatan Koyod dan Sungai Nanjung berada pada kelas 4. Jumlah beban pencemar yang berasal dari air limbah domestik memiliki total beban pencemar BOD sebesar 13,6 juta kg/tahun, COD sebesar 2,6 juta kg/tahun, dan TSS sebesar 40,9 kg/tahun. Hasil analisis sensitivitas terhadap simulasi BOD adalah konsentrasi DO diffuse source, konsentrasi BOD diffuse source, dan debit pencemar diffuse source; COD adalah konsentrasi DO diffuse source, konsentrasi COD diffuse source, dan debit pencemar diffuse source; TSS adalah konsentrasi DO diffuse source, konsentrasi TSS diffuse source, dan debit pencemar diffuse source; DO pada DAS Citarum Hulu segmen Cirawa – Nanjung konsentrasi DO diffuse source, oxygen temperature correction, dan lebar dasar sungai.

The Upper Citarum Watershed The Citarum River Basin is included in the River Basin Water Resources Planning (PSDWS) area since 2016, the Upper Citarum watershed functions as the main water catchment area of ​​the entire Citarum River. In addition, the Upper Citarum watershed is experiencing rapid development and is used as a residential, agricultural, agricultural and industrial area. This study aims to simulate the contamination of BOD, COD, and TSS parameters in the entire Upper Citarum watershed to analyze the sensitivity of the water quality modeling parameters of the Upper Citarum Watershed with QUAL2KW. This research was conducted using the QUAL2KW method. The existing condition on the Wangsisgara River has a BOD concentration that meets the quality standard, which is still below 12 mg/l, while at other test locations it contains a BOD concentration that exceeds the quality standard. The Wangisagara River contains COD concentrations that meet the class 3 quality standard, and the Koyod Bridge, the River after the Cisarung WWTP, and the Nanjung River meet the class 4 quality standard. class 3 quality, and on the Koyod Bridge and Nanjung River it is in class 4. The total pollutant load originating from domestic wastewater has a total pollutant load of 13.6 million kg/year BOD, 2.6 million kg/year COD, and TSS of 40.9 kg/year. The results of the sensitivity analysis on the BOD simulation are the DO diffuse source concentration, the diffuse source BOD concentration, and the diffuse source pollutant discharge; COD is a diffuse source DO concentration, a diffuse source COD concentration, and a diffuse source pollutant discharge; TSS is a diffuse source DO concentration, diffuse source TSS concentration, and diffuse source pollutant discharge; DO in the Upper Citarum watershed in the Cirawa – Nanjung segment, DO concentration is diffuse source, oxygen temperature correction, and riverbed width.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Noerfitriyani
"Pengoperasian TPA dapat menimbulkan permasalahan lingkungan akibat dekomposisi sampah berupa produksi lindi.TPA Cipayung memiliki instalasi pengolahan lindi menggunakan kolam stabilisasi denganSungai Pesanggrahan sebagai badan air penerima. Pemeriksaan kualitas lindi dan air sungai diperlukan untuk memastikan pembuangan lindi ke badan air telah memenuhi baku mutu.Karakteristik lindi bersifat fluktuatif dengan temperatur antara 33,8oC ndash; 36,4oC, konsentrasi TSS sebesar 70mg/L- 75mg/L, nilai pH 7,8 ndash; 7,9, BOD 2.874,0mg/L - 4.826mg/L, COD 4.586,4mg/L- 8.937,6mg/L, Total Nitrogen280mg/L- 466,7mg/L, dan logam berat Merkuri0,0008mg/L- 0,0032mg/L, sertaKadmiumdi bawah 0,001mg/L. Efluen Instalasi Pengolahan Lindi belum memenuhi baku mutu lindi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap unit pengolahan. Hasil evaluasi desain unit Instalasi Pengolahan Lindi TPA Cipayung menunjukan bahwa desain kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi tidak memenuhi kriteria desain sehingga diperlukan desain perbaikan. Efluen lindi IPL TPA Cipayung mempengaruhi kualitas Sungai Pesanggrahan berdasarkan kenaikan konsentrasi parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, serta penurunan konsentrasi DO. Analisis statistik Korelasi Pearson menunjukan keterkaitan antara parameter kualitas lindi COD dan TN r=-0,997, p.

