Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Kurniawati
"DKI Jakarta menerapkan kebijakan pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebagai alat perencanaan kota yang memberikan kelebihan KLB kepada pengembang swasta dengan kewajiban menyediakan fasilitas publik . Evaluasi terhadap manfaat ekonomi dan sosial terhadap kedua belah pihak masih minim dilakukan, sehingga menimbulkan berbagai ambiguitas antara beberapa pihak mengenai kebijakan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi dari gedung tinggi di DKI Jakarta yang mengambil pelampauan KLB melalui simulasi studi kasus. Kemudian melakukan evaluasi terhadap manfaat sosial yang menjadi kewajiban dari pembangunan gedung tinggi yang mengambil pelampauan KLB dan memberikan rekomendasi penentuan prioritas bentuk kompensasi KLB yang diberikan pihak swasta kepada pemerintah DKI Jakarta dengan best worst method. Analisis kelayakan ekonomi melalui studi kasus menunjukkan proyek dengan pelampauan KLB layak dengan kondisi moderate dan menjadi tidak layak dengan kondisi pesimistic. Rekomendasi penentuan prioritas bentuk kompensasi pelampauan KLB yang diusulkan adalah infrastruktur sumber daya air, irigasi dan pengendalian banjir, RTH Publik dan infrastruktur pertamanan, rusun, infrastruktur jalan, transportasi dan fasilitas pejalan kaki, serta infrastruktur sistem pengelolaan persampahan.

Jakarta City implements a policy of exceeding the Building Floor Coefficient (KLB) as a city planning tool that allows exceeding of KLB to private developers with the obligation to provide public facilities. The evaluation of the economic and social benefits for both parties is still minimal, giving rise to various ambiguities between several parties regarding this policy. This study aims to determine the level of investment feasibility of high-rise buildings in DKI Jakarta that take the KLB exceed through case study simulations. Then evaluate the social benefits that are the obligation of the construction of high-rise buildings that take the KLB beyond and provide recommendations for prioritizing the form of KLB compensation given by the private sector to the DKI Jakarta government with the best worst method. Analysis of economic feasibility through case studies shows projects with exceeding KLB is feasible with moderate conditions and becoming unworthy with pessimistic conditions. Recommendations for determining the priority of the form of compensation for the proposed KLB acceptance are infrastructure of water resources, irrigation and flood control, green open spaces and garden infrastructure, affordable housing, road infrastructure, transportation and pedestrian facilities, and waste management system infrastructure. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retna Kristiana
"Berdasarkan data statistik kebakaran di wilayah DKI Jakarta, proses pelaksanaan sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung tinggi mixed used belum maksimal. Sehingga diperlukan suatu model risiko kebakaran melalui metode analisa risiko berbasis PMBOK 2013 yang selanjutnya diolah menggunakan SPSS 23. Analisis linier berganda menunjukkan pengaruh signifikan sebesar 75 dari 2 faktor risiko dominan terhadap keandalan bangunan dengan bentuk persamaan Y = 10,441 0,286 Struktur tahan api 0, 564 Re-design. Dari hasil tersebut, dapat dilakukan evaluasi sistem keselamatan kebakaran bangunan gedung tinggi mixed used dengan tindakan preventif dan korektif yang tepat dari risiko dominan yang terjadi untuk meningkatkan keandalan bangunan dalam mengantisipasi kerugian material dan korban jiwa.

According to statistics of fire in Jakarta area , the process of implementation fire safety systems is not maximized. So we need a model of fire risk through risk analysis method based on PMBOK 2013, which subsequently processed using SPSS 23. Multiple linear analysis showed a significant effect of 75 of the 2 dominant risk factors of the reliability with the form of the equation Y 10.441 to 0.286 Structure of fireproof 0, 564 Re design. From these results, it can do evaluation of mixed used high rise building fire safety system with preventive and corrective action from dominant risk to improve reliability in anticipation of material losses and casualties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindyta Arih Kinanti
"Proses penyelamatan di gedung bertingkat yang kurang baik mengakibatkan banyaknya korban jiwa akibat terjadinya kebakaran. Tujuan dari rencana penyelamatan ialah memberikan panduan keselamatan gedung yang ditampilkan pada setiap area gedung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko dominan proses penyelamatan penghuni saat kebakaran di wilayah Jakarta Selatan menggunakan metode analisa risiko dan mengevaluasi sistem penyelamatan penghuni saat kebakaran yang tepat agar dapat menurunkan jumlah korban jiwa pada bangunan gedung tinggi hunian di wilayah Jakarta Selatan. Terdapat 13 high risk pada penelitian. Hasil evaluasi penelitian berupa perbaikan SOP eksisting. Dimana terdapat 1 tambahan sub-bab dan perbaikan 3 sub-bab terdahulu.Proses penyelamatan di gedung bertingkat yang kurang baik mengakibatkan banyaknya korban jiwa akibat terjadinya kebakaran.
Tujuan dari rencana penyelamatan ialah memberikan panduan keselamatan gedung yang ditampilkan pada setiap area gedung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko dominan proses penyelamatan penghuni saat kebakaran di wilayah Jakarta Selatan menggunakan metode analisa risiko dan mengevaluasi sistem penyelamatan penghuni saat kebakaran yang tepat agar dapat menurunkan jumlah korban jiwa pada bangunan gedung tinggi hunian di wilayah Jakarta Selatan. Terdapat 13 high risk pada penelitian. Hasil evaluasi penelitian berupa perbaikan SOP eksisting. Dimana terdapat 1 tambahan sub-bab dan perbaikan 3 sub-bab terdahulu.

The rescue process in defective buildings resulted in many victims due to fires. The purpose of the rescue plan is giving the safety guidelines of the building that may appear on any area of the building. The purpose of this study is to determine the dominant risk factor the process of saving the residents during a fire in South Jakarta using risk analysis method and evaluate the correct residents rescue system during a fire in order to reduce the number of victims in high rise building residences in South Jakarta. There are 13 high risks in this research. The evaluation results of this research in the improvement of existing SOP. Where there is one additional sub chapters and sub chapters 3 fixes earlier. The rescue process in defective buildings resulted in many victims due to fires.
The purpose of the rescue plan is giving the safety guidelines of the building that may appear on any area of the building. The purpose of this study is to determine the dominant risk factor the process of saving the residents during a fire in South Jakarta using risk analysis method and evaluate the correct residents rescue system during a fire in order to reduce the number of victims in high rise building residences in South Jakarta. There are 13 high risks in this research. The evaluation results of this research in the improvement of existing SOP. Where there is one additional sub chapters and sub chapters 3 fixes earlier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Sofia
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang dominan adalah beban lateral akibat beban angin dan gempa. Oleh sebab itu dibutuhkan perkuatan-perkuatan khusus guna menahan gaya tersebut. Ada beragam sistem perkuatan struktur yang dapat digunakan, salah satunya yaitu Sistem outrigger. Dimana sistem ini bekerja sebagai sistem rangka keseimbangan berupa lengan yang terikat pada core wall hingga kolom terluar bangunan. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan karena outrigger mampu memberikan ketahanan tehadap momen guling dari gempa atau angin dan membuat gedung lebih stabil. Outrigger dapat diletakkan di beberapa tempat dan penggunaanya pun dapat lebih dari satu outrigger. Oleh karena itu dilakukan analisa berkaitan dengan hal tersebut.
Analisa yang dilakukan adalah membuat modelisasi struktur empat puluh lantai delapan varian dengan kombinasi outrigger yang berbeda-beda dengan menggunakan software structure ETABS V.9.0.7, untuk mengetahui masingmasing dari perilaku strukturnya. Kemudian melalui pengamatan perilaku struktur yang meliputi waktu getar, momen maksimum dan driftnya dapat diperoleh kesimpulan varian sistem outrigger yang paling optimal dan ekonomis dilihat dari kebutuhan tulangannya.