Operation of landfill caused environmental problems by waste decomposition in the form of leachate production. CipayungLandfill has leachate treatment plantusing stabilization pond with Pesanggrahan River as recipient water body. Examination of leachate and water quality of Pesanggrahan River is needed to ensure that leachate discharge to water bodies does not excessed the standard limit. The characteristics of leachate are fluctuated with temperatureranged from 33,8oC ndash 36,4oC, concentration of TSS 70mg L 75mg L, pH 7,8 to 7,9, BOD 2.874mg L 4.826mg L,COD 4.586,4mg L 8.937,6mg L, Total Nitrogen 280mg L 466,7mg L, and heavy metals Mercury 0,0008mg L 0,0032mg L, while Cadmium below 0,001mg L. Effluent of leachate excessedthe leachate standard limit, and need to be evaluated. The result of design evaluation shows that the anaerobic pond, facultative pond, and maturation ponddesign do not meet design criteria, and design improvement is needed. Leachate effluent of Cipayung Landfill affect the quality of Pesanggrahan River based on the increased of BOD, COD, and Total Nitrogen concentration, and decreased of DO. Statistical analysis Pearson Correlation showed correlation between leachate quality parameter COD and TN r 0,997, p"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"ABSTRAK
Beban pencemaran yang harus ditanggung oleh Sungai Mookervart semakin besar, seiring dengan sernakin banyakznya industti dan pemukiman di sekitar slmgai yang membuang limbahnya ke sungai Dari sekian banyak zat-zat pencemar yang terdapat dalam limbah cair yang dibuang ke Sungai Mookervart, senyawa-senyawa Nitrogen seperti NH3-N dan N03-N adalah merupakan senyawa-senyawa yang biasa ditemukan dalam limbah cair tersebut.
Senyawa Nitrogen adalah salah satu bahan nutrient yang penting dalam pertumbuhan organisme hidup. Dalam jumlah yang mencukupi, senyawa ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai bahan makanan. Akan tetapi kehadiran senyawa Nitrogen dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan organisme lain yang tidak dikehendaki (misalnya Alga), dapat pula menyebabkan penurunan kelarutan oksi gen (DO) dan penurunan pH dalam badan air. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah senyawa Nitrogen yang masuk ke dalam aliran Sungai Mookervart. Dan suatu model matematik yang mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa Nitrogen di aliran sungai akan menjadi alat yang sangat membantu untuk keperluan ini.
Karena pemasalahan tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu model matematik untuk mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa ammonia nitrogen (NH3-N) dan nitrat nitrogen (NO3-N) di aliran Sungai Mookervart.
Pengamatan terhadap kualitas air Sungai Mookervart beserta saluran-saluran
outfallnya dilakukan selama 7 hari (10 April - 16 April 1996) dengan titik-titik pengamatannya adalah jembatan PT. Bir Bintang, jembatan Garuda, jembatan PT.
Bakrie, jembatan PT. United Can dan jembatan PT. Tembaga Mulia Semanan.
Sedangkan saluran-saluran outfall yang diperiksa kualitas airnya adalah saluran Rasico, saluran Warung Gantung, saluran Super Itali, saluran Perumahan Citra dan saluran Semanan Dari semua variabel yang dibutuhkan oleh model matematika hanya harga K (laju penguraian) yang tidak dapat diulcur, baik secara matematis maupun dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Oleh sebab itu maka harga K hams dicari dengan cara coba-coba (trial dan error) sampai didapat harga K yang memberikan simpan dan minimum antara besarnya konsentrasi di lapangan dengan konsennasi hasil perhitungan model. Dengan menggunakan program Microsof Excel yang mempunyai fasilitas solver, dapat dicari harga K ini dengan cepat dan teliti.
Setelah dilakukan pengukuran di lapangan, perhitungan dengan menggunakan model dan analisa terhadap hasil penelitian, dapat diketahui harga K yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan. Untuk senyawa NH3-N harga K rata-rata yang didapat dari penelitian ini adalah 1,29X10 -5/detik, sedangkan mum senyawa N03-N harga K yang didapat adalah 1,1 6X10 -6/detik Dari hasil pengujian terhadap model matematik, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan pada penelitian ini terbukti mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa NH3-N dan N03-N di aliran Sungai Mookervart selama 7 hari pengamatan.

"
1996
S34644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armaji Kamaludi Syarif
"ABSTRAK
Laporan UNICEF pada tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara terbesar kedua di
dunia dengan praktik buang air besar sembarangan. Puskesmas adalah garis depan dalam
menangani masalah ini, salah satu programnya adalah memastikan cakupan sanitasi air bersih dan
jamban sehat di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait
pengaruh kepemimpinan dan kegiatan operasional terhadap kinerja UKM terkait cakupan sanitasi
air bersih dan jamban sehat dengan menggunakan kriteria Baldrige Excellence Framework. Data
yang relevan dari penelitian indeks kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh
Badan Litbangkes dianalisis lanjut secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM). Kepemimpinan berhubungan signifikan dengan kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,99 (p-value 0,05); kegiatan operasional berhubungan tidak
signifikan dengan kinerja dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05); kepemimpinan
berhubungan tidak langsung secara tidak signifikan dengan kinerja melalui kegiatan operasional
dengan standardized coefficient 0,09 (p-value 0,05). Berbagai faktor dapat menyebabkan hal
tersebut namun ketidakcocokan kovarian dari variabel di populasi dan sampel serta kemungkinan
peran sektor lain yang lebih besar menjadi dua hal yang menonjol. Kesimpulannya, kinerja UKM
puskesmas terkait cakupan sanitasi air bersih dan jamban sehat masih kurang baik, sehingga perlu
adanya peningkatan capaian indikator-indikator kepemimpinan dan kegiatan operasional yang
harus bekerjasama erat dengan sektor lain.

ABSTRACT
The 2014 UNICEF report stated that Indonesia is the second largest country in the world in
practicing open defecation. The puskesmas is the front line in dealing with this problem, one of
the programs is to ensure the coverage of clean water sanitation and healthy toilets in the area.
This study aims to obtain information regarding the influence of leadership and operational
activities on the performance of public health effort related to the coverage of clean water and
healthy toilet by using the Baldrige Excellence Framework criteria. Relevant data from the
research on the quality index of public health services carried out by the National Institute of
Health and Research Development were further analyzed descriptively and analytically using
Structural Equation Modeling (SEM). Leadership was significantly related to operational
activities with a standardized coefficient of 0.99 (p-value 0.05); operational activities were not
significantly related with performance with a standardized 0.09 coefficient (p-value 0.05);
leadership was not indirectly related significantly to performance through operational activities
with a standardized coefficient of 0.09 (p-value 0.05). Various factors can cause this situation
but covariance mismatches of variables in the population and the sample; and the possibility of
the role of other sectors are the two most probable explanations. In conclusion, the performance
of UKM health centres related to the coverage of clean water and healthy latrines is still not good,
so there are needs to increase in the achievement of leadership indicators and operational activities
which are followed by working closely with other sectors.
"
2019
T53871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Syativa
"ABSTRAK
Dua puluh tahun terakhir ini kondisi lingkungan dan kualitas air di
sepanjang Sungai Citarum semakin menurun. Akses penduduk di sekitar Citarum
terhadap air bersih dan sarana sanitasi dasar pun masih rendah, dengan angka
kesakitan diare yang tinggi. Integrated Citarum Water Resources Management
Investment Program (ICWRMIP) merupakan upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di DAS Sungai
Citarum dan Saluran Tarum Barat. Kementerian Kesehatan berperan dalam
ICWRMIP Sub Komponen 2.3 yang bertujuan untuk meningkatkan penyediaan
air bersih, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh ICWRMIP Sub Komponen 2.3 terhadap
akses air bersih, akses jamban sehat dan kejadian diare serta menganalisis
pengaruh akses air bersih dan jamban sehat terhadap kejadian diare. Penelitian ini
menggunakan rancangan studi cross-sectional berulang. Data dikumpulkan
sebelum dan sesudah program, di lokasi program dan non program, dengan besar
sampel 300 responden pada tiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kegiatan ICWRMIP Sub Komponen 2.3 berpengaruh meningkatkan akses air
bersih dan akses jamban sehat serta menurunkan kejadian diare. Semua variabel
berhubungan dengan kejadian diare: akses air bersih (OR=1,74; 1,33-2,28), akses
jamban sehat (OR=2,48; 1,88-3,28), program (OR=7,17; 4,68-10,99), dan waktu
(OR=5,10; 3,33-7,80). Disimpulkan bahwa rumah tangga di lokasi non program
tanpa akses jamban sehat pada saat sebelum ada program berisiko 7,75 kali lebih
besar mengalami kejadian diare dibandingkan dengan rumah tangga di lokasi
program yang akses jamban sehat setelah program.