Dari perbandingan perilaku struktur serta perbandingan kebutuhan tulangan maka yang paling optimum diantara kedelapan varian adalah varian dengan pemasangan outrigger di ¾ tinggi struktur (outrigger diletakkan pada lantai 29-30).

In a high rise building structure, the most dominant load is lateral load, which are caused by wind load and earthquake load. Because of that reason, we utilize some special system to resist the load. There are many systems to strengthen the structure, such as outrigger system. This system works as a balanced frame like an arm, tied in the core wall through the external column of the building. This system utilizes the width of the building to maximize the stiffness, because the outrigger is able to give more resistance and stabilization from the overturning moment caused by wind and earthquake. The outrigger can be placed in some places, and we may use more than one outrigger besides. Since the requirements needed, we have to do some analysis involves to it.
The analysis is performed by doing some structural modifications of forty stories structure in eight variants of the outrigger, using the software structure ETABS V.9.0. By using this software, we analyzed some information about the structural behaviours of each modification. The information includes the Period of vibration, maximum moment, and the drift of the structure, which will be summarized which one is the most optimum and economize modification from the use of the outrigger in the several variant analyzed.
By comparing the structural behaviours and the economical of reinforcing, it concluded that the variant with outrigger at ¾ of structure high (outrigger at story 29-30) is the most optimum than the other variant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prabhu Sello Aryo Jati
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang paling berpengaruh adalah beban lateral yaitu beban gempa dan beban angin. Inovasi-inovasi semakin berkembang agar bangunan yang dibangun efektif dalam menahan beban lateral tersebut. Penggunaan sistem outrigger merupakan salah satu inovasi yang digunakan dalam menahan beban lateral. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan struktur. Dalam penelitian ini dilakukan analisa perbandingan kekuatan serta kekakuan dari struktur yang menggunakan sistem outrigger dengan struktur yang tidak menggunakan outrigger. Analisa yang gunakan dalam perbandingan kekuatan ini adalah analisa beban dorong statik non-linier yang lebih dikenal dengan analisa pushover. Kedua bangunan didorong hingga runtuh dengan pola beban tertentu. Sehinga didapatkan perbandingan kekuatan kedua bangunan. Dari perbandingan perilaku struktur, bangunan dengan sistem outrigger memiliki kekakuan serta kekuatan yang lebih besar. Selain itu, bangunan dengan outrigger memiliki perilaku yang lebih baik terhadap beban gempa

In high-rise building, the most influential load is lateral load which is earthquake load and wind load. Innovations is developed to make a high rise buildings effectively resist the lateral loads. Outrigger system application is one of the innovations used in the resist lateral loads. These system uses the building width to maximize the stiffness of the structure. In this study, we compare the strength and stiffness of the structure with Outrigger system and those doesn’t. The analysis that used to compare the strength of the structure was non-linear static push which more commonly known as a pushover analysis. The buildings is pushed by specific load pattern until they collapse. Then, we get the strength comparison of the 2 buildings. From the comparison of the structures behavior, buildings with Outrigger system has greater stiffness and strength. In addition, buildings with Outrigger has a better behavior against earthquake loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Riris Putrianti
"ABSTRAK
Studi Perbandingan Analisa Riwayat Waktu Dan Respons Spektrum Untuk Bangunan Tinggi Dengan Denah Berbentuk U Berdasarkan SNI 1726-2012 Pada saat ini gedung bertingkat tinggi semakin banyak diminati karena jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas. Salah satu bentuk denah gedung yang sering digunakan adalah denah gedung berbentuk huruf U. Denah berbentuk U ini sering digunakan pada gedung apartemen dan hotel karena dianggap efektif dalam menampung luas area bangunan yang diinginkan pada tanah yang tidak terlalu luas namun semua sisi ruang pada gedung tetap mendapatkan akses pemandangan ke arah luar. Gedung yang dianalisa pada tesis ini adalah gedung yang memiliki denah berbentuk U yang memiliki ketidakberaturan horizontal yang divariasikan terhadap perbandingan panjang dan lebar denah gedung serta juga terhadap ketinggiannya, yaitu H:D = 5:5, 4:5 dan 2,25:5 dengan ketinggian 20 dan 30 lantai. Variasi sudut dalam panjang dan lebar denah dibuat lebih dari 15 dari ukuran terbesar denah struktur gedung dalam arah sisi yang ditinjau. Evaluasi studi perbandingan bangunan tinggi dengan denah berbentuk U dengan metode analisa riwayat waktu dan analisa respons spektrum, dimana analisa riwayat waktu memberikan hasil yang lebih kecil dalam segi rasio penulangan dan presentase berat tulangan, story drift, story shears, base reaction, jika dibandingkan dengan analisa respons spektrum.Efek ketidakberaturan sudut yang terjadi akibat bentuk denah yang digunakan memberikan pengaruh terhadap elemen kord dan kolektor yang digunakan dalam analisa riwayat waktu yang lebih kecil daripada analisa respons spektrum. Bangunan yang dianalisa dengan analisa dinamik Time History menghasilkan berat tulangan yang lebih sedikit rata-rata hampir 10 dibandingkan dengan analisa dinamik Respons Spektrum pada semua model. Untuk berat tulangan shear wall pada analisa Time History kurang lebih hampir sama dengan berat tulangan pada analisa Respons Spektrum, hanya lebih kecil 3 dari analisa Respons Spektrum.

ABSTRACT
Study Comparison of Time History Analysis and Spectrum Responses Analysis to High Rise Building with a U Shaped Plan Based On SNI 1726 2012 Multistories building is now become popular since the available space of land is being limited. One type of shape are often used is U shapped plan.U shapped plan usually applied for apartement and hotel building that considered effective to accommodate required building are on limited land space without reducing access to obtain landscape for all room on building. Building that will be analyzed on this thesis has horizontal irregularities of U shapped plan which is varying in term of length and with of plan and building hight, that is H D 5 5, 4 5 and 2,25 5 and height of 20 and 30 floor.Variation of reentrant corner in term of length and width of plan is 15 of greather plan dimension of building on considered side. Evaluation of high rise comparative studies with U shaped plan with time history analysis and spectrum response analysis, where time history analysis gives smaller result in terms of repeatability ratio and weight percentage of reinforcement, story drift, story shears, base reaction, when compared with analysis response spectrum.The corner irregularity effect due to the shape of the floor plan used to influence the chord and collector elements used in the time history analysis is smaller than the spectrum response analysis. Buildings analyzed by Time History dynamic analysis resulted in fewer reinforcement weight averaging nearly 10 compared to dynamic analysis of Spectrum Response on all models. For shear wall weights in Time History analysis approximately equal to the reinforcement in Spectrum Response analysis, only less than 3 of Spectrum Response analysis."
2017
T49761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Inayah Wardahni
"Bangunan gedung tinggi merupakan gedung dengan tinggi minimal 22 meter atau setara dengan 8 lantai dengan fungsi hunian, komersil, ataupun perkantoran yang mampu mengurangi penggunaan lahan secara horizontal. Selama masa operasionalnya, saat ini penerapan proses pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi di Indonesia dinilai masih belum dilakukan secara efektif. Hal ini disebabkan karena rendahnya kebijakan dan standar pedoman terkait pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi, rendahnya koordinasi antar pihak, dan tidak mengintegrasikan sistem pemeliharaan gedung dengan teknologi terkini. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi elemen dan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi implementasi pemeliharaan-elektronik di gedung-gedung tinggi baik dari segi efektivitas maupun efisiensi. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung, serta persamaan model struktural hubungan antara variabel e-maintenance yang telah diidentifikasi terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode delphi dan metode structural equation modeling partial least square dengan menggunakan perangkat lunak Smart-PLS 3.2.4. Hasil dari penelitian ini diperoleh indikator dari e-maintenance yang mempengaruhi kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi sebanyak 71 indikator, hubungan antar variabel dalam e-maintenance hasil olahan SEM-PLS, serta rekomendasi pengembangan untuk masing-masing hubungan antar variabel.