ABSTRACT
The condition of the environment and water quality along the Citarum River
has declined in the last twenty years. Access people around Citarum to clean
water and basic sanitation facilities is low, with high diarrhea morbidity. Integrated
Citarum Water Resources Management Investment Program (ICWRMIP) is an effort by
the government to solve the problems that exist in Citarum and West Tarum
Canal. Ministry of Health is involve on Sub Component 2.3, that aims to improve
water supply, sanitation, and improving public health. This study aims to analyze
the effects of ICWRMIP Sub Component 2.3 to clean water access, healthy latrine
access and diarrhea, and also to analyze the effect of access to clean water and
healthy latrines on the incidence of diarrhea. This study uses repeated crosssectional
study design. Data were collected before and after the program, on-site
program and non-program, with sample size 300 respondents in each group. The
results showed that ICWRMIP Sub Component 2.3 affects to improve clean water
and healthy latrines access, and also reduce the incidence of diarrhea. All
variables associated with the incidence of diarrhea: clean water access (OR=1,74;
1,33-2,28), healthy latrines access (OR=2,48; 1,88-3,28), program (OR=7,17;
4,68-10,99), and time (OR=5,10; 3,33-7,80). Concluded that households in nonprogram
locations without access to healthy latrines at the time before program
7.75 times greater risk of experiencing diarrhea compared with on-site household
latrine access program healthy after the program."
Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waryati
"ABSTRAK
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi semua
kehidupan di Bumi. Dalam fasilitas industri, air digunakan dalam berbagai
kegiatan. Total dikenal sebagai Total E & P Indonesie (TEPI) adalah perusahaan
yang beroperasi di Indonesia di sektor energi dan manufaktur kimia, terutama
pada industri minyak dan gas. Makalah ini akan mengevaluasi kinerja instalasi
pengolahaan air terhadap kualitas air yang dihasilkan dan akan dibandingkan
dengan peraturan air minum di Indonesia (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang persyaratan kualitas air
minum). TEPI memiliki enam Water Treatment Plant (WTP) untuk mendukung
air bersih untuk ladang minyak dan gas, kantor, dan perumahan bagi karyawan
dan ada WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan, PWT Handil 2 Base, DWT
Senipah, PWT Handil CPA (Central processing area), dan PWT CPU (Central
Processing Unit). Dari pengamatan di lapangan, pemeliharaan periodik, hasil dari
parameter analisis dipelajari (kekeruhan, pH, TDS, Fe, temperatur, residu klorin,
bakteri umum, bakteri coliform dan bakteri E.coli) dan wawancara dengan
operator dari PWT, bahwa ada tiga PWT dalam kondisi baik (WTP Gunung
Karang, PWT Sepinggan dan WTP CPU), satu PWT dalam kondisi baik dengan
catatan (DWT Senipah) dan dua PWT berada dalam kondisi buruk (WTP CPA
dan WTP Handil 2 Base).

ABSTRACT
Water is one of the most vital natural resources for all life on Earth. In industrial
facilities, water is used in a wide range of activities. Total as known as Total E&P
Indonesié (TEPI) is company which operating in Indonesia in energy sector and
chemical manufacturing, especially on oil and gas industry. This paper will
evaluate the performance of the WTP to the water quality produced and will be
compared with the regulation of drinking water in Indonesia (regulation of Health
Ministers of the Republic Indonesia number 736/Menkes/Per/VI/2010 about
drinking water quality requirements). TEPI have six Water Treatment Plant
(WTP) for supporting clean water for the oil and gas field, office and housing for
the employee. There are WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan, PWT Handil 2
Base, DWT Senipah, PWT Handil CPA (Central processing Area), and PWT CPU
(Central Processing Unit). From observation in the field, the periodic
maintenance, the results of analysis parameters studied (turbidity, pH, TDS, Fe,
temperature, residual chlorine, general bacteria, bacteria coliform and bacteria
E.coli) and interviews with operator from PWT, there are three PWT that in a
good condition (WTP Gunung Karang, PWT Sepinggan and WTP CPU), one
PWT in a good condition with a note (DWT Senipah) and two PWT are in a bad
condition (WTP CPA and WTP Handil 2 Base)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T33166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrina Rasyada
"