High rise buildings are buildings with a minimum height of 22 meters or equivalent to 8 floors with residential, commercial, or office functions that are able to reduce horizontal land use. During its operational period, currently the implementation of the high rise building maintenance in Indonesia is considered not to be carried out effectively. This is due to the low policy and standard guidelines related to building maintenance, low coordination between parties, and not integrating building maintenance systems with the latest technology. Therefore, it is necessary to identify elements and indicators that can be used to evaluate the implementation of e-maintenance in high rise buildings both in terms of effectiveness and efficiency. The purpose of this study is to identify the variables that influence the performance of high rise building maintenance, as well as the structural equation model on of the relationship between the e-maintenance variables that have been identified on the performance of maintaining high rise buildings. The method used in this research is the Delphi method and structural equation modeling-partial least square method using Smart-PLS 3.2.4 software. The results of this study obtained indicators of e-maintenance that affect the maintenance performance of high rise buildings as many as 71 indicators, the relationship between variables in the e-maintenance of the SEM-PLS results, as well as the development recommendations for each relationship between variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Santoso
"Kegagalan struktur atas merupakan sebuah fenomena yang tidak diinginkan dalam sebuah proyek bangunan tinggi. Kegagalan elemen struktur dalam menahan beban, serta perbedaan mutu pekerjaan yang terlaksana dengan mutu pekerjaan yang direncanakan menjadi sebuah hal yang perlu dihindari.Penelitian ini berbicara mengenai penerapan sistem manajemen mutu yang tepat agar sasaran mutu dari setiap pekerjaan tercapai, dengan kata lain menghindari kegagalan struktur atas. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi penerapan sistem manajemen mutu dan kegagalan mutu pada 20 proyek bangunan tinggi. Hasil dari penelitian ini berupa lima pekerjaan dengan risiko tertinggi, sasaran mutu setiap pekerjaan struktur atas, dan tingkat implementasi setiap indikator sistem manajemen mutu.

A failure of upper structure works is unwanted in any high rise building project. The failure of the element in distributing forces, and different quality applied with the main quality plan needs to be avoided. This paper is discussing about the implementation of quality management system to fulfill building rsquo s requirements, in other words, to avoid the failure. The experiment is conducted by observing the implementation of quality management system and the failuresin 20 high rise building projects. The resultsare five upper structure works which has the highest risk, quality objectives for every upper structure works, and the level of quality management system implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al-Bagir
"Penambahan biaya pada proyek konstruksi adalah fenomena yang tidak diinginkan baik bagi klien maupun pemangku kepentingan di industri ini. Hal ini seringkali menyebabkan persilisihan hubungan kerja, penurunan kualitas proyek dan gangguan lingkungan. Beberapa pakar menyebutkan bahwa pembengkakan biaya merupakan konsekuensi dari kecelakaan konstruksi yang memengaruhi kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan IBPRP dengan BIM agar memberikan informasi kepada para praktisi konstruksi mengenai informasi risiko serta pengendalian dan rencana biaya pengendalian pada proyek konstruksi dengan metode survei responden analisis penilaian risiko dan juga integrasi IBPRP dengan BIM. Penelitian ini menghasilkan sebuah metode atau formula untuk menginformasikan IBPRP dan rencana biaya pengendaliannya dengan bantuan BIM.

Cost overrun in construction projects is an undesirable phenomenon for both clients and stakeholders in this industry. It often leads to disputes, decreased project quality, and environmental disruptions. Some experts state that cost escalation is a consequence of construction accidents that affect project performance. This research aims to integrate IBPRP (Identification of Hazards, Risk Assessment, and Risk Control) with BIM (Building Information Modeling) to provide information to construction practitioners regarding risk information, risk control, and cost control planning in construction projects through respondent survey methods, risk assessment analysis, and IBPRP-BIM integration. This research results in a method or formula to inform IBPRP and its cost control plan with the assistance of BIM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Tri Puteri
"ABSTRAK
Fasad memiliki peran sebagai selubung atau kulit yang membungkus bangunan, dengan pilihan material solid dan transparan. Material transparan yang umum digunakan ialah kaca clear, tinted, reflektif, low-e dan kaca ceramic fritted, digunakan pada fasad bertingkat tinggi. Berdasarkan pengamatan awal, dominasi penggunaan material kaca reflektif dan kaca low-e menjadikan Jakarta seolah sebagai hutan kaca. Antar bangunan saling memberikan pantulan energi panas yang membuat satu daerah tersebut sebagai tempat berkumpulnya energi panas
Kaca ceramic fritted memiliki daya pantul rendah, namun belum
digunakan pada bangunan tinggi di Jakarta. Material kaca ceramic fritted
diketahui dapat mengurangi transmisi energi panas matahari ke dalam ruang.
Dengan hipotesis awal, penulis mengganggap bahwa ceramic ink pada pola fritted yang berfungsi dalam menyerap energi panas. Penelitian akan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survey cross sectional yang dilanjutkan dengan rancangan eksperimen menggunakan software simulasi dan perhitungan OTTV (overall thermal transfer value) pada bangunan.
Kantor yang dipilih dengan konsep ruang loft, dimana ukuran fasad transparan per unitnya cukup luas yang dapat memaksimalkan masuknya sinar dan energi panas matahari. Material fasad eksisting pada objek penelitian dengan kaca tinted grey 8mm mencapai kondisi termal yang tinggi secara pengukuran
temperatur udara, kelembaban relatif dan perhitungan OTTV. Untuk itu,
rekomendasi material fasad pengganti dengan kaca ceramic fritted pada orientasi utara dan selatan dilakukan dengan perhitungan OTTV dan simulasi software. Menghasilkan bahwa terjadi penurunan nilai beban pendinginan dan nilai OTTV tidak melebihi standar maksimum SNI dengan material rekomendasi tersebut

ABSTRACT
Building façade has the role to wraps the building, which has solid
materials and transparent materials. Clear glass, tinted glass, reflective glass, lowe glass and ceramic fritted glass are the common transparent materials which have to use on highrise building façade. Based on the preliminary observation, domination uses of reflective glass and low-e glass make Jakarta as a glass forest. The heat reflection of buildings make that area as a place of heat gathering.
Ceramic fritted glass has the less heat reflectivity, but this kind of material
has not been used on highrise building façade in Jakarta. Ceramic fritted glass is known to reduce solar heat transmission into the room. With the hypothesis is the author assuming that ceramic ink on fritted pattern could absorbs the solar heat. The research is using quantitative method with cross sectional survey approach followed by the experimental using software simulation and calculations of OTTV (Overall Thermal Transfer Value).
The selected office space has the loft concept, where the dimension of
transparent façade per unit is wide enough to maximize solar light and solar heat into the room. The thermal condition of the room with 8mm grey tinted glass as existing material on research object has the high thermal value according to air temperature measurement, relative humidity measurement and calculation of OTTV. Therefore, the material recommendation with ceramic fritted glass on north side building facade and south side building façade have been completed through calculation of OTTV and software simulation. The results are the reduction in cooling load and OTTV does not exceed the maximum value of SNI"
2016
T45977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>