Air tanah Kota Bekasi dan Metro mayoritas digunakan sebagai bahan baku air bersih dan minum. Terdapat beberapa permasalahan air tanah kota penelitian, yaitu kandungan bakteri, besi, dan asam organik tinggi. Penelitian WFW pada tahun 2020-2022 berupa data kualitas air tanah WFW berupa TDS, kekeruhan, TC, Escherichia Coli, pH, dan temperatur diuji dengan hasil kuesioner, yaitu faktor ekonomi (pengeluaran masyarakat per bulan dan kepemilikan hewan ternak), sosial (pendidikan, kepemilikan rumah, dan jumlah penghuni rumah), dan lingkungan (kepemilikan toilet, metode penyediaan air tanah, dan pengosongan tangki septik), dan persepsi dan tingkat kepuasan. Penelitian menggunakan analisis statistik (analisis deskriptif, t-test paired sample, crosstabs, Spearman Rank, dan regresi biner) dan studi literatur. Analisis deskriptif menghasilkan parameter di musim berbeda memiliki nilai berbeda. T-test paired sample Kota Bekasi (E. Coli, TC, dan pH) menghasilkan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05 atau terdapat perbedaan parameter di beda musim. Uji crosstabs dilaksanakan untuk mengetahui variansi data faktor penelitian. Uji Spearman dan regresi biner menghasilkan hanya faktor metode pengambilan air tanah berkorelasi dengan parameter pH, temperatur, dan TC dengan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05. Rekomendasi metode penyediaan air tanah berupa borehole dan protected well.


The majority of Bekasi City and Metro ground water is used as a raw material for clean and drinking water. There are several problems with the research city groundwater, namely the high content of bacteria, iron, and organic acids. WFW research in 2020-2022 in the form of WFW groundwater quality data in the form of TDS, turbidity, TC, Escherichia Coli, pH, and temperature were tested with the results of a questionnaire, namely economic factors (monthly community spending and livestock ownership), social (education, house ownership, and number of occupants), and environment (toilet ownership, methods of groundwater supply, and emptying of septic tanks), and perceptions and levels of satisfaction. The study used statistical analysis (descriptive analysis, paired sample t-test, crosstabs, Spearman Rank, and binary regression) and literature studies. Descriptive analysis produces parameters in different seasons have different values. T-test paired samples of Bekasi City (E. Coli, TC, and pH) yielded Sig. (2 tailed) < 0.05 or there are different parameters in different seasons. The crosstabs test was carried out to determine the variance of the research factor data. Spearman's test and binary regression yielded only groundwater abstraction method factors correlated with pH, temperature, and TC parameters with Sig values. (2 tailed) < 0.05. Recommendations for groundwater supply methods are in the form of boreholes and protected wells.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verena Amanda
"

Air minum yang aman menjadi salah satu kebutuhan yang krusial bagi manusia. Air tanah merupakan salah satu sumber utama untuk memperoleh air minum. Kualitas air dapat bervariasi berdasarkan sumber kontaminan dan waktu atau musim pada tahun tersebut, sehingga diperlukan langkah tambahan untuk memastikan kualitas air. Data penelitian diperoleh dari data historis parameter kimia pH dan konduktivitas untuk sumber air pada salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia dari bulan Januari 2021 hingga Februari 2023. Data dibagi menjadi dua bagian, training set dan testing set yang kemudian digunakan untuk memprediksi kualitas sumber air menggunakan pendekatan Recurrent Neural Network (RNN) dengan arsitektur Long Short-Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent Units (GRU). Dari penelitian ini, didapatkan pendekatan terbaik yang dapat digunakan untuk mendapatkan akurasi tertinggi pada setiap model yang dibangun. Secara keseluruhan, pendekatan RNN dengan arsitektur LSTM dan GRU dapat digunakan untuk memprediksi kualitas sumber air dengan akurasi yang tinggi.


Safe drinking water is a crucial need for humans. Groundwater is one of the main sources to get drinking water. Water quality varies based on contaminants and time or season of the year, therefore extra steps to ensure water quality are needed. This research used pH and conductivity chemical parameters historical data for source water at one of Fast Moving Consumer Goods (FMCG) companies in Indonesia from January 2021 until March 2023. Data is divided into two sections, the training set and testing set which were used to predict source water quality using Recurrent Neural Network (RNN) with Long Short-Term Memory (LSTM) and Gated Recurrent Units (GRU) architectures. This research aims to know the best approach to use to get the highest accuracy for each developed model. Overall, the RNN approach with LSTM and GRU architectures can be used to predict source water quality with high accuracy.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>